Anda di halaman 1dari 42

TATA RUANG LUAR

PENGENALAN ELEMEN LANSEKAP


JENIS VEGETASI

JURUSAN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS GUNADARMA
ELEMEN LUNAK
Tanaman merupakan salah satu elemen lanskap atau taman
yang sangat penting Dalam hal ini tanaman tidak hanya
dipandang dari aspek produksi, tetapi juga dari aspek
estetika dan fungsi lain (konservasi, penetralisir polusi,
pembentuk iklim mikro, dan lain sebagainya).

Sementara itu untuk memperoleh lanskap atau taman yang


optimal secara estetis dan fungsional diperlukan suatu upaya
pengelolaan elemen-elemennya termasuk tanaman mulai tahap
perencanaan sampai pemeliharaan.
PENDAHULUAN
ELEMEN LUNAK
1. PENGGOLONGAN JENIS VEGETASI
a. ASPEK ARSITEKTURAL
b. ASPEK ARTISTIK-VISUAL
c. ASPEK HORTIKULTURAL
d. ASPEK PENGENDALI IKLIM MIKRO
e. ASPEK KEGUNAAN REKAYASA
a. ASPEK ARSITEKTURAL

Aspek Arsitektural adalah penggolongan jenis vegetasi


yang didasarkan pada konsep pembentukan ruang.
Membentuk ruang berarti mengolah bidang atau unsur pembentuk ruang, yaitu
lantai, dinding dan atap. Penggolongan dengan aspek arsitektural artinya
menciptakan ruang dengan unsur tanaman. Ruang dapat diciptakan dengan
memodifikasi bidang dasar, bidang vertikal dan bidang pengatap, atau dapat
dikatakan membentuk ruang dengan membangun lantai, dinding dan atap.
Berbagai kesan ruang dapat diciptakan dengan elemen tanaman. ruang
dapat bersifat terbuka, semi terbuka, tertutup, intim, publik, semi publik dan
sebagainya.
a. ASPEK ARSITEKTURAL
TANAMAN PELANTAI
a. ASPEK ARSITEKTURAL
TANAMAN PENDINDING - RENDAH
Jenis tanaman pembentuk bidang
dinding dibagi ke dalam 3 ketinggian
yaitu:
• Rendah, dari setinggi mata-kaki
sampai lutut, contoh: semak
pendek dan tanaman border
• Sedang, dari setinggi lutut sampai
setinggi tubuh, contoh: semak
besar dan perdu.
• Tinggi, dari setinggi tubuh sampai
beberapa meter, contoh: bambu
dan jenis cemara.
a. ASPEK ARSITEKTURAL
TANAMAN PENDINDING - RENDAH
Jenis tanaman pembentuk bidang
dinding dibagi ke dalam 3 ketinggian
yaitu:
• Rendah, dari setinggi mata-kaki
sampai lutut, contoh: semak
pendek dan tanaman border
• Sedang, dari setinggi lutut sampai
setinggi tubuh, contoh: semak
besar dan perdu.
• Tinggi, dari setinggi tubuh sampai
beberapa meter, contoh: bambu
dan jenis cemara.
a. ASPEK ARSITEKTURAL
TANAMAN PENDINDING - TINGGI
Jenis tanaman pembentuk bidang
dinding dibagi ke dalam 3 ketinggian
yaitu:
• Rendah, dari setinggi mata-kaki
sampai lutut, contoh: semak
pendek dan tanaman border
• Sedang, dari setinggi lutut sampai
setinggi tubuh, contoh: semak
besar dan perdu.
• Tinggi, dari setinggi tubuh sampai
beberapa meter, contoh: bambu
dan jenis cemara.
a. ASPEK ARSITEKTURAL
TANAMAN PENGATAP
a. ASPEK ARSITEKTURAL
TANAMAN PENDEKORASI
b. ASPEK ARTISTIK-VISUAL
TANAMAN YANG MENONJOL SEBAGAI UNSUR GARIS
b. ASPEK ARTISTIK-VISUAL
TANAMAN YANG MENONJOL SEBAGAI UNSUR BENTUK

• Daun berbentuk geometrik (bulat, oval, segitiga, dsb.) atau berbentuk


ornamental (ragam hias) seperti: keladi monstera, palem kuning, hedera helix.
• Semak atau jenis cemara yang dipangkas menjadi bentuk-bentuk geometrik.
• Karakteristiknya seperti pada jenis palem, cemara, khaya enegalensis, saguaro.

keladi monstera khaya enegalensis


b. ASPEK ARTISTIK-VISUAL
TANAMAN YANG MENONJOL SEBAGAI UNSUR BENTUK
b. ASPEK ARTISTIK-VISUAL
TANAMAN YANG MENONJOL SEBAGAI UNSUR WARNA

• Berbunga banyak: mawar, anggrek, phlox drummondii, geranium.

phlox drummondii geranium


b. ASPEK ARTISTIK-VISUAL
TANAMAN YANG MENONJOL SEBAGAI UNSUR WARNA

• Berdaun berwarna: miana, puring, euphorbia pulcherrima, evergreen.

miana puring euphorbia pulcherrima


b. ASPEK ARTISTIK-VISUAL
TANAMAN YANG MENONJOL SEBAGAI UNSUR TEKSTUR

• Lumut, rumput, groundcover, semak, perdu, pohon berdaun lebat.


• Terbagi menjadi tekstur lembut/halus, sedang dan kasar.
• Bertekstur halus jika daunnya kecil/lembut
• Bertekstur halus jika daunnya tidak begitu kecil/lembut
• Bertekstur halus jika daunnya agak besar atau besar/lebar
• Unsur tekstur terbaca pada kelebatan massa daun.
b. ASPEK ARTISTIK-VISUAL
TANAMAN YANG MENONJOL SEBAGAI UNSUR STRUKTUR
• Terbagi menjadi:
ringan, sedang,
berat.
• Berstruktur ringan,
jika mengesankan
ramping (bercabang
ranting kecil,
berdaun kecil dan
jarang)

Yang-liu
b. ASPEK ARTISTIK-VISUAL
TANAMAN YANG MENONJOL SEBAGAI UNSUR STRUKTUR

• Terbagi menjadi: ringan, sedang, berat.


• Berstruktur sedang, contoh: palem hijau, rambutan, nusa indah.

palem hijau nusa indah


b. ASPEK ARTISTIK-VISUAL
TANAMAN YANG MENONJOL SEBAGAI UNSUR STRUKTUR

• Terbagi menjadi: ringan, sedang, berat.


• Berstruktur berat, jika batang, cabang dan rantingnya besar, daunnya lebat.
Contoh: karet munding, beringin dan trembesi.

karet munding Trembesi


b. ASPEK ARTISTIK-VISUAL
TANAMAN YANG MENONJOL SEBAGAI UNSUR MASSA

• Tanaman berdaun lebat. Terbagi dalam kelompok:


• Transparan, seperti flamboyan, cemara angin, dan sebagainya.

Cemara angin
b. ASPEK ARTISTIK-VISUAL

flamboyan
b. ASPEK ARTISTIK-VISUAL
TANAMAN YANG MENONJOL SEBAGAI UNSUR MASSA

• Tanaman berdaun lebat. Terbagi dalam kelompok:


• Pekat, seperti akasia, oleander, belawuan, dan sebagainya.

oleander
akasia
b. ASPEK ARTISTIK-VISUAL
TANAMAN YANG MENONJOL SEBAGAI UNSUR MASSA
• Tanaman
berdaun lebat.
Terbagi dalam
kelompok:
• Massif seperti
beringin,
cemara gembel,
dan sebagainya.

Cemara gembel,
b. ASPEK ARTISTIK-VISUAL
TANAMAN YANG MENONJOL SEBAGAI• UNSUR KARAKTER
Lentur,
lentik,
semampai
(feminine).
Contoh:
pinang
merah, palem
kuning.

Palem kuning.
b. ASPEK ARTISTIK-VISUAL
TANAMAN YANG MENONJOL SEBAGAI UNSUR KARAKTER

• Tegap, kekar, gagah (masculine). Contoh:


kelapa, sikas, cemara papua.

Sikas
Cemara papua
b. ASPEK ARTISTIK-VISUAL
TANAMAN YANG MENONJOL SEBAGAI UNSUR KARAKTER

• Agung, megah, wibawa. Contoh: sikas,


kuping gajah, soka, cemara lilin.

Kuping gajah Soka


b. ASPEK ARTISTIK-VISUAL
TANAMAN YANG MENONJOL SEBAGAI UNSUR KARAKTER
• Mistik, magis. Contoh: aren, karet munding, sawo bludru,
yang-liu.

Sawo bludru
Yang-
c. ASPEK HORTIKULTURA
HABITUS - FUNGSIONAL
Yang dimaksud ialah “ciri khas” (bunga, daun, buah atau tajuk), “watak dan
kebiasan” (ciri pertumbuhan, cepat-lambatnya), “kesukaan” dan kegunaan suatu
tanaman. Muncullah istilah tanaman berbunga indah, berdaun indah, tanaman
peneduh dsb.

miana
phlox drummondii
c. ASPEK HORTIKULTURA
EKOLOGI
Pembagian tanaman ini
berdasarkan hubungannya
dengan jenis tanah, air,
cuaca, kelembaban,
cahaya matahari, angin
dan sebagainya sehinga
timbul istilah: tanaman
teduh/panas, tanaman
basah/kering dan
sebagainya.
c. ASPEK HORTIKULTURA
FITOGEOGRAFI
Pembagian tanaman berdasarkan daerah asalnya seperti laut/pantai, payau/rawa-rawa, gurun,
bukit karang, daerah rendah/tinggi dan sebagainya.
1.  Xerofit
Tumbuhan yang menyesuaikan diri
dengan lingkungan/daerah yang
kering.
c. ASPEK HORTIKULTURA
FITOGEOGRAFI
2. Hidrofit : Merupakan tumbuhan yang hidupnya
berada di dalam air. Adaptasi strukturalnya terkait
dengan kandungan air yang tinggi dan kekurangan
ketersediaan oksigen. 

Enceng Gondok

Teratai Kangkung
c. ASPEK HORTIKULTURA
FITOGEOGRAFI
3. Higrofit :  Tumbuhan yang hidup di daerah yang
lembab
 

Tumbuhan pakis

Tumbuhan kemunig Tumbuhan lumut


c. ASPEK HORTIKULTURA
FITOGEOGRAFI

4. Mesofit : Tumbuhan mesofit adalah tumbuhan terrestris ( daratan ) yang tumbuh dalam kondisi tidak
terlalu basah dan tidak terlalu kering, sering dinamakan lingkungan mesik (Misra, 1980).
 

5. Halofit : Tumbuhan halofit merupakan tumbuhan pantai yang hidup pada kondisi selalu tergenang
ataupun terkadang tergenang air laut.
c. ASPEK HORTIKULTURA
TAKSONOMI
Adalah pembagian kelompok tanaman berdasarkan silsilah keluarganya: yaitu genera,
species dan varietas. Hal ini menghasilkan sistem pemberian nama atau nomenklatur
yang berlaku secara internasional. Nama yang ditentukan berdasarkan nomenklatur
inilah yang kemudian dikenal sebagai nama ilmiah tanaman atau lebih populer lagi
sebagai nama latin tanaman. Nama suatu tanaman biasanya terdiri dari dua atau tiga
kata. Yang pertama menunjukkan genera; yang kedua menunjukkan species; yang
ketiga menunjukkan varietas. Sering pula di belakang nama varietas ini ditambahkan
petunjuk seperti “Thunb”, “L” dsb. Singkatan itu adalah singkatan dari nama para ahli
yang memperkenalkannya. “Thunb” dari nama Thunberg, sedang “L” dari Linnaeus.
Contoh: Rhapis exelsa Thunb. (palem waregu), Lagerstroemia indica L. (bunga-
jepang/bungur-sakura), Maranta leuconeura kerchoveana (maranta maskoko).
c. ASPEK HORTIKULTURA
MORFOLOGI
Yaitu membagi tanaman berdasarkan struktur fisiologisnya , sehingga
menghasilkan jenis-jenis tanaman: lumut, rumput, tanaman semusim, perdu, pohon,
epifit, parasit dan lain sebagainya. Kalau pembagian tanaman secara arsitektural
memudahkan pemilihan tanaman dalam hubungannya dengan konsep perencanaan
ruang. Penggolongan artistik visual memudahkan pemilihan tanaman untuk
dikombinasikan dalam border atau dengan wajah bangunan rumah, kondisi
lingkungan, bentuk pagar dan sebagainya yang bertujuan mencapai nilai keindahan
maksimalnya. Pembagian tanaman secara hortikulutural, akan membantu

pemilihan tanaman dalam hubungannya dengan teduh/panas; lembab/kering;

sirkulasi udara bebas/terhalang; jumlah air siramanna; pupuk yang


dikehendaki; dan lain sebagainya yang berhubungan dengan segar-sehat-subur-
berkembangnya tanaman
d. ASPEK PENGENDALI IKLIM
MIKRO
1. Filtrasi dan meningkatkan kualitas udara : angsana (Pitherocarpus indicus),
akasia daun lebar (Accasia magium), oleander (Nerium oleander), bogenvil
(Bougenvillea sp), dan teh-tehan pangkas (Acalypha sp).
2. Peneduh dan pengendali suhu : kiara payung (Fillicium decipiens), tanjung
(Mimusops elengi), dan angsana (Pitherocarphus indicus).
3. Pengendali Suara : Contoh tanaman yang bertajuk tebal dan massa daun padat
antara lain: tanjung, kiara payung, teh-tehan pangkas, puring, pucuk merah,
kembang sepatu, bougenville, dan oleander.
4. Pengendali angin : cemara (Cassuarina equisetifolia), angsana (Pitherocarphus
indicus), tanjung (Mimusops elengi), kiara payung (Filicium decipiens),
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
e. ASPEK KEGUNAAN REKAYASA

Aspek ini memperhatikan cara bagaimana elemen tanaman digunakan untuk


mengendalikan erosi, kebisingan, mengarahkan sirkulasi dan menahan silau atau
refleksi cahaya. Kegunaan rekayasa ini antara lain adalah:
1) Permukaan tanah terutama yang miring dan lereng terjal apabila ditanami
dengan penutup tanah akan memperkecil erosi akibat aliran permukaan.
e. ASPEK KEGUNAAN REKAYASA

2) Peredam kebisingan, Tanaman yang mempunyai massa daun lebar dengan


kerapatan dan tinggi tertentu bila ditempatkan diantara objek dan sumber kebisingan
dapat meredam suara atau mengurangi kebisingan yang terjadi.
3) Bidang dasar yang digunakan untuk sirkulasi dapat diarahkan dan dikendalikan
dengan cara menanam tanaman di kedua sisinya, sesuai arah sirkulasi yang
dikehendaki.
4) Silau matahari atau refleksi cahaya yang tidak dikehendaki dapat dikurangi
dengan cara menanam tanaman yang berfungsi untuk menahan silau.
TUGAS
 Buatlah data tentang tanaman tersebut dengan keterangan sebagai berikut :
a. Nama Lokal : Jika ada
b. Nama Ilmiah : Penulisan benar
c. Famili : Penulisan benar
d. Umur : Annual/Binnual/Perennial
e. Jenis Tanaman : Pohon/Semak/Herba/Tanaman Penutup Tanah/Tanaman Merambat / Tanaman Air
f. Bentuk Tajuk : V-Shape, Round weeping, Round, Oval, dsb.
g. Lebar Tajuk : Hanya untuk pohon (dalam m)
h. Warna Daun : Sudah jelas
i. Tekstur Daun : Kasar/Sedang/Halus
j. Warna Bunga : Sudah jelas
k. Aroma Bunga : Harum/Tidak berbau
l. Tipe Perakaran : Dalam/Sedang/Dangkal
m. Kebutuhan Cahaya : Penuh/Setengah Naungan/Ternaungi
n. Kebutuhan Air : Tinggi/Sedang/Rendah
o. Kebutuhan Suhu : dalam derajat Celcius
p. Ketinggian Tempat : Tinggi/Rendah/Tinggi-Rendah (dalam meter dpl)
q. Jenis Tanah : Berpasir/liat/Liatberpasir, asam/basa/netral, dsb.
r. Bagian yang Menarik : Bentuk tajuk/Bunga/Daun/Batang, dsb.
s. Cara Perbanyakan : Stek/biji, dsb. (dapat > 1 cara)
t. Fungsi dalam Taman/Lanskap : Peneduh/pembatas/pergola/,dsb (dapat >1 fungsi)
u. Fungsi Lain : Tanaman Obat, Upacara Keagamaan, dsb.

Anda mungkin juga menyukai