Oleh :
Vernanda Saktilas
2014161009
Gulma dan tanaman budidaya dapat bersaing ketika adanya keterdekatan dalam
ruang tumbuhnya. Keterdekatan dalam ruang tumbuh dapat berakibat pada
interaksi antara gulma dan tanaman budidaya, baik interaksi positif maupun
interaksi negatif. Interaksi negatif merupakan suatu peristiwa persaingan antara
dua jenis spesies yang berbeda, dalam peristiwanya yaitu persaingan antara gulma
dengan tanaman budidaya. Persaingan tersebut terjadi apabila pahan faktor
tumbuh yang dipersaingkan berada pada tingkat di bawah kebutuhan para pesaing
tersebut (Widaryanto, dkk., 2021).
1.2 Tujuan
Gulma adalah tumbuhan pengganggu yang nilai negatif apabila tumbuhan tersebut
merugikan manusia baik secara langsung maupun tidaklangsung dan sebaliknya
tumbuhan dikatakan memiliki nilai positif apabilamempunyai daya guna manusia
(Mangoensoekarjo, 1983). Pengertian gulma adalah tumbuhan yang tumbuh
tidak sesuai dengan tempatnya dan tidak dikehendaki serta mempunyai nilai
negatif (Johnny, Martin. 2006).
Ada beberapa jenis gulma berdasarkan respon herbisida, termasuk gulma rumput.
Rumput mempunyai batang bulat atau pipih berongga. Kesamaannya dengan teki
karena bentuk daunnya sama-sama sempit. Tetapi dari sudut pengendaliannya
terutama responnya terhadap herbisida berbeda. Berdasarkan bentuk masa
pertumbuhan dibedakan gulma rumput semusim (annual) dan tahunan (parennial).
Rumput semusim tumbuh melimpah, tetapi kurang menimbulkan masalah
dibandingkan gulma rumput tahunan (Mangoensoekarjo, 1983).
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 10 November 2021 di desa Taman
Endah, kecamatan Purbolinggo, kabupaten Lampung Timur, provinsi Lampung
Alat dan bahan pada praktikum ini yaitu gulma masing-masing satu spesies dari
golongan rumput, teki, dan daun lebar, kertas, pulpen, pensil, penggaris, dan
handphone.
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Disiapkan minimal masing-masing satu spesies dari golongan rumput, teki,
dan daun lebar. Gulma yang disiapkan dalam kondisi segar dan lengkap
(setidaknya terdiri dari bunga, batang, dan daun).
2. Digambar spesimen tersebut pada kertas berukuran kuarto atau A4 sebagai
laporan sementara. Gambar terdiri dari tiga spesimen golongan rumput, 2
golongan teki, dan 5 golongan berdaun lebar.
3. Diperiksa laporan sementara tersebut dan ditandatangani oleh pembimbing
praktikum dan selanjutnya dilampirkan dalam laporan.
4. Dibuat laporan secara lengkap dengan cara menyalin gambar dalam laporan
sementara dan melengkapi dengan data-data nama ilmiah, nama daerah/lokal,
famili, ciri utama (batang, daun, biji, bunga), dan habitat (lingkungan
tumbuh).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Gulma yang ada pada suatu lahan pertanian dapat merugikan tanaman yang
sedang dibudidayakan. Kerugian yang ditimbulkan oleh gulma dapat terjadi pada
berbagai bidang yang berkaitan dengan pertanian. Gulma dapat menurunkan
kualitas dan kuantitas hasil tanaman. Ada beberapa aspek yang dapat dijelaskan
akibat kemunculan gulma pada suatu lahan pertanian yaitu penurunan kualitas
hasil panen, terganggunya aktivitas pertanian, senyawa alelopati, tempat inang
hama dan penyakit, dan terjadinya kompetisi antara tanaman budidaya dengan
gulma.
Ada beberapa jenis gulma yang mempunyai sifat alelopati yaitu kemampuan
mengeluarkan zat yang bersifat racun dan dapat menghambat pertumbuhan
tanaman tertentu. Misalnya Imperata cylindrica menghasilkan zat phenol,
Juglans nigra dapat memproduksi hydroksi juglon, Artemisia absinthium
mengeluarkan zat absintin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan vegetatif
(Ratnawati, 2017). Gulma juga dapat menjadi tempat hidup sementara (inang)
bagi hama atau penyakit sehingga memungkinkan dapat berkembangbiak dengan
baik. Akibatnya hama atau penyakit tersebut akan menyerang dan menggeser
tanaman pokok ataupun tanaman pertanian.
Secara morfologi, gulma dapat dibedakan menjadi tiga jenis gulma yaitu gulma
jenis rumput, gulma jenis teki, dan gulma jenis daun lebar. Gulma rumputan
(grasses) adalah gulma berdaun pita merupakan gulma dari famili Graminae.
Selain merupakan komponen terbesar dari seluruh populasi gulma, famili ini
memiliki daya adaptasi yang cukup tinggi, distribusinya amat luas dan mampu
tumbuh pada lahan kering maupun tergenang. Batang berbentuk silindris dan ada
pula yang agak pipih atau persegi, batangnya berongga ada pula yang berisi,
daunnya tunggal terdapat pada buku dan bentuk garis, tulang daunnya sejajar dan
di tengah helaiannya, dan terdapat ibu tulang daun (Paiman, 2020).
Gulma tekian (sedges) merupakan golongan gulma dari famili Cyperaceae. Ciri
utama dari gulma ini yaitu penampang batangnya segitiga, kadang-kadang juga
bulat dan biasanya tidak berongga. Daun tersusun dalam tiga deretan, tidak
memiliki lidah-lidah daun (ligula). Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku-
buku. Bunga sering dalam bulir (spica) atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh
suatu daun pelindung (Sinuraya, 2007).
Gulma berdaun lebar (broadleaf) sebagian besar merupakan dikotil tetapi ada
beberapa golongan monokotil. Ciri-ciri umum: ukuran daunnya lebar, tulang
daun berbentuk jaringan dan terdapat tunas-tunas tambahan pada setiap ketiak
daun. Batang umumnya bercabang berkayu atau sekulen. Bunga golongan ini ada
yang majemuk ada yang tunggal (Paiman, 2020).
Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh pada waktu dan tempat yang tidak
tepat atau tumbuhan yang tumbuh dan tidak dikehendaki. Oleh sebab itu respon
yang muncul adalah cara untuk mengeliminasinya. Gulma sebagaimana tanaman,
juga memerlukan sarana kehidupannya yang layak untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Gulma (tumbuhan liar) telah menjadi pioneer dan berperan
penting dalam mempertahankan lingkungan seperti tanah pertanian bero, hutan,
padang gembalaan, dan wilayah tergenang yang selama ini tidak terjamah
kehidupan manusia (Paiman, 2020).
Gulma adalah tumbuhan pengganggu yang nilai negatif apabila tumbuhan tersebut
merugikan manusia baik secara langsung maupun tidaklangsung dan sebaliknya
tumbuhan dikatakan memiliki nilai positif apabilamempunyai daya guna manusia
(Mangoensoekarjo, 1983). Pengertian gulma adalah tumbuhan yang tumbuh
tidak sesuai dengan tempatnya dan tidak dikehendaki serta mempunyai nilai
negatif (Johnny, Martin. 2006).
Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh pada suatu tempat dan keberadaannya
tidak diinginkan manusia karena mengganggu tanaman budidaya atau dapat
mengganggu aktivitas manusia. Konteks ekologi, gulma tanaman budidaya (weed
crop ecology) adalah tumbuhan yang berasal dari lingkungan alami dan secara
kontinu mengganggu tanaman dan aktivitas manusia dalam usaha tanaman
budidaya (Aldrich, 1984).
V. KESIMPULAN
Palijama, W., Riry, J., dan Wattimena, A. Y. 2012. Komunitas gulma pada
pertanaman pala (Myristica fragrans H) belum menghasilkan dan
menghasilkan di desa hutumuri kota Ambon. Agrologia. Vol 1 (2) : 134-142.
Sastroutomo, S. S. (1990). Ekologi gulma (1st ed.). PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Sukman, Y. dan Yakup. 2002. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Utami, Ardhini Warih dan Ricco Shehelmiaji Putra. 2015. Sistem Pakar
Identifikasi Penyakit Tanaman Bawang Merah Menggunakan Metode
Teorema Bayes. Jurnal Manajemen Informatika. Vol. 04 (1) : 46-50.
Widaryanto, E., Saitama, A., Zaini, A. H. 2021. Teknologi Pengendalian Gulma.
Universitas Brawijaya Press. Malang.