Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA TUMBUHAN

KLASIFIKASI SEDERHANA PADA TUMBUHAN

Nama : Abdul Rahman Hilabi

Nim : 2108086156

Kelas : PB-2E

Dosen pengampu : Rita Ariyana Nur Khasanah, S.Pd., M.Sc

Asisten : Syifa Putri Zahra

: Rizki Wulan Anjani

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
MARET 2022
A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami prinsip atau dasar klasifikasi makhluk hidup
2. Mahasiswa mampu melakukan klasifikasi menggunakan dasar tertentu

B. Dasar Teori
Sejarah klasifikasi tumbuhan adalah salah satu objek yang perlu dipelajari. Sistem
klasifikasi tumbuhan ini berkembang menurut jamannya. Sistem-sistem ini yang ada terus
berkembang mengalami perubahan dan perbaikan dan ditemukan data dan pengetahuan
baru yang lebih sempurna. Sistem klasifikasi buatan hanya didasarkan pada suatu atau dua
ciri morfologi yang mudah dilihat saja, sistem klasifikasi seperti ini biasanya tidak dipakai
lagi sebab sudah tidak lagi mengimbangi kemajuan dan perkembangan ilmu botani
modern.

Sistem klasifikasi ini dikembangkan oleh orang-orang Yunani hingga bertahan


sampai 10 abad. Tumbuhan diklasifikasikan hanya berdasarkan perawakannya: pohon,
semak, herba dan tumbuhan pemanjat. Sampai dengan pertengahan abad ke XVIII satu-
satunya sistem klasifikasi yang dianut adalah sistem klasifikasi buatan yang dibuat oleh
Theophrastus (370-285) dan dianggap sebagai bapak botani, ia adalah murid dari ahli
filsafat terkenal Aristoteles. Selain membedakan tumbuhan dari perawakannya, telah
dikenal pula daur hidupnya: semusim (annual), dua musim (biannual) atau tahunan
(perennial). Ia juga telah membedakan bunga majemuk tidak terbatas (indeterminate) dan
terbatas (determinate), serta perbedaan posisi ovarium.

Mengapa klasifikasi yang berdasarkan homologi begitu penting? Klasifikasi


yang berlandaskan prinsip homologi, atau menggunakan organ-organ homolog sebagai
dasarnya, merupakan klasifikasi yang berdasarkan kekerabatan (Kimball, 1983 : 823-824
dalam Hasanah dkk, 2013). Semua organisme yang bersama-sama mempunyai organ-
organ homolog dianggap memiliki berkerabat yang relatif dekat satu sama lain..

Tantangan ke depan mengenai klasfikasi dalam rangka menemukan hubungan


kekerabatan adalah penggunaan dasar biologi molekuler. Konsistensi dan kemantaban
struktur atau karakteristik biomolekuler menjadi landasan yang sangat kuat dalam
penentuan kemiripan, kesamaan, bahkan hubungan kekerabatan antar organisme. Yang
menjadi tantangan adalah cukupkah teknologi untuk mendukung maksud ini? Pertanyaan
selanjutnya adalah benarkah kesamaan ciri morfologis dan anatomis makhluk hidup,
yang selama ini digunakan sebagai dasar klasifikasi, benar-benar telah menunjukkan
hubungan kekerabatan tertentu? (Hasanah dkk, 2013)

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Penggaris
b. Kamera (jika ada)
c. Field Book (wajib tiap kelompok)
d. Pulpen/ pensil
e. Sampling bag (kantong plastik atau kantong kertas berlilin)
f. Kertas label

2. Bahan
a. Tumbuhan di sekitar kampus
D. Pembahasan

No Nama lokal Nama ilmiah Bentuk marfologi Gambar tumbuhan

1 Bunga asoka Saraca asoca Mempunyai jenis


akar tunggang,
warna akar asoka
adalah coklat,
pohon asoka bisa
tumbuh 7 meter,
batang asoka dapat
tumbuh tegak dan
berbentuk bulat,
diameter batang
mencapai 40 cm
dan berupa kayu
keras, buka asoka
cenderung
berwarna merah,
benang sari
berjumlah 4, daun
asoka berbentuk
lonjong dan bagian
ujungnya
meruncing.

2 Bayam Amaranthus sp Tinggi bayam 1,5


sampai 2 m, sistem
perakaran
menyebar dangkal
pada kedalaman
antara 20-40 cm,
berakar tunggang,
batang tumbuh
tegak, tebal dan
dagingnya banyak
mengandung air,
daun berbentuk
bulat telur dengan
ujung agak
meruncing dan urat-
urat daun yang
jelas, warna daun
bervariasi mulai
dari hijau cerah
hingga hijua tua ada
yang berwarna
merah, bunga
bayam berukuran
kecil, berjumlah 4-5
buah, benang sari 1-
5 dan bakal buah 2-
3 buah, biji bayam
berukuran dan
berbentuk bulat dan
berwarna coklat tua
sampai mengkilap
sampai hitam kelam

3 Tempuh wiyang Emilia sonchifolia Tanaman jonghe


atau tempuh wiyang
adalah tanaman
musiman atau
tahunan, tegak atau
pada pangkal sujud,
punya tinggi 10-150
cm, bercabang dari
pangkal, tumbuhan
tempuh wiyang
mempunyai warna
hijau keunguan dan
memiliki akar yang
menjorok kedalam,
mempunyai batang
ramping, lurik,
mempunyai
diameter 2-3 mm,
permukaannya yang
licin dan padat dan
tidak
berlatisiferous,
mempunyai daun
berukuran 4-16 cm,
berseling, sessile,
mempunyai warna
daun diatas hijau

4 Kacang hias Vigna radiata Morfologi


tumbuhan ini
menjalar dengan
tangkai, dan dapat
tumbuh sepanjang
50 cm, mempunyai
dua pasang helai
daun dengan bentul
oval, lebar daun
sekitar 1,5 cm dan
mempunyai
panjang daun
sekitar 3 cm,
kacang hias bisa
berbunga sepanjang
tahun mempunyai
warna kuning
berukuran sekitar 2
cm, kacang hias
tidak banyak
mempunyai polong
tidak seperti
kacang-kacangnya
lainnya

5 Talas Colocasia esculenta Morfologi talas


dapat dilihat
berdasarkan akar,
akar tanaman talas
tersusun dari
perakaran adventif,
tumbuh tegak
kedalam 10-20 cm,
batang tanaman
talas berbentuk
bulat dan
memanjang, dengan
panjang 50-60 cm,
batang talas
berwarna
keunguan,
kehitaman hingga
kecoklatan. Pada
daun talas
mempunyai bentuk
melebar mencapai
50-60 cm, dengan
warna hijau muda
dan hijau tua,
pangkal daunnya
meruncing dan
mempunyai tepi
daun yang rata.
Pada bunga
berukuran 10-30
cm.

6 Cemara Casuarinaceae Akar tanaman


cemara memiliki
perakaran
tunggang, memiliki
warna putih kotor
atau kekuningan
yang berfungsi
menyerap unsur
hara dan air, batang
cemara berdiri
tegak, bulat,
permukaan kasar,
berwarna coklat dan
memiliki bentuk
seperti kipas dan
terdapat jarum-
jarum yang tumpul.
Bunga cemara itu
tunggal dan
berumah satu. Buah
cemara memiliki
buah kotak yang
berbentuk bulat dan
keras, berukuran 5
mm.
7 singkong Manihot esculenta Morfologi pada
batang singkong
berbentuk bulat
panjang, berkayu,
berbuku-buku dan
memanjang,
panjang batang
mencapai 2-3 m,
sedangkan ukuran
tergantung varietes,
memiliki bentuk ubi
panjang dengan
kisaran 500 gram,
mempunyai warna
coklat keputih-
putihan memiliki
kulit yang sangat
tipis, daun
berbentuk 5 jari dan
juga lonjong
dengan tepi yang
rata dan memiliki
garis disetiap daun.
Memiliki bagian
ujung daun yang
tajam, dan memiliki
warna hijau muda
dan tua.

8 Cabai Capsicum Cabai adalah


frutescens tanaman perdu,
berdiri tegak
dengan batang
berkayu, dan
memiliki cabang,
tinggi tanaman
dewasa mencapai
65-120 cm,
tanaman berkayu
mempunyai tinggi
50-90 cm,
mempunyai daun
berwarna hijau
muda sampai hijua
gelap tergantung
varietasnya, daun
cabai ditopang oleh
tangkal daun, tulang
daun berbentuk
menyirip. Secara
keseluruhan bentuk
daun cabai adalah
lonjong dengan
ujung daun
meruncing.

9 Semanggi Marsilea Semanggi adalah


tanaman yang
batang, daun dan
akar sudah bisa
dibedakan dengan
jelas. Pada daun
semanggi memiliki
emapt helai daun
dengan panjang
sekitar 2,5 cm dan
lebar 2,3 cm. daun
semanggi memiliki
tekstur tipid

10 Pepaya Carica papaya Tanaman pepaya


umumnya tidak
terlalu tinggi, hanya
sekitar 5 meter
hingga 10
meter,bagian
tanmana
mengandung getah,
daunnya berukuran
besar yaitu sekitar
50-7- cm. bentuk
daun pepaya
menyerupai telapak
tangan. Ukuran
buah pepaya
umumnya lebih
besar dibanding
buah lainnya.
Buahnya berbentuk
oval dengan ukuran
mencapai 15 cm
hingga 45 cm dan
diameter 10 sampai
30 cm.

11 Meniran Phyllanthus Morfologi pada


urinaria batang meniran
adalah memiliki
batang yang
tumbuh tegak, pada
daun meniran
memiliki ciri
menyirip, ukuran
daun pada tanaman
meniran adalah 3-5
mm. sedangkan
untuk lebarnya
mencapai 3 mm.
pada bungan
meniran memiliki
bungan ganda yaitu
bungan jantan dan
betina, morfologi
pada buah dan biji
meniran
mempunyai ukuran
mencapai 2-3 cm,
berwarna kuning
sempurna. Pada
akar, akar pada
tanaman meniran
ini mempunyai akar
tunggang.
E. Bagan karakteristik berdasarkan batang
F. Bagan karakteristikc berdassarkan daun
G. Kesimpulan

Dari pengamatan di atas diketahui bahwa klasifikasi makhluk hidup sangatlah beragam
yang merupakan prinsip dasar dalam menentukan jenis dan keberagaman tumbuhan.
pengamatan ini bertujuan untuk melakukan klasifikasi menggunakan dasar tertentu seperti
karakteristik yang berbeda-beda, baik dalam segi taksonomi maupun morfologi tumbuhan. kita
juga bisa mengetahui karakteristik tumbuhn berdasarkan batang dan daun seperti mencari
perbedaan dari setiap individu tumbuhan. selain itu kita juga dat mengetahui morfologi
tumbuhan mulai dari akar, batang dan daun.

H. Jawaban
A. Kategori taksonomi/sistematika dari pola tumbuhan yang di amati telah terbaca dengan
jelas, karena morfologi tumbuhan itu berbeda-beda. Jadi kita dapat membedakan ciri-
ciri morfologinya dengan mudah melalui bagan yang telah di buat.
B. Iya bersinggungan, karena dari awal kita mengelompokannya dari morfologi yang sama
dan dikelompokkan lagi hingga tidak bisa dikelompokan lagi.

I. Daftar Pustaka

Hasanah, Himmatul dkk. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jurusan Pendidikan

Biologi MIPA UNY

Hayati, Nur. 2015. Taksonomi Tumbuhan: Taksonomi Tumbuhan sebagai Kajian

Eksperimental. Karya Abadi Jaya. Semarang

Nugroho, L. Hartanto, Purnomo & Issirep Sumardi. 2006. Struktur dan Perkembangan

Tumbuhan. Penebar Swadaya. Jakarta

Purnomo, Rina Sri Kasiamdari & Ratna Susandarini. 2006. Biosistematika Tumbuhan
(Modul).

Program Matrikulasi S2 Program Studi Biologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah

Mada. Yogyakarta

Adriana H, Estri L.A, Wahyu W, Rodiyati A . 2015 . Phenotypic Variation of Fei

Banana (Musa Troglodytarum L.) Originated from Maluku Islands.

Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences 6(2)


: 652-658.

Ningsih, Retna (2014) Studi karakteristik morfologi, anatomi stele, dan tipe

reproduksi tumbuhan paku di Daerah Cangar sebagai buku referensi / Retna

Ningsih. Masters thesis, Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai