- Ciri morfologi: Tumbuhan putri malu (Mimosa pudica Linn) memiliki morfologi sebagai berikut: a. Akar Tumbuhan putri malu memiliki akar tunggang berwarna putih kekuningan. Diameter akar tidak labih dari 1 – 5 mm. Akar mimosa memiliki bau yang khas yakni menyerupai buah jengkol. b. Batang Putri malu memiliki batang berbentuk bulat, berbulu, dan berduri tajam. Bagian batang putri malu terdapat bulu halus dan tipis berwarna putih dengan panjang sekitar 1 – 2 mm. Batang muda berwarna hijau mencolok dan batang tua berwarna merah. c. Daun Bentuk daun menyirip dan bertepi rata. Daun berbentuk kecil tersusun secara majemuk, berbentuk lonjong serta letak daun berhadapan. Warna daun hijau namun ada juga yang berwarna kemerah-merahan. Warna daun bagian bawah dari putri malu (Mimosa pudica Linn) berwarna lebih pucat. Bila tersentuh, daun putri malu akan segera menguncup atau menutup. Pada tangkai daun terdapat duri-duri kecil. d. Bunga Bunga berbentuk bulat seperti bola, warnanya merah muda dan bertangkai serta bentuk bunga berambut. Putik berwarna kuning dan tangkai bunga berbulu halus. Pada saat matahari tenggelam, bunga akan menutup seakan layu dan mati, tapi jika terkena sinar matahari lagi maka bunga itu akan kembali mekar. e. Buah Buah dari putri malu menyerupai buah kedelai dalam ukuran kecil. Pada buah putri malu, terdapat bulu-bulu halus berwarna merah, namun hanya terdapat pada bagian tertentu saja. Tangkai buah memiliki panjang tangkai sekitar 3 – 4 cm dengan diameter 1 – 2 mm. Pada satu tangkai buah, terdapat 10 – 20 buah dengan pangkal buah melekat pada ujung tangkai. Ketika buah telah masak, buah tersebut akan pecah sehingga bijinya akan jatuh dan menyebar ke segala arah. Biji ini nantinya akan tumbuh menjadi tunas baru. Buah yang mentah maupun telah masak berwarna hijau. - Cara putri malu memperoleh nutrisi dengan menyerap unsure hara melalui akarnya dan menyalurkannya ke seluruh tubuh tumbuhan. - Putri Malu Berkembang biak dengan cara generatif atau melalui penyerbukan pada bunga putri malu dengan bertemunya sel kelamin betina (putik) dan jantan (benang sari).
2. Rambutan Nephelium lappaceum L.
- Cirri morfologi Berikut ini adalah morfologi dari tanaman rambutan (Naphelium lappaceum L.): a. Morfologi Akar Tanaman rambutan memiliki akar tunggang dan juga akar samping. Akar rambutan berwarna coklat dengan serabut akar yang berfungsi untuk menyerap air dan juga mineral dari dalam tanah. Terdapat juga tudung akar yang berguna untuk melindungi akar dari kerusakan saat menembus tanah. b. Morfologi Batang Tanaman rambutan dapat tumbuh dengan ketinggian mencapai 15m bahkan lebih. Batang tanaman ini memiliki bentuk bulat tidak beraturan dengan warna coklat dan diameternaya dapat mencapai 40-60 cm. Batang tanaman ini memliki tekstur yang keras dan tidak rata, serta termasuk tanaman berumur panjang. Tanaman rambutan memiliki cabang yang banyak dengan arah cabang cenderung horizontal. c. Morfologi Daun Tanaman rambutan memiliki daun jenis majemuk berselang-seling dengan ukuran kecil dan panjang, serta pada bagian ujungnya runcing. Daun tanaman ini berwarna hijau dengan panjang antara 7-20 cm dan lebar 3- 8cm. Daun rambutan mengandung minyak terpentin, sehingga memiliki sifat mudah terbakar meskipun masih berwarna hijau. d. Morfologi Bunga Bunga rambutan memiliki dimater sekitar 5mm dan terdapat pada rangkaian yang muncul pada bagian ujung cabang. Selain itu juga terdapat kelopak bunga yang berfungsi untuk melindungi bungaketika masih kuncup. Dalam bunga rambutan juga terdapat mahkota, benang sari, dan juga putik. Dimana benang sari terdiri dari tangkai sari, kepala sari, dan juga serbuk sari, sedangkan putik terdiri dari bakal putik, tangkai buah, dan bakal biji. Tanaman rambutan memiliki tiga macam bunga, yaitu bunga jantan, bunga betina, dan juga bunga sempurna (hermafrodit). Penyerbukan tanaman ini terjadi secara silang dengan bantuan lebah lanceng (trigonoid). e. Morofologi Buah Buah rambutan memiliki bentuk bulat hingga bulat memanjang dengan kulit yang penuh dengan rambut, ada yang berambut agak panjang dan pendek. Buah ini memiliki kulit berwarna hijau ketika masih muda dan akan berubah menjadi warna kuning, jingga, hingga merah ketika sudah matang. Buah rambutan memiliki panjang antara 4-5cm, dengan daging buah tebal berwarna putih kekuningan dan berair. Rasa buah rambutan asam hingga manis sekali serta menyegarkan penikmatnya. f. Morfologi Biji Biji buah rambutan berbentuk elips dan diselimuti oleh daging buah yang cukup tebal. Biji ini memiliki warna putih agak keruh, dan pada biji ini diselimuti sejenis kayu yang sangat tipis. - Cara rambutan memperoleh makanan ialah dengan menyerap unsure hara melalui akarnya dan menyalurkannya ke seluruh tubuh tumbuhan. Menyerap air melalui stomata pada batang dan daunnya. Melakukan fotosintesis dan menyimpannya dalam buah rambutan. - Cara berkembang biak rambutan secara alami ialah melalui bijinya. Secara buatan, rambutan bisa dikembangbiakkan dengan cara cangkok.
3. Kunyit Curcuma longa
- Cirri morfologi: Ciri-ciri tumbuhan kunyit yakni batangnya tidak bercabang, bentuknya memanjang dan merupakan batang semu yang tertutup rapat oleh pelepah daun, berwarna hijau agak keunguan. Setiap tanaman tanaman berdaun 3-8 helai, panjang daun beserta pelepahnya sampai 70 cm, tanpa lidah daun, berambut halus jarang-jarang, helainan daun berbentuk lanset lebar, ujung daun lancip, panjangnya 28-85 cm, lebar 10-25 cm, tepi daun rata, tulang daun menyirip, rimpang terbentuk denag sempurna bercabang-cabang, berwarna jingga, bau aromatis. Morfologi akar kunyit yakni bentuk rimpangnya bulat dan panjang dengan diameter 1-2 cm serta panjang 3-6 cm. dari ruas-ruasnya dapat tumbuh tunas baru yang akan berkembang menjadi tanaman baru. Tangkai bunga berambut, bersisik, daun kelopak berambut, bentuk lanset. Kelopak bunga berbentuk tabung, panjang 9-13 mm. - Cara memperoleh nutrisi melalui unsure hara yang diserap dan disimpan dalam akar rizhomanya - Cara berkembang biak kunyit termasuk tanaman yang berkembang biak dengan cara vegetatif, tepatnya vegetatif alamiah sebab tidak dibantu campur tangan manusia. Kunyit berkembang biak dengan akar tinggal atau rhizoma (rimpang).
4. Pepaya Carica papaya L
Ciri Morfologi a. Akar Akar tanaman pepaya berupa akar tunggang ( Radik primaria ), karena akar tembaga tumbuh terus menjadi akar popok bercabang menjadi akar yang lebih kecil berbentuk bulat dan berwarna putih kekuningan. b. Batang Batang tanaman pepaya berbentuk bulat , dengan permukaan batang berkas- berkas daun yang menyerupai spiral. Batang pada pepaya tumbuh tegak dan lurus serta memiliki rongga –rongga yang di akibatkan oleh pemutusan pada tangkai batang daun. c. Daun Daun pada tanaman pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar. Daun pada tanaman ini adalah daun berjari , bergigi dan juga mempunyai tangkai dauan yang panjang dan berwarna putih kekuningan. Daun ini juga dikatakan berbentuk bulat, bundar, ujung runcing, dan memiliki rongga pada daun. d. Bunga Bunga pada tanama pepaya memiliki 3 jenis ( poligam ) berupa bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna. Dengan memiliki ketiga ini akan menghasilkan bunga yang bagus atau sempurna. Bunga pepaya berwarna putih kekuningan, dan memiliki tangkai kecil, bagian atas runcing serta memiliki bagian tengah berkelopak. e. Buah Buah pada tanaman pepaya adalah buah tunggal atau sejati, buah pada tanaman ini bersisi biji yang banyak. Buah ini muncul pada ketiak tangkai daun berwarna hijau mudah, kekuningan dan kuning ketika matang. Buah ini memiliki daging kemerahan dan dagingnya sangat tebal. f. Biji Biji tanaman pepaya terdapat di dalam buah, biji dalam buah ini sangat banyak dan memiliki bentuk bulat atau bundar serta lonjong tergantung variatesnya. Biji tanaman pepaya memiliki warna kecoklatan dan kehitaman, selain itu biji ini bisa langsung di tanam ke dalam media tanam. - Cara papaya memperoleh nutrisi ialah dengan menyerap air dan unsur hara melalui akar dan menyalurkannya keseluruh bagian tubuhnya, papaya memperoleh nutrisi juga melalui bantuan cahaya matahari yaitu dengan fotosintesis. - Cara reproduksi papaya ialah dengan bijinya yang dikotil kemudian tumbuh tunas.
5. Alpukat Persea americana.
- Ciri Morfologi a. Akar Tanaman alpukat memiliki sistem perakaran tunggang, yang memiliki panjang mencapai 5-10 meter bahkan lebih tergantung dengan varietes. Perakaran ini juga menyebar luas di permukaan tanah dengan panjang mencapai 5 – 6 meter bahkan lebih. Perakaran ini berguna untuk menyerap media air yang ada di dalam tanah. 2. Batang Tanaman alpukat memiliki batang berbentuk bulat memanjang dengan panjang mencapai 5-10 meter, berwarna kecoklatan, memiliki perkulitan keras dan batang yang keras. Batang tanaman ini juga memiliki percabangan atau ranting yang banyak yang menyokong daun tanaman alpukat. 3. Daun Daun tanaman ini adalah tunggal dan simetris, yang memiliki tangkai dengan panjang 1-1,5 cm. Biasanya daun ini terletak pada bagian ujung ranting, daun ini berbentuk bulat telur atau oval yang memiliki tebal hampir seperti kertas. Pangkal daun meruncing, dengan bagian tepu merata dan juga menggulung keatas. Permukaan daun halus dengan pertulangan yang menyirip, lebar daun ini 3-10 cm dengan rata – rata panjang 10-20 cm berwarna kemerahan hingga kehijauan. 4. Bunga Bunga alpukat termasuk bunga majemuk, yang mempunyai bentuk hampir menyerupai bintang dan memiliki kelamin ganda. Bunga ini tersusun dari beberapa malai yang muncul pada ketiak daun atau tanting berwarna kekuningan dan kehijauan. Biasanya dalam penyerbukan bunga ini dibantu dengan angin maupun binatang yang ada disekitarnya. 5. Buah Buah alpukat ini hampir sama dengan buah buni, memiliki bentuk bulat oval dengan panjang 10-20 cm berwarna kehijauan atau kekuningan. Buah alpukat ini juga memiliki bercak atau bintik halus berwarna keunguan, memiliki daging lunak, ketika sudah matang dan biji tunggal berwarna putih berbentuk bulat. 6. Biji Biji buah alpukat ini berbentuk bulat oval atau telur dengan diameter 2,5-5 cm dan berwaran keputihan. Perkembangbiakan biji alpukat ini termasuk keda;am tuipe hipogeasl, yaitu perkecambahan yang tumbuh diberada didalam tanah - Cara reproduksi pada alpukat ada berbagai cara, secara alami alpukat berkembang biak melalui bijinya yang bertunas. Secara buatan, alpukat bisa berkembang biak dengan cara cangkok dan stek. - Cara alpukat memperoleh makanan sebenarnya sama saja dengan tumbuhan-tumbuhan lain. Alpukat memperoleh nutrisi melalui penyerapan air dengan akar dan stomatanya dan fotosintesis.