Anda di halaman 1dari 7

MORFOLOGI TUMBUHAN PEPAYA

Morfologi dari tumbuhan papaya(carica papaya),yaitu:


1. Akar (radix)
Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang dan daun) bagi tumbuhan
yang tubuhnya telah merupakan komus. Akar pepaya merupakan akar tunggang (radix
primaria), karena memiliki akar lembaga tumbuh terus menerus yang menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang menjadi akar lembaga. Suatu tumbuhan tak akan mempunyai akar tunggang
jika tidak ditanam dari biji.
Akar tunggang pada pepaya berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, bercabang
banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi sehingga dapat member kekuatan yang lebih
besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat diserap air dan
zat- zat makanan lebih banyak.

2. Batang (caulis)
Tumbuhan pepaya merupakan tumbuhan diatas kotiledon, Tumbuh pada titik tumbuh,
yakni pada meristem apeks (pucuk), berada di atas permukaan tanah serta dapat termodifikasi
dan tumbuh dibawah permukaan tanah.
Batang merupakan jembatan antara akar dan daun untuk mengantarkan sari-sari makanan
dalam proses fotosintesis. Batang pepaya termasuk dalam batang tumbuhan dikotil karena
memiliki kambium, batangnya terdapat bekas tangkai daun yang telah kering dan gugur. Pohon
pepaya umumnya tidak bercabang, pepaya juga bisa tumbuh hingga setinggi 5-10 m. Batang
pepaya merupakan batang berkayu (lignosus) karena batangnya tumbuh tegak lurus dan
kuat (softwood) dan termasuk tipe model batang yang monopodial karena batang pokok selalu
tampak jelas dan memiliki satu sumbu batang.Bentuknya panjang bulat seperti silinder.
Batangnya memperlihatkan bekas-bekas daun. Arah tumbuh batang tegak lurus ke atas.

3. Daun ( folium)
a. Susunan daunnya terdiri atas tangkai dan helaian saja, sehingga disebut daun bertangkai.
b. Tangkai daun bulat silindris, berongga, panjang 25-100 cm,
c. Bentuk atau bangun daun bulat, karena jika ujung-ujung tepi daun dihubungkan satu sama lain
dengan suatu garis akan didapati bangun yang berbentuk bulat atau setidaknya hampir bulat.
d. Ujung daun runcing (acutus), karena kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang daun sedikit demi
sedikit menuju keatas dan membentuk sudut lancip.
e. Pangkal daun berbentuk jantung(cordatus)
f. Susunan daun bertulang menjari, karena dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang
memencar, memperlihatkan susunan seperti jari tangan, yang ditengah paling besar sedang ke
samping semakin pendek.
g. Tepi daun bercangap menjari (palmatifidus).
h. Daging daun seperti perkamen (perkamenteus),
i. Pepaya (Carica pepaya L.) adalah tumbuhan anggota Dicotyledoneae dengan tipe daun
dorsiventral, yakni jaringan tiang (palisade) hanya terdapat pada sisi atas daun. Daun
dorsiventral biasanya tumbuh secara horizontal, sehingga terdapat perbedaan warna antara
permukaan atas dan bawah daun, karena intensitas cahaya matahari yang diterima berbeda.
Warna permukaan daun bagian atas hijau tua, sedangkan bagian bawahnya hijau muda atau hijau
keputih-putihan.
j. Permukaan daun licin (laevis) sedikit mengkilat (nitidus)
k. Letak helaian daun tersebar (folia sparsa), kadang-kadang terletak berhadapan, pada tiap tiga
lingkaran batang terdapat 8 daun.

4. Bunga ( flos)
Tanaman pepaya memiliki tiga macam bunga
a. Bunga betina (pistilate), Ciri-cirinya:
1) Daun bunga terdiri atas lima helai dan letaknya terlepas satu sama lain
2) Tidak mempunyai benang sari
3) Bakal buah berbentuk bulat atau bulat telur dan tepinya rata
4) Bunga betina dapat menjadi buah bila diserbuki tepung sari bunga jantan dari tanaman lain.
5) Buah yang dihasilkan dari bunga betina bentuknya bulat atau bulat telur dengan tepi yang rata.
b. Bunga sempurna (hermaphrodite)
Ciri-ciri umum bunga pepaya sempurna adalah memiliki putik, bakal buah, dan benang sari
dalam satu kuntum bunga, kecuali pada bunga sempurna rudimenter tidak terdapat bakal buah
dan putik. Dikenal ada empat macam bunga pepaya sempurna,yaitu:
1) Bunga sempurna elongate, cirri cirinya
 Daun bunga lima helai, di bagian bawah saling melekat membentuk tabung dan melekat
sepanjang ¾ dari bakal buah, bagian ujungnya terlepas.
 Bentuk bunga sempurna elongate mirip dengan bunga jantan, tetapi ukurannya relative lebih besar
dan panjang.
 Bakal buah berbentuk panjang lonjong, mempunyai lima sampai sepuluh helai daun buah, namun
ada pula yang kurang dari lima helai.
 Benang sari memiliki sepuluh helai yang terdapat pada ujung tabung sebelah dalam. Letak benang
sari ini 5 helai bertangkai panjang melekat diantara dua bunga dan lima helai bertangkai pendek
yang melekat pada bagian tengah dari daun bunga.
 Bunga sempurna elongate menghasilkan buah yang bentuknya “panjang lonjong”.
2) Bunga sempurna petandria, ciri-cirinya:
 Daun bunga berjumlah lima helai,yang letaknya sebagian besar di bagian ujung, terlepas satu
sama lain. Sedangkan dibagian bawahnya bersatu dan melekat pada bakal buah.
 Bentuk bakal buah bulat tepinya beralur lima dan mempunyai 5 helai daun buah.
 Benang sarinya 5 helai, bertangkai pendek, letaknya diantara daun bunga dan bakal
buah,sedangkan tangkai sarinya melekat pada bakal buah ataupun pada tempat daun bunga
menjadi satu.
 Bunga ini muncul pada musim kemarau atau bila ada waktu kering lebih dari 10 hari di musim
penghujan.
 Bunga sempurna petandria menghasilkan buah yang bulat atau bulat telur yang tepinya
3) Bunga sempurna antara, ciri-cirinya
 Daun bunga berjumlah lima helai,letak daun bunga ada yang terlepai sampai dasarnya dan ada
pula yang melekat ¾ dari bakal buah.
 Benang sarinya terdiri atas 2-10 helai yang tata letaknya bermacam-macam
 Bakal buah berbentuk mengkerut dan mempunyai 5-10 helai daun bunga yang saling melekat satu
sama lain.
 Bunga sempurna antara menghasilkan buah yang bentuknya mengkerut.
4) Bunga sempurna rudimenter, cirri-cirinya
 Bentuknya mirip bunga elongate, namun tidak memiliki bakal buah.
 Bunga ini muncul dimusim kemarau.
 Bunga sempurna rudimenter tidak menghasilkan buah.
c. Bunga Jantan (Staminate)
Bunga jantan biasanya tersusun dalam rangkaian bunga bertangkai panjang. Ciri-cirinya
adalah :
 Daun bunga berjumlah 5 helai, letaknya saling melekat pada bagian bawah, sehingga membentuk
tabung, sedangkan bagian atasnya saling terlepas. Seolah-olah mirip bentuk “corong”.
 Benang sarinya terdapat 10 helai
 Tidak dapat menghasilkan buah, karena tidak mempunyai bakal buah maupun putik.
 Pada ujung rangkaian bunga biasanya terdapat beberapa bunga sempurna yang bentuk bakal
buahnya bulat telur. Bunga sempurna ini dapat menjadi buah yang bentuknya bulat telur dan
kecil-kecil atau disebut buah pepaya “gantung” (gandul).
Berdasarkan struktur bunga dan buah pepaya yang beragam tadi, maka dikenal tiga
macam pohon pepaya, yaitu:
1. Pohon pepaya betina, yaitu pohon pepaya yang berbunga dan berbuah betina.
2. Pohon pepaya sempurna, yaitu pohon pepaya yang memiliki empat macam bunga sempurna
(elongate, petandria, antara,dan rudimenter). Buah pepaya elongata biasanya muncul di musim
hujan, sedangkan buah pepaya petandria umumnya pada musim kemarau. Buah pepaya antara
yang bentuknya mirip buah “pisang” biasanya muncul pada musim kemarau yang panjang atau
antara musim hujan ke musim kemarau, sedangkan bunga rudimenter yang mirip bunga jantan
tidak menghasikan buah.
3. Pohon pepaya jantan, yaitu pohon pepaya yang berbunga jantan dan bertangkai panjang, namun
diujung rangkaian bunga terdapat beberapa bunga sempurna yang dapat menghasilkan buah
pepaya gandul (gantung).

5. Buah (fructus)
Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal. Buah sejati tunggal
yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu
biji atau lebih, dapat pula tersusun darisatu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak
naungan.
Dalam buah pepaya terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.
Buah mentah berwarna hijau gelap dan bila matang berubah warna menjadi kuning kemerahan.
Bentuk buah bulat hingga lonjong, dengan bagian ujung umumnya runcing. Rongga dalam pada
buah pepaya berbentuk bintang bila dipotong secara melintang
Pepaya juga termasuk buah buni (bacca). Yang disebut dengan buah buni adalah buah
yang dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku
seperti kulit (belulang) dan lapisan dalamyang tebal, lunak dan berair, sering kali dapat dimakan.
Biji-biji terdapatbebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu
atau beberapa ruang. Pepaya termasuk buah buni yang berdiding tebal dan dapat dimakan. Buah
pepaya juga bentuknya bulat sampai lonjong.Bentuk buah bulat hingga memanjang, ujung
biasanya meruncing. Warna kulit buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda
hingga kuning.Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina. Bentuk buah memanjang
(oval) bila dihasilkan dari tanaman hemafrodit.

Berdasarkan struktur bunga dan buahnya, pepaya dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis :
1. Pepaya Jantan
Pepaya jantan memiliki bunga jantan yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang.
Namun, pada ujung rangkaian bunga terdapat beberapa bunga sempurna yang dapat
menghasilkan buah pepaya gandul atau gantung.
2. Pepaya Sempurna
Pepaya sempurna dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Contohnya adalah pepaya
jingga yang memiliki bentuk-bentuk buah sebagai berikut:
 Pada musim hujan, buahnya berbentuk lonjong.
 Pada musim kemarau, buahnya berbentuk bulat.
 Diantara musim hujan dan kemarau, buahnya berbentuk buah pisang.
 Pepaya sempurna yang berbuah musiman.
Contohnya adalah pepaya semangka yang berbuah pada musim hujan, tetapi pada musim
kemarau, bunganya tidak dapat berubah menjadi buah.
6. Biji (semen)
Biji yaitu penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi
buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Melihat asal jaringan yang menjadi tempat
penimbunan zat makanan cadangan biji pepaya termasuk putih lembaga dalam
(endospermium). Maksud dari putih lembaga dalam yaitu jika jaringan penimbun makanan itu
terdiri atas sel-sel yang berasal dari onti kandunglembaga sekunder yang kemudian setelah
dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan
ini. Melihat asalnya putih lembaga dalam ini, maka biji iniadalah biji tertutup (angiospermae),
dan termasuk ke dalam biji dikotil. Biji berwarna hitam atau kehitaman.

C. FISIOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN PEPAYA(carica pepaya)


1. Anatomi Akar Pepaya
Dari lapisan luar ke dalam, anatomi akar tumbuhan pepaya tersusun dari jaringan-jaringan
sebagai berikut:
a) Epidermis, terdiri dari sel selapis, tipis, rapat, dan mudah dilalui air. Memiliki rambut-ranbut
akar yang merupakan hasil aktifitas sel dari belakang ttik tumbuh. rambut akar ini berfungsi
memperluas bidang penyerapan.
b) Korteks, terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan mempunyai
banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. jaringan-jaringan yang terdapat pada korteks antara
lain: parenkim (terdiri dari sel selapis, tipis, rapat, dan mudah dilalui air), kolenkim, dan
sklerenkim.
c) Endodermis, terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa 1 lapis sel yang tersusun
rapat tanpa ruang antar sel. dinding selnya mengalami penebalan gabus. deretan sel-sel
endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. penebalan gabus ini tidak
dapat ditembus air sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang
dindingnya tidak menebal, disebut sel penerus air. Endodermis merupakan pemisah yang jelas
antara korteks dan stele.
d) Pembuluh tapis (floem) : deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar – batang dan
berlubang – lubang halus sehingga membentuk pembuluh. Fungsinya untuk mengangkut zat
makanan dari akar keseluruh tubuh tumbuhan.
e) Pembuluh kayu (xylem) : deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar – batang dan
menyatu. Fungsinya untuk menyalurkan air yang mengandung mineral dari akar ke daun dan
bagian lain tubuh. Xylem dan Floem besama-sama berada disilinder pusat atau
disebut Stele, yang terletak di sebelah dalam endodermis
f) Kambium : lapisan sel hidup pada tumbuhan dikotil yang aktif membelah, berfungsi untuk
memperbesar batang, terletak di sebelah dalam endodermis

2. Anatomi Batang Pepaya


Batang pepaya tersusun dari tiga sistem jaringan :
a) Dermal, yaitu jaringan kulit yang terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan silinder
pusat (stele)
b) Jaringan pembuluh, yaitu berupa silinder yang membatasi parenkim empulur di bagian tengah
dan korteks dibagian luar. jaringan pembuluh terbagi menjadi berkas ikatan pembuluh (fasikel)
yang saling berdekatan atau terpisah satu sama lain oleh parenkim (parenkim interfasikular).
c) Jaringan penyokong, yaitu jaringan yang berfungsi untuk menujang agar tanaman dapat berdiri
kokoh dan kuat.

3. Anatomi Daun Pepaya


Carica pepaya L. merupakan tumbuhan dikotil yang struktur daunnya tersusun atas jaringan
epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut.
a) Jaringan pelindung (epidermis dan derivatnya)
Anatomi daun pepaya tersusun atas satu lapis sel epidermis yang tidak mengandung
kloroplas. Epidermis menutup secara kontinu kedua permukaan daun dan karena itu dibedakan
menjadi epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis tertutup oleh kutikula, lapisan atau film
seperti pernis, yang mengahambat perpindahan air dan gas dari dan ke dalam daun.
b) Jaringan dasar (mesofil daun)
Pada mesofil berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan bunga karang. Pada
bagian ini proses fontosintesis terjadi dalam sel-sel mesofil. Jaringan mesofil, dengan
perkecualian berkas pembuluh, meliputi semua sel antara epidermis dan bawah. Mesofil terbagi
dalam dua bagian. Sel-sel yang ada di belahan atas daun memanjang tegak lurus terhadap
permukaan daun dan membentuk satu sampai tiga lapisan sel yang rapat .sel-sel ini menyusun
parenkima polisade, disebut demikian karena mirip dengan palisade, atau sebaris tonggak (tiang
yang membentuk dinding).
c) Berkas pembuluh epidermis
Berkas pengangkut pada daun membentuk bangunan kompleks yang disebut tulang daun.
Daun pepaya memiliki satu ibu tulang daun dan cabang-cabangnya membentuk jala. Fungsinya
adalah menyalurkan hasil fotosintesis dan metabolisme ke bagian tubuh daun lainnya. Dalam
berkas pengankut, posisi xylem selalu berada di atas floem (xylem di sebelah dalam, dan floem
di luar). Di sekeliling berkas pengangkut terdapat sarung berkas pengengkut. Jaringan penguat
pada daun pepaya berupa kolenkim yang biasanya terletak dekat tulang daun yang besar, di
bawah epidermis. Jaringan sekretori berupa buluh-buluh getah atau kelenjar getah, berupa masa
sel-sel parenkim padat. Secara garis besar struktur anatomi daun Dicotyledoneae adalah
yaitu,kolenkim tersusun atas sel-sel hidup yang bentuknya memanjang dengan penebalan
dinding sel yang tidak merata dan bersifat plastis, artinya mampu membentang, tetapi tidak dapat
kembali seperti semula bila organnya tumbuh. Kolenkim terdapat pada batang, daun, bagian-
bagian bunga, buah, dan akar. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas yang menyerupai sel-
sel parenkim. Sel–sel kolenkim dindingnya mengalami penebalan dari kolenkim bervariasi, ada
yang pendek me.

4. Anatomi Buah Pepaya


Termasuk buah sejati tunggal yang berdaging (buah buni atau bacca). Daging buah
berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah, tergantung
varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Peduncle (tangkai bunga) menjadi lebih besar, dan
tebal.
Buah pepaya tersusun atas tiga bagian
1. Kulit buah (eksokarp)
Kulit buah pada pada tumbuhan papaya bersifat keras.

2. Daging buah (mesokarp)


Daging buah merupakan lapisan tengah di bawah eksokarp dan berdaging tebal.
3. Lapisan dalam buah (endokarp)
Endocarp merupakan lapisan paling dalam yang mengelilingi biji.
4. Plasenta (tempat dudukan biji)
5. Stigma scar (bekas kepala putik)
6. Peduncle (tangkai bunga)
7. Berkas pembuluh dorsal)

5. Anatomi Biji Pepaya


Biji merupakan perkembangbiakan utama, terdiri atas beberapa bagian
a. Kulit biji merupakan bagian terluar biji. Terdiri atas kulit luar (sarkotesta), kulit tengah
(sklerotesta), dan kulit dalam (endotesta). Biji terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) yang
berfungsi agar biji tidak kering.
b. Tali pusar atau tangkai biji.
c. Inti biji atau isi biji

Anda mungkin juga menyukai