Anda di halaman 1dari 14

Hati Nurani Sebagai

Fenomena Moral
Kelompok 4
Ifa Widayati (150341601080)
Irine Niandari (150341605700)
Lia Alfiani Rosyida (15034160 6455)
OFF: B
S1 Pend. Biologi
Kesadaran dan Hati Nurani
• Kesadaran (dalam bahasa Latin “conscientia”) berarti hati
nurani .
• Hati nurani dapat berarti norma perbuatan terkait dengan
rasa kebersalahan dan inti dari isi hati kita.
• Hati nurani berkaitan dengan kesadaran.

• Apabila tidak mengikuti hati nurani, berarti kita telah


menghianati martabat kita.
Contoh pengalaman hati nurani

Seorang hakim yang mengetahui bahwa


seorang terdakwa jelas bersalah, akan tetapi ia
tergiur oleh uang suap yang diberikan oleh pihak
terdakwa agar dibebaskan di pengadilan. Akhirnya
hakim tersebut tergiur dan menikmati uang suap
tersebut.

Dalam batinnya ia merasa gelisah karena


takut perbuatannya diketahui oleh atasannya dan
orang lain. Ia selalu dihantui perasaan gelisah dan
akhirnya hakim tersebut memutuskan berjanji
untuk tidak mengulangi perbuatannya, dan menjadi
hakim yang jujur.
Thomas Grissom seorang ahli fisika telah
bekerja selama 15 tahun dalam bidang pengembangan
dan pembangunan generator neutron, akan tetapi
ambisinya membuat ia lupa dengan tujuan
pekerjaannya dan beralih menjadi penghasil senjata
nuklir.
Lama kelamaan hati nuraninya terketuk, ia
tersadar bahwa tindakannya selama ini membantu
memberi bantuan untuk perang nuklir yang akan
memusnahkan banyak kehidupan di permukaan bumi.

Akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari


pekrjaannya dan berganti menjadi dosen pada
Evergreen State College di Olympia, Washington dan
gajinya hanya setengah dari 75.000 dolar yang ia
peroleh di Laboratorium Nasional.
Kisah sang Arjuna yang menuju medan perang
bersama Khrisna. Ia tidak tega jika harus berperang melawan
kerabat dekat dan orang-orang yang akrab dengannya.
Hatinya dilimpahi kesedihan dan akhirnya ia memutuskan
untuk tidak berperang.
Macam- Macam Hati Nurani

1. Hati Nurani Prospektif


Kesadaran atau keputusan tentang apa yang akan kita lakukan atau
tidak akan kita lakukan. Dalam hal ini, hati nurani memberikan
pertimbangan mengenai apa yang harus atau apa yang tidak boleh kita
lakukan.

2. Hati Nurani Retrospektif


Kesadaran atau keputusan tentang apa yang sudah kita lakukan. Hati
nurani ini bersifat penilaian terhadap apa yang telah seseorang lakukan.
Bila bermoral diberi penghargaan, bila tidak bermoral dicela atau
dihukum.
Contoh Hati Nurani Retrospektif &
Hati Nurani Prospektif
Sifat Hati Nurani
1. Hati nurani personal
Berkaitan dengan pribadi yang bersangkutan. Hati nurani ini akan
berkembang seiring dengan perkembangan seluruh kepribadian
manusia dan hanya memberikan penilaian atas perbuatannya sendiri.
2. Hati nurani abdipersonal
Bagi umat beragama hati nurani adipersonal berkaitan dengan
dimensi religius dimana orang yang beragama kerap kali menyatakan
bahwa hati nurani adalah suara Tuhan, akan tetapi perlu digaris
bawahi bahwa aspek hati bersifat personal bukan hanya dimiliki oleh
orang-orang yang beragama saja orang yang tak beragama pun
memiliki hati nurani adipersonal.
Hati Nurani sebagai Norma Moral yang
Subyektif
• Hati nurani memainkan peranan baik perasaan maupun
kehendak ataupun juga rasio.
• Hati nurani secara khusus harus dikaitkan dengan rasio.
Karena hati nurani memberikan suatu penilaian atau suatu
keputusan.
• Rasio dibedakan menjadi dua:

Rasio teoritis  abstrak

Rasio praktis  konkret

Mengikuti hati nurani merupakan hak dasar bagi setiap


manusia. Tidak ada orang lain yang berwenang untuk campur
tangan dalam putusan hati nurani seseorang.
• Hati nurani mempunyai kedudukan kuat dalam
kehidupan moral manusia.
• Dipandang dari sudut subyek, hati nurani adalah norma
terakhir untuk perbuatan-perbuatan kita.
• Putusan hati nurani adalah norma moral yang subyektif
bagi tingkah laku kita.
• Namun, belum tentu perbuatan yang dilakukan atas
desakan dari hati nurani adalah baik juga secara obyektif.
Pembinaan Hati Nurani
• Tujuan pokok pembinaan hati nurani adalah hati
nurani yang secara subyektif dan obyektif benar.
• Pembinaan hati nurani yang tidak tepat dapat
berakibat pada rusaknya nilai-nilai moral yang ada
dalam diri manusia.
Pengelolaan hati nurani dapat dilakukan dengan:
• Memeberikan didikan/pengajaran yang benar sejak kecil
dalam keluarga.
• Menerapkan pengajaran agama.
• Memberikan filtrasi terhadap budaya yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam masyarakat tertentu.
• Meningakatkan tradisi yang baik bagi perkembangan
moral manusia.
• Melakukan pembelajaran etis melalui para pakar ataupun
buku-buku pengajaran etika.

Anda mungkin juga menyukai