Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM SEMENTARA

BOTANI FARMASI

Dosen Pengampu :
apt. Fitri Kuniasari, S.Farm., M.Sc.

Kelompok 7
1. Syifa Rahmawati / 27216641A
2. Kurnia Nur Indah / 27216643A
3. Afta Lutfian Bayu A. / 27216645A

Praktek 5J

UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA


PROGRAM STUDI S1-FARMASI
TAHUN 2021/2022

I. Tujuan
Mengetahui akar, batang dan bentuk metamorfosa akar dan batang.

II. Dasar Teori


Daun (Lat: folium) merupakan alat tubuh yang penting bagi
tumbuhtumbuhan karena banyak proses metabolisme yang terjadi di
daun misalnya proses fotosintesis menghasilkan bahan yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya.
Semua daun mula-mula berupa tonjolan jaringan yang kecil, yaitu
primordia pada waktu ujung pucuk tumbuh, primordia daun baru
mulai terbentuk menurut pola khas untuk tiap jenis tumbuhan.
Secara morfologi dan anatomi, daun merupakan organ tubuh yang
paling bervariasi. Batasan secara menyeluruh dari semua tipe daun
yang terlihat pada tumbuhan disebut phyllom (filom). Berdasarkan
variasi tersebut, folium dapat digolongkan ke dalam: daun lebar,
profil, katafil, hipsofil, kotiledon, dan lain-lain. Daun lebar (daun hijau)
berfungsi khusus untuk melakukan fotosintesa, biasanya berbentuk
pipih mendatar sehingga mudah memperoleh sinar matahari. Katafil
adalah sisik pada tunas atau batang di bawah tanah, berfungsi sebagai
pelindung atau tempat menyimpan cadangan makanan. Profil
merupakan daun pertama yang tumbuh paling bawah di cabang
lateral, pada monokotil hanya ada satu helai profil, sedang pada
dikotil dijumpai dua helai profil. Hypsofil merupakan tipe-tipe
brachtea yang bergabung dengan bunga dan berfungsi sebagai
pelindung, kadang-kadang hypsofil berwarna cerah dan menyerupai
mahkota bunga. Kotiledon merupakan daun pertama pada tumbuhan.
Daun tidak selamanya berbentuk helaian pipih serta melebar dan
berfungsi untuk proses fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Daun
dapat berubah bentuk maupun fungsinya, antara lain daun berbentuk
benangbenang dan fungsinya untuk memanjat, atau berupa sisik
berdaging pada umbi lapis, berupa daun tajam pada tanaman kaktus.
Daun yang mengalami perubahan bentuk dan fungsinya tadi
dinamakan daun metamorfosa (modifikasi daun), misalnya daun
pembelit (sulur) pada daun kembang sungsang (Gloria superba) dan
pada daun kacang polong (Pisum sativum). Daun dibedakan menjadi
daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal adalah daun yang
hanya mempunyai satu helai daun pada satu tangkai daun, sedangkan
daun majemuk merupakan daun yang jumlahnya lebih dari satu helai
daun pada satu tangkai daun. Daun dikatakan sebagai daun lengkap
apabila mempunyai bagian-bagian petiolus (tangkai daun), lamina
(helaian daun), dan vagina (upih daun), misalnya daun pohon pinang
(Areca cathecu), daun bambu (Bambusa sp.), daun pisang (Musa
paradisiaca), dan lain-lain. Apabila daun suatu tumbuhan tidak
mempunyai salah satu dari tiga bagian pokok daun seperti di atas,
daun yang demikian, dinamakan daun tidak lengkap. Daun yang hanya
terdiri atas tangkai daun dan helaian daun saja disebut daun
bertangkai, contohnya pada daun nangka (Artocarpus integra),
mangga (Mangifera indica), dan lain-lain. Apabila daun hanya terdiri
dari upih dan helaian daun saja disebut daun berupih atau daun
berpelepah, dan apabila suatu daun hanya terdiri dari tangkai daun
yang bermodifikasi menjadi helaian daun maka hal yang demikian
disebut helaian daun semu atau disebut pula dengan filodia,
contohnya pada daun Acacia (Acacia auriculiformis).
Bagian-bagian utama dan tambahan pada daun adalah sebagai
berikut :
1. Tangkai daun (petiolus): merupakan bagian daun yang
mendukung helaiannya dan berfungsi untuk menempatkan helaian
daun pada posisi sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh
cahaya matahari sebanyakbanyaknya. Bentuk dan ukuran tangkai
daun berbeda-beda menurut je nis tumbuhannya, biasanya berbentuk
silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya.
Dilihat pada penampang lintangnya ada yang bulat berongga, pipih
dan tepinya melebar, bersegi, atau setengah lingkaran.
2. Helaian daun (lamina): merupakan bagian daun yang
terpenting dan lekas menarik perhatian sehingga suatu sifat yang
sesungguhnya hanya berlaku untuk helaiannya, disebut pula sebagai
sifat daunnya. Suatu tumbuhan dapat memperlihatkan bentuk daun
yang berlainan pada satu pohon, oleh karena itu, dikatakan
memperlihatkan sifat heterofilli. Gejala heterofilli ini dapat terjadi
karena umur, modifikasi, atau memang mempunyai daun yang
berbeda yang diakibatkan oleh perubahan fungsinya. Sifat-sifat daun
yang biasanya diberikan dalam pengenalan suatu jenis tumbuhan
adalah bentuk, ukuran, ujung, pangkal, susunan urat-urat daun, tepi,
warna, permukaan atas/bawah, tekstur, dan lain-lain.
3. Pelepah/upih daun (vagina): merupakan bagian daun yang
melekat atau melingkupi batang, juga mempunyai fungsi sebagai
pelindung kuncup yang masih muda (misal pada daun tebu), dan
memberi kekuatan pada batang tanaman (misal pada pohon pisang).
4. Daun penumpu (stipula), biasanya berupa dua helai daun yang
kecil, terletak dekat pangkal tangkai daun, dan umumnya berguna
melindungi kuncup yang masih muda.
5. Lidah-lidah (ligula), yaitu suatu selaput kecil yang umumnya
terdapat pada batas antara upih dan helaian daun pada keluarga
rumput-rumputan (Graminae). Alat ini berguna mencegah
mengalirnya air hujan ke dalam ketiak antara batang dan upih daun,
sehingga pembusukan dapat dihindarkan

III. Alat dan Bahan


A. Akar
1. Akar teki (Cyperus rotundus L.)
2. Akar bawang merah (Allium cepa Linn.)
3. Akar bayam duri (Amaranthus spinosus Linn.)
4. Akar lengkuas (Alpinia galangga)
5. Akar beringin (Ficus benjamian L)
B. Batang
1. Batang papaya (Carica papaya L.)
2. Batang manga (Mangifera Indica L.)
3. Batang telang (Clitoria ternatea L.)
4. Batang sirih (Piper betle L.)
5. Batang mawar (Rosa sp.)
HASIL KERJA
NO Klasifikasi Gambar dan Keterangan Deskribsi

Akar
1. Teki (Cyperus rotundus L.) > Kulit umbi rumput
Kingdom : Plantae teki memiliki hitam dan
Divisi : Tracheophyta putih kemerahan
Kelas : Magnoliopsida dalamnya, mempunyai
Ordo : Poales bau yang khas.
Famili : Cyperaceae >Bunga terletak pada
Genus : Cyperus ujung tangkai memiliki
Spesies : Cyperus tiga tunas kepala
rotundus benang sari yang
berwarna kuning
jernih.
> Rumput teki
termasuk rumput semu
menahun, tetapi tidak
termasuk Graminae
(keluarga rumput-
rumputan).
> Batang rumput teki
memiliki segitiga yang
dapat mencapai
ketinggian 10 – 75 cm
dengan arah tumbuh
tegak lurus.
> Helaian daun rumput
teki yang biasanya
berjumlah 4 sampai 10.
Daunnya mempunyai
bentuk garis dan warna
permukaan berwarna
hijau tua mengkilat
dengan ujung daun
meruncing 2-6 cm.

2. Bawang Merah (Allium 1. Akar


cepa L.) Perakaran pada
Kingdom : Plantae bawang merah ini
Divisi : Magnoliophyta memiliki perakaran
Kelas : Liliopsida yang dangkal dan juga
Ordo : Liliales bercabang memencar,
Famili : Liliaceae dengan kedalam
Genus : Allium mencapai 15-30 cm
Spesies : Allium cepa L. didalam tanah serta
tumbuh di sekitar umbi
bawang merah.
2. Batang
Batang bawang merah
memiliki batang sejati
disebut diskus, yang
memiliki bentuk
hampir menyerupai
cakram, tipis dan juga
pendek sebagai tempat
melekatnya akar dan
juga mata tunas.
3. Daun
Daun bawang merah
memiliki bentuk
silindris kecil
memanjang yang
mencapai sekitar 50-70
cm, memiliki lubang
dibagian tengah dan
pangkal daun runcing.
Daun bawang merah
ini berwarna hijau
mudah hingga tua, dan
juga letak daun ini
melakat pada tangkai
yang memiliki ukuran
pendek.
4. Bunga
Bunga bawang merah
ini memiliki panjang
antara 30-90 cm, dan
juga memiliki pangkal
ujung kuntum bunga
yang hampir
menyerupai payung.
Selain itu, bunga
tanaman ini terdiri dari
5-6 helai daun bunga
yang bewarna putih, 6
benang sari berwarna
hijau hingga
kekuningan kuningan,
serta memiliki 1 putik
dan bakal buah yang
memiliki bentuk
segitiga. Bunga bawang
merah ini juga
merupakan salah satu
bunga sempurna  dan
juga dapat melakukan
penyerbukan sendiri.
5. Buah dan biji
Buah bawang merah
berbentuk  ulat dengan
pangkal ujung tumpul
yang terbungkus
dengan biji berjumlah
2-3 butir, selain itu biji
ini memiliki bentuk
agak pipih berwarna
bening dan juga agak
keputihan hingga
memiliki warna
kecoklatan sampai
kehitaman. Namun,
untuk perbanyakan
pada biji bawang
merah ini dapat
dilakukan dengan cara
generatif ( seksual ).

3. Bayam Duri (Amaranthus 1. Akar


spinosus) Akar dari tanaman
Kingdom : Plantae bayam biasanya akan
Divisi : Tracheophyta menembus pada
Kelas : Magnoliopsida kedalaman tanah yang
Ordo : Caryophyllales mencapai 20 sampai 40
Famili : Amaranthaceae cm ataupun bisa lebih.
Genus : Amaranthus 2. Batang
Spesies : Amaranthus Batang dari tanaman
spinosus L. bayam ini cukup
panjang dengan ukuran
yang mencapai 0,5
hingga 1 meter.
Bahkan tamanan
bayam telah
mempunyai cabang
monodial.
3. Daun
Untuk panjang dari
daun tanaman bayam
ini berkisar 1,5 hingga
6 cm dan disertai
dengan lebar yang
berkisar 0,5 hingga 3,2
cm. Tanaman bayam
memiliki tangkai daun
yang berbentuk bulat
dan panjang yang
sekitar 0,5 sampai 9
cm.
4. Bunga
Bunga dari tanaman
bayam ini umumnya
berkelamin tunggal
dan telah tersusun
yang secara majemuk
serta berwarna hijau.
Bunga daun bayam
terdapat mahkota yang
terdiri dari 4 sampai 5
buah. Bahkan bakal
buah berjumlah 2
sampai 3 buah dan
terdapat benang sari 1
sampai 5. Selain itu di
bagian lainnya akan
membantu untuk
penyerbukan.

5. Biji dan buah

Pada umumnya bayam


memiliki bunga yang
sedikit lonjong dengan
warna hijau dan
disertai dengan
panjang yang mencapai
1,5 cm. Biji dari
tanaman bayam ini
berwarna hitam yang
mengkilap dengan
ukuran panjang yang
berkisar 0,8 hingga 1
mm. Bahkan bijinya
sangat halus dan
berukuran kecil dengan
bentuknya bulat.

4. Lengkuas (Alpinia 1. Batang


galangga) Batang pada tanaman
Kingdom : Plantae lengkuas merupakan
Division : Magnoliophyta ternak yang memiliki
Class : Liliopsida/ umur panjang dengan
monokotil tinggi kurang lebih 1 –
Ordo : Zingiberales 2 meter, bahkan dapat
Famili : Zingiberaceae mencapai 3,5 meter
(suku jahe-jahean) lebih. Secara umum
Genus : Alpinia tumbuhnya dalam
Spesies : Alpinia galangal rumpun yang cukup
(L) rapat.
2. Daun
Pertulangan daun
tanaman lengkuas
memiliki bentuk
menyirip dengan
panjang daun sekitar
20 – 60 cm dengan
lebarnya 4 – 15 cm.
Pelepah daunnya
memiliki ukuran
panjang kurang lebih
15 – 30 cm yan beralur
dan memiliki warna
hijau. Pelepah daun ini
saling menutup dan
membentuk batang
semu dengan warna
hijau.

3. Bunga

Tanaman lengkuas
mempunya bunga
dengan ukuran
berkisar lebih dari 10 –
30 cm x 5 – 7 cm.
Jumlah dari bunganya
di bagaian bawah
tandan memiliki jumlah
yang lebih banyak
dibandingkan bunga
dibagian atas, sehingga
tandannya tampak
seperti bentuk
piramida yang
memanjang.

4. Buah

Pada tanaman
lengkuas merupakan
buah buni yang
memiliki bentuk bulat
dan agak keras. Ketika
buah masih muda
memiliki warna hijau
kekuning-kuningan,
namun ketika sudah
berusia tua akan
memiliki warna hitam
kecoklatan dengan
ukuran diameter
sekitar 1 cm.

5. Beringin (Ficus 1. Akar


benjamian) Tanaman beringin yaitu
Kingdom : Plantae tanaman jenis pohon
Divisi : Magnoliophyta yang berakar tunggang,
Kelas : Magnoliopsida dan bisa untuk tumbuh
Ordo : Urticales tinggi menjulang
Famili : Moraceae sampai ketinggian kira-
Genus : Ficus kira sekitar 20 – 25 cm.
Spesies : F.benjamina 2. Batang
Batang dari pohon
beringin ini berbentuk
bulat dan tegak,
permukaan batang
kasar, percabangannya
simpodial dan
mempunyai warna
cokelat kehitaman.
3. Daun
Daun tanaman beringin
ini berbentuk jorong
atau ovalis, dengan
pangkal daun yang
berbentuk tumpul dan
pada bagian tepi daun
terlihat merata dan
halus. Pertemuan dari
kedua sisi tepi daun
pohon beringin lebih
tinggi atau panjang
sehingga ujung dari
daun terlihat cukup
sempit, panjang serta
runcing.

4. Bunga

Bunga pohon beringin


ini yaitu bunga tunggal
dan akan muncul di
ketiak daun. Bentuk
dari  tangkai bunga
beringin yaitu silindris
serta kelopaknya akan
berbentuk menyerupai
corong dan
mempunyai warna
hijau.

5. Buah

Buah tanaman beringin


yaitu buah buni dan
berbentuk bulat
dengan ukuran panjang
kira-kira sekitar 0,5 – 1
cm. Ketika masih
muda, maka buah
pohon beringin ini
berwarna hijau lalu
akan berubah menjadi
merah setelah sudah
tua. Bijinya juga
berbentuk bulat, keras
dan mempunyai warna
putih.
NO Klasifikasi Gambar dan Keterangan Deskribsi

Batang
1. Mangga (Mangifera indica) Daun pohon mangga
Kingdom : Plantae umumnya tunggal,
Divisi : Tracheophyta dengan letak tersebar,
Kelas : Magnoliopsida tanpa daun penumpu.
Ordo : Sapindales Panjang tangkai daun
Famili : Anacardiaceae bervariasi dari 1,25-12,5
Genus : Mangifera L cm, bagian pangkalnya
Spesies : Mangifera Indica L membesar dan pada sisi
sebelah atas ada alurnya.
Aturan letak daun pada
batang biasanya 3/8,
tetapi makin mendekati
ujung, letaknya makin
berdekatan sehingga
nampaknya seperti
dalam lingkaran (roset).
Helai daun bervariasi
namun kebanyakan
berbentuk jorong sampai
lanset, 2-10 × 8-40 cm,
agak liat seperti kulit,
hijau tua berkilap,
berpangkal melancip
dengan tepi daun
bergelombang dan ujung
meluncip, dengan 12-30
tulang daun sekunder.
Daun yang masih muda
biasanya bewarna
kemerahan, keunguan
atau kekuningan yang di
kemudian hari akan
berubah pada bagian
permukaan sebelah atas
menjadi hijau mengkilat,
sedangkan bagian
permukaan bawah
berwarna hijau muda.
Umur daun bisa
mencapai 1 tahun atau
lebih.
2. Pepaya (Carica papaya L.) Akar tanaman pepaya
Kingdom : Plantae berupa akar tunggang
Divisi : Magnoliophyta (Radik primaria), buah
Kelas : Magnoliopsida pada tanaman pepaya
Ordo : Violates adalah buah tunggal atau
Famili : Caricaceae sejati, buah pada
Genus : Carica L. tanaman ini berisi biji
Spesies : C.papaya L. yang banyak, daun pada
tanaman pepaya
merupakan daun
tunggal, berukuran
besar. Daun pada
tanaman ini adalah
menjari, bergerigi dan
juga mempunyai tangkai
daun yang panjang dan
berwarna putih
kekuningan. Daun ini
juga dikatakan
berbentuk bulat, bundar,
ujung runcing dan
memiliki rongga pada
tangkai daun. Bunga
pada tanaman pepaya
memiliki 3 jenis
(poligam) berupa bunga
jantan, bunga betina dan
bunga sempurna.

3. Bunga Telang (Clitoria Bunga telang termasuk


ternatea L.) tumbuhan monokotil
Kingdom : Plantae dan mempunyai bunga
Divisi : Magnoliophyta yang berwarna biru,
Kelas : Magnoliopsida putih dan coklat. Bunga
Ordo : Fabales telang merupakan bunga
Famili : Fabaceae berkelamin dua
Genus : Clitoria (Hermaphroditus) karena
Spesies : Clitoria ternatea L. memiliki benang sari
(alat kelamin jantan) dan
putik (alat kelamin
betina) sehingga sering
disebut dengan bunga
sempurna atau bunga
lengkap. Daun bunga
telang termasuk daun
tidak lengkapkarena
tidak memiliki upih daun,
hanya memiliki tangkai
daun (Petiolus) dan helai
daun (Lamina). Akar
pada tumbuhan bunga
telang termasuk akar
tunggang dan warnanya
putih kotor. Bagian-
bagian dari akar bunga
telang yaitu leher akar,
batang akar atau akar
utama, ujung akar,
serabut akar. Biji bunga
telang berbentuk seperti
ginjal, pada saat masih
muda berwarna hijau,
setelah tua bijinya
berwarna hitam. Biji
bunga telang tidak dapat
dipergunakan sebagai
pakan ternak karena
mengandung anti nutrisi
berupa tanin dan tripsin
inhibitor yang
menyebabkan ternak
mencret

4. Mawar (Rosa sp.) Mawar adalah suatu


Kingdom : Plantae jenis tanaman semak
Divisi : Magnoliophyta dari genus Rosa sekaligus
Kelas : Magnoliopsida nama bunga yang
Ordo : Fabales dihasilkan tanaman ini.
Famili : Fabaceae Mawar liar terdiri dari
Genus : Clitoria 100 spesies lebih,
Spesies : Clitoria ternatea L. kebanyakan tumbuh di
belahan bumi utara yang
berudara sejuk. Spesies
mawar umumnya
merupakan tanaman
semak yang berduri atau
tanaman memanjat yang
tingginya bisa mencapai
2 sampai 5 meter.
Walaupun jarang
ditemui, tinggi tanaman
mawar yang merambat
di tanaman lain bisa
mencapai 20 meter.
Sebagian besar spesies
mempunyai daun yang
panjangnya antara 5–15
cm dengan dua-dua
berlawanan (pinnate).
Daun majemuk yang tiap
tangkai daun terdiri dari
paling sedikit 3 atau 5
hingga 9 atau 13 anak
daun dan daun penumpu
(stipula) berbentuk
lonjong, pertulangan
menyirip, tepi tepi
beringgit, meruncing
pada ujung daun dan
berduri pada batang
yang dekat ke tanah.
5. Sirih (Piper betle L.) Sirih merupakan salah
Kingdom : Plantae satu jenis tumbuhan
Divisi : Spermatophyta yang merambat atau
Kelas : Dikotiledonae menjalar yang termasuk
Ordo : Piperales famili Piperaceae dan
Famili : Piperaceae sudah sejak lama
Genus : Piper dibudidayakan di
Spesies : Piper betle L. Indonesia. Asal usul
tumbuhan ini tidak
diketahui dengan pasti.
Tanaman sirih tumbuh
subur disepanjang asia
tropis hingga afrika
timur, menyebar hampir
diseluruh wilayah
Indonesia, Malaysia,
Thailand, Sri Lanka, India,
hingga Madagaskar.
Tinggi tumbuhan sirih
dapat mencapai 15 m,
tergantung pada
kesuburan media tanam
dan rendahnya media
untuk merambat. Batang
bewarna coklat
kehijauan berbentuk
bulat dan beruas. Daun
berbentuk meyirip
berujung runcing,
tangkai teksturnya agak
kasar dan mengeluarkan
bau yang sedap jika
diremas. Panjang daun 6-
17,5 cm dan lebar 3,5-1-
cm, warna daun
berfariasi dari kuning
dan hijau. Buah ber…

V. Kesimpulan
Perbedaan akar dan batang,dilihat dari jenis tumbuhannya. Akar
memiliki bentuk yang lebih bervariasi dan cenderung lebih banyak
memiliki cabang akar serta cenderung memiliki ukuran yang lebih
kecil. Sedangkan batang memiliki bentuk yang lebih kokoh,besar,dan
terlihat kuat serta memiliki variasi yang lebih sedikit daripada akar.
Akar dan batang juga memiliki persamaan,yaitu memiliki cabang lain
yang lebih kecil dari ukuran batang cabangnya. Akar memiliki serabut
cabang untuk menyerap makanan,sedangkan di batang memiliki
cabang-cabang yang lebih besar sebagai penyalur makanan ke daun
untuk difotosintesiskan dan menyalurkan hasilnya ke seluruh bagian
tumbuhan

VI. Daftar Pustaka


Agustin, S., & Prasetyo, E. (2011). Klasifikasi jenis pohon mangga
gadung dan curut berdasarkan tesktur daun. SESINDO 2011-Jurusan
Sistem Informasi ITS, 58, 64.
https://www.researchgate.net/profile/Eko-Prasetyo-18/publication/2
84087030_KLASIFIKASI_JENIS_POHON_MANGGA_GADUNG_DAN_CU
RUT_BERDASARKAN_TESKTUR_DAUN/links/
564bec4f08ae3374e5dde960/KLASIFIKASI-JENIS-POHON-MANGGA-
GADUNG-DAN-CURUT-BERDASARKAN-TESKTUR-DAUN.pdf diakses 18
Maret 2022.
Falirat, E. A. (2010). AKUMULASI LOGAM BERAT KROM (Cr) OLEH
BAYAM DURI (Amaranthus spinosus L.) DI SEKITAR PEMBUANGAN
LIMBAH PABRIK PENYAMAKAN KULIT (Doctoral dissertation, UAJY).
http://e-journal.uajy.ac.id/3080/3/2BL00964.pdf diakses 18 Maret
2022.
Ibrahim, A. M. (2013). Uji efektivitas ekstrak daun sirih hijau (Piper
betle Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans
dengan metode Disc Diffusion.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26341/1
/Angga%20Maulana%20Ibrahim-fkik.pdf diakses 18 Maret 2022.
Siti Hajar, S. (2018). STUDI KEKERABATAN FENETIK VARIETAS BUNGA
MAWAR (Rosa hibrida L.) DENGAN METODE TAKSIMETRI SEBAGAI
SUMBER BELAJAR BIOLOGI SMA (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Malang). https://eprints.umm.ac.id/80532/ diakses
18 Maret 2022.

Anda mungkin juga menyukai