Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM ANATOMI DAN MORFOLOGI TUMBUHAN

ANATOMI DAN MORFOLOGI PADA BATANG TUMBUHAN

OLEH :

NAMA : LANA KARYATNA RAMADON

NIM : 19308141032

KELOMPOK : 5 (BUAH)

LABORATORIUM BOTANI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
A. Tujuan :
- Untuk mengetahui struktur anatomi dan morfologi batang pada
tumbuhan.
- Untuk mengetahui rumus duduk daun.

B. Dasar teori :

Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat
tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan
dengan sumbu tumbuh tumbuhan.

Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut:

a. umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula


mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat
dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
b. terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan
pada buku-buku inilah terdapat daun.
c. tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop
atau heliotrop).
d. selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan,
bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
e. mengadakan percabangan, dan selama hidupnya tumbuhan tidak
digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil,
f. umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umumnya pendek,
misalnya rumput dan waktu batang masih muda.

Sebagai bagian tubuh tumbuhan, batang mempunyai tugas untuk

a. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atasnya yaitu :


daun, bunga dan buah - buahan . Batang menyimpan daun dalam cahaya
dan menyediakan tempat bagi tanaman untuk menyimpan bunga dan
buahnya.
b. Pengangkutan cairan antara akar dan pucuk di xilem dan floem
c. Penyimpanan nutrisi
d. Produksi jaringan hidup baru. Umur normal sel tanaman adalah satu hingga
tiga tahun. Batang memiliki sel yang disebut meristem yang setiap tahun
menghasilkan jaringan hidup baru.
Daun-daun pada suatu tumbuhan biasanya terdapat pada batang dan
cabang-cabangnya, ada kalanya daun-daun suatu tumbuhan berjejal-jejal pada
suatu bagian batang, yaitu pada pangkal batang atau pada ujungnya. Umumnya
daun pada batang terpisah-pisah dengan suatu jarak yang nyata.
Bagian batang atau cabang tempat duduknya suatu daun disebut buku-buku
batang (nodus), dan bagian ini seringkali tampak sebagai bagian batang yang
sedikit membesar dan melingkar batang sebagai suatu cincin, yang dapat kita
lihat jelas pada bambu (Bambusa sp.), tebu (Saccharum officinarunı L.) dan
semııa rumput pada umumnya, sedang bagian batang antara dua buku-bııku
dinamakan ruas (internodium). Walaupun pada tumbuhan lain biasanya tak
tampak adanya buku-buku batang yang jelas, tetapi juga di sini kita menyebut
tempat duduknya daun sebagai buku-buku, sedang bagian batang antara dua
daun sebagai ruas pula.

Jika kita membandingkan duduknya daun pada batang berbagai jenis


tumbuhan, ternyata bahwa ada perbedaan, terutama perbedaan itu mengenai
aturan letak daun-daun satu sama lain pada-batang tadi. Aturan mengenai
letaknya daun inilah yang dinamakan tata letak daun. Untuk tumbuhan yang
sejenis (semua pohon dan di mana saja tumbuhnya), akan kita dapati tata letak
daun yang sama, oleh şebab itu tata letak daun dapat pula dipakai sebagai tanda
pengenal suatu tumbuhan.
Untuk mengetahui bagaimana tata letak daun pada batang, harus
ditentukan terlebih dahulu berapa jumlah daun yang terdapat pada satu buku-
buku batang, yang kemungkinannya ialah:
a. pada setiap buku-buku hanya terdapat satu daun saja.
b. pada tiap-tiap buku-buku batang terdapat dua daun yang berhadap-hadapan.
c. pada setiap buku-buku batang terdapat lebih daripada dua daun.
C. Alat dan Bahan :

Alat Bahan :
- Alat tulis - Batang Sawi
- Alat dokumentasi - Batang bayam
- - Pohon mangga
- Rumput teki
- Pohon papaya
- Pohon singkong

D. Langkah Kerja :

1. Siapkan alat dan bahan.


2. Dokumentasikan masing-masing tumbuhan tersebut.
3. Identifikasi tumbuhan tersebut berdasarkan jenis, sifat, dan rumus duduk
daunnya

E. Data dan Pembahasan


1. Sawi hijau (Brassica juncea L.)

Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta (tanaman berbiji)


Sub divisi : Angiospermae (biji berada di dalam buah)
Kelas : Dicotyledoneae (biji berkeping dua)
Ordo : Rhoeadales (Brassicales)
Famili : Gruciferae (Brassicaceae)
Genus : Brassica
Spesies : Brassica juncea L.
Batang sawi
memiliki batang pendek dan
beruas-ruas sehingga hampir
tidak kelihatan. Batang ini
berfungsi sebagai alat
pembentuk dan penopang
daun (Rukmana, 1994).
Cahyono (2003) mengemukakan bahwa sawi memiliki batang sejati
pendek berwarna kehijauan atau keputih-putihan dan tegap terletak pada
bagian dasar yang ada didalam tanah.

Batang sawi memiliki arah tumbuh ke atas dan arah tumbuh


cabangnya tegak, yaitu sudut antara batang dan batang amat kecil,
sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja.

2. Bayam (Amaranthus hybridus L.)

Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus hybridus L.

Batangnya termasuk batang basah (herbaceous) yaitu yang lunak


dan berair, bentuk batang bulat, arah tumbuh batang bayam adalah
tegak lurus (erectus), yaitu arahnya lurus ke atas, dan percabangan
batangnya condong ke atas (patens) karena cabang dengan batang
pokok membentuk sudut kurang lebih 45°.
3. Mangga (Mangifera indica)

Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.

Batang mangga termasuk batang


kayu (lignosus) yaitu batang yang biasa
keras dan kuat karena sebagian besar
terdiri dari kayu, bentuk batang bulat,
arah tumbuh batang mangga adalah
tegak lurus (erectus), yaitu arahnya
lurus ke atas, dan percabangan
batangnya condong ke atas (patens) karena cabang dengan batang
pokok membentuk sudut kurang lebih 45°.

4. Rumput teki (Cyperus rotundus)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kela : Magnoliopsida
Ordo : Poales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus L.
Spesies : Cyperus rotundus L.
Tanaman rumput teki memiliki habitus
berupa herba dengan tipe batang berupa
batang rumput dan berbentuk persegi
bangun segitiga. Batangnya berwarna hijau
dengan permukaan yang licin. Arah tumbuh
batang tegak lurus dengan permukaan
tanah. Memiliki tipe percabangan
monopodial karena batang utamanya
terlihat jelas. Arah tumbuh cabangnya tidak diketahui dari hasil
pengamatan, karena tidak mempunyai percabangan yang jelas.

5. Ketela pohon (Manihot esculenta)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta crantz

Batang pada Tanaman Ubi Kayu berbentuk bulat,


panjangg, berkayu, berbuku – buku dan tumbuh
memanjang. Panjang batang tanaman Ubi Kayu
sekitar 2-3 cm. Sedangkan ukuran diameter pada
batang tergantug varietasnya, serta memiliki warna
batang kecoklatan dengan ada tonjolan – tonjolan
kecil pada batang dan juga terdapat gabus pada bagian
dalam batang.
Diagram daun ketela pohon adalah 2/5

Tampilan atas
Tampilan samping

6. Pepaya (Carica papaya L.)


Klasifikasi
Kingdom :Plantae – Plants
Divisi : Magnoliophyta – Tumbuhan berbunga
Kelas : Magnoliopsida – Biji berkeping dua
Ordo : Violales
Family : Caricaceae – Papaya famili
Genus : Carica L. – papaya P
Species : Carica papaya L. – papaya P

Pepaya adalah monodioecious (berumah


tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga
kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci
(hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal
sebagai "pepaya gantung", yang walaupun
jantan kadang-kadang dapat menghasilkan
buah pula secara "partenogenesis"

Tanaman ini mempunyai habitus berupa pohondengan tipe batang


yang basah. Arah tumbuh batangnya tegak lurus dengan tipe
percabangannya monopodial. Bentuk batangnya bulat dan pada
permukaan batangnya terdapat bekas-bekas berupa lubang-lubang yang
berasal dari cabang yang mati/luruh. Arah tumbuh cabangnya condong
ke atas.

Rumus duduk daun pada papaya adalah 3/8

CV

Tampilan atas
Tampilan samping

Batang Dikotil

1. Epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar dimana dinding selnya telah
mengalami penebalan atau yang dinamakan sebagai kutikula. Kutikula berfungsi
untuk melindungi batang dari panas yang berlebih yang dapat menyebabkan
kekeringan. Susunan sel epidermis sangat rapat sehingga melindungi jaringan
tubuh tumbuhan bagian yang lebih dalam dari hama dan penguapan berlebih.
(Catatan: dibeberapa tumbuhan terdapat beberapa lapisan hipodermis).

2. Korteks
Susunan korteks terdiri dari kolenkim yang tersusun rapat dan parenkim yang
tersusun longgar sehingga terdapat ruang antar sel yang besar.

3. Endodermis
Endodermis dinamakan juga sebagai floeterma atau sarung amilum karena banyak
berisi butir-butiran amilum. Endodermis berisi satu sel saja yang fungsinya
sebagai pemisah antara korteks dan stele atau silinder pusat.

4. Stele atau silinder pusat


Stele atau silinder pusat terdiri dari dua lapisan yaitu perikambium (perisikel) dan
berkas pengangkut.

a. Perikambium
Lapisan perikambium atau periskel terdiri dari jaringan yang bersifat mersitematis
sehingga selnya dapat terus membelah. Itulah sebabnya, batang tanaman dikotil
dapat membesar dan Anda bisa mencangkoknya bila ingin melakukan budidaya
b. Berkas pengangkut (xilem dan floem)
Antara xilem dan floem dibatasi oleh kambium intravaskuler yang berfungsi
keberlangsungan perkembangan sekunder. Namun perlu diingat bahwa
pertumbuhan sekunder ini sangat dipengaruhi dengan keadaan lingkungan.

Misalnya saat musim penghujan, pertumbuhan sekunder akan berhenti. Namun


bila keadaan tidak mendukung, maka pertumbuhan sekunder akan kembali
dilakukan. Nah, kejadian ini menyebabkan adanya lapisan melingkar yang
mengelilingi pusat batang. Hal ini dinamakan sebagai lingkaran tahun karena
terjadi setiap tahunnya (Baca juga: Jaringan Pada Tumbuhan ).

Batang Monokotil
1. Epidermis
Epidermis tumbuhan monokotil dan dikotil pada umumnya adalah sama.

2. Korteks
Pada tumbuhan monokotil, korteks kadang-kadang terdeferensiasi secara baik
atau kadang sangat sempit bahkan tidak dapat dibedakan dengan stele atau
silinder pusat.
3. Stele atau silinder pusat
Pada tumbuhan monokotil, batas antara korteks dengan silinder pusat pada
umumnya hampir tak terlihat. Jaringan silem dan floem terdapat pada lapisan ini.

4. Empulur
Empulur merupakan jaringan yang ada di bagian paling dalam dari tumbuhan
yang terususun dari jaringan parenkim yang berfungsi untuk menyimpan
cadangan makanan. Beberapa tanaman, empulur tidaklah ada misalnya pada
tanaman padi. Pada tanaman ada juga yang empulurnya mengalami degenerasi
seiring bertambahnya usia batang sehingga bagian tengah batangnya berlubang.

Lalu, apa perbedaan struktur batang dikotil dan monokotil ?

Perbedaan mendasar pada struktur batang dikotil dan monokotil terletak pada
susunan jaringan pembuluhnya. Coba perhatikan gambar di bawah ini.

Stuktur batang dikotil dan monokotil

Pada tumbuhan dikotil susunan jaringan pembuluhnya berada dalam satu


lingkaran sedangkan pada tumbuhan monokotil, jaringan pembuluhnya tersebar
pada di empulurnya.

F. Kesimpulan

Setiap tumbuhan memiliki perbedaan pada morfologi dan anatominya, ini


disebabkan karena kebutuhan masing-masing tumbuhan, susunan gen, dan
kromosom berbeda satu sama lainnya, sehingga terjadilah keanekaragaman.
Daftar Pustaka
United States Department of Agriculture. 2019. Amaranthus hybridus L. slim
amaranth. Diakses pada 28 September 2019. Dari
https://plants.usda.gov/core/profile?symbol=AMHY

United States Department of Agriculture. 2019. Classification for


Kingdom Plantae Down to Species Mangifera indica L. Diakses pada 28
September 2019. Dari
https://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet?source=display&classi
d=MAIN3

United States Department of Agriculture. 2019. Classification for


Kingdom Plantae Down to Species Brassica juncea (L.) Czern.. Diakses
pada 28 September 2019. Dari
https://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet?source=profile&symbo
l=BRJU&display=31

United States Department of Agriculture. 2019. Classification for


Kingdom Plantae Down to Species Manihot esculenta Crantz.Diakses
pada 29 September 2019. Dari
https://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet?source=display&classi
d=MAES

United States Department of Agriculture. 2019. Classification for


Kingdom Plantae Down to Species Carica papaya L.. Diakses pada 29
September 2019. Dari
https://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet?source=display&classi
d=CAPA23

United States Department of Agriculture. 2019. Classification for


Kingdom Plantae Down to Species Cyperus rotundus L... Diakses pada 29
September 2019. Dari
https://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet?source=display&classi
d=CYRO
Raven, Peter H., Ray Franklin Evert, & Helena Curtis. 1981. Biology of Plants.
New York : Worth Publishers.

Tjitrosoepomo, G. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada


University Press.

Wiersema, John H. & Blanca León. 2013. World Economic Plants: A Standard
Reference (2nd ed.). Boca Raton, Florida : CRC Press.

Cahyono. 2003. Tanaman Hortikultura. Jakarta : Penebar Swadaya.

Rukmana, R. 1994. Bertanam Petsai dan Sawi. Yogyakarta : Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai