OLEH:
KHOLIFATUL LAILA
NIM: 14.01.04.0.011
PRODI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SAMAWA (UNSA)
SUMBAWA BESAR
2016
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari waktu kewaktu, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan semakin
berkembang dengan pesat. Banyak ilmu yang awalnya hanya memnjadi cabang, kini
telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri salah satunya adalah ilmu morfologi
tumbuhan. Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan
tubuh tumbuhan. Morfologi tumbuhan juga menguraikan tentang fungsi masingmasing bagian dari bentuk dan susunan tumbuhan. Salah satu bagian tumbuhan yang
dipelajari
yaitu
bunga
yang
merupakan
alat
perkembangbiakan
(Organum
daun, hanya bentuk dan warnanya berubah, dan sebagian lagi mengalami
metamorfosis menjadi bagian-bagian yang memainkan peranan dalam peristiwaperistiwa yang akhirnya akan menghasilkan calon individu baru.
Ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh
sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan Bunga dengan ketat dikendalikan
secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu,
seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi bunga dan bagian-bagian bunga.
2. Untuk mengetahui klasifikasi bunga berdasarkan jumlah bunga dan tata
letaknya pada suatu tumbuhan,
perubahan
lingkungan
tertentu,
seperti
suhu
rendah,
lama
jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung
putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen.
Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal
buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur
tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat
bervariasi. Modifikasi ini digunakan botani untuk membuat hubungan antara
tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman
berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1
fungsi bunga
Fungsi biologi bunga adalah organ seksual, sebagai wadah menyatunya gamet
jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Bahwa bunga
adalah analog dengan organ seksual pada hewan baru disadari secara ilmiah pada
abad ke-17 di Eropa.Beberapa bunga memiliki warna yang cerah berfungsi sebagai
pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan
panas atau aroma yang khas, juga bertujuan memikat hewan untuk membantu
penyerbukan (id.wikipedia.org, 2013).
Bunga juga dapat dianggap sebagai organ untuk bertahan pada kondisi kurang
menguntungkan bagi pertumbuhan. Sejumlah tumbuhan akan segera membentuk
bunga apabila mengalami kekurangan air atau suhu rendah. Contoh yang paling
dikenal adalah bunga kertas Bougainvillea. Bunga mengurangi metabolisme dan
apabila tumbuhan mati, biji diharapkan telah terbentuk sebagai usaha sintasan
(survival) (id.wikipedia.org, 2013).
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni
sehingga memiliki arti kultural. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu
tumbuhan sebagai tanaman hias.Bunga adalah alat perkembangbiakan generatif
tumbuhan biji tertutup. Dalam bagian-bagian bunga yang memiliki macam-macam
atau jenis-jenis bagian yang setiap fungsinya masing-masing bagian bunga tersebut
berbeda-beda, sehingga perlunya pembahasan yang panjang dan luas tentang bagianbagian bunga, maka dari itu kali ini kita akan membahas bagian-bagian bunga, baik
itu bagian bunga secara umum, bagian bunga berdasarkan kelengkapan bagian bunga
dan berdasarkan kelengkapan alat kelamin, dari tiga pengelompokan bagian-bagian
bunga itu pembahasannya berbeda-beda. (www.artikelsiana.com, 2014)
3.2
bagian-bagian bunga
organ
pada
tumbuhan
jelas
membutuhkan
zat
makanan
untuk
penyerbukan.
beberapa
bunga,
Adakalanya
serbuk
sarinya
pada
tidak
benang
sari
yang
mandul.
Putik merupakan alat kelamin betina, yang salah satu bagiannya mengandung
sel telur.
Setelah dibuahi oleh inti sperma yang berasal dari serbuk sari,
akhirnya akan berkembang menjadi kandung lembaga
yang nantinya akan menjadi tumbuhan baru. Bagian
putik yang mengandung sel telur dinamakan bakal biji
(ovulum) yang akhirnya akan menjadi biji (semen).
Sementara bagian putik yang di dalamnya terdapat
bakal biji tadi, yaitu bakal buahnya (ovarium), akan
berbuah menjadi buah (fructus). Putik terdiri dari tiga
bagian, yaitu bakal buah (ovarium), tangkai kepala putik
(stilus),
dan
kepala
putik
(stigma).
Bakal
buah
1.
2.
1.
2.
Bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya kembang
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
1. Ibu tangkai bunga (pedunculus), yaitu lanjutan batang atau cabang yang
mendukung bunga majemuk.
2. Tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung
bunganya.
3. Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai bunga yang mendukung
bagian-bagian bunga lainnya (Hairiani, 2013).
b.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Tandan (racemus atau botrys), yaitu jika suatu bunga bertangkai nyata
dan duduk pada ibu tangkainya. Misalnya kembang merak (Caesalpinia
pulcherrima Swartz.)
b)
Bulir (spica), yaitu bunga yang tidak bertangkai dan langsung duduk pada
ibu tangkai bunga. Misalnya bunga jantan jagung ( Zea mays L.)
c)
Untai atau bunga lada (amentum), yaitu bunga yang seperti bulir, tetapi
ibu tangkai hanya mendukung bunga berkelamin tunggal. Misalnya paa sirih
(Piper betle L.)
d) Tongkol (spadix), yaitu seperti bulir, tetapi ibu tangkai lebih besar, tebal
dan berdaging. Misalnya pada bunga betina jagung ( Zea mays L.)
e)
Bunga payung (umbella), yaitu pada ibu tangkainya mengeluarkan cabangcabang yang sama panjang. Misalnya pada daun kaki kuda (Centella asiatica
Urb.)
f)
Bunga pita, yaitu bunga mandul yang terdapat di sepankang tepi cawan.
- Bunga tabung, yaitu bunga-bunga yang terdapat di atas cawan (flos disci),
merupakan bagian bunga yang subur karena dapat menghasilkan buah.
Contoh bunga cawan dengan bagian-bagian yang lengkap adalah bunga
matahari (Heliantus annuus L.).
Bunga bongkol (capitulum), bentuknya menyerupai bunga cawan, tetapi
g)
b) Malai rata (corymbus ramosus), yaitu pada ibu tangkai yang mengadakan
percabangan, tetapi bunga majemuk dalam ibu tangkai ini terdapat pada suatu
bidang datar atau agak melengkung. Misalnya bunga soka ( Ixora grandiflora
Zoll. Et Mor.)
c)
d)
e)
Bulir majemuk, yaitu ibu tangkai bunga yang bercabang dan masingmasing cabang mendukung bunga dengan susunan seperti bulir. Misalnya
bunga jantan jagung (Zea mays L.) (Hairiani, 2013).
1).
2).
indicum L.)
3).
commune L.)
4). Bunga sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tetapi semua percabangan
terletak pada satu bidang, hingga bunga seluruhnya menampakkan bentuk
seperti sabit. Misalya pada tumbuhan suku Juncaceae.
5). Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga tangga, semua percabangan terletak
pada satu bidan dan cabang tidak sama panjang. Terdapat pada tumbuhan
suku Iridaceae.
2).
Lembing (anthela)
3).
Tukal (glomerulus)
4).
Berkas (fasciculus)
DAFTAR PUSTAKA