BUNGA
Fungsi dari bunga adalah untuk menarik penyerbuk pada tumbuhan untuk membantu
pembuahan sehingga tumbuhan menciptakan bibit. Warna-warna cerah, aroma yang kuat
dan nektar manis semua bekerja sama untuk menarik burung, lebah dan serangga lainnya
untuk memindahkan serbuk sari dari satu bunga ke bunga yang lain. Setelah penyerbukan
terjadi, bunga berkembang menjadi benih. Bunga yang normal memiliki tiga fungsi
dasar:
Bunga menyediakan platform untuk sistem reproduksi seksual dari tanaman (andresium –
jantan dan ginesium – betina) – baik bunga berumah satu dan dua. Dalam serbuk sari
bunga dan ovula diproduksi biasanya melalui proses meiosis.
Penyerbukan terjadi dan ovula terbentuk menjadi biji, dengan ovarium yang bengkak
biasanya membentuk menjadi buah (atau polong biji).
Menyediakan mekanisme untuk menarik penyerbuk untuk memfasilitasi penyerbukan
(kelopak) – bunga berumah satu dan bunga berumah dua. Bunga memberikan atraktan
visual untuk banyak penyerbuk (serangga, burung, binatang dll), ini juga kadang-kadang
terkait dengan bau beraroma seperti nektar. Ini sebagai “umpan” untuk menarik serangga
yang kemudian mentransfer serbuk sari antara bunga-bunga dan memfasilitasi
penyerbukan (baik penyerbukan silang atau penyerbukan sendiri).
Fungsi biologi bunga adalah organ seksual, sebagai wadah menyatunya gamet jantan
(mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Bahwa bunga adalah
analog dengan organ seksual pada hewan baru disadari secara ilmiah pada abad ke-17 di
Eropa.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu
penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga
bertujuan memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
Bunga juga dapat dianggap sebagai organ untuk bertahan pada kondisi kurang
menguntungkan bagi pertumbuhan. Sejumlah tumbuhan akan segera membentuk bunga
apabila mengalami kekurangan air atau suhu rendah. Contoh yang paling dikenal adalah
bunga kertas Bougainvillea. Bunga mengurangi metabolisme dan apabila tumbuhan mati,
biji diharapkan telah terbentuk sebagai usaha sintasan (survival).
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni sehingga
memiliki arti kultural. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai
tanaman hias.
Jawaban :
Jawab :
1. kembang merak
Regnum Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fabales
Famili Caesalpiniaceae
Genus Caesalpinia
Spesies Caesalpinia pulcherrima
2. kembang johar
Regnum Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Dycotiledonae
Ordo Fabales
Family Fabaceae
Genus Cassea
Species Cassea siamea
3. kembang sepatu
Regnum plantae
Divisi magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Malvales
Famili Malvaceae
Genus Hibicus
a. berbunga tunggal
Bunga tunggal (planta unifloral) yaitu apabila dalam satu tangkai bunga hanya terdapat
satu bunga saja dan biasanya terdapat di ujung batang.Contohnya Bunga Mawar
(Rosa sp) merupakan bunga tunggal yang memiliki tangkai bunga (pedicellus), mahkota bunga
(corolla) berjumlah banyak yang berwarna merah cerah. Bunga ini termasuk ke dalam bunga
banci atau berkelamin 2 (hermaphroditus) yang mana dalam satu bunga terdapat alat kelamin
jantan dan alat kelamin betina, yaitu benang sari dan putik.
b. berbungga majemuk
Bunga majemuk yang disebut juga dengan perbungaan adalah serangkaian atau
sekolompok bunga yang disusun dengan percabangan tetentu pada sebuah sumbu yang
mendukung bunga.
3. pengertian dari :
a. bunga lengkap
Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki alat kelamin dan perhiasan bunga. Perhiasan bunga
terdiri dari kelopak bunga dan mahkota bunga. Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi
bunga saat masih kuncup. Sedangkan mahkota bunga yang beraneka ragam warnanya berfungsi
untuk melindungi alat kelamin bunga yang ada di dalam.
bunga yang memiliki semua kelengkapan bunga meliputi perhiasan bunga dan alat
kelamin bunga
4. pengertian dari :
Tajuk bunga atau mahkota bunga merupakan hiasan bunga yang terdapat disebelah dalam
kelopak, umumnya lebih besar, dan mempunyai warna yang menarik, dan indah. Dengan bentuk
susunan yang baguss. Tidak jarang pula mempunyai bau yang harum atau sedang ( tetapi banyak
pula yang sama sekali tidak berbau malahan mempunyai bau yang bususk seperi bangkai ).
Beberapa benang sari bunga amarilis dengan kepala sari yang mengandung
banyak serbuk sari Benang sari atau stamen (dari kata Latin stamen, 'benang pintal')
ialah organ reproduksi jantan pada bunga. Setiap benang sari umumnya terdiri dari tangkai
sari atau filamen (dari kata Latin filum, 'benang'), dan, pada ujung tangkai sari, kepala
sari atau anter(dari kata Yunani kuno anthera, 'dari bunga').
Anter biasanya terdiri dari empat kotak sari, disebut mikrosporangia. Perkembangan
mikrosporangia dan spora haploid yang terkandung di dalamnya (yaitu serbuk sari) mirip dengan
mikrosporangia pada tumbuhan gimnosperma seperti pinus dan lumut. Serbuk sari dilepaskan
dari anter, lalu jatuh, atau terbawa oleh agen eksternal — angin, air, atau hewan —
ke putik bunga yang sama maupun bunga lain sehingga terjadi penyerbukan.
Putik atau Ginesium (dari γυνή Yunani Kuno, gyne, wanita yang berarti, dan οἶκος, oikos,
yang berarti rumah) ini paling sering digunakan sebagai istilah kolektif untuk semua karpel
di bunga. Carpel A adalah bakalbiji dan benih memproduksi organ reproduksi pada tumbuhan
berbunga. Karpel berasal dari bakal biji-bantalan daun yang berevolusi untuk membentuk
struktur tertutup yang berisi bakal biji. Mereka melakukan ini dengan lipat dan sekering pada
ujung-ujungnya untuk membentuk sebuah ruang di mana bakal biji berkembang. Dalam
banyak bunga, beberapa karpel banyak yang menyatu ke dalam struktur yang menyerupai karpel
tunggal. Para ginesium jangka berguna karena mengacu pada struktur memproduksi bakal biji
dalam bunga, apakah itu sebuah karpel tunggal, ganda atau tidak disatukan karpel karpel
menyatu ganda. Dalam sebuah bunga khas, ginesium adalah lingkaran paling dalam dari struktur
dan dikelilingi oleh androecium (benang sari) dan kemudian oleh perianth (semua kelopak dan
sepal). Dalam bunga tidak sempurna atau tidak lengkap yang androecium dan perianth, masing-
masing, mungkin tidak ada. Ginesium ini sering disebut sebagai perempuan karena menimbulkan
perempuan (yang memproduksi telur) gametophytes.
5. pengertian dari :
a. bekelamin banci
yaitu bunga yang padanya terdapat benang sari (alat kelamin jantan) maupun putik (alat
kelamin betina). Bunga ini seringkali dinamakan pula bunga sempurna atau bunga lengkap,
kerena biasanya pun jelas mempunyai hiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan
mahkota. Misalnya pada bunga Terung (Solanum melongena L.).
b. berkelamin betina
yaitu bunga yang tidak mempunyai banang sari, melainkan hanya putik saja, misalnya
Bunga Jagung yang tersusun dalam tongkolnya. Bunga betina ditunjukkan dalam lambang ♀.
c. berkelamin jantan
pada bunga hanya terdapat benang sari tanpa putik, misalnya Bunga Jagung yang
terdapat di bagian atas tumbuhan. Bunga jantan seringkali ditunjukkan dengan lambang ♂.
d. tak berkelamin
jika pada bunga tidak terdapat benang sari maupun putik. Misalnya bunga pinggir (bunga
pita) pada Bunga Matahari (Helianthus annuus L.).
Diagram Bunga
Diagram bunga merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian yang
dipotong melintang, jadi pada diagram itu digambarkan penampang - penampang melintang daun
- daun kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan putik, juga bagian - bagian lain yang masih ada
selain keempat bagian utama tesebut.
Dalam membuat diagram bunga perlu diperhatikan letak bunga pada tumbuhan
(Iaxillaries atau terminalis) dan bagian - bagian bunga (jumlah, bentuk, kedudukan) itu sendiri.
Pembuatannya sendiri dapat secara empirik (keadaan sesungguhnya) atau teoritik (keadaan
seharusnya).
Rumus Bunga
Lambang - lambang yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat - sifat bunga
bertalian dengan simetri dan jenis kelaminnya, huruf - huruf merupakan singkatan dari bagian -
bagiannya, sedangkan angka menyatakan jumlah masing - masing bagian bunga. Oleh suatu
rumus bunga dapat ditunjukan hal - hal sebagai berikut :
Jika antara kelopak bunga dan mahkota tidak dapat dibedakan, untuk menyatakan bagian
tersebut digunakan huruf P untuk tenda bunga (Perigonium). Penulisan rumus bunga, dibelakang
huruf - huruf tersebut ditaruhkan angka -angka yang menyatakan jumlah bagian - bagian bunga
tersebut. Antara huruf dan angka dari suatu bagian bunga diberikan tanda koma (,).
Di depan rumus bagian bunga, hendaknya ditambah kan simetris dari bunga, biasanya diberikan
dua macam tanda simetri yaitu (*) untuk bunga bersimetri banyak dan tanda () untuk bunga
bersimetri satu. Selain lambang yang menunjukkan jenis kelamin bunga. Untuk bunga, dipakai
lambang ( ), untuk bunga jantan dipakai lambang ( ), dan bunga betina dipakai lambang ( ).
Untuk menyatakan keadaan antara daun-daun kelopak, tajuk, dan benang sari (berlekatan atau
terpisah), digunakan tanda kurung untuk mengapit angka. Sedangkan bakal buah, dinyatakan
adanya garis (di atas atau dibawah) angka yang menunjukan jumlah putik, sesuai keduduknnya.
Bunga sepatu termasuk bangsa malvales, mempunyai ciri khas yaitu terdapatnya ‘columna’,
yaitu bagian bunga yang terdiri dari pelekatan bagian bawah tangkai sarinya membentuk badan
yang menyelubungi putik dan bagian pangkalnya berlekatan dengan pangkal daun – daun
mahkota, sehingga bila mahkota bunga ditarik keseluruhannya akan terlepas dari bunga bersama
– sama dengan benang – benang sari dengan meninggalkan kelopak dan bakal buah saja. Dari
hasil pengamatan diketahui bahwa bunga sepatu memiliki rumus bunga ♀↑K (7 + (5)) + 6, C5,
A(∽), G5. Artinya bunga sepatu merupakan bunga banci, yaitu pada bunganya terdapat puitk dan
benang sari. Bersimetri 1, dan mempunyai 5 buah kelopak utama yang saling berlekatan dan
dilengkap dengan daun pelindung / kelopak tambahan sebanyak 6 buah yang tidak saling
berlekatan, 5 buah mahkota bunga yang juga tidak berlekatan. Bengan sarinya sangat banyak dan
saling berlekatan.
Bunga tasbih merupakan karangan bunga yang kerap kali bercabang, bunga dalam bulir atau
tandan. Tangkai pendek, kelopak daun tidak sama. Kerap kali berwarna serupa mahkota, panjang
antara 1 –15 cm. Bunga tasbih adalah bunga banci, bunganya tidak simetris, mempunyai daun
kelopak yang terpisah, daun mahkota ada 3 yang juga terpisah. Benang sari ada 3 dengan bakal
buah yang tenggelam. Rumus bunga tasbih adalah ♀↑K3, C3, A5, G1.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada ranting alamanda diketahui bahwa alamanda
mempunyai rumus bunga ♀↑K5, C5, A5, G1, A1. Artinya bunga alamanda adalah bunga banci,
bersimetri 1, memiliki 5 buah kelopak yang tidak berlekatan, dan memiliki banyak benang sari
yang berlekatan satu sama lain dan seluruhnya berlekatan lagi dengan 5 buah daun mahkotanya,
pada bunga ini putiknya hanya ada satu dan tidak berlekatan.