Anda di halaman 1dari 19

NAMA :NURIA BALANGO

STAMBUK :A31116137

KELAS :D

TUGAS :RESUME PENDIDIKAN KOMUNITAS ASIA SELATAN

Pertemuan ke 5

Konflik Antar Negara di Asia

Konflik di Negara-Negara Asia Timur dan Konflik di Negara-Negara Asia Barat

1. Korea Utara vs Korea Selatan

Korea Utara vs Korea Selatan, termasuk ke dalam jenis konflik internasional


karena konflik ini melewati batas-batas negara dan melibatkan 2 negara di dalamnya.

Korea Utara vs Korea Selatan, disebabkan karena korea selatan bersikeras


melakukan latihan militer di wiliyah sengketa, sekitar puluhan kilometer dari pulau
Yeonpyeong dan Korea Utara tanpa peringatan meluncurkan roket ke arah Korea
Selatan dan di balas kembali oleh Korea Selatan. (versi tahun 2010) Saat ini tingkatan
konfliknya masih dalam tingkatan konfrontasi.

2. China vs Taiwan

China vs Taiwan, termasuk ke dalam jenis konflik internasional karena konflik


ini melewati batas-batas negara dan melibatkan 2 negara di dalamnya.

China vs Taiwan, disebabkan karena terjadi perang saudara di China daratan


antara Partai Nasionalis Kuomintang dan Partai Komunis. Perang yang berakhir di
tahun 1949 ini dimenangkan oleh kubu komunis yang kemudian membuat
Kuomintang tergusur dan lari ke Taiwan. Di Taiwan, Kuomintang yang dipimpin
oleh Chiang Kai-shek kemudian mendirikan pemerintahan yang tetap diberi nama
Republik China. Chiang Kai-shek mendirikan pemerintahan ini dengan tujuan untuk
tetap mempertahankan filosofis nasionalis, dan berusaha membangun kekuatan untuk
pada akhirnya kembali merebut China daratan. Saat ini tingkatan konfliknya masih

1
dalam tingkatan post konflik yang dimana Partai nasionalis Kuomintang melarikan
diri ke Taiwan dan berdasarkan sokongan A.S, maka Pulau Taiwan dipisahkan dari
Tanah Besar China.

Klaim kepemilikan Takeshima antara Jepang dan Korea Selatan

Klaim kepemilikan Takeshima antara Jepang dan Korea Selatan, termasuk ke


dalam jenis konflik internasional karena konflik ini melewati batas-batas negara dan
melibatkan 2 negara di dalamnya.

Klaim kepemilikan Takeshima antara Jepang dan Korea Selatan, disebabkan


karena letak pulau ini yang berada di antara Jepang dan korea Selatan, kedua negara
mengklaim pulau tersebut berdasarkan letak geografis serta historis atas kepemilikan
pulau tersebut. Pulau ini kaya akan biota laut dan sumber gas alam. Pulau ini juga
mencerminkan kepribadian dari kedua negara secara simbolik.sehingga muncul
perdebatan kepemilikan atas pulau tersebut. saat ini tingkatan konfliknya masih
dalam tingkatan outcome yang dimana Jepang pernah meminta Korea Selatan agar
membawa sengketa ini ke Mahkamah Internasional pada tahun 1954 dan 1962,
namun keduanya ditolak oleh Korea Selatan.

Konflik antara etnis muslim Uyghur dengan etnis Han dan pemerintah China

Jenis konflik : Konflik internal, horizontal dan vertikal

Tingkatan konflik:

1. Pre konflik

Konflik ini sudah terjadi pada tahun 1980-an, Xinjiang adalah daerah dengan sumber
daya alam yang berlimpah, mulai dari minyak, batubara, dan gas alam, letak xinjiang
pun sangat strategis. Penduduknya adalah dari muslim Uyghur dan etnis Han
(mayoritas, hal ini yang di sinyalir menjadi awal dari konflik ini, karena muslim
Uyghur berada di daerah yang sangat strategis sebagaimana yang di sebutkan oleh
Anshari Thayib dalam bukunya Islam di China dan oleh Dr. Suffian Mansur, dosen
sejarah Universitas Malaysia. Jadi, konflik ini awalnya bukan merupakan konflik
agama antar muslim dan non-muslim, tetapi lebih kepada perebutan sumber-sumber
daya alam dan hal ini di dukung dengan turut campurnya pemerintahan China yang
berpihak kepada salah satu etnis.

2. Konfrontasi

2
Pada tahun 1990, pemerintah China melarang pembangunan masjid dan madrasah.
Hal ini berujung pada konfik kekerasan antara umat muslim Uyghur dengan
pemerintahan. Pemerintah pun melarang muslim Uyghur berpuasa. Hal ini membuat
muslim Uyghur mulai melawan dan terjadi beberapa konfrontasi.

3. Krisis

5 Juli 2009, merupakan puncak dari konflik antara dua etnis ini, muslim Uyghur yang
di sinyalir sebagai sebuah gerakan perjuangan yang ingin memisahkan diri dari
China. Diberitakan bahwa sedikitnya 140 orang tewas dan 828 orang terluka. Hal ini
melibatkan muslim Uyghur dan etnis Han (pemerintah). ini juga merupakan sebuah
penyelesaian konflik secara kohersif tapi juga sebagai puncak dari konflik antara
muslim Uyghur dan etnis Han yang sudah terjadi beberapa tahun ini.

KONFLIK JEPANG-CHINA (klaim Kepulauan Diaoyu/Senkaku)

Aktor yang Terlibat :

Jepang, China, Amerika Serikat.

1. Pre Conflict :

Saling klaim wilayah. Kepulauan Diaoyu/Senkaku tidak dikembalikan ke Tiongkok


(China & Taiwan) setelah Amerika meninggalkan Okinawa (1972) sehingga Jepang
mengklaim kepulauan tersebut adalah miliknya. Ketidakpedulian China (setelah
beberapa lama Amerika meninggalkan Okinawa dan menyerahkannya ke Jepang)
terhadap kepualauan Diaoyu/Senkaku membuat Jepang berlarut-larut dan pengelolaan
pulau tersebut lebih banyak dilakukan oleh Jepang.

2. Confrontation :

Eksplorasi dimulai di area kepualauan Diaoyu/Senkaku dan China menemukan fakta


bahwa kepulauan tersebut kaya akan sumber daya alam. Mulailah China kembali
mempermasalahkan kepulauan tersebut. Disisi lain, Jepang pada September 2012 lalu
membeli 3 pulau dari kepulauan Diaoyu/Senkaku sehingga mendapat kecaman keras
dari pemerintah China.

3. Crisis :

Belum terjadi perang fisik, namun hubungan bilateral kedua negara semakin
memburuk.

3
4. Outcome :

Belum ada usaha untuk meredam konflik. Kedua negara hanya unjuk kekuatan militer
untuk saling menakuti sehingga “perdamaian” masih bisa terjaga. Diharapkan
penyelesaian masalah ini mampu dilakukan dengan cara damai.

Pertemuan ke 6

Konflik di Negara-Negara Asia Selatan dan di Negara Asia Tenggara

Asia Selatan adalah sebuah kawasan yang terletak di sebelah selatan dari
benua Asia. Delapan negara berada di dalam kawasan ini: Pakistan, Nepal, Bhutan,
India, Maladewa, Sri Lanka, Bangladesh, dan Afghanistan. Dari seluruh negara
tersebut, India terbukti menjadi yang paling dominan dalam semua aspek, baik
wilayah, populasi, ekonomi, politik, militer, dsb. Kendati demikian, India tidak lantas
menjadi pemimpin bagi kawasan tersebut karena hubungan antara negara-negara Asia
Selatan lebih banyak diwarnai oleh konflik daripada kerjasama dan kehadiran
Pakistan yang mampu mengimbangi kekuatan India dengan memiliki nuklir. Kondisi
rentan konflik yang ada di Asia Selatan tercipta akibat peninggalan historis
kolonialisme Inggris yang membuat garis batas seenaknya, menggabungkan dua atau
lebih etnis yang saling berlawanan dalam satu teritorial. Dalam tulisan ini akan
dijelaskan secara singkat beberapa konflik yang notable di Asia Selatan.

1.Huru-Hara Politik di Bangladesh

Bangladesh, salah satu negara yang menderita kemiskinan parah menurut


standar World Bank, adalah negara yang lahir dengan memisahkan diri dari Pakistan.
Pemerintahan mereka menggunakan ideologi sekular, sangat berlawanan dengan
pemerintahan Pakistan yang berbasiskan Sharia. Di dalam Bangladesh, terdapat dua
partai yang selalu berseteru satu sama lain – Bangladesh National Party dan Awami
League. Begitu parahnya perseteruan di antara kedua partai tersebut sampai-sampai
sebuah pemerintahan dapat dikudeta sampai lebih dari dua puluh kali dalam kurun
waktu 1977-1980. Usaha kudeta pun masih kerap terjadi di Bangladesh hari ini.

Situasi politik yang tidak stabil semacam itu menyebabkan kebijakan-


kebijakan kesejahteraan yang dicanangkan negara tidak berjalan, menyebabkan
kemiskinan akut, kurangnya infrastruktur, dan tingkat edukasi yang rendah. Namun
hebatnya, kondisi semacam itulah yang membuat berbagai pemikir ternama dunia
terkait kemiskinan dapat lahir. Muhammad Yunus, pemenang Nobel Perdamaian
yang mendapatkan hadiah tersebut berkat konsep microfinance yang diterapkannya di

4
Bangladesh. Dia membuka Grameen Bank dimana setiap orang dapat meminjam
tanpa agunan sama sekali untuk tujuan membuka usaha. Hasilnya luar biasa, dan
warga Bangladesh cukup terbantu dengan hal itu.

2.Konflik Kashmir

Kashmir adalah sebuah wilayah yang terletak di sebelah Barat Laut India,
diapit oleh Pakistan di sebelah Barat dan China di sebelah Timur. Kashmir terkenal
akan kesuburan tanahnya dan nilai historis tak ternilai yang ada di sana, membuatnya
mendapat julukan Surga di Bumi. Kondisi geografis itulah yang membuat Kashmir
menjadi perebutan antara negara-negara yang mengapitnya. Konflik menjadi semakin
panas semenjak Pakistan memisahkan diri dari India, membuat daftar negara yang
memperebutkan Kashmir bertambah. Pakistan dan India pun mulai membuat nuklir
untuk mengimbangi China dalam hal posisi tawar, sehingga kondisi ‘Perang Dingin’
pun tercipta di sana. Namun yang paling parah tentunya adalah perang di antara India
dan Pakistan. Kedua negara tersebut memang bermasalah secara historis. Berulang
kali mereka melakukan uji coba nuklir untuk saling menunjukkan kekuatannya,
Perang Dingin mungkin memang benar-benar terjadi di sana.

3. Terorisme

Taliban dan Al-Qaeda adalah dua terduga kelompok teroris yang diduga
bermarkas di kawasan Asia Selatan. Taliban diduga ada di Pakistan, sementara Al-
Qaeda ada di Afghanistan. Mereka kerap menggunakan cara-cara kasar untuk
menunjukkan kekuatan politiknya. Taliban bahkan dengan garang menguasai
beberapa desa di Pakistan dan menerapkan hukum Sharia ultrakonservatif di sana
yang berarti perempuan tidak boleh keluar rumah, harus memakai Burqa, laki-laki
harus berjanggut, tidak boleh menonton TV, tidak boleh mendengarkan musik, tidak
boleh punya laptop, dsb, dsb, dsb. Beberapa waktu yang lalu, salah seorang anak
perempuan di Pakistan ditembak karena dia ngotot untuk tetap bersekolah. Namanya
adalah Malala Yasoufzai yang kemudian menjadi simbol pemersatu warga Pakistan
untuk melawan Taliban.

Amerika Serikat sebagai pendeklarasi War on Terror tentunya tidak tinggal


diam. Mereka mengirim beberapa pasukan khusus ke sana untuk membasmi terduga
teroris. Perang pun berkecamuk, bom meledak dimana-mana, jutaan warga
mengungsi, sepertinya memang warga Asia Selatan amat sulit untuk hidup tanpa
konflik. Walau demikian, sejarah menunjukkan bahwa kemarahan AS terhadap Al-
Qaeda dan Taliban juga memiliki faktor historis sendiri. Pada masa Perang Dingin,

5
AS sempat membiayai kelompok mujahidin yang menjadi cikal bakal organisasi
terduga teroris tersebut untuk membendung Komunisme. Ketika kedua kelompok
tersebut tidak memenuhi ekspektasi AS, mereka pun melancarkan kemarahannya dan
hasilnya cukup mengerikan.

4. Konflik Pengaturan Air

Antara India dan Bangladesh dilalui sebuah sungai yang amat panjang,
namanya adalah Sungai Gangga. Keadaan geografis ini menjadi menyulitkan karena
mau tidak mau kedua negara harus saling berbagi sumber daya alam tersebut. Tentu
saja, tidak ada negara yang mau berbagi, itu jelas tidak mungkin, maka dibuatlah
sebuah perjanjian di antara India dan Bangladesh. Perjanjian tersebut mencakup soal
buka-tutup kanal Sungai Gangga. Namun tentu saja, tidak ada negara dominan yang
cukup bodoh untuk mengikuti syarat negara yang lebih lemah darinya, India pun
melanggar perjanjian tersebut secara sepihak. Ketika sungai Gangga sedang banjir,
kanal dibuka, mengakibatkan Bangladesh terkena banjir. Ketika sungai Gangga
sedang kering, kanal ditutup, mengakibatkan Bangladesh tidak mendapat air. Situasi
ini menyebabkan konflik di antara kedua negara.

Pertemuan ke 7

ASEAN, APC, dan ACD

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau lebih populer dengan sebutan


Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-
politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, Asosiasi Bangsa
Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di
Bangkok oleh lima Negara Anggota, yaitu, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura,
dan Thailand. Brunei Darussalam bergabung pada tanggal 8 Januari 1984, Vietnam
pada tanggal 28 Juli 1995, Laos dan Myanmar pada tanggal 23 Juli 1997, dan
Kamboja pada tanggal 30 April 1999. Berdasarkan data tahun 2006, kawasan
ASEAN memiliki populasi sekitar 560 juta, luas 4,5 juta kilometer persegi, produk
domestik bruto hampir US $ 1.100 miliar, dan total perdagangan sekitar US $ 1.400
miliar.

1. PRINSIP UTAMA ASEAN

Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:

6
Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional,
dan identitas nasional setiap negara

Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada
campur tangan, subversif atau koersi pihak luar

Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota

Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai

Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan

Kerjasama efektif antara anggota

3. TUJUAN

Deklarasi ASEAN menyatakan bahwa maksud dan tujuan dari Asosiasi adalah: (1)
untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan
budaya di kawasan (2) untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional
melalui penghormatan terhadap keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan
antara negara-negara di kawasan dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Piagam
Perserikatan Bangsa-Bangsa.

4. PERKEMBANGAN

Menjelang abad ke-21, ASEAN menyepakati untuk mengembangkan suatu kawasan


yang terintegrasi dengan membentuk suatu komunitas negara-negara Asia Tenggara
yang terbuka, damai, stabil dan sejahtera, saling peduli, diikat bersama dalam
kemitraan yang dinamis di tahun 2020. Harapan tersebut dituangkan dalam Visi
ASEAN 2020 di Kuala Lumpur tahun 1997. Untuk merealisasikan harapan tersebut,
ASEAN mengesahkan Bali Concord II pada KTT ke-9 ASEAN di Bali tahun 2003
yang menyetujui pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN Community) dan target
tersebut dipercepat menjadi tahun 2015. Untuk menjadikan ASEAN sebagai Asosiasi
yang berdasarkan hukum dan menjadi subyek hukum, telah ditandatangani Piagam
ASEAN pada tahun 2007. Setelah diratifikasi oleh 10 negara anggota ASEAN,
Piagam ini mulai berlaku pada tanggal 15 Desember 2008.

5. PIAGAM ASEAN

Setelah melalui proses panjang, pada KTT ASEAN ke-13 di Singapura tahun 2007,
negara-negara anggota ASEAN telah menandatangani Piagam ASEAN. Setelah

7
melalui proses ratifikasi di masing-masing Negara Anggota, Piagam ASEAN mulai
diberlakukan sejak tanggal 15 Desember 2008. Presiden RI telah menandatangani
RUU Pengesahan Piagam ASEAN menjadi UU No. 38/2008 pada tanggal 6
November 2008.

Piagam ASEAN terdiri dari Preamble, 13 Bab dan 55 Pasal beserta lampiran-
lampirannya yang menegaskan kembali keberlakuan semua nilai, prinsip, peraturan
dan tujuan ASEAN seperti yang telah tercantum dalam berbagai perjanjian, deklarasi,
konvensi, traktat dan dokumen-dokumen dasar ASEAN lainnya.

Piagam ASEAN mengubah ASEAN dari asosiasi yang bersifat longgar menjadi
organisasi yang memiliki legal personality dan berdasarkan aturan-aturan yang jelas ,
menegaskan bahwa ASEAN harus menjadi people-oriented organization. Piagam
ASEAN mengikat negara-negara anggota dalam melaksanakan berbagai perjanjian
yang telah disepakati bersama.

2. BENTUK KERJASAMA ANTAR NEGARA –NEGARA ASEAN

1. KERJASAMA POLITIK KEAMANAN ASEAN

Kerjasama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan perdamaian


khususnya di kawasan dan umumnya di dunia. Kerjasama dalam bidang politik dan
keamanan dilakukan menggunakan instrumen politik seperti Kawasan Damai, Bebas
Dan Netral (Zone Of Peace, Freedom And Neutrality/ ZOPFAN), Traktat
Persahabatan dan Kerjasama (Treaty of Amity and Cooperation /TAC in Southeast
Asia), dan Kawasan Bebas Senjata Nuklir Di Asia Tenggara (Treaty on Southeast
Asia Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWFZ). Selain ketiga instrumen politik
tersebut, terdapat pula forum kerjasama dalam bidang politik dan keamanan yang
disebut ASEAN Regional Forum (ARF). Beberapa kerjasama politik dan keamanan:

• Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Legal
Assistance in Criminal Matters/MLAT);

• Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on


Counter Terrorism/ACCT);

• Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang


bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog
serta kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan;

8
• Penyelesaian sengketa Laut China Selatan;

• Kerjasama Pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan


terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang, penyelundupan dan
perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet dan kejahatan
ekonomi internasional;

• Kerjasama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran; serta kelembagaan


antar parlemen;

3. KERJASAMA EKONOMI ASEAN

Kerjasama ekonomi ditujukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan ekonomi


dengan cara saling membuka perekonomian negara-negara anggota dalam
menciptakan integrasi ekonomi kawasan. Kerjasama ekonomi mencakup kerjasama-
kerjasama di sektor perindustrian, perdagangan, dan pembentukan Kawasan
Perdagangan Bebas di ASEAN (AFTA).

Beberapa kerjasama ekonomi adalah:

• Kerjasama di sektor industri yang dilakukan melalui Kerjasama Industri ASEAN


(ASEAN Industrial Cooperation /AICO);

• Kerjasama di sektor perdagangan dilakukan dengan pembentukan Kawasan


Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) melalui pemberlakuan Tarif Efektif Bersama
(Common Effective Preferential Tariff – CEPT) antara 5-10% atas dasar produk per
produk, baik produk ekspor maupun impor guna menghilangkan kendala
perdagangan di antara negara-negara ASEAN;

• Perdagangan Bebas dengan Mitra Wicara (Free Trade Agreement/FTA);

• Kerjasama di sektor jasa yang meliputi kerjasama di sektor transportasi dan


telekomunikasi, pariwisata, dan keuangan;

• Kerjasama di sektor komoditi dan sumber daya alam;

• Kerjasama di sub-sektor pertanian dan kehutanan;

• Kerjasama di sektor energi dan mineral;

• Kerjasama di sektor usaha kecil dan menengah; dan

9
• Kerjasama dalam bidang pembangunan.

4. KERJASAMA FUNGSIONAL ASEAN

Kerjasama fungsional dalam ASEAN mencakup bidang-bidang kebudayaan,


penerangan, pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi,
penanganan bencana alam, kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan sosial,
pengentasan kemiskinan, pemberdayaan perempuan, kepemudaan, penanggulangan
narkoba, peningkatan administrasi dan kepegawaian publik.

Beberapa kerjasama fungsional adalah:

• Kerjasama kebudayaan, penerangan, dan pendidikan, yang kegiatan-kegiatannya


berbentuk workshop dan simposium di bidang seni dan budaya, ASEAN Culture
Week, ASEAN Youth Camp, ASEAN Quiz, pertukaran kunjungan antar seniman
ASEAN, pertukaran berita melalui tv, penyiaran berita dan informasi mengenai
ASEAN melalui radio-radio

nasional, Student Exchange Programme ASEAN, dan pembentukan ASEAN


University Network (AUN).

• Kerjasama pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan;

• Kerjasama kesehatan, ketenagakerjaan, serta kerjasama pembangunan dan


kesejahteraan sosial;

• Kerjasama ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup dan bencana alam;

• Kerjasama sumber daya manusia yang mencakup bidang pemajuan wanita, pemuda,
penanggulangan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
dan obat-obat terlarang (P4GN), pengelolaan Yayasan ASEAN, serta bidang
kepegawaian dan administrasi.

5 . HUBUNGAN EKSTERNAL ASEAN

Visi ASEAN 2020 menegaskan ASEAN yang berwawasan ke depan akan


memainkan peran penting dalam masyarakat internasional dan memajukan
kepentingan bersama ASEAN.

10
Kerjasama antara Asia Tenggara dan Timur Laut negara telah dipercepat dengan
diadakannya pertemuan puncak tahunan antara para pemimpin ASEAN, Cina,
Jepang, dan Republik Korea (ROK) dalam proses ASEAN plus Three.

Hubungan ASEAN Plus Three terus diperluas dan diperdalam di bidang dialog dan
kerjasama keamanan, kejahatan transnasional, perdagangan dan investasi,
lingkungan, keuangan dan moneter, pertanian dan kehutanan, energi, pariwisata,
kesehatan, tenaga kerja, budaya dan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi
dan teknologi komunikasi, kesejahteraan sosial dan pembangunan, pemuda, dan
pembangunan pedesaan dan pemberantasan kemiskinan. Sekarang ini ada tiga belas
pertemuan tingkat menteri di bawah kerjasama ASEAN Plus Three.

ASEAN terus mengembangkan hubungan kerjasama dengan Mitra Dialog, yaitu,


Australia, Kanada, Cina, Uni Eropa, India, Jepang, Korsel, Selandia Baru, Federasi
Rusia, Amerika Serikat, dan United Nations Development Programme. ASEAN juga
meningkatkan kerjasama dengan Pakistan di beberapa daerah kepentingan bersama.

Konsisten dengan tekad untuk meningkatkan kerjasama dengan daerah-daerah


berkembang lainnya, ASEAN mempertahankan kontak dengan organisasi-organisasi
antar-pemerintah, yaitu Organisasi Kerjasama Ekonomi, the Gulf Cooperation
Council, the Rio Group, the South Asian Association for Regional Cooperation, the
South Pacific Forum, dan juga melalui Asian-African Sub-Regional Organization
Conference.

Sebagian besar Negara-negara Anggota ASEAN juga berpartisipasi aktif dalam


kegiatan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), Asia-Europe Meeting
(ASEM), dan East Asia-Latin America Forum (EALAF).

6. PEMBEBASAN VISA

Pada tanggal 25 Juli 2006 di Kuala Lumpur ke sepuluh Negara ASEAN telah
menandatangani Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN mengenai Pembebasan Visa.
Persetujuan ini berfungsi sebagai rujukan bagi Negara-negara anggota ASEAN dalam
rangka memberikan kemudahan bagi warganya untuk masuk ke negara anggota
ASEAN lainnya dengan ketentuan yang telah disepakati. Pemerintah Indonesia sudah
meratifikasi Persetujuan dimaksud pada tanggal 22 Mei 2009 (Keppres 19 tahun
2009).

7. Korsel-ASEAN Perluas Kerjasama Ekonomi . Juni 2009

11
Sekjen Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Pemerintah Korea
Selatan, telah menyepakati memperluas hubungan ekonomi dan diplomatik yang
segera ditetapkan pada pertemuan khusus memperingati 20 tahun kemitraan ASEAN-
Korsel.

Kesepakatan perluasan hubungan ini diperoleh setelah Presiden Korsel Lee Myung-
bak dan Surin Pitsuwan bertemu langsung. Presiden Lee dan Sekjen ASEAN Surin
Pitsuwan mencatat hubungan Korea-ASEAN meningkat secara berkesinambungan
selama 20 tahun sejak dialog kemitraan dibentuk pada 1989. Kedua pihak mencatat,
kemitraan Korea-ASEAN akan terus berkembang menyusul ditandatanganinya
perjanjian perdagangan bebas (FTA) mengenai investasi yang diperkirakan dilakukan
di akhir KTT Dua Hari di Korsel di Kepulauan Jeju, Korsel itu.

Surin menyebut penandatanganan perjanjian investasi tidak hanya akan memperluas


kerjasama ekonomi kedua pihak, tetapi juga membantu negara-negara tersebut dan
dunia. Presiden Korsel meminta perhatian khusus Sekretariat ASEAN bagi dukungan
terhadap pelaksanaan berbagai langkah mendorong kerjasama antara Korea dan
ASEAN dan Sekjen ASEAN berjanji memberikan dukungan itu

Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC)

Keanggotaan APEC

Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) adalah forum kerja sama antar


21 Ekonomi di lingkar Samudera Pasifik yang berdiri tahun 1989. Saat ini terdapat 21
Ekonomi yang menjadi anggota APEC, yaitu Australia, Brunei Darussalam, Canada,
Chile, China, Hong Kong-China, Indonesia, Japan, South Korea, Malaysia, Mexico,
New Zealand, the Philippines, Peru, PNG, Russia, Singapore, Chinese Taipei,
Thailand, the United States, dan Viet Nam. Kerja sama di APEC merupakan kerja
sama non-politis, ditandai dengan keanggotaan Hong Kong-China dan Chinese
Taipei. Anggota APEC disebut “Ekonomi” mengingat setiap anggota saling
berinteraksi sebagai entitas ekonomi, dan bukan sebagai negara.

APEC memiliki tiga pengamat (observer), yaitu ASEAN Secretariat, Pacific


Economic Cooperation Council (PECC), dan Pacific Islands Forum (PIF) Secretariat.

Prinsip Kerja Sama APEC

Kerja sama di APEC dibangun berdasarkan beberapa prinsip yaitu:

12
1. Consensus, yang berarti bahwa semua keputusan di APEC harus disepakati oleh
dan bermanfaat bagi 21 Ekonomi Anggota.

2. Voluntary and non-binding yang berarti semua kesepakatan dalam forum APEC
dilakukan secara sukarela dan tidak mengikat.

3. Concerted unilateralism, yang berarti pelaksanaan keputusan dilakukan secara


bersama-sama sesuai dengan kemampuan tiap Ekonomi, tanpa syarat resiprositas.

4. Differentiated time frame yaitu bahwa setiap Ekonomi maju diharapkan melakukan
liberalisasi terlebih dahulu

Prinsip-prinsip tersebut terbukti telah membuat anggota APEC melaksanakan


komitmen secara lebih efektif. Fleksibilitas yang diberikan memberikan ruang kepada
anggota APEC yang beragam kapasitasnya, untuk berimprovisasi, melakukan uji
coba, dan mengembangkan pelatihan bersama secara bertahap hingga memenuhi
kesepakatan yang diinginkan.

Tujuan utama APEC

Tujuan utama APEC adalah mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan


kesejahteraan di Asia Pasifik. Hal ini dilakukan dengan mendorong dan memfasilitasi
perdagangan dan investasi yang lebih bebas dan terbuka di kawasan, serta
meningkatkan kerja sama pengembangan kapasitas Ekonomi anggota. Untuk itu,
telah ditetapkan suatu target “the Bogor Goals”, sebagai hasil kesepakatan Konferensi
Tingkat Tinggi APEC di Bogor pada tahun 1994 dengan komitmen sebagai berikut:

Pilar Kerja Sama APEC

Untuk mencapai “Bogor Goals”, kerjasama APEC didasarkan pada tiga pilar, yaitu:

1. Perdagangan dan Investasi yang lebih terbuka

Perdagangan dan investasi yang lebih terbuka, diharapkan akan menurunkan dan,
dalam jangka panjang, menghilangkan hambatan tarif dan non-tarif bagi perdagangan
dan investasi, membuka pasar (khususnya bagi produk-produk Indonesia),
meningkatkan perdagangan dan investasi antar Ekonomi anggota APEC, mendorong
pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Ekonomi anggota APEC, serta meningkatkan
standar hidup diseluruh kawasan Asia Pasifik.

13
2. Fasilitasi Perdagangan dan Investasi

Fasilitasi perdagangan dan investasi difokuskan pada pengurangan biaya transaksi,


peningkatan akses terhadap informasi perdagangan, kemudahan administrasi
pelabuhan, serta penyelarasan kebijakan. Upaya ini juga didukung oleh masing-
masing Ekonomi anggota APEC dengan menjalankan reformasi struktural di dalam
negeri. Seluruh upaya dimaksud bertujuan untuk mengurangi besarnya biaya produksi
sehingga dapat meningkatkan perdagangan, menurunkan harga barang dan jasa, serta
meningkatkan kesempatan kerja sebagai akibat efisiennya ekonomi.

3. Kerjasama Ekonomi dan Teknik (ECOTECH)

ECOTECH difokuskan pada penyediaan pelatihan dan kerjasama di bidang


pembangunan kapasitas guna membantu Ekonomi anggota APEC mengambil
manfaat dari perdagangan global dan untuk mengembangkan kapasitas institusional
dan personil sesuai dengan potensi Ekonomi masing-masing. Diharapkan upaya
tersebut dapat mengatasi tantangan-tantangan baru di bidang ekonomi antara lain,
kesenjangan digital, terorisme, ketahanan pangan, bencana alam, serta penyakit
menular.

Peranan Indonesia dalam ACD

Bersama-sama dengan Bahrain, Cina, Filipina, Kazakhstan, dan Qatar, Indonesia


menjadi co-prime movers bidang energi. Sebagai salah satu co-prime movers
Indonesia terlibat secara aktif dalam berbagai aktivitas di area kerjasama tersebut, di
antaranya :

1. Bersama dengan Bahrain menyusun draft awal concept paper ”ACD: Concept
Paper on Energy Security” yang telah diajukan dalam Meeting of Prime Movers on
Energy Security ACD di Manama pada Februari 2003;

2. Bersama dengan Filipina menyusun draft awal ACD Plan of Action on Energy
yang telah diajukan dalam Meeting of ACD Co-Prime Movers on Energy Action Plan
di Bali pada April 2007;

3. Menjadi tuan rumah dari 1st ACD Energy Forum yang diadakan di Bali pada 26
– 28 September 2005, yang menghasilkan Joint Declaration of the 1st ACD Energy
Forum;

14
4. Menjadi tuan rumah Meeting of ACD Co-Prime Movers on Energy Action Plan
yang diadakan di Bali 11 – 12 April 2007, yang menghasilkan penetapan focal point
masing-masing negara di bidang energi dengan tujuan untuk memudahkan
komunikasi di masa datang, khususnya untuk menuntaskan Energy Plan of Action
secara inter-sessional; dan

5. Berpartisipasi dalam ACD Energy Cooperation Conference; Energy and Climate


Change: Challenges and Opportunity di Bahrain, 26-27 November 2008. Delri Dalam
konferensi tersebut diwakili oleh Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
Energi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Indonesia mempresentasikan
materi “Climate Change Issues and Its Implication on the ACD Member States”
dengan fokus pada keterkaitan energi dan perubahan iklim; implikasi perubahan iklim
terhadap negara ACD; dan langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh negara ACD.

Perkembangan Terakhir AC

Pertemuan tingkat Menteri ACD diselenggarakan di Tehran pada tanggal 8-9


November 2010. Dalam pertemuan mengemuka ide tentang pentingnya
mengidentifikasi kembali bidang-bidang yang menjadi prioritas kerja sama, serta
perlunya connectivity antara ACD dengan organisasi regional lainnya di Asia seperti
ASEAN, ECO, GCC dan SCO. ACD juga diharapkan dapat mendorong terbentuknya
sebuah Pan Asian Community, yang memiliki daya tawar yang tinggi untuk
pembahasan isu-isu global.

Pada tanggal 28 Febuari – 1 Maret 2011 telah dilaksanakan 4th Asian


Cooperation Dialogue (ACD) High Level Study Group (HLSG) yang menyepakati
beberapa hal yaitu :

1. Untuk menyusun suatu mekanisme review atas bidang kerja sama yang telah ada
saat ini.

2.Membentuk ACD Virtual Secretariat sesuai dengan hasil rekomendasi dari HLSG
ke-3 tahun 2007.

3.Melibatkan partisipasi track II dalam kegiatan ACD dan direncanakan India akan
menyelenggaraka pertemuan track II pada tahun 2011.

4.Membentuk National Focal Point ACD di masing-masing negara anggota.

Agenda kegiatan tahun 2011

15
5. Pakistan dalam PTM ACD tahun 2010 menyampaikan kembali komitmennya
untuk menyelenggarakan ACD Energy Forum ke-2 pada paruh pertama 2011.

6.MPTM ke-10 ACD direncanakan akan diselenggarakan di Kuwait pada tanggal 10-
11 Oktober 2011 dengan didahului Pertemuan Troika Committee dan ACD Senior
Officials Meeting (Prime and Co-Prime Movers Consultation) pada tanggal 8-9
Oktober 2011.

7.Roundtable meeting on Asian Credit Transfer System (ACTS) di Kuala Lumpur, 27


September 2011.

Pertemuan ke 8

SEA GAMES

kan Event Kebudayaan atau Olahraga yang Diikuti Negara di Kawasan Asia
Tenggara

Contoh nyata yang kita temui dari tahun ketahun adalah event South East Asia
Games atau yang lebih kita kenal dengan SEA Games. SEA Games dilaksanakan
setiaap 2 tahun sekali dan Sampai saat ini SEA Games masih eksis menjadi acara
olahraga tahunan yang dinanti-nantikan oleh pecinta olahraga di negara-negara Asia
Tenggara. SEA Games tahun ini sukses dilaksanakan di Malaysia.

Event olahraga yang diadakan ini bukan untuk unjuk gigi dengan usaha saling
menjatuhkan tim negara lain. Tujuan utamanya tak lain adalah menjalin tali
silaturahmi sebagai contoh hidup rukun antar sesama negara Asia Tenggara. Selain
SEA Games, ada juga pertandingan-pertandingan persahabatan antar negara di
kawasan Asia Tenggara misalnya yang sering kita lihat yaitu pertandingan sepak
bola.

Kerjasama Antar Sekolah Maupun Universitas di Kawasan Asia Tenggara

Dari ketiga bentuk upaya yang dijabarkan ini, kerjasama antar sekolah dan universitas
adalah salah satu yang fungsi dan hasilnya paling terlihat. Saat ini sudah banyak
kerjasama Indonesia dengan upaya meningkatkan kerjasama antar negara ASEAN
dalam bidang ini. Banyak tersedia program beasiswa belajar di luar negeri baik dari
lembaga pendidikan berbasis negeri maupun yang swasta. Banyak bentuk kerjasama
negara yang dapat terbentuk dari adanya program studi ke negara lain di kawasan
Asia Tenggara.

16
Para pelajar yang nantinya sudah menyelesaikan pendidikannya bisa memulai karir di
negara tempat dia belajar, membantu meningkatkan perekonomian negara yang sudah
mengasuhnya dan nantinya bisa kembali ke negara asalnya untuk membangun
negaranya menjadi tempat yang lebih baik dengan menerapkan ilmu dan pengalaman
yang sudah didapatkannya.

Ketiga hal tersebut masih terus dilaksanakan dengan harapan kerjasama antar negara
ASEAN tetap terjalin dengan baik sesuai isi perjanjian Bangkok yang sudah
disepakati bersama saat organisasi ini dibentuk.

ASEAN GAMES

Perang yang diikuti oleh banyak negara di Asia saat Far Eastern
Championship Games dilaksanakan banyak yang sudah usai setelah tahun 40-an. Pas
Summer Olympics di London tahun 1948 nih, banyak atlet China dan Filipina yang
berkumpul. Ternyata mereka ngomongin soal keinginan mereka buat ngadain Far
Eastern Championship Games lagi, Urbaners. Apalagi di tahun-tahun tersebut sudah
banyak negara di Asia yang independen. Sehingga partisipannya bakal lebih banyak.

Saat itu ada pihak dari India yang bernama Guru Dutt Sondhi, perwakilan dari Indian
International Olympic Committee bilang kalau nggak masalah ada acara seperti ini
lagi di Asia, tetapi dia nggak mau kalau hanya diurus oleh tiga negara lagi. Soalnya,
kalau acaranya bertemakan Asia tentu anggota komitenya harus dari seluruh Asia.

Setelah itu, Guru Dutt Sondhi ini bikin proposal baru tentang acara olahraga yang
bisa mewakili seluruh Asia yang kini dinamakan sebagai Asian Games. Ide dari Guru
Dutt Sondhi ini akhirnya juga yang membentuk adanya Asian Athletic Federation dan
nggak heran kalau akhirnya India jadi tuan rumah pertama bagia Asian Games di
tahun 1978.

Dimulai di India Hingga ke Jepang di Tahun 2026

Asian Games ini dikenal juga dengan nama Asiad, biar lebih mudah juga ngebedain
dengan ASEAN Games yang dikenal dengan nama SEA Games. Dalam sejarah
ASEAN, ASEAN Games adalah multi-sport event untuk negara-negara yang ada di
kawasan Asia Tenggara, Asian Games adalah acara olahraga yang diperuntukkan
oleh seluruh negara Asia. Kecuali Israel yang sudah di-ban sejak tahun 70-an,
Urbaners.

17
Pertama kali dilaksanakan di India pada tahun 1978, sembilan negara sudah berhasil
jadi host untuk acara ini hingga detik ini. Indonesia yang nanti bakal jadi host untuk
Asian Games ke-18 diharapkan bisa memberikan venue dan tata acara yang oke.
Supaya bisa menjadi pelajaran yang baik buat negara berikutnya dalam bikin acara
ini. China bakal jadi negara yang nge-host Asian Games di tahun 2022 dan Jepang
akan jadi host di tahun 2026.

Banyak Negara yang Maju Mundur, Tapi Indonesia Nggak Mau Kalah

Di antara 40-an negara yang tergabung dalam Komite Olahraga Asia, ternyata cuma
tujuh negara yang pernah ikut semua Asian Games. Urbaners harus bangga soalnya
Indonesia termasuk di dalamnya. Gini-gini Indonesia nggak pernah mundur, lho!
Negara lain yang juga nggak pernah mundur adalah India, Jepang, Filipina, Srilanka,
Singapura dan Thailand.

Dominasi Jepang dan China Sebagai Juara Umum

Meski diadain sudah 17 kali hingga nanti ke-18 di Indonesia, selama ini belum ada
negara yang bisa nandingin kehebatan China dan Jepang soal jadi juara umum.
Soalnya, sejak diadain tahun 1978, negara yang menang jadi juara umum kalo nggak
China ya Jepang, Urbaners. Margin perolehan medalinya jauh banget sama negara
yang ada di posisi ketiga.

Hingga saat ini sendiri, China dan Jepang juga merajai klasemen perolehan medali.
Nomor tiganya adalah Korea Selatan, disusul oleh Iran, Kazakhstan, India, Thailand,
Korea Utara, Taipei dan Filipina. Terus, Indonesia ada di posisi berapa nih? Ada di
posisi 11 dengan perolehan medali sebesar 358, cuma beda 32 dari no. 10, Filipina
dengan perolehan medali total hingga saat ini 390.

SEAMEO

The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) adalah


sebuah lembaga antar pemerintah yang mencakup wilayah regional Asia Tenggara
dan didirikan pada tahun 1965 atas kesepakatan antara pemerintah negara-negara
Asia Tenggara dalam rangka mempromosikan kerjasama di bidang pendidikan dan
kebudayaan.

Sebagai sebuah organisasi yang terus berupaya meningkatkan kemampuan sumber


daya dan mengeksplor potensi tertinggi masyarakat regional, SEAMEO melakukan
berbagai program dan projek yang ditujukan bagi pengembangan kapasitas manusia

18
di Asia Tenggara. Selain itu juga demi menciptakan kehidupan yang lebih
berkualitas, akses terhadap pendidikan yang sama rata, edukasi pendidikan yang
bersifat preventif, kebudayaan dan tradisi, teknologi informasi dan komunikasi,
bahasa, pengentasan kemiskinan, pertanian dan sumber daya alam.

Pembuat kebijakan tertinggi pada organisasi ini adalah SEAMEO Council, yang
merupakan menteri pendidikan dari 11 negara Asia Tenggara; Brunei Darussalam,
Cambodia, Indonesia, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Philippines, Singapore,
Thailand, Timor Leste, Vietnam. The SEAMEO Secretariat berlokasi di Bangkok,
Thailand.

SEAMEO memiliki Visi untuk menjadi organisasi terkemuka untuk meningkatkan


pemahaman regional dan kerjasama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan
kebudayaan untuk kualitas hidup yang lebih baik di Asia Tenggara. Misi SEAMEO
adalah untuk meningkatkan kesepahaman regional, kerjasama dan kesatuan tujuan
antara Negara Anggota untuk kualitas hidup yang lebih baik melalui pembentukan
jaringan dan kemitraan, penyediaan forum antara pembuat kebijakan dan para ahli,
dan promosi pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan. Motto
SEAMEO adalah "Leading through Learning".

19

Anda mungkin juga menyukai