Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR FARMASI

PERCOBAAN MORFOLOGI BUNGA

OLEH :

KELOMPOK : II (DUA)

KELAS : FARMASI B

ASISTEN PJ : NUR AZIZAH, S.Farm

LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2017 / 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan

baik mengenal akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya.Pada dasarnya,

tumbuhan terdiri atas 3 (tiga) organ pokok, yaitu akar (radiks), batang (caulis), dan

daun (folium).Tumbuhan yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah

golongan kormofita (kormofita berasal dari Bahasa Yunani yaitu, cormus berarti akar,

batang dan daun; sedangkan phyta berarti tumbuhan).Selain itu bagian lain dari

tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua

bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi

(Setiawan. 2010).

Bunga merupakan alat reproduksi seksual. Suatu bunga yang lengkap

mempunyai daun kelopak, daun mahkota, benang sari, putik, dan daun buah. Bunga

terdiri atas bagian yang fertil, yaitu benang sari dan daun buah, serta bagian yang

steril yaitu daun kelopak dan daun mahkota. Tumbuhan dapat memperbanyak diri

atau berkembang biak. Yang dapat menjadi tumbuhan baru adalah suatu bagian

tubuh tumbuhan.Yang kemudian dapat memisahkan diri atas oleh manusia dengan

sengaja dipisahkan dari tumbuhan yang lama (Sumardi. 1993).

B. Maksud Dan Tujuan Percobaan

1. Maksud Percobaan

Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasi bunga yang diamati.


2. Tujuan Percobaan

a. Mahasiswa mampu berbagai jenis bunga.

b. Mahasiswa dapat mendeskripsikan semua morfologi bunga.

c. Mahasiswa dapat mengklasifikasi bunga yang diamati sesuai sistem.

d. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan hasil pengamatan yangdilakukan baik

secara lisan maupun tulisan.

e. Mahasiswa dapat terampil baik dalam bekerja kelompok, keterampilan melakukan

observasi dan komunikasi.

C. Prinsip Percobaan

1. Penentuan morfologi bunga, menggunakan 12 jenis bunga dan dianalisis

bagian luar dari bunga tersebut.

2. Pada penentuan rumus bunga, berpedoman pada buku penuntun dan

ditentukan berdasarkan hasil pengamatan fisik/morfologi bunga.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Alat perkembangan generatif tiap tumbuhan berbeda-beda, menurut jenis

tumbuhan itu sendiri. Oleh sebab itu, suatu tumbuhan berbiji, jika tiba waktunya

akan mengeluarkan bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah

terjadi peristiwa-peristiwa yang disebut persarian atau pembuahan akan

menghasilkan bagian tumbuhan yang kita sebut buah, yang di dalamnya terkandung

biji,dan biji inilah yang nanti akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Dapatlah

dimengerti sekarang bahwa bunga merupakan suatu bagian tumbuhan yang amat

penting (Tjitrosoepomo. 2013).

Pada Angiospermae bunga mempunyai sumbu yang sangat pendek yang

berubah menjadi dasar bunga.Pada dasar bunga ini, bagian-bagian bunga lainnya

dapat tersusun dalam suatu spira (asirkular) dapat pula dalam lingkaran-lingkaran

xcatau berkarang (sirkular) (Tjitrosoepomo. 2013).

Bagian pokok tubuh tumbuhan hanya ada tiga macam, yaitu akar, batang, dan

daun, dan setiap bagian lainnya hanya merupakan penjelmaan ketiga bagian pokok

tersebut.Jadi bunga sebagai suatu bagiantumbuhan, harus pula merupakan suatu

penjelmaan salah satu atau kombinasi ketiga bagian pokok tadi, yang memang

demikian keadaannya (Tjitrosoepomo. 2013).

Bagian-bagian bunga sempurna.Bunga sempurna terdiri atas

kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), tangkai sari (filament, bagian dari

benang sari), sumbu bunga (axis),artikulasi, tangkai bunga (pedicel),

kelenjar nektar,benang sari (stamen), bakal buah (ovum),bakal biji (ovulum),serbuk


sari (pollen), kepala sari (anther), perhiasan bunga (periantheum), mahkota bunga

(corolla), kelopak bunga (calyx) (Mitchell. 2003).

Bunga terdiri atas sebuah sumbu yang padanya organ-organ bunga yang lain

tumbuh. Bagian dari sumbu yang merupakan ruas yang berakhir dengan tangkai

bunga (pedisel).Ujung distal pedisel ini mengembang dengan panjang yang beragam

dan bagian ini disebut reseptakael bunga (talamus). Organ-organ bunga melekat pada

reseptakel.Sebuah bunga yang khas mempunyai empat macam organ.Organ-organ

yang paling luar adalah sepal yang secara bersama-sama membentuk kaliks yang

biasanya berwaran hijau dan ditemukan paling rendah kedudukannya pada

reseptakel.Disebelah dalam sepal adalah corolla yang terdiri atas petal, pada

umumnya berwarna yang membentuk perhiasan bunga. Bila semua perhiasan bunga

itu sama, mereka disebut tepal. Di dalam perhiasan bunga dijumpai dua macam

organ reproduksi, yang sebelah luar disebut stamen yang bersma-sama membentuk

androsium, dan sebelah dalam di sebut karpel yang membentuk ginesium (Fahn.

1991).

Bunga merupakan alat bantu dalam perkembang biakan secara seksual dan

merupakan bagian dari tanaman. Bunga menjadikan tanaman tetap berkembang biak

menjadi berbagai macam bentuk dengan jenis atau spesies yang berbeda-beda.

Bunga merupakan organ atau bagian terpenting dari tumbuhan agar selalu dapat

berkembang biak. Bunga merupakan salah satu alat perkembangbiakan generatif

tanaman yang melibatkan organ tanaman sebagai alat penyerbukan (Sunarto.1997).

Bagian tubuh tumbuhan yang dapat merupakan alat perkembangbiakan

disebut dengan bunga, oleh karena itu alat perkembangbiakan dapat dibedakan

menjadi alat perkembangbiakan vegetatif dan alat perkembangbiakan generatif yang

pada tumbuhan adalah bijinya. Biji terdapat dalam buah, dan buah berasal dari bunga.
Bunga mempunyai susunan yang bermacam- macam yaitu bunga tunggal dan bunga

majemuk. Yang mempunyai bagian-bagian seperti tangkai bunga (pedicellus), dasar

bunga (reseptaculum), dan lain-lain (Tjitrosoepomo. 2013).

Bunga merupakan alat reproduksi Angiospermae, dibentuk oleh meristem

ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh

faktor internal dan eksternal untuk keperluan itu.Bunga yang mempunyai kelopak,

mahkota, stamen, dan putik disebut bunga lengkap.Namun kebanyakan bunga

mempunyai struktur yang tidak lengkap misalnya tidak mempunyai salah satu alat

kelamin atau keduanya.Bila hanya mempunyai alat kelamin jantan saja disebut

bunga jantan dan sebaliknya bila hanya mempunyai alat kelamin betina saja disebut

bunga betina (Sumardi dan Agus. 1992).

Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi

sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain

menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk

membantu penyerbukan. Penyerbukan adalah proses perpindahan tepung sari atau

kepala sari ke kepala putik. Apabila perpindahan tersebut terjadi pada satu bunga

atau bunga lain pada satu tanaman, maka disebut dengan penyerbukan sendiri (self

pollination). Bila serbuk sari berasal dari bunga tanamn lain disebut dengan

penyerbukan silang (cross pollination). Baik tanaman yang menyerbuk sendiri

maupun tanaman yang menyerbuk silang memiliki kemungkinan yang sama untuk

terjadinnya penyerbukan yang berkebalikan. Tanaman yang menyerbuk silang

memiliki kemungkinan terjadinnya penyerbukan sendiri sebesar 5%.Begitu juga

tanaman yang menyerbuk sendiri memiliki peluang terjadinya penyerbukan silang

sebesar 5%. Terjadinnya penyerbukan silang akan meningkatkan keragaman sifatdan


genotip dari tanaman. Sedangkan penyerbukan sendiri akan meningkatkan

kehomogenitasan dari suatu tanaman (Sunarto. 1997).

Pengertian lain bunga adalah modifikasi suatu tunas (batang dan daun) yang

bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Oleh

karena itu, pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan yang

akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan (Aditya. 2012).

Definisi bunga sempurna adalah bunga yang memiliki lima bagian yaitu

tangkai, kelopak mahkota, benang sari dan putik. Bagian di atas tangkai bunga agak

membesar, disebut dasar bunga.Saat bunga masih kecil, dasar bunga ini dibungkus

oleh kelopak bunga.Mahkota merupakan tampilan paling indah pada bunga.Benang

sari berada di antara mahkota bunga dan mempercantik tampilan bunga.Benang sari

ini berbentuk seperti benang, biasanya dengan warna yang berbeda dengan mahkota

bunga.Benang sari merupakan alat kelamin jantan pada bunga.Dengan benang sari,

bunga terlihat lebih indah dan mempesona.Di tengah-tengah benang sari tumbuh

putik, biasanya dengan bentuk, warna, di ukuran yang berbeda.Putik merupakan alat

kelamin betina pada bunga.Akan tetapi tidak semua bunga memiliki putik atau

benang sari.Bunga yang memiliki benang sari dan putik pada satu bunga, pada saat

penyerbukan tidak memerlukan sel kelamin dari bunga lain, karena kedua jenis sel

kelamin sudah terdapat pada bunga itu (id.shvoong.com. 2013).

Beberapa bunga memiliki ciri morfologi khusus pada tiap spesiesnya yang

mengakibatkan perbedaan proses penyerbukan. Secara umum proses penyerbukan

pada tanaman dipengaruhi oleh beberapa proses sebagai berikut:

1. Penyerbukan tertutup atau kleistogami yaitu proses penyerbukan bunga

yang terjadi ketika bunga masih kuncup. Proses penyerbukan biasanya

berupaautogamie.
2. Penyerbukan terbuka atau kasmogami yaitu proses penyerbukan bunga

yang terjadi ketika bunga telah mekar.

Pembiakan tanaman dapat melalui dua cara, yaitu seksual (dengan biji) dan

aseksual (dengan vegetatif). Pada pembiakan dengan cara seksual dibentuk sel-sel

khusus yang reproduktif dan disebut gamet. Pembentukan sel-sel reproduktif tersebut

disebut peristiwa gametosis (Schuler. 1998).

Gametogenesis pada bunga betina (megasporogenesis) menggunakan organ

kelamin yang terdiri dari putik (pistil) terdiri atas kepala putik (stigma) dan tangkai

putik (style), dan kandung embryo (ovary).Sedangkan organ kelamin jantan

melakukan gametogenesis (microsporogenesis) dengan benang sari (stamen) yang

terdiri atas tangkai sari (filament) dan kepala sari (anther).Anther memiliki banyak

mikrospora (PMC-Pollen Mother Cell) (Mangoendidjojo. 2003).

Pada umumnya struktur bunga terdiri dari empat organ, yaitu : Kepala (daun

kelopak), petala (daun mahkota), stamen atau benang sari (dengan kepala sari dan

tangkai sari), dan putik atau pistil (kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah

(Syamsuri. 2000).

Bunga (flos) dapat dikategorikan sebagai batang atau cabang pendek yang

berdaun dan telah mengalami perubahan bentuk. Daun mempunyai bagian-bagian

yang utama antara lain : mahkota (corola), kelopak (calyx), benang sari (stamen)

serta putik (pistillum). Tempat melekatnya daun pada batang disebut nodus

sedangkan jarak antar daun yang satu dengan yang lain disebut internodus. Suatu

bunga tersusun atas rangkaian bagian-bagian yang bertumpuk.Kelopak merupakan

rangkaian pertama yang terletak paling bawah dan biasanya berwarna hijau.Di

bagian atasnya merupakan berupa mahkota yang tampak lebih halus, lebih besar, dan

lebih indah warnanya.Rangkaian yang ketiga berupa benang sari yang biasanya
masih menggulung.Rangkaian yang keempat yang terletak paling atas berlekatan

menjadi satu adalah putik (Darjanto. 1990).

Adapun ayat yang berhubungan dengan percobaan iniadalah (Az-Zumar : 21):

‫اء َما ًء‬ َّ ‫سب ًًُل َوأَ أنزَ َل ِمنَلَ ُك ُمالَّذِي َجعَ ًَلل‬
ِ ‫س َم‬ ُ ‫سلَ َك لَ ُك أم ِفي َها‬
َ ‫ض َم أهدًا َو‬ َ ‫أاْل َ أر‬
‫شتَّى‬ َ ‫ت‬ٍ ‫فَأ َ أخ َر أجنَا بِ ِه أ َ أز َوا ًجا ِم أن َن َبا‬
Terjemahannya :
“Apakah engkau tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah
menurunkan air dari langit, lalu diaturnya menjadi sumber-sumber air di
bumi, kemudian dengan air itu ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang
bermacam-macam warnanya, kemudian menjadi kering, lalu engkau
melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-
derai. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang
yang mempunyai akal sehat”.
Ayat diatas memberikan petunjuk agar kita mengetahui kebesaran dan

kekuasaan Allah. Sebagai manusia yang berakal hendaknya manusia memperhatikan

dan mempelajari ke-Esaan Allah akan semua yang telah diciptakan-Nya. Allah telah

menurunkan hujan dan menumbuhkan tetumbuhan, buah yang beranekaragam,

makhluk bergerak yang bernyawa dan binatang ternak yang beragam warna dan

jenisnya, ciptaan tersebut perlu dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki

makhluk hidup tersebut agar memudahkan manusia untuk mempelajari dan

mengenalnya.Ayatini juga menunjukkan kepada manusia agar senantiasa tunduk

kepada Allah dan mengambil pelajaran.Sesungguhnya Allah Perkasa lagi Maha

Pengampun.

B.Klasifikasi Tanaman

1.Kembang sepatu(Tjitrosoepomo. 2012 : 209)

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Sub Class : Diallypetalae

Ordo : Malvales

Family : Malvaceae

Genus : Hibiscus

Species : Hibiscus rosa-sinensis L.

Khasiat :Obat asma, bronkhitis, obat penyakit kulit, obat luka

bakar,radang kelenjar (Wijayakusuma. 2009 : 94).

2. Kembang Merak(Tjitrosoepomo. 2012 : 192)

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Sub Class : Diallypetalae

Ordo : Fabales

Family : Fabaceae

Genus : Caesalpinia

Species : Caesalpinia pulcherima

Khasiat : Mengobati mata merah, diare, kejang dan panas pada anak,

perut kembung, radang hati (Wijayakusuma. 2000 : 88).

3. Kembang Kertas(Humbing. 2003 : 82).

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae


Class : Dicotyledoneae

Sub Class : Diallypetalae

Ordo : Caryophyllales

Family : Dhyrolaceae

Genus : Bougenvilla

Species : Bougenvilla spectabilis

Khasiat :Mengobati sakit lambung, reumatik, tahi lalat membesar, kutil,

keseleo (Humbing. 2003 : 82).

4. Bunga Pukul Empat(Wijayakusuma. 2000 : 87)

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Sub Class : Sympetalae

Ordo : Amaranthales

Family : Nyctagynaceae

Genus : Mirabilis

Species : Mirabilis jalapa

Khasiat : Mengobati batuk berdarah, keputihan, tukak lambung,

korengan, batu ginjal (Wijayakusuma. 2000 : 87).

5.Pepaya (Wijayakusuma. 2008 : 69)

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae
Sub Class : Diallypetalae

Ordo : Caricales

Family : Caricaceae

Genus : Carica

Species : Carica papaya

Khasiat : Mengatasi pembesaran hati, gangguan lambung, sembelit,

memperlancar haid, melancarkan pencernaan (Wijayakusuma.

2008 : 69).

6. Asoka (Tjitrosoepomo. 2012 : 130)

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Sub Class : Sympetalae

Ordo : Fabales

Family : Fabaceae

Genus : Ixora

Species : Ixora grandiflora

Khasiat : Mengatasi haid tak teratur, disentri, mengobati kram,

mengobati luka bakar, mengatasi wasir (Kencana, 2008 :

189).

7. Jagung (Tjitrosoepomo. 2012 : 440)

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae


Class : Monocotyledoneae

Ordo : Poales

Family : Poaceae

Genus : Zea

Species : Zea mays

Khasiat : Mencegah konstipasi, penurunan berat badan, membangun

otot dan tulang, menjaga kesehatan syaraf, sumber energi

(Thomas. 2008 : 117).

8. Nusa indah (Tjitrosoepomo. 2012 : 99-337)

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Sub Class : Sympetalae

Ordo : Rubiales

Family : Rubiaceae

Genus : Mussaenda

Species : Mussaenda frondosa

Khasiat :Anti kanker payudara, menurunkan demam, pereda sariawan,

membersihkan darah kotor, meringankan batuk (Pratiwi.

1997 : 61).

9. Dadap (Tjitrosoepomo.2012 : 208)

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae


Class : Dicotyledoneae

Sub Class : Diallypetalae

Ordo : Rosales

Family : Papilionaceae

Genus : Erythrina

Species : Erythrina indica

Khasiat : Memperbanyak ASI pada Ibu, mengobati insomnia,

melancarkan haid, mengobati cacingan, pengencer dahak

(Kartasopoetra. 1992 : 60).

10.Bunga mangga (Tjitrosoepomo.2012 : 149)

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Sub Class : Apetalae

Ordo : Sapindales

Family : Anacardiaceae

Genus : Mangifera

Species : Mangifera indica L.

Khasiat : Mengobati diabetes, menurunkan resiko hipertensi,

mengobati batu ginjal, menyembuhkan disentri, sesak napas

(Sutanto. 2010 : 70).

11.Putri Malu (Tjitrosoepomo. 2012 :192)

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Sub Class : Diallypetalae

Ordo : Rosales

Family : Papilionaceae

Genus : Mimosa

Species : Mimosa pudica

Khasiat :Obat insomnia, radang mata, obat saluran kencing, obat

demam tinggi, obat cacingan (AAK. 2008 : 22).

12.Bunga Sidaguri (Tjitrosoepomo. 2012 : 269)

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Sub Class : Diallypetalae

Ordo : Malvales

Family : Malvaceae

Genus : Sida

Species : Sida rhombifolia

Khasiat : Mengobati bakteri, asam urat, flu, malaria, disentri (Hidayat.

2015 : 369).
BAB III
METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini di antaranya kertas

format,penghapus, pensil, pensil warna, dan penggaris.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini di antaranya bunga kembang

sepatu, bunga asoka, bunga merak, bunga jagung, bunga pepaya, bunga kertas, bunga

nusa indah, bunga putri malu, bunga mangga, bunga pukul empat, bunga dadap,

bunga sidaguri.

B. Cara Kerja

1.Disiapkan alat dan bahan.

2.Digambarkan masing-masing sampel dan beri keterangan dengan jelas dalam

bahasa Indonesia maupun latin :

a. Susunan bunga

b. Bagian-bagian bunga

c. Rumus bunga

3.Dibuat kesimpulan dari hasil pengamatan (hubungkan sifat menonjol dari

tumbuhan yang diamati dengan nama ilmiah) dan tentukan rumus bunganya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Pengamatan

No Sampel Gambar Keterangan


1. Kembang Sepatu 1.Kepala putik
(Hibiscus rosa- (stigma)
sinensis) 2.Putik (pistillum)
3.Benang sari
(stamen)
4.Mahkota (corolla)
5.Bakal buah
6.Kelopak (Calyx)
7.Tangkai bunga
(pedicellus)

2. Kembang Merak 1. Benang sari


(Caesalpinia (stamen)
pulcherima) 2.Kepala sari
(anthena)
3.Mahkota (corolla)
4.Kelopak (Calyx)
5.Ibu Tangkai
(peduncullus)
6.Tangkai bunga
(pedicellus)
7.Putik (pistillum)

3. Kembang Kertas 1.Mahkota (corolla)


(Bougenvilla 2.Tangkai bunga
spectabilis) (pedicellus)
3.Benang sari
(stamen)
4.Putik (pistillum)
4. Bunga Pukul Empat 1.Benang sari
(Mirabilis jalapa) (stamen)
2.Mahkota (corolla)
3.Tangkai bunga
(pedicellus)

5. Putri Malu 1.Mahkota (corolla)


(Mimosa pudica) 2.Tangkai bunga
(pedicellus)
3.Ibu Tangkai
(peduncullus)
4.Kelopak (Calyx)
5.Benang sari
(stamen)
6.Putik (pistillum)

6. Pepaya 1.Benang sari


(Carica papaya) (stamen)
2.Putik (pistillum)
3.Ibu Tangkai
(peduncullus)

7. Asoka (Ixora sp) 1.Mahkota (corolla)


2.Benang sari
(stamen)
3.Putik (pistillum)
4.Tangkai bunga
(pedicellus)
5.Cabang
6.Ibu Tangkai
(peduncullus)
7.Daun pelindung
8.Daun tangkai
8. Jagung (Zea mays) 1.Benang sari
(stamen)
2.Kepala sari
(anthena)
3.Putik (pistillum)
4.Ibu Tangkai
(peduncullus)
5.Tangkai bunga
(pedicellus)
6.Tangkai sari
(filamentum)
9. Nusa Indah 1.Mahkota (corolla)
(Mussaenda 2.Putik (pistillum)
frondosa) 3.Benang sari
(stamen)
4.Tangkai bunga
(pedicellus)

10. Dadap 1.Kepala sari


(Erythrina indica) (anthena)
2.Tangkai sari
(filamentum)
3.Mahkota (corolla)
4.Kelopak (calyx)
5.Daun pelindung
6.Tangkai bunga
(pedicellus)
7.Bakal buah
8.Putik (pistillum)

11. Mangga 1.Tangkai bunga


(Mangifera indica) (pedicellus)
2.Benang sari
(stamen)
3.Putik (pistillum)
4.Kepala sari
(anthena)
12. Sidaguri 1.Benang sari
(Sida rhombifolia) (stamen)
2.Mahkota (corolla)
3.Kelopak (caliyx)
4.Tangkai sari
(pedicellus)

B. Pembahasan

Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan

baik mengenal akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya.Pada dasarnya,

tumbuhan terdiri atas 3 (tiga) organ pokok, yaitu akar (radiks), batang (caulis), dan

daun (folium).Tumbuhan yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah

golongan kormofita (kormofita berasal dari Bahasa Yunani yaitu, cormus berarti akar,

batang dan daun; sedangkan phyta berarti tumbuhan).Selain itu bagian lain dari

tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua

bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi

(Setiawan. 2010).

Pada percobaan ini, alat yang digunakan di antaranya kertas format,

penghapus, pensil, pensil warna, dan penggaris.Dan bahan yang digunakan di

antaranya bunga kembang sepatu, bunga asoka, bunga merak, bunga jagung, bunga

bunga pepaya, bunga kertas, bunga nusa indah, bunga putri malu, bunga mangga,

bunga pukul empat, bunga dadap, bunga sidaguri.

Cara kerja pada percobaan ini ialah menyiapkan alat dan bahannya terlebih

dahulu, kemudian mengamati fisik/morfologi dari sampel-sampel tersebut dengan


mengamati susunan bunganya, bagian-bagian bunganya, dan rumus bunganya.Untuk

menentukan rumus bunga, harus berdasarkan hasil pengamatan terhadap fisik bunga

tersebut dan berpedoman dengan buku khusus morfologi.Lalu lampirkan/cantumkan

hasil pengamatan pada kertas format laporan.

Alasan perlakuan dari percobaan ini ialah untuk mengetahui bagian-bagian

dari bunga berdasarkan penampang luar/fisiknya dan memperoleh rumus bunga yang

berdasarkan hasil pengamatan morfologi tersebut.

Hasil yang diperoleh dari pengamatan sampel-sampel tersebut ialah pada

bunga sepatu, bunga sepatu merupakan bunga tunggal yang pada tangkainya hanya

terdapat satu bunga saja, tergolong bunga yang tumbuh di ketiak daun (flos

lateralis).Bunga sepatu termasuk bunga sempurna karena memiliki bagian-bagian

yang lengkap, memiliki tangkai bunga (pedicallus), kelopak (calyx), mahkota

(corolla), dasar bunga (reseptaculum) , benang sari (stamen), dan putik.

Termasuk bunga banci karena memiliki 2 kelamin dalam satu bunga.Simetris pada

bunga yaitu monosimetris.Rumus bunganya ♀♂↑K3C5A4G9, artinya bunga sepatu

termasuk bunga banci, jumlah mahkotanya 5, memiliki benang sari 4 buah, memiliki

putik 9 buah, bersimetri satu, dan memiliki kelopak 3 buah.

Pada bunga merak,bunga merak merupakan bunga yang tumbuh di ujung

batang, termasuk bunga majemuk tidak terbatas karenaujung ibu tangkainya dapat

tumbuh terus. Termasuk bunga lengkap karena memiliki kelopak (calyx), mahkota

(corolla), benang sari dan putik (pistillum).Merupakan bunga berkelamin ganda

dengan benang sari dan putik. Simetris pada bunga yaitu monosimetris. Rumus

bunganya ♀♂↑K5C5A10G5, artinya bunga merak memiliki kelamin jantan berupa

benang sari (stamen), memiliki 5 kelopak, memiliki mahkota 5 buah, memiliki

benang sari 10 buah, bersimetri satu, dan memiliki 5 putik.


Pada kembang kertas, kembang kertas merupakan bunga majemuk tak

terbatas, ibu tangkainya mengalami percabangan tak terbatas.Pada satu tangkai

terdapat satu bunga, lalu di bawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya

dan mendukung 1 bunga. Termasuk bunga tak lengkap karena tidak memiliki

kelopak dan berkelamin gandakarenamemiliki benang sari (stamen) dan putik

(pistillum). Simetris pada bunga yakni monosimetris. Rumus bunganya

♀♂↑K0C4A2G4, artinya bunga kertas berkelamin ganda, yakni ada benang sari dan

putik, tidak memiliki kelopak, memiliki 4 buah mahkota, memiliki 2 buah benang

sari, 4 buah putik, bersimetri satu.

Pada bunga pukul empat, bunga pukul empat merupakan bunga tunggal

karena hanya terdapat satu bunga pada satu tangkai.Ibu tangkai selalu ditutupi

bunga.Termasuk bunga tak lengkap dan hanya memiliki satu jenis kelamin yakni

benang sari (stamen). Simetris pada bunga yakni polysimetris. Rumus bunganya

♂*K5C5A5G0, artinya, bunga pukul empat memiliki satu jenis kelamin yakni

kelamin jantan berupa benang sari (stamen), bersimetri banyak, memiliki 5 buah

kelopak, memiliki 5 buah mahkota, jumlah benang sari 5, dan tidak memiliki putik

(pistillum).

Pada bunga putri malu, bunga putri malu termasuk bunga majemuk tak

berbatas (Inflorescentia centripetala).Ibu tangkai mengalami percabangan yang

seolah-olah tidak ada pernah berhenti.Termasuk bunga lengkap karena memiliki

putik, benang sari, mahkota, dan kelopak. Tidak memiliki simetris pada bunga.

Rumus bunganya ♀♂-K4C∞A∞G∞, artinya bunga putri malu memiliki 2 kelamin,

tidak memiliki simetris atau asimetris, memiliki 4 buah kelopak, memiliki mahkota

yang tidak terhitung, memiliki putik dan benang sari yang jumlahnya tak terhitung

pula.
Pada bunga pepaya, bunga ini termasuk bunga tunggal dan tumbuh di ketiak

daun.Merupakan bunga tak lengkap karena tidak memiliki mahkota dan kelopak.

Termasuk bunga banci karena memiliki putik dan benang sari. Simetris pada bunga

yakni asimetris. Rumus bunganya ♀♂-K0C0A5G1, artinya bunga pepaya memiliki 2

jenis kelamin, yakni kelamin jantan berupa benang sari dan kelamin betina berupa

putik, tidak memiliki kelopak, tidak memiliki mahkota, memiliki 5 buah benang sari,

dan 1 putik.

Pada bunga asoka, bunga asoka termasuk bunga majemuk tak berbatas

(Inflorescentia centripetala). Merupakan bunga lengkap karena terdiri dari kelopak

(calyx), mahkota (corolla), dassar bunga (reseptaculum), tangkai bunga (pedicellus),

benang sari (stamen) dan putik (pistillum). Berkelamin ganda karena ada benang sari

dan putik. Simetris pada bunga yakni polysimetris. Rumus bunganya

♀♂*K4C4A4G1, artinya bunga asoka memiliki 2 kelamin yakni kelamin betina

berupa putik dan jantan berupa benag sari, bersimetris banyak, memiliki 4 buah

kelopak, memiliki 4 buah mahkota, dan memiliki 1 buah putik.

Pada bunga jagung, bunga ini merupakan bunga majemuk tak

berbatas.Termasuk bunga berumah satu (moecus) karena memiliki bunga jantan dan

bunga betina pada satu individu. Termasuk bunga tidak lengkap karena tidak

memiliki kelopak dan mahkota. Rumus bunganya ♂↑K0C0A∞G∞, artinya bunga

jagung memiliki kelamin berupa kelamin jantan dan betina, monosimetris, tidak

memiliki kelopak, tidak memiliki mahkota, memiliki benang sari yang tak terhitung

jumlahnya , begitupun dengan putik.

Pada bunga nusa indah, bunga ini merupakan bunga majemuk berbatas,

tempat tumbuhnya di ujung batang (flos terminalis).Termasuk bunga tak lengkap

karena tidak memiliki kelopak.Memiliki 2 kelamin sehingga disebut bunga


banci.Simetris pada bunga yakni bilateral. Rumus bunganya ♀♂↑↓K0C5A3G4,

artinya bunga nusa indah memiliki 2 kelamin, yakni jantan dan betina, bersimetri dua,

tidak memiliki kelopak, memiliki 5 buah mahkota, memiliki 3buah benang sari, dan

memiliki 4 buah putik.

Pada bunga dadap, bunga dadap termasuk bunga majemuk terbatas karena

ibu tangkai mengalami percabangan terbatas.Tempat tumbuhnya di ujung batang

(flos terminalis).Termasuk bunga tak lengkap karena masih ada bagian pokok yang

tidak dimiliki, yaitu putik (pistillum). Bersimetris tunggal atau monosimetris. Rumus

bunganya ♂↑K1C2A10G0, artinya bunga dadap memiliki kelamin jantan berupa

benang sari (stamen), monosimetris, memiliki 1 buah kelopak, memiliki 2 buah

mahkota, memiliki 10 buah benang sari, dan tidak memiliki putik.

Pada bunga mangga, bunga ini termasuk bunga majemuk yang berkarang

dalam malai bercabang banyak di ujung ranting. Tempat tumbuh bunganya di ujung

tangkai (flos terminalis).Bukan termasuk bunga lengkap karena tidak memiliki

kelopak (calyx) dan termasuk bunga banci. Tidak memiliki simetris. Rumus

bunganya ♀♂-K3C8A3G1, artinya bunga mangga memiliki kelamin jantan dan

betina, tidak memiliki simetri, memiliki 3 kelopak, 8 mahkota, 3 benang sari, dan 1

putik.

Pada sidaguri, bunga ini termasuk bunga tunggal karena hanya ada satu pada

setiap tangkainya. Merupakan bunga tak lengkap karena hanya memiliki mahkota,

kelopak, dan benang sari.Merupakan bunga jantan karena tidak memiliki putik.

Tempat tumbuh bunganya di ketiak daun. Bersimetris banyak. Rumus bunganya

♂*K5C5A10G0, artinya sidagurimemiliki 5 buah kelopak, memiliki 5 mahkota, 10

benang sari, dan tidak memiliki putik.


Hubungan percobaan dengan farmasi ialah agar kita sebagai mahasiswa

paham dan lebih mengenal khasiat-khasiat pada sampel yang digunakan.Farmasi

merupakan bidang yang berhubungan obat-obatan.Sebab dalam membuat obat-

obatan, seorang farmasis tidak boleh menebak-nebak khasiat apa yang terkandung

oleh sampel tersebut.

Faktor kesalahan dari percobaan ini ialah sampel yang digunakan mulai layu

dan kurang segar, sehingga cukup sulit untuk diamati, karena sampel-sampel tersebut

diambil satu hari sebelum percobaan dilakukan.

Bila dikaitkan dengan literatur, percobaan ini sesuai dengan literatur yang

digunakan.Karena pada saat pengamatan dilakukan, menggunakan buku pedoman

morfologi yang hasilnya sesuai dengan literatur.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada percobaan morfologi bunga, bunga yang sempurna ialah bunga yang

terdiri dari bagian-bagian pokok yakni kelopak, mahkota, putik, benang sari, dan

tangkai bunga. Jika ada bunga yang tidak memiliki salah satu bagian di atas, bunga

tersebut bukan bunga sempurna.

Bunga memiliki 2 jenis kelamin, yakni kelamin jantan dan kelamin betina.

Kelamin jantan berupa benang sari (stamen) dan kelamin betina berupa putik

(pistillum).

B. Saran

1. Asisten

Semoga selalu menjadi asisten yang bisa menjadi motivator untuk para

praktikannya.

2. Laboratorium

Alat yang disediakan di laboratorium kurang lengkap, sehingga percobaan

tidak berjalan efektif.Sekiranya di waktu yang akan datang dapat dilengkapi lagi.
KEPUSTAKAAN

Campbell, Reece-Mitchell. Biologi Edisi V Jilid 2.Jakarta: Erlangga.2003.

Darjanto dan Siti Satifah.Pengetahuan Dasar Biologi Bunga Dan Teknik


Penyerbukan Silang Buatan. Jakarta: PT Gramedia.1987.
Fahn, A.Anatomi Tumbuhan Edisi 3. Yogyakarta:UGM Press. 1991.

Irianto, S., Sutarno, dan Dwi, Ahmad. Jurnal Keanekaragaman Mirabilis jalapa L.
Berdasarkan Pola Pita Isozim Peroksidase.Surakarta:Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Sebelas Maret. 2005.
Mangoendidjojo, W.Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman. Yogyakarta: Kanisius. 2003.

Schuler, L. Comparation Sum Up the Chromosome of Plant. Agronomy Journal XI


(4) : 7-11. 1998.
Setiawan. Serialia Sumber Karbohidrat Utama. Jakarta:PT. Renika Cipta.2010.

Steenis, van Dr. C.G.G.J.Flora. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.2008.

Sumardi, Issrep. Struktur Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta:UGM Press. 1993.

Sunarto.Pemuliaan Tanaman. Semarang: IKIP Semarang Press.1991.

Syamsuri, I. Biologi. Jakarta: Erlangga.2000.

Tjitrosoepomo, Gembong. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.2013.

Tjitrosoepomo, Gembong.Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta:


UGM Press. 2012.
LAMPIRAN

Skema Kerja

Disiapkan alat dan bahan

Digambarkan masing-masing sampel dan beri

keterangan dengan jelas dalam bahasa Indonesia


maupun latin

Dibuat kesimpulan dari hasil pengamatan

Anda mungkin juga menyukai