Disusun oleh:
KELAS :D
Shalawat dan salam senantiasa tetap tercurahkan kepada suri tauladan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan umat manusia dari dunia kegelapan
dan kebodohan menuju dunia yang penuh dengan cahaya dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pembuatan makalah ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, semoga amal baik
tersebut dibalas oleh Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak diharapkan untuk perbaikan
makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, sehingga dapat membuka cakrawala berpikir serta memberikan setitik
khazanah pengetahuan untuk terus memajukan dunia pendidikan.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kompleks Golgi…………………………………………………………..3
2.2 Lisosoma dan Perosisom ……………………………………………...….7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti halnya RE, aparatus Golgi, lisosom juga tersusun dari membran
seperti halnya membran sel, tetapi hanya terdiri dari satu lapis saja.Hasil pengamatan
dari mikroskop electron menunjukkan bahwa bentuk dan ukuran lisosom sangat
bervariasi. Meski demikian lisosom tetap dapat diidentifikasi sebagai salah satu
organel sel. Lisosom terbagi menjadi beberapa macam jika ditinjau darisegi
fisiologis. Didalamnya ada lebih dari 40 jenis enzim hidrolitik asam. Selain itu fungsi
utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.
Adapun masalah yang ingin diajukan penulis pada makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Struktur badan Golgi yaitu berupa berkas kantung yang memiliki bentuk
seperti cakram yang bercabang dan menjadi serangkaian pembuluh yang kecil di
ujungnya. Karena badan golgi memiliki hubungan dengan fungsi pengeluaran sel
sangat erat, pembuluh mengumpulkan dan juga membungkus karbohidrat serta zat-
zat lainnya untuk diangkut ke permukaan sel. Pembuluh tersebut juga
menyumbang Badan golgi dibangun oleh membran yang memiliki bentuk tubulus
dan vesikula. Dari tubulus tersebut dilepaskan kantung-kantung yang berukuran kecil
yang berisi berbagai bahan-bahan yang diperlukan seperti misalnya enzim–
enzim pembentuk dinding sel. Badan golgi ialah bagian sel yang hampir serupa
dengan Retikulum Endoplasma. Hanya saja, badan golgi terdiri dari berlapis ruangan
yang ditutupi membran. Badan golgi mempunyai 2 bagian, yaitu bagian cis serta
bagian trans. Bagian cis menerima vesikel yang biasanya berasal dari REK
(Retikulum Endoplasma Kasar). Vesikel tersebut diserap ke ruangan-ruangan dalam
badan golgi serta isi dari vesikel akan diproses untuk penyempurnaan dan sebagainya.
Ruangan tersebut bergerak dari bagian cis ke bagian trans. Di bagian tersebutlah
ruangan-ruangan akan memecahkan dirinya dan juga akan membentuk vesikel, serta
siap disalurkan ke berbagai bagian sel yang lain ataupun ke luar sel.
B. Peranan fisiologis kompleks golgi
Salah satu peranan dari badan golgi yaitu dalam hal pengepakan dan
penyortiran molekul-molekul untuk sekresi sel. Diawal dari Badan Golgi yang
menerima produk sel tertentu dari RE dan membawa produk ini ke dalam vesikula
sekretori yang akan meneruskan lintasannya menuju ke bagian luar membran plasma
sel, dan berdifusi dengan membran. Bagian ini dapat terbuka untuk membebaskan isi
vesikula keluar. Proses ini disebut eksositosis. Setelah meninggalkan RE, banyak
vesikula transport berpindah ke apparatus Golgi. Kita dapat membayangkan Golgi ini
sebagai pusat manufaktur, pergudangan, penyortiran, dan pengiriman. Di sini, produk
RE dimodifikasi dan disimpan, dan kemudiandikirim ke tujuan lain. Tidak
mengejutkan, jika apparatus Golgi ini sangat banyak dalam sel yang terspesialisasi
untuk sekresi. Apparatus Golgi terdiri dari kantung membrane yang pipih-sisterne-
yang tampak sebagai tumpukan roti pita(roti bulat dan datar dari Timur Tengah).
Suatu sel dapat memiliki beberapa tumpukan seperti ini. Membrane setiap sisterne
dalam satu tumpukan memisahkan ruangan internalnya dari sitosol. Vesikula yang
berkonsentrasi di sekitar apparatus Golgi terlibat dalam transfer materi di antara
Golgi dan struktur lainnya. Apparatus Golgi memiliki polaritas yang jelas, dengan
membrane sisterne pada ujung-ujung yang berlawanan merupakan suatu tumpukan
yang berbeda ketebalan dan komposisi molekulernya. Kedua kutub tumpukan golgi
disebut sebagai muka cis dan muka trans; yang masing-masing bertindak sebagai
bagian penerima dan pengirim pada apparatus golgi. Muka cis biasanya terletak di
dekat RE. vesikula transport memindahkan materi dari RE ke golgi. Vesikula yang
bertunas daru RE akan menambah membrannya dan kandungan lumen (rongga) nya
ke muka cis dengan bergabung (berfusi) dengan membrane golgi. Muka trans
menghasilkan vesikula yang akan tercabut dan pindah ke tempat lain.
A. Lisosom
Kelompok enzim protease adalah enzim katepsin substartnya protein, asal lisosomnya
adalah sel hewan. Enzim kolagenase, substratnya kolagen, asal lisosomnya sel tulang.
Enzim terakhir dari kelompok protease adalah peptidase substyratnya peptida, asal
lisosomnya adalah jaringan hewan, tumbuhan dan protista. Kelompok enzim terakhir
yang terdapat dalam lisosom adalah enzim perombak lipid yang terdiri dari esterase
dengan substratnya ester asam lemak, asal lisosomnya jaringan hewan, tumbuhan dan
protista, dan enzim fosfolipase dengan substratnya fosfolipid, lisosomnya diduga
berasal dari jaringan tumbuhan.
Mekanisme secara enzimatis yang dilakukan oleh lisosom terdiri dari berbagai
macam tergantung dari jenis, asal dan bahan yang akan dicerna. Bila bahan yang
dicerna berasal dari luar sel, proses pencernaannya disebut heterofagi, sedangkan bila
bahannya berasal dari dalam sel, maka disebut proses autofagi. Kedua mekanisme ini,
sering dijumpai misalnya pada pertahanan tubuh, nutrisi, pengaturan sekresi. Selain
kedua mekanisme tersebut yang sifatnya intraseluler, enzim lisosom dapat pula
disekresikan ke luar dari sel atau disebut pencernaan ekstra sel, misalnya terjadi pada
jaringan pengikat hewan dan juga pada sejenis jamur (Sumadi dan Marianti A., 2007:
142).
B. Peroksisom
1. Fungsi Peroksisom
Fungsi utama peroksisom adalah menyederhanakan rantai asam lemak yang panjang
melalui beta oksidasi. Dalam sel hewan, asam lemak yang sangat panjang menjadi
rantai medium asam lemak, yang kemudian dibawa ke mitokondria dan akhirnya
dipecah menjadi karbon dioksida dan air. Dalam sel tanaman, proses ini hanya untuk
peroksisom. Reaksi pertama dalam pembentukan plasmalogen dalam sel-sel hewan
juga terjadi di peroksisom. Plasmalogen adalah fosfolipid terbanyak di selubung
mielin. Kekurangan plasmalogens menyebabkan kelainan di bagian selubung mielin
pada sel saraf, yang merupakan salah satu alasan mengapa gangguan pada
peroksisom mempengaruhi sistem saraf. Peroksisom juga berperan dalam produksi
asam empedu yang penting untuk pencernaan lemak dan vitamin yang larut dalam
lemak seperti vitamin A dan K. Gangguan kulit adalah kelainan genetik yang
mempengaruhi fungsi peroksisom. Peroksisom berisi enzim oksidatif, katalase, asam
amino, dan asam urat. Namun enzim asam urat terdapat pada manusia, dan dapat
mengakibatkan penyakit yang dikenal sebagai asam urat yang disebabkan oleh
akumulasi asam urat. Enzim tertentu dalam peroksisom, dengan menggunakan
molekul oksigen dan menghapus atom hidrogen, menghasilkan hidrogen peroksida
(H2O2) yang beracun. Enzim katalase yang terdapat di dalam peroksisom
menggunakan H2O2 untuk mengoksidasi substrat lainnya, seperti fenol, asam format,
formaldehida, dan alkohol. Proses ini akan menghilangkan hidrogen peroksida yang
beracun tersebut. Reaksi ini sangat penting dalam hati dan sel-sel ginjal, dimana
peroksisom mendetoksifikasi berbagai zat-zat beracum yang masuk ke dalam darah.
Sekitar 25% etanol pada minumal keras teroksidasi dengan cara ini. Selain itu, ketika
kelebihan H2O2 di dalam sel, enzim katalasi mengubahnya melalui reaksi ini. Pada
tanaman yang lebih tinggi tingkatannya, peroksisom juga berisi antioksida. Ini
membuktikan bahwa peroksisom menghasilkan superoksida (O2-) dan nitrat oksida
(NO). Peroksisom pada sel tumbuhan terpolarisasi ketika melawan jamur penetrasi.
3.1 Kesimpulan
Struktur badan Golgi yaitu berupa berkas kantung yang memiliki bentuk
seperti cakram yang bercabang dan menjadi serangkaian pembuluh yang kecil di
ujungnya. Karena badan golgi memiliki hubungan dengan fungsi pengeluaran sel
sangat erat, pembuluh mengumpulkan dan juga membungkus karbohidrat serta zat-
zat lainnya untuk diangkut ke permukaan sel. Salah satu peranan dari badan golgi
yaitu dalam hal pengepakan dan penyortiran molekul-molekul untuk sekresi sel.
Diawal dari Badan Golgi yang menerima produk sel tertentu dari RE dan membawa
produk ini ke dalam vesikula sekretori yang akan meneruskan lintasannya menuju ke
bagian luar membran plasma sel, dan berdifusi dengan membran. Bagian ini dapat
terbuka untuk membebaskan isi vesikula keluar. Proses ini disebut eksositosis.
3.2 Saran
Mohon kritik atau saran dari pembaca demi perbaikan lebih lanjut
dalamproses pembuatan makalah kedepannya. Agar tidak terjadi kesalahan konsep
dalam memberikan informasi mengenai ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumandi.AdityaMarianti(2007).BiologiSel.Yogyakarta:GrahaIlmu.
Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. Jakarta PT Gramedia Pustaka
Utama.
Wildan Yatim, Biologi Modern: Biologi Sel, Bandung: PT. TARSITO BANDUNG