PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang ingin diajukan penulis pada makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.3.Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui dan memahami Jenis jenis mikroba tanah dan nutrisi yang
diperlukannya
2) Untuk mengetahui dan memahami Jenis jenis mikroba air pada suhu
normal,suhu tinggi,suhu rendah dan serta nutrisi yang dibutuhkan oleh jenis
jenis mikroba tersebut
3) Untuk mengetahui dan memahami Jenis jenis mikroba udara dan nutrisi yang
dibutuhkannya
4) Untuk mengetahui dan memahami Jenis jenis mikroba pangan dan nutrisi
yang dibutuhkannya
5) Untuk mengetahui dan memahami Jenis jenis mikroba tambang dan nutrisi
yang dibutuhkannya
6) Untuk mengetahui dan memahami Jenis jenis mikroba rumen dan dan nutrisi
yang dibutuhkannya
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Bakteri
Bakteri (darikata Latin bacterium) kelompok organisme yang tidak memiliki
membran inti sel. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen
penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan
manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Bakteri dapat ditemukan di
hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme lain
maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia. Beberapa jenis
bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.
Bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu autotroph dan heterotroph. Autotroph
yaitu bakteri yang menghasilkan makanannya sendiri dari bahan anorganik, misalnya
melalui proses photosintesis. Heterotroph yaitu bakteri yang mendapatkan
makanannya dari bahan organik yang telah ada. Beberapa jenis bakteri dalam tanah
seperti Azotobacter, Pseudomonas, Rhizobium, Bradyrhizobium, Agrobacterium,
Nitrosomonas, Nitrobacter.
b. Jamur
Jamur adalah tumbuhan yangtidakmempunyai klorofil sehinggabersifat hetero
trof. Beberapa jamur yang biasa ditemukan pada tanah diantaranya adalah Penicillium
sp., Trichoderma harzianum., Rhizopus sp., Humicola sp., Fusarium sp.,
Phytophthora infestans., dan Aspergillus sp. Jamur tanah merupakan salah satu
mikroorganisme yang paling banyak ditemui di tanah. Kebanyakan jamur pathogen
terhadap tanaman. Spesies Aspergillus merupakan jamur yang umum ditemukan di
tanah. Meskipun terdapat lebih dari 100 spesies, jenis yang dapat menimbulkan
penyakit pada manusia ialah Aspergillus flavus, Aspergillus niger, dan Aspergillus
fumigatus yang semuanya menular dengan transmisi inhalasi. Umumnya Aspergillus
akan menginfeksi paru-paru. Aspergillus dapat menyebabkan banyak penyakit pada
manusia, bisa jadi akibat reaksi hipersensitivitas atau invasi langsung. Penyakit yang
ditimbulkan diantaranya adalah aflatoxicosis, aspergillosis, dan aspergillosis.Peran
ekologi jamur yaitu berperan dalam dinamika air/drainase, siklus hara dan
pengendalian penyakit, bersama dengan bakteri, jamur berperan penting dalam proses
dekomposisi pada rantai makanan tanah, jamur dapat mengkonversi bahan aorganik
menjadi bahan yang dapat dimanfaatkan oleh organisme lain, hifa jamur secara fisik
3
berfungsi sebagai perekat pada agregat tanah sehingga dapat memperbaiki stabilitas
agregat tanah yang dapat meningkatkan infiltrasi dan kapasitas menahan air. Patogen
atau parasit dari jamur yaitu menyebabkan produksi tanaman menurun atau mati jika
mengkoloni akar dan dapat menyebabkan kematian pada organisme lain, peran
positifnya dapat mengeliminir hama tanaman tertentu sehingga dapat dipakai untuk
pengendalian hama dan penyakit secara biologi.
c. Alga
Alga (jamak Algae) adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak
memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga mempunyai klorofil dan
terdiri dari green algae, blue green algae, yellow green algae, dan diatomae.
Berkembang biak pada tanah yang subur. Pada tanaman padi sawah alga membantu
mempertahankan jumlah N dalam tanah dengan mengikat N yang ada di udara.
Ganggang tanah dibagi menjadi tiga golongan umum:
· Hijau-biru
· Hijau
· Diatome
d. Protozoa
Protozoa merupakan hewan bersel satu yang memakan bakteri, sehingga dapat
menghambat daur ulang unsur hara atau menghambat berbagai proses dalam tanah
yang melibatkan bakteri. Habitatnya lingkungan berair/kelembaban tinggi, paling
banyak dijumpai pada tanah terutama pada tanah dengan tekstur kasar dan kandungan
liat yg tinggi. Peranannya dalam kesuburan tanah merupakan pensuply nitrogen (di
rizosfer) dalam tanah, mengatur/menstimulir populasi bakteri “dekomposisi dan
agregasi tanah dan organisme pathogen.
Fungsi Protozoa:
1. Protozoa membantu mengisikan dgn mineral nutrisi, yang membuat mereka
tersedia untuk digunakan oleh tanaman dan organisme tanah yang lain.
2. Protozoa mengatur populasi bakteri saat mereka merumput di bakteri dan
tampaknya untuk merangsang pertumbuhan populasi bakteri.
3. Protozoa merupakan sumber makanan bagi organisme tanah yang lain.
4. Mereka membantu untuk menekan penyakit dengan memberi makan pada
patogen.
4
2.2 Jenis jenis mikroba air pada suhu normal,suhu tinggi,suhu rendah dan serta
nutrisi yang dibutuhkan oleh jenis jenis mikroba tersebut
a. Suhu normal 30-37°C.
Jika spora bakteri tidak dapat bergerminasi dan tidak tumbuh di bawah suhu
50°C, bakteri tersebut disebut obligat termofil. Jika tumbuh pada kisaran suhu 50-
66°C atau pada suhu yang lebih rendah (38°C), bakteri ini disebut fakultatif
termofilik. Beberapa obligat termofil dapat tumbuh pada suhu 77°C dan bakteri ini
sangat resisten terhadap pemanasan (121C° selama 60 menit). Bakteri termofilik
tidak memproduksi toksin selama pertumbuhannya pada makanan. Contoh bakteri
dari kelompok ini adalah Bacillus stearother-mophilus. Bakteri termofilik, seperti
Bacillus stearothermophilus menyebabkan busuk asam (flat sour) pada makanan
kaleng berasam rendah dan B. coagulans pada makanan kaleng asam. Bakteri termofil
lainnya, yaitu Clostridium thermosaccha-rolyticum menyebabkan penggembungan
kaleng karena memproduksi CO2 dan H2O Kebusukan sulfida disebabkan oleh
Clostridium nigridicans
c. Suhu rendah
5
Pada tahun 1967 di Yellowstone Park di temukan bakteri yang hidup dalam air yang
panasnya 93 – 94°C dan pada tahun 1969 berapa spesies lagi di tempat yang sama
yang juga sangat termofil. Spesies-spesies itu di tabiskan menjadi Thermus aquaticus,
Bacillus caldolyticus, dan Bacillus caldotenax. Dalam praktek, batas-batas antara
golongan-golongan itu sukar di tentukan, juga di antara beberapa individu di dalam
satu golongan pun batas-batas suhu optimum itu sangat berbeda-beda. Bakteri
termofil agak menyulitkan pekerjaan pasteurisasi, karena pemanasan pada
pasteurisasi itu hanya sekitar 70°C saja, sedang pada suhu setinggi itu spora-spora
tidak mati. Spora bakteri termofil juga merepotkan perusahaan pengawetan makanan.
Selama bahan makanan di dalam kaleng itu di simpan pada suhu yang rendah, spora-
spora tidak akan tumbuh menjadi bakteri. Akan tetapi, jika suhu sampai naik sedikit,
besarlah bahaya akan rusaknya makanan itu sebagai akibat dari pertumbuhan spora-
spora tersebut.
Untuk sel, oksigen tersedia dalam bentuk air. Selanjutnya oksigen juga
terdapat dalam CO2 dan dalam bentuk senyawa organik. Selain itu masih banyak
6
organisme yang tergantung dari oksigen molekul (O2 atau dioksigen). Oksigen yang
berasal dari molekul oksigen hanya akan diinkorporasi ke dalam substansi sel kalau
sebagai sumber karbon digunakan metana atau hidrokarbon aromatik yang berantai
panjang. Menilik hubungannya dengan oksigen dapat dibedakan sekurang-kurangnya
tiga kelompok organisme, organisme aerob obligat yang mampu menghasilkan energi
hanya melalui respirasi dan dengan demikian tergantung pada oksigen. Organisme
anaerob obligat hanya dapat hidup dalam lingkungan bekas oksigen. Untuk
organisme ini O2 bersifat toksik. Mikroorganisme anaerob fakultatif tumbuh dengan
adanya O2 udara, jadi bersifat aerotoleran; tetapi organisme ini tidak dapat
memanfaatkan O2, tetapi memperoleh energi semata-mata dari peragian. Jenis bakteri
anaerob fakultatif lain (Enterobacteriaceae) dan banyak ragi dapat beralih dari
peroleh energi dengan respirasi (dengan adanya O2) ke peragian (tanpa O2).
Oksidasi senyawa
kemoheterotrof Senyawa organik
7
organik
1. Kapang
8
pada pangan mudah dilihat dengan mata, yaitu ditandai dengan perubahan warna
yang menunjukkan adanya spora kapang dan sering disebut sebagai bulukan.
2. Kamir
Kamir merupakan organisme bersel tunggal yang termasuk dalam kelompok
Fungi. Jika tumbuh pada pangan, kamir dapat menyebabkan kerusakan, tetapi
sebaliknya beberapa kamir juga digunakan dalam pembuatan makanan fermentasi.
Kerusakan yang disebabkan oleh pertumbuhan kamir ditandai dengan terbentuknya
bau asam dan bau alkohol, serta terbentuknya lapisan pada permukaan, misalnya
kerusakan pada sari buah. Beberapa contoh kamir yang digunakan dalam proses
fermentasi misalnya Saccharomyces cerevisiae untuk membuat roti, bir dan minuman
anggur, dan (Candida utilis) untuk membuat protein mikroba yang disebut protein sel
tunggal. Pada umumnya kamir berkembang biak dengan cara membentuk tunas,
meskipun beberapa jenis berkembang biak dengan cara membelah. Tunas yang
timbul pada salah satu sisi sel kamir akan membesar dan jika ukurannya hampir
menyamai induk selnya, maka tunas akan melepaskan diri menjadi sel yang baru.
Pada beberapa spesies, tunas tidak melepaskan diri dari induknya sehingga semakin
lama akan membentuk struktur yang terdiri dari kumpulan sel berbentuk cabang-
cabang seperti pohon kaktus yang disebut pseudomiselium. Perkembangbiakan sel
kamir semacam ini disebut reproduksi aseksual. Selain dengan pertunasan, kamir juga
berkembang biak dengan cara reproduksi seksual, yaitu dengan membentuk
askospora. Dalam 1 sel dapat terbentuk 4-6 askospora. Askospora yang telah masak
dapat mengalami germinasi membentuk sel kamir, yang kemudian dapat berkembang
biak secara aseksual dengan pertunasan.
9
bahwa bakteri ini memainkan peranan penting dalam pembentukan gumpalan emas
ini. Dan dia yakin bahwa butiran emas tersebut bukan terbentuk karena beberapa
proses kimia atau proses yang lainnya. Masih belum diketahui secara persis
bagaimana proses bakteri ini dalam mengendapkan butiran emas. Tetapi ada
kemungkinan bahwa kemampuan unik bakteri yang dulunya bernama Ralstonia
metallidurans ini adalah salah satu mekanisme pertahanan yang dimiliki oleh hewan
sederhana ini untuk bertahan dalam lingkungan yang mengandung sejumlah emas di
dalamnya. Mikroba ini akan menyingkirkan emas dari lingkungan terdekatnya
sebagai bagian dari upaya untuk proses detoksifikasi (menetralisir racun). Karena,
bagi beberapa mikro-organisme termasuk Cupriavidus metallidurans, beberapa jenis
unsur logam seperti emas merupakan racun dan dapat membahayakan bahkan
membunuh sebagian besar bakteri.
2.6 Jenis jenis mikroba rumen dan dan nutrisi yang dibutuhkannya
a. BakteriSelulolitik
10
b. Bakteri Hemiselulolitik
d. Bakteri Amilolitik
11
kelemahan/kerugian dari sistem pencernaan ruminansia. Sebenarnya gula akan lebih
efisien apabila dapat dicerna dan diserap langsung di usus halus.
f. Bakteri Proteolitik
Bakteri proteolitik merupakan jenis bakteri yang paling banyak terdapat pada
saluran pencernaan makanan mamalia termasuk karnivora (carnivora). Didalam
rumen, beberapa spesies diketahui menggunakan asam amino sebagai sumber utama
enersi. Beberapa contoh bakteri proteolitik antara lain:
Bacteroides amylophilus, Clostridium sporogenes,Bacillus licheniformis.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan
dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. Untuk keperluan
hidupnya, semua makhluk hidup memerlukan bahan makanan. Bahan makanan ini
diperlukan untuk sintesis bahan sel dan untuk mendapatkan energi. Demikian juga
dengan mikroorganisme, untuk kehidupannya membutuhkan bahan-bahan organik
dan anorganik dari lingkungannya. Bahan-bahan tersebut disebut dengan nutrient (zat
gizi), sedang proses penyerapanya disebut proses nutrisi.
Setiap unsur nutrisi mempunyai peran tersendiri dalam fisiologi sel. Unsur
tersebut diberikan ke dalam medium sebagai kation garam anorganik yang jumlahnya
berbeda-beda tergantung pada keperluannya. Beberapa golongan mikroorganisme
misalnya diatomae dan alga tertentu memerlukan silika (Si) yang biasanya diberikan
dalam bentuk silikat untuk menyusun dinding sel. Fungsi dan kebutuhan natrium (Na)
untuk beberapa jasad belum diketahui jumlahnya. Natrium dalam kadar yang agak
tinggi diperlukan oleh mikroorganisme tertentu yang hidup di laut. Mikroorganisme
memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk bahan pembangun
sel, untuk sintesa protoplasma dan bagian-bagian sel lain. Setiap mikroorganisme
mempunyai sifat fisiologi tertentu, sehingga memerlukan nutrisi tertentu pula.
Susunan kimia sel mikroorganisme relatif tetap, baik unsur kimia maupun senyawa
yang terkandung di dalam sel. Nutrisi sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhan
mikroorganisme. Karena jika nutrisi terhambat atau kurang memenuhi syarat, maka
proses untuk tumbuh pada bakteri pun terganggu dan terhambat.
13
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dalam memahami virus,
masih banyak terdapat kesalahan ataupun kekeliruan dalam pembuatan makalah ini,
kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah
14
DAFTAR PUSTAKA
15