Anda di halaman 1dari 6

1. Nama Tumbuhan : Zingiber officinale var.

Rubrum (Jahe Merah)


A. Gambar

Gambar yang di gambar Gambar Literatur

Sumber : Thegorbalsla.com

B. Sistematika
Menurut Hapsoh (2008), klasifikasi tanaman jahe merah dalam taksonomi
tumbuhan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale Roxb.var. Rubrum
C. Morfologi

Bagian Ciri Morfologi yang Diamati Ciri Morfologi dari Literatur


Akar Rimpang jahe berwarna merah Akar tunggal hingga membentuk
jingga muda, berserat kasar, rimpang. Rimpang jahe berwarna
Panjang rimpang 12,50 cm dan merah hingga jingga muda.
tinggi 6,1 cm. Panjang rimpang 12,33-12,60 cm,
tinggi mencapai 5,86-7,03 dan
berat rata-rata 0,29-1,17 kg dan
berserat kasar.
Batang - Jahe memiliki batang semu yang
dapat tumbuh hingga 1 meter
tumbuhnya tegak dan tidak
bercabang, berwarna hijau tua,
bentuknya bulat serta dilapisi
bulu-bulu halus.
Daun - Daun jahe merupakan tipe daun
tunggal dan memiliki pelepah
serta seludang daun. Bentuk helai
daunnya sempit dan panjangnya
sekitar 15-23 cm sedangkan
lebarnya hanya sekitar 1,5 cm.
Bunga - Bunga jahe menyembul dari
permukaan tanah bentuknya bulat
seperti tongkat atau bulat dengan
panjang tangkai sekitar 25 cm.
Memiliki mahkota bunga yang
berbentuk tabung sepanjang 2 –
2,5 cm dan jumlah kelopaknya 3
buah berwarna putih kekuningan
Buah - Buah terdapat dalam tanah yang
juga sebagai akar (umbi),dan
membentuk rimpang.serta
memiliki aroma yang khas.

Persamaan Perbedaan
Persamaan rimpang jahe yang diamati Pada tanaman rimpang jahe tidak ada
dengan yang diliteratur adalah sama sama perbedaan dari yang diamati secara
menunjukkan rimpang berwarna merah langsung dengan yang dari literatur
jingga muda, berserat kasar dan juga panjang dikarenakan ciri-ciri yang disebutkan
rimpang berkisaran 12,33-12,60 cm, dan hampir sama kecuali organ tumbuhan yang
tinggi mencapai 5,86-7,03 cm. tidak ada pada saat praktikum.

D. Kandungan Metabolit Sekunder


Jahe merah mempunyai komponen volatile (minyak atsiri) dan non
volatile (oleoresin) paling tinggi jika dibandingkan dengan jenis jahe yang lain
yaitu kandungan minyak atsiri sekitar 2,58- 3,90% dan oleoresin 3%
(Pakpahan, T. L. (2015). Beberapa khasiat yang ada pada jahe merah
diantaranya sebagai analgetik dan anti inflamasi, senyawa yang memiliki efek
analgetik dan anti inflamasi adalah gingerol dan shogaol yang terkandung
dalam jahe merah yang dapat menurunkan kadar asam urat (Triyono, A.
2022). Pada studi invitro menunjukkan ekstrak air dari rebusan jahe dapat
menghambat aktivitas siklo oksigenase, sehingga dapat menghambat
metabolisme asam arakidonat dan agragrasi platelet.
E. Manfaat
Manfaat Rimpang jahe merah biasa digunakan sebagai obat masuk angin,
gangguan pencernaan, sebagai analgesik, antipiretik, anti inflamasi,
menurunkan kadar kolesterol, mencegah depresi, impotensi. Jahe merah juga
banyak dipakai dalam ramuan obat tradisional untuk mengatasi penyakit
batuk, diare, mual, asma, gangguan pernapasan, sakit gigi, penguat lambung,
sakit pinggang, radang tenggorokkan, asma, nyeri otot, demam (Pradita,2022).

F. Cara Pengolahan
- Menyediakan jahe merah kurang lebih 2 ruas yang ukurannya sebesar ibu
jari.
- Memotong ruas jahe merah tersebut.
- Jahe merah yang sudah di potong, di cuci terlebih dahulu sampai bersih
sebelum dilakukan perebusan.
- Menyiapkan air secukupnya dan melakukan perebusan dan dididihkan.
Jika telah mendidih, angkat jahenya lalu meniriskan.
- Pada hasil air rebusan, memasukkan madu murni 1 sendok makan.
Sesudah dicampur madu, jahe merah sudah siap untuk di
konsumsi/diminum
- Untuk hasil terbaik dalam menurunkan kadar asam urat, sebaiknya
mengonsumsi air jahe sehari 2 kali, yaitu tiap pagi dan sore.

G. Daftar Pustaka
Hapsoh, Hasanah. 2008. Budidaya Tanaman Obat dan Rempah. Medan: USU
Press.

Pradita, A. I., Kasifah, K., Firmansyah, A. P., & Pudji, N. P. (2022).


Pertumbuhan Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum)
Pada Berbagai Konsentrasi Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa
L.). AGrotekMAS Jurnal Indonesia: Jurnal Ilmu Peranian, 3(1), 74-85.

Triyono, A. (2022). Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe Merah Terhadap


Penurunan Kadar Asam Urat Pada Penderita Gout Arthritis Di Desa
Padangan Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung Tahun
2019. Jurnal Keperawatan Hutama Abdi Husada.
2. Nama Tumbuhan : Mangifera indica (Daun Mangga)
A. Gambar

Gambar yang di gambar Gambar Literatur

Sumber : okezone.com

B. Sistematika
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica

C. Morfologi

Bagian Ciri Morfologi yang Diamati Ciri Morfologi dari Literatur


Akar - Akar pohon mangga berbentuk
tunggang, bercabang-cabang, dan
bisa tumbuh menjadi sangat
panjang seiring dengan
pertumbuhan pohonnya.
Kedalamannya mencapai 6 meter
lebih.
Batang - Batang tanaman mangga bertubuh
tegak, berdahan, bercabang dan
beranting.
Daun Daun mangga berbentuk Mangga memiliki daun lebat
memanjang. Panjang tangkai daun 3 yang membentuk tajuk berbentuk
cm. Warna daun mangga hijau tua. kubah, oval atau memanjang.
Daun yang dimiliki mangga yaitu
tunggal, tanpa anak daun
penumpu. Panjang tangkai daun
kisaran 1,25 cm – 12,5 cm dan
pangkal tangkai membesar sisi
sebelah 12 atas ada alurnya
Bunga - Bunga pada mangga merupakan
bunga majemuk. Bunga tumbuh
dari tunas yang ujung. Bentuk
bunganya kerucut yang melebar
dibagian bawah panjangnya
kisaran 10-60 cm.
Buah - Bentuk buah mangga cukup
bervariasi, seperti berbentuk oval,
bulat dan pipih. Buah mangga
memiliki warna yang bervariasi
juga, seperti kuning kemerahan,
kuning, hijau 
Biji - Jenis  biji mangga termasuk yang
berkeping dua atau dikotil.

Persamaan Perbedaan
Pada daun mangga yang diamati pada saat Pada tanaman daun mangga tidak ada
praktikum dan dengan ciri ciri yang perbedaan dari yang diamati secara
diliteratur memiliki persamaan yaitu sama- langsung dengan yang dari literatur
sama berbentuk memanjang. Panjang tangkai dikarenakan ciri-ciri yang disebutkan
daun kisaran 1,25 cm – 12,5 cm. Warna daun hampir sama kecuali organ tumbuhan yang
mangga hijau tua. Sesuai dengan literatur tidak ada pada saat praktikum.

D. Kandungan Metabolit Sekunder


Daun mangga mengandung senyawa metabolit sekunder. Selain itu, sebagai
antioksidan, antimikroba, dan antitumor. Selain flavonoid tanaman mangga juga
mengandung saponin, tanin galat, tanin katekat, kuinon dan steroid atau tripenoid
(Ningsih, 2017).

E. Manfaat
Daun mangga digunakan sebagai antijamur. Selain itu memiliki portensi sebagai
antioksidan, yang mampu menghambat reaksi oksidasi dalam tubuh, mengobati
asam urat, mengobati diabetes, menurunkan kadar lemak dalam tubuh (Cornelia,
2019).
F. Cara Pengolahan
- Menyediakan Daun mangga muda (berwarna hijau) 5 lembar
- Mencuci daun mangga sampai bersih. Lalu, direbus sampai mendidih dan
daun berubah menjadi warna coklat.
- Kemudian, meminum air rebusan daun mangga dua kali sehari selagi
hangat.

G. Daftar Pustaka
Cornelia, M., & Sutisna, J. A. (2019). Pemanfaatan Daun Mangga Arum Manis
(Mangifera Indica L.) Sebagai Minuman Teh Celup [The Utilization Of Arum
Manis Mango Leaves (Mangifera Indica L.) As Tea Bag Drink]. FaST-Jurnal
Sains dan Teknologi (Journal of Science and Technology), 3(1), 71-81.
Ningsih, D. R., Zusfahair, M. D., & Mantari, D. (2017). Ekstrak daun mangga
(Mangifera indica L.) sebagai antijamur terhadap jamur Candida albicans dan
identifikasi golongan senyawanya. Jurnal Kimia Riset, 2(1), 61-68.

Anda mungkin juga menyukai