Anda di halaman 1dari 4

Marx dan Engels mengemukakan bahwa ideologi adalah sebuah doktrin palsu, tepatnya sebuah

penjelasan yang palsu guna me layani kepentingan kelas borjuis. Dalam pengertian sebagai "ke sadaran
palsu" ini, ideologi berarti "kesadaran yang menyembu nyikan hubungan riil orang-orang dengan dunia
mereka". Perlu dipahami bahwa ketika Marx dan Engels bicara tentang ideologi, ia bicara dalam konteks
masyarakat kapitalis, suatu sistem ma syarakat yang membagi masyarakat ke dalam dua kelas, yaitu
kelas borjuis dan kelas proletar. Dengan demikian, ketika mereka berbicara ideologi masyarakat
kapitalis, mereka berbicara tentang kesadaran palsu yang mendominasi masyarakat kapitalis.

d. Soerjono Soekanto menyatakan bahwa secara umum ideologi sebagai kumpulan gagasan, ide,
keyakinan, kepercayaan yang me nyeluruh dan sistematis, yang menyangkut bidang politik, sosial,
kebudayaan, dan agama. e. Frans Magnis Suseno mengatakan bahwa ideologi sebagai suatu sistem
pemikiran yang dapat dibedakan menjadi ideologi tertutup dan ideologi terbuka.

Ideologi tertutup, merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ciri-cirinya berupa cita-cita suatu
kelompok orang untuk mengubah dan memperbarui masyarakat; atas nama ideologi dibenarkan pe
ngorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat; isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-
cita tertentu, melainkan terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang keras, yang
diajukan dengan mutlak.

Ideologi terbuka, merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ciri cirinya, bahwa nilai-nilai dan cita-
citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, tetapi digali dan diambil dari moral, budaya masyarakat itu
sendiri; dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, me lainkan hasil musyawarah dari
konsensus masyarakat tersebut; nilai nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar saja sehingga tidak
langsung operasional. Dari pengertian di atas, dapat dilihat betapa beragamnya pengertian ideologi. Hal
ini disebabkan setiap orang mempunyai pandangan

yang berbeda-beda dan tentunya dari sudut pandang yang berbeda beda. Dari beberapa definisi di atas,
terdapat beberapa unsur yang memberi batasan tentang ideologi. Unsur-unsur tersebut antara lain:

a. Sekumpulan ide atau gagasan. b. Tersusun secara sistematis.

c. Bersumber dari pikiran manusia. d. Mempunyai tujuan dan arah yang jelas.

e. Pedoman tentang cara hidup.


f.

Dianut oleh masyarakat.

Koento Wibisono menemukan tiga unsur esensial yang termuat di

dalamnya, yaitu:

a. Keyakinan, dalam arti bahwa setiap ideologi selalu menunjuk ada nya gagasan vital yang sudah
diyakini kebenarannya untuk di jadikan dasar dan arah strategi bagi tercapainya tujuan yang telah
ditentukan.

b. Mitos, dalam arti bahwa setiap konsep ideologi selalu memitoskan suatu ajaran yang secara optimis
dan deterministik pasti akan menjamin tercapainya tujuan melalui cara-cara yang telah diten tukan pula.

c. Loyalitas, dalam arti bahwa setiap ideologi selalu menuntut ke

terlibatan optimal atas dasar loyalitas dari para subjek penduduk

nya (Koento Wibisono: 3).

2. Sifat Ideologi

Ada tiga dimensi sifat ideologi, yaitu dimensi realitas, dimensi idealisme, dan dimensi fleksibilitas.
Dimensi Realitas: nilai yang terkandung dalam dirinya, bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat, terutama pada waktu ideologi itu lahir, sehingga mereka betul-betul merasakan dan
menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik mereka bersama. Pancasila mengandung sifat
dimensi realitas ini dalam dirinya.

b. Dimensi idealisme: ideologi itu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang
kehidupan bermasyarakat, ber bangsa, dan bernegara. Pancasila bukan saja memenuhi dimensi

idealisme ini, melainkan juga berkaitan dengan dimensi realitas. c. Dimensi fleksibilitas: ideologi itu
memberikan penyegaran, me melihara, dan memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu sehingga
bersifat dinamis dan demokratis. Pancasila memiliki di mensi fleksibilitas karena memelihara,
memperkuat relevansinya dari masa ke masa.

3. Fungsi Ideologi

Fungsi utama ideologi dalam masyarakat menurut Ramlan Sur bakti (1999) ada dua, yaitu: sebagai
tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat, dan sebagai
pemersatu masyarakat dan karenanya sebagal prosedur penyelesaian konflik yang terjadi dalam
masyarakat.

Soerjanto Poespowardojo menemukan ada enam fungsi ideologi

yaitu:

a. Memberikan struktur kognitif, yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk
memahami dan menaf sirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.

b. Memberikan orientasi dasar dengan membuka wawasan yang

memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan


manusia.

c. Memberikan norma-norma yang menjadi pedoman dan pegang.

an bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak.

d. Memberikan bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan

identitasnya. e. Memberikan kekuasaan yang mampu menyemangati dan men dorong seseorang untuk
menjalankan kegiatan dan mencapai tu juan.

1. Memberikan pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta
memolakan tingkah lakunya se suai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di da lamnya.

Anda mungkin juga menyukai