Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRATIKUM TAKSONOMI SPERMATOPHYTA

“Tumbuhan Sebagai Obat Asam Urat”

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Wina Dyah Puspita Sari, S.Si., M. Si

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1

AURA ANDYTA (4213341051)


ERICA YOSEFUNNY HUTAGALUNG (4213341030)
ERNI SYAHPUTRI Br.PANJAITAN (4211141025)
LAWREN SITANGGANG (4212441009)
PRAZNA IVANKA GALINGGING (4213141047)
PUJI NATALIA KRISTIANI SITTORUS (4212441002)
SRI RAHAYU PUTRI (4213341012)

PSPB 2021 E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS


MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
1. Zingiber officinale roscoe ( Jahe merah )

A.
Gambar yang digambar Gambar literatur :

Gambar yang difoto

B. Sistematika:

 Kingdom : Plantae
 Divisi : Tracheophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Zingiberales
 Famili : Zingiberaceae
 Genus : Zingiber
 Spesies : Zingiber officinale roscoe

Sumber : https://perpustakaan.poltektegal.ac.id
C.
Ciri Morfologi yang diamati Ciri Morfologi Dari Literatur

1. Akar: Tidak terdapat akar. 1. Akar : Berbentuk tabung, bergerigi


tiga, serta mahkota bunga berbentuk
corong. Ukuran rimpang jahe merah
kecil sedangkan jahe biasa sekitar 7 -
15 cm
2. Batang : Tidak terdapat batang. 2. Batang : Jahe merah mempunyai
batang agak keras, berbentuk bulat
kecil, berwarna hijau kemerahan,
diselubungi oleh pelepah daun, dan
tinggi tanaman 14,05 - 48,23 cm.
3. Daun : Tidak terdapat daun. 3. Daun : Jahe merah mempunyai daun
berselang-seling teratur. Warna daun
lebih hijau (gelap) dibandingkan
dengan jahe gajah ataupun jahe kecil.
Permukaan daun atas berwarna hijau
muda dibandingkan dengan bagian
bawah.
4. Bunga : Tidak terdapat bunga. 4. Bunga : Bunga jahe tumbuh dari
dalam tanah berbentuk bulat telur
dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan
lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang
bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7
buah. Bunga berwarna hijau
kekuningan. Bibir bunga dan kepala
putik ungu.
5. Buah : Ukuran rimpang jahe merah 5. Buah : Berbentuk tabung dan
lebih kecil dari pada jahe biasa, dan bergerigi tiga,ukuran rimpang kecil
kulit jahe merah berwarna merah dan daripade jahe pada umumnya yaitu 7-
memiliki aroma lebih menyengat. 15 cm dan lebar 1-1,5 cm.
6. Biji : Tidak terdapat biji. 6. Biji : Memiliki selaput biji berwarna
hitam
Sumber :https://perpustakaan.poltektegal.ac.id

Persamamaan : Dari morfologi yang kami amati, kami melihat ukuran dari jahe merah lebih
kecil daripada jahe biasa yang sesuai dengan literatur yang ada.

Perbedaan : pada saat kami mengamati, kami juga melihat warna kulit yang ada pada
jahe, namun di literatur tidak dipaparkan. Begitu juga dengan aroma yang
dimiliki oleh jahe merah.

D. Kandungan Metabolit Sekunder

Jenis Zingiber officinale roscoe merupakan jenis yang sangat populer digunakan
sebagai bahan baku tradisional. Hal ini disebabkan karena kandungan minyak atsiri, zat
gingeral, serta oleoresin atau zat yang memberikan rasa pahit dan pedas lebih tinggi
dibandingkan dengan dua jenis jahe lainnya, yaitu jahe gajah dan jahe emprit. Jahe juga
dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, dan sampai pada industri jamu
tradisional

E. Manfaat dan Cara pengolahan


 Manfaat
Adapun manfaat dan kegunaan lain dari jahe merah secara empiris antara lain
sebagai karminatif, anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah,
peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik,
sertaf merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu (Harmono dan
Andoko, 2005) ekstrak jahe merah (Zingiber officinale var. Amarum) memiliki
kemampuan dalam menurunkan kadar asam urat.
 Cara pengolahan
Untuk mengolah Jahe sebagai obat asam urat alami sangat mudah, cukup
mencampurkan jahe dengan air hangat atau mendidih, kemudian diminum seperti teh.
Selain itu, jahe juga dapat oleh menjadi bentuk pasta untuk digunakan sebagai
kompres atau obat oles (topikal) ke area sendi yang terkena.

Sumber : https://perpustakaan.poltektegal.ac.id
2. Citrus aurantifolia ( Jeruk nipis)
A.

Gambar yang digambar Gambar literatur :

Gambar yang difoto

B. Sistematika :
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Sapindales
 Famili : Rutaceae
 Genus : Citrus
 Spesies : Citrus aurantifolia
Sumber : http://jurnal.unpad.co.id

C.
Ciri Morfologi yang diamati Ciri Morfologi Dari Literatur

1. Akar: 1. Akar : tunggang

2. Batang : 2. Batang : berduri dan keras

3. Daun : 3. Daun : majemuk, berbentuk elips.

4. Bunga : 4. Bunga :

5. Buah : Sedikit membulat, 5. Buah : sedikit membulat dan ujung

berwarna hijau tua, dan runcing dan warna hijau


kulit berpori.

6. Biji : 6. Biji : berkeping dua

Sumber :http://jurnal.unpad.co.id

Persamamaan : Persamaan yang diamati secara langsung dengan yang ada pada literatur
yaitu bentuk dari jeruk nipis yaitu membulat dan ujung meruncing.

Perbedaan : Pada morfologi yang kami amati hanyalah pada buah, tidak menyangkut
organ tumbuhan lainnya. Dan pada literatur tidak memaparkan kulit sedikit
berpori.

D. Kandungan Metabolit Sekunder

Jeruk nipis dipercaya bisa menurunkan asam urat tinggi. Kandungan vitamin C
dan asam sitrat jeruk nipis bisa melarutkan asam urat melalui urine,

E. Manfaat dan Cara pengolahan


 Manfaat
Jeruk nipis salah satu bahan alami yang populer dalam pengobatan herbal.
Jeruk nipis dipercaya bisa menurunkan asam urat tinggi. Kandungan vitamin C dan
asam sitrat jeruk nipis bisa melarutkan asam urat melalui urine.
 Cara Pengolahan
Cara membuat infused water jeruk nipis cukup mudah, berikut badan
dan cara membuatnya.
Bahan
1. Jeruk nipis 60 gram
2. Air matang 500 ml
Prosedur :
1) Anda cuci bersih jeruk nipis lalu potong bentuk bulat.
2) Setelah itu Anda masukkan jeruk nipis dan air di dalam botol tertutup.
3) Simpan botol air jeruk nipis di dalam kulkas sekitar
4-5 jam.
4. Setelah itu Anda minum dan habiskan dalam satu hari.

Sumber : http://jurnal.unpad.co.id

3. Daun Mangga (Mangifera indica)


A.
Gambar Pengamatan Gambar Literatur
Gambar yang di gambar

Gambar yang difoto


B. Sistematika
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Spermatophyta
 Sub divisi : Angiospermae
 Kelas : Dicotyledonae
 Ordo : Sapindales
 Famili : Anacardiaceae
 Genus : Mangifera
 Spesies : Mangifera indica

Sumber : http://eprints.umm.ac.id

C.

Ciri Morfologi Yang Diamati Ciri Morfologi Dari Literatur


1. Akar:- 1. Akar:Tunggang
2. Batang:- 2. Batang:Tegak,bercabang banyak
3. Daun:ujung daun 3. Daun:Tunggal,ujungmeruncing,bentuk bulat
meruncing,pangkal daun telurdan segiempat,warna hijau saat sudah
tumpul,pinggir daun tua waktu muda berwarna merah,permukaan
bergelombng,permukaan daun mengkilat
daun licin,bentuk daun 4. Bunga:Berbentuk malai terbentuk dari rnting
lonjong,warna daun hijau terminal,terdiri atas beberapa ribu individu
kegelapan,tulang daun bunga.Dalam 1 malai terdapat bunga
menyirip sempurna dan bunga jntan dengan
4. Bunga:- proporsi1:4-1:2
5. Buah:- 5. Buah:berbentuk lonjong,berat sekitar140 gr-
6. Biji:- 2kg/buah.Ukuran 5-25 cm.Kulit buah
lembut,halus dan harum
6. Biji:Berkeping dua,berstruktur
keras,berwarna puth

Sumber:Tjitrosoepomo,Gembng,1993.Taksonom
i Tumbuhan Gadjah mada.University Press.
Persamaan : Dari yang kami amati dan dari literatur pada daun manga memiliki ujung
daun meruncing,bentuk daun lonjong dan berwarna hijau.
Perbedaan : Dari yang kami amati pada permukaan daun mangga yaitu licin dan bentuk
daun yaitu lonjong sedangakan dari litertur yang kami baca yaitu permukaan
daun mengkilat sedangkan bentuk daun yaitu bulat telur dan berbentuk
segiempat.

D. Kandungan Metabolit Sekunder

Daun mangga mengandung pelarut purin yang bisa menguri Kristal asam urt
dalam tubuh,juga mengandung Vitamin A,B,C,Venol DAN flavonoid.

E. Manfaat dan Cara Pengolahan


 Manfaat
Untuk mengobati penyakit diabetes,hipertensi,asam,disentri,asam urat,dan btu
ginjal.
 Cara Pengolahan
1. Bersihkan beberapa helian daun mangga
2. Rebus daun mangga dengan 2 gelas air
3. Tunggu air rebusan menjadi 1 gelas
4. Seduh dan minum2x sehari untuk mendapatkan hasil yang baik

Sumber: Dewangga,P.,Larasati,u&Salamah,S(2014).Pemanfaatan Ekstrak Daun


Mangga (Mangifera foetida,l)Sebagai Penurunan Asam Urat Dalam Biji
Melinjo.Chemic,1(2),64-75.

4. Apium graveolens ( Daun seledri )


A.
Gambar yang di gambar Gambar literatur :

Gambar yang di foto


B. Sistematika :
 Kingdom : Plantae
 Super divisi : Angiospermae
 Divisi : Spermatophyta
 Kelas : Dicotyledoneae
 Ordo : Apiales
 Famili : Apiaceae
 Genus : Apium
 Spesies : Apium graveolens l.

Sumber : ccrc.farmasi.ugm.ac.id

C.

Ciri Morfologi yang diamati Ciri Morfologi Dari Literatur

1. Akar: - 1. Akar :
Tunggang dan memiliki serabut yang
menyebar kesamping.

2. Batang : 2. Batang :
 Tidak berkayu  Tidak berkayu
 Memiliki garis-garis ruas pada  Beruas
batang  Bercabang tegak
 Warna hijau pucat
3. Daun : 3. Daun :
 Bergerigi  Daun majemuk
 Berbentuk segitiga  Menyirip ginjal
 Helaian daun tipis
 Pangkal daun runcing
 Tepi daun bergerigi
4. Bunga : - 4. Bunga :
 Tunggal
 Sisi kelopak tersembunyi
 Bewarna putih kehijuan atau
merah jambu pucat
5. Buah : - 5.Buah :
 Sangat kecil ukuran 1 mm
6. Biji : - 6.Biji :
 Berbiji tunggal
 Berbentuk oval
 Sangat kecil

Sumber :https:// Journal.Stikes Suryaglobal ac.id

Persamamaan : Dari pengamatan yang kami lakukan dan literatur daun seledri memiliki tepi
daun yang bergerigi dan pada batang yaitu tidak berkayu dan tidak beruas.

Perbedaan : Dari yang kami amati pada daun berbentuk segitiga sedangkan dari literatur
yang kami baca yaitu pada daun majemuk dan menyirip ganjil dan pangkal
daun meruncing.

D. Kandungan Metabolit Sekunder


Daun seledri mengandung beragam vitamin dan mineral, seperti vitamin A, vitamin
B, vitamin C, vitamin E, folat, kalsium, magnesium, kalium, dan kolin.
E. Manfaat dan Cara pengolahan
 Manfaat
Seledri terutama bagian biji mengandung banyak senyawa bermanfaat, seperti
luteolin (golongan flavonoid), 3-n-butylphthalide, dan beta-selinene. Senyawa-
senyawa tersebut memiliki peran dalam menghambat produksi asam urat dalam
tubuh.
 Cara pegolahan
Membuat jus seledri
- Cuci daun seledri menggunakan air hingga bersih
- Potong menjadi beberapa bagian masukkan kedalam belender tambahkan air dan
perasan lemon
- Jika sudah halus jus seledri siap untuk diminum
- Konsumsi jus seledri satu hari sekali.

Sumber : Usman,Prasetya,I,Putra,G.,Wuriani (2018). Pengaruh air rebusan seledri


(Apium raveolens L). terhadap kadar asam urat di Rasau jaya: Health
Sciences and pharmacy journal, 211), 1-7

5. Syzygium polyanthum ( Daun salam )


A.
Gambar yang digambar Gambar literatur :

Gambar yang di foto

B. Sistematika :
 Kingdom : Plantae
 Subkingdom : Tracheobionta
 Super divisi : Spermatophyta
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Sub kelas : Rosidae
 Ordo : Myrtales
 Famili : Myrtaceae
 Genus : Syzygium
 Spesies. : Syzygium polyanthum

Sumber :
Alam, Fajar Sakti Nurul (2022) Identifikasi Morfologi Tanaman Salam (Syzygium
polyanthum (Wight.) Walp.) Di Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar.
Undergraduate thesis, UPN Veteran Jawa Timur.
C.
Ciri Morfologi yang diamati Ciri Morfologi Dari Literatur

1. Akar: - 1. Akar : Akarnya termasuk akar


tunggang (radix primaria), berbentuk
seperti tombak (fusiformis) karena
pangkalnya besar dan meruncing ke
ujung dengan serabut-serabut akar
sebagai percabangan atau biasa disebut
akar tombak. Bersifat akar tunjang karena
menunjang batang dari bagian bawah ke
segala arah (Kristio, 2007)
2. Batang :- 2. Batang : Arah tumbuh batang tegak
lurus dengan bentuk batang bulat dan
permukaan yang beralur, batangnya
berkayu biasanya keras dan kuat. Cara
percabangan batangnya monopodial,
batang pokok selalu tampak jelas.
Tumbuhan salam memiliki arah tumbuh
cabang yang tegak tampak dalam
3. Daun : warna daun hijau 3. Daun : Daun salam memiliki bentuk
tua,permukaan atas licin,helaian daun daun yang lonjong sampai elip atau
lonjong,ujung meruncing,tepi rata dan bundar telur sungsang dengan pangkal
pertulangan menyirip lancip, sedangkan ujungnya lancip
sampai tumpul dengan panjang 50 mm
sampai 150 mm, lebar 35 mm sampai 65
mm, dan terdapat 6 sampai 10 urat daun
lateral. Panjang tangkai daun 5 mm
sampai 12 mm (Dit Jen POM, 1980).
Daun salam merupakan daun tunggal
yang letaknya berhadapan. Permukaan
daunnya licin dan berwarna hijau muda
dan jika diremas berbau harum
(Dalimartha, 2000
4. Bunga : 4.Bunga : Bunga tumbuhan salam
kebanyakan adalah bunga banci dengan
kelopak dan mahkota masing-masing
terdiri atas 4 sampai 5 daun kelopak dan
jumlah daun mahkota yang sama,
kadang-kadang berlekatan. Bunganya
memiliki banyak benang sari, kadang-
kadang berkelopak berhadapan dengan
daun-daun mahkota. Tumbuhan salam
memiliki bunga majemuk yang tersusun
dalam malai yang keluar dari ujung
ranting, berwarna putih dan baunya
harum. Buahnya termasuk buah bumi
dengan diameter 8 sampai 9 mm. Buah
yang masih muda berwarna hijau dan
setelah masak menjadi merah gelap, dan
memiliki rasa agak sepat (Dalimartha,
2000
5. Buah : - 5.Buah : Buahnya termasuk buah bumi
dengan diameter 8 sampai 9 mm. Buah
yang masih muda berwarna hijau dan
setelah masak menjadi merah gelap, dan
memiliki rasa agak sepat (Dalimartha,
2000)
6. Biji : - 6.Biji : bulat,penampang sekitar 1 Cm
dan warnanya coklat

Sumber :
Alam, Fajar Sakti Nurul (2022) Identifikasi Morfologi Tanaman Salam (Syzygium
polyanthum (Wight.) Walp.) Di Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar.
Undergraduate thesis, UPN Veteran Jawa Timur

Persamamaan : Dari pengamatan yang kami lakukan dan literatur sama –sama memiliki daun
yang permukaann atas licin,daun tunggal,helaian daun berbentuk lonjng,
ujung meruncing,pangkal runcing.dan berwarna hijau.

Perbedaan : Tidak ditemukan adanya perbedaan ciri morfologi dari pengamatan yang
dilakukan dan yang terdapat pada literarur karena ciri –ciri yang ditemukan
sama seperti yang dijelaskan pada literatur.

D. Kandungan Metabolit Sekunder


Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kandungan sebenarnya dari
daun salam (Syzygium polyanthum) secara ilmiah yaitu telah ditemukannya beberapa
kandungan pada daun salam seperti flavonoid, tanin, dan minyak atsiri dengan kandungan
minyak sitral dan eugenol yang diduga mampu menurunkan asam urat dalam darah.
Minyak atsiri yang dikandung di dalam daun salam sebesar 0,05 persen bersifat
antibakteri dan beraroma gurih. Unsur lain yang juga ditemukan dalam daun salam adalah
sitral, eugenol, tanin dan flavonoid.

E. Manfaat dan Cara pengolahan


 Manfaat
Daun salam mampu menurunkan asam urat dalam darah. Selain itu daun salam
juga bermanfaat sebagai peluruh kencing (diuretik) dan penghilang nyeri (analgetik).
Sebagai diuretik, daun salam mampu memperbanyak produksi urin sehingga dapat
menurunkan kadar asam urat darah.
 Cara pengolahan
Untuk mengatatasi asam urat kita cukup merebus daun salam dengan 10 gelas
air.Tunggu hingga mendidih dan tersisa setengahnya.Minum air rebusan tersebut dua
kali sehari

Sumber : Andriani , Aida dan Reny Chaidir.2016. Pengaruh Pemberian Air Rebusan
Daun Salam ( Syzygium polyanthum) Terhadap Penurunan Kadar
Asam Urat .Jurnal Ipteks Harapan, V10.i2 (112-119
Ningtiyas,Intan Fajar dan M.Ricky Ramadhian.2016.Efektivitas Ekstrak
Daun Salam Untuk Menurunkan Kadar Asam Urat Pada Penderita
ArtritisGout.Jurnal Majority,vol 5 no.3
6. Serai (Cymbopogon nardus L.)
A.
Gambar hasil Praktikum Gambar Literatur
Gambar yang digambar

Gambar yang difoto

B. Sistematika
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Tracheophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Bangsa : Poales
 Suku : Poaceae
 Marga : Cimbopogon
 Jenis : Cimbopogon Nardus L.

C.

Ciri Morfologi yang diamati Ciri Morfologi Literatur


1. Akar : - 1. Akar : Akar serabut yang berimpang
pendek
2. Batang : Terdiri dari pelepah-pelepah 2. Batang : Bergerombol dan
umbi,berongga panjang,berwarna berumbi,lunak dan berongga,serta isi
hijau dari batangnya merupakan pelepah
umbi untuk puncak dan berwarna
putih keunguan atau kemerahan.
3. Daun : Pangkal daun rata,tepi daun 3. Daun : Warna hijau tidak
tajam,bentuk daun memanjang,ujung bertangkai,memiliki daun lengkap
daun meruncing,memiliki daun dengan pelepah daun silindris
lengkap dengan pelepah daun,tekstur gundul,tata letak daun yang
daun kasar. tersebar,bentuk daunny memanjang
dengan ujung meruncing seperti pita.
4. Bunga :- 4. Bunga : Bentuk bulir majemuk
5. Buah : - 5. Buah : Jarang sekali ditemukan atau
bahkan tidak memiliki
6. Biji : - 6. Biji : Jarang sekali ditemukan atau
bahkan tidak memiliki

Sumber: Manvitha, K., & Bidya, B. (2014). Review on pharmacological activity of


Cymbopogon citratus.International Journal of Herbal Medicine, 1(6), 07-07.

Persamaan : Pada hasil pengamatan dan dari literature pada batabg serai sama-sama
berwarna hijau dan bertekstur kasar.
Perbedaan : Pada literature pelepah daun berbentuk silindris

D. Kandungan Metabolit Sekunder


Sereh memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan, beberapa sifatnya adalah
sebagai sifat antioksidan, anti-inflamasi, antimikroba, antibakteri, dan antijamur.

E. Manfaat dan Cara Pengolahan

 Manfaat

Manfaat terbesar konsumsi sereh sebagai obat asam urat adalah membantu
mengurangi keasaman dalam tubuh dan mengurangi stres, pemicu kadar asam urat
naik.

 Cara Pengolahan
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat akan memanfaatkan sereh sebagai
obat asam urat, baik dikonsumsi maupun sebagai minyak esensial. Dua cara mudah
konsumsi sereh sebagai obat alami asam urat dapat dilakukan dengan:
- Menyeduh sereh menjadi teh (Caranya cukup dengan potong sereh menjadi
potongan sepanjang satu inci hingga memenuhi seperempat cangkir, seluruh
bagian bisa digunakan). Masukkan potongan sereh ke dalam air sebanyak dua
gelas besar dan didihkan selama tiga menit, lalu diamkan hingga dingin dan
kemudian saring untuk diminum.
- Menjadikan sereh sebagai jus sereh (Untuk membuat jus sereh maka sereh harus
dirobek daun kasarnya menjadi bubur, hingga mendapatkan hasil perasan. Dalam
memanfaatkan sereh sebagai minuman untuk dikonsumsi, bisa juga dengan
ditambahkan jahe atau madu yang bisa menambah rasa).

Sumber: Adi L. T. 2006. Tanaman Obat & Jus untuk Asam Urat dan Rematik.
Agromedia Pustaka, Jakarta.

7. Herba Suruhan(Peperomia pellucida l.)


A.
Gambar hasil Praktikum Gambar Literatur
Gambar yang digambar

Gambar yang di foto

B. Sistemtika
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliphyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Bangsa : Piperales
 Suku : Piperaceae
 Marga : Peperomia
 Jenis : Peperomia pellucida L.

C.

Ciri Morfologi yang diamati Ciri Morfologi Literatur


1. Akar : - 1. Akar :Tunggang

2. Batang : Berbentuk bulat yang 2. Batang :dasarnya tegak terkadang


banyak mengandung air. lurik,epifit(menumpang pada tanaman
lain),berebentuk bulat

3. Daun : Berbentuk jantung daun 3. Daun : Warna hijau,panjang sama


tunggal,lunak dan letaknya bersilang dengan lebar daunnya,daun berbentuk
dan tebal hijau. ov,bersegitiga,dan melebar.Pangkal
daun kerucut dan ujungnya bertepi.

4. Bunga :- 4. Bunga : memiliki bunga simetris

5. Buah : - 5. Buah : Berbentuk bulat,berwarna


hijau dan berangsur hitam saat
menjelang masak.

6. Biji : - 6. Biji : berkeping satu dengan


endosperma panjang 0,7 mm

Sumber: http:repository.poltekkes-denpasar.ac.id

Persamaan : Pada hasil pengamatan dan dari literature pada batabg tumpang air memiliki
batang berbentuk bulat dan mengandung air yang banyak.

Perbedaan : Pada hasil pengamatan Berbentuk jantung daun tunggal,lunak dan letaknya
bersilang dan tebal hijau.Pada literature daun bewarna hijau,panjang sama
dengan lebar daunnya,daun berbentuk ov,bersegitiga,dan melebar.Pangkal
daun kerucut dan ujungnya bertepi.

D. Kandungan Metabolit Sekunder


Herbasuruhan memiliki kandungan seperti alkaloid ,flavonoid, saponinis, terpenids,
steroids, glycosides.

E. Manfaat dan Cara Pengolahan

 Manfaat

Manfaat terbesar konsumsi sereh sebagai obat asam urat adalah membantu
mengurangi keasaman dalam tubuh dan mengurangi stres, pemicu kadar asam urat
naik.

 Cara Pengolahan

1. Pilih daun yang segar beberapa lembar lalu cuci sampai bersih

2. Rebus 2 gelas air lalu masukkan herbasuruhan,tingalkan sampai mendidih

3. Setelah mendidih tuangkan pada gelas lalu minum ir rebusan herbasuruhan


secara teratur
Sumber : Yunarto,N.(2013).Efek Ekstrak Air dan Hekson Herba Suruhan Peperomia
pellucida terhadap penuruna kadar asam urat serum darah ayam
kampung jantan.Media Lumbangkas.23(10),8-14.
8. Kelor (Moringa oleifera L.)
A.
Gambar yang digambar Gambar Literatur

Gambar yang difoto

C. Sistematika
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Brassicales
 Famili : Moringaceae
 Genus : Moringa
 Spesies : Moringa oleifera L.
C.
Ciri Morfologi yang Diamati Ciri Morfologi Literatur
1.Akar :- 1.Akar : Tunggang,berwarna putih dan
memiliki bau khas yang menyengat
2.Batang :Berkayu,tegak 2.Batang : Berkayu,tegak,berwarna
putih,kulit tipis dan permukaannya kasar
3.Daun : Berbentuk bulat,pangkal daun tidak 3.Daun : Berbentuk bulat,pangkal daunnya
bertoreh,berwarna hijau tidak bertoreh,ujung dan pangkal daunnya
membulat,susunan tulangnya menjari,warna
hijau,satu tangkai memiliki daun majemuk
menyirip gasal.
4.Bunga :- 4.Bunga : Berada di ketiak daun,kelopak
bunga berwarna putih
5.Buah :- 5.Buah : Berbentuk segitiga
memanjang,berwarna hijau menjai cokelat
6.Biji :- 6.Biji : Berbentuk bulat dan berwarna hijau
keterangan

D. Kandungan Metabolit Sekunder


Vitamin, daun kelor juga mengandung senyawa flavonoid dan tanin. Senyawa
kuersetin dari golongan flavonoid.
E. Manfaat dan Cara Pengolahan
 Manfaat
Senyawa kuersetin dari golongan flavonoid dapat menghambat aktifitas xantin
oksidase sehingga dapat menghambat pembentukan asam urat. Selain itu penurunan
kadar asam urat dapat melalui peningkatanurikase.
 Cara Pengolahan
Cuci dan keringkan daun kelor lalu tumbuk sampai halus.Setelah itu, ambil
satu sendok tumbukan daun kelor dan rebus dengan 200 ml air.Jika sudah mendidih,
gunakan air rebusan daun kelor untuk diminum dua kali sehari.

Sumber: Fariz, A., Sholihin, M. A., Fauzi, R., & Rizki, M. I. (2018). Review: Tanaman Obat
yang Berefek Sebagai Antigout. Jurnal Pharmascience, 5(1), 22–31.
https://doi.org/10.20527/jps.v5i1.5782

9. Curcuma domestica Val. (kunyit)


A.
Gambar literatur:
Gambar yang digambar :

Gambar yang difoto :

B. Sistematika:
 Kingdom : Plantae
 Divisio : Spermatophyta
 Sub divisio : Angiospermae
 Class : Monocotyledonae
 Ordo : Zingiberales
 Family : Zingiberaceae
 Genus : Curcuma
 Species : Curcuma domestica Val

Sumber : Kusbiantoro, D. dan Y. Purwaningrum.2018. Pemanfaatan kandungan metabolit


sekunder pada tanaman kunyit dalam mendukung peningkatan pendapatan
masyarakat. Jurnal Kultivasi Vol. 17 (1

C.
Ciri Morfologi yang Diamati Ciri Morfologi Dari Literatur

1. Akar : warna jingga 1.Akar : Morfologi akar kunyit


kecokelatan,bentuk rimpangnya adalah bentuk rimpangnya panjang
panjang serta bercabang-cabang dan bulat dengan diameter sebesar 1-
sehingga berbentuk rimpun dan 2 cm serta panjangnya 3- 6 cm.
memiliki benang benang halus Rimpangnya berbentuk bulat panjang
( serabut) dan bercabang-cabang sehingga
berbentuk rimpun. Rimpang
berwarna hijau kekuningan

2. Batang : tidak terdapat batang 2.Batang :batang semu,tegak,


Batangnya basah, bulat, dan
berwarna hijau keunguan

3. Daun : tidak terdapat daun 3.Daun : Daunnya terdiri dari peleah


daun, gagang daun, dan helai daun.
Daun tanaman ini berbentuk bulat
telur memanjang dengan permukaan
agak kasar berwarna hijau muda.
Sattu tanaman kunyit rata-rata
memiliki 6 hingga 10 daun.

4. Bunga : tidak terdapat bunga 4.Bunga : . Bunganya berbentuk


kerucut runcing dengan warna putih
atau kuning muda

5. Buah : tidak terdapat buah 5.Buah : daging buah berbentuk


warna merah jingga kekuning-
kuningan.

6. Biji : tidak terdpat biji 6. Biji : -

Sumber : Fahryl, Norman dan Novita Carolia.2019. Kunyit (Curcuma domestica Val)
sebagai Terapi Artritis Gout.Jurnal Majority,8 (1).

Persamaan : Persamaan dari pengamatan yang sudah dilakukan dan dari literatur
yaitu sama- sama memiliki rimpang berwarna coklat bentuk
rimpangnya panjang serta bercabang-cabang sehingga berbentuk
rimpun.
Perbedaan : pada pengamatan yang telah dilakukan warna rimpang kunyit adalah
rimpang kecoklatan sedangkan pada literatur hijau kekuningan

D. Kandungan metabolit sekunder


Dari berbagai penelitian telah teridentifikasi berbagai kandungan senyawa
aktif di dalam kunyit yang diduga memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan.
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid
yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin sebanyak 10% dan
bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1–5% dan zat-zat bermanfaat lainnya seperti
minyak atsiri yang terdiri dari keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%,
zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil. Kunyit juga mengandung
lemak sebanyak 1–3%, karbohidrat sebanyak 3%, protein 30%, pati 8%, Vitamin
C 45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.
(Chattopadhyay et al. 2004.

E. Manfaat dan cara pengolahan


 Manfaat
Beberapa khasiat dari kunyit antara lain, antibakteri, antitumor, antikanker,
antioksidan, antiseptik, dan antiinflamasi. Curcumin menunjukkan aktivitas
dan potensi terapetik yang hebat, termasuk aktivitasnya sebagai antiinflamasi,
antioksidan biologi, antikarsinogenik, antimutagenik, antikoagulan,
antifertilitas, antidiabetik, antibakteri, antifungi, antiprotozoa, antiviral,
antifibrosis, antivenom, antiulcer, hipotensig, dan hipokolesterolemia (Jain,
2007; Chattopadhyay et al. 2004 ).
 Cara penggunaan
Bagian yang dimanfaatkan sebagai obat dalah rimpangnya. Untuk
mengolah kunyit sebagai obat alami asam urat,cukup menyeduh satu sendok
teh bubuk kunyit dengan segelas air hangat dan minum dua kali sehari. Opsi
lainnya masukkan 250 mg bubuk kunuit kedalam kapsul dan minum tiga kali
sehari.

Sumber : Shan, Chu Yuan dan Yoppi Iskandar.2018. STUDI KANDUNGAN KIMIA DAN
AKTIVITAS FARMAKOLOGI TANAMAN KUNYIT (Curcuma longa
L.).Jurnal Farmaka,16(2)

10. ( Phaleria macrocarpa ) Mahkota dewa

Gambar yang digambar : Gambar literatur :

Gambar yang difoto :

B. Sistematika
Divisi : Spermathophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotylodeneae
Bangsa : Thymelaeaceae
Suku : Thymelaeceae
Marga : Phaleria
Spesies : Phaleria Macrocarpa Boerl atau Phaleria papuana Warb var. (
Winarto, 2003 )
Sumber : http://repository.unimus.ac.id/
C.

Ciri Morfologi yang diamati Ciri Morfologi dari Literatur


1. Akar: tidak ditemukan akar 1. Akar : berakar tunggang

2. Batang : tidak ditemukan batang 2.Batang : Memiliki batang dengan ciri –


ciri berkayu, pendek, dan bercabang
banyak
3. Daun : tidak ditemukan daun 3.daun : Daun tunggal letaknya
berhadapan, bertangkai pendek,
bentuknya lanset atau lonjong, ujung
dan pangkalnya runcing, tepi rata

4. Bunga : tidak ditemukan bunga 4.bunga : Memiliki bunga yang


tumbuh sepanjang tahun, tersebar
dibatang, berwarna putih dan akarnya
berjenis tunggang.
(Hartono,H.Soesanti,2004).

5. Buah : buahnya berbentuk 5.Buah : memiliki buah berbentuk


bulat,berwarna merah, permukaan bulat, berwarna hijau ketika muda dan
licin serta beralur, merah marun ketika tua, permukaan
Memiliki ukuran buah yang bervariasi
dari sebesar bola pingpong sampai
sebesar apel dengan ketebalan kulit
0,1-0,5 mm.

6. Biji : tidak ditemukan biji 6.Biji : berbentuk bulat,keras


berwarna coklat
Persamaan : Berdasarkan pengatamatan yang dilakukan dan dari literatur sama – sama
memiliki buah berbentuk bulat,berwarna merah, permukaan licin serta
beralur,
Perbedaan : tidak ditemukan adanya perbedaan karena ciri yang diamati sama dengan
yang ciri yang ada pada literatur

Sumber : https://repository.ump.ac.id/

D. Kandungan metabolit sekunder


Berdasarkan penelitian Arini (2003), diketahui bahwa daging buah mahkota dewa
mengandung flavonoid. Ekstrak etanol 70% daging buah mahkota dewa mempunyai
kadar relatif flavonoid yang paling besar (45,7.Buah mahkota dewa mengandung
senyawa-senyawa ethanol, alkaloid, saponin, flavonoid, resin, tanin , dan sebagainya
µg/mg).

E. Manfaat dan cara pengolahan


 Manfaat
Mahkota dewa mengandung senyawa-senyawa ethanol, alkaloid, saponin,
flavonoid, resin, tanin , dan sebagainya yang berkhasiat untuk antihistamin,
antioksidan, obat asam urat, liver, rematik, kencing manis, ginjal, tekanan darah tinggi
sampai kanker ( Hendra,2011).
 Cara pengolahan
Buah mahkota yang sudah dipisahkan dengan bijinya, dicuci dengan air yang
mengalir untuk menghilangkan kotoran. Kemudian dikeringkan dengan oven agar
pengeringannya merata dalam waktu cepat dan tidak dipengaruhi oleh cuaca.
Selanjutnya dibuat serbuk dengan cara diblender hingga halus. Semakin halus serbuk
maka luas permukaan akan semakin besar, namun jika serbuk terlalu halus maka
serbuk akan lolos dalam penyaringannya.

Sumber : Sutrisna,EM. et al. 2010.EFEK EKSTRAK ETANOL DAGING BUAH


MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) TERHADAP
PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA MENCIT PUTIH JANTAN YANG
DIINDUKSI POTASSIUM OXONATE. PHARMACON, Vol. 11, No. 2, (62-69
11. Sambiloto (Andrographis paniculiata)

A.

Gambar yang digambar : Gambar literatur :

Gambar yang difoto :

B. Sistematika
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Tracheophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Lamiales
 Famili : Acanthaceae
 Genus : Andrographis
 Spesies : Andrographis paniculata

C.

Ciri Morfologi yang diamati Ciri Morfologi dari Literatur


Akar : - Akar : Tunggang
Batang : Batang pendek dan lunak berwarna Batang : Batang berkayu, penampang
hijau melintang pangkal batang bulat. Batang
muda berbentuk segi empat setelah tua bulat
Daun : Tunggal, letaknya saling berhadapan. Daun : Daun tunggal, bulat telur, bersilang
Bentuk daun sepesrti pedang (lanset), berhadapan, pangkal dan ujung runcing, tepi rata,
berwarna hijau. Tulang daun menyirip panjang ± 8 cm, + 8 c lebar + 1,7 cm.

Bunga : - Bunga : Bunga majemuk berbentuk tandan di


ketiak daun dan ujung batang, kelopak lanset,
berbagi lima, pangkal berlekatan, hijau, benang
sari dua, bulat panjang, kepala sari bulat, ungu
putik pendek, kepala putik ungu kecoklatan,
mahkota lonjong, pangkal berlekatan, bagian
dalam putih bernoda ungu, bagian luar berambut,
merah
Buah :- Buah : Buah muda berwarna hijau setelah tua
menjadi hitam, terdiri dari 11-12 biji
Biji :- Biji : -
Sumber : PUJIASMANTO, B., MOENANDIR, J., SYAMSULBAHRI, S., & KUSWANTO,
K. (2007). Study on the morphology and agroecology of creat (Andrographis
panculata ness.) in various habitat. Biodiversitas Journal of Biological
Diversity, 8(4), 326–329. https://doi.org/10.13057/biodiv/d080416

Persamaan : Berdasarkan pengatamatan yang dilakukan dan dari literatur sama – sama
memiliki jenis daun yaitu daun tunggal dan berwarna hijau.
Perbedaan : Pada pengamatan bentuk daun seperti pedang (lanset) dan pada literature
berbentuk bulat

D. Kandungan metabolit sekunder


Hasil penelitian Setiyaningsih (2003) menunjukkan bahwa daun Sambiloto
mengandung flavonoid turunan flavon, yaitu 4’hidroksi flavon. Septianingsih et al.(2012)
melaporkan bahwa ektrak etanol akar sambiloto dapat menghambat aktivitas enzim XO
hingga 63.11% pada rentang konsentrasi 10-20 ppm dan memiliki nilaiIC50 sebesar
16,82 µg mL-1hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol sambiloto berpotensi sebagai
inhibitor XO dan berfungsi sebagai antigout.

E. Manfaat dan cara pengolahan


 Manfaat
Manfaat sambiloto sebagai obat asam urat dan beberapa penyakit lainnya
diduga karena ia mengandung banyak senyawa aktif yakni flavonoid, alkana, aldehid,
keton, kalium, kalsium, dan natrium. Tak hanya itu, sambiloto memiliki sifat anti
radang, penghilang nyeri, dan penawar racun.
 Cara pengolahan
Cara membuat obat asam urat alami dari sambiloto: Rebus segenggam kecil
daun sambiloto dengan dua gelas air. Saat air rebusan sudah berkurang sepertiga,
saring air dan tiriskan. Minum air rebusan ini sekali dalam sehari sebagai obat asam
urat secara rutin.

12. Daun Sirsak (Annona muricata)


A.

Gambar yang digambar : Gambar literatur :

Gambar yang difoto :

B. Sistematika
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnolipsida
 Ordo : Polycarpiceae
 Famili : Annonaceae
 Genus : Annona
 Spesies : Annona muricata

C.
Ciri Morfologi yang diamati Ciri Morfologi dari Literatur
Akar : - Akar : Tunggang
Batang : - Batang : Batang Keras, bulat bercabang.
Daun : Berbentuk bulat dan panjang, dengan Daun : Daun memanjang, bentuk lanset atau
bentuk daun menyirip, ujung daun bulat telur terbalik, ujing meruncing pendek,
meruncing, Permukaan daun mengkilap. tepi rata.
Bunga : - Bunga : Sendiri berhadapan
Buah :- Buah : majemuk tak beraturan, bentuk telur
miring atau benkok.
Biji :- Biji : Hitam, kecil lonjong
Sumber : https;//ccrc.farmasi.ugm.ac.id
Persamaan : Berdasarkan pengamatan dan literature yang sama ialah dalam bentuk daun
yaitu bulat dan ujung meruncing.
Perbedaan : Perbedaan yang didapat ialah pada pengamatan terdapat tekstur permukaan
yaitu mengkilap, sedangkan pada literature tidak terdapat.

D. Kandungan metabolit sekunder


Daun sirsak merupakan bagian yang mengandung senyawa diantaranya actogenins,
annocotacin, annocatalin, annohexocin, annonacin, annomuricin, anomurine, anonol,
calourine, gentistic, acid, gigantertronim, linoleic, acid, dan muricapentocin. Daun sirsak
juga terdapat kandungan flavonoid yang bekerja sebagai antioksidan dapat menurunkan
kadar asam urat, dan meredakan peradangan akibat peningkatan kadar asam urat pada
sendi serta menghilangkan asam urat yang menyebabkan peradangan.

E. Manfaat dan cara pengolahan


 Manfaat
Daun sirsak mengandung tanin, resin, dan crytallizable magostine yang dapat
mengatasi nyeri sendi pada pasien asam urat. Ketiga senyawa itu juga memiliki sifat
analgesik, antiiflamasi, dan antioksidan. Sifat antioksidan dalam daun sirsak
bermanfaat untuk mengurangi pembentukan asam urat.
 Cara pengolahan
Cara menggunakannya, rebus 6-10 lembar daun sirsak yang sudah tua tapi
masih hijau. Sebelumnya, cuci bersih dulu daun tersebut. Ekstrak air daun sirsak
menjadi 1 gelas, lalu diminum. Minum ramuan ini pagi dan sore hari untuk
mendapatkan hasil maksimal.

13. Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.)


A.

Gambar yang digambar : Gambar literatur :

Gambar yang difoto :

B. Sistematika
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Theales
 Famili : Clusiaceae
 Genus : Garcinia
 Spesies : Garcinia mangostana L.

C.

Ciri Morfologi yang diamati Ciri Morfologi dari Literatur


Akar : - Akar : Tunggang
Batang : - Batang : Strukturnya keras, kulit batang nya
kecoklatan
Daun : Daun : Tunggal, bentuk nya bulat, struktur
daun nya tebal

Bunga : - Bunga : Mempunyai 4 kelopak masing-


masing 2 pasang
Buah : Bentuk buah bulat, kulit buah merah Buah : merah tua sampai keunguan, warna
tua hingga ungu, warna daging putih. daging buah putih, sifat buah kenyal, dan
mudah dibuka
Biji : Berbentuk bulat dan agak putih Biji :
Sumber :
Persamaan : Berdasarkan pengamatan dan literature yang sama ialah dalam bentuk buah
sama-sama berbentuk bulat dengan warna merah tua hingga keunguan.
Perbedaan : Perbedaan yang didapat ialah pada pengamatan terdapat warna daging buah
sedangkan pada literature adanya mengenai sifat buah.

D. Kandungan metabolit sekunder


Kulit Manggis mengandung senyawa-senyawa ethanol, alkaloid, saponin, flavonoid,
resin, tanin.

E. Manfaat dan cara pengolahan


 Manfaat
Kulit Manggis berkhasiat untuk antihistamin, antioksidan, obat asam urat,
liver,rematik, kencing manis, ginjal, tekanan darah tinggi sampai kanker.
 Cara pengolahan
1. Bersihkan kulit manggis segar dari satu buah yang sudah dikupas. Cuci dengan air
mengalir.
2. Potong-potong kulit manggis, kemudian rebus di dalam 250 ml air hingga
mendidih.
3. Sesudah mendidih, angkat dan saring air rebusan. Tunggu sampai hangat,
kemudian tambahkan madu atau gula sebagai pemanis.

14. Bawang Merah (Allium cepa L.)


A.

Gambar yang digambar : Gambar literatur :

Gambar yang difoto :

B. Sistematika
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Liliopsida
 Ordo : Liliales
 Famili : Liliaceae
 Genus : Allium
 Spesies : Allium cepa L.

C.
Ciri Morfologi yang diamati Ciri Morfologi dari Literatur
Akar : Serabut Akar : Serabut
Batang : - Batang : Sejati, tipis dan pendek
Daun : - Daun : Berbentuk silindris memanjang

Bunga : - Bunga : Bunga sempurns, duduk, hijau


bergaris putih, majemuk.
Buah : Bulat dengan ujung menumpul Buah : Bulat, Ujung sedikit tumpul.
Biji : - Biji : Pipih, Kecil
Sumber :
Persamaan : Berdasarkan pengamatan dan literature yang sama ialah dalam hal akar dan
buah. Akar yang diamati ialah akar serabut, dan akar yang terdapat pada
literature ialah literature juga.
Perbedaan : Tidak terdapat perbedaan

D. Kandungan metabolit sekunder


Bawang merah dapat mengurangi tingkat asam urat dan kreatinin yang ada di dalam
tubuh, sehingga kesehatan organ ginjal juga selalu terjaga. Bawang merah memiliki
kemampuan untuk menurunkan asam urat dan keratin di dalam tubuh. Hal ini bisa
membantu fungsi ginjal tetap terjaga. Kandungan serat dalam bawang merah, baik untuk
kesehatan pencernaan.
E. Manfaat dan cara pengolahan
 Manfaat
Kulit Manggis berkhasiat untuk antihistamin, antioksidan, obat asam urat,
liver,rematik, kencing manis, ginjal, tekanan darah tinggi sampai kanker.
 Cara pengolahan
Cara Mengolah Bawang Merah Sebagai ramuan Obat Penyakit Asam Urat
1. Pertama siapkan dulu 1-2 bawang merah yang masih segar
2. Kemudian cuci bawang merah tersebut sampai bersih dengan menggunakan air
yang mengalir
3. Kemudian tumbuk bawang merah tersebut sampai halus
4. Setelah itu, tumbukan bawang merah tadi bisa Anda oleskan pada area sendi yang
mengalami peradangan pada asam urat

Anda juga bisa mengkonsumsi bawang merah dengan secara langsung dimakan mentah
yang telah diiris terlebih dahulu. Seperti halnya bawang putih, bawang merah ini memiliki
manfaat bagi penderita asam urat yang belum diketahui.

15. Lada (Piper nigrum L.)


A.

Gambar yang digambar : Gambar literatur :

Gambar yang difoto :

B. Sistematika

 Kingdom : Plantae
 Divisi : Spermatophyta
 Kelas : Dicotyledoneae
 Ordo : Piperales
 Famili : Piperaceae
 Genus : Piper
 Spesies : Piper nigrum L
C.
Ciri Morfologi yang diamati Ciri Morfologi dari Literatur
Akar : Tunggang Akar : Tunggang dan lateral
Batang : - Batang : Berbuku-buku
Daun : - Daun : Sederhana, bulat telur, runang pada
pucuk

Bunga : - Bunga : Sederhana, bulat telur, tunggal.


Buah : Bulat dengan ujung menumpul Buah : Buah duduk dan bulat
Biji : - Biji : Tunggal
Sumber :
Persamaan : Berdasarkan pengamatan dan literature yang sama ialah dalam hal bentuk
yaitu bulat, dan memiliki akar tunggang.
Perbedaan : Tidak terdapat.

D. Kandungan metabolit sekunder


Diambil dari buku berjudul 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, lada mengandung
alkaloid, saponin, flavonoid, dan minyak atsiri.

E. Manfaat dan cara pengolahan


 Manfaat
Selain jadi bumbu masakan, lada juga banyak dimanfaatkan sebagai obat
herbal. Salah satunya, lada efektif mengobati asam urat.
 Cara pengolahan
Untuk merasakan manfaatnya, Anda siapkan bahan-bahan berikut ini (Lada 5
gram, Jahe 10 gram, Jahe merah 10 gram, Kayu manis 1 jari, Biji pala 5 gram,
Kapulaga 5 butir, Cengkeh 5 butir, Ubi jalar merah 200 gram, Gula merah
secukupnya, dan Air 1 liter). Kemudian rebus semua bahan sampai mendidih dan
menyisahkan air sebanyak 500 ml. Lalu bagi dua air rebusan tersebut sama banyak.
Kemudia minum air tersebut dua kali sehari dan makan ubi jalarnya.
KESIMPULAN
Asam urat merupakan hasil metabolisme normal dari pencernaan protein atau dari
penguraian senyawa purin yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, feses, atau keringat.
Penyakit asam urat atau dalam dunia medis disebut penyakit pirai atau penyakit gout (arthritis
gout) adalah penyakit sendi yang disebabkan oleh tingginya asam urat di dalam darah.
Penumpukan asam urat inilah yang membuat sendi sakit, nyeri, dan meradang. Peningkatan
kadar asam urat di dalam tubuh dapat disebabakan oleh beberapa faktor seperti faktor bawaan
yang menyebabkan kelainan sintesa purin, faktor pembuangan asam urat yang tergganggu,
juga disebabkan oleh faktor makanan, yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung purin tinggi,dan juga dapat disebabkan oleh faktor usia.
Beberapa tanaman yang dapat menurunkan kadar asam urat ialah daun salam, sereh,
daun mangga, jeruk nipis, jahe merah, herba suruhan, seledri, mahkota dewa, kunyit,
sambiloto, daun kelor, jahe merah, kulit manggis, lada, dan bawang merah. Dikarenakan
tumbuhan tersebut mengandung tanin, flavonoid, alkaloid, dan minyak atsiri yang terdiri dari
sitratdan eugenol. Tumbuhan tersebut mampu memperbanyak produksi urin (diuretik)
sehingga dapatmenurunkan kadar asam urat darah. Tanaman salam mengandung tanin,
flavonoid, saponin, triterpen, polifenol, alkaloid, dan minyak atsiri.
DAFTAR PUSTAKA

Adi L. T. 2006. Tanaman Obat & Jus untuk Asam Urat dan Rematik. Agromedia
Pustaka, Jakarta.

Alam, Fajar Sakti Nurul (2022) Identifikasi Morfologi Tanaman Salam (Syzygium
polyanthum (Wight.) Walp.) Di Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar.
Undergraduate thesis, UPN Veteran Jawa Timur

Andriani , Aida dan Reny Chaidir.2016. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun
Salam ( Syzygium polyanthum) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat .Jurnal Ipteks
Harapan, V10.i2 (112-119.

ccrc . farmasi . ugm . ac . id

Dewangga,P.,Larasati,u&Salamah,S(2014).Pemanfaatan Ekstrak Daun


Mangga (Mangifera foetida,l)Sebagai Penurunan Asam Urat Dalam Biji
Melinjo.Chemic,1(2),64-75.

Falah,M.(2021).Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar Asam


Urat Pada Lansia:Literature Review.Healtcare Nursing Journal:3(1),47-51.

http://jurnal.unpad.co.id

http://eprints.umm.ac.id

https:// Journal.Stikes Suryaglobal ac.id

https://perpustakaan.poltektegal.ac.id

http://repository.poltekkes.denpasar.ac.id

Manvitha, K., & Bidya, B. (2014). Review on pharmacological activity of


Cymbopogon citratus.International Journal of Herbal Medicine, 1(6), 07-07.

Ningtiyas,Intan Fajar dan M.Ricky Ramadhian.2016.Efektivitas Ekstrak Daun


Salam Untuk Menurunkan Kadar Asam Urat Pada Penderita Artritis Gout. Jurnal
Majority,vol 5 no.3

Tjitrosoepomo,Gembong,1993.Taksonomi Tumbuhan Gadjah mada.University Press.

Usman,Prasetya,I,Putra,G.,Wuriani (2018). Pengaruh air rebusan seledri (Apium


raveolens L). terhadap kadar asam urat di Rasau jaya: Health Sciences and
pharmacy journal, 211), 1-7,
Yunarto,N.(2013).Efek Ekstrak Air dan Hekson Herba Suruhan Peperomia
pellucida terhadap penuruna kadar asam urat serum darah ayam kampung
jantan.Media Lumbangkas.23(10),8-14.
Fahryl, Norman dan Novita Carolia.2019. Kunyit (Curcuma domestica Val) sebagai Terapi
Artritis Gout.Jurnal Majority,8 (1).

Shan, Chu Yuan dan Yoppi Iskandar.2018. STUDI KANDUNGAN KIMIA DAN
AKTIVITAS FARMAKOLOGI TANAMAN KUNYIT (Curcuma longa L.).Jurnal
Farmaka,16(2)

Kusbiantoro, D. dan Y. Purwaningrum.2018. Pemanfaatan kandungan metabolit sekunder


pada tanaman kunyit dalam mendukung peningkatan pendapatan masyarakat. Jurnal
Kultivasi Vol. 17 (1

Sutrisna,EM. et al. 2010.EFEK EKSTRAK ETANOL DAGING BUAH MAHKOTA DEWA


(Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM
URAT PADA MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI POTASSIUM
OXONATE. PHARMACON, Vol. 11, No. 2, (62-69

https://repository.ump.ac.id/
: http://repository.unimus.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai