Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KERAKYATAN PANCASILA

DALAM SITUASI PENANGANAN, PENYEBARAN DAMPAK COVID-19

TUGAS PROJECT

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9

AGRI PABEL SIMATUPANG (5213121015)


VINCENTIUS NAINGGOLAN (5212421006)
AREI PANDE SIREGAR (5213321027)
ROCKY HUTAURUK (5213121038)
IRDANSYAH RITONGA (5211121012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2022
PENDAHULUAN
Dewasa ini, dunia sedang diguncang oleh pandemik hebat bernama Covid-19 (Corona
Virus Disease). Peningkatan dari hari keharijumlah pasien terinfeksi virus Covid-19 sudah sulit
dikendalikan diperlukannya suatu perencanaan yang jelas dan lugas dari pemerintah untuk
menangulangipermasalahan ini. Coronavirus sendiri merupakan sekumpulan virus yangberasal
dari subfamili Orthocronavirinaedalam keluarga Coronaviridae danordoNidovirales(Yunus &
Rezki, 2020).Virus ini dapat menyerang hewandan juga manusia dan pada manusia gejalanya
berupa infeksi yang serupa dengan,penyakit SARS dan MERS, hanya saja Covid-19bersifat
lebih masif perkembangannya. Indonesia jugamerupakan salah satu negara yang terdampak
wabah yang satu ini. Olehkarena itu, perlu tindakan pemerintah dan kesadaran penuh dari
masyarakat agar angka penyebaran virus ini dapat ditekan. Namun, dalam penelitian yang
dilakukan oleh (Arum, 2020), Pemerintah Indonesia masih hanyamelakukan penanganan
berupa pembatasan sosial saja (social distancing). Padahal banyak kalangan yang menganggap
bahwa lebih efektif menerapkan sistem karantina wilayah atau lock down untuk mencegah
penyebaran virus ini agar tidak menginfeksi lebih banyakorang(Nurhalimah, 2020),
sedangkan pembatasan sosial masih rawan penyebarannya disebabkan banyak masyarakat yang
tidak mau mengikuti karena pada hakikatnya hal tersebut hanya sekadar imbauan dan tidak ada
sanksi berat yang bisa membuat masyarakat patuh. Selaras dengan itu,penelitian
dari(Telaumbanua, 2020)
Menyebutkan bahwa pemerintah dituntut untuk menangani ancaman nyata
Covid-19. Jawaban sementara pemerintah terhadap tuntutan tersebut adalah Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2018 terkait Kekarantinaan Kesehatan. Keputusannya adalah pemerintah
pusat tidak memberlakukan karantina wilayahatau lockdown melainkan
memberlakukanPembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagaimana diatur dalam PP
Nomor 21 Tahun 2020 dan juga melakukan tindakan tes massalmenggunakan alat rapid test
yang jika seseorang dinyatakan hasil tesnya reaktif maka akan dilakukan swab testuntuk
memastikan orang tersebutpositif atau negatif Covid-19
Sila keempat Pancasila mengandung nilai dasar yakni setiap permasalahan
diselesai-kan melaluimufakat. Dalam kehidupan bersama,bangsa Indonesia menjunjung
tinggi mufakat yang dicapai denganmusyawarah. Ini tiada lain merupakan pene-rapan
kedaulatan rakyat atau demokrasi dalam segala segi kehidupan.Kemerdekaan
menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga Negara untuk menyampaikan pikiran
dengan lisan,tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penanaman nilai sila keempat Pancasila di masyarakat sangat penting dalam
kehidupan bermasyarakat untukmencapai suatu tujuan bersama sesuaidengan gagasan
bersama, dengan adanya keberanian individu dalam menyampaikan gagasannya dengan
lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab dimuka umum
diharapkan mampu mewujudkan
kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu pelaksanaan hak asasimanusia
sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten dan
berkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan menyampaikan pendapat, mewujudkan iklim
yang kondusif bagi perkembangan partisipasi dan kreatifitassetiap warga negara sebagai wujud
hak dan tanggung jawab dalam kehidupanberdemokrasi, serta mampu
menempatkan tanggung jawab sosialdalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara
tanpa mengabaikan kepentingan perseoranganatau kelompok.Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa perwujudan nilai sila ke-4 Pancasila adalah musyawarah untuk mencapai
mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan, sebagai warga negara Indonesia setiap manusia
mempunyai kedudukan hak,dankewajiban yang sama, musyawarah dilakukan dengan akal sehat
dan sesuai dengan hati nurani yang luhur, tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang
lain, menghormati danmenjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah, mengutamakan musyawarah dalammengambil keputusan untuk
kepentingan bersama, di dalammusyawarah diutamakan kepentinganbersama di atas
kepentingan pribadi dangolongan, danmelaksanakan hasil keputusan musyawarah dengan
penuh ketulusan dan tanggungjawab,Dalam hal ini masyarakat harus menaati aturan yang
diberlakukan oleh pemerintah berdasarkan hasil mufakat bersama tentang pembatasan sosial
distancing atau lockdown sebagai upayapenyebaran dan penanganan covid sebagai bentuk
perwujudan nilai-nilai kerakyatan yang dipimipin oleh hikmat kebijaksaan
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan studi kepustakaan yang bersifat politis-yuridis, bahan
pustaka yang bersifat jurnal merupakan sumber data primer, karena bersifat ilmiah dan
memiliki keakuratan data yang memadai. Data primer dalam penelitian ini adalah tulisan,
ucapan, kalimat atau gambar yang berkaitan dengan implementasi nilai-nilai Pancasila
pada masa pandemi Covid 19 oleh Angkatan Muda Partai Golkar Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar. Sumber datanya adalah penasehat, ketua, dan Humas AMPG
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data, klasifikasi, dan merumuskan
kaedah dalam keteraturan data. Sumber data menggunakan artikel, jurnal, buku, dokumen
resmi, penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan serta menggunakan sumber lain seperti
youtube atau media sosial (instagram, facebook, dan twitter) yang masih relevan dalam
rangka menjaga kredibilitas. Analisis data yang digunakan adalah dengan analisis induktif
yaitu menganalisis berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan sesuai
permasalahan yang sudah disampaikan dalam perumusan masalah.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Studi Kasus pada Angkatan Muda Partai Golkar di Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar
Partai Golkar merupakan tiang dari remaja untuk melaksanakan pendidikan politik
dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila, dalam hal ini organisasi remaja diwakilkan
oleh organisasi sayap Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Hal ini didukung dengan
penelitian dari Rahayu & Triyanto (2020) yang menyatakan partai politik merupakan pilar
utama dalam kehidupan berdemokrasi dan berpolitik masih harus terus berproses dalam
menjalankan amanat sebagai penyalur aspirasi masyarakat. Badan sayap memiliki peran
dimana sebagai wadah aspirasi dan pengembangan bagi generasi muda. Sebagai sarana
pendekatan partai politik terhadap generasi muda dimana anggota dari partai politik itu
sendiri terjun dan memberi pemahaman terkait pendidikan politik. Apalagi di tengah-
tengah masa pandemi covid-19 ini, sayap partai AMPG telah mengaktualisasikan nilainilai
luhur Pancasila dengan ikut berpartisipasi dalam meringankan beban masyarakat yang
kesulitan akibat dampak pandemi covid-19.
Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar turut mensukseskan himbauan pemerintah dalam mengendalikan penyebaran
virus covid-19. Himbauan yang disampaikan mencakup tata cara beribadah. Hal ini
menunjukkan bentuk pengamalan Pancasila terkait sila pertama, Ketuhanan Yang Maha
Esa. AMPG Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar menghimbau masyarakat
terkait tata cara beribadah selama pandemi covid-19 ini dengan cara beribadah di rumah
saja, atau ke masjid dengan mengikuti ketentuan menjaga jarak dan menggunakan masker
atau membawa peralatan sholat sendiri. Masyarakat juga dihimbau untuk menjaga toleransi
antar umat beragama agar dapat melaksanakan keyakinan beribadahnya masing-masing
sesuai dengan pedoman protokol kesehatan yang disampaikan pemerintah. Bentuk toleransi
ini sejalan dengan hasil penelitian dari Sulianti dkk. (2020) yang menyatakan sikap
toleransi juga merupakan sebuah contoh dari implementasi sila keempat.
Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila pada masa pandemi Covid 19 oleh Angkatan Muda
Partai Golkar di Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar berkaitan dengan bentuk
pengamalan sila ke 4 adalah bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat melakukan
koordinasi dalam memahamkan masyarakat tentang pentingnya menjalani himbauan
pemerintah agar tidak beraktivitas di luar rumah. Koordinasi dilakukan dengan cara
musyawarah dengan cara-cara sesuai prosedur yang telah ditentukan satgas covid-19.
Musyawarah yang dilakukan oleh AMPG Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar dengan tokoh masyarakat ini sebagai bentuk pengamalan sila Kerakyataan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian dari Mardawani & Veronika (2019) yang menyatakan
dalam sila kerakyatan terkandung nilai demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan
dalam hidup negara. Dalam situasi pandemi Covid 19 yang serba sulit ini, bukan hanya
masyarakat yang kesulitan dalam beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang baru ini,
pemerintah pun dituntut untuk membuat kebijakan yang tepat sasaran supaya tidak
menimbulkan polemik di masyarakat. Nyatanya kebijakan-kebijakan yang saat ini masih
dilematis memaksa semua pihak untuk dijalankan bersama. Dengan membuat kebijakan
yang pro masyarakat artinya pemerintah telah mengamalkan Pancasila sila ke-4, yakni
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.
Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila pada masa pandemi Covid-19 oleh Angkatan Muda
Partai Golkar Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar pada masyarakat umum ini
sebenarnya tidak menemui kendala yang berarti, namun AMPG Kecamatan Gondangrejo
tidak dapat beraktivitas dengan leluasa pada masa pandemi Covid-19 ini dikarenakan
protokol kesehatan untuk jaga jarak (social distancing) dan mengurangi aktivitas di luar
rumah. AMPG Kecamatan Gondangrejo dan masyarakat di sekitar juga menyadari dan
menerima dengan baik atas himbauan pemerintah untuk bekerja di rumah dan ibadah di
rumah untuk mencegah penularan Covid-19. Penelitian yang dilakukan oleh Darmawan,
dkk. (2020) menunjukkan masyarakat beragama saat ini sangat tertekan, terkait dengan
kegiatan ibadah yang biasa mereka lakukan, terlebih ketika suatu daerah sudah
memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kegiatan berjamaah di masjid
pun dibatasi bahkan tidak diperbolehkan. Namun, mereka tetap mengikuti anjuran
pemerintah untuk melaksanakan ibadah tersebut di rumah mereka masing-masing,
rasionalitas mereka cenderung tinggi, aturan social distancing pun diperhatikan.
Pada masa pandemi Covid-19 ini kegiatan AMPG Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar juga ada pembatasan untuk berkumpul dan berkerumun. Temuan
ini sejalan dengan penelitian dari Indrawati (2020) yang menyatakan upaya pencegahan
dan perlindungan diri dari Covid-19 oleh wargamasyarakat dengan cara menjaga jarak dan
tidak berkerumun. Para remaja seringkali berkerumun di tempat-tempat nongkrong untuk
sekedar ngobrol. Kerumunan di ruang publik, terutama dengan tidak mengindahkan
protokol kesehatan, berpotensi menimbulkan klaster baru dari penyebaran Covid-19. Oleh
karena itu, peran remaja terutama AMPG Kecamatan Karanganyar untuk selalu
menghimbau masyarakat agar mengindari kerumunan dan tetap menjaga jarak.
Penerapan Implementasi Nilai Pancasila Pada Sila Ke-4 Dalam Normalisasi
Kehidupan pada Kenormalan Baru Dampak Pandemi Covid-19
Kenormalan baru akan menjadi momentum besar dalam perubahan kebiasaan dalam
masyarakat. Keadaan sosial, ekonomi, dan budaya pasti akan bergeser kepada tatanan baru.
Novri Susan dari Universitas Airlangga menyatakan sistem respons dalam menghadapi
pandemi Covid-19 di Indonesia tidak hanya bertumpu bagaimana sistem negara yang
bekerja, tetapi ada reprositas atau timbal balik dengan masyarakat. Dalam hal ini kunci
utama ada pada timbal balik dan itu menjadi bagian dari konteks negara demokrasi yaitu
masyarakat berpartisipasi baik partisipasi publik maupun partisipasi pengorganisasian
(Nugroho, 2020a).
Pada kenormalan baru ini masyarakat wajib untuk mematahui anjuran yang
diberikan oleh pemerintah dalam menjunjung nilai Pancasila sila ke-4 yaitu Kerakyatan
Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Makna
sila keempat Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ialah saling
menghormati dan menghargai setiap keputusan yang telah disepakati bersama. Pada
pelaksanaannya kebiasaan yang harus ada pada masyarakat adalah sebagai berikut
(Rosyidha, 2020):
1. Mengenakan masker dalam segala aktivitas. Penggunaan masker wajib dilakukan
oleh masyarakat dalam setiap melakukan aktivitas. Pada perkembangannya masker akan
dapat menjadi trend fashion yang sangat penting. Hal ini akan dapat dilihat misalnya
adalah dengan kesesuaian antara motif dan warna masker yang digunakan terhadap
pakaian, suasana hati, dan kepatutan terhadap tempat tujuan menjadi hal perlu wajib untuk
dilakukan.
2. Pengecekan suhu tubuh. Kegiatan ini akan dilakukan selama pandemi Covid19 belum
hilang. Akhirnya hanya mereka yang sehat saja dapat masuk dan berakvitas di dalam
sebuah area publik. 3. Penyemprotan disinfektan. Kegiatan ini akan menjadi hal yang biasa
dilakukan di area publik. Penyemprotan ini bisa ditujukan untuk benda-benda pribadi atau
pada setiap individu.
4. Rajin mencuci tangan. Sarana mencuci tangan harus disiapkan pada setiap area public.
Masyarakat juga akan terbiasa membawa hand sanitizer dan tissue basah untuk segala
aktivitas dalam masa kenormalan baru.
5. Jaga jarak. Masyarakat diharuskan untuk menjaga jarak aman, menghindari
kerumunan, dan akan melaksanakan interaksi secara langsung jika hanya perlu saja. Orang
juga akan lebih menjaga diri untuk tidak menyentuh sembarang benda di area publik.
6. Memanfaatkan layanan online. Dalam kenormalan baru masyarakat akan lebih senang
untuk melakukan segala aktivitasnya dengan berbasis teknologi Seperti contohnya dalam
melakukan aktivitas membeli barang kebutuhan, memesan makan, hingga melakukan
transaksi pembelian dengan memanfaatkan e-wallet, ataupun mbanking. Kedepan orang
juga akan terbiasa dan senang dengan melakukan rapat atau aktivitas bersama-sama secara
virtual.
7. Menerapkan pola hidup sehat. Masyarakat harus menjaga pola hidupnya dengan
berbagai aktivitas seperti makan makanan yang sehat dan higienis. Mengonsumsi suplemen
vitamin yang bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berolahraga secara teratur dan
istirahat yang cukup.
Dalam pelaksanaan kenormalan baru maka kolaborasi pemerintah dan masyarakat
harus ditingkatkan. Pemerintah sebagai actor utama dalam proses ini harus mampu
menjalankan perannya. Dalam mengeluarkan kebijakan pemerintah seharusnya
mengedepankan prinsip orientasi pada masalah (problem oriented) dan orientasi pada
tindakan yang nyata (action oriented).
Upaya nyata, terencana, sistemik, terukur, dan berkelanjutan harus dilakukan dalam
rangka meningkatkan kepercayaan aktor dalam terciptanya kolaborasi. Pemerintah harus
memenuhi program-program yang memang diperuntukkan kepada rakyat seperti jaminan
sosial dan pelayanan kesehatan. Hal ini menjadikan masyarakat akan merasa aman
terlindungi oleh pemerintah meskipun dalam situasi pandemi.
SIMPULAN
Penerapan Implementasi Nilai-nilai Kerakyatan Pancasila Dalam Situasi Penanganan,
Penyebaran Dampak Covid-19. Sila keempat Pancasila mengandung nilai dasar yakni
setiap permasalahan diselesai-kan melalui mufakat. Dalam kehidupan bersama, bangsa
Indonesia menjunjung tinggi mufakat yang dicapai dengan musyawarah. Ini tiada lain
merupakan pene-rapan kedaulatan rakyat atau demokrasi dalam segala segi kehidupan.
Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila pada masa pandemi Covid-19 oleh Angkatan Muda
Partai Golkar Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar pada masyarakat umum ini
sebenarnya tidak menemui kendala yang berarti, namun AMPG Kecamatan Gondangrejo
tidak dapat beraktivitas dengan leluasa pada masa pandemi Covid-19 ini dikarenakan
protokol kesehatan untuk jaga jarak (social distancing) dan mengurangi aktivitas di luar
rumah. AMPG Kecamatan Gondangrejo dan masyarakat di sekitar juga menyadari dan
menerima dengan baik atas himbauan pemerintah untuk bekerja di rumah dan ibadah di
rumah untuk mencegah penularan Covid-19. Penelitian yang dilakukan oleh Darmawan,
dkk. (2020) menunjukkan masyarakat beragama saat ini sangat tertekan, terkait dengan
kegiatan ibadah yang biasa mereka lakukan, terlebih ketika suatu daerah sudah
memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kegiatan berjamaah di masjid
pun dibatasi bahkan tidak diperbolehkan. Namun, mereka tetap mengikuti anjuran
pemerintah untuk melaksanakan ibadah tersebut di rumah mereka masing-masing,
rasionalitas mereka cenderung tinggi, aturan social distancing pun diperhatikan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami sangat berterimakasih kepada semua penulis dan peneliti yang berpartisipasi
dalam penelitian tersebut sehingga mampu menghasilkan Penelitiani yang bagus dan semoga
bermanfaat bagi semua orang yang membaca dan semoga dapat memberikan kritik dan
sarannya kepada kami agar bisa lebih baik lagi kedepannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Darmawan, dkk. Angkatan Muda Partai Golkar
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar . Novri Susan dari Universitas Airlangga.
Kami ucapkan terimakasih banyak kepada semuanya.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad,A,R.(2020). Implementasi Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan Pada Mahasiswa Program Studi
Ppkn Ikip Pgri Pontianak.2(2).Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan .
wahidah.,I.Mumammad,A.S.M.chaerul.A.R,Nur.F.S.H.Raihan.A.(2020).Pandemik Covid-
19: Analisis Perencanaan Pemerintah dan Masyarakat dalam Berbagai Upaya Pencegahan
COVID-19 Pandemic: Analysis of Government and Community Planning in Various
Prevention Measures .11(3).Jurnal Manajemen Dan Organisasi(JMO)

Achmadi, R. Z., & Muhibbin, A. (2020). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masa
Pandemi Covid 19 (Studi Kasus pada Angkatan Muda Partai Golkar di Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten …. 19. http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/87287

Jerowaru, K., & Timur, K. L. (2020). Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman. Pendidikan
Sosial Keberagaman, 7(2), 76–87.

Januar Mahardhani, A. (2020). Menjadi Warga Negara yang Baik pada Masa Pandemi
Covid-19: Persprektif Kenormalan Baru. Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 5(2),
65–76. https://doi.org/10.24269/jpk.v5.n2.2020.pp65-76

Anda mungkin juga menyukai