Anda di halaman 1dari 19

TUGAS AKHIR

MAKALAH BAHASA INDONESIA


PENGARUH COVID-19 TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA
ANAK MUDA DI INDONESIA
Dosen Pengampu: Woro Wiratsih, S.Pd.,Ma.

Disusun oleh:
Natasha Grace Christi (180423947)

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA


UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti yang kita semua tahu, saat ini virus yang sangat membahayakan nyawa
manusia sedang menyerang seluruh negara di Bumi ini. Virus ini dikenal dengan nama
Corona Virus Disease atau Covid-19. Virus ini tidak hanya menyerang para manula
saja, tetapi juga anak muda, dan tidak pandang bulu. Banyak tokoh-tokoh penting di
dunia maupun di Indonesia yang sudah terkena Covid-19, seperti wakil presiden Iran
yaitu Masoumeh Ebtekar, ada juga Nadine Dorries seorang Menteri Kesehatan Junior
Inggris, Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan Republik Indonesia, serta masih
banyak lagi tokoh-tokoh penting lainnya yang terkena Covid-19 ini (Nugroho, 2020).
Virus corona bisa sangat cepat menyebar dan menular pada manusia yang
terinfeksi. Gejala yang biasanya muncul adalah batuk kering jika virus masih berada di
hidung dan tenggorokan (Shalihah, 2020). Namun, untuk beberapa kasus yang terjadi
pada manusia yang memiliki daya imun yang kebal, mereka biasanya tidak memiliki
gejala atau biasa disebut OTG (Orang Tanpa Gejala).
Pemerintah menyikapi wabah ini dengan menyuruh masyarakat untuk
melaksanakan protokol kesehatan dengan benar. Antara lain seperti menggunakan
masker, mengecek suhu tubuh, rajin mencuci tangan dengan sabun, menggunakan hand
sanitizer jika tidak ada air, tidak menyentuh area wajah dengan tangan, serta melakukan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), social distancing, dan physical distancing.
Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tetap berada dirumah sebagai bentuk
upaya pencegahan persebaran Covid-19.
Maka sudah tak heran lagi jika anak-anak muda di Indonesia banyak
menghabiskan waktunya dengan bermain media sosial sebagai akibat dari adanya
wabah Covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk selalu berada dirumah saja.
Mereka lebih senang untuk menghilangkan rasa bosan melalui media sosial yang
dimiliki. Tak sedikit pula dari mereka yang menggunakan jejaring sosial untuk
menghilangkan rasa rindu dengan teman-teman mereka. Bukan menjadi rahasia publik
lagi jika media sosial bisa mendekatkan yang jauh.
Media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial (Nurkarima,
2018). Media sosial sendiri didefinisikan sebagai sebuah media online, dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi

2
blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual (Muqaffi, 2017). Media sosial hadir
dan merubah paradigma berkomunikasi di masyarakat saat ini (Watie, 2011).
Akibat dari pandemi ini, banyak pekerjaan dan institusi pendidikan yang
terhambat dalam prosesnya, dikarenakan harus mengutamakan social distancing dan
physical distancing, sehingga mengharuskan anggotanya untuk bekerja dan belajar dari
rumah (work from home). Dari proses WFH tersebut mengakibatkan terjadinya
lonjakan traffic internet meningkat 40% hingga 50% dari penggunaan internet di
seluruh Indonesia, terutama pada aspek jejaring sosial yang dapat memengaruhi proses
kegiatan belajar mengajar. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis dalam menyusun
makalah ini dengan judul “Pengaruh Covid-19 Terhadap Penggunaan Media Sosial
pada Anak Muda di Indonesia”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dampak negatif media sosial terhadap anak muda di Indonesia?
2. Bagaimana solusi agar tidak kecanduan menggunakan media sosial?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian yang mengangkat topik mengenai pengaruh Covid-19 terhadap penggunaan
media sosial pada anak muda di Indonesia ini memiliki tujuan sebagaimana disebutkan
pada poin-poin di bawah ini.
1. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dampak negatif dari media sosial
pada anak muda di Indonesia.
2. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui solusi dari kecanduan menggunakan
media sosial pada anak muda di Indonesia.

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan topik yang diangkat dan membandingkannya dengan fenomena-fenomena
yang terjadi akhir-akhir ini, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang
dapat diaplikasikan secara nyata oleh masyarakat pada masa kini.
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para akademisi yang sedang
belajar mengenai media sosial maupun yang mempelajari media sosial. Penelitian
ini semoga dapat menambahkan teori terhadap perkembangan umat manusia
dengan munculnya media sosial baru di dalam masyarakat. Sehingga peneliti

3
selanjutnya dapat mengembangkan teori ini dan menemukan teori-teori baru yang
dapat menyempurnakan teori ini maupun teori terdahulu.
2. Manfaat Praktis
Dengan memaparkan hasilnya, penelitian ini diharapkan dapat menambahkan
wawasan bagi pembacanya yang ingin mengetahui media sosial. Selain itu,
diharapkan penelitian ini dapat menjelasakan alasan-alasan dibalik fenomena-
fenomena yang terjadi di masyarakat di mana media sosial terus berkembang
dengan berbagai macam.

E. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian


Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka peneliti
hanya akan fokus pada pengaruh Covid-19 terhadap penggunaan media sosial pada
anak muda di Indonesia. Anak muda yang dijadikan subjek penelitian adalah anak muda
dengan rentang usia 17 tahun hingga 23 tahun yang berada atau tinggal di wilayah
Indonesia. Penelitian ini akan menggunakan kuesioner yang akan disebarkan kepada
48 anak muda di Indonesia yang aktif bermain media sosial pada gawai mereka.
Batasan ini digunakan untuk memungkinkan mendapatkan data yang bisa melihat
pengaruh Covid-19. Ada kemungkinan munculnya faktor-faktor luar yang tak
berhubungan dengan topik penelitian karena setiap anak muda memiliki kondisi yang
beragam.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Berikut ini beberapa pengertian media sosial yang berasal dari berbagai literatur-literatur
penelitian akan dijelaskan dibawah ini (Fuchs, 2004).

1. Mandibergh (2012)
Media sosial adalah media yang mewadahi kerja sama di antara pengguna yang
menghasilkan konten (user generated content) (Eprints UMM).
2. Shirky (2008)
Media sosial dan perangkat lunak sosial merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan
pengguna untuk berbagi, bekerja sama di antara pengguna dan melakukan tindakan secara
kolektif yang semuanya berada diluar kerangka institusional maupun organisasi (Rizal,
2020).
3. Boyd (2009)
Menjelaskan media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan
individu maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi dan berkolaborasi
atau bermain. Media sosial memiliki kekuatan pada User Generated Content (UGC)
dimana konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di institusi media
massa (Rizal, 2020).
4. Van Dijck (2013)
Media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang
memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun bekerjasama1.
5. Meike dan Young (2012)
Menyimpulkan media sosial sebagai konvergensi antara komunikasi personal dalam arti
saling berbagi di antara individu (to be shared one to one) dan media publik untuk berbagi
kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu (Rizal, 2020).
6. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Media sosial adalah laman atau aplikasi yang memungkinkan pengguna dapat membuat
dan berbagi isi atau terlibat dalam jaringan sosial2.

1
Van Dijck, A Critical History of Social Media, Amsterdam: 2013, hlm. 35
2
Depdiknas RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002

5
7. Rulli Nasrullah (2017)
Media sosial dapat dilihat sebagai fasilitator online yang menguatkan hubungan antar
pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial3.
8. Van Dijck (2013)
Media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Menggunakan media sosial
menjadikan kita sebagai diri sendiri (Scorpion10759, n.d.)4.

Sedangkan menurut peneliti, media sosial merupakan sebuah media online atau wadah
dimana setiap penggunanya bisa bebas berinteraksi secara virtual atau online untuk saling
berbagi atau berpartisipasi baik itu informasi maupun hiburan yang mampu mendukung
adanya berhubungan sosial (Rizal, 2020)5.

3
Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2017, hlm. 11
4
Ibid. hlm. 36
5
Dr. Achmad Rizal, Manajemen Pemasaran di Era Masyarakat Industri 4.0, Bandung: Deepublish, 2020, hlm
275

6
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Jenis pendekatan penelitian yang penulis gunakan yaitu kualitatif. Jenis pendekatan ini
menekankan pada aspek kualitas. Penelitian pada jenis pendekatan kualitatif ini
cenderung menerapkan proses induksi, dimana penarikan kesimpulan berasal dari data
lapangan yang peneliti peroleh dari hasil penelitian sesuai dengan topik yang dipilih
mengenai pengaruh Covid-19 terhadap penggunaan media sosial pada anak muda di
Indonesia. Untuk jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu deskriptif. Oleh karena
itu pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah penelitian yang menghasilkan data
deskriktif berupa kata-kata atau lisan (Moleong, 2011). Jenis penelitian ini membantu
peneliti dalam menemukan hasil.
Pendekatan penelitian : kualitatif
Jenis penelitian : deskriptif

B. Populasi dan Sampel


Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi anak muda di Indonesia. Dimana anak
muda yang ikut berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini tinggal diberbagai tempat
dan daerah di Indonesia. Sedangkan sampel yang diambil yaitu sebanyak 48 anak muda
yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia.
Populasi : anak muda di Indonesia
Sampel : 48 anak muda di Indonesia

C. Prosedur Pengumpulan Data


Langkah penting dalam melakukan penelitian yaitu pengumpulan data. Bahan analisis
dalam penelitian didapat dari data yang terkumpul, selanjutnya data tersebut yang
peneliti gunakan untuk membantu penelitian mengenai pengaruh Covid-19 terhadap
penggunaan media sosial pada anak muda di Indonesia. Instrumen atau alat
pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner. Kuesioner adalah alat riset atau
survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan
tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau pos.
Teknik pengumpulan data : kuesioner
Instrumen / alat : kuesioner

7
D. Analisis Data
Analisis data adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi informasi sehingga
karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi permasalahan,
terutama masalah yang berkaitan dengan penelitian. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif yaitu pengumpulan data,
tabulasi, pendeskripsian data. Langkah-langkah tersebut sebagi berikut.
a. Tabulasi
Tabulasi merupakan kegiatan mencatat ataupun entri data kedalam tabel-tabel induk
dalam penelitian.
b. Pendeskripsian data
Pendeskripsian data yaitu menyajikan data dalam bentuk tabel frekuensi ataupun
diagram dan dalam berbagai macam ukuran tendensi sentral maupun ukuran
dispersi. Dengan tujuan untuk memahami karakteristik data sampel dari penelitian
tersebut (N, 2015).

E. Tahap-tahap Penelitian
1. Tahap Perencanaan
a. Mengidentifikasi masalah
Pada tahap ini peneliti harus mencari dahulu apa masalah yang hendak diteliti.
b. Merumuskan masalah
Tahap ini melakukan kelanjutan dari penemuan lalu membuat rumusan masalah
berdasarkan pada masalah apa yang diteliti.
c. Mengadakan studi pendahuluan
Studi pendahuluan ini memiliki tujuan untuk mengumpulkan informasi yang
terkait dengan masalah yang akan diteliti. Pengetahuan yang didapatkan dari
studi pendahuluan berguna untuk menyusun kerangka teoritis.
d. Merumuskan hipotesis
Merumuskan hipotesis yaitu merumuskan dugaan sementara yang akan
dibuktikan kebenarannya melalui penelitian terkait.
e. Menentukan sampel penelitian
Pada tahap ini yaitu melakukan penentuan objek yang akan diteliti.
f. Menyusun rencana penelitian
Selanjutnya ditahap ini adalah pedoman selama melakukan penelitian.

8
2. Tahap pelaksanaan penelitian
a. Pengumpulan data
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data-data melalui kegiatan penelitian
yang dijadikan dasar dalam menguji hipotesis yang diajukan.
b. Analisis data
Analisis data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah sebuah data
menjadi informasi, dengan begitu karakteristik data tersebut menjadi mudah
untuk dipahami dan juga bermanfaat (Jojonomic, 2019).

9
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak muda di Indonesia. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak negatif dari media sosial yang
timbul karena adanya Covid-19 serta untuk mengetahui solusi dari kecanduan dalam
menggunakan media sosial pada anak muda.

Data diatas adalah umur para responden yang telah sedia mengisi kuesioner penelitian
ini.
Umur 17 18 19 20 21 22 23
Jumlah 6 3 13 14 7 1 4
% 12,5% 6,3% 27,1% 29,2% 14,6% 2,1% 8,3%

10
Telah diperoleh data diatas dengan hasil pengguna aplikasi Whatsapp tertinggi
dibandingkan dengan aplikasi lainnya yaitu 95,8% atau 46 dari 48 orang menggunakan
Whatsapp. Setelah itu ada penggunaan aplikasi Instagram sebesar 47,9% atau 23 dari
48 orang memakai Instagram. Kemudian penggunaan Twitter sebesar 35,4% atau 17
dari 48 orang memakai Twitter. Penggunaan Facebook sebesar 18,8% atau 9 dari 48
orang menggunakan Facebook. Kemudian ada aplikasi Line yang digunakan sebesar
12,5% atau 6 dari 48 orang menggunakan Line. Penggunaan aplikasi Snapchat sebesar
4,2% atau 2 dari 48 orang memilih menggunakan Snapchat. Lalu yang terakhir ada
aplikasi Ask.fm dengan nol pengguna.

11
Dari data diagram diatas dapat diperoleh data sebagai berikut.
Kegiatan Menonton TV Olahraga Tidak/jarang Tidak Memasak
menggunakan melakukan
gawai apapun
Jumlah 27 3 3 1 14
% 56,3% 6,3% 6,3% 2,1% 29,2%

Dari data diatas, sebanyak 75% responden menjawab Ya dan 25% responden menjawab
Tidak.

Dari data diagram diatas, diperoleh hasil sebanyak 45,8% responden menjawab Ya, dan
sebanyak 54,2% responden menjawab Tidak.

12
Dari data diagram diatas, diperoleh hasil sebanyak 43,8% responden menjawab Ya, dan
56,3% responden menjawab Tidak.

B. Temuan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menemukan hasil dari data-data yang didapatkan
bahwa pengguna media sosial terbanyak dari responden adalah anak muda dengan rata-
rata umur 19 tahun dan 20 tahun. Kemudian, aplikasi atau media sosial yang paling
banyak digunakan oleh responden adalah Whatsapp lalu diikuti oleh Instagram,
Twitter, Facebook, Line, dan Snapchat. Ini menunjukkan bahwa aplikasi yang sering
digunakan oleh anak muda di Indonesia atau bahkan seluruh masyarakat di Indonesia
adalah Whatsapp.
Data yang diperoleh menunjukkan 75% responden menyatakan mereka menjadi
lebih sering menggunakan media sosial dari sebelumnya, setelah Covid-19 menyerang.
Dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari seringnya memakai media sosial yaitu
membuat pengguna menjadi malas untuk beraktivitas seperti mengerjakan tugas-tugas
dari institusi pendidikan atau tempat kerja mereka maupun peerjaan rumah lainnya. Ini
dapat dilihat dari hasil kuesioner yang diisi oleh para responden menunjukkan hampir
50% menyatakan Ya. Sebanyak 43,8% responden menyatakan media sosial membuat
mereka lupa terhadap waktu.
Namun untuk mengatasi dampak-dampak negatif yang telah disebutkan tadi,
ada beberapa cara agar dapat terhindar dari kecanduan menggunakan media sosial.
Melakukan aktivitas atau kegiatan yang menyenagkan bisa menjadi salah satu solusi,
contohnya seperti melakukan hobi. Hobi setiap anak muda berbeda-beda, tergantung
dari minat mereka. Dalam penelitian ini, para responden lebih banyak memilih untuk

13
menonton TV. Kemudian ada juga yang memilih untuk memasak, mencoba resep-resep
baru bisa melatih bakat memasak para anak muda. Lalu yang terakhir ada yang memilih
untuk berolahraga, selama berdiam diri dirumah selama masa pandemi bukan menjadi
alasan untuk malas berolahraga.
Menonton TV, memasak dan berolahraga hanyalah tiga contoh aktivitas yang
bisa dilakukan anak muda selama masa pandemi ini agar tidak kecanduan media sosial.
Tentunya masih banyak lagi kegiatan-kegiatan positif dan menyenangkan lainnya yang
bisa dilakukan dirumah. Namun, sebenarnya tidak hanya anak muda saja yang bisa
melakukan kegiatan atau hobi tersebut, tetapi semua kalangan bisa.

14
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Media sosial memang bisa digunakan untuk berinteraksi sosial secara online, juga bisa
digunakan untuk memberi dan menerima informasi maupun pengetahuan. Namun,
selama masyarakat diharuskan untuk stay at home karena akibat dari Covid-19,
penggunaan media sosial menjadi lebih drastis dari sebelumnya dan bisa membuat para
penggunanya kecanduan. Melakukan hobi atau aktivitas lain yang menyenangkan bisa
menjadi cara agar tidak kecanduan. Oleh karena itu, selain menggunakan gawai dan
media sosial, membagi waktu untuk hobi dapat mencegah dari kecanduan
menggunakan media sosial.

B. Saran
Saran dari penulis adalah terus belajar membagi waktu dengan baik dan menggunakan
media sosial dengan bijak agar tidak menjadi hal yang negatif. Terus mengembangkan
media sosial yang bermanfaat dan mendidik penggunanya supaya bisa menjadi dampak
yang positif bagi para pemakai.

15
Daftar Pustaka

Eprints UMM. (n.d.). Retrieved from Eprints UMM:


http://eprints.umm.ac.id/40601/3/BAB%20II.pdf

Fuchs. (2004). Media Sosial. Media Sosial, 35-36.

Jojonomic. (2019, September 27). Jojonomic. Retrieved from Jojonomic.

Moleong. (2011).

Muqaffi, A. (2017, Februari 22). Digital Library UIN Sunan Ampel. Retrieved from Digital
Library UIN Sunan Ampel: digilib.uinsby.ac.id/15465

N, S. (2015, September 5). Pengertian Apapun. Retrieved from Pengertian Apapun:


http://www.pengertianku.net/2015/09/pengertian-analisis-data-dan-tujuannya.html

Nugroho, R. S. (2020, April 3). Kompas.com. Retrieved from Kompas.com:


http://www.kompas.com/tren/read/2020/04/03/123600365/berikut-22-tokoh-dunia-
dan-indonesia-yang-positif-virus-corona

Nurkarima, N. (2018, Juli 17). IAIN TULUNGAGUNG Institutional Repository. Retrieved


from IAIN TULUNGAGUNG Institutional Repository: repo.iain-
tulungagung.ac.id/7912/5/Bab%20II.pdf

Rizal, A. (2020). Manajemen Pemasaran di Era Masyarakat Industri 4.0. Bandung: Deepublish.

Scorpion10759, P. (n.d.). Course Hero. Retrieved from Course Hero:


https://www.coursehero.com/file/p1jv5k0p/Intinya-menggunakan-media-sosial-
menjadikan-kita-sebagai-diri-sendiri-Beberapa/

Shalihah, N. F. (2020, April 11). Kompas.com. Retrieved from Kompas.com:


http://www.kompas.com/tren/read/2020/04/11/060700965/sangat-cepat-
perkembangan-gejala-terinfeksi-virus-corona-dari-ringan-ke

Watie, E. D. (2011, Juli). Jurnal The Messenger. Komunikasi dan Media Sosial, 69. Retrieved
from Jurnal The Messenger: journals.usm.ac.id/index.php/the-
messenger/article/download/270/172

16
Lampiran

17
18
19

Anda mungkin juga menyukai