Anda di halaman 1dari 52

EFEK PEMBERITAAN VIRUS CORONA MENGENAI

KESEHATAN IMUNITAS DI MEDIA ONLINE DALAM


KAJIAN SOSIOLOGI KOMUNIKASI MASSA

(Tugas ini diajukan untuk memenuhi UAS mata kuliah Sosiologi Komunikasi
Massa)

Disusun Oleh:

Ade Tasya Wahida 0101173132

Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Nurhanifah, MA.

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


(KPI-B) SEMESTER VI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1


B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 2
D. Kegunaan Penelitian................................................................................. 2
E. Sistematika Pembahasan........................................................................... 3
F. Sistematika Penulisan................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN

1. KERANGKA TEORITIS
A. Pengertian Sosiologi Komunikasi Massa................................................... 5
B. Kedudukan dan peran Media Online dalam Masyarakat........................... 6
C. Media Online............................................................................................. 7
D. Karakteristik Media Online....................................................................... 8
E. Definis Berita............................................................................................ 8
F. Nilai Berita............................................................................................... 9
G. Efek Komunikasi Massa............................................................................ 9

2. KAJIAN TEORI
A. Teori S-O-R (Stimulus, Organism, Respon)........................................... 12
B. Teori Disonansi Kognitif........................................................................ 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian ............................................................................ 15


B. Jenis Penelitian ....................................................................................... 15
C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 15
D. Sumber Data ........................................................................................... 16
E. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 16
F. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................ 16
G. Teknik Analisis Data.............................................................................. 17

i
BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Definisi Virus Corona............................................................................. 18


B. Informasi mengenai Covid-19................................................................ 20
C. Berita Online tentang Covid-19.............................................................. 21
D. Blanko Koding Pengumpulan berita Covid 19........................................ 23
E. Hasil Temuan Penelitian.......................................................................... 42

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................. 45

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 47

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi komunikasi memungkinkan penggunaan


berbagai macam media untuk menyampaikan pesan. Media online tumbuh
dengan sangat cepat. Cepatnya perkembangan teknologi membuat media
online banyak berkembang dan ingin menyampaikan informasi pada
khayalak.

Sosiologi komunikasi mempelajari tentang proses komunikasi


secara sosiologis. Proses komunikasi merupakan suatu bentuk interaksi
sosial yang melibatkan individu dan atau kelompok sosial. Proses tersebut
memiliki pengaruh yang sifatnya timbal balik. Sebagaimana interaksi
sosial yang merupakan aspek inti dari hubungan sosial, komunikasi
merupakan salah satu prasyarat inti dari interaksi sosial. Dalam proses
komunikasi selalu ada komunikator, pesan, dan penerima pesan. Ketiga
unsur tersebut juga eksis dalam interaksi sosial.

Kebutuhan untuk berkomunikasi secara publik dengan orang


banyak, dipenuhi melalui aktivitas komunikasi massa. Dengan demikian
komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya kehidupan suatu
masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus
merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin
manusia hidup di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama
lain. Oleh sebab itu komunikasi merupakan tindakan manusia yang lahir
dengan penuh kesadaran, bahkan secara aktif manusia sengaja
melahirkannya karena ada maksud atau tujuan tertentu.

Dapat dikatakan bahwa didalam kehidupan komunikasi adalah


persyaratan yang utama dalam kehidupan manusia. Tidak ada manusia
yang melepaskan hidupnya untuk berkomuikasi antar sesama. Dengan
seperti itu, komunikasi sosial sangat penting dalam kehidupan manusia

1
pada umumnya untuk membantunya berinteraksi dengan sesama, karena
manusia tercipta sebagai mahluk sosial.

Pada bulan Desember ada sebuah virus baru yang muncul dan
menyebabkan pandemi, dimana oenyakit yang menyebar ke seluruh dunia. Virus

2
ini diketahui berasal dari China. Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang
dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis
coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari
batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru
yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19. COVID-19 adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Ini
merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum
terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini setelah melihat dari latarbelakang
masalah.

1. Bagaimana kaitannya sosiologi komunikasi massa dengan berita?


2. Bagaimana berita Covid-19 yang dapat mempengaruhi masyarakat?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

A. Untuk mengetahui apa itu sosiologi komunikasi massa.


B. Untuk Mengetahui bagaimana dampak dari berita Covid-19 tersebut bagi
masyarakat.

D. Pembatasan Masalah
Agar penelitian lebih terfokus maka peneliti membatasi masalah pada aktivitas
divisi di media sosial maupun media online. pada periode 18 Maret sampai 14
Juni 2020 yang terkait dengan judul penelitian yaitu “Efek pemberitaan virus
Corona mengenai kesehatan imunitas di media online dalam Kajian Sosiologi
Komunikasi Massa” sebanyak 9 berita yang akan dimuat dalam penelitian ini.

2
E. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian dalam penelitian ini terbagi dua yaitu sebagai
berikut:

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini berguna bagi pengembangan ilmu


Sosiologi Komunikasi Massa, terutama sebagai sumbangan dalam
pengembangan dalam dampak pada berita.
2. Secara praktis, penelitian ini dapat berguna bagi peneliti khususnya
setelah melihat aktivitas masyarakat, dimana banyak yg di sajikan media
untuk sebuah berita yang sedang sedang hangat, yaitu berita Covid-19.

F. Sistematika Pembahasan

Proposal ini terdiri dari tiga bab dan beberapa sub bab yang erat
kaitannya antara satu bab dengan bab lainnya. Untuk lebih jelas, berikut
ini akan diuraikan sistematika pembahasan dalam proposal ini.

Bab I Pendahuluan, terdiri atas Latar Belakang Masalah, Rumusan


Masalah, Tujuan Penelitian, Pembatas Masalah, Kegunaan Penelitian dan
Sistematika Pembahasan.

Bab II Kerangka Teoritis, pada bab ini dibahas teori-teori yang


berkaitan, yaitu Pengertian Sosiologi Komunikasi Massa, Kedudukan dan
Peran Media Online dalam masyarakat, Media Online, Karakteristik
Media Online, Definisi Berita, Nilai berita, dan Teori Komunikasi Massa.

Bab III Metodologi Penelitian, pada bab ini akan dipaparkan


tentang, Metodologi Penelitian, Jenis Penelitian, Subjek dan Objek
Penelitian, Sumber Data, Metode Pengumpulan Data, Instrumen
Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data.

Bab IV Hasil Penelitian, pada bab ini akan dipaparkan tentang,


Definisi Covid-19, Informasi mengenai Covid-19, Berita Online tentang
Covid-19, Blanko Koding dan Analisa Penelitian.

3
Bab V Penutup, dalam pembahasan ini akan dipaparkan yaitu
tentang, Kesimpulan dan Saran.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. KERANGKA TEORITIS

A. Pengertian Sosiologi Komunikasi Massa

Komunikasi massa diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi


atau pesan-pesan yang ditujukan kepada khalayak massa dengan karakteristik
tertentu, sedangkan media massa merupakan salah satu komponen atau sarana
yang memungkinkan berlangsungnya proses komunikasi massa.1

Dalam pandangan pakar sosiologi Soerjono Soekanto, sosiologi


komunikasi merupakan kekhususan sosiologi dalam mempelajari interaksi sosial
yaitu suatu hubungan atau komunikasi yang menimbulkan proses saling
pengaruhmemengaruhi antara para individu, individu dengan kelompok maupun
antarkelompok.2

Secara komprehensif sosiologi komunikasi mempelajari tentang interaksi


sosial dengan segala aspek yang berhubungan dengan interaksi tersebut seperti
bagaimana interaksi (komunikasi) itu dilakukan dengan menggunakan media,
bagaimana efek media sebagai akibat dari interaksi tersebut, sampai dengan
bagaimana perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat yang didorong oleh
efek media berkembang serta efek sosial macarn apa yang ditanggung masyarakat
sebagai akibat dari perubahanperubahan yang didorong oleh media massa‘itu.3

Setiap ilmu memiliki objek kajian formal yang sama: manusia. Objek
manusia dalam studi sosiologi komunikasi menekankan pada aspek aktivitas
manusia sebagai makhluk sosial yang melakukan aktivitas sosiologi yaitu proses
sosial dan komunikasi. Aspek ini merupakan aspek dominan dalam kehidupan
manusia bersama orang lain. Aspek lainnya adalah telematika dan realitasnya.

1
Haris Sumadiria, Sosiologi Komunikasi Massa, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2014), h. 138.
2
Soerjono Soekanto, Memperkenalkan Sosiologi, (Jakarta: Rajawali Press, 1992), h.471.
3
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di masyarakat, (Jakarta: Kencana pernada Media Group, 2006), h. 31.

5
Aspek ini menyangkut persoalan teknologi media, teknologi komunikasi,
dan berbagai persoalan konvergensi yang ditimbulkannya termasuk realitas maya
yang dihasilkan oleh telematika sebagai sebuah ruang publik baru yang tanpa
batas dan memiliki masa depan yang cerah bagi ruang kehidupan. Sebaliknya
perkembangan telematika dan aspek-aspeknya serta pengaruhnya terhadap
perkembangan media massa memberikan efek yang luar biasa pada masyarakat.

Efek media memiliki ruang bahasan yang luas terhadap konsekuensinya


pada proses-proses sosial itu sendiri, baik menyangkut individu, kelompok,
masyarakat, maupun dunia, termasuk pula aspek-aspek yang merusak, seperti
kekerasan, pelecehan, penghinaan, bahkan sampai pada masalah-masalah
kriminal. Pengaruh-pengaruh efek media juga ikut membentuk life style dan
lahirnya norma sosial baru dalam masyarakat terutama pada masyarakat
kosmopolitan, sekuler, cerdas, profesional, materialistis dan hedonis, serta modis.4

B. Kedudukan dan peran Media Online dalam Masyarakat


1. Berita Online dalam Komunikasi Massa

Menurut Terry Flew berita online adalah transformasi industri pemberitaan


yang berhubungan dengan internet dan media digital. Hal ini membuat media
berita online semakin berkembang pesat. Platform teknologi komunikasi di abad
ini lebih banyak menggunakan Notebook, Laptop dan Smartphone yang berfungsi
sebagai terminal media. Media-media ini memiliki kemampuan terkoneksi dengan
teknologi apa saja, dimana saja, kapan saja sehingga seseorang dapat memperoleh
informasi apa saja yang up to date baik berupa berita maupun hiburan.5

Menurut Sambas ada 5 karakteristik media online sebagai bagian dari media
massa yaitu

a) Publisitas, disebarkan kepada khalayak


b) Universalitas, dan spesifik, kesannya dapat bersifat umum dan khusus
c) Perioditas, tetap atau berkala bahkan setiap hitungan menit
4
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma..., h. 39-41.
5
Terry Flew, New Media : An Introduction, (London: Oxford University Press, 2008),
h.89.

6
d) Kontinuitas, berkesinambungan
e) Aktualitas, berisi hal-hal baru.6

2. Konstruksi Realitas Sosial Berita Online dan Komunikasi Masyarakat

Konsep konstruksi realitas dalam berita online adalah sebuah realitas yang
dibangun atau framing media-media online. Media berita online selalu
mengorganisasi peristiwa sosial setiap hari yang memunculkan wacana dan opini
publik dan orang-orang kemudian memberi makna secara dialogis.

Pada level sosiologis, setiap pengalaman dan realitas yang dialami oleh
individu adalah proses pendefenisian situasi. Konstruksi pada berita online pada
akhirnya menentukan bagaimana realitas itu hadir di hadapan pembaca dan
mempengaruhi proses komunikasi dalam masyarakat. Individu dan kelompok
dalam berinteraksi dan berkomunikasi akan lebih banyak dipengaruhi oleh apa
yang dilaporkan oleh media. Karena itu, media bisa menjadi alat kekuasaan yang
efektif untuk mengendalikan masyarakat.

Setiap realitas yang dikonstruk oleh media diinterpretasi oleh individu dan
kelompok kemudian dikomunikasikan dengan kelompoknya baik yang primer
(keluarga, teman dekat) maupun sekunder (teman organisasi, teman komunitas).7

C. Media Online

Menurut Romli, online media (media online) disebut juga cybermedia


(media siber), internet media (media internet), dan new media (media baru) dapat
diartikan sebagai media yang tersaji secara online di situs web (website) internet.
Secara teknis atau fisik, media online adalah media berbasis telekomunikasi dan
multimedia (komputer dan internet). Termasuk kategori media online adalah
portal, website (situs web, termasuk blog dan media sosial seperti facebook dan
twitter), radio online, TV online, dan email.8

6
Mahyudin, Sosiologi Komunikasi Dinamika Relasi Sosial di dalam Era Virtualitas,
(Makassar: Shofia, 2019), h.35.
7
Ibid..., h. 37-38.
8
Asep Syamsul MRomli,Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online,
(Bandung : Nuansa Cendikia, 2018), h. 33.

7
D. Karakteristik Media Online
1) Multimedia: dapat memuat atau menyajikan berita/informasi dalam bentuk
teks, audio, video, grafis dan gambar secra bersamaan.
2) Kapasitas luas, halaman web bisa menampung naskah sangat panjang
3) Fleksibelitas: Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana
saja (selama ada jaringan internet).
4) Jadwal terbit bisa kapan saja bisa, setiap saat.
5) Cepat, begitu di upload langsung bisa ke semua orang.
6) Luas: Menjangkau seluruh dunia (www-worldwide web) yang memiliki
akses internet.
7) Aktual, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian.
8) Update, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan saja.
9) Interaktif, dua arah, dan "egaliter" dengan adanya fasilitas kolom
komentar, chat room, polling, dll.
10) Terdokumentasi, informasi tersimpan di "bank data" (arsip) dan dapat
ditemukan melalui "link", "artikel terkait", dan fasilitas "cari" (search).
11) Hyperlinked: Terhubung dengan sumber lain (links) yang berkaitan
dengan informasi tersaji.9

E. Definisi Berita

Berita merupakan fakta atau peristiwa yang terjadi di lapangan. Fakta itu
diliput, ditulis, dan diedit oleh jurnalis, lalu disebarkan melalui media massa.
Berita adalah laporan peristiwa terbaru. Tidak semua peristiwa layak dilaporkan
(diberitakan). Yang layak dilaporkan hanyalah peristiwa yang memenuhi kriteria
nilai berita (news values).10 Hemat penulis berita adalah suatu laporan ataupun
peristiwa yang terjadi secara fakta dan aktual yang bersifat hangat dan baru saja
terjadi lalu di edit sehingga bisa di sebarluaskan melalui media massa. Unsur
dalam berita ada 5W+1H mencari Who (siapa), What (apa), Where (dimana),
When (Kapan), Why (Kenapa), dan How (bagaimana).

9
Syamsul MRomli,Jurnalistik Online: Panduan Praktis..., h. 37.
10
Ibid..., h. 71.

8
F. Nilai berita
a) Impact: berdampak atau berpengaruh. Makin banyak orang yang kena
dampak sebuah peristiwa, kian besar pula dampak sebuah berita.
b) Proximity: kedekatan geografis dan psikologis dengan publik. Kian dekat
pembaca dengan sebuah kejadian, makin besar pula beritanya.
c) Timeliness: “baru” (new), adalah bagian terbesar sebuah berita, yakni baru
terjadi (aktual).
d) Significane: menyangkut kepentingan (importance) orang banyak.
Seberapa penting arti suatu peristiwa bagi publik atau apakah peristiwa itu penting
diketahui masyarakat.
e) Magnitude: seberapa luas pengaruh suatu peristiwa bagi publik atau
masyarakat luas.
f) Prominence: ketokohan orang yang terlibat atau menjadi subjek berita.
g) Novelty: hal baru, asing, aneh, unik, tidak lazim.
h) Conflict: perang, politik, dan kriminalitas merupakan berita yang paling
umum.11

G. Efek Komunikasi Massa

Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang


berlangsung di mana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada
khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti
radio, televisi, surat kabar dan film.12 Efek adalah perubahan-perubahan yang
terjadi di dalam diri audience akibat keterpaan pesan-pesan media. David Berlo
mengklasifikasikan efek atau perubahan dalam ranah pengetahuan, sikap dan
perilaku nyata. Perubahan perilaku biasanya didahului oleh perubahan sikap, dan
perubahan sikap biasanya didahului oleh perubahan pengetahuan. Efek diketahui
melalui tanggapan khalayak (response audience) yang digunakan sebagai umpan
balik (feed back). Jadi, umpan balik merupakan sarana untuk mengetahui efek.13

11
Syamsul MRomli, Jurnalistik Online: Panduan Praktis..., h. 72.
12
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
2012), h. 41.
13
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Garsindo, 2000), h. 39.

9
Ada tiga dimensi efek komunikasi massa, yaitu kognitif, afektif dan
behavioral atau konatif. Efek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar dan
tambahan pengetahuan. Efek afektif berhubungan dengan emosi, perasaan dan
attitude (sikap). Sedangkan behavioral atau konatif berhubungan dengan perilaku
dan niat untuk melakukan sesuatu menurut cara tertentu.14

1. Efek Kognitif

Efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui,
dipahami, atau dipersepsi khalayak. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang
bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi
yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Menurut Mc
Luhan, media massa adalah perpanjangan alat indra kita. Dengan media massa
kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah
kita lihat atau belum pernah kita kunjungi secara langsung. Karena kita tidak
dapat, bahkan tidak sempat, mengecek peristiwa-peristiwa yang disajikan media,
kita cenderung memperoleh informasi tersebut semata-mata bersandarkan pada
apa yang dilaporkan media massa.15 Dengan kata lain, dampak ini berkaitan
dengan penyampaian informasi, pengetahuan, keterampilan maupun kepercayaan
oleh media massa. Dalam dunia modern, dampak kognitif penyebaran media
massa terhadap khalayak semakin kuat. Pengaruh media massa terassa lebih kuat
pada masyarakat modern karena mereka memperoleh banyak informasi dari media
massa.16

2. Efek Afektif

Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari
komunikasi massa bukan sekedar memberi tahu khalayak tentang sesuatu, tetapi
lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu,
sedih, gembira, marah dan sebagainya. Dampak pesan media massa sampai pada
tahap afektif terjadi bila pesan yang disebarkan media mengubah apa yang

14
Markus Utomo Sukendar, Psikologi Komunikasi: Teori dan Praktek, (Yogyakarta: CV
Budi Utama, 2017), h.68.
15
Elvinaro Ardianto dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi, (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2014),h. 50
16
Yasir, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Pekanbaru: Pusat Perkembangan Pendidikan
Universitas Riau, 2009) h. 139.

10
dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Dampak ini berkaitan dengan
perasaan, penilaian, rangsangan emosional, dan sikap.17 Sikap itu sendiri memiliki
arti reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup pada suatu stimulus atau
objek, sehingga perbuatan yang dilakukan manusia tergantung pada permasalahan
dan berdasarkan keyakinan atau kepercayaan masing-masing individu.
Manifestasi sikap tidak langsung terlihat, akan teteapi dapat ditafsirkan dahulu
dalam perilaku yang tertutup. Dengan demikian, sikap merupakan gambaran dari
sesuatu kesiapan atau kesediaan individu untuk bertindak, bukan pelaksanaan
motif tertentu. Meskipun kadang-kadang secara umum untuk menentukan sikap
sebagai perasaan terhadap objek, mempengaruhi (yaitu, emosi diskrit atau gairah
keseluruhan), dipahami sebagai pembeda dari sikap sebagai ukuran favorability.
Sikap memungkinkan untuk mengevaluasi seseorang dari suatu objek yang
bervariasi mulai dari sangat negatif sampai sangat positif, selain itu mengakui
manusia yang bertentangan atau ambivalen terhadap makna objek pada waktu
berbeda mengekspresikan sikap positif dan negatif terhadap objek yang sama.18

3. Efek Behavioral

Efek behavioral merupakan akibat timbulnya pada diri khalayak dalam


bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Pernyataan ini mencoba mengungkapkan
tentang efek komunikasi massa pada perilaku, tindakan dan gerakan khalayak
yang tampak dalam kehidupan sehari-hari. Adegan kekerasan dalam televisi atau
film akan menyebabkan orang menjadi beringas. Siaran kesejahteraan keluarga
yang banyak disiarkan dalam televisi menyebabkan para ibu rumah tangga
memiliki keterampilan baru. Pernyataan-pernyataan ini mencoba mengungkapkan
tentang efek komunikasi massa pada perilaku, tindakan dan gerakan khalayak
yang tampak dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku manusia dapat dilihat dari dua
sudut pandang, yakni; perilaku dasar (umum) sebagai makhluk hidup dan perilaku
makhluk sosial. Perilaku dalam arti umum, memiliki arti yang berbeda dengan
perilaku sosial. Perilaku sosial adalah perilaku spesifik yang diarahkan pada orang

17
Dikutip dari penelitian Dini W, UIN Suska, diakses melalui http://repository.uin-
suska.ac.id/15885/7/7.%20BAB%20II_2018250KOM.pdf, pada tanggal 25 Juni 2020, pukul 12:28
WIB.
18
Zan Pieter Herri dan Namora Lumongga, Pengantar Psikologi untuk Kebidanan,
(Jakarta:PranadaMedia Group, 2010) h.50.

11
lain.penerimaan perilaku sangat tergantung pada norma-norma sosial dan diatur
oleh berbagai sarana kontrol sosial. Perilaku dasar merupakan suatu tindakan atau
reaksi biologis dalam menanggapi rangsangan eksternal atau internal, yang
didorong oleh aktivitas dari sistem organisme, khususnya efek, respon terhadap
stimulus.

Selain itu, perilaku manusia tidak terlepas dari faktor-faktor yang


mempengaruhinya, seperti genetika, intelektual, emosi, sikap, budaya, etika,
wewenang, hubungan, dan persuasi.19 Sehubungan dengan teori efek komunikasi
massa yang digunakan dalam penelitian ini, artinya ibu rumah tangga yang
menonton tayangan sinetron Kuasa Ilahi akan mendapatkan pengaruh atau efek
pada kognitif yang membantu ibu rumah tangga dalam mempelajari informasi
yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Kemudian
pengaruh atau efek afektif, bukan hanya sekedar memberitahukan ibu rumah
tangga tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, ibu rumah tangga dapat turut
merasakan perasaan sedih, iba, terharu, gembira dan marah setelah menerima
pesan dari media massa. Dan yang terakhir adalah pengaruh atau efek behavioral
berupa akibat yang timbul pada diri dalam bentuk tindakan atau kegiatan.

2. Kajian Teori
A. Teori S-O-R (Stimulus, Organism, Respon)

Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah model S-O-R


(Stimulus, Organism, Respon). Teori SOR sebagai singkatan dari Stimulus-
Organism-Response. Objek materialnya adalah manusia yang jiwanya meliputi
komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Menurut
model ini, organism menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus
tertentu pula, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus
khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian
antara pesan dan reaksi komunikan.

19
Sunaryo Wowo Kuswana, Biopsikologi Pembelajaran Perilaku, (Bandung: Alfabeta,
2014), h. 42.

12
Asumsi dasar dari model ini adalah: media massa menimbulkan efek yang
terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Stimulus Response Theory atau
SR theory. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-
reaksi. Artinya model ini mengasumsi bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal,
simbolsimbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan
cara tertentu. Pola S-O-R ini dapat berlangsung secara positif atau negatif; misal
jika orang tersenyum akan dibalas tersenyum ini merupakan reaksi positif, namun
jika tersenyum dibalas dengan palingan muka maka ini merupakan reaksi
negatif.20

Model inilah yang kemudian mempengaruhi suatu teori klasik komunikasi


yaitu Hypodermic needle atau teori jarum suntik. Asumsi dari teori inipun tidak
jauh berbeda dengan model S-O-R, yakni bahwa media secara langsung dan cepat
memiliki efek yang kuat terhadap komunikan. Artinya media diibaratkan sebagai
jarum suntik besar yang memiliki kapasitas sebagai perangsang (S) dan
menghasilkan tanggapan (R) yang kuat pula.

Jadi unsur model ini adalah :

a) Pesan (Stimulus,S)
b) Komunikan (Organism,O)
c) Efek (Response, R).21

B. Disonansi Kognitif

Teori yang dikemukakan Leon Festinger mengenai disonansi kognitif atau


cognitive dissonance (ketidaksesuaian kognitif) merupakan salah satu teori
terpenting dalam ilmu psikologi sosial, namun demikian teori ini juga menjadi
bagian dalam kelompok teori sibernetika karena membahas sistem berpikir
manusia. Selama bertahun tahun teori disonansi kognitif ini telah mendorong para
ahli melakukan sejumlah besar penelitian yang menghasilkan berbagai

20
Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa, (Jakarta: Prenada Media Group,
2013), h. 389-392.
21
Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa..., h. 393.

13
interpretasi, perkiraan, dan juga kritik. Menurut Festinger dalam teorinya,
manusia membawa berbagai macam unsur (elemen) kognitif dalam dirinya
seperti: elemen sikap, persepsi, pengetahuan, dan elemen tingkah laku (behavior).
Masing masing elemen itu tidak terpisah satu sama lain namun saling
memengaruhi dalam suatu sistem yang saling berhubungan. Masing-masing
elemen akan memilih salah satu jenis hubungan dari tiga jenis hubungan yang
mungkin ada dengan masing masing elemen lainnya.

Dalam hal ini, terdapat dua ide penting yang menjadi dasar teori disonansi
kognitif ini yaitu: Pertama, keadaan disonansi menghasil kan ketegangan atau
stres yang memberikan tekanan untuk berubah. Kedua, jika kondisi disonansi ini
muncul maka orang akan berupaya untuk tidak hanya menguranginya namun juga
akan berupaya untuk menghindarinya. Misalnya, semakin inkonsisten diet yang
dilakukan seseorang dengan pengetahuannya mengenai bahaya kolesterol bagi
kesehatan maka semakin besar tekanan yang dirasakan orang itu untuk melakukan
sesuatu guna mengurangi disonansi yang terjadi.22

22
Morissan, Teori Komunikasi Individu hingga Massa..., h. 98-99.

14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan metode konten analisis dan
library. Fraenkel dan Wallen menyatakan analisis isi adalah teknik yang dapat
digunakan peneliti untuk mengkaji perilaku manusia secara tidak langsung
melalui analisis terhadap komunikasi mereka seperti: buku teks, essay, koran,
novel, artikel, lagu, gambar, iklan dan semua jenis komunikasi yang dapat
dianalisis. Analisis isi adalah sebuah alat penelitian yang difokuskan pada konten
aktual dan fitur internal media. Hal ini digunakan untuk menentukan keberadaan
kata-kata tertentu, konsep, tema, frase, atau kalimat dalam teks-teks atau
serangkaian teks.

B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah content analisys
yang pendekatannya penelitian kualitatif, dengan hasil akhir berupa kata-kata
tertulis. Menurut Lexy J. Meleong pendekatan kualitatif ialah sebagai prosedur
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati.23

Pada penelitian ini teknik yang digunakan ialah kualitatif content analisys.
Content analisys, selalu menampilkan tiga syarat: objektifitas, pendekatan
sistematis dan generalisasi.24

C. Subjek dan Objek Penelitian


Subjek kajian yang menjadi bahan penelitian adalah berita Covid-19,
dimana berita tersebut yang mengakibatkan kekhawatiran kepada masyarakat.
Yang menjadi Objek kajian di dalam penelitian ini adalah efek yang di timbulkan
oleh berita tersebut yang mempengaruhi masyarakat.

23
Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), h. 4.
24
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan
Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 84.

15
D. Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini terbagi dua yaitu sumber
data primer dan sumber data sekunder.

a) Sumber data primer adalah sumber data pokok dalam sebuah penelitian,
adapun sumber data primer pada penelitian ini ialah aktivitas yang
dilakukan pada media online yang berisi Covid-19, yaitu bagaimana media
tersebut untuk menyajikan suatu berita yang berdampak kepada
masyarakat.
b) Sumber data sekunder dari penelitian ini adalah literatur-literatur yang
mendukung untuk melengkapi penelitian ini yaitu seperti buku-buku dan
tulisan-tulisan yang berkenaan tentang penelitian ini.

E. Metode Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian
ini ialah dengan cara mengumpulkan video-video ataupun dokumentasi
dari media online. Video-video yang dikumpulkan ialah telah dipilih tema-
tema yang sesuai dengan penelitian ini. Lalu data-data tersebut akan
dianalisis sehingga terbentuk kumpulan data yang telah dideskripsikan.

F. Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen pada pengumpulan data ini adalah menggunakan lembar
data (Cooding Sheet) yang dibuat berdasarkan kategori yang ditetapkan
pada alat ukur. Adapun bentuk lembar koding tersebut adalah sebagai
berikut.

16
Tabel I

Blanko Koding Pengumpulan Berita Covid-19 di Media Online

Sumber
Berita
Jenis
Judul (Pihak yang Nilai
No Media Analisa Keterangan
Berita menjadi Berita
Online
narasumber
)
1 - - - - - -
2 - - - - - -

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi
informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan
bermanfaat untuk solusi permasalahan, tertutama masalah yang berkaitan
dengan penelitian. Atau definisi lain dari analisis data yaitu kegiatan yang
dilakukan untuk mengubah data hasil dari penelitian menjadi informasi
yang nantinya bisa dipergunakan dalam mengambil kesimpulan.25

Setelah data berhasil diolah dan dianalisis, maka peneliti perlu


menarik kesimpulan sesuai dengan pertanyaan penelitian (rumusan
masalah) yang diajukan. Dalam kesimpulan itu, sudah harus terjawab
semua pertanyaan penelitian yang mendorong dilakukannya penelitian.26
Data yang dihimpun selanjutnya diolah dan di analisis dengan
menggunakan metode content analysis melalui pendekatan Kualitatif dan
selanjutnya dianalisis secara deskriptif analitis.

25
Syukur Kholil, Metodologi Penelitian Komunikasi, (Bandung: CitaPustaka, 2006), h.
20.
26
Ibid..., h. 21.

17
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Definisi Virus Corona

Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang


menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti
penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam
hidupnya. Namun, beberapa jenis virus corona juga bisa menimbulkan penyakit
yang lebih serius, seperti:

a) Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV).


b) Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).
c) Pneumonia.

SARS yang muncul pada November 2002 di Tiongkok, menyebar ke


beberapa negara lain. Mulai dari Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia,
Malaysia, Inggris, Italia, Swedia, Swiss, Rusia, hingga Amerika Serikat.
Epidemi SARS yang berakhir hingga pertengahan 2003 itu menjangkiti 8.098
orang di berbagai negara. Setidaknya 774 orang mesti kehilangan nyawa akibat
penyakit infeksi saluran pernapasan berat tersebut. Sampai saat ini terdapat tujuh
coronavirus (HCoVs) yang telah diidentifikasi, yaitu:

a) HCoV-229E.
b) HCoV-OC43.
c) HCoV-NL63.
d) HCoV-HKU1.
e) SARS-COV (yang menyebabkan sindrom pernapasan akut).
f) MERS-COV (sindrom pernapasan Timur Tengah).
g) COVID-19 atau dikenal juga dengan Novel Coronavirus (menyebabkan
wabah pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019, dan
menyebar ke negara lainnya mulai Januari 2020. Indonesia sendiri
mengumumkan adanya kasus covid 19 dari Maret 2020.27

27
Halodoc, https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus, diakses pada
tanggal 23 Juni 2020, pukul 14:15 WIB.

18
Penyakit Coronavirus 2019 ( COVID-19 ) adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada 2019 di Wuhan, ibukota
provinsi Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global,
mengakibatkan pandemi virus corona virus 2019-2020. Gejala umum
termasuk demam, batuk, dan sesak napas. Gejala lain mungkin termasuk nyeri
otot, produksi dahak, diare, sakit tenggorokan, sakit perut, dan hilangnya
bau atau rasa. 

Sementara sebagian besar kasus menyebabkan gejala ringan, beberapa


kasus berkembang menjadi pneumonia dan kegagalan multi-organ. Pada 25
Maret 2020, tingkat kematian keseluruhan perjumlah kasus yang
terdiagnosis adalah 4,5 persen; mulai dari 0,2 persen hingga 15 persen menurut
kelompok umur dan masalah kesehatan lainnya.28

Virus ini terutama menyebar selama kontak dekat dan melalui tetesan


pernapasan yang dihasilkan ketika orang batuk atau bersin. Tetesan pernapasan
mungkin dihasilkan selama bernafas tetapi virus tidak dianggap mengudara.
Orang juga dapat menangkap COVID-19 dengan menyentuh permukaan yang
terkontaminasi dan kemudian wajah mereka. Paling menular saat orang
bergejala, meskipun penyebaran mungkin terjadi sebelum gejala muncul. Virus
ini dapat hidup di permukaan hingga 72 jam. Waktu sejak pajanan hingga
timbulnya gejala umumnya antara dua dan empat belas hari, dengan rata-rata
lima hari. Metode diagnosis standar adalah dengan membalikkan reaksi berantai
transkripsi polimerase (rRT-PCR) dari usap nasofaring. Infeksi juga dapat
didiagnosis dari kombinasi gejala, faktor risiko, dan CT scan dada yang
menunjukkan fitur pneumonia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)


mendeklarasikan wabah Coronavirus 2019-20 sebagai Kesehatan Masyarakat
Darurat Internasional (PHEIC) pada 30 Januari 2020 dan pandemi pada 11

Wikipedia, melalui https://en.wikipedia.org/wiki/Coronavirus_disease_2019,


28

pada 28 Maret 2020, pukul 14:09 WIB.

19
Maret 2020. Penularan lokal penyakit ini telah dicatat di banyak negara di
keenam wilayah WHO.29

B. Informasi Mengenai Covid-19


1. Gejala pada Covid-19

Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah,


dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit,
hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare, Gejala-gejala yang
dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang
yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun dan tetap merasa sehat.
Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu
perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6 orang yang terjangkit COVID-19 menderita
sakit parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang-
orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah
tinggi, gangguan jantung atau diabetes, punya kemungkinan lebih besar
mengalami sakit lebih serius. Mereka yang mengalami demam, batuk dan
kesulitan bernapas sebaiknya mencari pertolongan medis.

2. Perlukah merasa khawatir terhadap penyakit ini?

Penyakit yang disebabkan infeksi COVID-19 pada umumnya bersifat


ringan, terutama pada anak-anak dan orang dewasa muda. Namun, infeksi ini
tetap dapat menyebabkan penyakit serius: sekitar 1 dari 5 orang yang terjangkit
membutuhkan perawatan di rumah sakit. Karenanya, wajar jika orang khawatir
tentang dampak wabah COVID-19 pada diri mereka dan orang-orang yang
mereka kasihi. Kita dapat menyalurkan kekhawatiran kita dengan cara
melindungi diri kita, orang-orang yang kita kasihi dan masyarakat kita. Tindakan
yang terpenting adalah rajin mencuci tangan secara menyeluruh dan menutup
hidung dan mulut saat batuk dan bersin. Selain itu, tetap ikuti perkembangan

29
Wikipedia, melalui
https://en.wikipedia.org/wiki/Coronavirus_disease_2019...

20
informasi dan patuhi nasihat dinas kesehatan setempat termasuk pembatasan
perjalanan, pergerakan dan pertemuan yang diberlakukan.30

3. Tahan lama virus Covid-19 di permukaan

Belum dipastikan berapa lama virus penyebab COVID-19 bertahan di


atas permukaan, tetapi perilaku virus ini menyerupai jenis-jenis coronavirus
lainnya. Penelitian coronavirus, dan juga informasi awal tentang virus penyebab
COVID-19, mengindikasikan bahwa coronavirus dapat bertahan di permukaan
antara beberapa jam hingga beberapa hari. Lamanya coronavirus bertahan
mungkin dipengaruhi kondisi-kondisi yang berbeda (seperti jenis permukaan,
suhu atau kelembapan lingkungan). Jika Anda merasa suatu permukaan mungkin
terinfeksi, bersihkanlah dengan disinfektan sederhana untuk membunuh virus
dan melindungi diri Anda dan orang lain. Cuci tangan Anda dengan air bersih
mengalir dan sabun atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol. Hindari
menyentuh mata, mulut, atau hidung Anda.

4. Cara pencengahan Covid-19


a) Seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih mengalir dan sabun,
atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol. Mengapa? Mencuci tangan
dengan air bersih yang mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik
berbahan dasar alkohol dapat membunuh virus di tangan Anda.
b) Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau
bersin-bersin. Mengapa? Ketika batuk atau bersin, orang mengeluarkan
percikan dari hidung atau mulutnya dan percikan ini dapat membawa
virus. Jika Anda terlalu dekat, Anda dapat menghirup percikan ini dan
juga virus COVID-19 jika orang yang batuk itu terjangkit penyakit ini.
c) Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Mengapa? Tangan
menyentuh berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat
tertempel di tangan. Tangan yang terkontaminasi dapat membawa virus
ini ke mata, hidung atau mulut, yang dapat menjadi titik masuk virus ini
ke tubuh Anda sehingga Anda menjadi sakit.

30
WHO (World Health Organization),
https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public, diakses pada 15
April 2020, pukul 11:01 WIB.

21
d) Pastikan Anda dan orang-orang di sekitar Anda mengikuti etika batuk
dan bersin dengan cara menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat
atau tisu saat batuk atau bersin dan segera buang tisu bekas tersebut.
Mengapa? Percikan dapat menyebarkan virus. Dengan mengikuti etika
batuk dan bersin, Anda melindungi orang-orang di sekitar dari virus-
virus seperti batuk pilek, flu dan COVID-19.
e) Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang sehat. Jika Anda demam,
batuk dan kesulitan bernapas, segeralah cari pertolongan medis dan tetap
memberitahukan kondisi Anda terlebih dahulu. Ikuti arahan Dinas
Kesehatan setempat Anda. Mengapa? Kementerian Kesehatan dan Dinas
Kesehatan daerah akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di
wilayah Anda. Dengan memberitahukan kondisi Anda terlebih dahulu,
petugas kesehatan yang akan merawat Anda dapat segera mengarahkan
Anda ke fasilitas pelayanan kesehatan yang tepat. Langkah ini juga
melindungi Anda dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi
lainnya.
f) Tetap ikuti informasi terbaru tentang hotspot-hotspot COVID-19 (kota
atau daerah di mana COVID-19 menyebar luas). Jika memungkinkan,
hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut – terutama jika Anda sudah
berusia lanjut atau mengidap diabetes, sakit jantung atau paru-paru
Mengapa? Kemungkinan tertular COVID-19 lebih tinggi di tempat-
tempat tersebut.31

31
WHO (World Health Organization),
https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public, diakses pada 15
April 2020, pukul 11:01 WIB.

22
C. Berita Online tentang Covid-19
Berita I
Alasan di Balik Imunitas Tubuh Kuat Bisa Cegah Covid-19
CNN Indonesia | Rabu, 18/03/2020 15:54 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak awal munculnya kasus virus
corona, imbauan untuk rajin mencuci tangan dan menjaga
imunitas tubuh. Cara ini mungkin dianggap sepele dan sedikit tak
menenangkan.
Namun imbauan ini bukanlah tanpa alasan. Tim Pakar Gugus
Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkap
penjelasan pasien covid-19 atau penyakit virus corona bisa
sembuh karena imunitas tubuh.
Wiku mengatakan penyakit corona bisa sembuh dengan
sendirinya, atau self limiting disease. Hal ini juga sempat
diungkapkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Tubuh manusia, kata Wiku, mengidentifikasi virus sebagai musuh
yang harus dilawan. Ini pun berlaku untuk virus covid-19. Cara
melawan virus adalah dengan imunitas tubuh yang kuat.
Ketika virus (virus patogen penyebab penyakit termasuk virus
corona) masuk ke tubuh manusia, menular dari binatang maupun
manusia, tubuh akan mengidentifikasi virus sebagai musuh.
Perjuangan tubuh melawan virus ini menjelaskan adanya gejala
pada pasien yang terinfeksi virus corona.
"Gejala semua sudah tahu, paling penting demam. Demam itu
reaksi tubuh untuk melawan. Sebelum timbul antibodi, bentuknya
demam," tuturnya di Badan Nasional Penanggulangan Bencana,
Jakarta, Rabu (18/3).
Selain demam, tubuh juga mulai merasakan batuk kering dan
sesak napas. Gejala ini timbul sebagai upaya tubuh melawan virus
sebelum antibodi keluar. Dan ketika antibodi sudah keluar, virus
akan dilawan hingga tak bisa bertahan di dalam tubuh.
Kemampuan antibodi melawan virus ini tergantung pada seberapa
kuat imunitas yang dimiliki seseorang.
"Virus ini antigen atau musuh. Dan kalau masuk ke badan akan
dilawan tubuh manusia apabila antibodi cukup banyak yg muncul
karena infeksi itu. Maka orang itu bisa sembuh," jelasnya.
Untuk itu menjaga imunitas tubuh menjadi sangat penting. Karena
risiko dari corona meningkat seiring dengan menurunnya
imunitas tubuh dan riwayat penyakit lain yang melemahkan
tubuh.

23
Wiku menjelaskan virus corona akan mencari peluang untuk
hidup dalam tubuh makhluk hidup. Ketika berpindah dari hewan
ke manusia, ia akan mencari tubuh yang paling rentan terinfeksi.
Dan sejauh ini pakar di dunia mendapati penularan virus bisa
dipangkas dengan memotong kontak antar makhluk hidup. Ini
menjelaskan kenapa menjaga jarak (social distancing) jadi upaya
penting mencegah penyebaran corona.
Ada lima upaya yang penting diingat untuk mencegah corona,
kata Wiku. Yakni menjaga jarak, tidak berjabat tangan, rajin
mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan memakai masker
bagi yang sedang sakit. 32

Berita II

Viral 'Telur Rebus Cegah Corona', Warga Diminta Tak Panik


Borong Telur Kamis, 26 Mar 2020 19:47 WIB

Medan - Postingan soal bayi baru lahir bisa berbicara dan


mengatakan memakan telur rebus di tengah malam bisa mencegah
Corona viral. Warga diminta tak mudah percaya, apalagi
memborong telur.
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Sumut, Aris Yudhariansyah,
menyebut telur rebus memang punya kandungan gizi tertentu.
Namun, belum ada penelitian yang menyebut mengonsumsi telur
rebus bisa menangkal Corona.
"Telur rebus itu banyak kandungan baiknya. Mungkin
kebetulan aja bisa meningkatkan stamina dan lain-lain karena
protein di dalam telur. Tapi secara medis mungkin dokter yang
kompeten di bidang itu," ucap Aris, Kamis (26/3/2020).
Dia pun meminta warga tak mudah percaya pada informasi yang
tak jelas asalnya. Aris berharap warga tak panik hingga
memborong telur di pasar.
“Tolong bijak membaca informasi sehingga tidak menyebabkan
kepanikan di masyarakat. Kalau hal-hal seperti ini sedikit saja
orang panik kan repot. Susah kita," ucapnya.
Dari informasi yang dihimpun, hoax soal makan telur rebus bisa
mencegah Corona dipercayai sejumlah orang. Dikabarkan banyak
orang memborong telur.

32
CNN Indonesia, https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20200318125414-255-484489/alasan-di-balik-imunitas-tubuh-kuat-bisa-cegah-
covid-19, diakses pada 18 Juni 2020, pukul 14:26 WIB.

24
Postingan soal ini disebarkan beberapa akun medsos.
Dalam postingan yang tersebar, dibuat narasi bayi tersebut
menyuruh orang-orang 'makan telor godok sebelum jam 12'
sebagai tolak bala.
Dalam postingan yang beredar, bahkan ada pihak yang
mengumumkan soal anjuran memakan telur rebus di tengah
malam. Telur tersebut pun diminta direbus dan dimakan sebelum
tidur. Namun belum diketahui jelas soal asal mula hoax ini
berasal.33

Berita III

Studi: Virus Corona Bisa 'Terbang' Sampai 4 Meter, CNN Indonesia


| Sabtu, 11/04/2020 10:14 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah studi baru yang memeriksa


sampel udara dari bangsal rumah sakit dengan pasien Covid-
19 menemukan bahwa virus ini bisa 'terbang' sejauh 4 meter - dua
kali jarak aman yang direkomendasikan pertama kali alias jarak
aman physical distancing.
Mereka juga mengungkapkan bahwa sejumlah kecil virus yang
mereka temukan pada jarak ini belum tentu menular.
Studi awal dari investigasi peneliti China ini diterbitkan pada
Jumat (10/4) dalam jurnal Emerging Infectious Diseases dari
CDC. Hasil penelitian awal ini menambah panjang perdebatan
yang berkembang tentang bagaimana penyakit ini ditularkan.
Para peneliti, yang dipimpin oleh tim di Akademi Ilmu
Kedokteran Militer di Beijing, menguji sampel permukaan dan
udara dari unit perawatan intensif dan bangsal COVID-19 umum
di Rumah Sakit Huoshenshan di Wuhan. Mereka menampung
total 24 pasien antara 19 Februari dan 2 Maret.
Hasilnya, virus corona tersebut paling banyak ditemukan di lantai
bangsal rumah sakit.
"Mungkin karena gravitasi dan aliran udara yang menyebabkan
sebagian besar tetesan virus jatuh ke lantai," kata peneliti tersebut
dikutip dari AFP.
Tingkat tinggi juga ditemukan pada permukaan yang sering
disentuh seperti mouse komputer, tempat sampah, sisi tempat
33
Detik.com, https://news.detik.com/berita/d-4954487/viral-telur-rebus-cegah-
corona-warga-diminta-tak-panik-borong-telur/2, diakses pada 14 April 2020, pukul
10:23 WIB.

25
tidur, dan kenop pintu. "Selanjutnya, setengah dari sampel dari sol
sepatu staf medis ICU dites positif," tulis tim itu. "Karena itu, sol
sepatu staf medis mungkin berfungsi sebagai pembawa."
Ancaman di udara
Penyebaran virus corona secara aerosol adalah salah satu topik
yang diperdebatkan oleh para ilmuwan. WHO sendiri saat ini
masih melihat kecilnya risiko tertular lewat aerosol. Namun tim
ini juga melihat adanya transmisi aerosol. Mereka menemukan
bahwa aerosol yang sarat virus sebagian besar terkonsentrasi di
dekat dan hilir dari pasien hingga empat meter. Mereka juga
menawarkan saran yang bertentangan dengan pedoman ortodoks:
"Temuan kami menunjukkan bahwa isolasi rumah dari orang
yang dicurigai COVID-19 mungkin bukan strategi kontrol yang
baik" mengingat tingkat kontaminasi lingkungan.34

34
CNN Indonesia, https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20200411094329-255-492532/studi-virus-corona-bisa-terbang-sampai-4-meter?,
diakses pada 14 April 2020, pukul 11:00 WIB.

26
Berita IV

Cuaca Panas
Dapat Membunuh
Virus Corona,
Apa Benar?

Gambar 4.1 : Instagram


Indozone.id

Virus corona yang masih menjadi topik hangat di seluruh dunia


ini, membuat semua orang tetap waspada dan tetap menjaga
kesehatan, agar tidak terinfeksi virus corona. Virus corona yang
ditandai dengan flu dan bahkan gejalanya mirip dengan flu, hal
ini kadang membuat orang khawatir apakah flu yang dialami
hanya flu biasa atau virus corona. Nah, flu sendiri umumnya
sering terjadi saat musim hujan, jadi apa bisa saat musim panas,
virus corona lebih mudah mati?
Beberapa penelitian sudah dilakukan analisis terkait subjek
tersebut, tapi peneliti belum bisa pastikan hal ini benar atau tidak.
Tapi sampai saat ini, penyebaran virus corona paling banyak
tersebar di tempat-tempat yang memiliki kelembapan hampir
sama yakni 5 hingga 11 derajat Celcius di musim dingin.
Sedangkan tempat panas seperti Bangkok, peneliti mengatakan
bahwa virus ini tidak menyebar cepat ke masyarakat. Nah, hal ini
membuat para ahli yakin kalau cuaca yang panas atau suhu yang
tinggi dapat memperkecil kemungkinan penyebaran virus
corona.35

35
Indozone via Instagram, diakses pada 12 April 2020, Pukul 13:25 WIB.

27
Berita V
Jokowi Sebut
Makan Ikan Bisa
Tingkatkan Imun
Tangkis Corona,
Senin, 13 Apr
2020 13:17 WIB

Gambar 4.3 Twitter


detik.com

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) percaya makan ikan


bisa meningkatkan imunitas tubuh untuk mencegah penyakit
COVID-19. Untuk itu dia meminta masyarakat diberikan bantuan
makanan ikan.
Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan hasil rapat terbatas
dengan Jokowi dan para menteri tentang Laporan Tim Gugus
Tugas COVID-19. Salah satu pesan Jokowi dalam rapat itu
menginstruksikan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo
untuk membagikan ikan kepada masyarakat di daerah.
"Bapak Presiden menekankan kepada Menteri KKP untuk
memberikan bantuan kepada masyarakat yang ada di berbagai
daerah dalam rangka meningkatkan imunitas tubuh salah satu
adalah dengan makan ikan yang sehat," tuturnya melalui
konferensi virtual, Senin (13/4/2020).

Jokowi percaya kandungan yang terdapat dalam ikan bisa


meningkatkan imunitas tubuh. Dengan begitu membantu
mencegah penularan COVID-19.
Selain itu, Jokowi juga berpesan untuk menenangkan pikiran,
istirahat yang cukup dan melakukan olahraga untuk membantu
mencegah tertularnya COVID-19.
"Makan makanan ikan yang sehat dapat meningkatkan imunitas
tubuh. Makanan bergizi bantu daya tahan tubuh terhadap COVID-
19, tapi juga juga hati yang gembira, tenang, tidak panik, istirahat
cukup dan olahraga teratur," tutupnya.36

u sekitar 12 sampai 18 bulan.37


36
Detik.com, https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-
4974997/jokowi-sebut-makan-ikan-bisa-tingkatkan-imun-tangkis-corona?
utm_content=detikfinance&utm_term=echobox&utm_medium=oa&utm_campaign=det
ikcomsocmed&utm_source=Twitter#Echobox=1586760536, diakses pada 14 April
2020, pukul 14:22 WIB.
37
CNN Indonesia,
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200414010450-134-493236/who-sebut-
virus-corona-10-kali-lebih-mematikan-dari-flu-babi?
utm_source=twitter&utm_medium=oa&utm_content=cnnindonesia&utm_campaign=c

28
Berita VI

Covid-19 Masih Marak, Erlina: Tingkatkan Daya Tahan Tubuh


Selasa 12 May 2020

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren penambahan pasien


positif Covid 19 di Indonesia masih tetap naik. Dokter spesialis
paru Dr dr Erlina Burhan SpP(K) memprediksi, puncak temuan
kasus Covid-19 akan terjadi di bulan Mei.
"Kalau dilihat trennya tetap naik, namun penambahannya dari
dari hari ke hari terlihat fluktuatif," kata Erlina dalam keterangan
pers yang diterima Republika. co.id, Senin (11/5).
Berdasarkan data yang rilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid 19, penambahan pasien positif Covid-19 paling tinggi
terlihat di tanggal 24 April. Di hari-hari berikutnya, kasus baru
juga ada, meski kenaikannya tidak sebanyak pada tanggal 24
April.
"Kita lihat dulu saja, apakah ada penurunan atau tidak," ujarnya.
Menurut Erlina, jika melihat grafik, sekarang kurva Covid-19
masih naik terus. Ia mencermati di Jakarta sudah mulai flat.
"Tapi daerah lain masih ada terus, jadi kalau diakumulasikan,
total tetap naik," ungkap Erlina.
Oleh karena itu, Erlina menyerukan agar masyarakat tetap
waspada, terlebih pandemi ini berbarengan juga dengan bulan
Ramadan di mana umat Islam menjalankan ibadah puasa. Ia pun
mengingatkan agar masyarakat Muslim meningkatkan daya tahan
tubuh.
"Pada saat puasa di masa Covid-19, orang tetap harus waspada
terhadap penularan penyakit, sehingga dari segi ibadah, sekarang
juga dibatasi. Jadi, kita memang harus lebih meningkatkan lagi
daya tahan tubuh," kata Erlina.
Di lain sisi, Erlina mengungkapkan bahwa puasa tidak terlalu
berefek pada ketahanan tubuh atau sistem imun, karena orang
tetap makan dan minum. Perbedaannya adalah pada waktu makan
dan minumnya.
"Dalam bulan puasa, orang tidak bisa makan sepanjang waktu,
namun hanya bisa makan di malam hari, yakni sejak saat buka
puasa sampai dengan saat sahur," jelasnya.

mssocmed, diakses pada 14 April 2020, pukul 10:45 WIB.

29
Erlina mengungkapkan, upaya pencegahan pada masa pandemi
Covid-19, termasuk di bulan Ramadan hingga sampai pasca
pandemi tidak akan berbeda. Masyarakat tetap harus
melakukan social distancing, phisical distancing, pakai masker,
cuci tangan, serta hidup bersih dan sehat.
Hidup sehat artinya makan teratur, mengonsumsi nutrisi yang
baik, menghindari begadang, tidak merokok, dan lainnya. Erlina
mengatakan, virus corona tipe baru ini harus dilawan
dengan imunitas yang baik dan nutrisi yang baik itu akan
meningkatkan sistem imun.
Nutrisi sangat penting untuk meningkatkan sistem imun, sehingga
jangan sampai kekurangan nutrisi. Persoalannya, orang kerap
tidak tahu apakah makanannya seimbang atau tidak.
"Kalau vitamin biasanya kita dapat dari sayur dan buah-buahan.
Namun, kadang anak-anak tidak suka makan sayur. Nah,
mungkin ada baiknya diberikan juga multivitamin atau
suplemen," kata Erlina.38

Berita VII

Hadapi Covid-19, Peneliti LIPI Ungkap Manfaat Jahe Merah


19 Mar 2020, 15:00 WIB
Trubus.id -- Merebaknya virus corona (Covid-19) di Indonesia,
beredar informasi kurang tepat terkait khasiat jahe merah yang
disebut dapat menyembuhkan penderitanya. Bahkan kini
masyarakat beramai-ramai mulai rutin mengonsumsi jahe merah
setiap hari.
Lantas akankan jahe merah benar-benar bisa mencegah datangnya
Covid-19? Begini penjelasan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI).
Jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) merupakan salah
satu jenis unggul tanaman rimpang jahe yang ada di Indonesia.
Jenis ini merupakan varietas unggul karena memiliki kandungan
senyawa aktif yang lebih tinggi dibandingkan varietas jahe
lainnya.
Jahe merah banyak digunakan sebagai bahan baku obat-obatan
tradisional. Secara morfologi, jahe merah mempunyai rimpang
berwarna merah hingga jingga muda serta memiliki aroma tajam
dan rasa yang pedas.

38
Republika, https://republika.co.id/berita/qa62m9414/covid19-masih-marak-
erlina-tingkatkan-daya-tahan-tubuh, diakses pada 18 Juni 2020, Pukul 14:02 WIB.

30
“Sampai saat ini belum ada bukti yang melaporkan penggunaan
jahe merah sebagai antivirus, khususnya virus corona SARS-
CoV-2,” kata Masteria Yunovilsa Putra, Kepala Kelompok
Penelitian Center for Drug Discovery and Development, Pusat
Penelitian Bioteknologi LIPI mengutip siaran pers di laman resmi
LIPI.
Dirinya menjelaskan, jahe merah berfungsi untuk membantu
meringankan gejala yang ditimbulkan, bukan untuk
menyembuhkan atau untuk membunuh virus tersebut.
Masteria menjelaskan, jahe merah memiliki aktivitas sebagai
immunomodulator untuk meningkatkan daya tahan tubuh
manusia.
“Efek inilah yang bermanfaat dalam pencegahan dan membantu
dalam pemulihan dari virus corona,” ujarnya.
Menurutnya, kandungan jahe merah khususnya gingerol dan
shogaol merupakan senyawa yang bertanggung jawab atas efek
immunomodulator. Selain itu, jahe merah juga memiliki efek
antiinflamasi dan antioksidan.
“Secara umum, virus corona memiliki gejala peradangan berlebih
pada paru-paru. Dengan aktivitas antiinflamasi yang dimiliki oleh
jahe merah, dapat meredakan gejala tersebut,” tuturnya.
Masteria menambahkan mengkonsumsi jahe merah dapat menjadi
langkah pencegahan penyakit melalui peningkatan daya tahan
tubuh.
“Masyarakat Indonesia umumnya menggunakan jahe merah
sebagai bumbu makanan maupun dikonsumsi sebagai jamu,”
ujarnya lagi.
Selain itu, jahe merah juga memiliki beberapa aktivitas
farmakologis lainnya. “Sepertinya menurunkan tekanan darah,
antibakteri, menurunkan asam urat, hepatoprotektor, menurunkan
kadar kolesterol, aprodisiak, pencegahan penyakit kronis
degeneratif seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes pada
lansia,” tandas Masteria.39

Berita VII
Reisa Ungkap Resep Imunitas Pasien yang Sembuh dari Covid-19
CNN Indonesia | Minggu, 14/06/2020 19:35 WIB

Trubus.id, https://news.trubus.id/baca/35890/hadapi-covid-19-peneliti-lipi-
39

ungkap-manfaat-jahe-merah, diakses pada tanggal 22 Juni 2020, pukul 10:43 WIB.

31
Jakarta, CNN Indonesia -- Selain pelbagai upaya pencegahan
termasuk penerapan protokol kesehatan, menjaga daya tahan
tubuh adalah hal yang juga penting menekan risiko
terinfeksi virus corona (Covid-19). Anggota Tim Komunikasi
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto
Asmoro mengungkap kunci sehat dari pasien Covid-19 yang
berhasil sembuh.
Ia menuturkan, mempertahankan gizi seimbang sangat penting
guna memperkuat daya tahan tubuh. Kata Reisa, hal ini berdasar
pengalaman pasien Covid-19 yang sembuh dan didukung
pernyataan sejumlah pakar.
"Panduan kesehatan ini sudah lama digaungkan. Ini saatnya
benar-benar mempraktikkan kebiasaan ini. Inilah yang disebut
kebiasaan hidup baru," tutur Reisa dalam konferensi pers virtual,
Minggu (14/6).
Ia pun merinci, pertama yang perlu dilakukan adalah
mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat seperti
jagung, kentang, ubi, dan sagu. Kedua, konsumsi kacang-
kacangan juga tak kalah penting. Salah satunya ia mencontohkan,
adalah tempe yang terbuat dari kedelai.
Selain itu, konsumsi sayur dan buah yang merupakan sumber
serat juga harus jadi perhatian. Reisa mengingatkan, sayur dan
buah mengandung vitamin seperti vitamin A, B complex, dan
zink, serta antioksidan yang sangat penting bagi tubuh.

Dikutip dari buku panduan Badan Pengawas Obat dan Makanan


(BPOM), zink memiliki peran dalam pembentukan dan
perkembangan sel-sel termasuk sel yang bekerja di sistem daya
tahan tubuh. Berdasarkan hasil studi, uji klinik pemberian zink
dalam kadar tertentu bisa mengurangi gejala flu.

"Sesuai panduan, ingat untuk minum 8 gelas sehari. Jangan


sampai kehilangan mineral," ucap Reisa mengingkatkan lagi.
Lalu, ia pun menyarankan masyarakat untuk mengurangi
makanan tinggi garam dan lemak, utamanya makanan kemasan.
Selain asupan makanan bergizi, ia meminta masyarakat untuk
melakukan aktivitas fisik.
"Tips hidup sehat di atas dapat membantu meningkatkan
kesehatan. Dibantu olahraga dan istirahat teratur. Tentunya
disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi individu," imbuh
Reisa.

32
Sementara itu, untuk masyarakat yang masih beraktivitas di luar
rumah, ia menyarankan untuk membawa bekal. Jika terpaksa beli
di luar rumah, maka ia berpesan agar memperhatikan sisi
kebersihan, terutama dapur dan kebersihan para pramusaji.

"Disarankan take away (bawa pulang) atau membawa alat makan


sendiri. Jangan lupa jaga kebersihan tangan untuk cuci tangan,"
tutur dia.40

40
CNN Indonesia, https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20200614174010-255-513232/reisa-ungkap-resep-imunitas-pasien-yang-sembuh-
dari-covid-19, diakses pada 18 Juni 2020, Pukul 14:47 WIB.

33
34

Jenis Sumber Berita


N
Media Judul Berita (Pihak yang menjadi Nilai Berita Analisa Keterangan
o
Online Narasumber)
Berita ini berdampak, masyarakat
luas tetap harus menjaga imunitas
tubuh agar bisa mencegah virus ini Diakses pada
Wiku Adisasmito,
masuk ke dalam tubuh. Cara untuk halaman website
Alasan di Balik Tim Pakar Gugus Timeliness,significane,
1 Website Imunitas Tubuh Kuat meningkatkan imunitas tubuh, CNN Indonesia yaitu
Bisa Cegah Covid-19 Tugas Penanganan magnitude,prominence
maka seseorang harus banyak https://www.cnnindo
Covid-19.
makanan yang mengandung gizi nesia.com.
yang seimbang, istirahat yang
cukup dan berolahraga.
Dengan mendapatkan informasi
seperti ini, maka masyarakat
berbondong-bondong membeli telur
Viral 'Telur Rebus Aris Yudhariansyah, Diakses pada
untuk direbus dan dimakan agar
Cegah Corona', Warga Juru Bicara Gugus Impact, prominence, website Detik yaitu
2 Website dapat mencengah virus tersebut.
Diminta Tak Panik Tugas COVID-19 timeliness, magnitude. https://news.detik.co
Karena ketakutan masyarakat
Borong Telur Sumut. m/.
terhadap virus ini ketika
mendapatkan informasi seperti ini
maka dari itu masyarakat banyak
35

mengkonsumsi telur. Dan dari


berita ini pun disimpulkan
bahwasannya telur yang dapat
cegah Corona adalah hoax dan
belum ada penelitian jika telur
dapat mencegah virus ini.
Berita ini sangat berdampak bagi
masyarakat, dikarenakan dengan
adanya berita seperti ini maka
masyarakat akan berasumsi bahwa
virus ini bukan hanya dapat
menular melalui kontak fisik saja
Studi: Virus Corona Impact, proximity, tetapi juga bisa melalui udara.
3 Website Bisa 'Terbang' Sampai - significane, timeliness, Tetapi dalam isi berita yang
4 Meter magnitude. disampaikan detik.com tersebut
bahwasannya para peneliti di
Baijing mengambil beberapa
sampel di udara dan dipermukaan,
maka hasil yang di dapat adalah
virus corona tersebut paling banyak
ditemukan di lantai bangsal rumah
36

sakit. Dan jika kita berkontak fisik


langsung terhadap pasien yang
postif maka kita akan terkena juga.
Berita ini sangat berdampak bagi
masyarakat, dikarenakan Indozone yang
masyarakat merasakan memiliki akun
kekhawatiran terhadap virus ini, indozone.id yang
sehingga dengan adanya berita mempunyai 3.8 Juta
Cuaca panas dapat
Impact, timeliness, seperti ini, masyarakat sebisa pengikut dan 67 ribu
4 Instagram membunuh virus -
magnitude. mungkin ingin mencegah dirinya postingan (per April
Corona, apa benar?
dari virus Corona ini. dengan 2020).
mendapatkan informasi seperti ini, Berita ini di posting
maka masyarakat melakukan oleh indozone pada
kegiatan berjemur diri selama 10 12 April 2020.
menit diantara jam 8-10 pagi.
Seperti halnya berita tentang telur Diakses melalui
Impact, proximity, yang dapat mencengah virus twitter detik.com
Jokowi Sebut Makan
Doni Monardo, significane, Corona, dengan mengkomsumsi yaitu @detikcom
5 Twitter Ikan Bisa Tingkatkan
Kepala BNPB. Timeliness,prominence ikan maka sistem imun seseorang yang memiliki 15,9
Imun Tangkis Corona
magnitude. dapat lebih kuat mencegah virus juta pengikut (per
tersebut dan informasi ini April 2020).
37

disampaikan oleh Presiden


Indonesia yaitu Bapak Joko
Widodo. Dalam berita tersebut
beliau mengatakan bahwasannya
dengan mengkonsumsi ikan dapat
meningkatkan imunitas tubuh dan
dapat mencegah virus Corona.
Dalam berita ini WHO (World
Healty Organization) mengatakan
bahwa virus Corona ini lebih
mematikan daripada virus babi Diakses melalui
yang pernah menjadi pandemi di Twitter CNN
WHO Sebut Virus Impact,proximity, beberapa negara. Dengan adanya Indonesia dengan
Tedros Adhanom
Corona 10 lebih significane,timeliness, berita seperti ini, maka masyarakat akun
6 Twitter Ghebreyesus, Direktur
Mematikan dari Flu prominence, sangat mengkhawatirkan akan @CNNIndonesia,
Jenderal WHO.
Babi magnitude. kesehatannya dan terus berusaha yang memiliki 899,2
agar tubuh tetap sehat. Karena ribu pengikut (per
korban dari virus ini sudah April 2020).
menewaskan 115 ribu jiwa di
dunia, sedangkan flu babi hanya
18,500 jiwa.
38

Semakin hari pasien yang terkena


Covid-19 ini semakin bertambah.
Maka dari itu dokter Erlina seorang
spesialis paru, menyerukan kepada
Timeliness, Diakses pada
Covid-19 Masih masyarakat agar tetap selalu
dr. Erlina Burhan significane, halaman website
Marak, Erlina: waspada apalagi di tengah pandemi
7 Website SpP(K), Dokter magnitude, Republika yaitu
Tingkatkan Daya ini berbarengan denga bulan suci
spesialis paru. prominence, https://republika.co.i
Tahan Tubuh Ramadhan, dimana umat Islam
proximity. d/.
menjalankan ibadah puasa. Maka
dari itu, pasti banyak masyarakat
merasa khawatir dengan kesehatan
imunnya.
Banyak masyarakat yang meyakini
Masteria Yunovilsa
bahwa jahe merah ini banyak sekali
Putra, Kepala
manfaatnya terutama untuk Diakses pada
Kelompok Penelitian
menyembuhkan virus Covid-19, halaman website
Hadapi Covid-19, Center for Drug Timeliness,
8 Website Peneliti LIPI Ungkap dengan mengkonsumsi jahe merah Trubun.id yaitu
Manfaat Jahe Merah Discovery and Magnitude.
ini dengan cara merebusnya dan https://news.trubus.i
Development, Pusat
airnya di minum. Tetapi para d/
Penelitian
peneliti LIPI di halaman reminya
Bioteknologi LIPI.
menyebutkan, jahe merah hanya
39

dapat meringankan gejala yang


ditimbulkan, bukan untuk
meyembuhkan ataupun membunuh
virus tersebut. Dan sampai saat ini
belum ada bukti yang melaporkan
bahwasannya jahe merah sebagai
antivirus, khususnya virus Corona.
Reisa Broto Asmoro, dr. Reisa mengunggapkan bahwa
Anggota Tim dengan mempertahankan gizi yang
Komunikasi Gugus seimbang, istirahat yang cukup dn
Tugas Percepatan berolahraga. Maka imun juga akan
Penanganan Covid-19. menjadi seimbang dan daya tahna
Diakses pada
Reisa Ungkap Resep Impact, proximity, tubuh juga kuat. Jika seseorang
halaman website
Imunitas Pasien yang timeliness, significane, mengalami gejala ataupun seorang
9 Website CNN Indonesia yaitu
Sembuh dari Covid-19 magnitude, pasien Covid-19, maka ia harus
https://www.cnnindo
prominence. mengonsumsi makanan yang
nesia.com.
mengandung karbohidrat seperti
jagung, kentang, ubi, sagu dan
kacang-kacangan seperti tempe,
buah dan sayur. Dengan
mengonsumsi makanan seperti ini
40

dapat mengurangi. Masyarakat


yang sangat ini sangat khawatir
dengan virus Covid-19, maka
banyak masyarakat yang
berbondong-bondong untuk
membeli makanan yang telah
disebutkan tadi yang
mengakibatkan bahan pangan
tersebut melonjak naik.
Blanko Koding Pengumpulan Berita Covid-19 di Media Online
E. Hasil Temuan Penelitian

Data dari blanko koding peneliti menyimpulkan bahwasannya setiap


khalyak yang menerima sebuah informasi akan mendapatkan sebuah efek atau
akibat yang di timbulkan pada berita tersebut. Efek yang di timbulkan ada 3 (tiga)
macam yaitu :

a) Efek Kognitif

Efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui,
dipahami, atau dipersepsi khalayak. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang
bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi
yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Jadi, media
massa dalam efek kognitif ini dapat membantu intelekual ataupun pemahan
masyarakat tentang Covid-19. Masyarakat yang awam pasti akan mencari tahu
apa itu Covid-19 dan bagaimana cara pencegahan terhadap virus tersebut.

Seperti berita CNN yang berjudul Alasan di Balik Imunitas Tubuh Kuat
Bisa Cegah Covid-19, diakses pada tanggal 18 Maret 2020, berita ini mengatakan
bahwa virus Corona dapat sembuh dengan sendirinya atau self limiting deases
yaitu dengan cara meningkatkan imunitas tubuh. Ketika virus tersebut masuk ke
dalam tubuh manusia, maka tubuh akan mengidentifikasikan virus tersebut
sebagai musuh. Ketika antibodi sudah keluar, virus akan dilawan hingga tak bisa
bertahan di dalam tubuh. Kemampuan antibodi melawan virus ini tergantung pada
seberapa kuat imunitas yang dimiliki seseorang. Untuk itu menjaga imunitas
tubuh menjadi sangat penting. Karena risiko dari Corona meningkat seiring
dengan menurunnya imunitas tubuh dan riwayat penyakit lain yang melemahkan
tubuh. Jadi setelah mendapatkan sebuah informasi yang mengatakan virus Corona
dapat dilawan jika memiliki imunitas yang tinggi, maka masyarakat akan mencari
lagi informasi apa saja yang dapat membuat sistem imunitas seseorang meningkat.

b) Efek Afektif

Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari
komunikasi massa bukan sekedar memberi tahu khalayak tentang sesuatu.
Dampak pesan media massa sampai pada tahap afektif terjadi bila pesan yang

41
disebarkan media mengubah apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak.
Dampak ini berkaitan dengan perasaan, penilaian, rangsangan emosional, dan
sikap. Efek ini dapat dikatakan sebagai respon atau reaksi khalayak setelah
mendapatkan sebuah informasi tersebut.

Seperti berita CNN yang berjudul Studi: Virus Corona Bisa 'Terbang'
Sampai 4 Meter, pada Sabtu, 11/04/2020. Berita tersebut mengatakan bahwa para
peneliti di China menguji sampel permukaan dan udara dari unit perawatan itensif
Covid-19. Mereka menemukan hasil, bahwa virus Corona paling banyak
ditemukan di lantai bangsal rumah sakit dan juga permukaan lain yang sering di
sentuh seperti mouse komputer, kenop pintu, pegangan tempat tidur. Dan
ancaman di udara, penyebaran virus corona secara aerosol adalah salah satu topik
yang diperdebatkan oleh para ilmuwan. WHO sendiri saat ini masih melihat
kecilnya risiko tertular lewat aerosol. Namun tim ini juga melihat adanya
transmisi aerosol. Mereka menemukan bahwa aerosol yang sarat virus sebagian
besar terkonsentrasi di dekat dan hilir dari pasien hingga empat meter. Setelah
mendapatkan informasi tersebut maka ada reaksi ataupun respon dari khalayak,
responnya ialah merasakan kekhawatiran. Dikarenakan khalayak akan berpikir
bahwa betapa berbahayanya virus ini dan juga penyebarannya terlalu cepat. Maka
dari itu banyak media yang mengatakan untuk tetap harus waspada terhadap
penyebaran Covid-19. Dikarenakan tanda awal gejela pada orang yang terkena
Covid-19 ini masih belum menimbulkan gejala yang berat, maka dari itu
penyebarannya sangat cepat.

c) Efek Behavioral

Efek behavioral merupakan akibat timbulnya pada diri khalayak dalam


bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Pernyataan ini mencoba mengungkapkan
tentang efek komunikasi massa pada perilaku, tindakan dan gerakan khalayak
yang tampak dalam kehidupan sehari-hari. Setiap menerima informasi seputar
Covid-19 pasti maerasakan kekhawatiran. Untuk mengurangi rasa kekhawatiran
tersebut masyarakat diminta untuk di rumah aja, jangan mengunjungi tempat
keramaian, dan tetap harus menjaga kebersihan, dengan mencuci tangan, memakai
masker, dan tetap menjaga sistem imunitas tubuh. Dengan menjaga sistem

42
imunitas tubuh, maka masyarakat dianjurkan untuk berolahraga, mengonsumsi
makanan yang sehat dan bergizi yang mengandung protein, karbohidrat dan
vitamin.

43
BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Jadi dapat peneliti menyimpulkan dari penelitian ini ialah objek kajian
sosiologi komunikasi massa adalah bagaimana seseorang manusia saling
berinteraksi satu dengan yang lainnya, yang terdapat sebuah pengaruh dari media
massa. Media massa mempunyai suatu kekuasaan yang dapat mempengaruhi
khalaknya atau yang menerima informasi dari media tersebut. Menemukan sebuah
informasi bukan hanya dilihat dari televisi saja, tetapi untuk mendapatkan suatu
informasi tersebut bisa juga diakses melalui media sosial ataupun media yang
lainnya. Media sosial sendiri memiliki banyak pengguna yang mengaksesnya
mulai dari Twitter, Instagram, Facebook, dan Whatsapp.

Berita yang diperolah oleh khalayak pun berbeda-beda mulai dari masalah
kesehatan, politik, sport, digital dan macam lainnya. Tetapi untuk penelitian ini,
peneliti membahas berita tentang kesehatan dimana sesuai dengan judul penelitian
ini yaitu berita Virus Corona yang mengandung kesehatan dan imunitas. Karena
banyak sekali masyarakat yang sangat khawatir dengan virus Corona khususnya
saat ini yang menjadi pandemi ialah virus Covid-19. Virus Covid-19 awal mula
berasal dari Wuhan, China. Lalu menyebar ke berbagai negara dan dinyatakan
sebagai pandemi. Di Indonesia sendiri untuk saat ini virus Covid-19 ini sudah
mencapai 45.891 korban jiwa (update tgl 22 Juni 2020 via Google).

Di dalam penelitian ini memuat 9 berita yang berisi tentang sistem imun
dan kesehatan, berita ini sangat berdampak bagi masyarakat, dikarenakan berita
yang dimuat ialah mengenai masalah kesehatan yaitu sistem imun. Banyak
masyarakat yang memikirkan bagaimana kesehatan dan kekebalan tubuhnya
untuk mencegah virus Covid-19 ini. Dengan mereka mencari informasi seputar
virus Covid-19 di internet maka banyak sekali berita yang mereka baca mulai dari
berita yang mengkhawatirkan, berita duka, berita baik maupun berita hoax.
Masyarakat sangat khawatir jika dirinya dan keluarganya terkena virus ini,
sebagaimana yang di gambarkan dalam berita ialah virus Corona lebih mematikan

44
daripada Flu Babi, dan virus Corona menular sangat cepat dengan jika
bersentuhan. Maka dari itu banyak masyarakat yang khawatir, dengan itu
masyarakat berusaha mencegah agar virus ini tidak dapat masuk ke tubuh.
Mencegahnya dengan menjaga sistem imunitas biar lebih baik. Dengan
masyarakat membaca berita yang berisi, jika dengan mengkonsumsi telur, jahe
merah dan berjemur di pagi hari dapat mecegah virus Corona, maka masarakat
melakukan hal yang tertera pada isi berita tersebut agar dapat terhindar dari virus
Corona. Tetapi isi di dalam berita tersebut juga menyimpulkan bahwasannya
belum ada penelitian yang pasti dengan mengkonsumsi jahe, susu, telur dan
berjemur di pagi hari dapat membunuh virus Corona.

Jadi peneliti menyimpulkan bahwasannya efek berita yang sampai ke


khalayak ada 3 yaitu pertama efek kognitif adalah efek yang terjadi apabila ada
perubahan yang ia diketahui, dipahami, atau dipersepsi khalayak setelah ia
membaca suatu informasi di media massa. Jadi media massa sangat membantu
dalam memahami dan mengetahui apa itu virus Corona dan cara pencegahannya
serta bagaimana cara meningkatkan sistem imunitas. Kedua, efek afektif, efek ini
mempengaruhi emosional ataupun perasaan khayalak ketika ia menerima suatu
informasi pada berita. Khalayak bisa merasakan kecemasan ketika ia menerima
berita ataupun suatu informasi yang mengatakan virus Corona sangat berbahaya.
Ketiga, efek behavioral, efek ini mengakibatkan masyarakat hidup sehat seperti
mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, berolahraga dan memakan
makanan yang mengandung karbohidrat, protein dan vitamin.
DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. Dkk. 2014. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus
Teknologi Komunikasi di masyarakat. Jakarta: Kencana pernada Media
Group.
_____________. 2012. Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis
dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: Rajawali
Pers.
Cangara, Hafied. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Flew, Terry. 2008. New Media : An Introduction. London: Oxford University
Press.
Herri, Zan Pieter dan Namora Lumongga. 2010. Pengantar Psikologi untuk
Kebidanan. Jakarta:PranadaMedia Group.
Kholil, Syukur. 2006. Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung: CitaPustaka.
Kuswana, Sunaryo Wowo. 2014. Biopsikologi Pembelajaran Perilaku. Bandung:
Alfabeta.
Mahyudin. 2019. Sosiologi Komunikasi Dinamika Relasi Sosial di dalam Era
Virtualitas. Makassar: Shofia.
Meleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Morissan. 2013. Teori Komunikasi Individu hingga Massa. Jakarta: Prenada


Media Group.
Romli, Asep Syamsul M. 2018. Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola
Media Online. Bandung: Nuansa Cendikia.
Soekanto, Soerjono. 1992. Memperkenalkan Sosiologi. Jakarta: Rajawali Press.
Sukendar, Markus Utomo. 2017. Psikologi Komunikasi: Teori dan Praktek.
Yogyakarta: CV Budi Utama.
Sumadiria, Haris. 2014. Sosiologi Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Garsindo.
Yasir.2009. Pengantar Ilmu Komunikasi. Pekanbaru: Pusat Perkembangan
Pendidikan Universitas Riau.
W, Dini. UIN Suska, diakses melalui http://repository.uin-
suska.ac.id/15885/7/7.%20BAB%20II_2018250KOM.pdf, pada tanggal 25
Juni 2020, pukul 12:28 WIB.

46
Halodoc, https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus, diakses pada tanggal
23 Juni 2020, pukul 14:15 WIB.

Wikipedia, melalui https://en.wikipedia.org/wiki/Coronavirus_disease_2019, pada


28 Maret 2020, pukul 14:09 WIB.

WHO (World Health Organization), https://www.who.int/indonesia/news/novel-


coronavirus/qa-for-public, diakses pada 15 April 2020, pukul 11:01 WIB.

CNN Indonesia, https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200318125414-


255-484489/alasan-di-balik-imunitas-tubuh-kuat-bisa-cegah-covid-19,
diakses pada 18 Juni 2020, pukul 14:26 WIB.

Detik.com, https://news.detik.com/berita/d-4954487/viral-telur-rebus-cegah-
corona-warga-diminta-tak-panik-borong-telur/2, diakses pada 14 April
2020, pukul 10:23 WIB.

Indozone via Instagram, diakses pada 12 April 2020, Pukul 13:25 WIB.

Republika, https://republika.co.id/berita/qa62m9414/covid19-masih-marak-erlina-
tingkatkan-daya-tahan-tubuh, diakses pada 18 Juni 2020, Pukul 14:02
WIB.

Trubus.id, https://news.trubus.id/baca/35890/hadapi-covid-19-peneliti-lipi-
ungkap-manfaat-jahe-merah, diakses pada tanggal 22 Juni 2020, pukul
10:43 WIB.

47

Anda mungkin juga menyukai