Oleh:
Harold Ferry Haryono, S.Hum
(2017910031)
Bab I: Pendahuluan
Gambaran Umum .................................................................................................................
Identifikasi Masalah .............................................................................................................
Research Question ...............................................................................................................
Tujuan Penelitian .................................................................................................................
1
Leiner, Barry M, etc .1997. “Brief History of Internet”. 1997. Diakses dari www.internetsociety.org. [PDF].
Tanggal 14 Mei 2018 pukul 18.46.
2
Ruben, Brent D & Lea P. Stewart. Komunikasi dan Perilaku (ed.5). Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2013
pada proses media sosial itu sendiri padaproses antar masing – masing individu
(penggunanya) dengan bertukar ide, gagasan, pesan dalam bentuk yang virtual atau
jaringan. Namun, beberapa pakar juga memiliki pandangannya sendiri tentang
pengertian media sosial itu sendiri. Andreas M. Kaplan dan Michael Haenlein (2010)
menyebutkan bahwa media sosial merupakan sekelompok aplikasi berbasis internet
yang dibangun atas dasar ideologis web 2.0 yang memungkinkan terjadinya
penciptaan dan pertukaran informasi dari penggunanya.
Dalam praktenya, pada media sosial terdapat beberapa kasus yang dapat
dijadikan perhatian seperti pengaruh media sosial terhadap pola komunikasi
masyarakat. Pola komunikasi yang terjadi pun tidak hanya pada komunikasi dalam
lingkup yang kecil namun juga pada level yang lebih tinggi. Sehingga pola – pola atau
pattern yang berkembang dalam model komunikasi menggunakan media sosial
membawa dampak ke depan bagi masyarakat penggunanya.
3
Rakhmat, Jalaludin. 2001:29. Dikutip dari “7 Teori Komunikasi Intrapersonal Menurut Para Ahli”. Diakses dari
https://pakarkomunikasi.com/teori-komunikasi-intrapersonal. Tanggal 1 Juni 2018 pukul 19.40.
4
Turner, Lynn H dan Richard West. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Edisi 3. Penerjemah:
Maria Natalia Damayanti Maer. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. 2008
5
Deddy Mulyana.Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2005
6
Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. 2005
7
Curtis, Dan B., Floyd, James J., Winsor, Jerry L. Komunikasi Bisnis dan Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2005
masing fungsi tertentu.Dalam proses tersebut dibutuhkan sebuah proses transaksi
informasi dalam sebuah organisasi untuk mendukung fungsi dalam organisasi
tersebut. Seperti definisi yang diungkapkan oleh Arnold dan Fieldman yang
menyatakan bahwa di dalam komunikasi organisasi terjadi pertukaran informasi di
antara orang – orang dalam sebuah organisasi dengan melalui tahapan secara umum
meliputi: atensi, komprehensi, acceptance as true, dan retensi.
Sehingga mereka yang berada dalam lingkup organisasi akan melakukan
transaksi informasi dan memberikan makna terkait dengan apa yang terjadi.
Komunikasi organisasi ini menurut Frank Jefkins bertujuan untuk mencapai tujuan
tertentu yang telah direncanakan oleh masing – masing organisasi tersebut.8
8
10 Definisi Komunikasi Organisasi Menurut Para Ahli. Diakses dari https://pakarkomunikasi.com/definisi-
komunikasi-organisasi-menurut-para-ahli. Tanggal 18 Juni 2018.
9
Davis, Dennis k dan Stanley J. Baran. Teori Komunikasi Massa: Dasar, Pergolakan dan Masa Depan. Ed.Ke-
5. Penerjemah Afrianto David dan Putri Iva Izzati. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. 2010
10
Sulianta, Feri. 2015. Keajaiban Sosial Media: Fantastis Menumbuhkan Visitor, Circle, Likes, Koneksi,
Retweet, dan Follower. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2015.
pencetakan pada media cetak yang akan menghambat kecepatan distribusi
informasinya.
Seolah tidak dapat dipisahkan karena media sosial dan internet merupakan
suatu komponen yang tidak terlepaskan karena dalam prakteknya keefektifitasannya
sangat membantu kecepatan distribusi informasinya sehingga membuat
kepopulerannya makin bertumbuh terutama di Indonesia seperti yang digambarkan
dalam tabel berikut.
11
Internet Live Stats. “Indonesia Internet Users”. Diakses darihttp://www.internetlivestats.com/internet-
users/indonesia. Tanggal 17 Mei 2018 Pukul 20:00WIB.
12
Kaplan Andreas M dan Haenlein Michael. "Users of the world, unite! The challenges and opportunities of
social media" (PDF). Jurnal Business Horizons. 53 (1). Indiana: Kelley School of Business – Indiana. Diakses
dari http://michaelhaenlein.eu/Publications/publications.htm. Tanggal 20 Juni 2018. 2010
Blog merupakan singkatan dari Web Log atau dalam terjemahan
bahasa indonesianya “catatan web”. Pada dasarnya, blog merupakan salah satu
tipe website yang biasanya menampilkan tulisan dan informasi secara reversse
chronological.13 Umumnya blog di-autorisasi secara personal tetapi tidak
menutup kemungkinan interaksi dengan yang lain tetap terjadi melalui
penambahan komentar.14 Beberapa contoh dari blog adalah blogspot, twitter,
wordpress.
Content Communities pada dasarnya adalah sarana untuk saling
bertukar isi media itu sendiri (media contents) terhadap sesama penggunanya
dalam jangakauan yang luas. Isi media tersebut bisa berupa text, gambar,
video, slide presentasi. Para penggunanya tidak harus membuat halaman
profile personal karena biasanya mereka hanya perlu menampilkan konten
informasi dasar yang tidak bertentangan dengan kebijakan platform penyedia
content community web.15
Social Networking atau dikenal juga Social Networking Sites, dalam
bahasa Indonesia disebut Jejaring sosial merupakan suatu aplikasi berbasis
web yang digunakan orang maupun kelompok untuk saling terhubung satu
dengan lainnya dalam tujuan membuat hubungan dan jaringan sosial.16 Dalam
jejaringnya, pengguna sosial networking bertukar informasi yang memiliki
keterkaitan atau kesamaan ketertarikan personal, aktifitas, background atau
kehidupan mereka.
13
OECD. (2007). Participative web and user-created content: Web 2.0, wikis, and social networking. Paris:
Organisation for Economic Co-operation and Development.
14
Kaplan Andreas M dan Haenlein Michael. Loc Cit.
15
Ibid
16
Amichai-Hamburger, Yair dan Tsahi Hayat. "Social Networking” dalam Rössler, P. The International
Encyclopedia of Media Effects. John Wiley & Sons, Inc. Diakses
dari https://onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1002/9781118783764.wbieme0170 tanggal 1 Juli 2018. 2017
17
Kiran Bala.“Social Media and Changing Communication Patterns”. Global Media Journal-Indian Edition. June
2014/Vol.5/No.1. Diakses dari www.caluniv.ac.in tanggal 3 Juli. 2014
dengan sering – sering mengecek komentar atau like dari pengguna lain pada
postingan mereka.
Tetapi ironisnya, mereka pada umumnya apa yang dikomunikasikan
oleh mereka melalui sosial medianya sering terjadi ketidaksesuaian antara
realita dan dunia maya yang mereka alami sehingga munculah sebuah istilah
“vanity fair” yang merupakan istilah yang muncul pada abad 16 di masyarakat
inggris.
18
Usia Produktif Mendominasi Pengguna Internet. Diakses dari
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/02/23/usia-produktif-mendominasi-pengguna-internet tanggal 5
Juli 2018. 2018
Penggunaan di LevelKomunikasi Massa
Pada level komunikasi masa mengalami perubahan dalam prosesnya
dibandingkan pada pola komunikasi tradisonal, dewasa media sosial memiliki
dampak yang cukup signifikan terhadap revolusi komunikasi terutama pada
sektor prosesnya yang lebih modern sehingga dapat mempengaruhi pada
berbagai aspek seperti pada format program, isi, perlakuan maupun bahasanya.
Sebagai contoh bahwa media sosial memiliki pengaruh pada perubahan
pola komunikasi dan menjadikan pelaku media massa bertransformasi dengan
memanfaatkan teknologi internet dan media sosial dalam proses bisnisnya.
19
Tubbs, Stewart dan Silvia Moss. 2008. Human Communication: Principles and Contexts 11th Edition. New
York: McGraw Hill , International Edition
20
McGraw-Hill Dictionarry
21
Richared M Perloff. “The Dynamic of Persuasion: Communication and Attitudes in the 21th Century”. New
Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publisher. Diakses dari
http://journalism.uoregon.edu/~tbivins/stratcomweb/readings/persuasion_def.pdf tanggal 25 juni 2018. 2003
BAB III
ANALISA
22
Kiran Bala. Op cit
Berikutnya dampak komunikasi interpersonal melalui sosial media
adalah terjadinya dekresi dari isi pesan itu sendiri karena tidak menutup
kemungkinan untuk terjadinya akronimisasi yang berdampak pada kuantitas
dan kualitas komunikasi itu sendiri. Contohnya terjadi pada sosial media
Twitter yang membatasi penggunanya untuk berkomunikasi melalui kolom
teks dengan dibatasi sebanyak 140 karakter tetapi kini pihak Twitter telah
menggandakan limit tersebut menjadi 280 karakter23.
Pihak Twitter sendiri pun telah menyadari bahwa sosial media pun
memiliki kekurangan yaitu pada dekresi kualitas komunikasi karena terdapat
aturan yang membatasi jumlah pesan yang akan dikirim. Melalui riset yang
dilakukan Twitter, Aliza Rozen (Product Manager Twitter) bahwa batasan
yang terdapat pada sosial media Twitter seringkali memaksa penggunanya
harus memodifikasi / mereduksi tulisan bahkan menyingkat ejaan hingga bisa
menghilangkan kata – kata yang memuat makna yang penting dalam
komunikasinya.
Permasalahan kedua, secara global di seluruh dunia dengan berbagai
negara dengan pengguna aktif Twitter yang juga memiliki berbagai ragam
bahasa yang berbeda – beda pada struktur kalimatnya. Misalnya bahasa jepang
akan menggunakan struktur kalimat yang lebih singkat dan penggunaan
karakter tulisan yang lebih sedikit dibanding bahasa lain. Sepertinya ini
tidaklah menjadi masalah yang berarti, namun untuk bahasa negara lain
dengan makna yang sama bisa juga memerlukan jumlah karakter huruf yang
lebih panjang seperti pada gambar kurva berikut.
Keterangan: Penggunaan karakter dalam Tweet dengan kalimat bahasa inggris memiliki nilai 9% yang menyentuh limit 140 karakter,
24
sedangkan bahasa jepang hanya 0,4% yang mencapai limit jumlah karakter yang diizinkan oleh pihak twitter.
23
Aliza Rozen dan Ikuhiro Ihara. “Giving you more characters to express yourself”. Diakses dari
https://blog.twitter.com/official/en_us/topics/product/2017/Giving-you-more-characters-to-express-
yourself.html tanggal 15 Juli 2018.
24
https://blog.twitter.com/content/dam/blog-twitter/official/en_us/products/2017/giving-you-more-characters-to-
express-yourself/more-chars-1.png.img.fullhd.medium.png
Keterangan: Pada isi pesan yang sama namun apabila diterjemahkan ke berbagai macam bahasa akan timbul perbedaan jumlah
25
karakter yang dihasilkan dari hasil terjemahan ke barbagai bahasa tersebut.
Selain Twitter, sosial media yang lain pun juga memiliki berbagai
limitnya sendiri – sendiri untuk membatasi jumlah komunikasi yang dilakukan
penggunanya seperti pada tabel berikut.
Type of Text Maximum
Facebook
Facebook Post 63206 Characters
Facebook Canvas Button Text 30 Characters
Twitter
Tweet 280 Characters
Twitter DM 10000 Characters
Instagram
Instagram Caption 2200 Characters
Instagram Bio 150 Characters
Instagram Hashtags 30 Hashtags
LinkedIn
LinkedIn About Us/Summary 2000 Characters
LinkedIn Employee Testimonial 400 Characters
LinkedIn Publishing Content 120000 Characters
Pinterest
Pinterest Board Descrtiption 500 Characters
Pin Description 500 Characters
YouTube
YouTube Video Description 5000 Characters
Sumber: https://sproutsocial.com/insights/social-media-character-counter/ (diolah)
25
https://blog.twitter.com/content/dam/blog-twitter/official/en_us/products/2017/giving-you-more-characters-to-
express-yourself/more-chars-3.png
dengan tujuan yang telah diketahui misalnya berbagi informasi, menjaga diri,
pemecahan masalah sehingga para peserta dalam komunikasi tersebut dapat
mengidentifikasi dan mengingat karakteristik masing – masing anggota secara
tepat.26
Sama seperti komunikasi interpersonal yang dilakukan melalui
perantara teknologi media sosial yang mana memiliki efektivitas sendiri dalam
prosesnya. Dan juga di sisi lain juga memiliki kekurangan yaitu pada kualitas
dan kuantitas isi maupun pesan yang terdistribusi.
Dari sisi efektifitas penggunaan media sosial dalam level komunikasi
kelompok/organisasi pada sebelum dan sesudah berkembangnya sosial media,
manusia cenderung untuk melakukan interaksi dengan individu lainnya yang
berada dalam satu kelompoknya atau organisasi tertentu secara reguler dan
mengakibatkan pesan yang tersampaikan kepada seluruh anggota kelompok/
organisasi tersebut belumlah terdistribusi kepada jumlah maksimal karena
masih memerlukan waktu yang lebih banyak agar anggota yang menerima
pesan komunikasi yang disampaikan lebih maksimal. Namun sekarang setelah
perkembangan teknologi internet serta media sosial, jumlah anggota kelompok
dalam suatu organisasi bisa mencapai jumlah yang lebih banyak dalam
menerima informasi yang disampaikan secara lebih efisien dan lebih cepat.
26
Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
berkomunikasi satu sama lain.Hal tersebut kemudian disadari oleh beberepa
pihak untuk melakukan revolusi dalam menyampaikan informasi, ide, pesan
maupun gagasan dalam komunikasinya terhadap sasaran yang dituju.
Yang dewasa ini terjadi dalam penggunaan media sosial dalam level
komunikasi publik dapat berupa kampanye ataupun ber-iklan. Selain itu
beberapa tokoh juga memanfatkan media sosial sebagai sarana menyampaikan
gagasan maupun pandangan diri dan melakukan persuasi bagi khalayak.
Mereka bisa berasal dari kalangan politikus, artis, pelaku bisnis, motivator dan
sebagainya.
Salah satu contoh kasus adalah ketika pada pemilu perdana Menteri di
India pada tahun 2014 silam yang mana dikutip dari Dr.Kilan Bala (2014)27.
Pemilu tersebut dimenangkan oleh Narendra Modi dari Partai Bharatiya Janata
Party (BPJ). Ia menjadi pemimpin pertama yang terkoneksi secara efektif
dengan pendukung mudanya. Berdasarkan pernyataan Anthony Leong yang
dikutip dari www.tribunnews.com, kemenangan PM Narendra Modi tidak
terlepas dari strategi komunikasi yang gencar melalui akun media sosial
dengan mengedepankan konsep 7C, Clear, Concise, Concrete, Correct,
Coherent, Complete,danCourteous.28
Dengan demikian, seiring berkembangnya media sosial membuat
pengguna dalam melakukan komunikasi di level komunikasi public menjadi
lebih efektif dan efisien.
27
Kiran Bala. Op Cit
28
Hendra Gunawan.ed. “Praktisi Digital Ini Jajaki Kerjasama dengan Tim Perdana Menteri India”. Diakses dari
http://www.tribunnews.com/techno/2018/03/14/praktisi-digital-ini-jajaki-kerjasama-dengan-tim-perdana-
menteri-india. Tanggal 30 Juni 2018.
dapat mempengaruhi pada berbagai aspek seperti pada format program, isi ,
perlakuan maupun bahasanya.Dewasa ini diketahui beberapa media
melakukan transformasi seperti surat kabar, radio, televisi yang melakukan
pengawasan isi serta isu yang terjadi melalui situs maupun platform media
sosial.
Dengan demikian pemutakhiran dan akses informasi akan menjadi
lebih cepat distribusinya. Sehingga dimungkinkan media massa tradisional
pun menjalin kerja sama agar dapat menjangkau khalayak yang lebih luas
serta menguatkan pesan komunikasinya.
Sebagai contoh bahwa media sosial memiliki pengaruh pada pola
komunikasi dan menjadikan pelaku media massa bertransformasi dengan
memanfaatkan media sosial dalam proses bisnisnya ialah Radio Suara
Surabaya. Perubahan ini didasari pada data yang dihasilkan oleh Nielsen
Radio Reach yang menyatakan bahwa pendengar radio cenderung turun. Pada
tahun 2008 saja pendengar berada pada 62% hingga pada tahun 2010 menjadi
48%. Selain itu data Time Spent Listening (TSL) menunjukan penurunan dari
tahun 2008 rata – rata pendengar radio menghabiskan waktunya sebanyak 20
jam per minggu menjadi 17 jam saja per minggu untuk mendengarkan radio.29
Fenomena ini tak lepas dari perkembangan media baru berbasis
teknologi internet yang semakin lama semakin mudah untuk diakses dan
semakin berkembang pula penggunanya.Akhirnya pada tahun 2010 untuk
pertama kalinya Radio Suara Surabaya memutuskan untuk mendistribusikan
informasi serta konten – kontennya melalui media sosial yang sedang
berkembang pada saat itu yaitu Facebook dan Twitter. Hal ini menurut penulis
merupakan langkah yang sesuai karena apabila disadari pertumbuhan
pengguna kedua media sosial tersebut mengalami peningkatan angkapengguna
di Indonesia yang signifikan dari tahun 2008 s/d 2010 seperti datapada table
berikut.
Jumlah Jumlah Jumlah
Pertumbuhan Pertumbuhan
Pengguna pengguna Pengguna
Peringkat Negara dlm 12 bln dlm 24 bln
FB FB FB
(%) (%)
Sep 2008 Sep 2009 Sep 2010
1 AS 32,931,680 84,596,240 138,660,280 64% 321.1%
2 Inggris 12,637,540 20,228,480 27,279,920 34.9% 115.9%
3 Indonesia 322,840 8,786,920 26,870,640 205.8% 8223.2%
4 Turki 4,566,660 13,996,380 22,689,280 62.1% 396.9%
5 Perancis 3,381,220 12,032,020 18,875,380 56.9% 458.2%
6 Kanada 9,991,260 12,667,220 17,050,280 34.6% 70.7%
7 Italia 1,035,920 10,903,620 16,589,460 52.1% 1501.4%
8 Filipina 233,020 4,832,040 16,492,880 241.3% 6977.8%
9 Mexico 1,174,920 4,731,700 15,132,080 219.8% 1187.9%
10 India 806,680 3,980,260 13,612,360 242% 1587.5%
Sumber:https://rieztyo.wordpress.com/2010/10/01/statistik-pengguna-fb-sep-2010/30
29
______. "Program Umum PRSNI Periode 2011 – 2015”. Diakses dari
http://www.radioprssni.com/prssninew/internallink/Program%20Umum%20PRS
SNI%202011.pdf. 2011
30
______. 2010. “Statistik Jumlah Pengguna Facebook
September 2010”.https://rieztyo.wordpress.com/2010/10/01/statistik-pengguna-fb-sep-2010 Tanggal 4 Juli 2018
pukul 20.06WIB
Kemudian dari media cetak juga mengalami perubahan komunikasinya
dari yang konvensional menjadi kearah digital. Misalnya Harian Kompas yang
kini juga telah aktif dengan Kompas.com nya. Dengan transformasi yang
dilakukan oleh Harian Kompas, hal ini memungkinkan untuk menyasar
khalayak yang lebih banyak dalam pendistribusian pesan informasi. Selain itu
media massa modern juga memungkinkan terjadinya proses komunikasi lebih
cepat dan juga pemberian feedback yang lebih terbuka.
Secara klasifikasinya, Kompas.com bisa disebut sebagai web-log atau
lebih sering dikenal dengan Blog, ini dikarenakan informasi yang tersaji
didalamnya berpola reverse chronological.31 Selain itu khalayaj juga
memungkinkan melakukan interaksi karena di dalam situs tersbut juga
menyediakan fitur untuk memberikan komentar sebagai feedback terhadap
informasi yang tersaji di dalamnya.
Fitur komentar yang disediakan pada laman Kompas.com memungkinkan khalayak dapat melakukan interaksi dan juga memberikan feedback terhadap
informasi yang tersaji.
Sumber: Kompas.com
Pengaruh Dari
Level Komunikasi Dampak Ke-depan
Penggunaan Media Sosial
OECD. “Participative web and user-created content: Web 2.0, wikis, and social networking”. Paris:
31
4.1. Kesimpulan
Perkembangan media sosial yang semakin hari semakin menunjukan
peningkatan penggunanya serta teknologinya memiliki dampak yang positif dan
negative terhadap pola komunikasi masyarakat di berbagai level komunikasi. Baik di
level yang paling rendah yaitu intrapersonal hingga level komunikasi massa.
Dengan hadirnya media sosial yang ada menjadi wadah alternative bagi
masyarakat karena dengan kemudahannya serta kecepatannya dalam pendistribusian
informasi baik itu menerima serta memberikan feedback.Sejatinya, media sosial
tersebut digunakan oleh masyarakat dengan dua alasan utama yaitu untuk terhubung
dengan individu atau masyarakat lainnya. Kemudian fungsi berikutnya untuk
membangun citra pengguna social media itu sendiri.32
Dalam level komunikasi intrapersonal, individu semakin dengan mudahnya
membangun citra mereka karena informasi yang dikomunikasikan juga semakin
efisien dalam penyebarannya kepada komunikan. Dampak lain yang ditimbulkan,
individu tersebut akan mengalami gejala narsisme yang bahkan bisa mengarah kearah
permasalahan ketidaksesuaian antara realita dengan apa yang dipotraitkan di media
sosial mereka. Sehingga apa yang tersampaikan menjadi sebuah hal yang semu.
Sedangkan pada level komunikasi interpersonal, dari sisi efisiensi pola
komunikasi yang terjalin lebih menguntungkan antar komunikator dan komunikan.
Tapi disisi lain ternyata memungkinkan terjadi dekresi terhadap kualitas komunikasi
yang dikarenakan pada komunikasi melalui media sosial juga membatasi komunikasi
non-verbal yang merupakan pelengkap dari komunikasi verbal. Pada kuantitas
komunikasi juga menjadi terbatas dikarenakan limitasi yang diterapkan oleh beberapa
developer media sosial sehingga yang terjadi adalah seringnya akronimisasi pada
penyampaian informasi.
Kemudian pada komunikasi kelompok/ organisasi, penggunaan media sosial
untuk menjadi wadah komunikasi juga memiliki efektifitas seperti pada level
komunikasi interpersonal. Dengan hadirnya media sosial juga membuka peluang
terhadap jumlah anggota kelompok untuk didistribusikan pesan/informasi menjadi
lebih banyak daripada tidak menggunakan media sosial.
Berikutnya penggunaan media sosial dalam level komunikasi public
menjadikan komunikator memiliki jumlah jangkauan komunikan lebih luas dan
dengan cara yang lebih efisien daripada menggunakan cara tradisional. Sehingga
pihak yang memiliki kepentingan memanfaatkan efisiensifitas ini sebagai alat dalam
menyampaikan informasi, ide, maupun gagasan kepada target komunikasi.
Selain itu dalam komunikasi masa, penggunaan media sosial mempengaruhi
format, perlakuan serta kecepatan informasi. Dengan teknologi internet dan
penggunaan media sosial, komunikator media masa akan mudah mencari
pemutakhiran informasi dengan sangat cepat dari pada penggunaan media masa
32
Dar Meshi. “The Emerging Neuroscience of Social Media”. smnlab.msu.edu/wp-
content/uploads/2017/08/Meshi_2015_TICS.pdf. 2015
secara tradisional. Namun saking cepat dan mudahnya informasi yang terdistribusi,
maka kontrol akan lebih susah dikendalikan daripada penggunaan media massa secara
konvensional.
Sehingga dapat disimpulkan dampak jangka Panjang yang terjadi dalam
penggunaan media sosial kedepannya ialah masyarakat apabila mengedepankan
kepraktisan dan efisiensi waktu dan sangat dinamis akan lebih memilih melakukan
media sosial. Sedangkan apabila masyarakat ingin lebih mengedepankan kualitas dan
kuantitas informasi yang disampaikan serta akan memilih melakukan cara – cara
komunikasi langsung secara konvensional. Terutama pada level komunikasi massa,
peserta akan tetap bertahan menggunakan pola konvensional demi menjaga isi
informasi yang didistribusikan hal ini dikarenakan pengaruh yang mempengaruhi
format serta bentuk komunikasi yang didistribusikan.
Terlepas dari baik dan buruknya dampak media sosial terhadap pola
komunikasi yang ada di masyarakat, perkembangan dan revolusi komunikasi yang
ada merupakan suatu bentuk kemajuan peradaban di bidang teknologi. Maka
masyarakat diharapkan bijak dalam menyikapinya.
4.2. Saran
Dalam makalah ini, penulis hanya berfokus pada perubahan pola masyarakat
dalam berkomunikasi menggunakan media sosial dari sisi level komunikasi. Untuk
penulisan berikutnya diharapkan agar peneliti berikutnya dapat meneliti pengaruh
media sosial terhadap factor – factor lainnya, misal pengaruh media sosial terhadap
proses sosial yang terjadi dalam lingkungan tertentu dalam jenis – jenis komunikasi
lainnya.
BIBLIOGRAPHY
Adrianto, Yerri Riyant. (2013). Media Sebagai Ruang Demokrasi: Peran Radio Suara
SurabayaSebagai Ruang Sirkulasi Opini Permasalahan Publik. Media Jurnal Politik
MudaVolume : 2 - No. 3 Terbit : 08-2013.
Bala, Kiran. (2014). Social Media and Changing Communication Patterns. Global Media
Journal-Indian Edition. June 2014/Vol.5/No.1. July 3, 2018. http://www.caluniv.ac.in
Bimo. (2017). 10 Definisi Komunikasi Organisasi Menurut Para Ahli. June 18, 2018.
https://pakarkomunikasi.com/definisi-komunikasi-organisasi-menurut-para-ahli.
Curtis, Dan B., James Floyd J & Jerry L Winsor. (2005). Komunikasi Bisnis dan Profesional.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Davis, Dennis.K., & Baran, S.J. (2010). Teori Komunikasi Massa: Dasar, Pergolakan dan
Masa Depan (5th ed.). (Afrianto David & Putri Iva Izzati, Penerjemah). Jakarta:
Penerbit Salemba Humanika.
Gunawan, Hendra.ed. (2018). Praktisi Digital Ini Jajaki Kerjasama dengan Tim Perdana
Menteri India. June 30, 2018.
http://www.tribunnews.com/techno/2018/03/14/praktisi-digital-ini-jajaki-kerjasama-
dengan-tim-perdana-menteri-india
Hamburger, Amichai., Yair., & Hayat, Tsahi. (2017). Social Networking. dalam Rössler,
P. The International Encyclopedia of Media Effects. John Wiley & Sons, Inc. July 1,
2018. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1002/9781118783764.wbieme0170
Internet Live Stats. (2016). Indonesia Internet Users. May 17, 2018.
http://www.internetlivestats.com/internet-users/indonesia
Kaplan, Andreas M dan Haenlein Michael. (2010). "Users of the world, unite! The challenges
and opportunities of social media" (PDF). Jurnal Business Horizons. 53 (1). Indiana:
Kelley School of Business – Indiana. June 20, 2018.
http://michaelhaenlein.eu/Publications/publications.htm
Leiner, Barry M, etc. (1997). “Brief History of Internet” (pdf). May 14, 2018.
www.internetsociety.org.
Meshi, Dar,. Diana I. Tamir., & Heekeren, H.R. (2015). The Emerging Neuroscience of
Social Media. May 14, 2018. http://smnlab.msu.edu/wp-
content/uploads/2017/08/Meshi_2015_TICS.pdf
Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
OECD. (2007). Participative Web and User-Created Content: Web 2.0, Wikis, and Social
Networking. Paris: Organisation for Economic Co-operation and Development.
Perloff, R.M. (2003). “The Dynamic of Persuasion: Communication and Attitudes in the 21th
Century”. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publisher. June 25, 2018.
http://journalism.uoregon.edu/~tbivins/stratcomweb/readings/persuasion_def.pdf
Rakhmat, 2001:29. Dikutip dari Ambar .2017. “7 Teori Komunikasi Intrapersonal Menurut
Para Ahli”. June 1, 2018. https://pakarkomunikasi.com/teori-komunikasi-
intrapersonal
Rozen, Aliza., & Ihara, Ikuhiro. (2017). “Giving You More Characters To Express Yourself”.
July 15, 2018. https://blog.twitter.com/official/en_us/topics/product/2017/Giving-you-
more-characters-to-express-yourself.html
Ruben, B.D., & Stewart, L.P. (2013) .Komunikasi dan Perilaku (5th ed). Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sulianta, Feri. (2015). Keajaiban Sosial Media: Fantastis Menumbuhkan Visitor, Circle,
Likes, Koneksi, Retweet, dan Follower. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Tubbs, Stewart., & Moss, Silvia. (2008). Human Communication: Principles and Contexts
(11th Ed). New York: McGraw Hill-International Edition
Turner, L.H.,& West, Richard. (2008). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi
(3rd ed). (Maria Natalia Damayanti Maer, Penerjemah). Jakarta: Penerbit Salemba
Humanika.
Radio PRSNI. (2011). "Program Umum PRSNI Periode 2011 – 2015”. July 5, 2018.
http://www.radioprssni.com/prssninew/internallink/Program%20Umum%20PRS
SNI%202011.pdf.
Statistik Jumlah . (2010). “Statistik Jumlah Pengguna Facebook September 2010”. July 4,
2018. https://rieztyo.wordpress.com/2010/10/01/statistik-pengguna-fb-sep-2010
McGraw-Hill Dictionary