Anda di halaman 1dari 58

MAKALAH

MATA KULIAH KOMUNIKASI EFEKTIF


DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

OLEH:

VITRIA YENTI INDRA


NIM 201000415201088

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA
BUKITTINGGI TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan diucapkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan Rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Makalah Komunikasi Efektif dalam Praktek.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Efektif

dalam Praktek kebidanan. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak, makalah ini sangatlah sulit bagi penulis dalam penyusunan

makalah ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

Yth

1. Ibu DR. Hj. Evi Susanti, S.ST, M.Biomed selaku Rektor IKES Prima

Nusantara Bukittinggi.

2. Ibu dan Bapak Warek I Ibu Ayu Nurdiyah, M.Keb, Warek II Bapak Yuhendri

Putra, M.Biomed

3. Ibu Rulfia Desi Maria, M. Keb Dekan Fakultas Kebidanan IKES Prima

Nusantara Bukittinggi.

4. Kaprodi S1 Kebidanan Ibu Indah Putri Ramadhanti, M.Keb IKES Prima

Nusantara Bukittinggi

5. Dosen Prodi S1 Kebidanan Fakultas Kebidanan IKES Prima Nusantara

Bukittinggi

6. Seluruh Staff IKES Prima Nusantara Bukittinggi dan pihak lain yang tidak

dapat kami sebut satu per satu.

Penulis menyadari bahwa di dunia ini tidak pernah ada kata sempurna yang

hakiki, begitu juga dengan makalah ini. Penulis menyadari hal ini sebagai acuan
dalamn proses pembelajaran dan kematangan dimasa yang akan mendatang.

Untuk itu penulis mengharapkan masukan, kritikan dan saran yang sifatnya

membangun, demi kesempurnaan makalah ini, mudah-mudahan makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita

Bukittinggi, Januari 2022

VITRIA YENTI INDRA


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………….…………1

1.1. Latar Belakang …………………………………………..……..…………1

1.2. Tujuan..………………………………………………………………..… 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………….….. 6

2.1. Sosial Media dan Kerahasiaan, Evaluasi komunikasi…………… ….… 6

2.1.1. Pengertian Sosial Media………………………………………………… 6

2.1.2. Jenis-Jenis Sosial Media……………………………………………….... 8

2.1.3. Manfaat Sosial Media……………………………………………...…. 12

2.1.4. Kerugian Media Sosial…… ……………………….…………..........13

2.1.5. Kerahasiaan Media Sosial………..………………………………..…….18

2.1.6. Jenis Evaluasi dalam Komunikasi ………………………………………21

2.1.7. Teknik Evaluasi………………………………………………………… 23

2.1.8. Metoda Evaluasi……………………………………………………..…. 28

2.1.9. Proses Evaluasi…………………………………………………….…… 31

2.2. Psikologi Komunikasi dan Tantangan, hambatan dalam Komunikasi

Keadaan Spesifik……………………………………………………..….32

2.2.1. Menghargai dalam Berkomunikasi………………..………………….…32

2.2.2. Menghormati dalam Berkomunikasi …………………………………....33

2.2.3. Empati dan Komunikasi…………………………………………...…… 33

2.2.4. Tantangan dalam Komunikasi,,……………………….…………...........35


2.2.5. Hambatan dalam Komunikasi……………………………………..…….36

2.2.6. Tantangan Komunikasi dalam Keadaan Spesifik………………………41

BAB III. PENUTUP……………………………………………………………48

3.1. Kesimpulan……………………………………………………………...48

3.2. Saran…………………………………………………………………….49
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Media sosial saat ini telah menjadi trend dalam komunikasi .Media sosial

adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisadengan mudah

berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,jejaring sosial, wiki,

forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan wikimerupakan bentuk media

sosial yang paling umum digunakan olehmasyarakat di seluruh dunia. Media

sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasiberbasis internet yang membangun di

atas dasar ideologi dan teknologi Web2.0, dan yang memungkinkan penciptaan

dan pertukaran user-generatedcontent” (Kaplan & Haenlein, 2010).

Beberapa contoh media sosial yangsedang berkembang saat ini yaitu

Instragam, Twitter, Line, Facebook,Youtube, dan lain-lain.Seseorang pasti

memiliki berbagai motivasi dalam menggunakanmedia sosial. Sekedar untuk

berkomunikasi dengan orang lain, untuk mencaritahu perkembangan sesuatu,

untuk berbagi informasi maupun untuk mengikutisalah satu yang menjadi trend

saat ini yaitu menggunakan media sosialsebagai bentuk eksistensi diri.

Orang-orang yang hanya ingin menggunakanmedia sosial sebagai sarana

menjaga silaturahmi biasanya akan memilih mediasosial yang bersifat private saja

seperti Line, Whatsapp, Path, Telegram, atau yang lainnya. Meskipun masuk ke

media yangterbuka seperti Facebook dan Twitter maka mereka hanya akan

menjadi penonton dan pembaca yang baik dan melihat perkembangan terbaru

yang adadi media sosial.Sedangkan bagi orang-orang yang ingin diakui

eksistensinya olehmasyarakat luas melalui media sosial biasanya akan


menggunakan mediasosial yang bersifat terbuka seperti Instagram, Facebook,

Line, atau Twitter.

Karena disinilah tempat kita bisa secara bebas dan terbuka dalam

berinteraksi.Sehingga banyaknya update status serta posting-an yang kita miliki

adalahsalah satu bentuk jika kita ingin dikenal secara luas. Kita dikenal sebagai

apadan siapa itu kita yang memutuskan, karena apa yang kita posting

melaluimedia sosial akan menjadi gambaran diri kita bagaimana kita

memposisikandiri dimata masyarakat luas.

Perkembangan penggunaan media sosial di Indonesia sangat

berkembangpesat. Menururt riset Nielsen menunjukkan tingkat pertumbuhan

penggunaaninternet di Indonesia mencapai 26%. Orang Indonesia menghabiskan

waktu1,5 jam sehari untuk berinternet. Menurut ICT Watch, saat ini

penggunaponsel di Indonesia mencapai 180 juta orang dari sekitar 220 juta

penduduk Indonesia.

Pengguna Instagram di Indonesia mencapai 22 juta pengguna aktifmenurut

dari siaran pers yang diterima CNN Indonesia (Lesmana, 2012).Berdasarkan data-

data tersebut, perusahaan perlu memperhatikanpenggunaan media sosial sebagai

salah satu media promosi yang sangatpenting. Sebagian besar masyarakat

Indonesia telah menjadikan media sosialsebagai bagian dari gaya hidup mereka.

Kemajuan ilmu pengetahuan danteknologi, khususnya internet telah merubah cara

orang dalam berkomunikasidari yang awalnya one to many menjadi many to

many.

Komunikasi one to many menjadi many to many berkembang pada era new

media. New mediaadalah istilah yang lebih luas dalam studi media yang muncul
di bagian akhirabad ke-20 yang mengacu pada permintaan akses ke konten kapan

saja dandimana saja pada perangkat digital, serta umpan balik dari pengguna

secarainteraktif, partisipasi secara kreatif dan pembentukan komunitas

sekitarkonten media.

Salah satu fenomena new media adalah tumbuhnya mediasosial dimana

digunakan oleh perusahaan untuk menciptakan electronic wordof mouth

(eWOM). Pada kondisi komersial, WOM melibatkan sikapkonsumen dalam

berbagi brand, opini, atau reaksi tentang bisnis, produk, ataujasa orang lain. WOM

yang positif merupakan media pemasaran yangpowerful bagi perusahaan untuk

mempengaruhi konsumen. Seiring denganperkembangan teknologi, kini word of

mouth berkembang juga di mediasosial yang disebut electronic word of mouth

(eWOM) (Lesmana, 2012).

eWOM adalah pernyataan positif atau negatif yang diungkapkan

olehpelanggan potensial ataupun yang sudah menggunakan mengenai produk

atauperusahaan untuk banyak orang dan lembaga melalui Internet (Hennig-

thurauet al., 2004).Branding model dalam lingkungan online branding, secara

langsungakan mempengaruhi brand image dan brand awareness. Dua elemen

inimerupakan bagian dari brand knowledge yang menjadikan area utama

dimanaeWOM media sosial dapat berpengaruh secara langsung, ditemukan

pulabahwa brand knowledge juga berpengaruh terhadap brand relationship(brand

satisfaction, brand trust, dan brand attachment)

Salah satu bentuk dari eWOM (electronic Word of Mouth) marketingadalah

media sosial seperti Instagram. Instagram pertama kali rilis pada 6Oktober 2010.

Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto atau videoyang memungkinkan


pengguna dapat menerapkan filter digital, menyertakancaption sesuai yang

diinginkan, dan membagikannya ke berbagai layananjejaring sosial. Saat ini,

Instagram adalah media sosial yang memiliki responpaling cepat dan aktif

dibandingkan dengan media sosial lainnya.

. Media saat ini sudah bermacam –macam bentuknya atau sering disebut

dengan media massa. Dengan adanya media,maka terjadi sebuah komunikasi,

karena komunikasi adalah suatu prosespenyampaian pesan dari satu individu

kepada individu lainnya.

Dengan kata lainkomunikasi massa adalah komunikasi melalui media

massa, jelasnya merupakansingkatan dari komunikasi melalui media

massa.Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan

kepadasejumlah khalayak yang tersebar, keterogen, dan anonym melalui media

cetakatau elektronis, sehingga pesan yang didapat bisa di terima secara

serentakdan sesaat. Psikologi Komunikasi (Rakhmat, 2008:189).

Seperti yang di katakan kutipan diatas, bahwa media elektronik adalah

bagiansalah satu dari media massa. Salah satunya adalah media online atau

internet, danyang paling populer adalah media sosial, walaupun saat ini media

sosial belumterakui sebagai dari bagian media massa elektronik namun pada

kenyataannya mediaini memerlukan alat elektronik.Media sosial yang saat ini

menjadi bagian alat komunikasi manusia, memangsulit di pisahkan dari

kehidupan.

Media ini cukup berpengaruh terhadap kehidupanmanusia seperti dalam

dunia hiburan, bisnis, pendidikan, sampai ke ranah perpolitikan.

Perkembangannya sangat pesat, karena setiap pergantian bulannyamedia ini selalu


cepat berubah – ubah. Ruang lingkup media sosial sangatlah luas didalamnya kita

dapat mengakses berbagai kebutuhan informasi, karena pada dasarnyamedia yang

satu ini dapat memberikan informasi yang cepat walaupun belum tentuakurat.

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya

bisadengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi

blog,jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan

wikimerupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan

olehmasyarakat di seluruh dunia. (Wikipedia).

Salah satu situs media sosial yang fenomenal ialah jejaring sosial, untuk

saatini siapa yang tidak mengenal situs terbesar pada dunia maya ini.

Dimanapenggunanya bisa mencapai miliyaran orang di seluruh dunia. Dan setiap

detiknyasemakin bertambah dengan angka yang tidak sedikit, hampir separuh

dunia ini adalahpengguna jejaring sosial.Istilah jejaring sosial seperti saat ini

sudah tidak asing lagi, karena mediatersebut merupakan perkembangan media

kontemporer.

Pada kenyataannya jejaring sosial tersebut kini merupakan gaya hidup

hampir semua orang, yang mana mediatersebut nampaknya sudah mampu

menghipnotis pemikiran dan paradigma manusia,seiring dengan perkembangan

era globlalisasi. Media ini juga berperan danberpengaruh besar terhadap dinamika

kehidupan manusia.

Mengutip dari Wikipedia, jejaring sosial adalah suatu struktur sosial

yangdibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi)

yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide,

teman,keturunan, dan lain-lain.Fenomena munculnya Jejaring Sosial tentunya


tidak terlepas dariperkembangan teknologi komunikasi, yang memudahkan

manusia untuk mengaksesinformasi yang terdapat didalamnya. Semakin

berkembangnya dunia teknologi,berarti teknologi yang lama di gantikan oleh

kehadiran teknologi yang baru.

Dewasa ini banyak sekali jejaring sosial yang bermunculan, seperti

twitter,facebook, instagram, plurk, google+, linkedin, youtube, yahoo massager,

opera mini,dan masih banyak yang lainnya. Situs jejaring sosial merupakan situs

yang dapatmembantu seseorang untuk membuat sebuah profil dan kemudian

dapatmenghubungkan dengan pengguna lainnya.

Situs jejaring sosial adalah aplikasi yangmemungkinkan pengguna untuk

terhubung menggunakan profil pribadi atau akunpribadinya.Jejaring Sosial yang

saat ini sangat menjadi tren di kalangan manusia salahsatunya adalah Facebook,

peminatnya sangatlah besar mulai dari anak – anak hinggadewasa. Situs media

sosial satu ini menjadi jaringan yang nomor satu di dunia, danjumlah

penggunanya sampai miliyaran orang di seluruh dunia.Facebook adalah sebuah

layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada bulanFebruari 2004, dimiliki dan

dioperasikan oleh Facebook Inc. Pada September 2012, Facebook memiliki lebih

dari satu miliyar pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon

genggam (handphone).

Pengguna harus mendaftar sebelumdapat menggunakan situs ini. Setelah itu,

pengguna dapat membuat profil pribadi,menambahkan pengguna lain sebagai

teman, dan bertukar pesan, termasukpemberitahuan otomatis ketika mereka

memperbarui profilnya. Selain itu, penggunadapat bergabung dengan grup

pengguna dengan ketertarikan yang sama, diurutkanberdasarkan tempat kerja,


sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya, danmengelompokkan teman-

teman mereka ke dalam daftar seperti "Rekan Kerja" atau"Teman

Dekat".Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman sekamarnya

dansesama mahasiswa Universitas Harvard, Eduardo Saverin, AndrewMcCollum,

Dustin Moskovitz dan Chris Hughes. Keanggotaan situs web iniawalnya terbatas

untuk mahasiswa Harvard saja, kemudian diperluas keperguruan lain di Boston,

Ivy League, dan Universitas Stanford. Situs inisecara perlahan membuka diri

kepada mahasiswa di universitas lain sebelumdibuka untuk siswa sekolah

menengah atas, dan akhirnya untuk setiap orangyang berusia minimal 13 tahun.

Kebanyakan facebook di mata anak – anak sekolah hanya sebagai tempathiburan

dan bergaya saja, seperti mencari teman baru, update status,

chatingan,mengupload foto terbaru mereka, dan lain sebagainya. Mereka

khususnya anak SMKtidak mau kalah dan tidak mau ketinggalan zaman, karena

mereka beranggapanjejaring sosial merupakan sudah menjadi salah satu bagian

dari kehidupan mereka.

Mereka lebih senang berinteraksi melalui dunia maya, karena saat dunia

mayadianggap sebagai hidup yang nyata di bandingkan dengan kehidupan

yangsebenarnya.Penggunaan facebook tentu ada nilai positif dan negatifnya. Nilai

positif yangdiberikan yaitu menambah teman, tahu cara mengotak – atik internet,

dan berbagipengalaman dengan dunia luar. Di samping itu tentunya ada nila

negatif yang ditimbulkan yaitu mereka yang sering membuka jaringan internet

bisa lupa waktu,pelajar bahkan bisa saja lebih sering online daripada belajar, itu

bisa berdampak padanilai mata pelajaran mereka di sekolah.Inti dari fungsi

facebook itu sendiri yaitu pada awalnya yaitu media untukberinteraksi dan
bersosialisasi. Namun seiring Perkembangan zaman yang semakinberubah,

penggunaan facebook sendiri menjadi alat atau media untuk keperluan dan

kepuasan sendiri.

1.2 Tujuan

Makalah mata kuliah Komunikasi Efektif dalam Pelayanan Kebidanan ini di

susun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat tugas Mata kuliah

Komunikasi Efektif dalam Pelayanan Kebidanan di Progran Studi S1 Kebidanan

Fakultas Kebidanan IKES Prima Nusantara Bukittinggi Tahun Ajaran 2021/2022.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sosial Media dan Kerahasiaan, serta Evaluasi Komunikasi

2.1.1. Pengertian Sosial Media

Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikanmedia sosial

sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yangdibangun diatas dasar

ideologi dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkanpenciptaan dan pertukaran

user-generated content. Web 2.0 menjadiplatform dasar media sosial. Media sosial

ada dalam ada dalam berbagaibentuk yang berbeda, termasuk social network,

forum internet, weblogs,social blogs, micro blogging, wikis, podcasts, gambar,

video, rating, danbookmark sosial.

Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis mediasosial: proyek

kolaborasi (misalnya, wikipedia), blog dan microblogs(misalnya, twitter),

komunitas konten (misalnya, youtube), situs jaringansosial (misalnya facebook,

instagram), virtual game (misalnya world ofwarcraft), dan virtual social

(misalnya, second life).Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa

membuatweb page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk

berbagiinformasi dan berkomunikasi.

Jejaring sosial terbesar antara lain facebook,1 Gusti Ngurah Aditya

Lesmana, Tesis: Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter Terhadap

PembentukanBrand Attachment (Studi: PT. XL AXIATA), ( Program Magister

Manajemen, Fakultas Ekonomi,Universitas Indonesia) myspace, plurk, twitter,


dan instagram. Jika media tradisionalmenggunakan media cetak dan media

broadcast, maka media sosialmenggunakan internet.

Media sosial mengajak siapa saja yang tertarikuntuk berpartisipasi dengan

memberi kontribusi dan feedback secaraterbuka, memberi komentar, serta

membagi informasi dalam waktu yangcepat dan tak terbatas.Media sosial adalah

sebuah media online, dengan para penggunanyabisa dengan mudah berpartisipasi,

berbagi dan menciptakan isi meliputiblog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia

virtual.

Blog, jejaring sosial danWiki merupakan bentuk media sosial yang paling

umum digunakan olehmasyarakat di seluruh dunia.Saat teknologi internet dan

mobile phone makin maju maka mediasosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini

untuk mengakses instagrammisalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja

hanya denganmenggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang

bisamengakes media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhdaparus

informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia.Karena

kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikanperanan media massa

konvensional dalam menyebarkan berita-berita

2.2. Jenis-Jenis Sosial Media

a. Youtube

Ketika efek dari pandemi Covid – 19 masih melanda, aturan untuk menjaga

jarak juga wajib untuk diperhatikan oleh seluruh lapisan masyarakat. Sehingga,

banyak orang yang menghabiskan waktu untuk bermain – main dengan media

sosial. Salah satunya adalah dengan menonton sebuah tayangan dalam Youtube.
Youtube merupakan salah satu platform penyedia layanan streaming dan video

secara online. Namun, anda juga dapat memanfaatkan fitur tersebut untuk

mempromosikan produk atau jasa layanan anda.

Dengan membuat akun channel Youtube, anda akan mematuhi segala

macam peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak Youtube. Kemudian, anda

mencoba untuk membuat channel sesuai dengan konten dari pekerjaan

anda. Keuntungan dapat diperoleh dari hasil banyaknya trafik kunjungan dari

penonton dan akan diakumulasikan melalui google adsense. Jadi social

media Youtube juga dapat digunakan sebagai alat untuk monetisasi. Anda dapat

menghasilkan uang dengan membuat konten yang menarik sesuai dengan jumlah

trafik atau pengunjung yang datang ke channel tersebut.

b. Facebook

Jenis media sosial yang pertama adalah Facebook. Situs jejaring sosial ini

merupakan media yang paling banyak digunakan di seluruh penjuru dunia.

Menurut sumber dari Wikipedia, pada tahun 2017 jumlah member dari Facebook

telah mencapai 2.047.000.000 atau dua milyar empat puluh tujuh juta lebih

pengguna.

Facebook sendiri juga merupakan salah satu social media yang paling sering

digunakan oleh masyarakat Indonesia. Karena fitur yang ditampilkan cukup

mudah, sehingga banyak orang yang tertarik untuk menggunakan platform

Facebook.

Jika anda mempunyai sebuah bisnis, anda dapat mencoba untuk

memposting produk anda dalam situs jejaring sosial ini. Dengan cara tersebut,
maka produk anda kemungkinan besar dapat diterima dan dikenal oleh konsumen

global dan tidak hanya dari lokal saja.

Kemudian, juga terdapat fitur untuk menampung produk anda yang biasa

disebut dengan platform marketplace. Anda tidak perlu repot atau bingung untuk

membuat website online shop sendiri. Cukup daftarkan akun dan produk anda

melalui marketplace yang disediakan Facebook, maka anda dapat melakukan

transaksi jual beli online dengan lancar dan tersistem.

c. Linkedin

Salah satu jenis jejaring sosial untuk menyampaikan informasi dan

komunikasi seputar lowongan kerja terbaru dari berbagai perusahaan dan instansi

terkait. Anda dapat memanfaatkan platform ini untuk mencari berbagai pekerjaan,

serta meningkatkan brand anda agar dapat dilirik oleh perusahaan. Selain itu,

terdapat fitur untuk mengunggah portofolio, artikel atau proyek yang pernah anda

tangani. Sehingga, dapat dijadikan sebuah nilai tambah untuk meyakinkan pihak

perusahaan untuk merekrut anda.

d. Twitter

Twitter juga termasuk ke dalam salah satu medsos yang paling sering

digunakan di Indonesia dan dunia. Twitter terkenal dengan fitur thread -nya

dimana anda dapat mem-posting berbagai hal untuk dilihat oleh teman, maupun

user publik.

Selain itu, anda juga dapat memanfaatkan strategi pemasaran melalui platform ini.

Misalnya saja, dengan melihat berita atau informasi yang sedang tren. Anda dapat
mengulas hal tersebut dan dapat dijadikan sebuah bahan konten yang menarik

untuk dibaca.

Selain itu, anda juga dapat memasarkan sekaligus mempromosikan produk

dan jasa anda dengan memanfaatkan Twitter Ads. Dimana, anda dapat mengelola

akun sesuai dengan kebutuhan bisnis yang anda jalankan.

e. Tik Tok

Tik Tok pertama kali diluncurkan pada tahun 2016 yang dikembangkan oleh

ByteDance, salah satu perusahaan di negeri tirai bambu, China. Tik Tok sendiri

menawarkan layanan untuk dapat berbagi video dengan durasi penayangan yang

terbilang cukup pendek.

Video tersebut akan menampilkan musik sebagai background yang dapat

diedit dengan menggunakan filter khusus. Tik Tok sendiri tidak hanya digunakan

untuk membuat video yang sifatnya personal, namun juga dapat berkolaborasi

dengan teman untuk membuat konten yang menarik dan menghibur.

f. Whatsapp

Aplikasi ini banyak ditemukan di berbagai perangkat mobile yang anda

gunakan. Karena, memiliki berbagai kemudahan dan dapat menggantikan peran

dari fitur pengirim pesan SMS yang dulu sering digunakan.

Di dalam Whatsapp sendiri, kita dapat membuat sebuah grup,

melakukan video call, telepon, ataupun membuka media promosi. Karena, saat ini

Whatsapp telah diakuisisi oleh Facebook, maka sangat mudah untuk anda

membuat media promosi untuk produk anda. Anda juga dapat memanfaatkan fitur
dari Whatsapp Business untuk mempermudah aktivitas bisnis anda dengan

customer.

2.3. Manfaat Sosial Media

a. Mampu berkomunikasi secara real – time

Apakah anda sering menghabiskan waktu untuk melakukan percakapan

dengan teman, saudara, dan yang lainnya dengan menggunakan platform media

sosial? JIka benar, maka percakapan atau biasa disebut chatting merupakan

bentuk komunikasi yang dapat dilakukan secara real – time (langsung). Manfaat

utama dari medsos adalah untuk memutus jarak dan waktu dalam penyampaian

informasi dari satu pihak ke pihak lain. Sehingga, informasi tersebut dapat

tersampaikan secara langsung, meskipun berbeda wilayah dan berjauhan.

b. Mendapatkan informasi secara aktual

Membagikan berbagai konten terbaru sangatlah mudah dilakukan saat ini.

Karena, sekarang banyak sekali aplikasi social media yang dibuat untuk

membantu proses pencarian berbagai sumber informasi dalam setiap bidang

kehidupan. Informasi tersebut berasal dari berbagai daerah di seluruh penjuru

dunia.

c. Meningkatkan brand awareness

Saat kemunculan anda di dalam media sosial, anda dapat lebih mudah untuk

terhubung dengan pelanggan. Sebaliknya juga, pelanggan dapat terhubung dengan

lebih mudah. Dengan adanya medsos juga dapat meningkatkan loyalitas

konsumen pada brand yang anda miliki.


d. Meningkatkan trafik dan peringkat pencarian

Semakin anda aktif dan rajin untuk mengupdate informasi dan konten

terbaru pada situs jejaring sosial, maka akan memberikan efek yang sama untuk

website anda, yaitu peningkatan trafik pengunjung.Apabila anda mempromosikan

artikel atau blog website melalui medsos, maka semakin besar untuk pengunjung

membaca blog anda dari tautan yang telah anda kirim. Jadi, pastikan untuk selalu

menyisipkan atau menambahkan fitur sharing pada artikel website.

e. Membangun relasi dengan cepat dan luas

Manfaat media sosial terakhir adalah mengembangkan jaringan atau relasi

secara luas. Jika produk anda semakin dikenal oleh banyak orang, maka semakin

tinggi juga trafik yang dapat anda peroleh. Membangun relasi sangatlah penting,

karena bisnis akan mudah dan cepat berkembang karena terdapat sebuah jaringan

yang luas, serta media promosi yang tepat sesuai dengan target pasar yang dituju.

2.4. Kerugian Media Sosial

Salah satu kerugian terbesar dari sosial media adalah melupakan waktu.

Tidaksedikit orang yang melupakan waktu untuk sholat, menjadi ibu rumah

tangga, ataubekerja karena terlalu kecanduan dengan sosial media.2.Terlalu lama

dengan sosial media, anda bisa menjadi sakit. Memang tidak semuamengalami hal

ini, namun tidak sedikit pula yang menjadi sakit karena terlalu lamadengan sosial
media. Biasanya mereka terlalu di sosial media karena memainkan gameatau

menonton video atau hal yang lainnya

Bicara sosial media bukan lagi menjadi sesuatu yang sempit di era yang

digadang-gadang era millenial ini. Sosial media layaknya sudah menjadi candu

yang harus dimiliki setiap orang. Dengan adanya sosial media tersebut masyarakat

akan semakin dimudahkan dalam berbagai aktivitasnya terutama aktivitas dalam

menjalin komunikasi.

Namun dibalik segala manfaat yang sudah dapat kita nikmati manfaatnya

sekarang, orang-orang belum terlalu memperdulikan tentang dampak-dampak

negatif yang ada dari sosial media itu sendiri. Dan kali ini kami akan membahas

apa sajakah dampak-dampak yang ditimbulkan dari adanya sosial media.

Namun dibalik segala manfaat yang sudah dapat kita nikmati manfaatnya

sekarang, orang-orang belum terlalu memperdulikan tentang dampak-dampak

negatif yang ada dari sosial media itu sendiri. Dan kali ini kami akan membahas

apa sajakah dampak-dampak yang ditimbulkan dari adanya sosial media.

a. Menurunnya tingkat kesehatan

Sehat itu mahal, dan percayakah anda jika sosial media ternyata memiliki

pengaruh terhadap kesehatan kita? Mau tidak mau anda harus percaya karena

dampak ini telah terbukti benar setelah dilakukan oleh banyak peneliti di dunia.

Jika anda sudah terlalu asyik memainkan sosial media maka mata anda akan

selalu terpaku kepada layar smartphone yang tentu akan mengganggu kesehatan

mata anda.

Terlebih jika anda terus menerus melakukan aktivitas tersebut hingga larut

malam, selain akan mengganggu kesehatan mata, berat badan anda bisa saja naik.
Hal tersebut pernah dikemukakan oleh para peneliti Nothwestern University,

mereka menyatakan penggunaan smartphone saat di jam-jam tidur akan dapat

menyebabkan obesitas karena paparan sinar biru dari smartphone dapat

meningkatkan hormone ghrelin yang berfungsi memberi sinyal lapar pada tubuh

seseorang.

b. Memungkinkan menjadi seorang yang individualis

Inilah hal yang sering kita lihat di sekeliling kita, karena sudah banyak kita

temui orang-orang yang asyik sendiri dengan gadgetnya. Jika seseorang terlalu

menikmati dengan adanya sosial media ini maka sifat individualis lambat laun

akan muncul. Sehingga seseorang ini lebih menikmati keberadaannya sendiri

sekalipun ketika bertemu dengan banyak orang menimbulkan sikap acuh dampak

individualis penggunaan sosial media juga menjadikan seseorang lemah dalam

bersimpati bahkan berempati terhadap keadaan sekelilingnya karena perhatiannya

akan selalu tertuju pada layar smartphonenya. Hal ini banyak kita temukan di

tempat-tempat umum. Misalnya saat di kendaraan umum.

4. Terjadinya cyber-bullying

Apa itu cyber bullying?cyber bullying merupakan bentuk kekerasan di internet

yang dilakukan atau dialami oleh seseorang terutama anak-anak dan remaja.

Umumnya cyber bullying dilakukan para remaja dimana pada usia-usia tersebut

mereka membutuhkan pengakuan tentang keberadaan mereka.

5. Maraknya kejahatan yang berasal dari sosial media

Kita mungkin sudah sering mendengar kabar di berita-berita tentang kasus

kejahatan yang berawal dari sosial media ini, diantaranya seperti kasus
penculikan, pemerkosaan hingga pembunuhan. Inilah salah satu dampak negatif

yang cukup parah dari sosial media. Ketika di sisi lain sosial media memberikan

dampak positif untuk menambah pertemanan,di sisi lain ada dampak yang harus

kita perhatikan.

Hal ini umumnya terjadi pada seseorang yang usianya masih remaja. Sifat

pemikiran remaja yang cenderung masih labil maka akan lebih mudah bagi pelaku

kejahatan untuk melaksanakan aksinya tersebut. Anda bisa lebih selektif untuk

menjalin pertemanan jika anda baru mengenalnya melalui sosial media.

6. Menurunkan produktivitas

Salah satu yang dapat memicu menurunnya produktivitas seseorang adalah

ketika fokusnya tergantikan oleh hal-hal yang lain. Tentu penggunaan sosial

media yang berlebih maka akan membuat anda enggan untuk melakukan hal-hal

lain yang lebi bermanfaat dan bisa anda lakukan.

7. Bisa melalaikan sesuatu yang menjadi kewajiban

Seseorang tentu mempunyai kewajiban yang seharusnya bisa sesegera

mungkin dilakukan. Seperti misalnya bagi seseorang yang beragama Islam setiap

harinya harus melaksanakan sholat yang merupakan ibadah wajib yang tidak

boleh dilalaikan. Bagi seorang pelajar juga mempunyai kewajiban untuk belajar.

Disini sosial media tentu berperan untuk membuat seseorang menunda

pekerjaaannya.

Yang disayangkan pelajar-pelajar saat ini banyak yang mengalihkan

fokusnya untuk kegiatannya bersosial media. Tidak hanya di rumah, ketika di


sekolah pun tempat yang seharusnya digunakan sebagai tempat menuntut ilmu ada

kalanya tergangggu ketika seorang murid lebih sering menggunkan handphonenya

di dalam kelas untuk kegiatan diluar pembelajaran.

8. Menghambat mimpi dan cita-cita

Masih berkaitan dengan point di nomor 5, ketika produktivitas-produktivitas

seseorang mulai menurun maka hal-hal yang seharusnya dilakukan untuk

mencapai tujuan kita akan terhambat dikarenakan seseorang tersebut telah berada

di zona nyaman yang membuat enggan bergerak sehingga mengakibatkan lupa

bahwasannya seseorang tersebut mempunyai mimpi yang harus dikejar.Zona

nyaman yang kami maksud tentu zona nyaman ketika bersosial media.

9. Maraknya informasi kebohongan

Sebarkan, sebarkan, sebarkan!

Kata-kata tersebut acap kali kita lihat di sosial-sosial media seperti facebook,

whatsapp, dan lain-lain. Bagi seseorang yang belum memiliki pemikiran kritis

tentu dengan mudahnya percaya dengan informasi yang belum jelas kebenarannya

sehingga kemudian pesan berantai tersebut beredar dimana-mana. Informasi-

informasi yang berupa kebohongan ini sering kali kita menyebutnya dengan hoax.

Yang menakjubkan beberapa kali kabar hoax bisa menjadi viral karena banyaknya

seseorang yang menerima kemudian menyebarkannnya.

10. Melabilkan emosi

Mungkin yang menjadi pertanyaan anda adalah kapan sosial media dapat

berperan memainkan emosi seseorang? Emosi seseorang akan cenderung


terganggu ketika melihat suatu berita dan tulisan yang tidak sesuai dengan

perasaan orang tersebut.

11. Membuat hidup lebih konsumtif

Kehidupan di era modern seperti ini nampaknya semakin menambahkan

kebutuhan seseorang. Salah satunya kebutuhan untuk pembelian paket data. Bagi

seseorang yang sudah mengalami ketergantungan terhadap internet terutama

sosial media ketika kuota maupun paket data yang dimiliki sudah habis tanpa pikir

panjang tentu akan menyegerakan untuk mengisinya kembali tanpa memikirkan

keperluan yang harus diutamakan.

Mungkin hal ini tidak terlalu penting bagi seseorang yang berada dikalangan

menengah ke atas.

12. Pembajakan yang merugikan

Mungkin anda mempunyai teman yang usil ketika membajak sosial media

anda. Untuk hal seperti itu mungkin anda tidak terlalu merasa kesal. Tapi apa

jadinya ketika pembajakan tersebut dilakukan oleh orang-orang yang tidak

bertanggung jawab yang dapat merusak image anda?tentu hal tersebut sangat

merugikan pribadi kita bukan?

13. Mengakibatkan kecanduan

sudah bukan hal yang diragukan lagi saat ini sudah banyak orang-orang

yang lebih menyukai berkomunikasi melalui sosial media dibanding melakukan

komunikasi secara langsung. Ungkapan sosial media mendekatkan yang jauh dan
menjauhkan yang dekat nampaknya nyata dan menjadikan bukti bahwa seseorang

tersebut telah mengalami candu karena sosial media.

2.5. Kerahasiaan Media Sosial

Di masa ini, penggunaan media sosial yang tinggi merupakan hal yang

biasa. Dikutip dari Tulane University, ada berbagai bahaya yang muncul apabila

kamu tak menjaga informasimu.

Bahaya itu di antaranya pencurian dan penyalahgunaan data pribadi. Salah

satunya adalah percobaan penipuan atas namamu. Kejahatan ini bisa meningkat

hingga memasukkan malware alias “mata-mata” ke perangkatmu sehingga datamu

diambil.Kamu tak perlu khawatir. Glints sudah merangkum informasinya hanya

untukmu.Media ini masuk ke dunia digital dan mau tak mau menggunakan

berbagai informasi, termasuk informasi pribadi. Oleh karena itu, kamu perlu

menjaga keamanan data pribadi di media sosial jangan Berbagi Informasi Sensitif

Hal pertama yang bisa kamu lakukan untuk menjaga keamanan data pribadi

di media sosial adalah menghindari pembagian informasi yang bersifat pribadi.

Data-data itu di antaranya nomor telepon, e-mail, dan informasi personal lainnya.

Membagikan hal-hal tersebut memperbesar kemungkinan orang lain mengetahui

soal diri kita. Semakin sedikit informasi yang dibagikan, kemungkinan orang

untuk menyalahgunakan data pribadimu semakin kecil. Bahkan, apabila memang

perlu, ubah akun sosial mediamu menjadi privat, alih-alih menjadikannya publik.
b. Persulit Cara Log In ke Akun

Ada dua trik yang bisa kamu lakukan, yaitu dengan memilih kata sandi yang

kuat dan unik, serta menyalakan two-factor authentication, dalam membuat kata

sandi yang unik, kamu sebaiknya menghindari penggunaan hal-hal yang mudah

ditebak menjadi password. Gunakan kombinasi dari karakter, angka, huruf, dan

simbol, alih-alih menggunakan inisial, tanggal lahir, bahkan nomor telepon atau

kode pos.

Selain itu, kamu juga bisa menyalakan two-factor authentication. Fitur ini

akan memintamu melakukan konfirmasi apabila kamu masuk ke akun.Misalnya,

kamu ingin masuk ke e-mail melalui komputer. Fitur ini akan mengirim pesan ke

nomor ponselmu apakah kamu benar-benar mencoba masuk. Proteksi kedua ini

akan menyulitkan orang masuk ke akunmu secara sembarangan.

c. Gunakan Aplikasi dengan End-to-End Encryption

Pernahkah kamu mendengar soal end-to-end encryption? Ini merupakan

fitur di aplikasi chatting untuk menjaga keamanan data pribadi di media sosial.

Apabila kamu mengirim pesan kepada temanmu melalui aplikasi chatting, pesan

itu tentu masuk ke server milik aplikasi dulu. Setelah masuk ke server aplikasi,

barulah pesan dikirim ke HP milik temanmu. Pernahkah kamu membayangkan,

bagaimana jika server milik aplikasi diretas? Bukankah pesan pribadimu dan

temanmu bisa terbaca oleh peretas? Hal inilah yang ingin dicegah melalui end-to-

end encryption.

Dikutip dari Wired, apabila aplikasi chatting menggunakan fitur ini, hanya

HP milikmu dan teman chatting-mu yang bisa membaca pesan yang saling kalian
kirim. Bahkan, server aplikasi chatting pun tidak bisa mendeteksi obrolanmu dan

temanmu. Hal ini mungkin untuk terjadi karena pesanmu dilindungi oleh kode

kriptografi yang hanya bisa dipecah oleh HP-mu dan temanmu.Jadi, gunakan

aplikasi chatting yang sudah menerapkan fitur end-to-end encryption,

d. Selalu Cek Aplikasi

Sebelum memasang aplikasi di perangkat gadget milikmu, kamu perlu

memastikan beberapa hal untuk menjaga keamanan data pribadi di media sosial.

Sebelum memasang aplikasi, pastikan kamu sudah membaca berbagai akses yang

diminta. Misalnya, untuk apa aplikasi media sosial meminta akses ke data telepon.

Apabila jelas mengapa, dan kamu yakin datamu tidak akan disalahgunakan, maka

tak perlu ambil pusing.

Selain itu, saat membuat akun di media sosial, kamu tentu diminta untuk

membaca privacy policy yang ditawarkan oleh media sosial tersebut. Biasanya,

ada kebijakan soal penggunaan datamu di dalamnya. Pastikan kamu membacanya

dengan teliti dan benar-benar menyetujuinya. Sebagai tambahan, kamu juga

sebaiknya menghindari aplikasi yang tidak dikeluarkan secara resmi oleh

perusahaan sistem operasimu (Play Store untuk Android, App Store untuk iOS).

Apabila memang harus dilakukan, Google menyarankanmu untuk

memastikan kembali hal-hal yang berkaitan dengan data pribadimu, seperti

keamanannya, apakah mungkin untukmu meminta menghapusnya, dan lain-

lain.Itulah berbagai cara untuk menjaga keamanan data pribadi di media sosial.

Jangan lupa untuk menerapkannya agar kerahasiaan informasimu tetap terjaga.


2.6. Jenis Evaluasi dalam Komunikasi.

Pengertian lain menyebutkan, bahwa evaluasi merupakan suatu proses yang

memungkinkan administrator mengetahui hasil programnya dan berdasarkan itu

mengadakan penyesuaian-penyesuaian untuk mencapai tujuan secara efektif. Jadi

evaluasi tidak sekedar menentukan keberhasilan atau kegagalan, tetapi juga

mengetahui mengapa keberhasilan atau kegagalan itu terjadi dan apa yang bisa

dilakukan terhadap hasil-hasil tersebut.

Menurut WHO (1990) pengertian evaluasi adalah suatu cara sistematis

untuk mempelajari berdasarkan pengalaman dan mempergunakan pelajaran yang

dipelajari untuk memperbaiki kegiatan-¬kegiatan yang sedang berjalan serta men

ingkatkan perencanaan yang lebih baik dengan seleksi yang seksama untuk

kegiatan masa datang.

Jenis-jenis evaluasi

a. Evaluasi formative, adalah evaluasi yang dilakukan pada tahap pelaksanaan

program dengan tujuan untuk mengubah atau memperbaki program. Evaluasi

ini dilakukan untuk memperbaiki program yang sedang berjalan dan

didasarkan atas kegiatan sehari-hari, minggu, bulan bahkan tahun, atau waktu

yang relatif pendek . Manfaat evaluasi formative terutama untuk memberikan

umpan balik kepada manajer program tentang hasil yang dicapai beserta

hambatan-hambatan yang dihadapi. Evaluasi formative sering disebut sebagai

evaluasi proses atau monitoring.

b. Evaluasi summative, adalah evaluasi yang dilakukan untuk melihat hasil

keseluruhan dari suatu program yang telah selesai dilaksanakan. Evaluasi ini
dilakukan pada akhir kegiatan atau beberapa kurun waktu setelah program,

guna menilai keberhasilan program.

2.7. Teknik Evaluasi

Berikut adalah teknik evaluasi, antara lain:

a. Wawancara

Wawancara adalah menanyakan atau membuat tanya-jawab yang berkaitan

dengan masalah yang dihadapi oleh klien, biasa juga disebut dengan anamnesa.

Wawancara berlangsung untu menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan

masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu komunikasi yang

direncanakan.

Tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh data tentang masalah

kesehatan dan masalah keperawatan klien, serta untuk menjalin hubungan antara

perawat dengan klien. Selain itu wawancara juga bertujuan untuk membantu klien

memperoleh informasi dan berpartisipasi dalam identifikasi masalah dan tujuan

keperawatan, serta membantu perawat untuk menentukan investigasi lebih lanjut

selama tahap pengajian.

Semua interaksi bidan dengan klien adalah berdasarkan komunikasi.

Komunikasi keperawatan adalah suatu proses yang kompleks dan memerlukan

kemampuan skill komunikasi dan interaksi. Komunikasi kebidanan biasanya

digunaan untuk memperoleh riwayat kesehatan. Istilah komunikasi terapeutik

adalah suatu teknik yang berusaha untuk mengajak klien dan keluarga untuk

bertuar pikiran dan perasaan. Teknik tersebut mencakup ketrampilan secara verbal

maupun non verbal, empati dan rasa kepedulian yang tinggi.


Teknik verbal meliputi pertanyaan terbuka atau tertutup, menggali jawaban

dan memvalidasi respon klien. Teknik non verbal meliputi : mendengarkan secara

aktif, diam, sentuhan dan konta mata. Mendengarkan secara aktif merupakan

suatu hal yang penting dalam pengumpulan data, tetapi juga merupakan sesuatu

hal yang sulit dipelajari.

Tahapan wawancara / komunikasi :

a. Persiapan

Sebelum melaukan komunikasi dengan klien, perawat harus melakukan

persiapan dengan membaca status klien. Perawat diharapkan tidak mempunyai

prasangka buruk kepada klien, karena akan mengganggu dalam membina

hubungan saling percaya dengan klien.

Jika klien belum bersedia untuk berkomunikasi, perawat tidak boleh

memaksa atau memberi kesempatan kepada klien kapan mereka sanggup.

Pengaturan posisi duduk dan teknik yang akan digunakan dalam wawancara harus

disusun sedemikian rupa guna memperlancar wawancara.

b. Pembukaan atau perkenalan

Langkah pertama perawat dalam mengawali wawancara adalah dengan

memperkenalkan diri : nama, status, tujuan wawancara, waktu yang diperlukan

dan faktor-faktor yang menjadi pokok pembicaraan. Perawat perlu memberikan

informasi kepada klien mengenai data yang terkumpul dan akan disimpan dimana,

bagaimana menyimpannya dan siapa saja yang boleh mengetahuinya.


c. Isi / tahap kerja

Selama tahap kerja dalam wawancara, bidan memfokuskan arah

pembicaraan pada masalah khusus yang ingin diketahui.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1) Fokus wawancara adalah klien

a. Mendengarkan dengan penuh perhatian. Jelaskan bila perlu.

b. Menanyakan keluhan yang paling dirasakan oleh klien

c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien

d. Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup tepat pada waktunya

e. Bila perlu diam, untuk memberikan kesempatan kepada klien untuk

mengungkapkan perasaannya

f. Sentuhan teraputik, bila diperlukan dan memungkinan.

d. Terminasi

Perawat mempersiapkan untu penutupan wawancara. Untuk itu klien harus

mengetahui kapan wawancara dan tujuan dari wawancara pada awal perkenalan,

sehingga diharapkan pada akhir wawancara perawat dan klien mampu menilai

keberhasilan dan dapat mengambil kesimpulan bersama. Jika diperlukan, perawat

perlu membuat perjanjian lagi untuk pertemuan berikutnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan wawancara dengan klien adalah

1) Menerima keberadaan klien sebagaimana adanya

2) Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhan-

keluhannya secara bebas


3) Dalam melakukan wawancara harus dapat menjamin rasa aman dan nyaman

bagi klien

4) Perawat harus bersikap tenang, sopan dan penuh perhatian

5) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

6) Tidak bersifat menggurui

7) Memperhatikan pesan yang disampaikan

8) Mengurangi hambatan-hambatan

9) Posisi duduk yang sesuai (berhadapan, jarak tepat/sesuai, cara duduk)

10) Menghindari adanya interupsi

11) Mendengarkan penuh dengan perasaan

12) Memberikan kesempatan istirahat kepada klien

b. Pengamatan/observasi

Pengamatan adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk

memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien. Observasi

dilakukan dengan menggunakan penglihatan dan alat indra lainnya, melalui

rabaan, sentuhan dan pendengaran. Tujuan dari observasi adalah mengumpulkan

data tentang masalah yang dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indra.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi adalah :

1) Tidak selalu pemeriksaan yang akan kita lakukan dijelaskan secara terinci

kepada klien (meskipun komunikasi terapeutik tetap harus dilakukan), karena

terkadang hal ini dapat meningkatkan kecemasan klien atau mengaburkan data

(data yang diperoleh menjadi tidak murni). Misalnya : “Pak, saya akan
menghitung nafas bapak dalam satu menit”. Kemungkinan besar data yang

diperoleh menjadi tidak valid, karena kemungkinan klien akan berusaha untuk

mengatur nafasnya.

2) Menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual klien

3) Hasilnya dicatat dalam catatan keperawatan, sehingga dapat dibaca dan

dimengerti oleh perawat yang lain.

c. Studi Dokumentasi

2.8. Metoda Evaluasi

Kegiatan evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan bermacam-macam

metode, tergantung pada bidang yang akan dievaluasi dan output yang diinginkan.

Berikut ini adalah beberapa metode untuk melakukan evaluasi kinerja yang bisa

diimplementasikan :

a. Metode Evaluasi dengan Analisis Biaya-Manfaat

Metode evaluasi dengan analisis biaya-manfaat dilakukan dengan

mengidentifikasikan komponen-komponen yang termasuk manfaat (benefit) dan

yang tergolong biaya (cost). Komponen-komponen tersebut bisa bersifat nyata

(tangible) maupun tidak nyata (intangible).

b. Metode Evaluasi 360 Derajat

Dengan menggunakan metode evaluasi 360 derajat, akan didapatkan umpan balik

(feedback) ganda, yaitu tidak hanya dari pimpinan perusahaan/instansi, tetapi juga

dari kolega dan konsumen. Proses evaluasi dilakukan setahun sekali terhadap

seluruh elemen organisasi.


Tujuan metode ini adalah untuk

1) Memberikan umpan balik tentang keunggulan dan kekurangan kinerja

organisasi;

2) Mengenali arah strategis pengembangan organisasi;

3) Meningkatkan kolaborasi dan saling pengertian di antara unit organisasi;

4) Memberikan penghargaan atas pencapaian prestasi dan memberikan insentif;

serta

5) Mengembangkan proses pembelajaran dalam hal keterbukaan dalam menerima

kritik.

Dalam melakukan evaluasi kinerja 360 derajat ini, ada tiga hal yang sangat perlu

diperhatikan.

1) Jenis Informasi yang Dibutuhkan

Anda membutuhkan informasi dari para konsumen internal dan eksternal, staf

atau karyawan unit organisasi, dan jajaran manajemen karena proses evaluasi

membutuhkan keterlibatan seluruh stakeholder.

2) Metode Pengumpulan Informasi

Dalam proses pengumpulan informasi, ada lima metode yang perlu Anda lakukan.

Berikut kelima metode tersebut beserta penjelasannya.

1) Evaluasi dari pelanggan eksternal: melakukan survei kepuasan pelanggan

tentang kemudahan akses, kepuasan dari sisi administrasi, kenyamanan

lingkungan, sikap karyawan, dan cara menyikapi outcome. Caranya adalah

dengan menyediakan kotak kritik dan saran.

2) Evaluasi antar-unit internal: mengevaluasi kinerja yang meliputi sepuluh hal,

diantaranya kualitas pelayanan, partisipasi, profesionalisme, peningkatan


kegiatan, dan semangat kelompok. Setiap poin evaluasi diberi nilai 1 (paling

buruk) hingga 10 (sempurna).

3) Evaluasi mandiri: mewajibkan setiap bidang dalam organisasi untuk

melakukan evaluasi internal terhadap kinerja mereka sendiri (self-evaluation)

menggunakan penilaian dan alat yang sama dengan evaluasi antar-unit.

4) Evaluasi manajemen: dikerjakan oleh tim yang terdiri dari manajer fungsional,

manajer umum, dan pimpinan eksekutif. Dalam proses ini, mereka harus

memberikan feedback atas capaian yang berada dalam tanggung jawabnya.

5) Evaluasi manajemen senior: dilakukan oleh seluruh unit organisasi terhadap

kinerja para manajer senior, termasuk pimpinan tertinggi. Evaluasi dilakukan

terhadap kepemimpinan, strategi perencanaan, komunikasi, gaya manajemen,

hubungan eksternal, dan semangat kelompok.

6) Umpan Balik Evaluasi

Umpan balik berupa nilai evaluasi mandiri, mean hasil evaluasi antar-unit

organisasi, dan hasil penilaian terhadap organisasi secara keseluruhan.

c. Metode Evaluasi Program dan Kebijakan

Untuk kegiatan yang berupa program atau kebijakan, Anda bisa melakukan

evaluasi dengan tiga pendekatan berikut ini:

1) Evaluasi Semu (Pseudo Evaluation)

Evaluasi semu dilakukan menggunakan metode deskriptif tanpa perlu

bertanya secara langsung kepada perorangan, kelompok, dan masyarakat. Evaluasi


dilakukan dengan tampilan tabel, teknik sajian grafik, analisis seri terinterupsi,

angka indeks, analisis diskontinyu-regresi, dan analisis seri terkontrol.

2) Evaluasi Formal

Perlu dilakukan evaluasi formal berdasarkan program/kebijakan yang dituju

dan para pembuat kebijakan atau administrator program sudah

mengumumkannya. Metode ini dilakukan dengan teknik klarifikasi nilai,

pemetaan sasaran, analisis dampak silang, pemetaan hambatan, dan discounting.

3) Metode Evaluasi Keputusan Teoritis

Ada dua jenis informasi yang digunakan. Informasi finansial diperlukan

untuk mengevaluasi kinerja berdasarkan anggaran yang dibuat dibandingkan

dengan kinerja aktual. Informasi non-finansial dibutuhkan untuk mengukur

kepuasan pelanggan, efisiensi proses internal, dan efektivitas pengeluaran.

2.9. Proses Evaluasi

Evaluasi tersebut perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan perhitungan

pembiayaan, memilih strategi terbaik dari berbagai alternatif strategi yang

tersedia, meningkatkan efisiensi iklan pada umumnya, dan melihat apakah tujuan

telah tercapai.

Dalam melakukan proses evaluasi, ada beberapa hal yang akan dibahas

adalah apa bahan evaluasi, proses evolusi, ketika evaluasi diadakan, mengapa

harus ada evaluasi, di mana proses evaluasi diadakan, dan pihak evaluasi. Hal

yang harus dilakukan evaluasi ini sumber yang ada, efektivitas menyebarkan
pesan, pemilihan media dan keputusan yang tepat keputusan dalam anggaran

mengadakan sejumlah promosi dan iklan.

Di sisi lain, perusahaan kadang-kadang enggan untuk melakukan evaluasi

karena biayanya mahal, ada masalah dengan penelitian, ketidaksetujuan dari apa

yang akan dievaluasi, merasa telah mencapai tujuan, dan banyak membuang-

buang waktu.

Secara garis besar, proses evaluasi dibagi menjadi awal (pretest) dan akhir

(posttest). Pretest adalah evaluasi yang dilakukan untuk menguji konsep dan

eksekusi yang direncanakan. Sementara itu, evaluasi dilakukan posttest untuk

melihat pencapaian tujuan dan berfungsi sebagai masukan untuk analisis situasi

berikutnya.

Evaluasi bisa dilakukan dalam atau di luar. Evaluasi diadakan di dalam

ruangan pada umumnya menggunakan metode penelitian laboratorium dan sampel

akan digunakan sebagai kelompok eksperimen. Kelemahan, kurangnya realisme

dari metode ini dapat diterapkan.

Sementara, evaluasi yang akan diadakan di luar ruangan dengan

menggunakan metode penelitian lapangan di mana kelompok eksperimen masih

diperbolehkan untuk menikmati kebebasan dari lingkungan sekitarnya. Realisme

dari metode ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mencapai evaluasi ini dengan baik, diperlukan sejumlah langkah

yang harus dilalui yang jelas mendefinisikan masalah, mengembangkan

pendekatan untuk masalah, merumuskan desain penelitian, melakukan penelitian

lapangan untuk mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh, dan

kemampuan untuk menyampaikan hasil penelitian.


2.2. Psikologi Komunikasi dan Tantangan dan Hambatan dalam Komunikasi

Keadaan Spesifik.

2.2.1. Menghargai dalam Berkomunikasi.

Rasa hormat dan sikap menghargai merupakan hukum yang pertama dalam

kita berkomunikasi dengan orang lain. Suatu komunikasi yang dibangun atas

dasar sikap saling menghargai dan menghormati akan membangun kerjasama

diantara orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Dalam melakukan komunikasi dengan orang lain, rasa hormat dan saling

menghargai adalah prinsip yang utama. Kita harus selalu ingat bahwa pada

prinsipnya, setiap manusia ingin untuk dihargai dan dianggap penting. Karenanya,

semisal kita harus menegur atau memarahi seseorang, hendaknya dilakukan denan

penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan orang tersebut.

2.2.2. Menghormati dalam komunikasi

Menghormati orang lain berarti menghargai perspektif, waktu, dan privasi orang

lain. Hal ini bisa dilakukan dengan menempatkan diri di posisi orang lain dan

menunjukkan kepedulian kepada sesama.

2.2.3. Empati dalam Berkomunikasi

Empati adalah suatu kemampuan seseorang dalam menempatkan diri pada

situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Untuk bisa memiliki sikap

empati, maka syarat utamanya adalah kita harus mampu mendengarkan atau
mengerti terlebih dahulu, sebelum kita meminta untuk didengarkanatau

dimengerti oleh orang lain.

Menurut Covey, kemampuan untuk mendengarkan adalah satu dari 7

kebiasaan manusia yang sangat efektif, yang disebutnya sebagai suatu bentuk

komunikasi empatik. Dengan upaya mendengarkan orang lain dan memahaminya

terlebih dahulu, maka kita bisa membangun ketebukaan dan kepercayaan yang

dibutuhkan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.

Komunikasi yang dibangun dengan rasa dan sikap saling menghargai dan

menghormati akan dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi baik.

Artinya, ini juga dapat meningkatkan efektifivitas kinerja, baik sebagai individu

maupun secara keseluruhan dalam sebuah tim.

Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian atau penerimaan pesan

antara dua orang atau lebih. Sedangkan pesan bentuknya berupa komunikasi

lisan, komunukasi tulisan, komunikasi verbal, komunikasi non verbal.

Komunikasi tulisan adalah proses penyampaian pesan dengan menggunakan kata-

kata dalam bentuk tulisan yang memilki makna tertentu.

Dengan kata lain bahwa komunikasi tulisan adalah kegiatan komunikasi

yang menggunakan sarana tulisan yang dapat menggambarkan atau mewakili

komunikasi lisan termasuk kedalamnya adalah menulis dan membaca.

Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi

pesan berupa ilmu pengetahuan yang disampaikan bidan kepada pasien, sehingga

pasien mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah

ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan untuk menciptakan

perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Bidan merupakan orang yang paling
bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi yang efektif dalam

penyampaian pesan.

Bidan yang menguasai beberapa strategi dan teknik komunikasi dan mampu

mengembangkanya maka secara otomatis akan meningkatkan kemampuan untuk

berhubungan dengan berbagai macam orang.Seorang bidan bisa menciptakan dan

mengembangkan komunikasi yang efektif melalui penyusunan dan pembuatan

materi penyuluhan yang bisa diterima dan mudah dipahami oleh peserta pasien.

Dalam komunikasi pendidikan, seorang bidan harus mempunyai komunikasi

pribadi yang baik. Dengan demikian ia akan berpengaruh dalam menciptakan

hubungan harmonis antara bidan dan pasien. Seorang bidan juga harus

mempunyai peranan yang penting untuk bisa mengendalikan kondisi yang sehat

karena merupakan tolak ukur keberhasilan.

Bahasa tubuh merupakan bagian yang sangat penting dalam komunikasi

manusia yang merupakan bagian komunikasi nonverbal. Untuk dapat

menyampaikan pesan-pesannya sendiri maka harus bisa memahami maksud

komunikasi seseorang melalui bahasa tubuhnya. Hal lain yang penting dari bahasa

tubuh dalam komunikasi umumnya dan komunikasi antar pribadi khususnya

adalah membantu efektivitas komunikasi kita.

2.2.4. Tantangan dalam Berkomunikasi

Rendahnya kualitas fasilitas kesehatan, tak dipungkiri berpengaruh besar

terhadap "larinya" pasien Indonesia untuk berobat ke luar negeri. Buruknya

komunikasi pasien dengan bidan juga dinilai menjadi penyebab utama terjadinya

kesalahpahaman antara bidan dengan pasiennya.


Jusup Halimi, President Director Ramsay Health Care Indonesia

mengatakan, masalah komunikasi saat ini menjadi salah satu tantangan seluruh

dokter di Indonesia untuk bisa lebih berkomunikasi lebih baik dengan pasien.

Menurutnya, seorang bidan tidak boleh lagi melakukan komunikasi satu arah,

dimana pasien hanya sebagai pendengar saja.

Diharapkan pasien akan merasa lebih nyaman ketika harus berhadapan

dengan bidan dan percaya bahwa apa yang diberikan bidan adalah suatu yang

terbaik untuk pasien. Memberi waktu yang cukup kepada pasien dan berusaha

memahami apa keinginan pasien.Terlepas dari pentingnya peningkatan kualitas

komunikasi bidan, rumah sakit dan tempat pelayanan kesehatan lainnya secara

bersama-sama dapat berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas, terutama

untuk keselamatan pasien.

Hal ini menurutnya tidak lain untuk mencegah hijrahnya pasien yang pergi

berobat ke luar negeri. Dalam memberikan pelayanan yang baik yang paling

penting adalah kepentingan pasien Artinya mereka benar-benar sembuh ketika

berobat di rumah sakit Indonesia yang menekankan pada keselamatan pasien dan

kualitas yang baik,” tutupnya

2.2.5. Hambatan dalam berkomunikasi

Komunikasi ini terjadi dengan cara verbal maupun non verbal untuk

membentuk hubungan yang nyaman antara pasien dengan bidan, terutama pada

pasien lansia.Namun tak selamanya komunikasi terapeutik berjalan dengan baik.

Justru banyak sekali hambatan yang akan dilalui oleh seorang bidan dalam

menjalin komunikasi terapeutik.


Untuk lebih memahaminya, berikut ini adalah hambatan komunikasi terapeutik

yang biasa terjadi:

a. Masalah penglihatan

Masalah penglihatan pada pasien, terutama pasien lansia tentunya juga akan

memberikan pengaruh pada lambatnya komunikasi terapeutik yang dilakukan.

Penglihatan yang menjadi kabur atau bahkan tidak dapat melihat sama sekali

tentunya akan menghambat komunikasi non verbal atau bahasa tubuh yang

digunakan. Namun masalah ini dapat diatasi dengan lebih menaikkan volume

suara yang digunakan ketika berbicara selama indra pendengaran pasien masih

berfungsi dengan baik.Namun pastikan pula tidak menaikkan volume suara tidak

terlalu menekan karena justru akan lebih terdengar seperti membentak.

b. Dominasi dalam pembicaraan

Komunikasi terapeutik juga bisa terhambat jika pasien bukanlah tipe

pendengar yang baik. Pasien yang dihadapi sering kali adalah tipikal yang selalu

ingin menjadi orang yang mendominasi dan tokoh utama dalam sebuah topik

pembicaraan. Meskipun terasa kurang nyaman, namun ada baiknya pula jika

perawat menjadi pendengar yang baik agar pasien menjadi lebih nyaman. Ketika

ia sudah selesai berbicara, barulah bergantian bidan yang berbicara sehingga

pasien merasa lebih dihargai dan dihormati.

c. Mudah tersinggung

Beberapa pasien yang diajak berkomunikasi kadang kala menjadi sangat

mudah tersinggung. Hal ini bisa terjadi karena memang sifat pasien atau efek

obat-obatan yang membuatnya menjadi mudah emosi. Kondisi pasien yang mudah
tersinggung tentunya menjadi hambatan besar bagi perawat karena harus memilih

dengan baik setiap kalimat yang akan diucapkan.

Dalam komunikasi yang menyebabkan pasien menjadi mudah tersinggung

seperti ini, bidan sebaiknya lebih banyak meminta maaf agar pasien menjadi lebih

nyaman dalam berkomunikasi, bahkan meskipun perawat tersebut tidak memiliki

kesalahan.

d. Trauma masa lalu

Pasien yang memiliki trauma pada masa lalunya juga akan menjadi

hambatan dalam komunikasi terapeutik yang dilaksanakan.Trauma masa lalu bisa

saja membuat pasien menjadi lebih mudah tersinggung, mudah menangis, bahkan

marah tanpa alasan pada bidan.

Maka dari itu, diperlukan pengetahuan yang cukup mengenai riwayat medis

atau latar belakang pasien sebelum melakukan komunikasi terapeutik. Sebisa

mungkin hindari pembicaraan yang mengingatkan pasien pada masa lalunya dan

yakinkan bahwa masa depannya begitu indah.

e. Keterbatasan fisik

Pasien yang memiliki keterbatasan fisik juga menjadi hambatan dalam

komunikasi terapeutik.Salah satunya adalah masalah pendengaran. Masalah

pendengaran tentunya menjadi hambatan besar dalam komunikasi terapeutik.

Komunikasi verbal yang menjadi bentuk komunikasi utama akan sangat

sulit dilakukan.Hal ini bisa diatasi dengan menaikkan volume suara atau pasien

diberikan alat bantu dengar jika sudah terlalu parah. Bantuan komunikasi dengan

isyarat atau bahasa tubuh juga akan sangat membantu.


f. Sepele

Beberapa pasien sering menganggap remeh atau sepele pada perawat yang

berusaha melakukan komunikasi dengannya.Sikap sepele ini biasanya sering

ditemukan pada pasien yang telah lanjut usia. Merasa lebih tua dan lebih bijak

dalam menghadapi kehidupan membuat mereka sering cuek dan tidak peduli pada

perawat yang lebih muda sehingga terkesan sepele.

Sikap sepele ini hanya bisa diatasi dengan kelembutan dan kesabaran dari

perawat yang melakukan komunikasi terapeutik. Dengan kesabaran dan

ketelatenan dalam merawat pasien, maka pasien akan mengerti dengan sendirinya.

7. Menyerang perawat

Menyerang disini bukan mempunyai arti berupa serangan fisik, namun lebih

kepada serangan mental. Pasien sering kali secara sadar maupun tidak sadar

mempertahankan hak mereka dengan menyerang bidan. Serangan yang dilakukan

berupa penghinaan dengan menyalahkan perawat sehingga seolah-olah mereka

adalah yang paling benar.

Kondisi ini cukup sulit untuk dihadapi karena keegoisan yang tinggi.

Meskipun perawat telah memberikan penjelasan dengan baik dan lembut, pasien

akan tetap melakukan penyerangan karena merasa bahwa hak yang ia miliki

terancam.

g. Stres

Pasien yang sedang menjalankan pengobatan akan sangat rentan mengalami

stres.Stres ini pula yang menyebabkan terhambatnya komunikasi terapeutik yang


dijalankan. Pasien yang mengalami stres akan lebih mudah jatuh ke dalam emosi,

baik mudah marah atau menangis sehingga menyebabkan komunikasi menjadi

kacau.

Meskipun pasien dapat menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan bidan,

tapi jika pasien dalam kondisi stres, maka jawaban yang ia berikan pun tidak

berasal dari kesadarannya.

h. Mempermalukan bidan

Hambatan lain yang perlu diwaspadai adalah sikap pasien yang kadang

justru mempermalukan perawat.Hal ini sering kali terjadi pada perawat yang

merawat pasien dalam usia lanjut. Secara sadar maupun tidak sadar, mereka

berusaha terlihat lebih kuat dan lebih berwenang dibandingkan dengan perawat.

Kondisi ini justru akan semakin memperburuk komunikasi terapeutik yang

dilakukan bahkan bisa saja komunikasi terputus begitu saja karena rasa sakit hati

yang dialami oleh bidan.

i. Lupa

Bagi bidan yang melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien lanjut

usia, salah satu hambatan yang sering dijumpai adalah penyakit lupa. Lupa atau

pikun yang dialami oleh pasien sering kali membuat perawat harus mengulangi

lagi apa yang telah dikatakannya. Bahkan terkadang puluhan kali berbicara pun,

pasien juga bisa lupa.

Kondisi ini sebaiknya harus dimaklumi oleh bidan karena merupakan hal di

luar kemampuan si pasien.Pasien yang mengalami pikun sebaiknya diperlakukan


dengan sangat lembut agar komunikasi tetap berjalan dengan baik meskipun harus

sering mengulang.

Adakalanya hambatan yang terjadi dalam komunikasi terapeutik bukan

hanya berasal dari pasien, tapi juga dari perawat itu sendiri. Beberapa bidan ada

yang tidak memiliki kesabaran dalam melakukan komunikasi terapeutik.

Ketidaksabaran inilah yang dapat menyebabkan terhambatnya bahkan terputusnya

komunikasi terapeutik yang dijalankan.

j. Wawasan yang kurang

Komunikasi terapeutik yang baik juga harus didukung dengan wawasan

yang baik oleh bidan.Wawasan disini maksudnya adalah kemampuan dalam

menggunakan dan mengaplikasikan ilmu dalam komunikasi terapeutik.Setiap

bidan tentunya telah mendapatkan bekal mengenai cara menghadapi pasien yang

baik dan benar. Jika wawasan bidan kurang, maka komunikasi terapeutik yang

dilakukan tentunya juga tidak dapat berjalan dengan baik.

2.2.6. Tantangan komunikasi dalam Keadaan Psesifik

2.2.6.1. Berduka dan kehilangan

Dukacita adalah proses dimana seseorang mengalami respon psikologis,

sosial dan fisik terhadap kehilangan yang dipersepsikan. Respon ini dapat berupa

keputusasaan, kesepian, ketidakberdayaan, kesedihan, rasa bersalah dan marah.

Kehilangan adalah suatu situasi aktual maupun potensialyang dapat dialami

individu ketika terjadi perubahan dalam hidupatau berpisah dengan sesuatu yang

sebelumnya ada, baik sebagianataupun keseluruhan.


Setiap kehilangan dapatdianggap sebagai krisis personal, akan tepat jika

perawatmenerapkan pemahaman tentang teori krisis dalam proseskeperawatan

Seorang perawat agar dapat mendukung dan membimbing klien dalam menjalani

proses berduka yang sulit, ia harus mengamatidan mendengarkan petunjuk dari

klien. Petunjuk tersebut mencakup petunjuk kognitif, emosional, spiritual,

perilaku dan fisiologis.

Walaupun bidan harus mengenal fase atau tugas yang harusdicapai dan

dimensi respons manusia terhadap kehilangan, perawatharus menyadari bahwa

tiap klien memiliki pengalaman yang unik.Komunikasi yang terampil merupakan

kunci dalam melakukanpengkajian dan memberikan intervensi bidan harus

menjadi pembimbing yang dapat dipercaya bagi klien.

Bidan harus mengkaji sikapnya sendirimempertahankan kehadirannya yang

penuh perhatian, danmenyediakan lingkungan yang aman secara psikologis

sehinggaklien dapat mengungkapkan perasaannya. Mempertahankankehadiran

yang penuh perhatian dapat dilakukan denganmenggunakan bahasa tubuh terbuka

seperti berdiri atau dudukdengan lengan ke bawah dan berhadapan dengan klien

sertamempertahankan kontak mata yang cukup, terutama ketika klien berbicara.

Menciptakan lingkungan yang aman secara psikologis mencakup upaya

menjamin kerahasiaan klien, berhenti memberikannasihat tertentu, dan memberi

klien kebebasan untukmengungkapkan pikiran serta perasaannya tanpa merasa

takut dihakimi Pengkajian pada klien yang berduka meliputi upaya mengamati

dan mendengarkan isi dukacita klien tentang yangdipikirkan, dikatakan,

dirasakan, dan diperlihatkan melalui perilaku.

Tiga area utama yang perlu dikaji :


1) Persepsi yang adekuat tentang kehilangan.

2) Dukungan yang adekuat ketika berduka akibat kehilangan.

3) Perilaku koping yang adekuat selama proses.

Mengkaji persepsi klien dan makna kehilangan merupakanlangkah pertama

yang dapat membantu mengurangi derita yangdisebut oleh beberapa orang sebagai

beban emosional awal yangberlebih dalam berduka. Pengkajian lebih lanjut dapat

berfokus pada persepsinya bahwa mereka yang mengabaikannya tidak lagi peduli.

Dalam situasi ini, mengkaji persepsi dan makna kehilanganmembantu

individu yang berduka membuat pergeseran kognitif yangmemiliki dampak

penting pada pengalaman emosional. Ketikakematian atau kehilangan terjadi,

terutama jika hal itu terjadi dengantiba-tiba dan tanpa peringatan, mekanisme

pertahanan kognitifberupa penyangkalan berfungsi sebagai media untuk

mengurangidampak.

Penyangkalan adaptif, ketika klien secara bertahapmenyesuaikan diri

dengan realitas kehilangan, dapat membantu klienmembuat pergeseran kognitif

bahwa perlu melupakan persepsisebelumnya (sebelum kehilangan) ketika

menciptakan carapemikiran baru tentang dirinya, orang lain dan dunia. Dalam hal

ini,perawat dengan hati-hati tetapi terus-menerus memandu klien untukmengakui

realitas kehilangan yang akan terjadi.

Bidan dapat membantu klien mendapatkan danmenerima apa yang orang

lain ingin berikan dalam mendukungproses berdukanya. Intervensi yang sesuai

untuk klien yang berdukamencakup memberi klien kesempatan untuk

membandingkan danmembedakan caranya melakukan koping terhadap kehilangan


yang signifikan di masa lalu, membantunya meninjau kekuatan danmemperbarui

kesadaran akan kemampuan personal.

Mengingat danmempraktikkan perilaku masa lalu dalam situasi yang baru

dapatmenimbulkan percobaan dengan metode yang baru dan memahami diri

sendiri. Memiliki perspektif historis meringankan prosesberduka individu dengan

memungkinkan perubahan cara berpikir tentang dirinya, kehilangan, dan mungkin

makna kehilangan dalamhidupnya.

Mendorong klien merawat dirinya sendiri adalahintervensi lain yang

membantu klien melakukan koping. Bidan dapat menawarkan makanan tanpa

memaksa klien untuk makan. Menjaga makan, tidur cukup, olahraga, dan

meluangkan waktu untukaktivitas yang menyenangkan adalah cara yang dapat

klien lakukanuntuk merawat dirinya. Komunikasi dan keterampilan interpersonal

adalah alat perawat yang efektif.

2.2.6.2. Abuse

Pelecehan emosional secara emosional Pelecehan emosional sebagai

menerapkan dan menggunakan kekerasan yaitu : menakut-nakuti ibu hamil ,

bahwa dia tidak kompeten secara mental untuk membuat keputusan, dan lebih

peduli pada dirinya sendiri daripada kepada bayinya. misalkan kalimat yang di

lontarkan adalah demikian: “Saya dok**r di sini, dan saya lebih tau dari Anda!?”,

“Saya tidak akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu.”, “Anda Egois! Anda

adalah diri Anda sendiri. kalau bayi Anda meninggal bagaimana?”. dan masih

banyak lagi kata-kata yang akhirnya menyatakan yang dilontarkan tersebut


membuat ibu ketakutan dan keinginan & kebutuhan ibu bahkan secara emosional,

sang ibu menjadi sedih.

a. Pelecehan secara verbal

Pelecehan verbal ditemukan dalam bahasa yang disukai, agresif terhadap

ibu, sering menggunakan pilihan, tindakan dan perilakunya selama persalinan.

misah:“jangan berteriak, kamu akan mengganggu ibu-ibu lain.”, “udahlah pilih

operasi aja! ndak udah sok sok jadi pahlawan, pengen melahirkan normal

segala!.” “Jangan teriak terus! buatnya aja diam, giliran mau lahiran teriak teriak,

bikin malu!”. “Lakukan saja apa yang dikatakan dokter, mengapa kamu harus

begitu sulit? Nurut sih napa bu!” “Anda tidak bida dan gak mungkin hamil

selamanya, jadi jadwalkan tanggal induksi Anda.”

Perhatikan bahwa bahasa ini sama sekali tidak terbatas pada siapa yang

mengucapkan, entah penyedia/petugas kesehatan, keluarga, maupun orang lain

yang hadir pada saat kelahiran dapat menggunakan dan melontarkan bahasa yang

merendahkan, terutama ketika dihadapkan dengan seorang ibu bersalin yang

dianggap tidak memenuhi standar perilaku yang diharapkan.

b. Kekerasan/pelecehan secara fisik

kekerasan/ fisik yang terjadi ketika seorang wanita:

Hak kebebasan bergerak selama persalinan tidak ada, bahkan hanya tidur di

satu pose saja selama proses persalinan, ibu di infus tanpa ada indikasi dan alasan

yang kuat, akses ke alat bantu persalinan / kelahiran yang ditolak (birthing ball,

peanut ball, jongkok, hidroterapi, dll) ,untuk makan dan minum di batasi hanya

karena alasan “untuk berjaga-jaga”, tidak ada makanan yang diizinkan, hanya

boleh ngemut batu, berjam-jam tanpa asupan 'bahan bakar'.dilakukan prosedur


fisik tanpa persetujuan dari klien seperti: episiotomi, pemeriksaan vagina,

amniotomi, pemecahan ketuban secara sengaja, dll.Akses untuk IMD (Inisiasi

Menyusu Dini), skin to skin dan rooming in di tolak, padahal bayi sehat

c. Kekerasan/Pelecehan secara Ekonomi

Dimana ibu yang ekonomi rendah tidak mendapatkan haknya sebagaimana

mestinya. contoh: “pelayanan yang kasar dan kata yang ketus kepada klien yang

menggunakan program asuransi pemerintah/dana bantuan, sedangkan saat

bertemu dengan klien yang mapan dan kaya secara ekonomi, maka layanannya

berbeda dan lebih santun.”

2.2.6.3. Keadaan Klinis akut

Hambatan lain yang dihadapi oleh orangtua yang memiliki anak tunarungu yang

berada diusia sekolah dasar yaitu ketidakmampuan anak dalam membaca,

menulis, dan memahami makna tulisan sehingga orang tua tidak bisa

berkomunikasi dengan anak melalui tulisan. Ditambah lagi emosi dan kognitif

pada anak tunarungu usia sekolah dasar belum berkembang secaramatang,

sehingga anak lebih sulit memahami dan mengerti apa yang disampaikanoleh

orang tua dibandingkan anak-anak tunarungu di usia dewasa.

Beberapa hambatantersebut membuat orang tua tidak dapat menyampaikan

pesan dan nasehat kepadaanak dengan baik. Hal ini membuat anak sering kali

berperilaku tidak sesuai dengan keinginan orang tua. Anak tidak dapat memahami

apa sebenarnya yang orang tuainginkan, begitu pula sebaliknya.Menurut Indriyani

(2004), ketidakmampuan dalam menyampaikan pikiran,perasaan, gagasan,

kebutuhan dan kehendak pada orang lain tersebut menimbulkandampak

kebutuhan tidak terpuaskan secara sempurna.


Pada orang tua yang memilikianak tunarungu, tidak terpuaskannya

kebutuhan tersebut menimbulkan perasaantertekan. Menurut Rathus dan Nevid

(dalam Gunawati, Hartati dan Listira, 2006).suatu kondisi adanya tekanan fisik

dan psikis akibat adanya tuntutan dalam diri danlingkungan disebut dengan Stres.

Pada orang tua dapat diakibatkan oleh banyaknya hambatan yangdihadapi saat

berkomunikasi dengan anak.

Orang tua yang memiliki anak yangmemiliki masalah pendengaran lebih

berpotensi mengalami stres dibanding orang tuayang memiliki anak dengan

pendengaran normal. Hal ini didukung dengan hasilpenelitian yang dilakukan oleh

Dogan (2010) yang menunjukkan bahwa orang tua(terutama ibu) yang memiliki

anak dengan gangguan pendengaran memiliki tingkatlevel stres, depresi, dan sifat

kecemasan yang lebih tinggi daripada orang tua darianak dengan pendengaran

normal.

Orang tua yang memiliki hambatan komunikasi dengan anak

tunarungucenderung tidak mampu menjalankan peran sebagai orang tua dengan

sempurna,tidak mampu memahami pesan yang disampaikan oleh anak, dan tidak

mampumemahami maksud dan kehendak anak, dan tidak mampu memenuhi

kebutuhannyasecara fisik ataupun psikis

2.2.6.4. Kelompok Minoritas.

Kelompok minoritas merupakan kelompok yang identik dengankekurangan dan

keterbatasan. Keberadaan kelompok minoritas seringkalidianggap sebagai

penghalang bagi kelompok mayoritas sehingga minoritas tidak mendapatkan

akses yang adil dan setara atas berbagai hal. Difabel menjadi salahsatu bagian
yang sulit untuk dilepaskan dari identitas sebagai kelompok minoritas.Istilah

difabel merupakan singkatan dari “Different Abled People” yangkemudian

digunakan sebagai sebutan bagi orang-orang cacat.


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.1.1. Media sosial atau disebut dengan jejaring sosial menyita

perhatianmasyarakat Indonesia, khususnya para remaja. Media sosial

dinilai bisa menjadiwadah bagi karya, opini dan tanggapan, bahkan media

untuk mengekspresikankeadaan yang terjadi.

3.1.2. Pemerintah sendiri sudah mengatur pengguna media sosialdalam pasal 27

ayat 3 UU ITE (undang-undang informasi dan transaksi elektronik)yang

mengatur tentang informasi dan transaksi eletronik dan pengaturan

mengenaiperbuatan yang dilarang. Namun, perilaku remaja masih sering

bertentangan denganundang-undang tersebut, buktinya media sosial

digunakan oleh remaja untukmenyebarkan gossip/ fitnah, mencemarkan

nama baik orang, dan membullyoranglain dsb.

3.1.3. Adanyahubungan negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi konsep diri

maka semakinrendah agresi verbal, begitu pula sebaliknya, semakin

rendah konsep diri makasemakin tinggi agresi verbal.Remaja yang

memiliki konsep diri yang rendah tentu mereka memiliki ketidakpuasan

terhadap dirinya, sehingga hal itu akan mempengaruhi cara pandang

dirinya terhadap hal-hal yang mereka lihat atau baca di media sosial,

karena ketidakpuasan diri inilah yang menyebabkan remaja

melampiaskannya dimediasosial dengan memberikan respon yang negati


3.2. Saran

3.2.1. Berharap pada masyarakat untuk lebih bijak dalam memilah informasi.Era

globalisasi yang menyebabkan kemudahan penyebaran informasi, hoaks

dan beritapalsu dengan mudah tersebar.

3.2.2. Berharap pada masyarakat tidak hanya melihatsatu peristiwa berdasarkan

kontruksi dari satu media, melainkan dari banyak sumber.Jika suatu media

dapat menjadi pengawas dari kekuasaan, maka masyarakat juga dapat

menjadi pengawas dari konten sebuah media


DAFTAR PUSTAKA

Afrilia, A. M. (2017). Penggunaan new media di kalangan ibu muda sebagai

media parenting masa kini. Jurnal Komunikasi dan Kajian Media, 31-42.

APJII. (2017, Februari 19). Penetrasi & perilaku pengguna internet indonesia.

Aprilianto, M. B. (2018, Februari 14). 10 Media sosial teraktif di Indonesia, mana

yang sering kamu pakai? media sosial favoritmu di nomor

berapa? Diakses

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Asih, G. Y., & Pratiwi, M. S. (2010). Perilaku prososial ditinjau dari empati dan

kematangan emosi. Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus, I, 33-42.

Asmaya, F. (2015). Pengaruh penggunaan media sosial facebook terhadap

perilaku prososial remaja di kenagarian koto Bangun. Jom FISIP, 1-15.

Baron, R. A., & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial (10th ed.). Jakarta: Erlangga.

Brigham, J. C. (1991). Social psychology, second edition. USA: Harper Colling

Publisher inc.

Bungin, B. (2007). Metode penelitian kualitatif. Jakarta: Kencana.

Creswell, J. (2015). Research design pendekatan metode kualitatif, kuantitatif,

danmixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dariyo, A. (2003). Psikologi perkembangan dewasa muda. Jakarta: Grasindo

Dayakisni, T., & Hudaniah. (2015). Psikologi sosial. Malang: UMM Press.

Desmita. (2010). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.
Desmita. (2011). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: Remaja

Rosdakary

Anda mungkin juga menyukai