Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN OBSERVASI ADIK MENTOR

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Dosen Pengampuh:
Dr. Sukma Nurilawati Botutihe M.Psi.,Psikolog

Disusun Oleh:
Tri Kurnianingsih 171422001

Kelas A

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023-2024
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Dr. Sukma Nurilawati Botutihe
M.Psi.,Psikolog sebagai dosen pengampu mata kuliah Psikologi Komunikasi yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan laporan ini. Masih banyak
kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan ini, maka dari itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan makalah ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Gorontalo, 21 September 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

BAB 1 ........................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3
BAB 2 ........................................................................................................................................ 4
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................. 4
2.1 Pengertian Remaja............................................................................................................ 4
2.2 Pengertian Media Sosial ................................................................................................... 4
BAB 3 ........................................................................................................................................ 5
METODE OBSERVASI............................................................................................................. 5
3.1 Teknik Pengambilan Data ................................................................................................ 5
3.2 Sumber Data ..................................................................................................................... 5
3.3 Metode Pengumpulan Data .............................................................................................. 5
BAB 4 ........................................................................................................................................ 6
HASIL ........................................................................................................................................ 6
4.1 Aktivitas dan Interpretasi Media Sosial Sebagai Bentuk Komunikasi ............................. 6
1. Aktivitas WhatsApp dan Interpretasinya .................................................................... 6
2. Aktivitas Instagram dan Interpretasinya ..................................................................... 7
BAB 5 ........................................................................................................................................ 8
PENUTUP.................................................................................................................................. 8
5.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 8
Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 9

2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara terminologi, komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian suatu
pernyataan seseorang kepada orang lain, Zikri Fachrul Nurhadi, A. W. (2017). Dalam
proses penyampaian tersebut, terdapat beberapa alat komunikasi yang digunakan oleh
manusia mulai dari surat-menyurat hingga penggunaan media elektronik seperti
smartphone. Tidak dapat dipungkiri bahwa peranan smartphone semakin hari semakin
berkembang berkat pengaruh kemajuan teknologi komunikasi ciptaan manusia itu sendiri.
Salah satu contoh fitur terbaru yang ada pada smartphone adalah media sosial.
Media sosial adalah alat komunikasi di mana penggunanya turut masuk ke dalam proses
sosial, Mulawarman, A. D. (2017). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa
dalam ber-mediasosial manusia menggunakan komunikasi sebagai sarana utama. Pengaruh
yang diberikan oleh media sosial ini merambat dengan cepat ke masyarakat. Membentuk
kebiasaan atau pola hidup baru, bersosialisasi tidak lagi harus dilakukan secara langsung.
Media sosial yang ada pada smartphone pribadi setiap orang kini menjadi alat terpraktis
untuk mengirimkan dan menyampaikan segala jenis informasi yang dibutuhkan.
Salah satu bagian dari masyarakat yang terdampak oleh media sosial adalah remaja
yang berada di masa kini. Remaja sebagai pengguna media sosial dapat secara aktif dan
intens dalam ber-mediasosial. Komunikasi yang dilakukan oleh remaja dalam ber-
mediasosial ada beragam bentuknya. Tidak hanya komunikasi dalam bentuk pengiriman
atau penyampaian informasi, tapi juga bagaimana seorang remaja mem-branding dirinya
melalui aktivitas media sosial seperti membuat status Whatsapp, Instagram story, dan lain
sebagainya. Laporan observasi ini akan menjelaskan berbagai kegiatan dan aktivitas dalam
ber-mediasosial bagi remaja zaman sekarang sebagai bentuk komunikasi mereka kepada
orang lain dalam jaringan (online).

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Remaja


Menurut organisasi kesehatan dunia (World Health Organization) remaja adalah anak
yang berada di rentang usia 10-18 tahun. Adapun menurut Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), remaja berada pada usia 10-24 tahun. Remaja adalah masa
transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Terdapat banyak perubahan pada remaja, mulai
dari fisiologis, sosial dan emosional, Zulaeha Amdadi, N. N. (2021). Dalam aspek psikologis,
masa remaja adalah masa-masa di mana seseorang mulai mencari jati dirinya sebagai bentuk
identitas diri.
Dalam pencarian jati diri, remaja melakukan banyak sekali kegiatan dan aktivitas yang
dapat mengekspresikan perasaannya. Harapannya dengan melakukan banyak kegiatan atau
aktivitas anak dapat mengetahui apa yang dirinya inginkan, sehingga ia mengetahui identitas
diri termasuk bakat dan minat yang terpendam dalam diri. Ada banyak wadah yang bisa
menampung hal-hal tersebut. Salah satunya adalah dengan bersosialisasi dan berinteraksi
dengan manusia lainnya. Mendapatkan pengakuan dari orang lain masuk ke dalam teori
hierarki kebutuhan Maslow yaitu kebutuhan ke empat Harga Diri/Penghargaan/Esteem. Pada
tahap ini manusia membutuhkan orang lain sebagai bentuk pengakuan atas diri sendiri,
tujuannya agar manusia dapat sampai ke tahap aktualisasi diri.
2.2 Pengertian Media Sosial
Istilah media sosial terdiri dari dua kata yaitu “media” dan “sosial”. Kata “media”
tersebut dimaknai sebagai alat komunikasi, Laughey dan McQuil (Mulawarman, A. D., 2017).
Adapun kata “sosial” bermakna sebagai kenyataan sosial di mana setiap individu akan
berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut
dapat disimpulkan bahwa terdapat proses sosial yang terjadi dalam satu perangkat yaitu
smartphone.
Zaman sekarang telah ditemukan berbagai kalangan memiliki akun media sosialnya
masing-masing. Adapun berbagai platform yang sangat ramai peminatnya di Indonesia adalah
seperti Whatsapp, Instagram, TikTok, Twitter, dan lain sebagainya. Tidak terkecuali remaja di
Indonesia sebagai pengguna aktif, di mana telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan
mereka. Salah satunya adalah komunikasi sebagai bentuk ruang untuk mengekspresikan diri
mereka, sehingga dapat terbentuk jati diri yang sesuai.

4
BAB 3
METODE OBSERVASI
3.1 Teknik Pengambilan Data
Laporan ini menggunakan teknik pengambilan data dengan metode observasi.
Pengamat mengamati subjek di lapangan langsung untuk mendapatkan dan menghasilkan data
untuk nanti diolah kembali. Selain pengamatan secara langsung, pengamat biasanya
menggunakan teknik lain untuk mendukung observasi, sehingga bisa menghasilkan data yang
lebih akurat. Hal tersebut dapat dilakukan dengan teknik wawancara. Wawancara dilakukan
dengan mengajukan pertanyaan dengan tatap muka kepada subjek untuk mendapatkan
informasi lebih rinci, (Zhahara Yusra, R. Z., 2021).
3.2 Sumber Data
Pengamatan ini dilakukan pada subjek yang merupakan mahasiswa Program Studi
Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo, semester ganjil (satu).
Subjek berjenis kelamin pria, beralamatkan Kecamatan Telaga. Adapun platform media sosial
milik subjek menjadi fokus pengamatan adalah Whatsapp dan Instagram. Pengamatan
dilakukan kepada setiap aktivitas oleh subjek tersebut.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Wawancara Pengamat secara langsung mewawancarai narasumber untuk mendapatkan
informasi-informasi aktual terkait alasan melakukan berbagai aktivitas ber-mediasosial. Proses
tanya jawab tersebut dilakukan secara langsung dari sumber data yaitu narasumber, (Erga
Trivaika, M. A., 2022)

5
BAB 4
HASIL

4.1 Aktivitas dan Interpretasi Media Sosial Sebagai Bentuk Komunikasi


Subjek yang diamati kemudian dilakukan teknik wawancara menghasilkan data sebagai
berikut:
1. Aktivitas WhatsApp dan Interpretasinya
Subjek suka membagikan status tentang kata atau kalimat-kalimat puitis indah yang
penuh makna, tapi sulit dimengerti orang lain. Kalimat-kalimat itu menggunakan kata-
kata sesuai KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yang jarang orang gunakan,
sehingga sulit untuk dipahami. Kegiatan mem-posting ini juga sebagai bentuk rasa
kecintaan subjek terhadap menulis. Bagi subjek, menulis bukan hanya sekedar
menyalurkan perasaan tapi juga tentang kepuasan terhadap setiap karya yang ia tulis di
berbagai status WhatsApp.
Subjek mengkonfirmasi tujuan utamanya adalah untuk menyampaikan dan
mengekspresikan perasaan sendiri, namun tidak secara to the point. Bagi subjek hal itu
merupakan nilai keindahan dan keunikan dari narasi yang ia tulis. Tidak semua orang
dapat memahaminya, namun tetap bisa menyampaikan perasaan penulis atau subjek
tersebut. Subjek biasanya meng-upload narasi-narasi kalimat tersebut sesuai dengan
perasaan-perasaan tertentu, perasaan senang dan sedih mendominasi ketika posting-an
di upload. Narasi-narasi indah itu biasanya diikuti dengan backsound musik atau lagu
yang mathcing dengan suasana pada gambar posting-an atau nuansa pada kalimat.
Selain tentang narasi-narasi indah, subjek juga sering membagikan keseruannya
selama di masa-masa sekolah terutama SMA (Sekolah Menengah Atas). Hal yang ingin
disampaikan oleh subjek adalah ia ingin mengenang masa-masa SMA-nya sebagai
bentuk rasa semangat saat ia sedih atau lelah. Secara tidak langsung kenangan-
kenangan tersebut adalah penguat yang ia ingin sampaikan kepada orang lain di media
sosialnya yang dalam hal in adalah status WhatsApp. Dapat diartikan pula bahwa,
perilaku ini merupakan salah satu bentuk adaptasi di lingkungan yang baru yaitu
bangku perkuliahan. Posting-an tersebut didominasi oleh foto-foto random momen saat
ia sekolah, tapi tidak ada foto wajahnya sendiri. Hal ini juga biasanya menggambarkan
sosok orang yang lebih memperhatikan situasi atau orang lain dibanding menjadi pusat
perhatian banyak orang.

6
Adapun dominasi mengunggah gambar atau foto memes/hal-hal lucu/lelucon anak
zaman sekarang. Selain kedua hal yang telah dijelaskan diatas, subjek tersebut juga
terkadang mengunggah gambar-gambar lucu oleh netizen. Saat dimintai keterangan,
subjek menjelaskan bahwa ia senang dengan gambar-gambar lucu tersebut karena
membuatnya tertawa. Tidak ada motivasi atau perasaan tertentu yang mendorong
subjek untuk mengunggah memes-memes tersebut, subjek hanya mengunggahnya
berdasarkan ketidaksengajaan semata tanpa dorongan atau motivasi yang pasti.
Tidak hanya tentang status WhatsApp yang sering dibagikan, tapi juga berkaitan
dengan profil subjek. Ada alasan dibalik pemakaian foto profil tertentu oleh subjek,
yaitu dipakai untuk keperluan sebagai mahasiswa. Foto tersebut merupakan foto terbaik
yang subjek punya, sehingga ia sering menggunakannya. Namun sekarang foto profil
subjek telah dihapus, karena perasaan subjek yang berubah dan tidak terpikir lagi untuk
memakainya kembali.
2. Aktivitas Instagram dan Interpretasinya
Subjek menjelaskan bahwa ia tidak terlalu sering menggunakan platform Instagram
dikarenakan aplikasi tersebut tidak muat di smartphone-nya. Hal ini tentunya
mempengaruhi aktivitas dan kegiatan sosial yang ada pada aplikasi tersebut, seperti
instastory. Namun, tantangan tersebut tidak membuat feeds atau posting-an yang ada
menjadi kosong. Subjek tetap memposting beberapa foto, diantaranya adalah dominasi
narasi-narasi indah bersama dengan foto-foto kenangan atau memori terbaik bagi
subjek.
Interpretasi berikutnya adalah foto profil instagram subjek yang begitu khas dan
menjadi pembeda dari pengguna instagram lainnya. Menurut subjek, foto tersebut
sebenarnya menghasilkan gambar wajah yang ia sendiri tidak terlalu menyukainya.
Namun, komponen-komponen yang ada pada foto seperti pemandangan, permainan
warna, nuansa foto sangat mendukung keindahan tersendiri yang disajikan kepada
followers.

7
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Media sosial adalah suatu bentuk komunikasi kepada orang banyak, sehingga dapat
dimaknai pula sebagai proses bersosialisasi dengan orang-orang melalui jarak jauh. Secara
tidak langsung pula banyak aktivitas-aktivitas yang ada pada setiap platform media sosial
merupakan bentuk komunikasi seorang pengguna kepada orang lain yang ia punya di platform
tertentu. Apa pun pergerakan atau aktivitas kita di media sosial akan dikategorikan sebagai
komunikasi karena dapat berisi sesuatu yang ingin kita tunjukkan atau sampaikan kepada orang
lain, sehingga kita sebagai orang yang mengkomunikasikan sesuatu biasanya merasa puas atau
lega karena hal-hal tersebut telah dibagikan dan tidak dipendam sendirian.
Berbagai kegiatan-kegiatan bermediasosial sangat umum di kalangan remaja zaman
sekarang. Tumbuh dan berkembang di era dengan kemajuan teknologi tanpa batas, membuat
pola hidup baru terbentuk. Kebiasaan mem-posting atau mengunggah sesuatu dengan landasan
atau motivasi serta dorongan yang jelas adalah tanda bahwa kita perlu membagikannya dan
tidak memendam perasaan tersebut. Remaja yang sedang aktif-aktifnya mencari jati diri
dengan mencoba serta mengeksplorasi banyak hal dapat dituangkan melalui aktivitas
bermediasosial. Jika anak menyukai narasi-narasi indah maka, akan mengasah kemampuan
menulisnya. Menulis tidak hanya dilakukan di atas kertas putih, tapi sekarang telah
menyesuaikan dengan perkembangan zaman telekomunikasi yang pesat, sehingga sudah dapat
dilakukan dengan cara dalam jaringan (online). Begitu pula hal lainnya yang dapat diasah
melalui palform-platform media sosial lain.

8
Daftar Pustaka

Erga Trivaika, M. A. (2022). Perancangan Aplikasi Pengelola Keuangan Pribadi Berbasis


Android. JURNAL NUANSA INFORMATIKA, 34.
Mulawarman, A. D. (2017). Perilaku Pengguna Media Sosial beserta Implikasinya Ditinjau
dari Perspektif Psikologi Sosial Terapan. Buletin Psikologi , 37.
Zhahara Yusra, R. Z. (2021). PENGELOLAAN LKP PADA MASA PENDMIK COVID-19.
Journal Of Lifelong Learning, 3.
Zikri Fachrul Nurhadi, A. W. (2017). KAJIAN TENTANG EFEKTIVITAS PESAN DALAM
KOMUNIKASI. Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian, 91.
Zulaeha Amdadi, N. N. (2021). GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI
TENTANG RISIKO PERKAWINAN DINI DALAM KEHAMILAN DI SMAN 1
GOWA. Jurnal Inovasi Penelitian, 2067 dan 2069.

Anda mungkin juga menyukai