Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGARUH SOSIAL MEDIA TERHADAP

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK SEKOLAH DASAR

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Dra. Asri Susetyo Rukmi, M.Pd

Kelompok 3 :

1. Febrianti Ika Awalya (20010014012)


2. Nanda Mujiati Choirun Nadifah (20010014022)
3. Aliyah Fatmawati (20010014064)
4. Diana Ilma (20010014074)

KELAS 2020B

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNVERSITAS NEGERI SURABAYA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis Pengaruh Sosial
Media terhadap Perkembangan Kepribadian Anak Sekolah Dasar” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas perkuliahan pada mata kuliah
bahasa Indonesia. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca dan
penulis mengenai peran dan dampak dari penggunaan sosial media terhadap pembentukan
kepribadian pada anak usia sekolah dasar.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Asri Susetyo Rukmi, M.Pd, selaku
dosen pengampu mata kuliah bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, penelitian yang kami susun masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami menantikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

Surabaya, 4 Mei 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3

BAB I ...................................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4

A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................................................... 5

BAB II .................................................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 6

A. Pengaruh Sosial Media terhadap Perkembangan Kepribadian Anak................................. 6

B. Upaya Orang Tua dalam Mengatasi Dampak dari Sosial Media......................................... 8

BAB III.....................................................................................................................................................

PENUTUP............................................................................................................................................ 11

Kesimpulan ...................................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 12


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak-anak usia sekolah dasar saat ini belajar dengan cepat dalam Penggunaan
perangkat teknologi yang banyak digunakan oleh orang dewasa seperti ponsel atau
laptop yang terhubung dengan jaringan internet sehingga memberikan akses mudah ke
seluruh dunia yang luar biasa untuk berbagai situs dan aplikasi yang disediakan secara
gratis, teknologi media sosial memiliki banyak dampak, baik dampak positif maupun
negatif terhadap pendidikan anak pada usia sekolah dasar, terlebih lagi pada dampak
yang membuat perubahan pada sosial anak. Hampir seluruh masyarakat kita di setiap
rumah baik di kota bahkan sampai ke desa- desa selalu menghadirkan berbagai bentuk
hasil karya teknologi tersebut sebagai bagian kelengkapan bagi penghuni
rumahnya.Hasil karya teknologi komunikasi dan informasi seperti sosial media dapat
membuat seorang anak menjadi “orang asing” yang akibat globalisasi telah menjadi
begitu leluasa hadir di tengah-tengah keluarga, mengajari penggunanya apa saja setiap
saat, mengubah pola hidup, mendatangkan kebiasaan- kebiasaan baru, bahkan
dikatakan bahwa kebutuhan akan teknologi sebagai bentuk orang hipnotis canggih
yang mampu mengubah perilaku dan cara mereka berkomunikasi dengan orang lain
(Istiyanto, 2016). Kemudahan yang sudah banyak ditawarkan perangkat teknologi
informasi yang ada sekarang ini menjadikan perangkat tersebut kebutuhan primer
yang setiap hari keberadaannya harus ada hampir setiap waktu dalam kegiatan sehari-
hari. Dalam berkomunikasipun tidak perlu mengeluarkan energi dan biaya yang
terlalu besar karena tidak perlu bertatap muka dan pergi ke suatu tempat khusus
secara lagsung. Teknologi yang menghadirkan aplikasi sosial media ini memudahkan
kita untuk bisa berkomunikasi dengan orang-orang sampai ke pelosok penjuru dunia
manapun dalam waktu yang sangat singkat dan sangat mudah. Anak-anak usia
sekolah dasar pun sudah cepat memahami hal tersebut sehingga ada dampak bawaan
dari teknologi yang ada berupa dampak positif maupun negatif terutama yang
mempengaruhi aktifitas bersosialisasi mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh sosial media terhadap perkembangan kepribadian anak sekolah
dasar ?
2. Apakah perlu anak usia sekolah dasar menguasai sosial media ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memahami tentang pengaruh sosial
media terhadap kepribadian anak usia anak sekolah dasar (SD). Adapun aspek
tersebut akan dijabarkan dalam bab pembahasan dengan sumber literatur-literatur
konkrit yang sesuai dengan topik pada makalah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGARUH SOSIAL MEDIA TERHADAP KEPRIBADIAN ANAK

Dalam penggunaan media sosial Youtube dapat mempengaruhi perkembangan


kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ) dan
sosial pada anak-anak. Dari hasil penelitian untuk pengaruh media sosial YouTube pada
kecerdasan intelektual (IQ) menunjukkan bahwa teknologi informasi khususnya YouTube
memiliki pengaruh yang kurang baik untuk kecerdasan intelektual anak. YouTube dapat
membuat tingkat ketertarikan anak terhadap belajar menurun dan dapat memberikan
pengaruh negatif bagi tingkat prestasi anak. Dari dampak negatif tersebut terdapat juga
dampak positif untuk kecerdasan intelektual antara anak yang menggunakan media sosial
YouTube dan tidak menggunakan media sosial YouTube sebagai pendamping belajar
untuk orang tua memiliki kecerdasan intelektual yang baik. Dari YouTube ini anak dapat
menguasai beberapa kata, warna-warna, dan angka dalam bahasa inggris, tidak hanya itu
anak juga sudah mulai hafal pada lagu-lagu tradisional. Untuk perkembangan imajinasi
yang terjadi pada anak ialah berkhayal menganggap bahwa benda kayu terlihat seperti
tembak-tembakan, menggambar orang yang diibaratkan keluarga sendiri, dan melakukan
sebuah obrolan terhadap benda mati seperti boneka atau mainan lainnya yang seolah-olah
hidup dan memiliki perasaan. Selanjutnya, untuk pengaruh media sosial YouTube pada
kecerdasan emosional (EQ) dapat dipengaruhi oleh faktor kondisi lingkungan dan
kebiasaan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemberian


media sosial berupa YouTube yang berbentuk video merupakan satu langkah yang tepat
dalam pemberian dan pembentukan stimulus pada anak usia dini. Tidak lupa peran orang
tua sangatpenting untuk pengawasan dan pengontrolan anak terhadap media sosial
YouTube. Menurut Diana Baumrind (dalam Santrock, 2002 : 257-258), perkembangan
ada empat tipe pola asuh yang dapat digunakan dalam pengasuhan, diantaranya pola asuh
demokratis, pola asuh otoriter, pola asuh permisif, dan pola asuh penelantaran. Akan
tetapi secara umum pola asuh orang tua dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
1) Pola Asuh Demokratis

Pola asuh orang tua yang menerapkan perlakuan kepada anak dalam rangka
membentuk kepribadian anak dengan cara memprioritaskan kepentingan anak yang
bersifat rasional. Dampak dari pola asuh ini ialah membentuk karakter anak seperti
rasa percaya diri, bersikap bersahabat, bersikap sopan, bekerja sama dan memiliki
rasa keingintahuan yang tinggi.

2) Pola Asuh Otoriter

Pola asuh orang tua yang lebih mengutamakan dalam pembentukan


kepribadian anak dengan cara menetapkan standar-standar yang harus diikuti disertai
dengan ancaman-ancaman. Dampak yang ditimbukan dari pola asuh ini, anak akan
memiliki sifat dan sikap mudah tersinggung, penakut, pemurung dan merasa tidak
bahagia, mudah terpengaruh, stress, dan sulit bersahabat.

3) Pola Asuh Pemisif

Pola asuh orang tua pada anak dalam rangka membentuk kepribadian anak
dengan cara memberikan pengawasan yangsangat longgar memberikan kesempatan
pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan dan pengontrolan yang
cukup. Artinya anak akan diberikan kebebasan dalam bereksplorasi atas keingannya
sendiri. Dampak yang timbul ialah sifat-sifat anak yang suka memberontak, memiliki
rasa kurang percaya diri, dan suka mendominasi. Perang orang tua sangat penting
terhadap perkembangan anak-anaknya yang semakin canggih dengan media sosial
yang mereka ketahui. Pengawasan serta bimbingan orang tua terhadap anak harus
selalu dilakukan. Karena jika orang tua lengah dengan anak-anak yang bermain media
sosial lam-lama anak akan sulit berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Namun
kemajuan teknologi juga dapat membantu daya kreatifitas anak jika pemanfaatannya
diimbangidengan interaksi anak-anak dengan lingkungan sekitarnya. Orang tua dapat
mengambil andil dalam pemilihan video untuk pemberian stimulasi yang tepat dengan
memberikan video pembelajran yang menarik, menyenangkan dan kreatif. Seperti
video yang berisikan warna warna, angka-angka, gambar, dan lagu yang tepat untuk
anak usia dini. tergantung dari cara pengguna memanfaatkannya sebaik mungkin dan
sesuai dengan tumbuh kembang anak usia dini. Usia dini anak merupakan usia emas
(golden age) dimana pertumbuhan sel otak sebagai potensi kognitif mulai berkembang
pesat jika diberikan stimulasi dengan tepat dan dapat memberikan dampak yang
positif bagi pertumbuhan kedepannya.

Media sosial memang memiliki segudang manfaat. Beberapa manfaat media


sosial seperti memperoleh pengetauan yang lebih luas, mengkreasikan demonstrasi
yang kreatif antara guru dan siswa, mendapatkan banyak teman dan masih banyak
lagi. Namun, tidak dapat dihindari, dibalik dampak positif media sosial pasti juga
terdapat dampak negatif yang ditimbulkan. Presiden Inonesia, Ir. H. Joko Widodo,
menyatakan bahwa anak-anak yang berusia di bawah 13 tahun hendaknya tidak
memiliki akun media sosial apapun agar terhindar dari dampak negatif media sosial
seperti pornografi, cyber bullying, penipuan dan sebagainya. Hal-hal negatif yang
ditimbulkan media sosial bisa mempengaruhi pola pikir anak-anak. Tidak
memberikan akun media sosial kepada anak bukan berarti orang tua juga tidak
memberikan pendidikan teknologi kepada anak-anak. Orang tua bisa memberikan e-
learning kepada anak-anaknya. Anak harus tetap diberikan akses ke teknologi karena
itu sudah menjadi tuntutan zaman. Pemberian akses teknologi yang benar bisa
mempeengaruhi perkembangan anak secara positif. Terkait hal ini perlu kerja sama
dengan berbagai instansi guna menciptakan aplikasi yang ramah dan sesuai dengan
usia anak-anak. Pemberian izin membuat akun media sosial bisa diberikan kepada
anak saat anak sudah bisa bertanggung jawab dengan tindakannya dan mengerti
tentang dampak poositif dan negatif dari tindakannya. Selain itu, sebelum kita
memperbolehkan mereka menguasai media sosial, orang tua haruslah memberikan
penjelasan tentang apa itu media sosial, dampak positif dan negatifnya, menjelaskan
bahwa jejak digital itu abadi, dan menjelaskan bagaimana media sosial bekerja.

B. UPAYA ORANG TUA DAAM MENGATASI DAMPAK DARI SOSIAL MEDIA

Internet mungkin itulah istilah yang tepat untuk menggambarkan generasi anak jaman
sekarang. Dari anak usia remaja bahkan sampai anak-anak pun sangat
mahirmenggunakan fasilitas dunia maya yang satu ini. Informasi pun mengalir dengan
mudahnya, bahkan televisi pun tak dapat menandingi kedahsyatan fenomena yang satu
ini. Namun sayangnya, karena mudahnya mengakses informasi itulah para orang tua jadi
mulai mengkhawatirkan kelayakan informasi-informasi yang dapat dengan mudahnya
diakses oleh anak-anak mereka. Bobroknya seorang anak dan remaja bisa diakibatkan
oleh kesalahanorang tua dalam mendidik anak. Di era modernisasi seperti sekarang, peran
orang tua sangat diperlukan terutama berkaitan dengan kecanggihan teknologi. Sesuatu
yang tidak dapat dihindari bahwa teknologi berkembang dengan pesat sehingga
penggunaannya banyak digunakan dengan tidak semestinya. Teknologi yang sering
disalahgunakan para remaja adalah gadgetdan internet, padahal pemerintah telah
mengeluarkan undang-undang anti pornografi dan pornoaksi, namun tetap saja mereka
masih mengakses konten yang berbau negatif dan merusak moral. Teknologi canggih
yang semestinya dapat menambah wawasan malah berakibat pada moral yang
jelek.Memang sangat beralasan kekhawatiran tersebut. Sebab dalam dunia maya banyak
bersembunyi serigala-serigala berbulu domba yang senantiasa mengintai para generasi
muda bangsa untuk diracuni otaknya dengan segala macam hal-hal amoral dan lain
sebagainya.

Sebagai orang tua yang baik, jangan melihat keburukan atau kebaikan. Namun
lihatlah cara bergaul sang anak, dengan siapa bergaul, bagaimana luas pergaulannya.
Bukan sekedar untuk membatasi sang anak dalam bergaul namun diharapkan impian
melihat anak sukses mengarungi kehidupan tanpa mengalami kesalahan dalam pergaulan
baik dilingkungan keluarga, atau lingkungan luar menjadikenyataan.Di sinilah peran
orang tua dalam mengontrol dan mengawasi sang buah hati. Menjadi orang tua bukan
soal siapa kita, tetapiapa yang kita lakukan. Pengasuhan tidak hanya mencakup tindakan
tetapi juga mengenai apa yang kita inginkan terhadap buah hati kita dalam mengerti dan
menjalani kehidupannya. Perhatian dan kasih sayang merupakan hal yang mendasar bagi
anak. Lingkungan rumah selain sebagai tempat berlindung, sebaiknya merangkap sebagai
tempat mendapatkan kebutuhan hidup, bergaul, dan tempat untuk mendapatkan rasa
aman, mengaktualisasikan diri, dan sebagai wahana membesarkan anak hingga dewasa
dalam perkembangan psikologinya. Orang tua sebaiknya tidak membeda-bedakan buah
hati dan pilih kasih, karena akan menimbulkan kcemburuan di antara anak, dan anak akan
berfikir bahwa mereka tidak disayangi, bahkan mereka akan berfikir bahwa mereka bukan
anak dari orang tua mereka. Orang tua sebaiknya tidak memperlihatkan kemarahan
terhadap anaknya. Ketidakmampuan orang tua dalam mengontrol emosi membuat anak
menjadi temperamen dan mudah emosi. Terkadang orang tua lupa berkomunikasi dengan
anak-anaknya. Orang tua yang lebih memperhatikan pekerjaan dan kesibukannya, bagi
mereka berkomunikasi dengan anak tidak perlu dilakukan. Mereka beranggapan bahwa
anak hanya membutuhkan materi. Padahal anak sering sekali mempunyai sesuatu untuk
diceritakan kepada orang tua mereka. Kedekatan hubungan antara orang tua dengan anak
tentu saja akan berpengaruh secara emosional. Anak akan merasa dibutuhkan dan merasa
bahwa ia berharga di dalam keluarga, apabila ia diprhatikan oleh orang tuanya. Anak
akan menganggap bahwa keluarga adalah bagian penting dari dirinya yang sangat
dibutuhkan dalam segala hal. (Yuvanta Lia : 2013).
BAB III

PENUTUP

Kesumpulan
Terdapat keterkaitan yang signifikan antara pola penggunaan sosial media
terhadap pembentukan kepribadian anak, utamanya pada usia sekolah dasar. Sehingga
diperlukan peran orang tua dalam mengontrol dan memberikan batasan-batasan pada
anak dalam bersosial media.
DAFTAR PUSTAKA

Islami, Nur. 2014. “Penggunaan Media Sosial Untuk Anak-anak Harus Dibatasi”,
https://kominfo.go.id/content/detail/10174/penggunaan-media-sosial-untuk-anak-
anak-harus-dibatasi/0/sorotanmedia, diakses pada 4 Mei 2021.

Lia, Yuvanta. 2013. “Peran Orangtua dalam Mengatasi Dampak Perkembangan Teknologi
Internet”.http://yuvantalf.blogspot.co.id/2013/08/peran-orangtua-dalam-mengatasi-
dampak.html, diakses pada 4 Mei 2021.

Anda mungkin juga menyukai