Anda di halaman 1dari 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MENGGUNAKAN MEDIA

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sosial Skill

Dosen Pengampu :

Dr. Pargito, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Ruth Lupitadewi Yusuf (2013034011)


Ardi Prianto (2013034017)
Hilda Nur Safitri (2013034035)
Fitriani (2013034045)
Mohamad Ari Prasurya (2013034059)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG
2021

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah dan tugas ini tepat pada waktunya dengan judul “PENINGKATAN
KETERAMPILAN SOSIAL MENGGUNAKAN MEDIA”

Tujuan kami membuat makalah ini adalah agar kami dapat mengetahui
dengan jelas bagaimana materi Sosial Skill yang tepat dalam pembelajaran dan
tujuan yang paling utama bagi kami untuk membuat makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosial Skill..

Selanjutnya, dalam penulisan Makalah ini kami sudah berusaha seoptimal


mungkin untuk menyusun secara sistematis sesuai dengan ketentuan dalam
penulisan yang berlaku. Dengan terwujudnya makalah ini kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada:

1. Dr. Pargito, M.Pd. selaku dosen pengampu yang telah memberikan banyak
petunjuk dan dorongan dalam melaksanakan tugas ini.
2. Seluruh rekan-rekan Program studi Pendidikan geografi yang telah
membantu dan memberikan dukungan semangat dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritikan dan Bandar Lampung, 29 September 2021
saran yang membangun dari Bapak Dr. Penyusun
Pargito, M.Pd. selaku dosen pengampu
dan para pembaca makalah ini.
Kelompok 5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1. Latar Belakang......................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.................................................................................2

1.3. Tujuan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

2.1. Pengertian Keterampilan Sosial...........................................................3

2.2. Pengertian Media Pembelajaran...........................................................4

2.3. Peningkatan Keterampilan Sosial Menggunakan Media.....................5

BAB III PENUTUP.............................................................................................7

3.1. Simpulan..............................................................................................7

3.2. Saran.....................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peserta didik sebagai individu merupakan makhluk sosial yang saling


berhubungan dan membutuhkan orang lain dalam kehidupannya, sebagai manusia
dalam bertingkah laku selalu berhubungan dengan lingkungan sosial dimana ia
tinggal. Menjalin hubungan dengan individu lain merupakan bagian yang tidak
pernah lepas dari kehidupannya, individu selalu berinteraksi dengan
lingkungannya. Dalam lingkungan keluarga terjadi interaksi antar anggota
keluarga dalam lingkungan masyarakat terjadi hubungan antar individu sengan
individu lain.

Sebagai makhluk sosial, individu dituntut untuk mampu mengatasi segala


permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial
dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku.
Oleh karena itu setiap individu dituntut untuk menguasai keterampilan
keterampilan sosial dan kemampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan
sekitarnya. Keterampilan tersebut harus mulai dikembangkan sejak masih anak-
anak, misalnya memberikan waktu yang cukup buat anak didik untuk bermain
atau bercanda dengan teman-teman sebaya; memberikan tugas dan tanggung
jawab sesuai perkembangan anak tersebut. Mengembangkan keterampilan sejak
awal akan memudahkan anak dalam memenuhi tugas perkembangan sehingga
dapat berkembang secara normal dan sehat.

Agar terjadi proses interaksi yang harmonis dan baik di lingkungan


sekolah, peserta didik sebagai makhluk sosial dituntut untuk mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana dia berada khususnya dalam
lingkungan kelas atau sekolah, sehingga tidak terjadi individu yang terisolir, tidak
memiliki kepekaan terhadap orang lain atau susah bergaul di dalam sekolah.
Individu yang memiliki keterampilan sosial yang tinggi cenderung mendapatkan

iii
penerimaan sosial yang baik dan menujukkan ciri-ciri yang menyenangkan,
bahagia dan memiliki rasa aman (Harlock, 1995).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prayitno (1997) dalam


studinya terhadap siswa SLTA di padang ditemukan bahwa ketidakmampuan
siswa berhubungan sosial di sekolah maupun luar sekolah menghambat kegiatan
belajar dan mengganggu hubungan kegiatan belajar dan mengganggu hubungan
interaksi dengan orang lain. Sehingga siswa yang termasuk kategori ini tidak
disukai teman-temannya, sering diperolok-olok, dikucilkan, diremehkan,
sombong, kurang peka terhadap orang lain, dan mudah tersinggung. Hal tersebut
terjadi karena semakin menurunnya kesediaan menyapa, kecenderungan untuk
mengungkapkan perasaan secara agresif, dan merasa was-was jika
mengemukakan ide atau gagasan. Oleh karena itu perlunya dalam proses
pembelajaran agar dapat menggunakan media untuk mengingkatkan keterampilan
sosial.

Dalam makalah ini penulis ingin mengkaji lebih dalam tentang


Peningkatan Keterampilan Sosial Menggunakan Media

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Keterampilan Sosial?


2. Apa Pengertian media pembelajaran?
3. Bagaimana Peningkatan Keterampilan Sosial Menggunakan Media

1.3 Tujuan
1. Dapat memberikan pemahaman mengenai pengertian dari Keterampilan
Sosial
2. Dapat memberikan pemahaman mengenai Pengertian media
pembelajaran?
3. Dapat memberikan pemahaman mengenai Peningkatan Keterampilan
Sosial Menggunakan Media

iv
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keterampilan Sosial

Keterampilan sosial merupakan kemampuan untuk berinteraksi dengan


orang lain dalam satu konteks sosial dengan suatu cara yang spesifik yang secara
sosial dapat diterima atau dinilai dan menguntungkan orang lain. Menurut
(Sjamsuddin dan Maryani, 2008:6), keterampilan sosial adalah suatu kemampuan
secara cakap yang tampak dalam tindakan, mampu mencari, memilih dan
mengelola informasi, mampu mempelajari hal-hal baru yang dapat memecahkan
masalah sehari-hari, mampu memiliki keterampilan berkomunikasi baik lisan
maupun tulisan, memahami, menghargai, dan mampu bekerjasama dengan orang
lain yang majemuk, mampu mentransformasikan kemampuan akademik dan
beradaptasi dengan perkembangan masyarakat global.

Mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) dapat dikatakan sebagai


mata pelajaran di sekolah yang dirumuskan atas dasar interdisipliner,
multidisipliner dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora (sosiologi,ekonomi, geografi,
sejarah, politik, hukum, budaya, psikologi sosial, ekologi). Menurut Jarolimek
dalam (Supardan, 2015:13), tujuan social studies dikategorikan ke dalam tiga
kelompok tujuan, yakni (1) understanding, yang berhubungan dengan
pengetahuan dan kecerdasan (knowledge and knowing), (2) attitudes, yang
berhubungan dengan nilai-nilai, apresiasi, cita-cita, dan perasaan, (3) skills, yang

v
berhubungan dengan penggunaan dan pemakaian pembelajaran studi sosial dan
kemampuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan baru.

Pengertian social studies dikemukakan oleh ahli ilmu sosial bernama


Banks yang dikutip oleh Sapriya dalam bukunya Pendidikan IPS, menurut Banks
social studies adalah: “The social stuudies is that part of the elementary and high
school curriculum which has the primary responsibility for helping student to
develop the knowledge, skills, attitudes and vallues needed to participate in the
civic life of their local communities, the nation and the word.” (Ilmu pengetahuan
sosial adalah bagian dari kurikulum SD dan sekolah menengah yang mempunyai
tanggungjawab utama untuk membantu para peserta didik untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan-keterampilan, sikap-sikap dan nilai-nilai yang
diperlukan untuk mengambil bagian didalam kehidupannya sebagai warganegara,
warga masyarakat ditingkat lokal, nasional dan dunia) (Sapriya, 2009: 10).

IPS sebagai sebuah cabang ilmu pengetahuan lebih berorientasi pada


manusia. Dalam konteks sosial sebagai sebuah ilmu, IPS tidak dapat berdiri
sendiri tetapi didukung oleh beberapa disiplin ilmu yaitu ilmu-lmu alam (natural
sciences), ilmu-ilmu sosial (social sciences), humanitis (humaniora), filsafat dan
kemudian berhulu pada ajaran agama. IPS sebagai pendidikan sosial ditopang
oleh berbagai disiplin ilmu tetapi tidak mengajarkan ilmu itu sebagai materi
pendidikan. Materi untuk pendidikan IPS sebagai pendidikan sosial diambil dari
permasalahan yang ada di masyarakat.

2.2. Pengertian media pembelajaran

Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk


menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga
dapat merangsang perhatian dan minat siswa untuk belajar.

Media berfungsi untuk menghubungkan informasi dari satu pihak ke pihak


lain. Sedangkan dalam dunia pendidikan kata media disebut media pembelajaran.
Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

vi
menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga
dapat merangsang perhatian dan minat siswa untuk belajar.

Gagne dan Briggs dalam Arsyad (2013:4) secara eksplisit mengatakan


bahwa media pembelajaran mencakup alat-alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi bahan ajar. Dari kedua pengertian tersebut, media merupakan
alat yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran.

Alat ini dapat berupa alat grafik, visual, elektronik dan audio yang
digunakan untuk mempermudah informasi yang disampaikan kepada siswa.
Berdasarkan definisi atau pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah alat yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk
menyampaikan pesan, ide atau gagasan berupa bahan ajar kepada siswa oleh guru.

Proses belajar di lingkungan belajar siswa harus disesuaikan dengan tahap


perkembangan siswa. Anak usia sekolah dasar pada umumnya ini berada pada
tahap perkembangan mental operasional konkret. Karena itu dalam pembelajaran
di sekolah dasar, guru harus menyediakan kondisi belajar nyata.

Media pembelajaran dapat digunakan untuk menciptakan kondisi belajar


yang nyata. Dengan menggunakan media pembelajaran, pesan yang abstrak dapat
diubah menjadi pesan yang beton. Misalnya, guru menyampaikan pesan tentang
teknik membaca scanning, ketika guru hanya menjelaskan maka siswa akan
kesulitan memahami teknik membaca scan.

2.3. Peningkatan Keterampilan Sosial Menggunakan Media

Media adalah sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari pengirim kepada penerima pesan, dengan tujuan meningkatkan pemahaman
penerima pesan. Sudjana dan Rivai (2013:2) mengatakan bahwa media
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu:

a. Mengajar akan menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan


motivasi belajar.

vii
b. Makna materi pelajaran akan lebih jelas sehingga dapat lebih dipahami
oleh siswa siswa, dan memungkinkan siswa untuk lebih menguasai tujuan
pembelajaran.
c. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak hanya narasi verbal melalui
kata-kata guru. Agar siswa tidak bosan, dan guru jangan sampai kehabisan
tenaga apalagi saat guru mengajar setiap pelajaran.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, karena tidak hanya
mendengarkan deskripsi guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Media pembelajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran


adalah tentang taraf berfikir siswa. Hal tersebut juga sejalan dengan teori
perkembangan mental piaget, yang menyebutkan bahwa terdapat tahap
perkembangan mental seorang individu. Tahap manusia berfikir mengikuti tahap
perkembangan berfikir dari kongkrit menuju abstrak.

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat


membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan dan bahkan pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

 Fungsi kognitif dapat memperoleh temuan-temuan informasi dari media


tersebut.
 Fungsi kompensatoris memberikan konteks untuk membantu siswa
memahami bahan.

Dalam hal keterampilan sosial, media pembelajaran juga penting untuk


digunakan. Untuk membentuk atau meningkatkan keterampilan peserta didik
dapat digunakan berbagai media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik itu sendiri. Seperti dengan video, puzzle, atau media lainnya.
Dengan media yang sesuai maka hasil yang akan diperoleh pun baik. Oleh
karenanya penting untuk memperhatikan pemilihan media yang akan digunakan
dalam keterampilan sosial.

viii
Dengan media yang sesuai, peserta didik dapat meningkatkan
keterampilan sosialnya. Seperti dengan media pembelajaran video, peserta didik
dapat lebih memahami materi yang disampaikan dan dapat menjelaskan kembali
materi tersebut. Dengan begitu akan melatih kemampuan berkomunikasi peserta
didik. Inilah alasannya mengapa media sangat penting untuk digunakan dalam
peningkatkan keterampilan sosial peserta didik. Dengan catatan media yang
digunakan harus tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

ix
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Menurut (Sjamsuddin dan Maryani, 2008:6), keterampilan sosial adalah


suatu kemampuan secara cakap yang tampak dalam tindakan, mampu mencari,
memilih dan mengelola informasi, mampu mempelajari hal-hal baru yang dapat
memecahkan masalah sehari-hari, mampu memiliki keterampilan berkomunikasi
baik lisan maupun tulisan, memahami, menghargai, dan mampu bekerjasama
dengan orang lain yang majemuk, mampu mentransformasikan kemampuan
akademik dan beradaptasi dengan perkembangan masyarakat global.

Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk


menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga
dapat merangsang perhatian dan minat siswa untuk belajar. Dengan media
pembelajaran, proses belajar mengajar menjadi lebih efisien dan efektif untuk
meningkatkan keterampilan peserta didik. Media pembelajaran ini juga sangat
beragam, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik. Namun
dalam hal ini perlu diperhatikan dengan baik pemilihan media yang akan
digunakan. Jika media yang digunakan kurang tepat, maka proses belajar akan
terhambat.

Jadi, Simpulan yang didapatkan dari penjelasan pada makalah ini, yaitu
sangat penting untuk menggunakan media pembelajaran dalam peningkatan
keterampilan sosial peserta didik. Dengan media pembelajaran, peserta didik akan
lebih termotivasi dan memahami apa yang disampaikan oleh pengajar. Dengan
demikian proses belajar mengajar menjadi lebih efisien dan efektif.

x
3.2 Saran

Keterampilan sosial peserta didik perlu ditingkatan. Salah satunya adalah


pada lingkungan sekolah. Cara untuk meningkatkan keterampilan sosial yaitu
dengan menggunakan media. Media ini dapat digunakan pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Dengan media ini akan melatih peserta didik dalam hal
keterampilan sosial. Oleh karenanya, seorang pengajar perlu memperhatikan
media pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan materi yang akan
disampaikan dan sesuai dengan kondisi peserta didik. Jika tidak memperhatikan
ini, maka media yang digunakan bisa jadi tidak sesuai dan akan menghambat
proses pembelajarannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alwansyah, A., Purnomo, E., & Pargito, P. (2015). Meningkatkan Keterampilan


Sosial Siswa Dengan Menggunakan Model Simulasi. Jurnal Studi
Sosial/Journal of Social Studies, 3(1).

Anggraini, N. S., Sukowiyono, S., & Untari, S. (2021). Peningkatan Keterampilan


Sosial Peserta Didik Melalui Model Pembelajaran Time Token dengan
Media Puzzle. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, 6(1), 191-200.

Bakhtiar, M. I. (2015). Pengembangan video ice breaking sebagai media


bimbingan konseling dalam meningkatkan keterampilan sosial. Jurnal
Psikologi Pendidikan dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan
dan Bimbingan Konseling, 1(2), 150-162.

Insani, M., Pargito, P., & Sinaga, R. M. (2015). Peningkatan Keterampilan Sosial
dan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Bermain
Peran. Jurnal Studi Sosial/Journal of Social Studies, 3(3).

Lestari, E. F., Zainuddin, M., & Soetjipto, B. E. (2019). Peningkatan


Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Roundtable dan Carousel Feedback. Jurnal Pendidikan: Teori,
Penelitian, dan Pengembangan, 4(10), 1304-1308.

Perdani, P. A. (2014). Peningkatan keterampilan sosial anak melalui permainan


tradisional. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 8(1), 129-136.

Siska, Y. (2011). Penerapan metode bermain peran (role playing) dalam


meningkatkan keterampilan sosial dan keterampilan berbicara anak usia
dini. J. Educ, 1(1), 31-37.

Anda mungkin juga menyukai