Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP


KESEHATAN MENTAL REMAJA DI INDONESIA
SMA NEGERI 1 PONTIANAK
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Oleh:

KELOMPOK IV
XI IPS 2

SMA NEGERI 1 PONTIANAK


2020
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP


KESEHATAN MENTAL REMAJA DI INDONESIA
PENYUSUN : KELOMPOK IV
KELAS : XI IPS 2

Pontianak, 3 Februari 2020

Menyetujui,
Pembimbing Peneliti

Utin Nurlina, M.Pd Indira Maharani

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pontianak

Dwi Agustina, S.Hut, M.Pd


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................... i

A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian................................................................................................... 2
E. Landasan Teori........................................................................................................ 3

I. Pengertian Pengaruh, 2

II. Media Sosial, 2

III. Kesehatan Mental, 4

IV. Upaya Penanggulangan, 5

F. Metodologi............................................................................................................... 6
G. Waktu Penelitian.................................................................................................... 6
H. Biodata Peneliti....................................................................................................... 6
I. Anggaran Biaya...................................................................................................... 6

Daftar Pusaka......................................................................................................... 7
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan  segala rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian dengan judul
“Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja di Indonesia” guna
menyelesaikan tugas akhir dalam pembelajaran Proposal sebagai bagian dari pelajaran
Bahasa Indonesia.

Kami menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam


menyelesaikan skripsi ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini
kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu Dwi Agustina, S.Hut, M.Pd selaku
kepala sekolah SMA Negeri 1 Pontianak yang telah memberikan izin dalam penelitian ini dan
Ibu Utin Nurlina, M.Pd yang selalu memberikan waktu bimbingan dan arahan selama
penelitian ini.

Kami menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik isi maupun
susunannya. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi kami tetapi juga bagi
para pembaca.

Pontianak, 3 Februari 2020

Penyusun,

Kelompok IV
Proposal Penelitian Pengaruh Penggunaan Media Sosial
Terhadap Kesehatan Mental Remaja di Indonesia

A. Latar Belakang
Selain untuk berkomunikasi jarak jauh, media sosial memenuhi begitu banyak
kebutuhan sosial manusia. Mengekspresikan perasaan dan mengabarkan aktivitas
seharian lewat status merupakan hal lain yang membuat banyak orang rajin
menggunakan media sosial, oleh sebab itu media sosial mempunyai keterkaitan yang
sangat erat dengan remaja.
Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Mental Health and
Addiction ini merupakan hasil kolaborasi peneliti Sujarwoto dari Universitas
Brawijaya, Gindo Tampubolon dari University of Manchester, dan Adi Cilik Pierewan
dari Universitas Negeri Yogyakarta. Studi ini melihat pengaruh media sosial meliputi
Facebook, Twitter, obrolan atau chat terhadap kesehatan mental remaja di Indonesia.
Hasilnya, penelitian ini menyimpulkan penggunaan media sosial yang berlebihan
berbahaya bagi kesehatan mental karena dapat menyebabkan depresi. Peningkatan
penggunaan media sosial dikaitkan dengan peningkatan skor CES-D atau skala
depresi pada seseorang sebesar 9 persen.
Gangguan mental merupakan salah satu tantangan kesehatan global yang
memiliki dampak signifikan dikarenakan prevalensi yang tinggi dan penderitaan berat
yang ditanggung oleh individu, keluarga, komunitas, dan negara (Kohn, Saxena,
Levav, & Saraceno, 2004). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas)
menunjukkan prevalensi gangguan jiwa berat nasional sebesar 1,7 per mil, yang
artinya 1-2 orang dari 1000 penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa (Badan
Penelitian dan Pengem- bangan Kesehatan, 2013). Prevalensi penduduk yang
mengalami gangguan mental emosional secara nasional pada tahun 2013 sebesar
enam persen (37.728 orang dari subjek yang dianalisis). Angka bunuh diri di
Indonesia juga terus meningkat hingga mencapai 1,6 - 1,8 tiap 100.000 penduduk.
Adapun kejadian bunuh diri tertinggi berada pada kelompok usia remaja dan dewasa
muda (15 – 24 tahun). Fenomena bunuh diri di Indonesia meningkat pada kelompok
masyarakat yang rentan terhadap sumber tekanan psikososial yaitu pengungsi, remaja,
dan masyarakat sosial ekonomi rendah (World Health Organization, 2012).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, masalah dalam
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Faktor faktor apa yang melatarbelakangi pengaruh penggunaan media sosial terhadap
kesehatan mental remaja?
2. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi gangguan mental akibat media
sosial?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Menganalisis keterkaitan media sosial dengan kesehatan mental remaja.
2. Menganalisis upaya yang harus dilakukan untuk meminimalisir penyakit mental yang
diakibatkan oleh media sosial.

D. Manfaat penelitian
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh penelitian ini sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis: penelitian ini diharapkan dapat menambah kesadaran masyarakat
terhadap pengaruh penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental remaja.
2. Manfaat Praktis: hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan bagi lembaga yang
bersangkutan untuk mengatasi kesehatan mental remaja.

E. Landasan Teori

I. Pengertian pengaruh

Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daya yang
ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan
atau perbuataan seseorang. Dari pengertian di atas telah dikemukakan sebelumnya
bahwa pengaruh adalah merupakan sesuatu daya yang dapat membentuk atau
mengubah sesuatu yang lain.
Pengaruh adalah suatu keadaan ada hubungan timbal balik, atau hubungan
sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang di pengaruhi. Dua hal
ini adalah yang akan dihubungkan dan dicari apa ada hal yang menghubungkannya.
Di sisi lain pengaruh adalah berupa daya yang bisa memicu sesuatu, menjadikan
sesuatu berubah. Maka jika salah satu yang disebut pengaruh tersebut berubah, maka
akan ada akibat yang ditimbulkannya.

II. Media Sosial

1. Pengertian media sosial


Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring social, dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung
interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang
mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

2. Sejarah media sosial


Sejarah sosial media diawali pada era 70-an, yaitu ditemukannya sistem papan
buletin yang memungkinkan untuk dapat berhubungan dengan orang lain
menggunakan surat elektronik ataupun mengunggah dan mengunduh perangkat lunak,
semua ini dilakukan masih dengan menggunakan saluran telepon yang terhubung
dengaan modem. Pada tahun 1995 lahirlah situs GeoCities, GeoCities melayani web
hosting (layanan penyewaan penyimpanan data-data website agar website dapat
diakses dari manapun). GeoCities merupakan tonggak awal berdirinya website.
Pada tahun 1997 sampai tahun 1999 munculah sosial media pertama yaitu
Sixdegree.com dan Classmates.com. Tak hanya itu, di tahun tersebut muncul juga
situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini menawarkan penggunanya
untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri. sehingga pengguna dari Blogger ini
bisa memuat hal tentang apapun.
Pada tahun 2002 Friendster menjadi sosial media yang sangat booming dan
kehadirannya sempat menjadi fenomenal. Setelah itu pada tahun 2003 sampai saat ini
bermunculan berbagai sosial media dengan berbagai karakter dan kelebihan masing-
masing, seperti LinkedIn, MySpace, Facebook, Twitter, Wiser, Google+ dan lain
sebagainya.

3. Dampak positif media sosial


Secara positif teknologi seperti sosial media bisa menjadi suatu inovasi
perkembangan pembelajaran pada pendidikan dasar di Indonesia. Alternatif yang bisa
disebut sebagai Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) merupakan salah satu teknologi
dalam memperkenalkan teknologi secara dini kepada anak Indonesia, dalam program
tersebut para siswa diperkenankan untuk terlibat aktif berinteraksi dengan teknologi
sehingga memberikan stimulasi pengembangan kemampuan problem solving,
kreativitas, dan inovasi dalam bidang teknologi, dengan demikian pendidikan
teknologi yang diberikan secara proporsional mengembangkan keterampilan berpikir
teknologi dan keterampilan vokasional sebagai akumalasi dari proses berpikir
teknologi (Chandra and Rustaman, 2009).

4. Dampak negatif media sosial


Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat bagi manusia, namun di sisi
lain kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek sosial budaya (Ngafifi,
2014). Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan
remaja dan pelajar, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin
meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisitradisi yang ada di masyarakat,
kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat
dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas
sampai tindak kejahatan, dan pola interaksi antar manusia yang berubah.

III. Kesehatan Mental


1. Pengertian kesehatan mental
Menurut Darajat (dalam Bastaman, 2001) kesehatan mental adalah
terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan
terciptanya penyesuaian diri antara manusia dengan dirinya sendiri dan
lingkungannya, berlandaskan keimanan dan ketaqwaan, serta bertujuan untuk
mencapai hidup yang bermakna dan bahagia di dunia dan di akhirat. Definisi ini
memasukkan unsur agama yang sangat penting dan harus diupayakan penerapannya
dalam kehidupan, sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip kesehatan mental dan
pengembangan hubungan baik dengan sesama manusia.

2. Pengertian gangguan mental


Gangguan jiwa atau penyakit jiwa adalah pola psikologis atau perilaku yang
pada umumnya terkait dengan stres atau kelainan jiwa yang tidak dianggap sebagai
bagian dari perkembangan normal manusia.

3. Klasifikasi gangguan mental

a) Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)


b) Gangguan Suasana Hati (Mood Disorder)
c) Gangguan Psikotik (Psychotic Disorder)
d) Gangguan Makan (Eating Disorder)
e) Gangguan Obsesif-Kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder atau OCD)
f) Gangguan Kontrol Impuls dan Kecanduan (Impulse Control and Addition
Disorder atau ICAD)
g) Gangguan Kepribadian (Personality Disorder)
h) Gangguan Stres Pascatrauma (Post-Traumatic Stress Disorder atau PTSD)

IV. Upaya Penanggulangan

Media sosial berpengaruh mengurangi kualitas tidur dan aktivitas fisik para
remaja perempuan dan kecenderungan memaparkan hal-hal yang mengarah ke
perundungan. Hal inilah yang kemudian menyebabkan terganggunya kesehatan
mental pengguna.
Bob Patton, dosen psikologi klinis di University of Surrey mengatakan,
strategi membatasi penggunaan media sosial untuk mengurangi gangguan mental
mungkin tidak membantu. Menurutnya, jika ingin meningkatkan kesehatan mental
terutama di kalangan remaja, maka mereka harus diberi strategi untuk meningkatkan
ketahanan terhadap bullying. Selain itu, para remaja juga perlu untuk didorong agar
memiliki perilaku tidur serta olahraga yang lebih baik.

F. Metodologi
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode penelitian survey.
Metodologi penelitian survey merupakan bagian dari penelitian kuantitatif yang data
primernya dikumpulkan menggunakan angket atau kuesioner sebagai instrumen
penelitiannya. Desain kuesioner penelitian survey ditujukan pada individu yang
menjadi responden.

2. Target Penelitian
Target penelitian adalah pelajar di SMA Negeri 1 Pontianak.

G. Waktu Penelitian
Pembagian kuesioner penelitian dilakukan pada saat jam sekolah.

H. Biodata Peneliti
Tim Penyusun : 1. Indira Maharani
2. Faizi Aufa Kafabihi
3. M. Zaki Athaillah
4. Aditya Zacky Pratama

I. Anggaran Biaya
Anggaran biaya penelitian diperoleh dari dana pribadi peneliti dengan rincian:

Pemasukan
Dana Pribadi Rp75.000,00
Pengeluaran
Penyusunan Proposal Rp20.000,00
Pembuatan Kuesioner Rp25.000,00
Wawancara Rp30.000,00
Total pengeluaran Rp75.000,00

DAFTAR PUSAKA
Hurlock B. Elizabeth. 1980. Development Psychology (A Little-Span Approach),
Fifth Edition. McGraw-Hill, Inc.

Zulkifli L. (2003). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kaplan, Andreas M. ; Michael Haenlein (2010) "Users of the world, Unite! The
challenges and opportunities of Social Media". Business Horizons 53(1) : 59–68

Anda mungkin juga menyukai