Anda di halaman 1dari 21

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia mempunyai kemampuan untuk melihat masa depan. Dengan akal
pikirannya manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan menciptakan teknologi
yang diingininya. Oleh sebab itu, antara ilmu dan teknologi saling berkaitan erat
karena tanpa ilmu tidak ada penerapan baru untuk teknologi dan tanpa teknologi tidak
ada yang akan menikmati penemuan ilmu.
Dewasa ini, perkembangan dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi berkembang dengan pesatnya. Berkat perkembangan dari kemajuan IPTEK,
manusia dapat menciptakan alat-alat serta perlengkapan yang canggih untuk berbagai
kegiatan sehingga dalam kegiatan hidupnya tersedia berbagai kemudahan yang
memungkinkan kegiatannya lebih efektif serta efisien.
Namun demikian, dengan perkembangan dan kemajuan IPTEK pun disatu sisi
kita merasa gembira karena kita dapat mengakses informasi dalam waktu yang relatif
singkat dengan biaya yang murah, tetapi disisi lain sangat memerihatinkan karena
kemajuan IPTEK semacam ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi generasi
muda kita khususnya para pelajar lebih-lebih bilamana tidak diimbangi dengan
pembinaa di bidang IMTAQ baik oleh para guru, orang tua, masyarakat, serta pelajar
itu sendiri. Sebagai contoh; dengan adanya perkembangan dan kemajuan IPTEK yang
sedemikian canggih di bidang telekomunikasi khususnya handphone.
Di zaman serba teknologi seperti sekarang ini, handphone atau ponsel
bukanlah barang asing bagi siapapun. Bahkan, anak-anak kecil pun sudah banyak
yang bermain dengan hamdphone. Anak-anak ini sebagai siswa disekolah,memiliki
kewajiban untuk belajar.
Handphone adalah teknologi yang diciptakan oleh manusia untuk
mempermudah komunikasi. Saat ini handphone sudah beragam macamnya,walau
2

fungsi utamanya adalah untuk menelepon/berbicara jarak jauh,fitur handphone sudah


banyak berkembang. Mulai dari penambahan fitur kamera, MP3, bahkan jaringan
internet. Kemajuan teknologi komunikasi telah banyak memberikan manfaat bagi
kehidupan manusia, secara khusus juga bermanfaat bagi dunia pendidikan terutama
dalm proses pembelajaran, baik dalam proses perencanaan pembelajaran ,pengelolaan
pembelajaran serta penilaian pembelajaran
Penggunaan HP dalam dunia pendidikan merupakan sebuah permasalahan
yang perlu dikaji secara mendalam karena dalam pikiran kita sepertinya HP hanya
berguna untuk menyampaikan Short Message Service (SMS), mendengarkan musik,
menonton tayangan audiovisual, dan game.
Dengan handphone yang melalui fitur-fitur lengkap membuat pelajar mampu
mengakses informasi yang ada di seluruh penjuru dunia dalam waktu yang relatif
singkat dan hampir bersamaan serta dengan biaya yang relatif murah sehingga dapat
membantu sisa dalam mengakses informasi yang berhubungan dengan materi- materi
pembelajaran yang diberikan di sekolah alhasil prestasi belajar pelajar dapat
meningkat. Namun di lain pihak, handphone pun dapat menimbulakan dampak
negatif terhadap prestasi belajar pelajar. Hal ini dikarenakan penyalahgunaan
penggunaan handphone oleh para pelajar sehingga handphone juga dapat membuat
prestasi sebagian pelajar menurun. Maka dari itu, makalah ini akan mengulas
menggenai penggunaan handphone dikalangan pelajar disekolah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa saja tugas-tugas bagi pelajar di sekolah?
2. Apa saja dampak positif penggunaan handphone bagi pelajar disekolah ?
3. Apa saja dampak negatif penggunaan handphone bagi pelajar disekolah?
4. Apa saja upaya yang harus dilakukan agar pelajar tidak salah dalam
memanfaatkan handphone ?
3

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tugas-tugas bagi pelajar.
2. Untuk mengetahui dampak positif penggunaan handphone bagi pelajar.
3. Untuk mengetahui dampak negatif penggunaan handphone bagi pelajar.
4. Untuk memberikan upaya yang harus dilakukan agar pelajar tidak salah dalam
memanfaatkan handphone.

BAB II
4

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetian Handphone
Telepon genggam atau Handphone adalah sebuah perangkat telekomunikasi
elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon fixed line
sehingga konvesional namun dapat dibawa kemana-mana (portable ) dan tidak perlu
disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel, wireless ).
Generasi pertama system selular Analog yaitu AMPS (Advance Mobile Phone
Service ). Versi dari AMPS dikenal sebagai Narrowband Advance Mobile Phone
Service ( NAMPS ) yang menggabungkan teknologi digital, sehingga system ini
dapat digunakan untuk membawa tiga kali lebih besar kapasitas pada setiap panggilan
versinya. Pada tahun 1981 muncul NMT (Nordic Mobile Telephone System). Pada
tahun 1982 muncullah GSM (Global System For Mobile Communination).
Pada tahun 1990 jaringan Amerika Utara bergabung membentuk standarisasi
IS-54B dimana standarisasi ini adalah yang pertama kali menggunakan dual mode
seluler berdasarkan teknik penyebaran spectrum untuk meningkatkan kapasitas yang
disebut IS-95. Dengan menggunakan protocol AMPS sebagai defaultnya, akan tetapi
mempunyai cara kerja SEC. Normal yang berbeda dengan analaog selular serta lebih
canggih dibanding IS-54.
Pada awalnya disebutkan bahwa yang menggunakan teknologi sistem Code
Division Multiple Access (CDMA) secara digital akan meningkatkan kapasitas
hingga 10 sampai 20 kali pada sistem selularnya. Meskipun konsep tersebut
mengedankan hal inilah yang menjadikan sistem berdasarkan CDMA menjadi metode
transmisi pilihan pada pemasangan-pemasangan baru di atas sistem CDMA.
Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu GSM dan CDMA tetapi
sekarang ada era generasi baru Handphone yaitu era generasi ke-3 (3G). Dimana
generasi ini telah merambah ke layanan internet secara wireless.
B. Pengertian Pelajar
5

Pelajar adalah istilah lain dari siswa / murid / peserta didik. Di dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Pengertian murid berarti orang (anak yang sedang berguru
(belajar, bersekolah). Sedangkan menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan, pengertian
siswa adalah orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh atau
mempelajari beberapa tipe pendidikan. Seorang pelajar adalah orang yang
mempelajari ilmu pengetahuan berapa pun usianya, dari mana pun, siapa pun, dalam
bentuk apa pun, dengan biaya apa pun untuk meningkatkan intelek dan moralnya
dalam rangka mengembangkan dan membersihkan jiwanya dan mengikuti jalan
kebaikan.
Murid atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi yang
menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar. Di dalam proses belajar-
mengajar, murid sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan
kemudian ingin mencapainya secara optimal. Murid akan menjadi faktor penentu,
sehingga dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan
belajarnya.
Murid atau anak adalah pribadi yang unik yang mempunyai potensi dan
mengalami proses berkembang. Dalam proses berkembang itu anak atau murid
membutuhkan bantuan yang sifat dan coraknya tidak ditentukan oleh guru tetapi oleh
anak itu sendiri, dalam suatu kehidupan bersama dengan individu-individu yang lain.
Dalam proses belajar-mengajar yang diperhatikan pertama kali adalah
murid/anak didik, bagaimana keadaan dan kemampuannya, baru setelah itu
menentukan komponen-komponen yang lain. Apa bahan yang diperlukan, bagaimana
cara yang tepat untuk bertindak, alat atau fasilitas apa yang cocok dan mendukung,
semua itu harus disesuaikan dengan keadaan/karakteristik murid. Itulah sebabnya
murid atau anak didik adalah merupakan subjek belajar.
Dengan demikian, tidak tepat kalau dikatakan bahwa murid atau anak didik itu
sebagai objek (dalam proses belajar-mengajar). Memang dalam berbagai statment
dikatakan bahwa murid/anak didik dalam proses belajar-mengajar sebagai kelompok
manusia yang belum dewasa dalam artian jasmani maupun rohani. Oleh karena itu,
6

memerlukan pembinaaan, pembimbingan dan pendidikan serta usaha orang lain yang
dipandang dewasa, agar anak didik dapat mencapai tingkat kedewasaanya. Hal ini
dimaksudkan agar anak didik kelak dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, warga negara, warga masyarakat dan pribadi yang
bertanggung jawab.
Pernyataan mengenai anak didik sebagai kelompok yang belum dewasa itu,
bukan berarti bahwa anak didik itu sebagai makhluk yang lemah, tanpa memiliki
potensi dan kemampuan. Anak didik secara kodrati telah memiliki potensi dan
kemampuan-kemampuan atau talent tertentu. Hanya yang jelas murid itu belum
mencapai tingkat optimal dalam mengembangkan talent atau potensi dan
kemampuannya. Oleh karena itu, lebih tepat kalau siswa dikatakan sebagai subjek
dalam proses belajar-mengajar, sehingga murid/anak didik disebut sebagai subjek
belajar.

C. Sejarah handphone
Penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper, seorang
pekerja di pabrikan Motorola pada tanggal 03 April 1973, walaupun sering disebut-
sebut penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah satu divisi Motorola
(divisi tempat Cooper bekerja) dengan model pertama adalah DynaTAC. Ide yang
dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi yang kecil dan mudah dibawa
bepergian secara fleksibel.
Cooper bersama timnya menghadapi tantangan bagaimana memasukkan
semua material elektronik ke dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk pertama
kalinya. Akhirnya sebuah handphone pertama berhasil diselesaikan dengan total
bobot seberat dua kilogram. Untuk membuatnya, Pabrikan Motorola membutuhkan
biaya kurang lebih US$1 juta. Pada tahun 1983, telepon genggam portabel berharga
US$4 ribu (Rp36 juta) setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta).
Setelah berhasil memproduksi telepon genggam, tantangan terbesar
berikutnya adalah mengadaptasi infrastruktur untuk mendukung sistem komunikasi
7

telepon genggam tersebut dengan menciptakan sistem jaringan yang hanya


membutuhkan 3 MHz spektrum, setara dengan lima channel TV yang tersalur ke
seluruh dunia.
Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi selular
adalah Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang diakui
dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940) dan
master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah studi, ia memulai
kariernya selama 43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone
Laboratories, tempat ia menerima lebih dari 70 paten Amerika di bidang
telekomunikasi, khususnya di bidang switching. Amos E Joel Jr, membuat sistem
penyambung (switching) ponsel dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain.
Switching ini harus bekerja ketika pengguna ponsel bergerak atau berpindah dari satu
sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos Joel
inilah penggunaan ponsel menjadi nyaman.

D. Perkembangan Handphone
1. Generasi awal
Sejarah penemuan handphone tidak lepas dari perkembangan radio. Awal
penemuan telepon seluler dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian
Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada
tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah pada
semua mobil patroli dengan frekuensi 2MHz.
Pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang menjadi dua arah
dengan frequency modulated (FM).
Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang Motorola)
mengembangkan portable Handie-talkie SCR536, yang berarti sebuah alat
komunikasi di medan perang saat perang dunia II. Masa ini merupakan generasi 0
telepon seluler atau 0-G, dimana telepon seluler mulai diperkenalkan.
8

Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin Manufactory


Corporation mengeluarkan kembali partable FM radio dua arah pertama yang diberi
nama SCR300 dengan model backpack untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat
sekitar 35 pon dan dapat bekerja secara efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil.
Sistem telepon seluler 0-G masih menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk
menghubungkan telepon secara langsung pada PSTNlandline. Kelemahan sistem ini
adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian memunculkan usaha-usaha
untuk mengganti sistem ini.
Generasi 0 diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur dari
Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep penggunaan telepon
hexagonal sebagai dasar telepon seluler. Namun, konsep ini baru dikembangkan pada
1960-an.
2. Generasi 1
Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan telepon
genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp
menemukan telepon seluler pertama dan diperkenalkan kepada public pada 3 April
1973. Telepon seluler yang ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar
800 gram. Penemuan inilah yang telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang
digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS
menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band800
Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional.
Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu besar
untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan
performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah
dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna
terbatas pada jangkauan area telpon genggam.
3. Generasi 2
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika
sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi
9

GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz.
Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar.
Pada generasi 2G sinyal analog sudah diganti dengan sinyal digital. Penggunaan
sinyal digital memperlengkapi telepon genggam dengan pesan suara, panggilan
tunggu, dan SMS.
Telepon seluler pada generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih
ringan karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga
dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari generasi 2G
adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih rendah,
sehingga mengurangi efek radiasi yang membahayakan pengguna.
4. Generasi 3
Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk
memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video
call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi
yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA
2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relatif lebih tinggi, dan
kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini. Tapi yang menarik
pada generasi ini adalah mulai dimasukkannya sistem operasi pada ponsel sehingga
membuat fitur ponsel semakin lengkap bahkan mendekati fungsi PC. Sistem operasi
yang digunakan antara lain Symbian, Android dan Windows Mobile
5. Generasi 4
Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem ponsel
yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan
teknologi nirkabel yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e,
CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas
jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem
kapan saja dan di mana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi,
volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi
berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan pengiriman data
10

cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video


conferencing,online game, dan lain-lain.

BAB III
PEMBAHASAN
11

A. Tugas-Tugas Bagi Pelajar


Murid pun mempunyai tugas untuk menjaga hubungan baik dengan guru
maupun dengan sesama temannya dan untuk senantiasa meningkatkan keefektifan
belajar bagi kepentingan dirinya sendiri. Adapun tugas tersebut ditinjau dari berbagai
aspek yaitu aspek yang berhubungan dengan belajar, aspek yang berhubungan dengan
bimbingan, dan aspek yang berhubungan dengan administrasi.
1. Aspek yang berhubungan dengan belajar
Kesalahan-kesalahan dalam belajar sering dilakukan murid, bukan saja karena
ketidaktahuannya, tetapi juga disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaannya yang salah.
Adalah menjadi tugas murid untuk belajar baik yang menghindari atau mengubah
cara-cara yang salah itu agar tercapai hasil belajar yang maksimal.
Hal-hal yang harus diperhatikan murid agar belajar menjadi efektif dan produktif,
di antaranya:
a. Murid harus menyadari sepenuhnya akan arah dan tujuan belajarnya, sehingga ia
senantiasa siap siaga untuk menerima dan mencernakan bahan. Jadi bukan belajar
asal belajar saja.
b. Murid harus memiliki motif yang murni (intrinsik atau niat). Niat yang benar
adalah karena Allah, bukan karena sesuatu yang ekstrinsik, sehingga terdapat
keikhlasan dalam belajar. Untuk itulah mengapa belajar harus dimulai dengan
mengucapkan basmalah.
c. Harus belajar dengan kepala penuh, artinya murid memiliki pengetahuan dan
pengalaman-pengalaman belajar sebelumnya (apersepsi), sehingga memudahkan
dirinya untuk menerima sesuatu yang baru.
d. Murid harus menyadari bahwa belajar bukan semata-mata mengahafal. Di
dalamnya juga terdapat penggunaan daya-daya mental lainnya yang harus
dikembangkan sehingga memungkinkan dirinya memperoleh pengalaman-
pengalaman baru dan mampu memecahkan berbagai masalah.
12

e. Harus senantiasa memusatkan perhatian (konsentrasi pikiran) terhadap apa yang


sedang dipelajari dan berusaha menjauhkan hal-hal yang mengganggu konsentrasi
sehingga terbina suasana ketertiban dan keamanan belajar bersama dan/atau
sendiri.
f. Harus memiliki rencana belajar yang jelas, sehingga terhindar dari perbuatan
belajar yang insidental. Jadi belajar harus merupakan suatu kebutuhan dan
kebiasaan yang teratur, bukan seenaknya saja.
g. Murid harus memandang bahwa semua ilmu (bidang studi) itu sama penting bagi
dirinya, sehingga semua bidang studi dipelajarinya dengan sungguh-sungguh.
Memang mungkin saja ada beberapa bidang studi yang ia senangi, namun hal
itu tidak berarti bahwa ia dapat mengabaikan bidang studi yang lainnya.
h. Jangan melalaikan waktu belajar dengan membuang-buang waktu atau bersantai-
santai. Gunakan waktu seefesien mungkin dan hanya bersantai sekadar
melepaskan lelah atau mengendorkan uraf saraf yang telah tegang dengan
berekreasi.
i. Harus dapat bekerja sama dengan kelompok/kelas untuk mendapatkan sesuatu
atau memperoleh pengalaman baru dan harus teguh bekerja sendiri dalam
membuktikan keberhasilan belajar, sehingga ia tahu benar akan batas-batas
kemampuannya. Meniru, mencontoh atau menyontek pada waktu mengikuti suatu
tes merupakan perbuatan tercela dan merendahkan martabat dirinya sebagai
murid.
j. Selama mengikuti pelajaran atau diskusi dalam kelompok/kelas, harus
menunjukkan partisipasi aktif dengan jalan bertanya atau mengeluarkan pendapat,
bila diperlukan.

2. Aspek yang Berhubungan dengan Bimbingan


Semua murid harus mendapat bimbingan, tetapi tidak semua murid khususnya
yang bermasalah, mempergunakan haknya untuk memperoleh bimbingan khusus. Hal
itu mungkin disebabkan oleh karena berbagai perasaan yang menyelimuti murid,
13

atau karena ketidaktahuannya, dan mungkin juga disebabkan oleh karena


guru/sekolah tidak membuka kesempatan untuk itu, dengan berbagai alasan.
Guru berkewajiban memperhatikan masalah ini dan menjelaskan serta memberi
peluang kepada murid untuk memperoleh bimbingan dan penyuluhan. Jika hal itu
telah disampaikan guru dengan lurus dan benar, maka menjadi tugas muridlah kini
untuk mempergunakan hak-haknya dalam mendapatkan bimbingan/penyuluhan.
Kesadaran murid akan guna bimbingan belajar serta bimbingan dalam bersikap,
agar dirinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan serta melaksanakan sikap-
sikap yang sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupannya sehari-hari, amat
diharapkan. Dan untuk itu, maka menjadi tugas muridlah untuk berpartisipasi secara
aktif, sehingga bimbingan itu dapat dilaksanakan secara efektif. Keikutsertaan itu
dibuktikan, di antaranya dengan:
a. Murid harus menyediakan dan merelakan diri untuk dibimbing, sehingga ia
memahami akan potensi dan kemampuan dirinya dalam belajar dan bersikap.
Kesedian itu dinyatakan dengan kepatuhan dan perasaan senang jika dipanggil
atau memperoleh kesempatan untuk mendapat bimbingan khusus.
b. Menaruh kepercayaan kepada pembimbing dan menjawab setiap pertanyaan
dengan sebenarnya dan sejujurnya. Demikian pula dalam mengisi lembaran isian
untuk data bimbingan.
c. Secara jujur dan ikhlas mau menyampaikan dan menjelaskan berbagai masalah
yang diderita atau dialaminya, baik ketika ia ditanya maupun atas kemauannya
sendiri, dalam rangka mencari pemecahan atau memilih jalan keluar untuk
mengatasinya.
d. Berani dan berkemauan untuk mengekspresikan atau mengungkapkan segala
perasaan dan latar belakang masalah yang dihadapinya, sehingga memudahkan
dan memperlancar proses penyuluhan.
e. Menyadari dan menginsafi akan tanggung jawab terhadap dirinya untuk
memecahkan masalah/memperbaiki sikap dengan tenaganya sendiri, sehingga
semua perbuatannya menjadi sesuai dan selaras dengan ajaran Islam.
14

3. Aspek yang Berhubungan dengan Administrasi


Aspek ini berkenaan dengan keturutsertaan murid dalam pengelolaan ketertiban,
keamanan dan pemenuhan kewajiban administratif, sehingga memberikan dukungan
terhadap kelancaran pelaksanaan pengajaran serta keberhasilan belajar itu sendiri.
Tugas murid sehubungan dengan aspek administrasi, meliputi:
a. Tugas dan kewajiban terhadap sekolah.
1) Menaati tata tertib sekolah.
2) Membayar SPP dan segala sesuatu yang dibebankan sekolah kepadanya,
sepanjang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3) Turut membina suasana sekolah yang aman, tertib dan tenteram, di mana suasana
keagamaan menjadi dominan.
4) Menjaga nama baik sekolah di manapun ia berada dan menjadi kebanggaan
baginya mendapat kesempatan belajar pada sekolah yang bersangkutan.
b. Tugas dan kewajiban terhadap kelas.
1) Senantiasa menjaga kebersihan kelas dan lingkungannya.
2) Memelihara keamanan dan ketertiban kelas sehingga suasana belajar menjadi
aman, tenteram dan nyaman.
3) Melakukan kerja sama yang baik dengan teman sekelasnya dalam berbagai urusan
dan kepentingan kelas serta segala sesuatunya dilakukan dengan cara musyawarah
dan mufakat.
4) Memelihara dan mengembangkan semangat dan solidaritas, kesatuan dan
kebanggaan, suasana keagamaan dalam kelas, sehingga memberi peluang untuk
mengaktualisasikan ajaran-ajaran Islam dan berlomba-lomba untuk kebaikan.
c. Tugas dan kewajiban terhadap kelompok
1) Membentuk kelompok belajar bersama untuk memperoleh berbagai pemahaman
dan pengalaman dalam mempelajari bahan pelajaran melalui penelaahan dan
diskusi kelompok.
2) Mengembangkan pola sikap keagamaan dan mempergunakan waktu senggang
untuk belajar bersama, bersilaturrahmi dengan keluarga dan anggota kelompoknya
15

dan saling membantu, serta melakukan berbagai kegiatan yang bersifat rekreatif,
sehingga terwujud rasa ukhwah Islamiah di antara mereka.
3) Memelihara semangat dan soladaritas kelompok, saling mempercayai dan saling
menghargai akan kemampuan masing-masing anggota kelompok, sehingga belajar
menjadi lebih terarah dan bermakna bagi diri masing-masing.

B. Dampak Positif Penggunaan Handphone Bagi Pelajar


1. Mempermudah komunikasi (Melakukan komunikasi dengan orang tua).
2. Peran ini memang vital terutama bagi siswa yang relatif jauh rumahnya dari sekolah
dan ada kendala transportasi. Untuk itu peranan HP sangat penting sekali untuk
memastikan kapan dan kapan jemputan diperlukan.
2. Mencari informasi IPTEK lewat internet, hal ini dimungkinkan dengan penemuan
seri HP canggih generasi 3G yang memberikan kesempatan penggunanya untuk
browsing internet lewat Handphone
3. Memperluas jaringan persahabatan dengan mengakses jejaring sosial yang bisa kita
dapatkan dengan mendownload aplikasi java yang sesuai dengan handphone kita.
4. Mempermudah kegiatan belajar, handphone yang dilengkapi feature seperti
Document Viewer dapat membantu pelajar dalam mempelajari materi dalam bentuk
ebook atau pdf secara portable dengan mudah.
5. Membantu pelajar untuk berlatih English conversation dengan format Mp3 atau Mp4.
6. Menghilangkan kepenatan pelajar setelah belajar dengan mendengarkan music
dengan feature Mp3 player atau radio Fm*.

C. Dampak Negatif Penggunaan Handphone Bagi Pelajar


Dampak penggunaan HP terhadap pelajar itu sangat membahayakan jika
digunakan dengan maksud yang tidak jelas dan dapat merugikan baik diri sendiri
maupun orangtua. Guru juga sangat dirugikan oleh HP. HP dapat menghambat
16

pemberian pelajaran kepada para pelajarnya. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh
HP :
1. Konsentrasi belajar menurun
Konsentrasi terhadap pelajaran menjadi berkurang karena lebih mementingkan
HP mereka yang digunkan untuk ber-sms sama teman maupun membalas sms dari
teman. Terlebih lagi sekolah yang memiliki pengawasan yang kurang ketat sehingga
para siswa memiliki waktu luang untuk ber-sms. Waktu belajar pun banyak
digunakan untuk bermain handphone ataupun bersmsan, selain itu waktu malam hari
yang biasanya dahulu digunakan para pelajar untuk belajar sekarang malah digunakan
telepon-teleponan dan bersmsan.
Bermain game saat guru menjelaskan pelajaran merupakan bukti nyata
bahwa HP mudah mengalihkan perhatian peserta didik terhadap pelajaran.
2. Mengganggu Perkembangan Anak :
a. Fitur-fitur yang tersedia di HP seperti : kamera, games, gambar, dan fasilitas yang
lain, mudah mengalihkan perhatian siswa dalam menerima pelajaran di sekolah
(kelas).
b. Siswa mudah disibukkan dengan memanggil/ menerima panggilan, sms, miscall dari
teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri.
c. Lebih parah lagi dengan HP dapat untuk melakukankecurangan dalam ulangan.
d. Dengan HP peserta didik dapat mudah mengirim/ menerima baik tulisan maupun
gambar yang tidak senonoh dan tidak selayaknya dikonsumsi pelajar tingkat SMP.
Kalau hal tersebut dibiarkan, maka peserta didik akan dewasa sebelum waktunya, dan
peserta didik yang kita hadapi merupakan peserta didik yang taat dan patuh pada
permainan teknologi HP.
3. Pengeluaran menjadi bertambah / boros
Dengan anggaran orang tua yang serba minim para siswa memaksa orang
tuanya untuk dapat dibelikan HP. Belum lagi para pelajar setelah itu harus meminta
uang kepada orangtua untuk membeli pulsa setip bulan bahkan setiap hari. Apalagi
dengan canggihnya handphone-handphone zaman sekarang yang bisa dengan
17

mudahnya berselancar di dunia maya itu pun berpengaruh dengan pengeluaran yang
menjadi bertambah Dari yang biasanya habis pulsa lima puluh ribu perbulan menjadi
lebih dari seratus ribu rupiah agar bisa menikmati akses internet dan akses jejaring
sosial tanpa batas pemakaian. Hp yang dipakai pun semakin canggih dan semakin
sering diisi baterainya sehingga akan lebih boros listrik.
Kebanyakan pelajar sekarang itu tidak mempunyai buku dengan alasan tidak
punya uang, tetapi dibalik itu kalau urusan membeli pulsa tidak ada kata : tidak
punya uang
4. Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa.
Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk
menyebarkan gambar-gambar yang mengandung unsur pornografi. Ini adalah akibat
yang paling berbahaya dalam penggunaan HP oleh para pelajar. Mereka
menggunakan HP dengan tujuan yang menyimpang contohnya seperti mengisi video
porno kedalam HP dan menggunakan kata-kata yang tidak senonoh.
5. Rawan terhadap tindak kejahatan.
Pelajar merupakan salah satu target utama dari pada penjahat. Apalagi
handphone merupakan perangkat yang mudah dijual, sehingga, anak-anak yang
menenteng handphone bisa-bisa dikuntit maling yang mengincar handphonenya.
6. Membentuk sifat hedonisme pada anak/ pelajar
Ketika keluar gadget terbaru yang lebih canggih, mereka pun merengek-rengek
meminta kepada orang tua, padahal mereka sebenarnya belum memahami benar
manfaat setiap fitur-fitur baru secara menyeluruh.

D. Upaya yang Harus Dilakukan agar Pelajar Tidak Salah dalam Memanfaatkan
Handphone
Jika ditilik dari dampak yang ditimbulkan maka diperlukan perhatian secara
seksama dari berbagai pihak yang terkait baik dari orang tua, guru, dan lingkungan
karena jika dibiarkan secara berlarut-larut maka kondisi semacam ini justru
18

menimbulkan kerugian yang cukup besar baik pada pelajar tersebut, orang tua,
masyarakat maupun negara. Untuk itulah, diperlukan upaya yang mungkin dapat
diterapkan anatra lain:
1. Profesionalisme guru di dalam pembelajaran
Profesionalitas guru sangat berperan dalam proses pembelajaran. Hal ini
memungkinkan karena kemampuan guru dalam mengelolah kelas serta
menyampaikan materi-materi pembelajaran dengan menggunakan teknik-teknik,
pembelajaran tidak membosankan pelajar sehingga pelajar menjadi antusias dalam
mengikuti materi-materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dengan
demikian, dapat meningkatkan prestasi belajar pelajar.
2. Adanya pelarangan penggunaan handphone pada waktu-waktu tertentu
Pelarangan pemakaian handphone pada saat proses belajar mengajar sedang
berlangsung sangatlah efektif karena pelajar tidak dapat dengan leluasa tukar
menukar jawaban bilamana guru memberikan quiz alhasil pelajar mempunyai
kesadaran untuk meningkatkan kualitas dirinya melalui proses pembelajaran yang
sedang berlangsung.
3. Peran serta orang tua dan masyarakat
Kepedulian orang tua dan masyarakat pada aktivitas anak-anaknya di luar
lingkungan sekolah sangat memengaruhi pembentukan mentalitas anak. Hal ini perlu
dicermati karena keberadaan anak di lingkungan sekolah. Sehubungan dengan itu,
perlu kiranya di jalin hubungan kerjasama yang harmonis dengan pihak keluarga dan
masyarakat sekitar sehingga pelajar dengan penuh kesadaran tidak mengakses
gambar-gambar yang berbau pornografi yang akhirnya dapat merusak mentalitas dari
pelajar tersebut.
4. Kesadaran dari setiap pelajar
Timbulnya kesadaran dari setiap pelajar untuk memiliki handphone untuk hal-hal
yang bersifat positif bukan untuk berlomba-lomba memiliki handphone yang bermerk
demi meningkatkan status sosial pelajar sehingga timbul hal-hal yang tidak
19

diinginakan seperti pencurian handphone di lingkungan sekolah yang dapat


meresahkan lingkungan sekolah dan pelajar itu sendiri.
5. Pengetahuan pelajar tentang efek penggunaan handphone
Adanya pengetahuan pelajar mengenai efek penggunaan handphone sangat
membantu setiap pelajar dalam menggunakan handphone. Hal ini dikarenakan
semakin sering pelajar menggunakan handphone untuk hal-hal yang kurang
bermanfaat maka radiasi yang dipancarkan oleh handphone ke dalam tubuh semakin
meningkat dan dapat menyebabkan perubahan-perubahan pada tubuh mulai dari
tingkat molekuler, susunan atom-atomnya bahkan sampai pada perubahan sistem
yang ada pada tubuh seperti sistem hormonal, enzim dan metabolism tubuh sampai
perubahan struktur DNA. Untuk tingkat molekuler misalnya dapat menimbulkan
gangguan pada sistem syaraf pusat, gangguan pada pengaturan fungsi kelenjar buntu
oleh syaraf dan perubahan permeabilitas pembuluh darah yang pada akhirnya
memengaruhi kesehatan dan berdampak pada prestasi belajar pelajar.

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
20

Handphone merupakan salah satu dari produk iptek yang canggih dewasa ini.
Hal ini dikarenakan handphone mampu mengakses informasi yang ada di seluruh
penjuru dunia dalam waktu yang relatif singkat dan hampir bersamaan serta biaya
yang relatif murah. handphone dapat menimbulkan dampak positif dan negatif
terhada prestasi belajar siswa. Upaya yang mungkin dapat diterapkan terhadap
dampak negatif yang ditimbulkan handphone antara lain yaitu profesionalisme guru
di dalam pembelajaran, adanya pelarangan penggunaan handphone ketika proses
kegiatan belajar mengajar berlangsung, peran serta orang tua dan masyarakat sangat
membantu perkembangan prestasi belajar siswa. kesadaran dari setiap siswa
mengenai manfaat penggunaan handphone dan efek penggunaan handphone yang
dapat menunjang prestasi belajar siswa.

B. Saran-Saran
1. Tidak perlulah seorang pelajar menggunakan handphoneyang memiliki fitur-fitur
yang berlebihan karena dapat mengganggu konsentrasi belajar.
2. Gunakan handphone seperlu mungkin (SMS atautelephone) guna menghindari
dampak negatif dari penggunaan handphone.
3. Manfaatkan fasilitas handphone untuk kegiatan sekolah, seperti browsing,
pemotretan (bila dibutuhkan).
Mematuhi kebijakan sekolah dimana pada saat jam pelajaran berlangsung,
siswa dilarang mengoperasikan handphone.
4. Perlu penegasan terhadap siswa atau pelajar dalam penggunaan handpone, baik dari
guru maupun orang tua di rumah.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2288567-pengertian-siswa/
http://p3laj4r.blogspot.com/2012/04/dampak-handphone-terhadap-prestasi.html
http://teknologi-mu.blogspot.com/2012/09/sejarah-handphone-dan-perkembang annya.html
21

http://www.anneahira.com/sejarah-handphone.htm

Nur Ibrahim, Rohmat. Terampil Berkomputer Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Kelas VII
SMP/MTs. Jakarta. Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional

http://www.activesearchresults.com
http://www.activesearchresults.com/addwebsite.php
http://www.activesearchresults.com/login/register.php
http://www.activesearchresults.com/help/about.php
http://www.activesearchresults.com/searchform.php

Anda mungkin juga menyukai