1.1. Latar Belakang Masalah Kewenangan kepada daerah dalam penyelenggaraan pemerintah melalui prinsip demokrasi, peran serta masyarakat , pemerataan keadilan dan potensi dan keanekaragaman daerah. Terbukanya kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah didasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah yang membawa perubahan paradigma baru di bidang pemerintahan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Perubahan paradigma dan tuntutan pembangunan dari sentralistik menjadi desentralistik tersebut telah memberi implikasi terhadap sistem dan praktek penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan pada khususnya di daerah. Proses dan mekanisme perencanaan akan lebih berorientasi bottom up planning, karena itu stakeholder mempunyai peluang semakin besar untuk terlibat secara langsung dengan perumusan dan aplikasi terhadap berbagai konsepsi perencanaan dan aktivitas pembangunan, termasuk di dalamnya pembangunan dan pengembangan sektor budaya dan pariwisata daerah. Kabupaten Bone yang kaya dan sangat potensial di sektor budaya dan pariwisata seperti obyek wisata alam, obyek wisata budaya dan sejarah serta indikator pendukung kepariwisataan seperti tersedianya sarana akomodasi dan sarana wisata lainnya yang siap menyambut kunjungan wisatawan ke daerah ini baik wisatawan lokal, wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Pariwisata menjadi faktor penting dalam pembangunan ekonomi, karena kegiatannya mendorong perkembangan pada sektor ekonomi nasional di daerah, misalnya : 1. Meningkatkan urbanisasi karena pertumbuhan pembangunan dan pembaharuan fasilitas wisata. Hal ini meliputi pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana pariwisata. 2. Menggugah industri-industri baru yang berkaitan dengan jasa-jasa wisata misalnya usaha-usaha transportasi, akomodasi (hotel, motel, pondok wisata, perkemahan dan lain-lain) yang memerlukan perluasan beberapa industri seperti peralatan hotel dan kerajinan tangan. 3. Memperluas pasar barang-barang lokal. 4. Menunjang pendapatan negara dengan valuta asing dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 5. Memberi dampak positif pada tenaga kerja di negara itu, karena pariwisata memperluas lapangan kerja baru (tugas baru di hotel atau di tempat penginapan lainnya, usaha jasa perjalanan wisata, adanya instansi pemerintah yang mengurus kebudayaan dan pariwisata, pemandu wisata dan penerjemah, industri kerajinan tangan dan cendramata serta tempat-tempat penjualan yang bernuansa pariwisata lainnya). Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, diperlukan adanya perencanaan secara bertahap dan berkessinambungan (suistanable planning) yang dituangkan dalam bentuk Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA SKPD) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bone yang merupakan dokumen dan kegiatan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas pelayanan kepada masyarakat dalam bidang Kebudayaan dan Pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang masuk melalui pintu Kota Makassar pada April 2013 tercatat 1.311 orang atau menurun 9,9 persen dibandingkan Maret 2013. "Jumlah wisman pada Maret 2013 mencapai 1.455 orang. Adanya penurunan ini, karena jumlah wisman asal Malaysia juga turun, padahal Malaysia merupakan pemberi sumbangan terbesar terhadap kunjungan wisman di daerah ini," kata Kepala BPS Sulsel H Nursam Salam di Makassar, Rabu (5/6). Dia mengatakan, lima negera penyumbang terbesar terhadap jumlah wisman di Sulsel adalah Malaysia, Singapura, Jerman, Amerika Serikat dan Prancis. Pada periode April 2013, dari jumlah wisman asal lima negara tersebut mencapai 827 orang atau sekitar 63,08 persen dari total wisman yang masuk melalui pintu Makassar. Sementara dari Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada periode tersebut tercatat 45,03 persen atau turun 2,01 poin dibandingkan Maret 2013 yang mencapai 47,04 persen. Mengenai lama rata-rata menginap tamu asing di Indonesia mencapai 2,97 hari dan pada hotel berbintang di Sulsel tercatat 2,11 hari. Dari TPK dan rata-rata menginap tamu asing itu, umumnya didominasi pada klasifikasi hotel berbintang lima. Disusul hotel berbintang tiga dan empat. Perkembangan pariwisata saat ini dipercepat oleh proses globalisasi dunia yang mengacu pada perkembangan teknologi informasi sehingga membuat segala informasi tentang obyek wisata di suatu daerah mudah didapat, baik melalui baliho, ataupun brosur. Akan tetapi informasi yang didapat kadang kurang mewakili keinginan dari pengguna. Karena informasi yang diberikan kurang lengkap. Hal ini dapat disebabkan karena tidak adanya informasi yang jelas tentang lokasi obyek wisata tersebut serta ketidak tahuan calon wisatawan tentang letak obyek wisata secara tepat. Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Deskriptif Tentang Letak Fisik Obyek Wisata Benda di Kabupaten Bone
1.2. Fokus Penelitian Penelitian berfokus kepada penggambaran Letak Dan Lokasi Obyek wisata di Kabupaten menurut tinjauan Konsep Geografi..
1.3 Rumusan Masalah Agar penelitian ini lebih terfokus maka penulis membuat rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Gambaran Letak dan Lokasi menurut konsep geografi beberapat temapt wisata di Kabupaten Bone . 1.4 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah Yang disebutkan diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui letak dan lokasi dari obyek wisata di Kabupaten Bone berdasarkan tinjauan Geografi 1.5. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Diharapkan menambah wawasan tentang pentingnya letak lokasi yang benar tentang obyek wisata di Kabupaten Bone 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa Diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan prestasi belajar geografi di kelas secara maksimal. b. Bagi Institusi Pemerintah sebagai masukan untuk dinas parawisata untuk meningkatkan kunjungan pariwisata di kabupaten Bone c. Bagi Sekolah Diharapkan dapat memberi masukan dan sumbangan pemikiran bagi sekolah agar memberi menjadi literature untuk pengetahuan tentang ilmu geografi. d. Bagi Masyarakat Umum Dapat memberikan informasi yang benar tentang letak dan lokasi yang benar tentang letak dan lokasi yang benar tentang obyek wisata yang akan dikunjungi
BAB II STUDI KEPUSTAKAAN
2.1. Profil Propinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Bone Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar, dahulu disebut Ujungpandang. 1. Geografi Provinsi Sulawesi Selatan terletak di 012 8 Lintang Selatan dan 11648 12236 Bujur Timur. Luas wilayahnya 62.482,54 km. Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat dan Laut Floresdi selatan. 2. Bahasa Bahasa yang umum digunakan adalah Makassar, Bugis, Luwu, Toraja, Mandar, Duri, Konjo dan Pattae. 3. Agama Mayoritas beragama Islam, kecuali di Kabupaten Tana Toraja dan sebagian wilayah lainnya beragama Kristen. 4. Jumlah Penduduk Sampai dengan Mei 2010, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan terdaftar sebanyak 8.032.551 jiwa dengan pembagian 3.921.543 orang laki-laki dan 4.111.008 orang perempuan. Kabupaten Bone
Bone adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang menyimpan keanekaragaman daya tarik alam dan budaya yang patut anda kunjungi. Secara geografi Kabupaten Bone terletak pada koordinat antara 4o 4 43 sampai 5o 8 45 Lintang Selatan dan 119o 49 3 sampai 112o 25 9 Bujur Timur. Batas-batas Wilayah a. Sebelah Utara : Kabupaten Wajo dan Soppeng b. Sebelah Selatan : Kabupaten Sinjai dan Gowa c. Sebelah Barat : Kabupaten Maros, Pangkep dan Barru. d. Sebelah Timur : Teluk Bone
2.2. Konsep Dasar Tentang Wisata Menurut Soetomo (1994:25) yang di dasarkan pada ketentuan WATA (World Association of Travel Agent = Perhimpunan Agen Perjalanan Sedunia) Wisata adalah perjalanan keliling selama lebih dari tiga hari, yang diselenggarakan oleh suatu kantor perjalanan di dalam kota dan acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai tempat atau kota baik di dalam maupun di luar negeri. Menurut UN. Convention Concerning Customs Facilites For Touring (1954) Wisatawan adalah setiap orang yang datang disebuah Negara karena alas an yang sah kecuali untuk berimigrasi dan yang tinggal setidak-tidaknya 24 Jam dan selama-lamanya 6 Bulan dalam tahun yang sama. Menurut Hunziger dan krapf dari swiss dalam Grundriss Der Allgemeinen Femderverkehrslehre pariwisata adalah keserluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya orang asing disuatu tempat dengan syarat orang tersebut tidak melakukan suatu pekerjaan yang penting (Major Activity) yang memberi keuntungan yang bersifat permanent maupun sementara. Menurut A.J. Burkart dan S. Medik (1987) Pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat dimana mereka biasanya hlidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu. Menurut Prof. Salah Wahab dalam Oka A Yoeti (1994, 116.) Pariwisata dalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri/ diluar negeri, meliputi pendiaman orang- orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap. Prof. Hunzieker dan Prof. K. Krapt (dalam Yoeti, 1996 : 115) Pariwisata adalah Keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyedian tempat tinggal sementara asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang sifatnya sementara tersebut. Prof. Salah Wahab (bangsa mesir) dalam bukunya berjudul An Introduction On Tourist Theorapy (dalam Yoeti, 1996 :116) Pariwisata adalah: Suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapatkan pelayanan secara bergantian diantara orang- orang dalam suatu negara itu sendiri ataupun di luar negeri meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain (suatu negara) untuk sementara waktu dalam mencari kepuasan yang beranekaragam dan berbeda dengan apa yang dialami di tempat ia memperoleh pekerjaan tetap. Adapun pengertian dari pada Ilmu Pariwisata adalah: suatu ilmu yang mempelajari suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan ataupun kelompok di dalam wilayah negaranya sendiri atau negara lain dengan menggunakan kemudahan jasa / pelayanan yang disediakan oleh pemerintah, dunia usaha dan industri agar terwujud keinginan wisatawan. Menurut 5 Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-bangsa No. 870 (dalam Yoeti, 1996 : 133 ) pengertian wisatawan adalah: Setiap orang yang mengunjungi suatu negara yang bukan merupakan tempat tinggalnya yang biasa, dengan alasan apapun juga, kecuali mengusahakan sesuatu pekerjaan yang dibayar oleh negara yang dikunjunginya. Berdasarkan UU pariwisata no. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan Dalam undang undang yang dimaksud dengan: 1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompk orangh dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. 2. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata 3. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, Pemertintah Daerah. 4. Kepariwisataan adalah kesuluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha. 5. Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran dan tujuan kunjungan wisatawan. 6. Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah adminstratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesbilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. 7. Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemerintahan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. 8. Pengusaha Pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata. 9. Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. 10. Kawasan strategis Pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan. 11. Atraksi wisata adalah segala sesuatu (tempat/area, fasilitas wisata/aktivitas wisata) yang mewakili karakteristik tertentu yang dapat menarik para pengunjung wisatawan untuk dikunjungi, disaksikan dan dinikmati disuatu daerah tujuan wisata. 12. Aksessibilitas adalah segala cara yang dilakukan suatu pengunjung untuk pencapaian daerah tujuan wisata daerah yang dikunjungi. 13. Amenitas adalah sesuatu yang disediakan ditempat / daerah tujuan wisata yang dikunjungi. 14. Akomodasi adalah salah satu fasilitas yang harus ada didaerah tujuan wisata yang berupa penginapan dan rumah makan (restaurant) demi untuk kemudahan pengunjung. 15. Aktifitas adalah segala sesuatu yang bisa dilakukan oleh pengunjung selama berada didaerah tujuan wisata. 16. Destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang ada di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksessibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.
2.3. Konsep Dasar Tentang Lokasi 2.3.1. Konsep Lokasi. Konsep Geografi adalah unsur penting dalam geografi untuk memahami kejadian atau fenomena yang terjadi dalam dunia geografi. Penjabaran fenomena ini selalu berkaitan dengan penyebaran, relasi, fungsi, bentuk dan proses. Konsep geografi (Nursid Sumaatmadja) adalah pola abstrak yang berkenaan dengan gejala-gejala konkret tentang Geografi. Konsep lokasi atau letak merupakan konsep utama yang sejak awal pertumbuhan geografi telah menjadi ciri khusus ilmu atau pengetahuan geografi. Konsep letak merupakan jawaban atas pertanyaan pertama dalam geografi, yaitu dimana? Konsep Geografi secara denotative dapat menjelaskan berbagai pengertian gejala Geografi berdasarkan definisi atau kamus. Contoh : Erosi merupakan proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alami dari suatu tempat ke tempat lain oleh suatu zat pengangkut yang bergerak di atas permukaan bumi. yaitu letak di permukaan bumi, misalnya Gunung Bromo terletak di Jawa Timur. Konsep Lokasi; yaitu letak di permukaan bumi, misalnya Gunung Bromo terletak di Jawa Timur. Konsep adalah pengertian dari sekelompok fenomena/gejala-gejala, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai gejala/fenomena yang sama. Ada 10 konsep esensial (dasar) geografi, yaitu: Konsep Lokasi : Letak suatu tempat di permukaan bumi. 1. Lokasi Absolut : Tempatnya tetap. 2. Lokasi relative : tempatnya (kedudukan atau bentuk) biasanya berubah karena faktor tertentu 2.3.2. Lokasi Absolut Menurut Konsep Dasar Geografi Lokasi absolut adalah lokasi yang berkenaan dengan posisi menurut koordinat garis lintang dan garis bujur (letak astronomis) atau letak yang sebenarya berdasarkan garis lintang. Lokasi absolut suatu tempat dapat diamati pada peta.Lokasi absolute menunjukkan letak yang tetap terhadap system garis (kisi-kisi) atau koordinat. Untuk menentukan lokasi absolute di muka bumi, digunakan system koordinat garis lintang dan bujur yang biasa disebut letak astronomis. Letak absolute bersifat tetap, tidak berubah, meskipun kondisi tempat yang bersangkutan terhadap sekitarnya tidak berubah. Lokasi absolut berkaitan dengan garis lintang dan bujur, sementara lokasi relatif merupakan lokasi yang dilihat dari wilayah lain. Contoh lokasi absolut, Indonesia terletak pada 95 - 141 derajat Bujur Timur.
2.3.3. Lokasi Relatif Menurut Konsep Dasar Geografi. Lokasi relatif lebih penting artinya dan lebih banyak dikaji dalam geografi serta lazim disebut sebagai letak geografis. Artinya lokasi ini berubah-ubah kaitannya dalam keadaan sekitar. Lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah, lokasi suatu tempat yang bersangkutan terhadap kondisi wilayah-wiayah lain yang ada di sekitarnya. lokasi relatif adalah lokasi yang dipengaruhi oleh kondisi sik, sosial, ekonomi, budaya, dan keberadaan sarana transportasi dengan daerah sekitarnya. Misalnya, Indonesia terletak di antara dua samudra dan dua benua, serta dilalui oleh dua jalur pegunungan dunia. - Lokasi Relatif Lokasi yang artinya berubah-ubah karena dipengaruhi daerah sekitar. Contoh : Bagi seseorang yang tinggal di Kec. Kepanjen, lokasi Stadion Kanjuruhan tidaklah jauh. Namun menurut orang yang tinggal di Kota Batu lokasi Stadion Kanjuruhan cukup jauh. Contoh lokasi relatif: Indonesia berada dekat dengan Malaysia.
2.4. Beberapa Obyak Wisata Di Kabupaten Bone 1. Museum Lapawawoi Merupakan bangunan tempat tinggal raja Bone XXXI Andi Mapanyukki. Museum ini berisi benda-benda seni dan budaya tradisional, foto-foto raja Bone beserta keturunan bangsawan Bone, berbagai jenis benda pusaka, pakaian dan aksesoris tradisional serta benda-benda yang biasa digunakan dalam upacara adat Bone. Terletak di pusat kota Watampone. 2. Bola Soba Merupakan rumah adat tempat tinggal panglima kerajaan Bone Andi Abdul Hamid Petta Panggawae yang dibangun pada masa pemerintahan raja Bone XXX sekitar tahun 1890. terletak di pusat kota Watampone.
3. Gua Mampu Gua mampu merupakan sebuah terowongan terpanjang dan terindah di sulawesi selatan yang dihiasi stalaktit dan stalagmit di dalamnya, konon relief stalagmit di dalam gua ini menyerupai sosok manusia. Kelebihan gua ini ialah memiliki ventilasi sehingga cahaya bisa masuk. Terletak sekitar 34 Km dari kota Watampone.
4. Tanjung Pallete Objek Wisata Tanjung Pallette terletak di Kelurahan Pallette Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Merupakan sebuah kawasan yang memiliki panorama alam yang sangat indah. Yang didukung Pasilitas yang memadai membuat Anda bersama keluarga semakin betah. Kawasan ini berhadapan langsung dengan laut Teluk Bone yang berjarak 12 km dari pusat kota Watampone.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah beberapa tempat wisata yang ada dikabupaten Bone. 3.1.1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tempat-tempat wisata yang ada di Kabiupaten Bone Tahun 2013. 3.1.2. Sampel Penelitian Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagian dari jumlah obyek wisata yang ada di Kabupaten Bone Tahun 2013. 3.2. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei deskriftif, yakni mengkaji letak dan lokasi Obyek Wisata yang ada di Kabupaten Bone tahun 2013 melalui kajian pustaka meliputi buku-buku, Laporan maupun dengan teknik wawancara. 3.2.1. Desain penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional Deskriftif . 3.2.2. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Sekunder . Data ini dikumpulkan sesuai dengan variabel yang akan diteliti, data tersebut diperoleh dari buku-buku, laporan maupun literature lainnnya yang menunjang .
3.2.3. Teknik Pengolahan dan Analisa Data (1) Teknik Pengolahan data Setelah semua data dikumpulkan maka penulis mengolah data berdasarkan pengelompokan data yang lakukan bersarkan kebutuhan dari setiap Bab dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. (2) Analisa data. Analisa data dilakukan secara deskriftif dan penarikan kesimpulan dilakukan secara Indukstif dari khusus keumum maupun secara deduktif atau pengambilan kesimpulan dari umum kekhusus. 3.2.4. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan di beberapa obyek wisata di Kabupaten Bone Sul-Sel. Terdiri dari 4 obyek wisata yakni. Museum Lapawawoi , Bola Soba , Gua Mampu, Tanjung Pallete. 3.2.5. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013. 3.3. Aspek Etis Dalam Penelitian (1) Penjelasan tentang tujuan penelitian tentang hal-hal yang akan dilakukan oleh peneliti. (2) Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan peneliti terhadap subjek yang ada. (3) Peneliti akan menjelaskan mengenai ketidaknyamanan yang akan dirasakan oleh subjek berupa waktu yang tersita sedemikian untuk menjawab pertanyaan dari peneliti. (4) Dalam penelitian ini tidak ada efek yang akan ditimbulkan bagi subjek penelitian. (5) Penelitian ini bermanfaat bagi ibu untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian Susuformula pada bayi 0-6 bulan (6) Kesempatan untuk bertanya. (7) Kemungkinan untuk diminta kembali pertanyaan lanjutan atau peneliti akan mengajukan kembali pertanyaan terhadap subjek apabila masih terdapat informasi yang kurang. (8) Dalam hal ini tidak ada unsur paksaan terhadap subjek maupun tekanan atau konsekuensi dalam bentuk apapun. Subjek berhak mengundurkan diri sewaktu-waktu apabila ketidaknyamanan selama penelitian berlangsung.