Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PENELITIAN

DESKRIPTIF TENTANG LETAK FISIK OBYEK WISATA BENDA


DI KABUPATEN BONE

1.1. Latar Belakang Masalah
Kewenangan kepada daerah dalam penyelenggaraan pemerintah
melalui prinsip demokrasi, peran serta masyarakat , pemerataan keadilan
dan potensi dan keanekaragaman daerah. Terbukanya kesempatan dan
keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah
didasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah yang membawa perubahan paradigma baru di
bidang pemerintahan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Perubahan paradigma dan tuntutan pembangunan dari sentralistik
menjadi desentralistik tersebut telah memberi implikasi terhadap sistem
dan praktek penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan pada
khususnya di daerah. Proses dan mekanisme perencanaan akan lebih
berorientasi bottom up planning, karena itu stakeholder mempunyai
peluang semakin besar untuk terlibat secara langsung dengan perumusan
dan aplikasi terhadap berbagai konsepsi perencanaan dan aktivitas
pembangunan, termasuk di dalamnya pembangunan dan pengembangan
sektor budaya dan pariwisata daerah. Kabupaten Bone yang kaya dan
sangat potensial di sektor budaya dan pariwisata seperti obyek wisata
alam, obyek wisata budaya dan sejarah serta indikator pendukung
kepariwisataan seperti tersedianya sarana akomodasi dan sarana wisata
lainnya yang siap menyambut kunjungan wisatawan ke daerah ini baik
wisatawan lokal, wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Pariwisata menjadi faktor penting dalam pembangunan ekonomi,
karena kegiatannya mendorong perkembangan pada sektor ekonomi
nasional di daerah, misalnya :
1. Meningkatkan urbanisasi karena pertumbuhan pembangunan dan
pembaharuan fasilitas wisata. Hal ini meliputi pembangunan dan
perbaikan sarana dan prasarana pariwisata.
2. Menggugah industri-industri baru yang berkaitan dengan jasa-jasa
wisata misalnya usaha-usaha transportasi, akomodasi (hotel, motel,
pondok wisata, perkemahan dan lain-lain) yang memerlukan
perluasan beberapa industri seperti peralatan hotel dan kerajinan
tangan.
3. Memperluas pasar barang-barang lokal.
4. Menunjang pendapatan negara dengan valuta asing dan Pendapatan
Asli Daerah (PAD).
5. Memberi dampak positif pada tenaga kerja di negara itu, karena
pariwisata memperluas lapangan kerja baru (tugas baru di hotel atau
di tempat penginapan lainnya, usaha jasa perjalanan wisata, adanya
instansi pemerintah yang mengurus kebudayaan dan pariwisata,
pemandu wisata dan penerjemah, industri kerajinan tangan dan
cendramata serta tempat-tempat penjualan yang bernuansa
pariwisata lainnya).
Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, diperlukan adanya perencanaan
secara bertahap dan berkessinambungan (suistanable planning) yang
dituangkan dalam bentuk Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah (RENSTRA SKPD) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Bone yang merupakan dokumen dan kegiatan dinas dalam rangka
pelaksanaan tugas pelayanan kepada masyarakat dalam bidang
Kebudayaan dan Pariwisata.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang masuk melalui
pintu Kota Makassar pada April 2013 tercatat 1.311 orang atau menurun
9,9 persen dibandingkan Maret 2013.
"Jumlah wisman pada Maret 2013 mencapai 1.455 orang. Adanya
penurunan ini, karena jumlah wisman asal Malaysia juga turun, padahal
Malaysia merupakan pemberi sumbangan terbesar terhadap kunjungan
wisman di daerah ini," kata Kepala BPS Sulsel H Nursam Salam di
Makassar, Rabu (5/6).
Dia mengatakan, lima negera penyumbang terbesar terhadap
jumlah wisman di Sulsel adalah Malaysia, Singapura, Jerman, Amerika
Serikat dan Prancis.
Pada periode April 2013, dari jumlah wisman asal lima negara
tersebut mencapai 827 orang atau sekitar 63,08 persen dari total wisman
yang masuk melalui pintu Makassar.
Sementara dari Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada periode
tersebut tercatat 45,03 persen atau turun 2,01 poin dibandingkan Maret
2013 yang mencapai 47,04 persen.
Mengenai lama rata-rata menginap tamu asing di Indonesia
mencapai 2,97 hari dan pada hotel berbintang di Sulsel tercatat 2,11 hari.
Dari TPK dan rata-rata menginap tamu asing itu, umumnya
didominasi pada klasifikasi hotel berbintang lima. Disusul hotel berbintang
tiga dan empat.
Perkembangan pariwisata saat ini dipercepat oleh proses globalisasi
dunia yang mengacu pada perkembangan teknologi informasi sehingga
membuat segala informasi tentang obyek wisata di suatu daerah mudah
didapat, baik melalui baliho, ataupun brosur. Akan tetapi informasi yang
didapat kadang kurang mewakili keinginan dari pengguna.
Karena informasi yang diberikan kurang lengkap. Hal ini dapat
disebabkan karena tidak adanya informasi yang jelas tentang lokasi obyek
wisata tersebut serta ketidak tahuan calon wisatawan tentang letak obyek
wisata secara tepat. Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian mengenai Deskriptif Tentang Letak Fisik
Obyek Wisata Benda di Kabupaten Bone

1.2. Fokus Penelitian
Penelitian berfokus kepada penggambaran Letak Dan Lokasi
Obyek wisata di Kabupaten menurut tinjauan Konsep Geografi..

1.3 Rumusan Masalah
Agar penelitian ini lebih terfokus maka penulis membuat rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Gambaran Letak dan
Lokasi menurut konsep geografi beberapat temapt wisata di Kabupaten
Bone .
1.4 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah Yang disebutkan diatas maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui letak dan lokasi dari obyek wisata
di Kabupaten Bone berdasarkan tinjauan Geografi
1.5. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan menambah wawasan tentang pentingnya letak lokasi
yang benar tentang obyek wisata di Kabupaten Bone
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan prestasi belajar
geografi di kelas secara maksimal.
b. Bagi Institusi Pemerintah
sebagai masukan untuk dinas parawisata untuk meningkatkan
kunjungan pariwisata di kabupaten Bone
c. Bagi Sekolah
Diharapkan dapat memberi masukan dan sumbangan pemikiran
bagi sekolah agar memberi menjadi literature untuk pengetahuan
tentang ilmu geografi.
d. Bagi Masyarakat Umum
Dapat memberikan informasi yang benar tentang letak dan lokasi
yang benar tentang letak dan lokasi yang benar tentang obyek
wisata yang akan dikunjungi


















BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN

2.1. Profil Propinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Bone
Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang
terletak di bagian selatan Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar, dahulu
disebut Ujungpandang.
1. Geografi
Provinsi Sulawesi Selatan terletak di 012 8 Lintang Selatan dan
11648 12236 Bujur Timur. Luas wilayahnya 62.482,54 km.
Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi
Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat
Makassar di barat dan Laut Floresdi selatan.
2. Bahasa
Bahasa yang umum digunakan adalah Makassar, Bugis, Luwu,
Toraja, Mandar, Duri, Konjo dan Pattae.
3. Agama
Mayoritas beragama Islam, kecuali di Kabupaten Tana Toraja dan
sebagian wilayah lainnya beragama Kristen.
4. Jumlah Penduduk
Sampai dengan Mei 2010, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan
terdaftar sebanyak 8.032.551 jiwa dengan pembagian 3.921.543
orang laki-laki dan 4.111.008 orang perempuan.
Kabupaten Bone

Bone adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang
menyimpan keanekaragaman daya tarik alam dan budaya yang patut anda
kunjungi.
Secara geografi Kabupaten Bone terletak pada koordinat antara
4o 4 43 sampai 5o 8 45 Lintang Selatan dan 119o 49 3 sampai
112o 25 9 Bujur Timur.
Batas-batas Wilayah
a. Sebelah Utara : Kabupaten Wajo dan Soppeng
b. Sebelah Selatan : Kabupaten Sinjai dan Gowa
c. Sebelah Barat : Kabupaten Maros, Pangkep dan Barru.
d. Sebelah Timur : Teluk Bone

2.2. Konsep Dasar Tentang Wisata
Menurut Soetomo (1994:25) yang di dasarkan pada ketentuan
WATA (World Association of Travel Agent = Perhimpunan Agen
Perjalanan Sedunia)
Wisata adalah perjalanan keliling selama lebih dari tiga hari, yang
diselenggarakan oleh suatu kantor perjalanan di dalam kota dan acaranya
antara lain melihat-lihat di berbagai tempat atau kota baik di dalam
maupun di luar negeri.
Menurut UN. Convention Concerning Customs Facilites For
Touring (1954)
Wisatawan adalah setiap orang yang datang disebuah Negara
karena alas an yang sah kecuali untuk berimigrasi dan yang tinggal
setidak-tidaknya 24 Jam dan selama-lamanya 6 Bulan dalam tahun yang
sama.
Menurut Hunziger dan krapf dari swiss dalam Grundriss Der
Allgemeinen Femderverkehrslehre
pariwisata adalah keserluruhan jaringan dan gejala-gejala yang
berkaitan dengan tinggalnya orang asing disuatu tempat dengan syarat
orang tersebut tidak melakukan suatu pekerjaan yang penting (Major
Activity) yang memberi keuntungan yang bersifat permanent maupun
sementara.
Menurut A.J. Burkart dan S. Medik (1987)
Pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam
jangka waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat dimana mereka
biasanya hlidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal
di tempat-tempat tujuan itu.
Menurut Prof. Salah Wahab dalam Oka A Yoeti (1994, 116.)
Pariwisata dalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara
sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang
dalam suatu Negara itu sendiri/ diluar negeri, meliputi pendiaman orang-
orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang
beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia
memperoleh pekerjaan tetap.
Prof. Hunzieker dan Prof. K. Krapt (dalam Yoeti, 1996 : 115)
Pariwisata adalah Keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan
oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyedian tempat
tinggal sementara asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak
memperoleh penghasilan dari aktivitas yang sifatnya sementara tersebut.
Prof. Salah Wahab (bangsa mesir) dalam bukunya berjudul An
Introduction On Tourist Theorapy (dalam Yoeti, 1996 :116)
Pariwisata adalah: Suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara
sadar yang mendapatkan pelayanan secara bergantian diantara orang-
orang dalam suatu negara itu sendiri ataupun di luar negeri meliputi
pendiaman orang-orang dari daerah lain (suatu negara) untuk sementara
waktu dalam mencari kepuasan yang beranekaragam dan berbeda dengan
apa yang dialami di tempat ia memperoleh pekerjaan tetap.
Adapun pengertian dari pada Ilmu Pariwisata adalah: suatu ilmu
yang mempelajari suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia
baik secara perorangan ataupun kelompok di dalam wilayah negaranya
sendiri atau negara lain dengan menggunakan kemudahan jasa /
pelayanan yang disediakan oleh pemerintah, dunia usaha dan industri
agar terwujud keinginan wisatawan.
Menurut 5 Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan
Bangsa-bangsa No. 870 (dalam Yoeti, 1996 : 133 )
pengertian wisatawan adalah: Setiap orang yang mengunjungi
suatu negara yang bukan merupakan tempat tinggalnya yang biasa,
dengan alasan apapun juga, kecuali mengusahakan sesuatu pekerjaan
yang dibayar oleh negara yang dikunjunginya.
Berdasarkan UU pariwisata no. 10 tahun 2009 tentang
kepariwisataan
Dalam undang undang yang dimaksud dengan:
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompk orangh dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan
rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya
tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
2. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata
3. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, Pemerintah, Pemertintah Daerah.
4. Kepariwisataan adalah kesuluruhan kegiatan yang terkait dengan
pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisplin yang muncul
sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi
antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan,
Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha.
5. Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,
keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam,
budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran dan tujuan
kunjungan wisatawan.
6. Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi
Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau
lebih wilayah adminstratif yang di dalamnya terdapat daya tarik
wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesbilitas, serta
masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya
kepariwisataan.
7. Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau
jasa bagi pemerintahan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan
pariwisata.
8. Pengusaha Pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang
melakukan kegiatan usaha pariwisata.
9. Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling
terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi
pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan wisatawan
dalam penyelenggaraan pariwisata.
10. Kawasan strategis Pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi
utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan
pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih
aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya,
pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup,
serta pertahanan dan keamanan.
11. Atraksi wisata adalah segala sesuatu (tempat/area, fasilitas
wisata/aktivitas wisata) yang mewakili karakteristik tertentu yang
dapat menarik para pengunjung wisatawan untuk dikunjungi,
disaksikan dan dinikmati disuatu daerah tujuan wisata.
12. Aksessibilitas adalah segala cara yang dilakukan suatu pengunjung
untuk pencapaian daerah tujuan wisata daerah yang dikunjungi.
13. Amenitas adalah sesuatu yang disediakan ditempat / daerah tujuan
wisata yang dikunjungi.
14. Akomodasi adalah salah satu fasilitas yang harus ada didaerah tujuan
wisata yang berupa penginapan dan rumah makan (restaurant) demi
untuk kemudahan pengunjung.
15. Aktifitas adalah segala sesuatu yang bisa dilakukan oleh pengunjung
selama berada didaerah tujuan wisata.
16. Destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu
atau lebih wilayah administratif yang ada di dalamnya terdapat daya
tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksessibilitas, serta
masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya
kepariwisataan.

2.3. Konsep Dasar Tentang Lokasi
2.3.1. Konsep Lokasi.
Konsep Geografi adalah unsur penting dalam geografi untuk
memahami kejadian atau fenomena yang terjadi dalam dunia geografi.
Penjabaran fenomena ini selalu berkaitan dengan penyebaran, relasi,
fungsi, bentuk dan proses. Konsep geografi (Nursid Sumaatmadja)
adalah pola abstrak yang berkenaan dengan gejala-gejala konkret
tentang Geografi. Konsep lokasi atau letak merupakan konsep utama
yang sejak awal pertumbuhan geografi telah menjadi ciri khusus ilmu
atau pengetahuan geografi. Konsep letak merupakan jawaban atas
pertanyaan pertama dalam geografi, yaitu dimana? Konsep Geografi
secara denotative dapat menjelaskan berbagai pengertian gejala
Geografi berdasarkan definisi atau kamus. Contoh : Erosi merupakan
proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alami dari
suatu tempat ke tempat lain oleh suatu zat pengangkut yang bergerak
di atas permukaan bumi. yaitu letak di permukaan bumi, misalnya
Gunung Bromo terletak di Jawa Timur. Konsep Lokasi; yaitu letak di
permukaan bumi, misalnya Gunung Bromo terletak di Jawa Timur.
Konsep adalah pengertian dari sekelompok fenomena/gejala-gejala,
sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai
gejala/fenomena yang sama. Ada 10 konsep esensial (dasar) geografi,
yaitu: Konsep Lokasi : Letak suatu tempat di permukaan bumi.
1. Lokasi Absolut : Tempatnya tetap.
2. Lokasi relative : tempatnya (kedudukan atau bentuk) biasanya
berubah karena faktor tertentu
2.3.2. Lokasi Absolut Menurut Konsep Dasar Geografi
Lokasi absolut adalah lokasi yang berkenaan dengan posisi
menurut koordinat garis lintang dan garis bujur (letak astronomis) atau
letak yang sebenarya berdasarkan garis lintang. Lokasi absolut suatu
tempat dapat diamati pada peta.Lokasi absolute menunjukkan letak
yang tetap terhadap system garis (kisi-kisi) atau koordinat. Untuk
menentukan lokasi absolute di muka bumi, digunakan system
koordinat garis lintang dan bujur yang biasa disebut letak astronomis.
Letak absolute bersifat tetap, tidak berubah, meskipun kondisi tempat
yang bersangkutan terhadap sekitarnya tidak berubah. Lokasi absolut
berkaitan dengan garis lintang dan bujur, sementara lokasi relatif
merupakan lokasi yang dilihat dari wilayah lain. Contoh lokasi
absolut, Indonesia terletak pada 95 - 141 derajat Bujur Timur.

2.3.3. Lokasi Relatif Menurut Konsep Dasar Geografi.
Lokasi relatif lebih penting artinya dan lebih banyak dikaji
dalam geografi serta lazim disebut sebagai letak geografis. Artinya
lokasi ini berubah-ubah kaitannya dalam keadaan sekitar. Lokasi yang
tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah, lokasi
suatu tempat yang bersangkutan terhadap kondisi wilayah-wiayah lain
yang ada di sekitarnya. lokasi relatif adalah lokasi yang dipengaruhi
oleh kondisi sik, sosial, ekonomi, budaya, dan keberadaan sarana
transportasi dengan daerah sekitarnya. Misalnya, Indonesia terletak di
antara dua samudra dan dua benua, serta dilalui oleh dua jalur
pegunungan dunia. - Lokasi Relatif Lokasi yang artinya berubah-ubah
karena dipengaruhi daerah sekitar. Contoh : Bagi seseorang yang
tinggal di Kec. Kepanjen, lokasi Stadion Kanjuruhan tidaklah jauh.
Namun menurut orang yang tinggal di Kota Batu lokasi Stadion
Kanjuruhan cukup jauh. Contoh lokasi relatif: Indonesia berada dekat
dengan Malaysia.

2.4. Beberapa Obyak Wisata Di Kabupaten Bone
1. Museum Lapawawoi
Merupakan bangunan tempat tinggal raja Bone XXXI Andi
Mapanyukki. Museum ini berisi benda-benda seni dan budaya
tradisional, foto-foto raja Bone beserta keturunan bangsawan Bone,
berbagai jenis benda pusaka, pakaian dan aksesoris tradisional serta
benda-benda yang biasa digunakan dalam upacara adat Bone. Terletak
di pusat kota Watampone.
2. Bola Soba
Merupakan rumah adat tempat tinggal panglima kerajaan Bone Andi
Abdul Hamid Petta Panggawae yang dibangun pada masa
pemerintahan raja Bone XXX sekitar tahun 1890. terletak di pusat
kota Watampone.

3. Gua Mampu
Gua mampu merupakan sebuah terowongan terpanjang dan terindah di
sulawesi selatan yang dihiasi stalaktit dan stalagmit di dalamnya,
konon relief stalagmit di dalam gua ini menyerupai sosok manusia.
Kelebihan gua ini ialah memiliki ventilasi sehingga cahaya bisa
masuk. Terletak sekitar 34 Km dari kota Watampone.

4. Tanjung Pallete
Objek Wisata Tanjung Pallette terletak di Kelurahan Pallette
Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.
Merupakan sebuah kawasan yang memiliki panorama alam yang
sangat indah. Yang didukung Pasilitas yang memadai membuat Anda
bersama keluarga semakin betah. Kawasan ini berhadapan langsung
dengan laut Teluk Bone yang berjarak 12 km dari pusat kota
Watampone.















BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah beberapa tempat wisata yang ada
dikabupaten Bone.
3.1.1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tempat-tempat
wisata yang ada di Kabiupaten Bone Tahun 2013.
3.1.2. Sampel Penelitian
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagian dari
jumlah obyek wisata yang ada di Kabupaten Bone Tahun 2013.
3.2. Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survei deskriftif, yakni mengkaji
letak dan lokasi Obyek Wisata yang ada di Kabupaten Bone tahun 2013
melalui kajian pustaka meliputi buku-buku, Laporan maupun dengan
teknik wawancara.
3.2.1. Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional
Deskriftif .
3.2.2. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Sekunder .
Data ini dikumpulkan sesuai dengan variabel yang akan diteliti, data
tersebut diperoleh dari buku-buku, laporan maupun literature lainnnya
yang menunjang .

3.2.3. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
(1) Teknik Pengolahan data
Setelah semua data dikumpulkan maka penulis mengolah data
berdasarkan pengelompokan data yang lakukan bersarkan kebutuhan
dari setiap Bab dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
(2) Analisa data.
Analisa data dilakukan secara deskriftif dan penarikan kesimpulan
dilakukan secara Indukstif dari khusus keumum maupun secara deduktif
atau pengambilan kesimpulan dari umum kekhusus.
3.2.4. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan di beberapa obyek wisata
di Kabupaten Bone Sul-Sel. Terdiri dari 4 obyek wisata yakni.
Museum Lapawawoi , Bola Soba , Gua Mampu, Tanjung Pallete.
3.2.5. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013.
3.3. Aspek Etis Dalam Penelitian
(1) Penjelasan tentang tujuan penelitian tentang hal-hal yang akan
dilakukan oleh peneliti.
(2) Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan peneliti terhadap subjek
yang ada.
(3) Peneliti akan menjelaskan mengenai ketidaknyamanan yang akan
dirasakan oleh subjek berupa waktu yang tersita sedemikian untuk
menjawab pertanyaan dari peneliti.
(4) Dalam penelitian ini tidak ada efek yang akan ditimbulkan bagi
subjek penelitian.
(5) Penelitian ini bermanfaat bagi ibu untuk mengetahui Faktor-faktor
yang mempengaruhi pemberian Susuformula pada bayi 0-6 bulan
(6) Kesempatan untuk bertanya.
(7) Kemungkinan untuk diminta kembali pertanyaan lanjutan atau
peneliti akan mengajukan kembali pertanyaan terhadap subjek
apabila masih terdapat informasi yang kurang.
(8) Dalam hal ini tidak ada unsur paksaan terhadap subjek maupun
tekanan atau konsekuensi dalam bentuk apapun.
Subjek berhak mengundurkan diri sewaktu-waktu apabila
ketidaknyamanan selama penelitian berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai