Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN MINI RISET

“Pengaruh Perkembangan Teknologi Pada Tingkat


Kenakalan Remaja Pada Siswa/I SMPN 27 Medan“

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu


Tugas Mata Kuliah Geografi Sosial

Dosen Pengampu : Drs. Mbina Pinem,M.Si

Kelompok 8 :

Abdullah Situmorang (3183131031)


Angela Merici Sinaga ( )
Dwi Irfansyah ( )
Labarta Naibaho ( )

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, karena dengan karunia-
Nya saya dapat menyelesaiakan makalah penelitian tetang “Pengaruh
Perkembangan Teknologi Pada Tingkat Kenakalan Remaja Pada Siswa/I SMPN
27 Medan” Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses
pelaksanaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membimbing dan membantu kami dalam pelaksanaanya. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah penelitian ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada pihak-pihak dari hasil
penelitian ini. Karena itu kami berharap semoga mekalah penelitian ini dapat menjadi
sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah penelitian ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna menyempurnakan makalh penelitian ini. Kami berharap
semoga makalh penelitian ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Medan, 25 April 2019

Kelompok 8

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................4
A.    Latar Belakang ........................................................................................................4
B.     Rumusan Masalah ................................................................................................. 4
C.     Tujuan Penelitian ....................................................................................................5
D.    Manfaat Penelitian ..................................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI ...........................................................................................6
A.    Teori yang mendasari yang relevan ........................................................................6
B.     Ringkasan dan Kerangka Berfikir Peneliti ............................................................7
C.     Hipotesis .................................................................................................................8
BAB III METODELOGI PENELITIAN ......................................................................i9
A.    Lokasi Penelitian ....................................................................................................9
B.     Objek Penelitian .....................................................................................................9
C.     Teknik Sampling ....................................................................................................9
D.    Pendekatan Penelitian ...........................................................................................10
E.     Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................10
BAB IV HASIL PENELITIAN.......................................................................................11
A.    Validitas Instrumen Peneliti .................................................................................11
B.     Penyajian data .....................................................................................................11
C.     Pengolahan Data ...................................................................................................12
D.    Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................................13
BAB V PENUTUP............................................................................................................15
A.    Kesimpulan ...........................................................................................................15
B.     Saran .....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................16
Lampiran..........................................................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Di era globalisasi ini, pergaulan remaja lebih cenderung ke arah negatif,
karena cara Berfikir remaja yang salah. Sehigga akan mengakibatkan terjadinya
kenakalan remaja. Lingkungn yang berperan penting dalam pembentukan karakter,
prilaku dan tingkah laku seseorang inilah yang sangat berpengaruh. Karena
Lingkungan yang baik akan membentuk pribadi yang baik pula, tetapi apabila
lingkungan buruk akan membentuk pribadi yang buruk pula. Terkecuali jika kita
dapat merubahnya sendiri.
Di era ini nilai dan norma seakan akan sudah di abaikan, sehingga nilai dan
norma yang berperan penting sebagai pengatur prilaku dan tingkah laku sudah tidak
berfungsi lagi. Jadi tidak heran lagi apa bila remaja jaman sekarang banyak
melakuhkan penyimapangan khususnya dalam bidang penyimpangan seksual yang
dapat merugikan pribadi atau pun pihak lain.
Angka kenakalan remaja yang selau meningkat, terlebih dalam bidang
penyimpangan yang banyak di pengaruhi khususnya pengaruh dari luar yaitu
“westernisasi” yang di pengaruhi oleh negara – negara barat, yang di negara barat
sendiri yang namanya sex bebas adalah hal yang lumrah untuk di lakuhkan, ini lah
yang menyebabkan kenakalan remaja dalam bidang pornografi semakin meningkat
dan meraja rela di indonesia dan tidak hanya itu pengaruh teknologi – teknologi atau
situs – situs yang sangat mudah untuk dalam mengakses situ porno itu sendiri.

B.     Rumusan Masalah


1.      Apa itu kenakalan remaja ?
2.      Apa penyebab kenakalan remaja ?
3.      Bagaimana cara mencegah ?

4
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja ?
2.      Untuk mengetahui penyebab kenakalan remaja?
3.      Dan agar dapat terhindar dari kenakalan remaja ?

D.    Manfaat
1.      Siswa akan mengetahui penyebab kenakalan remaja ?
2.      Siswa akan tahu cara mengatasi atau menanggulangi kenakalan remaja
3.      Dan siswa akan terhindar dari bahaya kenakalan remaja
4. Untuk orang tua dapat sebagai referensi agar menghindari anaknya masuk dalam
kenakalan remaja

5
BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Teori – teori yang mendasar dan yang relevan


 Pengertian Kenakalan Remaja
  Kenakalan Remaja didefinisikan oleh Ernst dan Seagle sebagai berikut: Pornografi
adalah berbagai bentuk atau sesuatu yang secara visual menghadirkan manusia atau
hewan yang melakukan tindakan sexual, baik secara normal ataupun abnormal.
  Peter Webb sebagaimana dikutip oleh Rizal Mustansyir melengkapi definisi
pornografi dengan menambahkan bahwa pornografi itu terkait dengan obscenity
(kecabulan) lebih daripada sekedar eroticism. Menurut Webb, masturbasi dianggap
semacam perayaan yang berfungsi menyenangkan tubuh seseorang yang
melakukannya.
  Sedangkan menurut Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2008, tentang Pornografi,
didefinisikan bahwa kenakalan remaja adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan,
suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk
pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di
muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma
kesusilaan dalam masyarakat.

 Penyebab Kenakalan Remaja

  Munculnya perasaan terhadap lawan jenis menjadi pintu masuk pornografi dalam diri
remaja. Keingintahuan pada lawan jenis mendorongnya untuk melihat gambar atau
lukisan porno. Selain itu kualitas diri pribadi remaja itu sendiri, seperti :
perkembangan emosional yang kurang bahkan tidak sehat, adanya hambatan dalam
perkembangan hati nurani yang bersih dan agamis, ketidak mampuan
mempergunakan waktu luang secara sehat dan ekonomis, kelemahan diri dalam
mengatasi kegagalan dengan meilih kegiatan alternatif yang keliru dan
pengembangan kebiasaan diri yang tidak sehat di dalam kehidupan sehari – hari.

6
  Kedua, kualitas lingkungan keluarga dan masyarakat, seperti rumah dan keluarga
dengan situasi yang gersang dari kasih sayang dan pengertian, ekonomi yang tidak
mendukung kemauan dan kesempatan belajar, pergeseran nilai dan moral kesusilaan
warga masyarakat.
  Suguhan media massa seperti program televisi yang tidak lagi mengejar impian dan
nilai – nilai moral, tetapi sebaliknya menyerap nilai – nilai yang menyimpang dari
masyarakat yang sakit. Mengajarkan orang untuk berbuat licik, jahat, membunuh, dan
seni berbohong. Tayangan yang berbau kekerasan, seksual, banyak memengaruhi
jalan pemikiran permirsa. Akibatnya mereka menganggap hal – hal tersebut sebagai
sesuatu yang normal untuk dilakuhkan merusak perkembangan moral yang sehat, dan
kondisi setempat yang merangsang remaja tumbuh ke arah prilaku seksual yang tidak
sehat.
  Internet dan teknologi yang semakin berkembang dan bertambah maju mengakibatkan
remaja semakin mudah untuk mengakses situs – situs, terutama situs yang
menyimpang atau situs porno.

 Cara Mencegah Penyimpangan Seksual

  Terjadinya penyimpangan seksual di kalangan remaja tentunya harus di tanggulangi


sedini mungkin. Terlebih remaja adalah bagian masyarakat yang akan bertanggung
jawab pada kemajuan suatu bangsa. Beberapa langkah yang perlu di lakuhkan antara
lain pemahaman terhadap permasalahan yang di hadapi, penanaman agama,
pembiasaan melakuhkan ibadah yang tepat hinga menumbuhkan kesadaraan diri,
memberi contoh teladan yang sehat, menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan
peninjauan kembali media massa dan teknologi dan internet yang berhubungan
dengan penyimpangan seksual.

B.     Ringkasan dan kerangka berfikir peneliti


  Jadi bisa di ambil kesimpulan dari pendapat para ahli yaitu “ pornografi adalah bahan
lukisan, gambar, atau tulisan serta gerakan – gerakan tubuh yang memperlihatkan
seluruh anggota badan”

7
C.    Hipotesis
  Berdasarkan konsep – konsep yang telah di tuangkan dalam kerangka berfikir, maka
hipotesis yang dapat di ajukan adalah sebagai berikut.
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan remaja menyimpang, diantaranya yaitu,
perubahan dalam aspek fisik biologis maupun aspek biologis. Kebingungan, rasa
ingin tahu, canggung, dan kertertarikan terhadap lawan jenis serta faktor
keharmonisan keluarga dan suguhan media massa dan teknologi serta internet .

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian


Ruang lingkup penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan
arah mengenai informasi permasalahan inti yang ada dalam suatu penelitian.
1.      Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak remaja yang sedang dalam masa
pertumbuhan atau biasa sering disebut dengan masa pubertas, yang rata – rata berusia
15 – 16 tahun.
2.      Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada
Tanggal dan Waktu : Selasa, 23 April 2019 pada Jam 13:20 WIB
Lokasi Penelitian : SMPN 27 Medan

B.     Obyek Penelitian (Sample)


Sample adalah objek penelitian yang dipilih dan ditetapkan untuk diteliti lebih
jauh sesuai dengan kebutuhan peneliti.
Tujuan penentuan sample adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek
penelitian, memelalui pengamatan dari populasi. Adapun untuk sampel yang kami
ambil yaitu anak anak remaja SMPN 27 Medan dengan pemberian angket secara
acak.

C.    Teknik Sampling


Penggunaan teknik sampling saya pilih karena mempunyai kelebihan diantaranya
yaitu.
1.      Sederhana dan mudah untuk dilaksanakan.
2.      Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi penelitian.
3.      Dapat menentukan presisi ( perbedaan hasil yang dapat dari contoh/sample ) dari
hasil penelitian dengan jalan mencari penyimpangan baku dari data yang diperoleh.

9
4.      Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin.

D.    Pendekatan Penelitian


Dalam melakuhkan penelitian ada dua pendekatan yang digunakan, yaitu
pendekatan secara kualitatif dan kuantitatif. Jika data yang diperoleh dalam penelitian
di sajikan dalam bentuk uraian kata – kata atau kalimat, maka pendekatan yang
digunakan adalah kualitatif. Namun, apabila data yang digunakan berbentuk angka –
angka dan cara pengolohanya menggunakan analisis statistik, maka pendekatan yang
digunakan adalah bentuk kuantitatif.

E.     Teknik pengumpulan data secara Kuantitatif


Teknik pengumpulan data secara Kuantitatif adalah penelitian yang datanya
berbentuk angka – angka dan hasil dari penelitian juga berupa angka sebagai jawaban
pasti. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-
model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena
alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif
karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris
dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik


objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk
yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan
frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari
populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi
masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran
sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke
seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah disebut
sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.

10
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A.    Validitas Instrument Penelitian


Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Setiap
variable di ukur dengan menggunakan skala internal, sedangkan skor menggunakan
perbandingan jawaban yang di tentukan dengan dua alternatif jawaban.

B.     Pengujian Data


Uji validitas yaitu suatu ukuran yang menunjukan kevalidan atau keabsahan suatu
instrument.suatu instrumen yang valid memiliki validitas data yang tinggi, demikian
sebaliknya. Sebuah intrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di
inginkan dalam sebuah penelitian dan dapat diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang
dari gambaran tentang variable yang dimaksud.
Untuk menguji tingkat validitas empiris instrumen, penulis mencoba instrumen
tersebut pada sasaran dalam penelitian. Langkah ini di sebut dengan kegiantan uji
coba (try out) instrumen. Untuk mengetahui ketepatan data diperlukan uji validitas.
Dua macam validitas sesuai dengan cara pengujinya adalah sebagai berikut.
1.      Validatas eksternal, yaitu apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai
dengan data atau informasi lain mengenai lain variabel penelitian yang dimaksud.
Data dihitung secara keseluruhan.
2.      Validitas internal, yaitu apabila terdapat kesesuaian antara bagian – bagian instrumen
secara keseluruhan.

11
C.    Pengolahan Data / Analisis Data
Lembar Pengolahan data
Tabel Kuesioner (Angket)
Alternatif Jawaban
1 2
No Pernyataan
YA TIDAK
1 Apakah anda mempunyai hand phone ? 45 5
2 Apakah anda sering membuka internet ? 47 3
3 Apakah anda tau situs porno di internet / web ? 45 5
4 Apakah anda pernah melihat video porno ? 32 18
5 Apakah anda pernah memiliki video porno ? 12 38
6 Apakah anda pernah memiliki foto – foto fulgar ? 5 45
Apakah Orang tua anda pernah mengawasi anda dalam menggunakan
7 06 44
teknologi ?
8 Apakah Guru / pihak sekolah melarang anda membawa hp ? 46 4
9 Apakah Pihak sekolah sering melaksanakan razia terhadap hp anda? 47 3
10 Apakah anda setuju dengan di tiadakanya situ porno ? 46 4
11 Apakah penting video porno itu ? 1 49
12 Apakah anda pernah menyesal setelah melihat video porno ? 03 47
Apakah anda pernah berfikir bahwa perbuatan ini (melihat video
13 48 2
porno) itu berdosa dan berkeinginan untuk tidak melihatnya lagi ?

14 Apakah video yang kamu lihat kamu dapatkan dari internet ? 48 2

15 Apakah Video yang kamu lihat kamu dapatkan dari teman anda ? 45 5

Jumlah 476 274

Keterangan : - Sampel = 50 Orang


- Jumlah Jawaban Responden menyatakan Ya = 476 Suara, Tidak = 274 Suara
- Junlah Hasil Suara Keseluruhan = 750 Suara/pendapat

12
D.    Pembahasan Analisis Data
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.       90% menyatakan bahwa Siswa/i SMPN 27 Medan adalah pemegang handphone
sedangkan 10% bukan.
2.       94% menyatakan Siswa/i SMPN 27 Medan sering membuka internet sedangkan 6%
tidak
3.       90% menyatakan bahwa Siswa/i SMPN 27 Medan mengetahui situs porno di
internet sedangkan 10% tidak.
4.       64% menyatakan bahwa Siswa/i SMPN 27 Medan pernah melihat video porno
sedangkan 36% tidak.
5.       24% menyatakan Siswa/i SMPN 27 Medan pernah memiliki video porno sedangkan
76% tidak.
6.       10% menyatakan bahwa Siswa/i SMPN 27 Medan pernah memiliki foto – foto
fulgar sedangkan 90% menyatakan tidak
7.       12% menyatakan bahwa Siswa/i SMPN 27 Medan di awasi oleh orang tua dalam
penggunaan teknologi sedangkan 88% tidak.
8.       92% menyatakan bahwa Siswa/i SMPN 27 Medan dilarang mebawa HP oleh pihak
sekolah sedangkan8% tidak.
9.       94% menyatakan bahwa Siswa/i SMPN 27 Medan pernah di razia oleh pihak
sekolah terhadap Hpnya sedangkan 6% mengatakan tidak.
10.   92% menyatakan bahwa Siswa/i SMPN 27 Medan setuju dengan di tiadakanya situs
porno sedangkan 8% tidak.
11.   2% menyatakan bahwa peting video porno sedangkan 98% tidak.
12.   6% menyatakan bahwa Siswa/i SMPN 27 Medan pernah menyesal setelah melihat
video porno sedangkan 94% tidak.
13.   96% menyatakan bahwa Siswa/i SMPN 27 Medan pernah berfikir bahwa perbuatan
melihat video porno itu berdosa dan berkeinginan untuk tidak melihatnya sedangkan
4% tidak.
14.   96% menyatakan bahwa Siswa/i SMPN 27 Medan, video porno yang mereka lihat di
dapatkan dari intrnet sedangkan 4% tidak.

13
15.   90% menyatakan bahwa Siswa/i SMPN 27 Medan, video porno yang mereka lihat di
dapatkan dari temanya sedangkan 10% tidak.

14
BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Melihat dari hasil dari penelitian saya, saya menyimpulkan bahwa dalam
penggunaan teknologi seperti hand phone dan lain sebagainya, internet, lingkungan
seperti tempat tinggal dan dalam pergaulan, dan yang terakhir pegaruh dari media
massa, sangat memengaruhi dan sangat membahayakan terhadap pembentukan
prilaku siswa dan siswi. Padahal mereka tahu bahwa yang mereka lihat itu akan
sangat berdampak negatife bagi mereka sendiri. Dari pada itu mereka juga hidup
dalam kesalahan yang dinilai dari segi agamapun bahwa itu sangat berdosa, karena
akan memicu dosa yang lebih besar. Mereka lebih mementingkan menghabiskan
waktunya untuk melihat video porno di banding melakuhkan aktivitas yang
bermanfaat.

B.     Saran
Berdasarkan hasil penelitian, saya sebagai peneliti menyarankan:
1.      Agar lebih sering dilakukan penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya dari kenakalan
remaja dan pengaruh yang ditimbulkannya di kalangan para remaja khususnya yang
duduk di bangku sekolah.
2.      Hendaknya tata tertib sekolah lebih di tingkatkan agar siswanya tidak akan
mengulangi kesalahan yang sama (Melihat ataupun menyebarkan video porno).
3.      Hendaknya sekolah-sekolah lebih sering melakukan razia kepada para murid-
muridnya agar para remaja tidak ada yang menyebarkan video porno di sekolah.
4.      Hendaknya para orangtua lebih mengenal dan mengawasi anak-anaknya agar anak-
anaknya bisa, baik dari segi moral maupan agama.

15
DAFTAR PUSTAKA

Vina Dwi Laning. 2008. Kenakalan Remaja dan Penanggulanganya :Pornografi,


Klaten : direktorat
jenderal manajemen pendidikan dasar dan menengah kementrian pendidikan nasional.
Bimata Tim. 2013. Rancangan Penelitian : Konsep dasar Penelitian, Sukoharjo : CV
Willian.
M. Sa’abah, Perilaku Seks Menyimpang dan Seksualitas Kontemporer Umat Islam,

(Yogyakarta: UI Press, 2001).

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi II (Jakarta:


Balai

Pustaka, 2005).

Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi dan Penjelasannya


(Cet. II;

IndonesiaTera: Jakarata, 2009).

16
LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai