MENGHILANGKAN JERAWAT
Ditulis Oleh :
ROSYIDA HUTAMI
SRI MULYANI
Guru Pembimbing :
IDA NURUL KIFAYATI S.Pd, M.Pd
LEMBAR PENGESAHAN
1.
2.
3.
Menyatakan bahwa karya tulis yang berjudul Masker Kulit Jengkol Untuk Menghilangkan
Jerawat belum pernah disertakan dalam lomba apapun, dan dikerjakan dengan melibatkan
anggota peneliti sebanyak 2 (dua) orang, pembimbing sebanyak 1 (satu) orang, dengan rincian
sebagai berikut:
Anggota Peneliti
Anggota 1
Nama Lengkap
NISN
Kelas
: Sri Mulyani
: 9985959306
: XI MIA 3
Nama Lengkap
NIP
Bidang Studi yang diampu
e-mail
Pembimbing
: Ida Nurul Kifayati, S.Pd, M. Pd
: 196604011989022003
: Biologi
: kidanurul@yahoo.co.id
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Rangkasbitung
Ketua Penelitian
Rosyida Hutami
NIP. 196802211990012002
NISN. 9985697762
: Rosyida Hutami
NISN
: 9985697762
Kelas
: XI MIA 2
Sekolah
Alamat Sekolah
Telepon Sekolah
: (0252) 201647
Alamat Rumah
Menyatakan dibawah ini, yang berjudul berjudul Masker Kulit Jengkol Untuk Menghilangkan
Jerawat adalah:
1)
Sepenuhnya ditulis oleh tim peneliti yang beranggotakan sebanyak 2 (dua) orang dengan
rincian sebagai berikut:
Anggota peneliti
Anggota 1
Nama Lengkap
: Sri Mulyani
NISN
: 9985959306
Kelas
: XI MIA 3
2)
Nama Lengkap
NIP
: 196604011989022003
: Biologi
3)
Orisinalitas karya tim peneliti ini, tanpa ada unsur plagiarisme baik dalam aspek
substansi maupun penulisan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Bila dikemudian hari
ditemukan kekeliruan, maka kami bersedia menanggung semua risiko atas perbuatan yang
kami lakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
ii
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Rangkasbitung
Abstrak
Rosyida Hutami (1), Sri Mulyani (2), 2014. Dibimbing oleh Ida Nurul Kifayati S.Pd,
M.Pd MASKER KULIT JENGKOL UNTUK MENGHILANGKAN JERAWAT
Selama ini kulit jengkol digolongkan sebagai limbah organik di pasar tradisional yang tidak
memberikan nilai ekonomis, oleh karena itu perlu diadakan penelitian pemanfaatan kulit
tanaman jengkol. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa kulit jengkol berkhasiat
sebagai masker alami untuk menghilangkan jerawat. Penelitian ini menguji kandungan zat
yang terdapat dalam kulit jengkol seperti zinc, kromium, flavonoid, , fosfor, tanin, alkaloid
dan beberapa vitamin diantaranya vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C secara
fitokimia. Selanjutnya kulit jengkol dibuat ekstrak dan mengolahnya menjadi masker kulit
jengkol yang berkhasiat untuk menghilangkan jerawat. Metode penelitian ini menggunakan
eksperimen. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Rangkasbitung (240
siswa), sampelnya diambil 30% dari siswa kelas X (60 siswa). Alasan penulis memilih sampel
siswa kelas X karena siswa kelas X berusia sekitar 15-16 tahun yang dikenal dengan masa
iii
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
pubertas yang salah satunya ditandai dengan munculnya jerawat diwajah karena
meningkatnya produksi hormon androgen.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul Masker Kulit Jengkol Untuk
Menghilangkan Jerawat.
Adapun tujuan penyusunan karya tulis ini yaitu untuk mengikuti Olimpiade Penelitian
Siswa Indonesia Tingkat Nasional 2014. Penyusunan karya tulis ini tentu tidak lepas dari
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik berupa dukungan moril maupun materil. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Hj. Iva Havidania S.Pd, M.Pd, selaku kepala SMA Negeri 1 Rangkasbitung.
2. Ida Nurul Kifayati S.Pd, M.Pd selaku guru pembimbing.
3. Susy Suparti, S.Pd.Kim, selaku Pembina Ekstrakurikuler KIR SMA Negeri 1
Rangkasbitung.
4. Seluruh dewan guru yang tergabung dalam Tim pembimbing SMA Negeri 1
Rangkasbitung.
iv
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
Penulis
Daftar Isi
Lembar Pengesahan..................................................................................................................i
Surat Pernyataan Orisinalitas.................................................................................................ii
Abstrak.....................................................................................................................................iv
Kata Pengantar........................................................................................................................ v
Daftar Isi...................................................................................................................................vi
Daftar Gambar......................................................................................................................viii
Daftar Tabel............................................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Batasan Masalah..................................................................................................2
1.3. Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.4. Tujuan..................................................................................................................2
1.5. Manfaat...............................................................................................................3
v
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
Daftar Gambar
vii
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
Daftar Tabel
viii
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
ix
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Jengkol (Archidendron pauciflorum) adalah tanaman khas yang berasal dari
Asia Tenggara, tanaman ini memiliki aroma yang berbeda daripada jenis tanaman
lainnya. Tanaman ini termasuk kedalam jenis polong-polongan. Tumbuhan ini
memiliki nama latin Pithecellobium jiringa dengan nama sinonimnya yaitu A.Jiringa.
Ciri khas dari tanaman ini adalah bijinya sering dijual baik dalam keadaan tua / muda,
dan biasanya diolah sebagai masakan semur jegkol . Sebelum dimasak bijinya
biasanya kupas dulu dan kulitnya dibuang. Kulit jengkol adalah bagian keras terluar
dari buahnya memiliki warna coklat terang. Kulit jengkol kerap dibuang karena
dianggap sebagai limbah yang tidak ada nilai ekonomisnya oleh masyarakat,
khususnya para pedagang dipasar sehingga menjadi salah satu penyebab pencemaran
lingkungan. Padahal didalam kulit jengkol terkandung berbagai macam vitamin yang
bisa bermanfaat bagi tubuh serta kandungan zinc yang dapat mempercepat pemulihan
dan pengeringan pada jerawat dan flavonoid yang berfungsi membunuh bakteri pada
jerawat.
Jerawat adalah gangguan penyakit kulit yang terjadi karena adanya
penyumbatan pori-pori yang berakibat timbulnya kantung nanah sehingga mengalami
peradangan. Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya jerawat, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Contoh dari faktor internal yang menyebabkan
terjadinya jerawat diantaranya adalah adanya perubahan hormonal yang dapat
menstimulus kelenjar minyak pada kulit, proses menstruasi atau pubertas, sel-sel kulit
yang mati, perkembangbiakan bakteri Propionibacterium acnes pada kelenjar yang
tersumbat, penggunaan pil KB, kehamilan, juga stress, sedangkan contoh dari faktor
eksternal yang menyebabkan terjadinya jerawat diantaranya adalah penggunaan
kosmetik yang tidak sesuai dengan aturan atau tidak cocok dengan kulit wajah
pemakai, mengkonsumsi obat-obatan kortikosteroid karena mampu meningkatkan
aktifitas bakteri pathogen, dan masih banyak lagi.
Selama masa pubertas, tubuh manusia mulai memproduksi banyak hormon
salah satunya adalah hormon androgen. Hormon ini mampu memicu timbulnya
minyak berlebih pada kulit wajah, kemudian minyak berlebih tersebut bercampur
dengan sel-sel kulit mati lalu kotoran dan debu menyumbat dipori-pori kulit dan
akhirnya campuran tersebutlah yang mengakibatkan bintik hitam dan terjadilah
1
jerawat pada kulit wajah. Wajah yang berjerawat memerlukan vitamin untuk
mengatasinya seperti vitamin E, vitamin C, vitamin A, Vitamin B1&B2, B-kompleks,
Zinc (seng), Khrom, Flavonoid, Alkoloid, Tanin, Fosfor dan lain-lain. Diantara
vitamin-vitamin tersebut banyak terkandung didalam buah dan sayuran salah satunya
kulit jengkol.
Berdasarkan latar belakang diatas, kami tertarik untuk melakukan penelitian ini
dan mengkaji lebih dalam mengolah kulit jengkol menjadi masker yang berkhasiat
mengatasi kulit yang berjerawat khususnya pada remaja yang sedang mengalami
masa pubertas.
1.2.
Batasan Masalah
1.3.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah diatas, penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
1.4.
Tujuan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1.5.
Manfaat
Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :
2
1.5.1. Menambah wawasan tentang permasalan kesehatan yang sering terjadi khususnya
dikalangan remaja yang sedang mengalami masa pubertas.
1.5.2. Mengetahui kandungan zat apa saja yang mampu menghilangkan jerawat pada kulit
jengkol
1.5.3. Mengetahui cara menghilangkan jerawat dengan cara alami.
1.5.4. Meningkatkan nilai ekonomis kulit jengkol.
1.6.
Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah kandungan zat yang terdapat
didalam kulit jengkol khususnya zinc, khromium, flavonoid, tannin, alkaolid dan
vitamin A, B1, B2, dan C
3
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tanaman Jengkol
Tanaman jengkol (Pithecollobium jiringa) dikenal masyarakat luas sebagai
salah satu tanaman dengan buah yang berbau unik. Apalagi bagi para penggemar
wisata kuliner nusantara, dipastikan tidak ada yang tidak menggenal buah yang satu
ini. Karena jengkol ini sering dijadikan sebagai masakan khas yang unik sehingga
banyak masyarakat yang menggilainya. Tetapi tidak sedikit pula masyarakat yang
menjauhinya karena tidak menyukai aroma khasnya tersebut.
2.1.1.1. Akar
Tumbuhan jengkol berakar tunggang dan memiliki warna coklat kotor.
(Hutapea, 1994)
4
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
2.1.1.2. Batang
Tumbuhan jengkol mempunyai batang yang tegak, bulat, berkayu,
percabangan simpodial, coklat kotor.
2.1.1.3. Daun
Tumbuhan jengkol berdaun majemuk, anak daun berhadapan, lonjong,
tepi rata, ujung runcing, pangkal membulat, pertulangan menyirip,
hijau tua.
5
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
2.1.1.4. Bunga
Tumbuhan jengkol berbunga Majemuk, bentuk tandan, di ujung batang
dan ketiak daun, kelopak bentuk mangkok, benang sari dan putik
kuning, mahkota lonjong, putih kekuningan.
2.1.1.5. Buah
Tumbuhan jengkol memiliki bentuk buah bulat pipih dengan warna
coklat kehitaman.
2.1.1.6. Biji
Tumbuhan jengkol memiliki bentuk biji bulat pipih, berkeping dua,
putih kekuningan.
6
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
: Plantae
Filum
: Magnoliophyta
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi
: Angiospermae
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Rosales
Upfamili
: Mimosaideae
Famili
: Fabacceae
Genus
: Pithecellobium
Spesies
: Pithecellobium jiringa
setiap harinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa perhatian akan kulit jengkol masih sangat
kurang, terbukti dengan dikategorikannya menjadi sampah organik yang mengganggu dan
merusak keindahan lingkungan. Padahal didalam kulit jengkol terkandung berbagai macam
vitamin yang bisa bermanfaat bagi tubuh. Tentu sangatlah rasional bila kulit jengkol kita
manfaatkan sebagai pembuatan masker alami untuk mengatasi kulit wajah yang berjerawat.
2.3.2. Khromium
Kromium berfungsi sebagai pencegahan dan mengurangi infeksi pada kulit serta
mengurangi jerawat.
2.3.3. Vitamin A
Vitamin A memiliki manfaat melindungi jaringan kulit, mengurangi produksi
sebum, memperbaiki struktur kulit serta mempertahankan kelembaban kulit agar
senantiasa terlihat sehat.
2.3.5. Vitamin C
Vitamin C sangat efektif dalam menghilangkan jerawat, melindungi kulit dari
infeksi serta meningkatkan imunitas tubuh. juga mengandung kumpulan anti-bakteri
yang dapat membantu mengembalikan pertumbuhan dan perbaikan jaringan kulit.
2.3.6. Flavonoid
Senyawa flavonoid ini mampu bekerja sebagai antibakteri dan antioksidan,
berbagai ahli juga mengemukakan potensi lain yang dimanfaatkan sebagai antivirus,
antitumor/antikanker, antiplatelet, dan anti-inflamatory. (dalam jurnal pemanfaatan
limbah kulit jengkol untuk SA-JAGAT)
2.3.7. Tanin
Tanin berfungsi melindungi proses regenerasi jaringan kulit yang sedang
berlangsung akibat kerusakan atau luka pada lapisan diatasnya dan membentuk
8
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
antiseptic sehingga pembentukan jaringan kulit baru dapat cepat terselesaikan, serta
membantu flavonoid dalam memerangi bakteri.
2.3.8. Alkaloid
Alkaloid merupakan senyawa kompleks yang didalamnya terdapat senyawa aktif
saponin. Saponin ini adalah senyawa aktif yang dapat menghasilkan buih saat
berinteraksi dengan air. Memiliki tugas sebagai pembersih sekaligus antiseptic serta
membantu mencerahkan kulit.
2.3.9. Fosfor
Fosfor berperan aktif dalam mengurangi rasa gatal dan penyembuhan luka.
2.4.
Jerawat
Gambar 7. Jerawat
yang
cukup
besar
penderitanya,
hampir
semua
orang
gangguan
pernah
jerawat.
mengalami
Kligmann,
10
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
Terjadi
karena
pori-pori
yang
bakteri
jenis propionibacterium acne. Bakteri ini biasanya hidup di saluran kelenjar sebaceous
yang tersumbat, yaitu di daerah tempat beradanya asam lemak pada kantung kelenjar
sebaceous yang tersembunyi di dalam pori-pori kulit. Diberi nama propionibacterium
karena mampu memproduksi asam propionik (propionic acid). Bakteri ini merupakan
jenis anaerobik sehingga dapat hidup tanpa butuh oksigen, dan mempunyai ciri-ciri
aerotolerant
yang
menimbulkan
iritasi
pada
menginfeksi bisa dari waslap, kuas make up, jari tangan, juga telepon, stres,
hormon dan udara yang lembap, dapat memperbesar kemungkinan terbentuknya
jerawat, jerawat batu atau Cystic acne adalah jerawat yang besar-besar, dengan
peradangan hebat, berkumpul diseluruh muka. Penderita cystic acne biasanya juga
memiliki keluarga dekat yang menderita jerawat jenis ini. Secara genetik penderitanya
memiliki kelenjar minyak yang sangat aktif yang membanjiri pori-pori dengan
kelenjar minyak, pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak normal yang tidak
bisa beregenerasi secepat kulit normal, memiliki respon yang berlebihan terhadap
peradangan sehingga meninggalkan bekas di kulit.
11
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
BAB III
METODE PENULISAN
3.1.
Waktu Penelitian
Bulan
3.2.
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut :
Variabel bebas
Variabel terikat
: menghilangkan jerawat.
Variabel Kontrol
3.3.
3.4.
3.5.
Langkah-Langkah Observasi
Setelah tahap persiapan selesai, maka dilakukan pengambilan data dengan
langkah sebagai berikut :
3.5.1. Mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti buku-buku, artikel, data dari
internet maupun media massa lainnya, dan juga melakukan observasi dilapangan.
3.5.2. Mencari zat yang terkandung dalam kulit jengkol yang dapat dijadikan sebagai
acuan dalam bahan pembuatan masker alami penghilang jerawat.
3.5.3. Setelah ditemukan zat yang terkandung dalam kulit jengkol, peneliti
mengekstraksikan dan mengolahnya menjadi masker kulit jengkol yang berkhasiat
untuk menghilangkan jerawat.
3.6.
13
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang mengalami kulit
berjerawat di SMA Negeri 1 Rangkasbitung, selanjutnya dari populasi tersebut
diambil sampel sebanyak 30% siswa kelas X yang sedang mengalami kulit berjerawat.
3.7.
Prosedur Penelitian
3.7.1. Tahap Persiapan
Mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dalam penelitian.
Kegiatan
Waktu
1.
Persiapan Penelitian
28 Februari 2014
2.
3.
14
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisa Data
4.1.1. Pasokan Utama Sayuran/Buah di Kota Rangkasbitung
Pasar Kota Rangkasbitung merupakan sentral jual beli barang kebutuhan hidup seharihari, terutama bahan makanan dan masyarakat di Kota Rangkasbitung ini memiliki hobi
mengkonsumsi jengkol.
Berikut ini adalah daftar pasokan pokok sayur/buah di Pasar Kota Rangkasbitung,
beserta dengan jumlah pasokan perhari (dalam kilogram) dan harga perkilogramnya :
No
Jenis Buah/Sayur
Berat/kg
Harga/kg
1.
Bawang
1500 kg
Rp. 40.000 Rp.50.000
2.
Bayam
400 kg
Rp. 4000
3.
Beras
5000 kg
Rp. 9.600 RP. 12.000
4.
Buncis
500 kg
Rp.10.000
5.
Cabai Merah
1200 kg
Rp. 15.000 Rp.25.000
6.
Cabai Rawit
1200 kg
Rp. 15.000 Rp. 30.000
7.
Jahe
100 kg
Rp.16.000
8.
Jengkol
1450 kg
Rp. 40.000 Rp.50.000
9.
Kentang
700 kg
Rp. 10.000
10.
Kunyit
100 kg
Rp.6000
11.
Petai
110 kg
Rp. 35.000 Rp.40.000
12.
Sawi
100 kg
Rp. 15.000
13.
Tangkil
50 kg
Rp. 5.000
14.
Tomat
1550 kg
Rp. 10.000 Rp.30.000
15.
Wortel
400 kg
Rp.10.000 Rp. 20.000
Tabel 3. Pasokan Pokok Sayuran/Buah di Pasar Kota Rangkasbitung Pada Musimnya
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa terdapat 15 jenis pasokan utama di Pasar
Kota Rangkasbitung. Dari data diatas dapat diketahui jengkol dapat terjual sebanyak 1450 kg
atau 1,45 ton perharinya dan itu artinya banyak limbah kulit jengkol yang terbuang disana.
Pada musimnya di bulan Juni-Agustus di Pasar selalu dipenuhi oleh limbah kulit tumbuhan
biji-bijian ini, karena yang dijual disana hanya biji/dagingnya saja sehingga hal ini menjadi
salah satu faktor penyebab pencemaran lingkungan. Padahal setelah kami meneliti kandungan
dari kulit jengkol dan mencari beberapa informasi dari berbagai sumber kami menemukan
15
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
bahwa didalam kulit jengkol ini terkandung beberapa zat dan vitamin seperti zinc, khrom,
flavonoid, alkoloid, tanin, vitamin A, vitamin B1&B2, dan vitamin C. Vitamin-vitamin
tersebut bermanfaat menghilangkan jerawat secara alami.
NAMA KANDUNGAN
Alkaloid
CARA UJI
KETERANGAN
Positif
mengandung
alkaloid, ditandai
larutan kulit
dengan air
jengkol yang
berwarna keruh.
Positif
Memasukan 1 mL larutan
2
Tanin
mengandung
tanin, ditandai
dengan perubahan
warna menjadi
biru tua
kehitaman.
Positif
mengandung
Vitamin C
vitamin C,
pada pH Indikator
ditandai dengan
perubahan warna
pada nomor 6
16
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
Gambar 9. Alkaloid
perharinya dan itu artinya banyak limbah kulit jengkol yang terbuang setiap harinya. Pada
musimnya di Pasar selalu dipenuhi oleh limbah kulit tumbuhan ini, karena yang dijual disana
hanya biji/dagingnya saja sehingga hal ini menjadi salah satu faktor penyebab pencemaran
lingkungan. Walaupun kulit jengkol kerap dianggap sebagai limbah dan dipandang sebelah
mata oleh masyarakat setempat namun dibalik semua itu tenyata ada beberapa kandungan
yang terdapat didalamnya diantaranya : Zinc, Khromium, Flavonoid, Tanin, Alkaloid, Fosfor,
Vitamin A, Vitamin B1&B2, dan Vitamin C, karena keterbatasan alat kami hanya dapat
menguji beberapa kandungan seperti Alkoloid, Tanin, dan Vitamin C, namun didalam jurnal
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT JENGKOL UNTUK SA-JAGAT (SABUN
JENGKOL ANTI GATAL) oleh Eko,dkk Universitas Islam Indonesi mengatakan di dalam
jurnalnya bahwa Departemen Kesehatan Republik Indonesia juga menyatakan untuk Biji,
kulit batang dan daun jengkol mengandung saponin, flavonoidadan tannin yang kemudian
diperkuat oleh hasil penelitian dari Eka A pada tahun 2007 yang membuktikan buah jengkol
mengandung karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, vitamin C, fosfor, kalsium, zat besi,
alkaloid, steroid, glikosida, tanin, flavonoid dan saponin (Enni & Krispinus, 1998). Alkaloid
positif terdapat kulit jengkol ditandai dengan larutan berwana keruh, tannin positif terdapat
dalam kulit jengkol ditandai dengan perubahan warna pada larutan menjadi biru tua
kehitaman, vitamin C positif terdapat dalam kulit jengkol dengan perubahan warna pada pH
indikator menjadi nomor 6.
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
18
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
1. Zat yang terkandung dalam kulit jengkol ini ada banyak diantaranya : Flavonoid,
Zinc, Khromium, Tanin, Alkaloid, Vitamin A, Vitamin B1&B2, dan Vitamin C.
2. Karena didalam kulit jengkol terdapat beberapa kandungan vitamin yang berfungsi
menghilangkan jerawat secara alami, diantaranya ada flavonoid yang berfungsi sebagai
antibakteri, Zinc berfungsi mempercepat penyembuhan dan pengeringan jerawat,
Kromium berfungsi sebagai pencegahan dan mengurangi infeksi pada kulit serta
mengurangi jerawat, Tanin berfungsi melindungi proses regenerasi jaringan kulit yang
sedang berlangsung akibat kerusakan atau luka pada lapisan diatasnya dan membentuk
antiseptic sehingga pembentukan jaringan kulit baru dapat cepat terselesaikan, serta
membantu flavonoid dalam memerangi bakteri, Alkaloid merupakan senyawa kompleks
yang didalamnya terdapat senyawa aktif saponin. Saponin ini adalah senyawa aktif yang
dapat menghasilkan buih saat berinteraksi dengan air. Memiliki tugas sebagai pembersih
sekaligus antiseptic serta membantu mencerahkan kulit, Fosfor berperan aktif dalam
mengurangi rasa gatal dan penyembuhan luka, Vitamin A memiliki manfaat melindungi
jaringan kulit, mengurangi produksi sebum, memperbaiki struktur kulit serta
mempertahankan kelembaban kulit agar senantiasa terlihat sehat, Vitamin B1 & B2
membantu dalam pertumbuhan dan regenerasi sel kulit, dan Vitamin C sangat efektif
dalam menghilangkan jerawat, melindungi kulit dari infeksi serta meningkatkan
imunitas tubuh. juga mengandung kumpulan anti-bakteri yang dapat membantu
mengembalikan pertumbuhan dan perbaikan jaringan kulit.
3. Cara mengolah kulit jengkol menjadi masker yaitu : pertama cuci bersih kulit jengkol
lalu dijemur hingga kering bisa juga direbus terlebih dahulu setelah itu baru dijemur,
kedua diparut hingga menjadi bubuk yang masih kasar, ketiga ditumbuk hingga menjadi
sangat halus, jika sudah halus selanjutnya campurkan ekstrak kulit jengkol tersebut
dengan air hangat, lalu terakhir oleskan secara merata pada kulit wajah. Masker ini
dapat dipakai seminggu tiga kali dan hasilnya dapat terlihat setelah beberapa kali
pemakaian.
5.2. Saran
1. Para pedagang maupun masyarakat di Pasar Kota Rangkasbitung sebaiknya lebih mampu
untuk kreatifitaskan limbah sekitar menjadi suatu barang atau produk yang bermanfaat untuk
kehidupan manusia, contohnya kita sering melihat limbah kulit jengkol berserakan di Pasar
19
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
Daftar Pustaka
20
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
Joko Elias Hutauruk.2010. Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Kulit Buah Tumbuhan
Jengkol. Universitas Sumatera Utara.
Hutapea.1994. Morfologi Tumbuhan Jengkol (jurnal)
Eko, dkk. 2013. Pemanfaatan Limbah Kulit Jengkol Untuk Sabun Jengkol Anti Gatal.
Universitas Islam Indonesia. (jurnal)
Chusnic, T.P Tim and Andrew J. Lamb. 2005. International Journal of Antimicrobial
Agents: Antimicroba Activities of Flavonoids. School of Pharmacy the Robert Gordon
University. Elsevier. United Kingdom.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia III. Yayasan Sarana Warna Jaya. Jakarta.
Patel, Jay M. 2008. Letgbridge Undergraduate Research Journal: A Review of Potential
Health Benefits of Flavonoids. Volume 3 Number 2. Institute of Chemical Technology.
University of Mumbai. Mumbai. India.
Robinson, Trevoe. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Diterjemahkan.
Oleh Prof. Dr. Kosasih Padmawinata.FMIPA ITB. Penerbit ITB. Bandung.
http://caramenghilangkanbekasjerawatku.blogspot.com/2012/09/pengertian-jerawat-danpenyebabnya.html, diunduh pada hari Senin 3 Maret 2014: 13.51
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22540-5.BAB%20II.pdf diunduh
pada Hari Rabu 5 Maret: 1.16
http://green.kompasiana.com/polusi/2013/02/04/kulit-jengkol-sebagai-bioinsektisida530749.htmlv, diunduh pada hari Senin 3 Maret 2014: 13.56
http://id.wikipedia.org/wiki/Jerawat, diunduh pada hari Selasa 4 Maret 2014: 12.41
http://id.wikipedia.org/wiki/Jering, diunduh pada hari Kamis 6 Maret 2014: 9.33
http://manfaatvitaminc.com/2013/10/cara-menyembuhkan-jerawat-dengan-makanan/ ,diunduh
pada hari Kamis 6 Maret 2014: 8.55
http://menuinternasional.blogspot.com/2013/03/manfaat-dan-kerugian-mengkonsumsi.html?
m=1, diunduh pada hari Rabu 5 Maret 2014: 19.08
http://www.jerawatlewat.com/#proses-terbentuknya-jerawat , diunduh pada hari Selasa 4
Maret 2014: 11.56
21
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
22
SMA Negeri 1 Rangkasbitung
L
A
M
P
I
R
A
N
jengkol/jering)
Pewawancara : Apakah anda sering membuang kulit jengkol?
Narasumber1 : Iya, saya pernah membuangnya. Tapi sering ada beberapa pembeli yang
memintanya.
Narasumber2 : iya, saya sering membuangnya karena dianggap sebagai limbah, meski
terkadang ada beberapa pembeli yang memintanya.
Pewawancara : Apakah bagian kulit jengkol sering dimanfaatkan?
Narasumber1 : Kalo saya pribadi tidak pernah memanfaatkannya, tapi ada pelanggan saya
suka meminta kulit jengkol untuk memanfaatkannya sebagai obat-obatan.
Narasumber2 : saya merasa ragu-ragu akan akan hal itu karena takut ada hal yang
membahayakan, akan tetapi beberapa pembeli yang mungkin
memanfaatkannya.
Pewawancara : Dimanfaatkan sebagai apa kulit jengkol tersebut?
Narasumber1 : Menurut pelanggan saya, kulit jengkol tersebut suka dijadikan sebagai obat
ginjal.
Narasumber2 : ada pelanggan saya yang suka meminta untuk dijadikan sebagai obat darah
tingi dengan cara direbus terlebih dahulu dan kemudian airnya diminum.
Pewawancara : Apakah kulit jengkol dianggap sebagai limbah?
Narasumber1 : Ya, soalnya saya suka membuangnya.
Narasumber2 : saya ragu akan hal itu soalnya ada beberapa yang memintanya namun kadang
juga terbuang sebagai limbah.
Pewawancara : Apakah anda mengetahui manfaat dari kulit jengkol?
Narasumber1 : iya, saya tahu.
Narasumber2 : iya, saya tahu.
Pewawancara : Apakah anda mengetahui kandungan dari kulit jengkol?
Narasumber1 : tidak tahu.
Proses Pembuatan
Uji Kandungan
RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap
: Rosyida Hutami
Nama Panggilan
: Rosyi, Oci
NISN
: 9985697762
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: JL.Surapati No.21
Kel.Muara Ciujung Barat Kec.Rangkasbitung Kab.Lebak
Prov.Banten - 42311
Nama Orangtua
Ayah
Ibu
: Reni Muspitasari
Pekerjaan Orangtua
Ayah
: Pegawai Swasta
Ibu
Hobi
Cita-cita
: Arsitek
Kelas
: XI MIA 2
Riwayat Pendidikan
Motto
: Assobaro Zafiro
Prestasi yang Pernah Diraih : - Juara 1 Lomba ICT Tingkat Sekolah Dasar Tahun 2010
- Juara 1 Lomba Drum Band Tingkat Kabupaten Tahun 2010
- Juara 1 Lomba Marching Band Tingkat Kabupaten Tahun
2012
- Juara 2 LKIS (Lomba Karya Ilmiah Siswa) Tingkat
Kabupaten Tahun 2014
Nama Lengkap
: Sri Mulyani
Nama Panggilan
: Sri
NISN
: 9985959306
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
Nama Orangtua
Ayah
: Sukri (Alm)
Ibu
: Eha
Pekerjaan Orangtua
Ayah
:-
Ibu
: Pedagang
Hobi
Cita-cita
Kelas
: XI MIA 3
Riwayat Pendidikan
: - SDN 2 Rangkasbitung
- SMP Negeri 4 Rangkasbitung
- SMA Negeri 1 Rangkasbitung
Motto
Prestasi yang Pernah Diraih : - Peseta Lomba C3 (Chemistry Creative Contest) UPI
Bandung Tingkat Nasional Tahun 2014
-