Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN PEMBANGUNAN OBJEK WISATA DI DESA KALI KECAMATAN

TOMBATU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

RAVIE GIAN MONONEGE


FLORENCE D. J. LENGKONG
GUSTAF BUDDY TAMPI

Abstrak
sumber daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia perlu dimanfaatkan secara optimal melalui
penyelenggaraan kepariwisataan yang di tunjukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat berdasarkan latar belakang masalah maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa Perencanaan Pembangunan Sektor Pariwisata oleh
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan khususnya di Desa Kali Kecamatan Tombatu.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif penelitian ini bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh objek penelitian. Adapun informan dalam
penelitian diperoleh dari kunjungan lapangan ke lokasi penelitian oleh peneliti, yakni di Tempat Wisata
metode penetapan informan dengan memilih narasumber yang benar-benar mengetahui tentang
permasalahan yang terjadi di tempat wisata alam sehingga mereka akan memberikan informasi secara
tepat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peneliti
Hasil penelitian menunjukkan Bahwa penyusunan rencana program, rencana strategi dan rencana
operasional/pelaksanaan pembangunan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa
Tenggara mengacu pada rencana kebijakan umum pemerintah yaitu sesuai Undang - Undang No. 10
Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Tujuannya agar dalam penyusunan rencana program didaerah serta
pelaksanaannya tidak terjadi tumpang tindih tapi program berjalan searah dan selaras dimulai dari tingkat
pusat provinsi sampai ke tingkat Kecamatan dan Desa.

Kata kunci : Perencanaan, Pembangunan, Objek Wisata

Abstract
Resources owned by the Indonesian nation need to be optimally utilized through the implementation of
tourism in the show to increase the national income in order to improve the welfare and prosperity of
the people based on the background of the problem then this research aims to know what tourism sector
development planning by the Department of Tourism and Culture, especially in the village Kali
subdistrict Tombatu.
The type of research used in this study is a descriptive research study that intends to understand the
phenomenon of what is experienced by the research object. The informant in the research was obtained
from the field visit to the research site by the researchers, namely in the tourist attractions method of
determination of the informant by choosing a resource that really knows about the problems that occur
in the natural tourist areas so that they will provide information precisely according to what is required
by researchers
The results showed that the preparation of the program plan, strategy and operational
plan/Development implementation by the Department of Culture and Tourism of southeast Minahasa
Regency refers to the general policy plan of the government as per Act No. 10-year 2009 on tourism.
The goal is to make the program plan in the area and its implementation does not overlap but the
program goes in a direct and aligned starting from the provincial central level to the level of the district
and village.

Keywords: planning, development, attraction


PENDAHULUAN serta karena letak geografis negara Indonesia
Menurut Undang-undang No. 25 sebagai negara tropis yang menghasilkan
Tahun 2000 tentang Program Pembangunan keindahan alam dan satwa.
Nasional disebutkan bahwa tujuan Indonesia memiliki wilayah yarlg
pembangunan pariwisata adalah: sangat luas dengan didukung sumber daya
a) mengembangkan dan memperluas alam yang beraneka ragam yang berpotensi
diversifikasi produk dan kualitas untuk diolah dan dimanfaatkan. Selain itu
pariwisata nasional; negara Indonesia juga kaya akan seni budaya
b) berbasis pada pemberdayaan masyarakat, daerah, adat istiadat, peninggalan sejarah
kesenian dan sumber daya (pesona) alam terdahulu dan yang tidak kalah menarik
lokal dengan memperhatikan kelestarian adalah keindahan panorama alamnya yang
seni dan budaya tradisional serta cukup potensial untuk dikembangkan dengan
kelestarian lingkungan hidup setempat baik. Ternyata pariwisata dapat diandalkan
dan; untuk meningkatkan kesejahteraan
c) mengembangkan serta memperluas pasar masyarakat dan pembangunan nasional
pariwisata terutama pasar luar negeri. (Yoeti, 2008, h.4).banyak juga objek wisata
Indonesia terus berupaya yang ada di Indonesia yang telah terkenal
meningkatkan sektor pariwisata, yang tidak hanya di dalam negeri maupun di luar
diharapkan terus mampu meningkatkan negeri. Oleh sebab itu perencanaan
kesempatan kerja, pendapatan masyarakat pembangunan sektor pariwisata di Indonesia
serta berkontribusi pada produk domestik dilakukan oleh seluruh wilayah di Indonesia
bruto, hal ini sesuai dengan kajian bahwa maka dibentuklah Departemen Kebudayaan
kalau mesin penggerak penyerapan tenaga dan Pariwisata di tingkat nasional dan Dinas
kerja pada abad ke - 19 adalah pertanian, pada Kebudayaan dan Pariwisata di tingkat Daerah.
abad ke - 20 adalah industri manufacturing Keadaan potensi pariwisata yang
dan pada abad ke - 21 adalah pariwisata. cukup kompetitif tersebut maka pemerintah
Dan juga Pembangunan daerah berusaha untuk meningkatkan sektor
merupakan salah satu bagian dari pariwisata sebagai salah satu pemasukan
pembangunan nasional yang tidak dapat devisa. Perhatian pemerintah terhadap sektor
dilepaskan dari prinsip otonomi daerah.Untuk pariwisata salah satunya ditunjukkan dengan
tnendukung penyelenggaraan otonomi daerah dikeluarkannya undang-undang nomor 9
tersebut dibutuhkan kewenangan yang luas, tahun 1990, dimana dijelaskan bahwa modal
nyata, dan bertanggung jawab di tiap- tiap berupa sumber daya buatan yang dimiliki oleh
daerah tersebut. Sebagai tindak lanjut bangsa Indonesia perlu dimanfaatkan secara
penyelenggaraan otonomi daerah dengan optimal melalui penyelenggaraan
dikeluarkannya undang-undang Nomor 32 kepariwisataan yang di tunjukan untuk
Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah meningkatkan pendapatan nasional dalam
yang merupakan kebijakan yang lahir dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan
rangka menjawab dan memenuhi tuntutan kemakmuran rakyat, memperluas dan
reformasi dan semangat pembaharuan tentang meratakan kesempatan berusaha dan lapangan
demokratisasi antara hubungan pusat dan pekerjaan, mendorong pembangunan daerah,
daerah serta upaya pemberdayaan daerah. memperkenalkan dan mendayagunakan objek
Negara Indonesia seperti yang kita ketahui dan daya tarik wisata Indonesia serta
merupakan salah satu negara berkembang memupuk rasa cinta tanah air dan mempererat
yang memiliki berbagai macam potensi persahabatan antar bangsa.
pariwisata, baik wisata alam maupun wisata Pengembangan pariwisata juga
budaya karena Indonesia memiliki bermacam- memberikan keuntungan bagi daerah, serta
macam suku, adat-istiadat, dan kebudayaan masyarakat yang tinggal di sekitar daerah
tujuan wisata tersebut. Hal inilah yang harus direncanakan secara baik, karena tanpa
kemudian mendorong semangat bagi ada rencana yang matang, dikhawatirkan
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah pariwisata sebagai suatu industri akan
untuk memajukan pariwisata, dengan jalan memberikan dampak yang tidak
memperbaiki fasilitas yang ada membangun menguntungkan.
fasilitas lain di daerah wisata. Dengan Upaya menigkatkan peran
dikeluartannya UU No. 22 Tahun 1999 kepariwisataan, sangat terkait antara barang
tentang Pemerintah Daerah, dimana di berupa obyek wisata sendiri yang dapat dijual
dalamnya juga diatur tentang dengan sarana dan prasarana yang
penyelenggaraan otonorni daerah menjadikan mendukungnya yang terkait dalam industri
sektor pariwisata sebagai alternatif pilihan pariwisata.Usaha mengembangkan suatu
yang dapat memberikan kontribusi pada daerah tujuan wisata harus memperhatikan
peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. keberadaan suatu daerah tujuan wisata. (Zain
Menurut Yoeti (1990) Dinas dan Taufik, 2011 dalam Ayati, 2013).
Pariwisata adalah badan kepariwisataan yang Provinsi Sulawesi Utara yang merupakan
dibentuk oleh pemerintah sebagai suatu badan salah satu provinsi di Indonesia juga memiliki
yang diberi tanggung jawab dalam banyak sekali tempat-tempat pariwisata yang
pengembangan dan pembinaan bagus dan tidak kalah manarik dengan
kepariwisataan pada umumnya baik tingkat provinsi yang lain.
nasional maupun ditingkat daerah. Potensi Kabupaten Minahasa Tenggara
wisata Indonesia yang berupa 17.508 pulau- sebagai salah satu daerah di Provinsi Sulawesi
pulau yang terbentang sejauh 5.120 km Utara yang memiliki berbagai sektor
dengan iklim tropis sejuk baik di darat pariwisata yang cukup banyak dengan
maupun di pantai dan laut. Tetapi berdasarkan prospek ke depan sangat menjanjikan. Masih
data statistik Organisasi Pariwisata Dunia dari banyak Sektor Pariwisata yang akan di
1,3 miliar orang wisatawan di dunia hanya 4 bangun dan masih perlu juga di kembangkan
juta saja yang berkunjung ke Indonesia untuk dapat di kenal oleh daerah-daerah lain
sementara sisanya banyak berkunjung ke dan juga kegiatan Dinas Pariwisata dan
Malaysia, Thailand, dan negara Eropa. Kebudayaan dan Pernerintah juga mempunyai
Melihat perrnasalahan di atas arlinya minat kewenangan yang luas untuk menentukan
para wisatawan untuk berkunjung ke objek arah dan kebijakan pembangunan daerah
wisata Indonesia maupun lokal rendah, karena perlu juga metnbawa dampak yang luas
selama ini pariwisata Indonesia masih kurang terhadap kehidupan perekonomian.
maksimal dalam mengembangkannya. Upaya Pemerintah Kabupaten
Pariwisata adalah berbagai macam Minahasa Tenggara didalam perencanaan
kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai pembangunan sektor pariwisata adalah untuk
fasilitas serta layanan yang disediakan memenuhi standart kenyamanan bagi para
masyarakat, pengusaha, pemerintah pusat, pengunjung yang datang di tempat-tempat
dan pemerintah daerah. (UU No. 10/ 2009 wisata yang ada di Kabupaten Minahasa
tentang Kepariwisataan). Pengembangan Tenggara untuk dapat merangsang
kepariwisataan di Indonesia saat ini semakin perekonomian kerakyatan di daerahnya
penting tidak saja dalam rangka sehingga berdampak pada kesejahteraan
meningkatkan penerimaan devisa negara, rakyat.Untuk mengoptimalkan pembangunan
diharapkan juga dapat memperluas daerah di Kabupaten Minahasa Tenggara
kesempatan berusaha, disamping memberikan dilandaskan berdasarkan Peraturan Daerah
lapangan pekerjaan baru untuk mengurangi Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 8
pengangguran. Pengembangan pariwisata itu Tahun 2014 tentang Perencanaan
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang
Kabupaten Minahasa Tenggara, yang di melaksanakan pembangunan di sektor
dalamnya sudah termasuk dalam perencanaan pariwisata. Sektor pariwisata memerlukan
pembangunan wilayah. Oleh sebab itu di suatu strategi yang dengan pola
dalam pencapaian perencanaan pembangunan pengembangan kepariwisataan yang
perlu diperhatikan agar dapat dibenahi terencana atau tersususn agar potensi yang
ataupun ditingkatkan dan dikembangkan dimiliki bisa dikernbangkan secara optimal
pembangunan pariwisata yang ada. Melalui dan juga dapat menarik wisatawan untuk
prinsip-prinsip perencanaan pembangunan datang di Kabupaten Minahasa Tenggara. Di
merupakan hal yang dapat mencapai tujuan dalam memajukan sektor pariwisata di tingkat
dari perencanaan pembangunan itu sendiri. daerah peran pemerintah daerah sebagai
Meskipun demikian perencanaan motor penggerak dan selanjutnya memberikan
pembangunan belum sepenuhnya diharapkan kewenangan penuh kepada Dinas Pariwisata
terjadi. Berdasarkan pra penelitian yang saya dan Kebudayaan Daerah Kabupaten Minahasa
lakukan masih banyak yang perlu Tenggara dalam perencanaan pembangunan
diperhatikan melihat tempat-tempat wisata kepariwisataan.
yang ada perlu dikembangkan dan Oleh sebab itu dengan masih banyak
direncanakan untuk terciptanya ketertarikan pembangunan yang harus di rencanakan oleh
wisatawan untuk datang di Kabupaten Pemerintah dan Dinas Pariwisata dan
Minahasa Tenggara dan juga penataan kebudayaan di Kabupaten Minahasa Tenggara
kawasan wisata masih terlihat kurang khususnya objek – objek wisata di Kecamatan
mengikuti teknis penataan ruang dan juga Tombatu dan agar hal tersebut dapat muncul
masih banyak ditemui masalah seperti belum ke permukaan maka penulis tertarik memilih
terakornodir, jalur akses masuk ke tempat sebuah judul penelitian yaitu : “ Perencanaan
wisata yang sempit dan masih kurangnya Pembangunan Objek Wisata di Desa Kali
tempat parkir, tidak adanya sarana umum, Kec. Tombatu Kabupaten Minahasa
seperti tidak adanya Tempat Sampah, WC Tenggara”.
umum, Warung Makan di sekitar tempat
TINJAUAN PUSTAKA
wisata.
Konsep Perencanaan
Tidak hanya itu saja keamananpun
Perencanaan ialah sejumlah kegiatan
perlu diperhatikan melihat sudah banyak
yang ditentukan sebelumnya untuk
wisatawan dari luar daerah yang sudah pernah
dilaksanakan pada suatu priode tertentu dalam
berkunjung. Masalah lain juga dirasakan oleh
rangka mencapai tujuan yang
lingkungan sekitar, dampak lingkungan
ditetapkan.Beberapa ahli memberikan
pengembangan pariwisata berbentuk alamiah
pengeftian perencanaan. Menurut Bintoro
maupun buatan manusia merupakan hal yang
Tjokroaminoto, perencanaan ialah proses
terpenting dalam pembangunan industri
mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara
wisata karena ketika wisatawan mulai datang
sistimatis yang akan dilakukan untuk
maka perubahan terhadap lingkungan fisik
mencapai tujuan tertentu.
maupun biologis tentunya akan terjadi, maka
Perencanaan pada hakekatnya adalah
dibentuk sebuah kebijakan dalam menata
proses pengambilan keputusan atas sejumlah
sebuah pengembangan wisata khusunya di
alternatif (pilihan) mengenai sasaran dan cara-
wisata alam.
cara yang akan dilaksanakan di masa yang
Masih banyak hambatan dan
akan datang guna mencapai tujuan yang
rintangan yang harus dihadapi terutama jika
dikehendaki serta pemantauan dan
tidak didukung oleh masyarakat sekitar
penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang
tempat wisata. Di sinilah pentingnya
peraturan dan kesadaran dari pemerintah
dilakukan secara sistimatis dan persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain
berkesinambungan. secara holistic dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
Konsep Pembangunan
suatu konteks khusus yang alamiah dengan
Pembangunan merupakan proses
memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
untuk melakukan perubahan (Riyadi dan
Dalam penelitian kualitatif
Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).
instrumennya adalah orang atau human
Siagian (1994) memberikan pengertian
instrument. yaitu peneliti sendiri.Untuk dapat
tentang pembangunan sebagai “Suatu usaha
menjadi instrument, maka peneliti harus
atau rangkaian usaha pertumbuhan dan
memiliki bekal teori dan wawasan yang luas,
perubahan yang berencana dan dilakukan
sehingga mampu bertanya, menganalisis,
secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan
memotret, dan mengkontruksi situasi sosial
pemerintah, menuju modernitas dalam rangka
yang diteliti menjadi lebih jelas dan
pembinaan bangsa (nation building)”.
bermakna.Data yang dihasilkan berbentuk
Pembangunan (development) adalah
kata-kata, kalimat untuk mengekplorasi
proses perubahan yang mencakup seluruh
bagaimana kenyataan sosial yang terjadi
system sosial, seperti politik, ekonomi,
dengan mendeskripsikan hal-hal yang sesuai
infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan
dengan masalah dan unit yang diteliti.
teknologi, kelen-rbagaan, dan budaya
Penelitian dengan menggunakan pendekatan
(Alexander 1994).
kualitatif diharapkan dapat mengungkapkan
Konsep Sektor Pariwisata peristiwa atau kejadian sebenarnya
Kodhyat menyatakan bahwa dilapangan.
pariwisata adalah suatu fenomena yang timbul Dengan melihat masalah-masalah
oleh salah satu bentuk kegiatan manusia, yaitu yang terjadi dilapangan, maka variabel
kegiatan yang disebut perjalanan (travel). tunggal yang akan diteliti atau dikaji dalam
Dimana perjalanan untuk memenuhi rasa penelitian ini adalah Perencanaan
ingin tahu, untuk keperluan yang bersifat pembangunan objek wisata di Desa Kali Kec.
rekreatif dan edukatif, dikategorikan sebagai Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara.
kegiatan wisata (Kodhyat, 1996:1).
Fokus Penelitian
Sementara itu A. J. Burkart dan S.
Fokus atau titik perhatian dalam
Medlik mengungkapkan bahwa "Tourism,
penelitian ini adalah Perencanaan
past, present and future", berbunyi pariwisata
Pembangunan objek wisata di Desa Kali Kec.
berarti perpindahan orang untuk sementara
Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara.
(dan) dalam jangka waktu pendek ke
Dalam penelitian ini akan ditelaah melalui 4
tujuantujuan di luar tempat dimana mereka
tahap perencanaan pembangunan
biasanya hidup dan bekerja, dan kegiatan-
sebagaimana yang dikemukakan oleh Riyodi
kegiatan mereka selama tinggal di tempat-
dan Broto Kusumah.
tempat tujuan itu (Soekadijo, 1997:3)
1. Rencana Kebiajak Umum
METODE PENELITIAN 2. Rencana Program
Jenis Penelitian 3. Rencana Strategis
Jenis penelitian yang digunakan 4. Rencana Operasional / Pelaksanaan
dalam penelitian ini adalah penelitian
deskripstif. Moleong (2007:6) metode Sumber Data
penelitian deskriptif dengan pendekatan Dalam penelitian ini, data yang digunakan
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud adalah sebagai berikut :
untuk memahami fenomena tentang apa yang 1. Data Primer
dialami oleh objek penelitian seperti perilaku,
Data primer merupakan sumber data Oleh sebab itu untuk memperoleh
yang diperoleh langsung dari sumber data guna informan yang dimaksud adalah
(tidak melalui media perantara). Data sebagai berikut :
primer dapat berupa opini subyek (orang) a. Kepala Dinas 1 orang
secara individual atau kelompok, hasil b. Sekretaris Dinas 1 orang
observasi terhadap suatu benda (fisik), c. Kepala Bidang 1 orang
kejadian atau kegiatan, dan hasil d. Staff 1 orang
pengujian.Metode yang digunakan untuk e. Kepala Sub Bagian Perencanaan 1 orang
rnendapatkan data primer yaitu melalui f. Pemerintah Desa Kali 1 orang
metode survei dan observasi. Pada g. Camat Tombatu 1 orang
penelitian ini, data prir,rer yang akan h. Pengunjung wisata 2 orang
peneliti dapatkan adaiah berasal dari i. Masyarakat sekitar 1 orang
metode wawancara dan hasil obeservasi
pada Masyarakat dan Juga Di Dinas Teknik Pengumpulan Data
Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Teknik pengumpulan data merupakan
Minahasa Tenggara. langkah yang paling penting dalam penelitian
2. Data Sekunder karena bertujuan untuk memperoleh data agar
Data sekunder merupakan sumber data dapat dianalisis.Adapun teknik pengumpulan
penelitian yang diperoleh secara tidak data yang peneliti lakukan yaitu melalui
langsung memalui media perantara observasi, wawancara, dan dokumentasi.
(diperoleh dan dicatat oieh pihak lain). a. Observasi
Data sekunder umumnya berupa bukti, Observasi (pengamatan) dapat
catatan atau laporan historis yang telah diklasifikasikan atas pengamatan melalui
tersusun dalam arsip (data documenter) cara berperan serta (partisipan) dan yang
yang dipublikasikan dan yang tidak tidak berperan serta (non partisipan).
dipublikasikan. Pada pengamat hanya melakukan satu
fungsi, yaitu mengadakan pengamatan
Informan Penelitian saja. Sedangkan pengamatan berperan
Informan penelitian adalah orang serta melakukan dua peranan sekaligus,
yang memberikan informasi yang diperlukan yaitu sebagai pengamat dan sekaligus
selama proses penelitian. Menurut Sugiyono menjadi anggota resmi dari kelompok
(2014:221), penentuan sampel atau informan yang diamati (Moleong, 2007 :176).
dalam penelitian kualitatif berfungsi untuk Pada penelitian ini peneliti melakukan
mendapatkan informasi yang maksimum. pengamatan melalui melihat langsung Di
Adapun intorman dalam penelitian diperoleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam
dari kunjungan lapangan kelokasi penelitian Perencanaan Pembangunan pariwisata
oleh peneliti, yakni di Tempat Wisata serta khususnya di Desa Kali Kec. Tombatu
Kepala Dinas dan beberapa pengunjung yang karena dalam penelitian ini peneliti tidak
datang dan Masyarakat di sekitar tempat terlibat untuk membantu Dinas
wisata yang dipilih secara purposive Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten
sampling, yaitu merupakan metode penetapan Minahasa Tenggara dalam menjalankan
informan yang dibutuhkan atau dengan program Pengelolaan Tempat Wisata.
memilih narasumber yang benar-benar Peneliti hanya melakukan pengamatan
mengetahui tentang permasalahan yang saja untuk mengetahui kondisi dari objek
terjadi di tempat wisata alam sehingga mereka peneltian. Serta mengobservasi
akan memberikan informasi secara tepat bagaimana Dinas Kebudayaan Dan
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peneliti. Pariwisata dalam pembangunan tempat
wisata alam atau bagian yang bertugas
dalam pernmbangunan tempat wisata Teknik Analisa Data
tersebut dengan cara rnelihat dan Dalam penelitian kualitatif, kegiatan
mengamati proses yang dilakukan badan analisis data diperoleh sejak sebelum,
perencanaan dan pembangunan tempat memasuki lapangan, selama di lapangan dan
wisata alam dari segi perencanaan setelah selesai dilapangan. Namun faktanya
sampai pembangunan yang dilakukan analisis data kualitatif berlangsung selama
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata dan proses pengumpulan data. Data terkumpul
lain sebagainya. harus diolah sedemikian rupa sehingga
b. Wawancara menjadi informasi yang dapat digunakan
Menurut Moleong dalam Herdiansyah dalam menjarvab perumusan masalah yang
(2012:118). wawancara merupakan diteliti. Aktivitas dalam analisis data kualitatif
percakapan dengan maksud dilakukan secara interaktif dan berlangsung
tertentu.Percakapan dilakukan oleh dua secara terus menerus sampai tuntas, sehingga
pihak, yaitu pewawancara yang datanya sudah jenuh.
mengajukan pertanyaan dan Untuk lebih jelasnya Sugiyono
terwawancara yang memberikan (2014:245) mengemukakan aktivitas dalam
jawaban atas pertanyaan analisis datayaitu meliputi :
tersebut.Selanjutnya Corden dalam a. Data Reduction (Reduksi Data)
Herdiansyah (2012:118) meyatakan Reduksi data merujuk pada proses
bahwa wawancara merupakan pemilihan, pemfokusan,
percakapan antar dua orang yang salah penyederhanaan, abstraksi, dan
satunya bertujuan untuk menggali dan pentransformasian data mentah yang
mendapatkan informasi untuk suatu terjadi dalam catatan-catatan lapangan
tujuan tertentu. tertulis. Sebagaimana kita ketahui
c. Dokumentasi reduksi data terjadi secara kontinyu
Metode pengumpulan data selanjutnya melalui kehidupan suatu proyek yang
yakni studi dokumentasi. Herdiansyah diorientasikan secara kualitatif. Reduksi
(2012:143) mendefiniskan studi data antisipasi tedadi sebagaimana
dokumentasi adalah merupakan salah diputuskan oleh peneliti yang mana
satu cara yang dapat dilakukan peneliti kerangka konseptual, situs, pertanyaan
kualitatif untuk mendapatkan gambaran penelitian, pendekatan pengumpulan
dari sudut pandang subjek melalui suatu data untuk dipilih.
media terlulis dan dokument lainnya b. Data Display (Model Data)
yang ditulis atau dibuat langsung oleh Langkah utama yang kedua dari kegiatan
subjek yang bersangkutan. Metode ini analisis data adalah model data. Model
digunakan untuk pengumpulan data didefiniskan sebagai suatu kumpulan
tentang hal-hal yang berhubungan informasi yang tersusun yang
dengan penelitian seperti : struktur membolehkan pendeskripsian
organisasi. gambaran umum Dinas kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten c. Conclusion Drawing (Verivication)
Minahasa Tenggara, letak geografis, Langkah ketiga dari analisis adalah
sejarah berdirinya tempat wisata, table penarikan verifikasi kesimpulan.Dari
atau grafik dan hal-hal yang berkaitan permulaan pengumpulan data, peneliti
dengan penelitian. Metode ini digunakan kualitatif mulai memutuskan apakah
untuk melengkapi data-data yang makna sesuatu, mencatat keteraturan,
diperoleh dari wawancara dan observasi pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang
yang disebutkan diatas mungkin, alur kausal, dan proposisi-
proposisi. Peneliti yang kompeten dapat
menangani kesimpulan-kesimpulan ini untuk membangun kesadaran masyarakat
secara jelas, memelihara kejujuran dan mengenai pelestarian nilai – nilai kebudayaan
kecurigaan tetapi kesimpulan masih jauh, yang dianut dan dikembangkan oleh
baru mulai dan pertama masih sama masyarakat sebagai warisan budaya leluhur
kemudian meningkat menjadi eksplisit nenek moyang mereka yang mempunyai nilai
dan mendasar. spiritual religious dalam membangun
Kesimpulan akhir mungkin tidak terjadi semangat atau jiwa kebangsaan serta rasa
hingga pengumpulan data selesai, nasionalisme yang tinggi bagi kehidupan
tergantung pada ukuran kopus dari berbangsa dan bernegara dalam konteks
catatan lapangan, pengodean, kedaerahan dapat memperkokoh semangat
penyimpanan, dan meode-metode dan jiwa persatuan atau gotong royong dalam
perbaikan yang digunakan, pengalaman membantu sesama serta peduli terhadap
peneliti. lingkungan kehidupan yang ada disekitarnya
yang bermakna melestarikan lingkungan alam
HASIL DAN PEMBASAHAN
atau menjaga keindahan alam sehingga
Hasil Penelitian
manusia dapat hidup secara berdampingan
Dari hasil wawancara dengan seluruh
dengan alam sekitar dan dapat menikmati
informan mengenai perencanaan
panorama alam yang indah dan menyejukan
pembangunan objek wisata di Desa Kali
atas dasar itulah kemudian pemerintah
Kecamatan Tombatu Kabupaten Minahasa
membuat suatu rencana kerja yang disusun
Tenggara maka dapatlah dideskripsikan
berdasarkan urutan skala prioritas agar
sebagai berikut :
pelaksanaannya dapat dilakukan secara
Responden 1. Inisial S. T (kepala
bertahap sesuai dengan rencana yang telah
Dinas BUDPAR Mitra) ditanya mengenai
ditetapkan. Menyangkut pembangunan akses
penyusunan rencana kerja Dinas Kebudayaan
jalan menuju objek wisata Lesung Batu Ratu
dan Pariwisata Kabupaten Minahasa
Oki di Desa Kali telah masuk dalam rencana
Tenggara, responden menjawab bahwa dalam
dan menjadi skala prioritas Dinas
penyusunan rencana pembangunan jangka
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mitra,
menengah khususnya Dinas Kebudayaan dan
tinggal menunggu pelaksanaannya oleh pihak
Pariwisata senantiasa mengacu pada rencana
yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai
kebijakan umum pemerintah provinsi serta
pelaksana kegiatan tersebut, untuk itu kami
rencana umum pemerintah daerah. Hal
menghimbau kepada masyarakat agar turut
tersebut dimaksudkan agar dalam penyusunan
berpartisipasi dalam menjaga dan memelihara
rencana kebijakan umum pemerintah pusat,
kekayaan alam yang dianugerahkan Tuhan
pemerintah provinsi serta rencana umum
kepada kita.
pemerintah daerah hal tersebut dimaksudkan
Hal senada disampaikan oleh
agar dalam penyusunan rencana tidak terjadi
responden 2 inisial RK (Sekretaris Dinas
tumpeng tindih program semua harus berjalan
Pariwisata) respopnden mengatakan bahwa
searah dan selaras mulai dari tingkat pusat,
dalam rencana pembangunan bidang
provinsi, kabupaten sampai pada tingkat desa.
pariwisata telah disusun rencana program
Penyusunan rencana juga harus melibatkan
berdasarkan urutan skala prioritas sehingga
berbagai unsur masyarakat sehingga rencana
pelaksanaannya dapat dilakukan secara
yang dituangkan kedalam program dapat
bertahap sesuai ketersediaan anggaran yang
mengakomodir kepentingan seluruh
ada karena sangat mustahil jika apa yang
masyarakat sampai pada lapisan terbawah
direncanakan dapat dilaksanakan sekaligus
yaitu masyarakat desa.
sedangkan pedoman penyusunan rencana
Rencana pembangunan dinas
program dan kegiatan serta anggarannya
kebudayaan dan pariwisata Mitra ditujukan
mengacu pada rencana program kebijakan
umum. Namun untuk mengatur teknis terwujudnya pembangunan pariwisata di
pelaksanaannya diserahkan pada daerah Kabupaten Minahasa Tenggara.
masing - masing dan khusus untuk Kabupaten Responden 5 inisial J. M (Kepala
Minahasa Tenggara. Teknis pelaksanaannya Desa) ditanya tentang pelaksanaan rencana
dilakukan oleh pemerintah daerah melalui program pembangunan objek wisata yang ada
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten di desa kali. Responden menjawab bahwa
Minahasa Tenggara. objek wisata Lesung Batu Ratu Oki memang
Responden 3. Inisial H. W (Kepala sudah masuk dalam rencana pemerintah
Bidang Objek Wisata) ditanya mengenai arah daerah untuk dikembangkan dan sesuai
rencana program dan kebijakan yang dibuat program untuk tahap awal akan dilakukan
oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pembukuan akses jalan masuk ke lokasi objek
Kabupaten Minahasa Tenggara dalam rangka wisata karna sesuai informasi yang kami
pembangunan serta pengembangan objek terima bahwa anggarannya sudah ada tinggal
wisata, responden menjawab bahwa rencana menunggu pelaksanaannya jadi kami sebagai
program dan kebijakan Dinas Kebudayaan pemerintah di desa ikut mendukung program
dan Pariwisata Kabupaten Mitra telah pemerintah dan kami akan bersama – sama
dituangkan dalam RENSTRA DIKBUDPAR mengawal pelaksanaan pekerjaannya serta
namun pelaksanaannya dilakukan secara mengamankannya agar tidak dirusak oleh
bertahap berdasarkan skala prioritas serta orang – orang yang tidak bertanggung jawab.
kemampuan anggaran yang tersedia namun Kami juga akan mengajak masyarakat untuk
untuk program pengembangan destinasi turut serta berpartisipasi dalam menjaga
wisata, pengembangan objek wisata unggulan kekayaan alam serta budaya yang ada di Desa
serta pengembangan daerah tujuan wisata Kali.
nampaknya menjadi skala prioritas dalam Hal ini juga langsung mendapat
rencana pembangunan kepariwisataan dukungan dari salah satu warga masyarakat
Kabupaten Mitra saat ini. sebagai responden 6 dengan inisial A. K yang
Peryataan tersebut dibenarkan oleh mengatakan bahwa kami sebagai warga
Responden 4 inisial O. K (Camat Tombatu) masya rakat akan ikut menjaga serta
dikatakan bahwa pengembangan destinasi mengamankan program pemerintah yang
wisata di Kabupaten Mitra sudah menjadi dilaksanakan di Desa Kali karena ini juga
skala prioritas pemerintah daerah. Hal ini menyangkut kepentingan masyarakat apabila
dapat dibuktikan dari beberapa kegiatan yang objek wisata disini dapat dikembangkan
dilakukan Bupati Mitra dalam rangka otomatis akan mendatangkan nilai ekonomis
mempromosikan berbagai potensi wisata di bagi masyarakat itu sendiri karna kami sud ah
Kabupaten Mitra seperti misalnya dapat berjualan apa saja yang diperlukan oleh
melaksanakan pagelaran seni budaya baik di pengunjung dilokasi objek wisata tersebut.
tingkat provinsi, tingkat pusat sampai ke Demikian pula dengan adanya objek wisata
mancanegara bahkan pada akhir – akhir ini Lesung Batu Ratu Oki ini ada di Desa Kali
pemerintah daerah melakukan terobosan maka Desa Kali akan menjadi terkenal dimana
melalui penandatanganan MOU dengan – mana baik dalam negeri maupun luar negeri.
pemerintah bali untuk menjalin kerjasama Responden 7 inisial C. H
kemitraan dalam bidang pariwisata. Kami (Pengunjung Wisata) ditanya mengenai daya
sebagai pemerintah Kecamatan merasa Tarik wisata Lesung Batu Rat u Oki
bangga atas berbagai upaya yang telah responden menjawab bahwa, objek wisata
dilakukan pemerintah Kabupaten Mitra dalam tersebut sangat menarik di kunjungi karena
mempromosikan potensi wisata dan kami memiliki nilai sejarah selain itu bentuk batu
sangat mendukung dengan melaksanakan apa yang menyerupai model lesung atau lisung
yang telah di programkan pemerintah demi oleh masyarakat setempat dipercayai sebagai
batu keramat dan ketika mendengar legenda keindahan akan sosial budaya Indonesia. Oleh
cerita lesung batu ratu oki yang disampaikan karena itu Indonesia tidak pernah sepi oleh
oleh pemandu wisata dari penduduk desa para pelancong mancanegara yang ingin
setempat maka banyak hal yang dapat dipetik secara langsung menikmati pariwisata di
dari cerita legenda tersebut yang bermakna Indonesia.
seorang anak manusia yang tangguh Oleh sebabnya pariwisata Indonesia
memperjuangkan hidup walau dalam memiliki peran penting terhadap negara, salah
kesulitan dan pada akhirnya menjadi seorang satunya bidang ekonomi. Pariwisata di
pemenang yang oleh masyarakat setempat Indonesia yang merupakan salah satu industri
diberi julukan ratu oki atau raja besar. sekaligus pembantu perekonomian Indonesia
dan merupakan program ekonomi kreatif
Pembahasan
negara. Kemampuan sektor pariwisata di
Undang-Undang Republik Indonesia
Indonesia dalam menghasilkan devisa telah
nomor 10 tahun 2009 bab 1 pasal 1 bagian
memposisikan pariwisata sebagai komoditi
ketentuan umum menjelaskan bahwa
ekspor yang penting di samping migas.
kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan
Seperti tragedi yang terjadi pada tahun 2002
yang terkait dengan pariwisata dan bersifat
dan 2003. Meskipun telah mengalami tragedi
multidimensi serta multidisiplin yang muncul
Bom Bali di Kuta pada tahun 2002 silam,
sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan
namun nilai devisa pasca tragedi tersebut
negara serta interaksi antara wisatawan dan
masih tinggi yaitu sebesar 4,496 milyar dolar
masyarakat setempat, sesama wisatawan,
dan pada tahun 2003 sebesar 4.037 milyar
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
dolar (Prof. Dr. I Gede Pitana M.Si. 2005).
pengusaha.
Dalam RPJMN 2004 – 2009
Penjelasan tersebut menegaskan
memaparkan bahwa pada tahun 2003 total
bahwa Pemerintah Republik Indonesia serius
jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke
untuk memaksimalkan kekayaan alam
Indonesia melalui 13 pintu masuk hanya
Indonesia untuk kemudian dijadikan sebagai
mencapai 3,7 juta orang, turun sekitar 9,8
industri yang dapat menyokong
persen dibandingkan dengan periode yang
perekonomian Negara Indonesia. Selain itu,
sama tahun sebelumnya. Penurunan ini
Pemerintah juga mengharapkan partisipasi
disebabkan oleh belum pulihnya iklim
para pengusaha dan seluruh masyarakat
pariwisata di Indonesia pasca Tragedi Bali
Indonesia tentunya untuk terjun langsung
serta meningkatnya ketidakamanan
dalam memajukan pariwisata Indonesia.
internasional berkaitan dengan merebaknya
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan
aksi terorisme di beberapa belahan dunia.
pariwisata ini menjadi hal yang positif sebagai
Sejak triwulan III/2003 arus wisatawan asing
pemantau akan transparansi serta
mulai pulih. Selama sebelas bulan pertama
menimbulkan interaksi antara masyarakat
tahun 2004 arus wisatawan asing yang masuk
dengan Pemerintah Indonesia secara
melalui 13 pintu utama meningkat sekitar 24,0
langsung, sebagaimana negara yang
persen.
demokratis.
Keunggulan pariwisata Indonesia
Pada kenyataanya pariwisata
membawa keuntungan tersendiri bangsa ini.
Indonesia memang memiliki pesona dan daya
Pariwisata Indonesia mendapatkan banyak
tarik tersendiri bagi wisatawan domestik pada
kategori penghargaan dunia dari PBB belum
umumnya dan wisatawan mancanegara pada
lama ini yaitu kategori Innovation
khususnya. Keistimewaan alam Indonesia
Enterprises, kategori Coral Reef Reborn in
pada setiap sudutnya selalu menjadi hal yang
Pemuteran Bali dan kategori Innovation
dirindukan, belum lagi aneka ragam budaya di
Public Policy and Goverment (Ibo 2016).
dalamnya yang menambah harmonisasi
Keunggulan wisata Indonesia merupakan
salah satu anugrah Tuhan yang tiada tara, PENUTUP
kondisi alam yang nan elok menghasilkan Kesimpulan
berbagai macam objek serta budaya yang Bertitik tolak pada uraian – uraian
beragam di Indonesia. Hal tersebut tentu akan sebelumnya serta hasil penelitian yang
menjadi potensi Indonesia sebagai destinasi dilakukan maka dapatlah dikemukakan
wisata yang berskala internasional. beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Persaiangan dalam bidang ekonomi 1. Bahwa penyusunan rencana program,
setiap negara pasca perang dunia II semakin rencana strategi dan rencana
ketat. Sebabnya tragedi yang sempat operasional/pelaksanaan pembangunan
menghancurkan roda ekonomi dunia, oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
membuat beberapa negara tidak dapat Kabupaten Minahasa Tenggara mengacu
berkembang dan menjadi stuck dalam pada rencana kebijakan umum
memakmurkan kehidupan rakyatnya. Hal ini pemerintah yaitu sesuai Undang -
membuat negara negara mencari peluang Undang No. 10 Tahun 2009 tentang
ekonomi dari kondisi negara nya. Salah Kepariwisataan. Tujuannya agar dalam
atunya melalui sektor pariwisata. Setelah penyusunan rencana program didaerah
Perang Dunia Kedua kegiatan pariwisata serta pelaksanaannya tidak terjadi
internasional tumbuh pesat karena ekonomi tumpang tindih tapi program berjalan
dunia mulai membaik. Keamanan terjamin searah dan selaras dimulai dari tingkat
dan teknologi angkutan yang semakin maju pusat provinsi sampai ke tingkat
(Kaelany 1997). Kecamatan dan Desa.
Pariwisata merupakan sektor 2. Rencana strategi pembangunan
ekonomi/budaya yang sangat cepat pariwisata Kabupaten Mitra termasuk
berkembang. Tidak hanya bagi negara yang didalamnya Desa Kali Kecamatan
baru berkembang, tetapi juga negara maju Tombatu adalah :
(Kaelany 1997). Karenanya Indonesia yang 1) Pembenahan objek wisata, alam
merupakan negara berkembang dengan segala buatan dan wisata budaya
potensi wisata yang dimiliki mulai 2) Peningkatan konektivitas udara,
menjajakan kaki untuk lebih serius dalam kualitas jalan dan akses antar
menanggapi peluang dari sektor pariwisata moda menuju destinasi wisata.
ini. Kebijakan pariwisata di Indonesia diatur 3) Pembangunan fasilitas umum dan
dalam Undang – Undang tentang Pariwisata fasilitas pariwisata
Indonesia nomor 10 tahun 2009. Di dalam 3. Rencana operasional / pelaksanaan
Undang – Undang tersebut telah dijabarkan pembangunan pariwisata Kabupaten
mengenai pengembangan dan pembinaan Minahasa Tenggara dijabarkan dalam 5
tentang peningkatan pariwisata Indonesia baik aksi yang menjadi skala prioritas
nasional maupun internasional. pemerintah daerah yaitu 1) pembangunan
Pemasaran digunakan untuk menarik terminal transit dikaki gunung soputan;
wisatawan untuk berkunjung wisata ke 2) pembangunan dermaga Minanga; 3)
Indonesia dan juga memberikan kesan baik perbaikan fasilitas jalan di Pulau Punten;
serta meberikan citra dalam memasarkan 4) pembukaan akses jalan menuju objek
pariwisata Indonesia. Didalam undang wisata lesung batu ratu oki Desa Kali dan
undang telah dijelaskan bahwasanya 5) Pembuatan gapura perbatasan.
pemasaran pariwisata sangat penting 4. Pembangunan objek wisata lesung batu
mengingat mempengaruhi banyak atau ratu oki di Desa Kali saat ini sudah dalam
tidaknya devisa melalui kunjungan wisatawan persiapan yaitu pembukaan akses jalan
yang akan diterima ditentukan juga oleh usaha menuju lokasi wisata yang
pemasaran. pembiayaannya berasal dari APBD
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun Yogyakarta : Gajah Mada Universty
2020 – 2021. Press.
Saran Hadinoto, Kusudinoto. 1996.
Berdasarkan hasil kesimpulan dalam Pengembawangan Pariwisata,
penelitian ini maka dapatlah dikemukakan Yogyakarta : Penerbit Andi
saran – saran sebagai berikut : Karyono, A. 1997 . Kepariwisataan, Jakarta:
1. Agar penyusunan rencana program, PT. Grasindo
rencana strategi dan rencana operasional Hassan dan Arnicun Aziz,2004. Ilmu Sosial
tidak tumpang tindih maka disarankan Dasar. Jakarta : PT Bina Aksara.
kepada setiap penyelenggara program Korten, David, C 1986. Pengembangan Yang
agar memperhatikan ketentuan serta tata Memihak Rakyat, Kepuasan Tentang
cara penyusunan rencana program Teori dan Metode Pembangunan.
sebagaimana yang telah diamanatkan Jakarta: Lembaga Studi Pembangunan.
dalam Undang – Undang Nomor 10 Koentjaraningrat, 2002. Pengantar Ilmu
Tahun 2009 tentang kepariwisataan Antopologi. Jakarta: Rineka Cipta
untuk menjadi acuan dalam menyusun Kawasan Konservensi Laut Kota Batam.
suatu perencanaan pembangunan Program Pasca Sarjana Manajemen
kepariwisataan. Sumber Daya Pantai Universitas
2. Rencana strategi pembangunan Dipenogoro, Semarang.
pariwisata yang telah dituangkan dalam Karyono, A.1997. Kepariwisataan, Jakarta :
RPJM Kabupaten Minahasa Tenggara PT.Grasindo
hendaknya dapat diperjuangkan guna Nugroho, Riant 2006. Manajemen
mendapatkan alokasi anggaran dari Pembangunan Indonesia: Sebuah
APBD Kabupaten dan masuk dalam Pengantar Dan Panduan, Jakarta : Elex
program prioritas pemerintah Kabupaten Media Komputindo.
Mitra. Marpaung, Happy. 2002. Pengetahuan
3. Program – program yang sudah masuk Kepariwisataan, Bandung : Penerbit
dalam prioritas dan telah mendapatkan Alfabeta.
alokasi dana agar segera dilaksanakan Mill, Robert Christie and Morrison, Alastair
sehingga pelaksanaannya selesai sesuai A.1995. Tourism System. Prantice. Hall
waktu yang telah ditetapkan. Inc : New Jersey
4. Pembangunan objek wisata lesung batu Muasanaf, 1995. Manajemen Usaha
ratu oki di Desa Kali agar pro aktif Pariwisata
menghubungi pihak – pihak yang Riyadi dan Bratakusumah, 2004.
ditunjuk oleh pemerintah sebagai Perencanaan pembangunan Daerah,
pelaksana untuk segera memulaikan Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum
pekerjaannya. Sondang P, Siagian, 1991. Teori dan Praktek
Kepemimpinan. Jakarta : Roneka Cipta
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, 2006. Metode Penelitian
Arikunto, Suharismi, 1993. Prosedur
Administrasi Bandung : Alfabeta.
Penelitisn suatu Pendekatan Praktek,
Soleman B. Taneko, 1984. Struktur dab
Jakarta : Rineka Cipta.
Proses Sosial Suatu Pengantar
Bintoro Tjoktoamidjojo, 1976. Perencanaan
Sosiologi Pembangunan.Jakarta :
Pembangunan. PT .Gunung Agung,
Rajawali
Jakarta: 1982, Anggota IKAPI
Siagian S, P. 2005. Administrasi
Conyers, Diana, 1991. Perencanaan Sosial
Pembangunan, Konsep Dimensi Dan
Dunia Ketiga Suatu Pengantar,
Strateginya. Jakarta : Penerbit Bumi
Aksara
Sugiono. 2004. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Sumber lain:
Undang-undang No 25 Tahua 20000
Undang-undang nomor 9 tahun 1990
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang pemerintahan daerah
Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Minahasa Tenggara, 2018

Anda mungkin juga menyukai