Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS POTENSI PARIWISATA DI PULAU ENGGANO SEBAGAI

SARANA PENUNJANG EKONOMI MASYARAKAT PULAU ENGGANO

PROVINSI BENGKULU

“STUDI TENTANG INDUSTRI PENYEDIA BARANG DAN JASA”

MEIZHARA JOLIANDA PUTRI

519101160

PROGRAM STUDI PARIWISATA


STP AMPTA YOGYAKARTA

TAHUN 2021

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pariwisata saat ini merupakan bisnis unggulan, sebagian orang membutuhkan
hiburan untuk memuaskan atau membahagiakan diri (pleasure) dan untuk menghabiskan
waktu luang (leisure). Pentingnya peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di
berbagai negara sudah tidak diragukan lagi. Pariwisata yang merupakan suatu industri
dalam perkembangannya juga mempengaruhi sektor-sektor industri lain disekitarnya.
Pariwisata sesungguhnya telah dimulai sejak peradaban manusia, yang ditandai oleh
adanya pergerakan manusia yang melakukan ziarah atau perjalanan agama lainnya.
Bagi Indonesia, jejak pariwisata dapat ditelusuri kembali ke dasawarsa 1910-an,
yang ditandai dengan dibentuknya VTV (Vereeneging Toeristen Verkeer), sebuah badan
pariwisata Belanda, di Batavia. Badan pemerintah ini sekaligus juga bertindak sebagai
tour operator dan travel agent, yang secara gencar mempromosikan Indonesia. Hal ini
mendapatkan respon yang sangat baik, dengan meningkatnya minat masyarakat Belanda
dan Eropa untuk berkunjung ke Indonesia. Menurut Khodyat (1996), sebagai suatu
fenomena yang ditimbulakn oleh perjalanan dan persinggahan manusia maka
perkembangan pariwisata di suatu Daerah Tujuan Wisata (DTW) atau tourist destination
ditentukan oleh beberapa faktor berikut ini
1) Daya tarik wisata (tourist attractions)
2) Kemudahan perjalanan atau aksesibilitas ke DTW yang bersangkutan, dan
3) Sarana dan fasilitas yang diperlukan mengingat kegiatan wisata tidak hanya
mencakup kegiatan-kegiatan yang bersifat rekreatif.
Daerah tujuan wisata merupakan salah satu komponen penting sumber daya
pariwisata. Faktor geografi merupakan faktor penting untuk pertimbangan pengembangan
kepariwisataan. Pendekatan geografi yang mendasarkan pada 2 aspek keruangan
mempunyai kaitan yang erat dengan persebaran dari suatu obyek pembahasan.
Pengembangan pariwisata yang menggunakan pendekatan keruangan dapat dilihat dari
kedudukan obyek wisata terhadap obyek wisata yang lain, hal ini dimaksudkan untuk
melihat potensi yang dimiliki obyek wisata dan adanya kemungkinan untuk
dikembangkan atau berkembang (Sujali, 1989).
Pengembangan kepariwisataan tidak akan terlepas dari unsur fisik dan non-fisik.
Unsur-unsur fisik dan non-fisik tersebut akan menjadi pertimbangan dalam hal yang
berkaitan dengan daya dukung obyek dan pertimbangan dampakdampak yang
ditimbulkan dari pengembangan pariwisata. Pengembangan pariwisata di suatu daerah
tujuan wisata harus didasarkan pada perencanaan, pengembangan, dan arah pengelolaan.
Pengembangan pariwisata secara sistematis dan arah pengelolaan itu sendiri sangat
membutuhkan perhatian pemerintah, sebagaimana tercermin dalam pembentukan atau
pengakuan terhadap Organisasi Pariwisata Nasional. Pemerintah daerah memiliki peran
penting dalam pengembangan pariwisata, diantaranya merumuskan kebijakan dalam
pengembangan pariwisata dan berperan sebagai alat pengawasan kegiatan pariwisata
sehingga diharapkan dapat memaksimalkan potensi daerah tujuan wisata
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk
mendukung perekonomian suatu Negara. Berbagai lokasi wisata dengan beragam budaya
yang melekat dapat ditemukan diberbagai daerah yang dapat menarik perhatian para
pengunjung, baik wisatawan lokal maupun asing. Hal ini menjadi pengembangan
pariwisata.
Perkembangan pariwisata saat ini menjadi fenomena global yang melibatkan
banyak manusia yang bergerak dikalangan industry pariwisata. Pariwisata dianggap
mempunyai keunggulan karena mayoritas berada di sektor jasa, selain itu pariwisata
merupakan komunitas yang paling berkelanjutan dan dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat. Grafik pariwisata setiap tahunya terus meningkat bila dibandingkan dengan
komuditas lain sepperti minyak bumi, gas, batu bara, serta kelapa sawit.
Industry pariwisata setiap tahunya selalu mengalami perkembangan yang pesat\,
bahkan te;lah memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah. Pariwisata adalah
salah satu dari industry gaya baru yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang
sangat cepat dalam hal kesempatan kerja.
Sektor pariwisat sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan potensial
dan prioritas pengembangan bagi sejumlah Negara, terlebih bagi Negara seperti
Indonesia yang memiliki potensi wilayah yang luas dan yang kaya akan objek pariwisata.
Indonesia memiliki banyak tempat pariwisata yang menarik dan beraneka ragam,
diantaranya banyaknya keindahan alam, aneka warisan sejarah budaya, dan kehidupan
masyarakat.
Pariwisata di Indonesia merupakan salah satu penu jang perekonomian yang
memiliki prosspek yang cerah, tetapi hingga saat ini belum memperlihatkan peranan yang
sesuai dengan harapan dalam prosespembangunan Indonesia.
Pariwisata sebagai ilmu akan tumbuh apabila ia dikembangkan dan dipelihara,
struktur dan fungsinya dapat dipelajari dari sejarah perkembangannya yang kemudian
menjadi kemajuan bangsa indonesia yang memiliki potensi besar (Pendit, 2006: 7).
Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya alam yang belum dikembangkan
secara optimal,termasuk didalamnya yaitu sektor pariwisata. Pertumbuhan pariwisata
dalam rangka mendukung pencapaian sarana pembangunan pariwisata, perlu dupayakan
pengembangan produk-produk yang memiliki keterkaitan dengan pariwisata. Bengkulu
memiliki banyak objek wisata yang tersebar di berbagai daerah, sebagian objek
pariwisata sudah terdapaftar di dinas pariwisata, namun masih banyak yang belum
terdaftar karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya objek pariwisata
sebagai sumber pendapatan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pulau enggano adalah salah satu pulau di provinsi bengkulu yang memiliki sejuta
pesona panorama alam yang menakjubkan dan masih banyak yang tesembunyi, sehingga
masih banyak yang tersembunyi, sehingga masih banyak orang yang bellum
mengetahuiakan keindahan tempat wisata yang ada di pulau enggano, pulau enggano ini
adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di samudra hindi. Pulau enggano ini
merupakan bagian dari wilayah pemerintah kabupaten bengkulu utara, provinsi bengkulu,
dan merupakan satu kecematan. Pulau ini berada di selatan barat daya dari kota bengkulu
dengan koordinat 05° 23′ 21″ LS, 102° 24′ 40″ BT.
Pulau enggano ini memiliki banyak potensi objek wisata yang sudah berkembang
mulai dari situs budaya hingga wisata alamnya. Tetapi masih banyak objek wisata baru
yang belum berkembang dan diketahui oleh masyarakat, sehingga masih harus
dikembangkan secara optimal,seperti pantai koomang yang terletak di pulau enggano,
pantai koomang ini memiliki potensi objek wisata yang indah sebagai wisata alamnya,
tidak hanya pantai koomang di pulau enggano juga terdapat pantai humo, pantai ini tidak
kalah indah dan memiliki potensi wisata yang indah, tetapi pantai-pantai tersebut belum
banyak diketahui para wisatawan.
Sektor pariwisata merupakan sektor potensial yang dapat dikembangkan sebagai
slah satu sumber pendaptan daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah, maka
program pengembangan dan pemanfaatan sumber daya dan potensi pariwisata di
harapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi, pulau enggano
yang memiliki banyak keindahan alam serta mempunyai potensi wisata yang indah hal ini
dapat menjadi pemanfaatan masyarakat di sekitar pulau enggano khususnya di pantai
koomang menjadi sebagai salah satu penunjang perekonomian masyarakat setempat.
Pulau enggano, pulau yang terletak di luar Indonesia ini memliki akses yang
belum cukup bagus dan memadai, akses menuju pulau tersebut masih menggunakan
kapal yang tidak terlalu besar, dan operasional kapal ini tidak terjadi setia hari, hanya dua
kali dalam seminggu dengan waktu tempuh 12jam, hal ini banyak yang membuat
wisatawan kurang melihat keindahan di pulau enggano.
Sulitnya akses transportasi menuju pulau enggano menjadi salah satu hambatan
pulau tersebut untuk berkembangan dan maju, karena dari segi itu kita melihat sulitnya
akses menghambat pertumbuhan wisatawan yang akan berkunjung ke pulau tersebut.

A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana potensi dari masing-masing obyek wisata di pulau enggano?
2. Apa kendala pengembangan obyek wisata di pulau enggano?
3. Bagaimana arahan pengembangan obyek wisata di pulau enggano?
B. Tujuan penelitian
1. Mengetahui potensi (internal dan eksternal) dari masing-masing obyek wisata di pilau
enggano
2. Mengetahui kendala pengembangan wisata alam di pulau enggano.
3. Memberikan usulan arahan pengembangan obyek wisata di pulau enggano
BAB II
LANDASAN TEORI & KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian industri barang dan jasa
Industri barang adalah induistri yang merupakan usaha mengolah bahan mentah
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, kegiatan industri ini, menghasilkan
berbagai jenis barang. dan sementara itu,industri jasa merupakan kegiatan ekonomi
yang dengan cara memberikan pelayanan jasa, banyak contoh dari industri jasa ini
seperti destinasi wisata juga termasuk kedalam industri jasa.
Buakan hanya destinasi wisata, hotel, dan akomodasi, perusahaan jasa ada juga
yang membantu proses produksi. Industri jasa ini cenderung para konsumenya harus
datang dan menikmati langsung, industri jasa ini tidak bisa dinikmati melalui
perantara karena industri jasa ini bersifat hanya dapat dirasakan saat terjadinya
peristiwa tidak dapat disewakan ataupun dibawa pulang untuk dinikmati lagi.
2. Pengertian pariwisata
Pariwisata adalah kegiatan yang merupakan perjalanan baik individu maupun
kelompok dari tempat tinggal menuju suatu tempat tertentu, untuk mendapatkan
pengalaman diluar aktivitas keseharian dalam waktu yang sementara, dalam hal ini
diartikan bahwa kegiatan wisata dilakukan bukan dirumah atau dikediaman si pelaku
pariwisata melainkan di suatu tempat tujuan tertentu, sehingga kegiatan tersebut
melalui proses perjalanan, teta[I tidak semua kegiatan perjalan disebut pariwisata.
3. Pulau enggano
Pulau enggano adalah sebuah pulau yang terletak di provinsi bengkulu,
pulau ini tidak berada di paling luar Indonesia, pulau ini dihuni cukup banyak
penduduk terdiri satu kecamatan, disekitar pulau enggano terdapat beberapa
pulau-pulau kecil seperti pulau dua, pulau merbau, pulau bangkai, dan pulau satu,
yang semuanya terletak disebelah barat pulau enggano, pantainya berpasir putih
dan ditumbuhi tanaman kelapa dan tanaman perdu, secara administratif pulau
enggano terletak dikecematan enggano, kabupaten bengkulu utara, provinsi
bengkulu, terdapat enam desa dan pulau ini terletak disamudra hindia.
Dalam hal ini pulau enggano memilki potensi nilai jual yang tinggi seperti
hasil alam dan pariwisatanya, karena pulau enggano ini memilki keindahan alam
bawah lautnya yang indah dan masih terjaga keindahanya, dengan ini pantai yang
ada dipulau enggano serta pulau-pulau yang ada disekitaran sebelah barat pulau
enggano ini bisa menjadi potensi masyarakat sekitar pulau enggano sebagai
sarana penunjang ekonomi masyarakat lokal, dengan itu masyarakat bisa menjual
keindahan alam pulau enggano sebagai sarana penunjang ekonomi masyarakat
lokal.
B. KAJIAN PUSTAKA
Dalam penulisan penelitian kualitatif ini penulis mengambil dan menggali
informasi dari penelitian-peneliatan sebelumnya sebagai bahan perbandingan,
baik mengenai kekurangan atau kelebihan yang sudah ada. Selain itu itu peneliti
juga menggali dari jurnal dan e-book dalam maksud mendapat informasi yang ada
sebelumnya menyangkut teori terkait dengan judul yang digunakan untuk
memperoleh teori ilmiah.
1. Penelitian dari Zamdial, D. Bakhtiar, Ari Anggoro, Ali Musqit yaitu tentang
“Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kwasan Konservasi Perairan Pulau
Enggano Provinsi Bengkulu” yang mana pulau enggano merupakan salah
satu pulau kecil terluar di Indonesia yang terletak diperairain pantai barat
Sumatra, smudra hindia. Pulau enggano adalah ssebuah kecematan dalam
wilayah kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Untuk kepentingan
ekologis dan ekonomi, semua potensi sumber daya hayati kelautan yang ada
pulau enggano, harus dikelola secara optimal dan berkelanjutan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menyusun dokumen rencana pengelolaan dan
zonasi kawasan konservasi perairan daerah pulau enggano. Penelitian ini
dilakukangan denganmetode survey. Data primer yaitu kondisi bio-fisik dan
persepsi masyarakat, dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara dan
FGD(focus group discussion).
2. Penelitian dari Ully Wulandari, Domu Simbolon, R.I Wahyu yaitu tentang
“Seleksi Unit Penangkapan Ikan Tepat Guna di Pulau Enggano Provinsi
Bengkuliu” yang mana Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi dan
menentukan unit penangkapan ikan yang tepat guna di Perairan Pulau
Enggano Provinsi Bengkulu. Penelitian dilakukan di Desa Kahyapu yang
merupakan desa penghasil ikan terbesar di Pulau Enggano. Nelayan lokal
menggunakan alat tangkap tradisional, namun hasil tangkapan yang diperoleh
tetap maksimal. Hal tersebut mengindikasikan adanya potensi yang bisa digali
lebih dalam untuk kesejahteraan masyarakat di pulau terluar dan terpencil di
Provinsi Bengkulu. Pulau Enggano juga telah dicadangkan sebagai Kawasan
Konservasi Perairan Daerah (KKPD) oleh Pemerintah Bengkulu Utara. Hal
inilah yang menjadi latar belakang  penelitian, supaya aktivitas ekonomi
masyarakat dari kegiatan perikanan tangkap dan upaya pelestarian yang
dilakukan oleh pemerintah Bengkulu Utara dapat berjalan tanpa tumpang
tindih. Penelitian dilakukan dengan melakukan Multiple Criteria Analysis
(MCA) terhadap aspek biologi, teknologi, sosial dan ekonomi dari dua jenis
alat tangkap yang digunakan oleh nelayan Desa Kahyapu, yaitu gillnet dan
rawai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unit penangkapan ikan tepat guna
yang memiliki urutan prioritas utama adalah rawai yang unggul dalam ke-
empat aspek pengamatan. Rawai secara finansial dan benefit memberikan
nilai yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan gillnet. Hasil analisis MCA
untuk standarisasi B/C ratio dari alat tangkap rawai adalah 0,49 sedangkan
gillnet adalah 0,34. Nilai R/C ratio alat tangkap rawai yang telah
distandarisasi menggunakan analisis MCA adalah 0,51 sedangkan gillnet
adalah 0,33.Kata kunci:gillnet, multi kriteria analisis, pulau enggano, rawai,
seleksi unit penangkapan ikan
3. Penelitian dari Dhanang Puspita, A. Wibowo, S. Prasetyo yaitu tentang
“Identifikasi Makro fauna dan Pemetaan Gua Dopaam Pulau Enggano
Provinsi Bengkulu” yang mana pulau enggano adalah salah satu pulau terluar
diindonesia. Di pulau ini banyak terdapat gua-gua alam yang belum di
eksplorasi. Salah satu gua alam adalah gua dopaam yang saat ini dimanfaatkan
sebagai sumber air bersih oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah
untyuk memetekan gua dan mengidentifikasi makro fauna gua, dan
identifikasi makro fauna secara insitu dengan observasi dan dokumentasi,
secara eksitu dengan studi komparsi dengan data sekumder. Hasil penelitian
gua dopaam memiliki panjan ±2.220m dan terdapat 6 spesies fauna gua yakni
kelelawar (Emballonura cf.semicaudata), jangkrik(Raphidhopora
oophaga),udang (macrobrachium bariense),laba-laba(Charon grayi),
kepiting(varuna litterata), ular sanca batik(malayaphyton reticulatus). Goa
dopaam berfungsi sebagai habitat makro fauna, manjaga ketersediaan air
bersih, dan kedepanya bisa dimanfaat sebagai potensi wisata minat khusus.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi penelitian
Penentuan lokasi penelitian harus benar-benar dipertimbangkan sehingga dapat
diperoleh data yang dibutuhkan dan tercapainya tujuan penelitian itu sendiri.Lokasi
penelitian ini terjadi di pulau enggano provinsi bengkulu. Tepatnya mengambil lokasi
desa kaana, pantai kawang pinunin yang mana pantai ini memiliki daya tarik alam yang
luar bisa menjadi sebagai sarana penunjang ekonomi masyarakat di sekitar pantai dan
masyarakat pulau enggono, karena pantai ini memilki potensi yang mana dapat
mendatangkan wisatawan.
B. Penentuan informan
Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Teknik purposive sampling ini adalah teknik mengambil informan atau
narasumber dengan tujuan tertentu sesuai dengan tema penelitian karena orang tersebut
dianggap memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitian. Dalam hal ini peneliti
memilih informan yang dianggap mengetahui permasalahan yang akan dikaji serta
mampu memberikan informasi yang dapat dikembangkan untuk memperoleh data.
Sabjek dalam penelitian ini adalah analisis potensi pariwisata di pulau enggano
sebagai saranan penunjang ekonomi masyarakat dipulau enggano, provinsi bengkulu.
Adapun ciri-ciri informan didalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Masyarakat atau penduduk setempat pulau enggano yang memanfaatkan
pariwisata sebagai sarana penunjang ekonomi.
2. Keterlibatan mereka dalam sarana penunjang ekonomi masyarakat p[ulau
enggano
3. Tidak terbatas oleh jenajang semester dan tingkat pendidikan
4. Tidak terbatas oleh tingkat latar belakang ekonomi keluarga
Berlatar beberapa ciri tersebut, peneliti mendapat bebrapa informan yang
telibat. Dengan ini bebrapa oknum ini dijadika informan dalam kegiatan
penelitian.
C. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara untuk memperoleh data yang
lengkap, objektif dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya serta sesuai dengan
penelitian. Untuk mendapatkan data, fakta, serta informasi yang terkait, maka peneliti
menggunakan beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian di
lapangan. Beberapa metode pengumpulan data tersebut adalah:
1. Pengamatan Berperan Serta (Participant as Observer) Pengamatan berperan
serta merupakan suatu teknik pengambilan data dengan cara terjun langsung
atau telibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh objek yang akan
diteliti, 48 maksudnya peneliti ikut masuk atau tinggal bersama objek yang
akan diteliti.
2. Wawancara Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan
data dengan cara bertanya kepada informan terkait dengan pokok
permasalahan. Wawancara juga diartikan sebagai pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2007: 72).
Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan wawancara terstruktur dan
secara mendalam yang diharapkan dapat menggali lebih lengkap informasi
yang disampaikan oleh informan. Wawancara dalam penelitian ini tentunya
dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang memuat garis
besar pokok-pokok permasalahan yang akan ditanyakan. Hal ini diharapkan
agar apa yang akan peneliti tanyakan kepada informan tidak terlalu jauh
dengan pokok permasalahan.
D. Teknik analisi data
Teknik analisis data merupakan sebuah proses penyederhanaan data ke dalam
bentuk-bentuk yang lebih sederhana sehingga lebih mudah untuk dipahami dan
diimplementasikan. Miles dan Huberman menjelaskan bahwa dalam kegiatan analisis
data dilakukan secara terus menerus hingga datanya sudah jenuh (Miles dan Huberman,
2009: 41). Adapun secara skematis empat tahapan dalam analisis data yang dikemukakan
oleh Miles dan Huberman dapat digambarkan sebagai berikut.
Pengumpulan data Penyajian data

Penarikan
kesimpulan /
Reduksi data verivikasi

a. Pengumpulan data
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan berperan serta, wawancara, dan
dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua aspek yakni deskripsi
dan refleksi. Catatan deskripsi merupakan data alami yang berisi apa yang dilihat,
didengar, dirasakan, disaksikan, dan dialami sendiri oleh peneliti tentang fenomena yang
dijumpai, sedangkan catatan refleksi adalah catatan yang memuat kesan, komentar,
tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai dan merupakan bahan rencana
pengumpulan data untuk tahap selanjutnya. Guna mendapatkan catatan ini maka peneliti
melakukan observasi dan wawancara terhadap beberapa informan
b. Reduksi data
Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan
abstraksi data yang masih kasar yang diperoleh di lapangan. Reduksi data dilakukan
selama penelitian berlangsung, selama penelitian di lapangan, sampai laporan tersusun.
Reduksi data merupakan bagian dari analisis data dengan suatu bentuk analisis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak diperlukan, dan
mengorganisasi data sehingga kesimpulan final dapat diambil dan diverifikasi.
c. Penyajian data
Data dan informasi yang didapat di lapangan dimasukan ke dalam suatu matriks,
data disajikan sesuai data yang diperoleh dalam penelitian di lapangan sehingga peneliti
akan dapat menguasi data dan tidak salah dalam menganalisis data serta menarik
kesimpulan. Penyajian data bertujuan untuk menyederhanakan informasi yang kompleks
menjadi data yang sederhana sehingga lebih mudah untuk dipahami.
d. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah usaha untuk mencari atau memahami makna,
keteraturan pola kejelasan, dan alur sebab akibat atau proporsisi. Kesimpulan yang ditarik
segera diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali sambil melihat
catatan agar memperoleh pemahaman yang lebih tepat.
E. Pendekatan yang digunakan
Pendekatan penelitian ini akan lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan
data. Tahapannya adalah pertama, ketika memasuki lapangan dengan pengamatan dan
pertanyaan sederhana, analisa datanya dengan analisa domain. Tahap selanjutnya adalah
menentukan fokus, analisa data dengan pertanyaan sederhana dengan analisa taksonomi.
Selanjutnya, pada tahap selection, pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan
struktural dengan analisa data komponensial. Setelah komponensial data dilanjutkan
analisa tema. Semua dilakukan secara berurutan.
Untuk memberikan pemaknaan atas data atau fenomena yang ditemukan dan
dikumpulkan dalam penelitian ni maka dilakukan analisis dengan pendekatan kualitatif
dengan eksplanasi bersifat deskriftif. Sebagaimana dikatakan Suharsmi. Penelitian
digunakan untuk menjawab problematika serta ingin mengetahui status dan
mendsripsikan fenomena, lebih tepat digunakan teknik analisis kualitatif.
F. Uji keabsahan data
Guna mendapatkan validitas data, juga digunakan trianggulasi data, yaitu teknik
pemeriksaan dan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. Trianggulasi dengan sumber berarti
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi melalui alat
yang berbeda dengan jalan :
1. Membandingkan data hasil pengamatan dari berbagai pihak yang terlibat
2. Membandingkan apa yang dikata oleh orang didepan umum dan secara pribadi
dari subjek penelitian.
3. Membandingkan hasil wawancara dengan pengamatan pribadi
Akhirnya berdasarkan sajian data tersebut, peneliti melakukan penarikan
kesimpulan atau verifikasi, setelah melihat hubungan satu dengan yang lain dalam
kesatuan bahasan. Selanjutnya melakukan interpretasi dan memberi makna
terhadap fenomena atau gejala yangditemukan. Proses verifikasi ini ditempah
dengan tujuan untuk lebih mengabsahkan hasil interpretasi yang dilakukan.

Daftar Pustaka
H.Oka A. Yoeti. (2001). Perencanaan strategis pemasaran daerah tujuan wisata
Chafid Fandeli,1995. Dasar-dasar manajemen kepariwisataan alam Yogyakarta,liberty
Ridwan, Mohammad.2012. perencanaan pariwisata dan pengembangan
pariwisata,Medan polonia:PT.softmedia
Zamdial. Hartono, Dede. Anggoro, Ari. Muqsit, Ali. 2019. Jurnal enggano
Panaga, Yoki. D. suherman, B. Brata. 2019. Jurnal penelitian dan pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan
https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Enggano
http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/view/415
https://www.andalastourism.com/pulau-enggano-bengkulu-utara
https://kkp.go.id/djprl/artikel/13494-profil-pulau-enggano-bengkulu-utara
http://repositori.unsil.ac.id/419/2/2%20BAB%20I%2CII%20DAN%20III.pdf
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber: masyarakat
Nama: nesti putri nelisa
Jenis kelamin: perempuan
Alamat: desa kaana
1. Apa pendapat anda tentang sarana yang disediakan di pantai kawang pinun
2. Apa pendapat anada tentang wisata pantai kawang pinun
3. Apakah pantai kawang pinun dapat menjadi sarana penunjang ekonomi masyarakat
4. Menurut anda kegiatan apa yang dapat memajukan desti pantai kawang pinun untuk
dapat dikela wisatawan
5. Menurut anda apakah pantai kawang pinun ini dapat mencukupi perekonomian
masyarakat sekitar pulau enggano.

Anda mungkin juga menyukai