Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN MAGANG

AGROWISATA JOLONG SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN


PATI

Disusun oleh :

Durotunikmah Sekar Rahajeng Ayuni (184097)

PROGRAM STUDI PARIWISATA

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO

(STIPRAM) YOGYAKARTA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta, pari = sempurna, lengkap, tertinggi, wisata
= perjalanan, sehingga pariwisata berarti perjalanan yang lengkap atau sempurna. Indonesia
merupakan negara yang memiliki berbagai macam kekayaan alam, budaya, kuliner dan lain
sebagainya, tidak heran jika banyak wisatawan domestik maupun mancanegara ingin
menikmati kekayaan tanah air ini, karena banyak destinasi wisata di Indonesia yang sangat
menjanjikan. Berbagai jenis pariwisata yang dimiliki oleh Indonesia, seperti Pariwisata
Budaya, Pariwisata Kesehatan, Pariwisata Perdagangan, Pariwisata Olahraga, Pariwisata
Spiritual, Pariwisata Alam dan Pariwisata Edukasi.

Secara geografis Kabupaten Pati terletak di wilayah Pantura (pantai utara) Pulau Jawa.
Pati bagian utara merupakan daerah dengan banyak di dominasi dengan kontur perbukitan
dan berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan Kabupaten Jepara. Wilayah Pati bagian
selatan didominasi oleh perbukitan kapur atau yang biasa disebut pegunungan Kendeng, yang
berbatasan dengan Kabupaten Blora dan Grobogan. Pati bagian timur merupakan daerah
dataran rendah dan berbatasan dengan Kabupaten Rembang dan Blora. Sementara Pati
sebelah barat merupakan daerah dataran tinggi yang berbatasan dengan wilayah kabupaten
Kudus.

Sejarah Kabupaten Pati berpangkal dari beberapa gambar yang terdapat pada
Lambang Daerah Kabupaten Pati yang sudah disahkan dalam Peraturan Daerah No. 1 Tahun
1971 yaitu gambar yang berupa: "keris rambut pinutung dan kuluk kanigara". Menurut cerita
rakyat yang terdapat juga pada kitab Babat Pati dan kitab Babat lainnya, dua pusaka yaitu
"keris rambut pinutung dan kuluk kanigara" merupakan lambang kekuasan dan kekuatan
yang juga merupakan simbul kesatuan dan persatuan. Barangsiapa yang memiliki dua pusaka
tersebut, akan mampu menguasai dan berkuasa memerintah di Pulau Jawa. Adapun yang
memiliki dua pusaka tersebut adalah Raden Sukmayana pembesar dari Majasemi
andalan Kadipaten Carangsoka.
Banyak keunikan dan hal menarik yang dapat ditemukan di kota kecil ini. Dari olahan
kuliner, budaya, tempat wisata, serta tempat-tempat lain dan hal menarik lainnya. Salah
satunya kota pati kaya akan air terjun dan gua, memiliki wisata alam dan spot foto yang
menarik, Selain memiliki tempat-tempat wisata, pantai, goa, dan tempat nongkrong, Pati juga
memiliki tempat-tempat serta situs sejarah yang masih terjaga hingga saat ini, seperti : pintu
gerbang Majapahit, situs genuk kemiri, candi Kayen, penthol Blaru, pabrik Jolong, Masjid
Agung Pati, PG Trangkil, dan Jalan Sudirman.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja potensi dan daya tarik destinasi Agrowisata Jolong ?
2. Bagaimana pengembangan Agrowisata Jolong sebagai daya tarik di Kabupaten
Pati?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui potensi dan daya tarik destinasi Agrowisata Jolong
2. Untuk mengetahui pengembangan pengembangan Agrowisata Jolong sebagai
daya tarik wisata di Kabupaten Pati

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat 
mengenai potensi dan daya tarik untuk mengembangkan destinasi Agrowisata Jolong baik
secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat tersebut antara lain : 

1. Untuk menambah wawasan peneliti mengenai pengelolaan dan pengembangan


objek wisata pada  umumnya.  

2. Memberikan kontribusi bagi instansi untuk melakukan evaluasi, dan untuk


pembaca  dapat digunakan sebagai refrensi.
BAB II
PEMBAHASAN

Agrowisata salah satu konsep wisata yang mengkolaborasikan kegiatan belajar dan
rekreasi di bidang pertanian. Database Departemen Pertanian Republik Indonesia melaporkan
bahwa Agrowisata menjadi salah satu alternatif pariwisata berkelanjutan yang memanfaatkan
usaha pertanian sebagai objek wisata, dengan tujuan memperluas pengetahuan, pengalaman,
rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Pengembangan agrowisata itu sendiri
dinilai dapat meningkatkan kesejahteraan hidup petani dan masyarakat sekitar agrowisata.

Penduduk di Kecamatan Gembong dikenal karena mayoritas penduduknya yang


berprofesi sebagai petani, dengan komoditas utama yaitu padi, tanaman keras dan tanaman
buah, seperti rambutan, durian dan jeruk pamelo (Patikab, 2009). Diantara beberapa
komoditas tersebut, kopi Jollong, buah naga dan jeruk pamelo menjadi komoditas khas dari
Agrowisata Jollong. Kawasan Agrowisata Jollong merupakan salah satu destinasi wisata
yang terletak di Desa Sitilurur Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Lokasi
Agrowisata Jollong berada pada ketinggian 3600-700 mdpl (meter diatas permukaan laut) di
lereng Gunung Muria dan berjarak 10 km dari Kota Pati.

Faktor-faktor lingkungan internal agrowisata meliputi lokasi, promosi, kebijakan harga,


luas lahan, pembangunan, keragaman komoditas, fasilitas dan wahana dapat dikombinasikan
menjadi suatu kekuatan dan kelemahan. Kekuatan yang dimiliki Agrowisata Jollong
diantaranya adalah keragaman komoditas, fasilitas dan wahana permainan yang ditawarkan,
lahan yang dimilikinya cukup luas untuk pengembangan agrowisata, terjangkau dari segi
harga tiket masuk, menawarkan spot-spot foto yang instgramable dengan latar belakang alam
pegunungan, serta adanya dukungan dari masyarakat setempat dalam pengembangannya.

Faktor-faktor lingkungan eksternal Agrowisata Jollong ditinjau dari lingkungan (cuaca


dan iklim), pemerintah dan masyarakat, pengunjung, pesaing, akses jalan, sumber lapangan
pekerjaan dan wirausaha untuk kemudian dapat dikombinasikan menjadi peluang dan
ancaman. Faktor-faktor tersebut umumnya berasal dari luar agrowisata dan tidak dapat
dikendalikan oleh pengelola agrowisata itu sendiri.

Peluang yang dimiliki Agrowisata Jollong yaitu menyuguhkan konsep alam dengan
panorama pegunungan yang indah dan udara yang sejuk, adanya dukungan dari pemerintah,
membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat pedesaan, tren pasar saat ini
yang sesuai dengan konsep agrowisata, konsep eduwisata yang ditawarkan menjadi daya tarik
sekolah-sekolah di Kabupaten Pati, serta adanya peningkatan jumlah pengunjung tiap
tahunnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Semakin berkembangnya zaman, maka bidang pariwisata juga ikut berkembang dan
semakin maju. Negara Indonesia adalah negara yang terletak pada garis khatulistiwa dan
beriklim tropis yang mepunyai ribuan pulau dan potensi kekayaan alam yang melimpah
dan keanekaragaman. Maka pariwisata harus meningkatkan kualitasnya baik pariwisata
alam, buatan maupun kuliner.

Kabupaten Pati adalah salah satu provinsi yang ada di Jawa Tengah yang telah lama
memiliki potensi yang tak kalah dengan kota lainnya. Salah satu andalan wisatanya
adalah Agrowisata Jollong selain Waduk Gunung Rowo. Namun, untuk wisatawan
mancanegara, obyek wisata ini masih belum terlalu dikenal. Agrowisata Jollong adalah
salah satu jenis konsep wisata berkelanjutan yang mengkolaborasikan bidang pertanian
untuk sarana belajar dan rekreasi yang terletak di Kabupaten Pati.

B. Saran
1. Sebaiknya promosi dan pengembangan infastruktur semakin ditingkatkan agar
wisatawan mancanegara dapat menikmati keindahan alam ini
2. Memperbanyak lagi area penginapan seperti hotel dan homestay di sekitar destinasi
3. Menambah fasilitas fasilitas dan spot foto serta atraksi yang ada didalam destinasi
Agrowisata Jollong

Anda mungkin juga menyukai