Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI PEMASARAN OBJEK WISATA KEBUN BUAH

DI DESA MANGUNAN KECAMATAN DLINGO KABUPATEN BANTUL


UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH
KUNJUNGAN WISATAWAN

M. Hafidh Nashiruddin Al-Bakry


Jurusan Hospitality, Sekolah Tinggi Pariwisata
Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta, Jl. Laksda Adisucipto Km. 5 Yogyakarta
55281 Indonesia, Telp. (0274) 485650, 7487497; Fax. (0274) 48521

ABSTRACT

Mangunan sights Orchard is located in the village district Mangunan district Dlingo Bantul In
these attractions tourists can do, surveying a wide range of fruit that is well laid out according to the
slope of the hill mangunan conditions, such as durian, mango, rambutan, guava water , sapodilla,
duku and mangosteen. In addition to the tourist attraction has a very diverse tourist products that
can be enjoyed by the tourists who visit these attractions. as a tourist attraction that has tremendous
potential, but in bringing the number of tourist arrivals is still not optimal. The main problem is still
lack of promotional activities. These results indicate that the management and promotional
activities by the government and the manager is not maximized.Form the right strategy and
efficient is the promotional mix strategies, advertesing, sales promotion, personal selling, publicity.

Key words: strategy, marketing, tourist object, Mangunan Orchard.

PENDAHULUAN yang menyebutkan bahwa keberadaan obyek


1. Latar Belakang Masalah wisata pada suatu daerah akan sangat
Indonesia memiliki banyak potensi menguntungkan, antara lain Pendapatan Asli
dan sumber daya alam yang belum Daerah ( PAD ), meningkatkan taraf hidup
dikembangkan secara maksimal, termasuk masyarakat dan memperluas kesempatan
didalamnya sektor pariwisata. Untuk lebih kerja, mengingat semakin banyaknya
memantapkan pertumbuhan sektor pariwisata pengangguran saat ini, meningkatkan rasa
dalam rangka mendukung pencapaian sasaran cinta lingkungan serta melestarikan alam dan
pembangunan, sehingga perlu diupayakan budaya setempat.
pengembangan produk-produk yang Pada tahun 2009 jumlah kunjungan
mempunyai keterkaitan sektor pariwisata. wisatawan ke Indonesia sebanyak 7 juta atau
Pengembangan kepariwisataan berkaitan erat tumbuh sekitar 8,5 % dibandingkan tahun
dengan pelestarian nilai-nilai kepribadian dan 2008 sebanyak 6,4 juta wisatawan.
pengembangan budaya bangsa, dengan
memanfaatkan seluruh potensi keindahan dan
kekayaan alam Indonesia.
Pemanfaatan disini bukan merubah
secara total tetapi lebih berarti mengelola,
memanfaatkan dan melestarikan setiap
potensi yang ada. Dimana potensi tersebut
dirangkaikan menjadi satu daya tarik wisata.
Pengembangan bidang pariwisata diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,
karena sektor pariwisata merupakan salah satu
sektor non-migas yang diharapkan dapat
memberikan konstribusi yang cukup besar Gambar 1. Grafik kunjungan Wisatawan ke
terhadap perekonomian negara. Usaha Indonesia dari tahun 2001 sampai 2009.
mengembangkan dunia pariwisata ini Sumber data : Statistical Report on Visitor
didukung dengan UU. No. 10 Tahun 2009 Arrivals to Indonesian
29
30 JURNAL Kepariwisataan , Volume 7 Nomor 1 Januari 2013 : 29 - 40
Program Visit Indonesia Year dari Disusul kemudian retribusi obyek wisata
tahun ke tahun dinilai mampu menggerakkan Pantai Samas, Pantai Pandansimo, Kolam
daerah-daerah untuk semakin bergairah Renang Tirtotamansari, Kebun Buah
mengembangkan pariwisata wilayahnya. Mangunan, Gua Selarong dan obyek wisata
Penetapan tahun 2009 sebagai tahun lain yang ada di Kabupaten Bantul. Dari
kunjungan wisatawan mengharuskan sektor beberapa obyek wisata yang ada di Kabupaten
ini berbenah diri karena sektor ini sangat Bantul tersebut ada salah satu obyek wisata
diandalkan untuk bisa menyumbang devisa yang menarik dari obyek-obyek wisata
negara. Perkembangan sektor pariwisata lainnya yaitu obyek wisata Kebun Buah
diharapkan berpengaruh terhadap peningkatan Mangunan.
jumlah kunjungan wisatawan, hal ini perlu Kebun Buah Mangunan terletak di
didukung dengan fasilitas-fasilitas umum desa Mangunan kecamatan Dlingo kabupaten
pendukung pariwisata, disamping dengan Bantul. Lokasi berjarak 15 km dari ibukota
terus membenahi daya tarik wisata yang kabupaten Bantul dan 35 km dari pusat kota
ditawarkan, juga membuat sesuatu yang baru Yogyakarta. Lokasi ini mulai dibangun oleh
yang bisa membuat para wisatawan pemerintah kabupaten Bantul pada tahun 2003
mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi seluas 23,3415 hektar pada ketinggian 150-
untuk bisa menikmati obyek wisata yang 200 meter diatas permukaan laut. Titik
ditawarkan. Salah satu hal yang sangat ketinggian tersebut membuat kawasan ini
berpengaruh terhadap kemajuan bidang memiliki udara yang sejuk serta pemandangan
pariwisata adalah pemasaran pariwisata pegunungan seribu. Wisatawan dapat
Maju dan tidaknya pariwisata nasional menikmati Pantai Parangtritis dari bagian
tidak bisa dipisahkan dari pariwisata daerah. selatan, pemandangan kota Bantul serta
Wajah pariwisata daerah bisa berkembang dibagian barat wisatawan dapat melihat
dengan baik memerlukan koordinasi dan keelokan sungai Oya yang sangat curam.
kerjasama antara pemerintah pusat dengan Di objek wisata ini wisatawan dapat
pemerintah daerah sekaligus pihak swasta. melakukan, mengamati berbagai macam
Demikian juga yang dilakukan pemerintah buah-buahan yang ditata dengan baik sesuai
daerah kabupaten Bantul dalam dengan kondisi kemiringan bukit mangunan,
mengedepankan bidang pariwisatanya. antara lain buah durian, mangga, rambutan,
Provinsi Yogyakarta sebagai salah satu jambu air, sawo, duku dan manggis. Disana
wilayah tujuan wisata di Indonesia, juga terdapat buah-buahan yang jumlahnya
menawarkan berbagai macam obyek wisata sedikit seperti matoa, klengkeng, jambu biji,
baik obyek wisata alam, budaya maupun cempedak, dan belimbing.Untuk menambah
buatan. Salah satu tujuan daerah wisata di kesejukan selain tanaman buah-buahan,
Yogyakarta yang kaya akan obyek dan daya terdapat pula tanaman jati, pagar hidup berupa
tarik wisata tersebut adalah Kabupaten Bantul. salak, dan pinus. Untuk melengkapi
Kabupaten Bantul terletak di sebelah selatan keanekaragaman kebun buah ini juga terdapat
Kota Yogyakarta dengan berbagai macam pembibitan sapi, dimana tujuannya untuk
obyek wisata alam yang menarik. Diantaranya menambah populasi ternak sapi, juga agar
adalah pantai Parangtritis dan Parangkusumo terjadi siklus yang berkesinambungan antara
yang terkenal dengan keindahan dan mitos ternak sapi yang menghasilkan pupuk
Ratu Laut Selatannya. kandang untuk pemeliharaan tanaman buah-
Berdasarkan data jumlah kunjungan buahan di Kebun Buah Mangunan. Sedangkan
wisatawan di daerah kabupaten Bantul fasilitas-fasilitas lainnya yang dapat
didapatkan data bahwa tahun 2008 sebesar Rp mendukung perkembang obyek wisata ini
2,144 miliar. Pendapatan yang diperoleh dari berupa : penginapan, gedung pertemuan,
retribusi diberbagai obyek wisata di Bantul ini kolam renang, warung makan, area bermain
melebihi target yang dibebankan oleh Dinas dan perkemahan, gazebo, toilet, musholla dan
Pariwisata Bantul sebesar Rp. 1, 736 miliar. area parkir.
Dengan demikian, pendapatan retribusi dari Melihat begitu besarnya potensi dan
berbagai obyek wisata ada kelebihan sebesar produk-produk wisata yang ada di objek
Rp 408 juta atau sekitar 24 persen dari target wisata Kebun Buah Mangunan seharusnya
yang dibebankan Dinas Pariwisata Bantul. para wisatawan bisa datang lebih maksimal ke
Sektor pariwisata yang menyumbang PAD tempat obyek wisata tersebut. Namun upaya
terbesar bagi Pemkab Bantul adalah retribusi pemerintah maupun pengelola objek wisata ini
Pantai Parangtritis sebesar Rp 1,255 milyar. belum begitu maksimal. Salah satu upaya yang
M. Hafidh Nashiruddin Al-Bakry : STRATEGI PEMASARAN OBJEK WISATA KEBUN BUAH DI DESA MANGUNAN
KECAMATAN DLINGO KABUPATEN BANTUL UNTUK MENINGKATKAN
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN 31
harus dilakukan pemerintah dan juga Strategi bisnis bisa berupa perluasan
pengelola objek wisata adalah strategi geografis, diversifikasi, akusisi,
pemasaran dalam meningkatkan jumlah pengembangan produk, penetrasi pasar,
wisatawan. Karena untuk saat ini strategi rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi
pemasaran yang dilakukan pemerintah dan joint venture. Menurut John A. Pearce II
maupun pengelola masih kurang maksimal. dan Richard B. Robinson Jr., dan Irwin
Bagaimana strategi pemasaran yang tepat dan McGraw-Hill (2003), mendefinisikan strategi
sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan sebagai seperangkat keputusan dan tindakan
yang dapat menjawab dari kurang yang menghasilkan formulasi dan
maksimalnya jumlah kunjungan wisatawan di implementasi dari rencana yang didesain
objek wisata Kebun Buah Mangunan. untuk mencapai tujuan. WF Glueck dan LR
Berdasarkan penjelasan tersebut Jauch (1989:9), mendefinisikan strategi
diatas, maka penulis mengidentifikasi sebagai rencana yang disatukan, luas dan
permasalahan yang timbul dalam berintegrasi yang menghubungkan
hubungannya dengan strategi pemasaran keunggulan strategis perusahaan dengan
objek wisata Kebun Buah Mangunan dalam tantangan lingkungan, yang dirancang untuk
upaya meningkatkan jumlah kunjungan memastikan bahwa tujuan utama dari
wisatawan, antara lain a. Strategi pemasaran perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan
dalam upaya meningkatkan kunjungan yang tepat oleh organisasi. Dari pengertian
wisatawan di Kebun Buah Mangunan harus dan definisi mengenai strategi tersebut diatas
dilakukan secara tepat dan efisien. b. Produk- dapat dikemukakan bahwa secara umum
produk wisata yang ada di Kebun Buah strategi itu adalah rencana tentang serangkaian
Mangunan harus disosialisasi di kalangan manuver, yang mencakup seluruh elemen
masyarakat. c. Kemampuan SDM dalam yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata
mengelola objek wisata harus memadai. d. untuk menjamin keberhasilan mencapai
Maksimalkan peran yang dilakukan tujuan.
pemerintah, pengelola serta masyarakat dalam Ada beberapa definisi mengenai
mengembangkan dan mengemas ODTW pemasaran diantaranya adalah : Menurut
tersebut, untuk menarik minat para wisatawan Philip Kotler (2008), pemasaran adalah
sehingga terciptanya image positif terhadap kegiatan manusia yang diarahkan untuk
objek wisata Kebun Buah Mangunan tersebut. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui
e. Memadainya aksesbilitas penunjang proses pertukaran. Menurut Philip Kotler dan
kemudahan dan fasilitas-fasilitas pendukung Amstrong (2008), pemasaran adalah sebagai
wistawan dalam berkunjung ke Kebun Buah suatu proses sosial dan managerial yang
Mangunan. f. Mampu mengeliminir atau membuat individu dan kelompok memperoleh
meminimalisir kendala-kendala yang dihadapi apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat
pengelola objek wisata Kebun Buah penciptaan dan pertukaran timbal balik produk
Mangunan. dan nilai dengan orang lain. Menurut W
2. Perumusan Masalah Stanton (1997), pemasaran adalah sistem
Perumusan masalah yang akan dikaji keseluruhan dari kegiatan usaha yang
penulis dalam penelitian ini adalah sebgai ditujukan untuk merencanakan, menentukan
berikut : a. Bagaimana strategi pemasaran harga, mempromosikan dan mendistribusikan
yang tepat untuk meningkatkan jumlah barang dan jasa yang dapat memuaskan
kunjungan wisatawan di obyek wisata Kebun kebutuhan pembeli maupun pembeli
Buah Mangunan? b. Diantara strategi potensial. Dari ketiga definisi diatas dapat
pemasaran Marketing Mix apakah strategi dikemukakan bahwa pada dasarnya
Promosi dapat meningkatkan jumlah pemasaran bukan hanya kegiatan menjual
kunjungan wisatawan di obyek wisata Kebun barang maupun jasa tetapi juga meliputi
Buah Mangunan ? kegiatan untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan dengan berusaha mempengaruhi
LANDASAN TEORI konsumen untuk bersedia membeli barang dan
Kata strategi berasal dari turunan kata jasa perusahaan melalui penciptaan,
bahasa Yunani, stratēgos yang dapat penawaran, dan pertukaran produk yang
diterjemahkan sebagai komandan militer pada bernilai.
zaman demokrasi Athena. Menurut Fred R. Konsep-konsep inti pemasaran
David (2004), strategi adalah sebagai cara meliputi: kebutuhan, keinginan, permintaan,
untuk mencapai tujuan jangka panjang. produksi, utilitas, nilai dan kepuasan,
32 JURNAL Kepariwisataan , Volume 7 Nomor 1 Januari 2013 : 29 - 40
pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, Mix is compaines face the task of distribution
pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan the total promotion budget over the five
antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. promotion tools advertising, sales promotion,
Kebutuhan adalah suatu keadaan publisitas, sales face, and direct marketing.
dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar Yang artinya : Bauran promosi merupakan
tertentu. Keinginan adalah kehendak yang tugas dari perusahaan dalam mendistribusikan
kuat akan pemuas yang spesifik terhadap total anggaran promosi melalui lima alat
kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. promosi yaitu, periklanan, promosi penjualan,
Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan hubungan masyarakat, penjualan perorangan
produk yang spesifik yang didukung dengan dan pemasaran langsung.
kemampuan dan kesediaan untuk Ada 4 elemem promosi, seperti yang
membelinya. diungkapkan Philip Kotler dan Gary
Manajemen pemasaran berasal dari Amstrong (1999) yang dikutip dari Buchari
dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Alma (2009) The four major promotion tool
Menurut Philip Kotler dan Armstrong (1999), are defined below: 1. Advertising. Menurut
pemasaran adalah analisis, perencanaan, Burke (1980) yang dikutip dari Buchari Alma
implementasi, dan pengendalian dari (2009), mendefinisikan Advertising is a sales
program-program yang dirancang untuk message directed at a mass audience that
menciptakan, membangun, dan memelihara seeks through, persuation to sell goods,
pertukaran yang menguntungkan dengan service or ideas on behalf, of the paying
pembeli sasaran untuk mencapai tujuan sponsor. Artinya advertising menyampaikan
perusahaan. Sedangakan manajemen adalah pesan-pesan penjualan yang diarahkan kepada
proses perencanaan (planning), masyarakat melalui cara-cara yang persuasif
pengorganisasian (organizing), penggerakan yang bertujuan menjual barang , jasa, atau ide.
(actuating) dan pengawasan (controling). Jadi Menurut Assauri (1996), fungsi advertising
dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah: a. Sebagai alat untuk informasi atau
adalah sebagai analisis, perencanaan, penerangan dalam mempertahankan produk
penerapan, dan pengendalian program yang baru kepasar. b. Untuk membantu ekspansi
dirancang untuk menciptakan, membangun, atau perluasan pasar. c. Untuk menunjang
dan mempertahankan pertukaran yang program personal selling. d. Untuk mencapai
menguntungkan dengan pasar sasaran dengan orang-orang yang tidak dapat dikunjungi
maksud untuk mencapai tujuan-tujuan pramuniaga (sales person). e. Untuk
organisasi. membentuk nama baik (goodwill) perusahan.
Berarti manajemen pemasaran adalah f. Tujuan Advertising (Periklanan).
sebagai kegiatan yang direncanakan, dan Advertising merupakan salah satu
diorganisasiknan yang meliputi bentuk promosi yang paling sering digunakan
pendistribusian barang, penetapan harga dan perusahaan dalam mempromosikan
dilakukan pengawasan terhadap kebijakan- produknya, sedangkan tujuan dari advertising
kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya itu sendiri menurut Assauri (1996) adalah
untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan sebagai berikut : a. Mempertahankan para
utama dari pemasaran dapat tercapai. Promosi pelanggan yang setia dengan membujuk para
merupakan salah satu aspek yang sangat pelanggan, agar tetap membeli. b. Menarik
penting dalam manajemen pemasaran, dan kembali pelanggan yang hilang atau lari,
sering sebagai proses lanjut, hal ini disebabkan dengan menarik atau mengarahkan arus
karena dapat menimbulkan rangkaian pelanggan secara perlahan-lahan kearah
kegiatan selanjutnya dari perusahaan. Promosi produk yang dihasilkan perusahaan dari merek
adalah unsur yang digunakan untuk pesaing. c. Menarik pelanggan baru dengan
memberitahukan dan merujuk pasar tentang arus yang diiklankan perusahaan dan
produk baru perusahaan iklan, penjualan menggantikan tempat para pelanggan yang
perorangan dan promosi penjualan merupakan pindah kemerek pesaing serta memperluas
kegiatan utama promosi. pasar secara keseluruhan.
Menurut Kotler (1995), Promosi 2, Personal Selling (Penjualan Pribadi)
merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan Menurut Tjiptono (2000:224), bahwa
oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan komunikasi langsung (tatap muka) antara
manfaat dari produknya dan untuk penjual dan calon pelanggan untuk
meyakinkan konsumen agar membelinya. memperkenalkan suatu produk kepada calon
Menurut Philip Kotler (2000), Promotional pelanggan dan membentuk pemahaman
M. Hafidh Nashiruddin Al-Bakry : STRATEGI PEMASARAN OBJEK WISATA KEBUN BUAH DI DESA MANGUNAN
KECAMATAN DLINGO KABUPATEN BANTUL UNTUK MENINGKATKAN
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN 33
pelanggan terhadap produk sehingga mereka 4. Publisitas menurut Assauri (1990),
kemudian akan mencoba membelinya. adalah pendorong permintaan secara non
Sedangkan menurut Kotler (2007), Sales pribadi untuk suatu produk, jasa atau ide
Promotion adalah alat yang paling efektif pada dengan menggunakan berita komersial di
tahap terakhir berupa proses pembelian, dalam media masa dan sponsor tidak dibebani
khususnya dalam membangun preferensi, secara langsung. Dalam rangka menciptakan
keyakinan, dan tindakaan khusus. Fungsi dan mempertahankan citra perusahaan dan
personal selling, menurut Tjiptono (2000), produk yang positif, menurut Gregorius
adalah sebagai berikut : a. Prospecting, yaitu Chandra (2002), fungsi utama publisitas
mencari pembeli dan menjalin hubungan adalah : a. Press relation, yaitu menyajikan
dengan mereka. b. Targeting, yaitu berita dan informasi mengenai organisasi
mengalokasikan waktu khusus penjual demi sepositif mungkin. b. Product publicity, yakni
pembeli. c. Communication, yaitu memberi mensponsori usaha-usaha untuk
informasi mengenai produk perusahan kepada mempublikasikan product spesifik. c.
pelanggan. d. Selling, yaitu mendekati, Corporate communication, yaitu
mempresentasikan dan mendemonstrasikan, mengupayakan pemahaman mengenai
mengatasi penolakan serta menjual produk organisasi melalui komunikasi internal dan
kepada pelanggan. e. Servicing, yaitu eksternal. d. Lobbying, yaitu menjalim relasi
memberikan berbagai jasa dan pelayanan dengan staf pemerintah yang berkaitan dengan
kepada pelanggan. f. Information Gathering, regulasi dan legislasi. e. Counselling, yaitu
yaitu melakukan riset dan intelijen pasar. g. memberikan saran dan pertimbangan kepada
Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang pihak manajemen mengenai isu-isu publik,
akan dituju. Tujuan Personal Selling menurut posisi perusahaan, dan citra perusahaan.
Kotler (1995), adalah meningkatkan Menurut Gregorius Chandra (2002), Tujuan
kesadaran tentang tersedianya suatu produk publisitas meliputi meningkatkan awareness,
menggairahkan minat pembeli, membina menginformasikan sesuatu dan mendidik
prefensi terhadap produk tertentu dengan pelanggan, membentuk pemahaman atas
menawarkan tentang harga dan syarat jual beli produk dan perusahaan, membangun trust dan
lainnya, menyelesaikan transaksinya. kredibilitas, memberikan alasan atau
3. Sales Promotion (Promosi keyakinan tertentu bagi konsumen untuk
Penjualan), menurut Kotler dan Amstrong melakukan pembelian, dan memotivasi
(1991) yang dikutip dari Buchari Alma (2009) akseptansi pelanggan
adalah insentif jangka pendek untuk Objek wisata atau tourist attraction,
mendorong pembeli ataupun penjual suatu istilah yang sering digunakan, yaitu segala
barang dan jasa. Tujuan Sales Promotion sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang
menurut pendapat Kotler (1997) yang dikutip yang mengunjungi suatu daerah tertentu (Oka
dari Buchari Alma (2009), adalah sebagai A. Yoeti, 1985). Dalam dunia kepariwisataan,
berikut : a. Menarik para pembeli baru. b. segala sesuatu yang menarik dan bernilai
Memberi hadiah atau penghargaan kepada untuk dikunjungi dan dilihat, atraksi atau
konsumen-konsumen atau pelanggan lama. c. lazim pula dinamakan objek wisata ( Pendit,
Meningkatkan daya pembelian ulang dari 1994). Dari pengertian dan definisi tersebut
konsumen lama. d. Menghindarkan konsumen dapat dikemukakan bahwa objek wisata atau
lari ke merek lain. e. Mempopulerkan atau atraksi wisata adalah segala sesuatu yang
meningkatkan loyalitas. f. Meningkatkan mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai
volume penjualan jangka pendek dalam yang tinggi yang menjadi tujuan wisatawan ke
rangka memperluas market share jangka suatu daerah tertentu.
panjang. Suatu objek wisata yang baik harus
Macam-macam Sales Promotion dapat mendatangkan wisatawan sebanyak-
menurut Assauri (1996), promosi penjualan banyaknya, menahan mereka ditempat atraksi
dapat dibagi tiga macam yaitu : a. Promosi dalam waktu yang cukup lama dan memberi
yang diarahkan kepada pembeli misalnya, kepuasan kepada wisatawan yang datang
sample, kupon, pameran, berkunjung. Untuk mencapai hasil itu,
demonstrasi/peragaan dan lain-lain. b. beberapa syarat harus dipenuhi, yaitu : a.
Promosi yang diarahkan kepada pedagang Atraksi wisata harus dalam keadaan baik,
misalnya potongan (discount), dealer dan lain- karena atraksi wisata itu disajikan dihadapan
lain. c. Promosi yang diarahkan kepada wisatawan, maka cara penyajiannya harus
pramuniaga (sales person) misalnya bonus. tepat. b. Objek atau atraksi wisata adalah
34 JURNAL Kepariwisataan , Volume 7 Nomor 1 Januari 2013 : 29 - 40
terminal dari suatu mobilitas spasial suatu tujuasn rekreasi, pengembangan pribadi, atau
perjalanan. Oleh karena itu juga harus mempelajari keunikan daya tarik wisata yang
memenuhi semua determinan spasial, yaitu dikunjungi dalam waktu sementara. b.
transportasi, dan promosi serta pemasaran. c. Wisatawan adalah orang yang melakukan
Keadaan di objek wisata harus dapat menahan kegiatan wisata. c. Pariwisata adalah berbagai
wisatawan cukup lama. d. Kesan yang macam kegiatan wisata dan didukung
diperoleh wisatawan waktu menyaksikan berbagai fasilitas serta layanan ynag
atraksi wisata harus diusahakan supaya disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
bertahan selama mungkin. Seiring dengan pemerintah dan pemerintah daerah. d.
perkembangan industri pariwasata, muncul Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan
bermacam-macam jenis objek wisata yang yang yang terkait dengan pariwisata dan
lama-kelamaan mempunyai ciri khas bersifat multidimensiserta multidisplin yang
tersendiri. muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang
Perkembangan ini bertujuan untuk dan negara serta interaksi antara wisatawan,
memenuhi kebutuhan wisatawan yang saat ini pemerintah, pemerintah daerah dan
melakukan perjalanan wisata berdasarkan pengusaha. Berdasarkan batasan yang telah
alasan dan tujuan berbeda-beda. dikemukakan diatas dapat dikemukakan ciri-
Penggolongan jenis objek wisata akan terlihat ciri seorang wisatawan : a. Orang yang
dari ciri-ciri khas yang ditonjolkan dari tiap- melakukan perjalanan. b. Perjalanan itu
tiap objek wisata. Dalam undang-undang dilakukan hanya untuk sementara waktu. c.
No.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan Orang yang melakukan tidak mencari nafkah
disebutkan bahwa Objek dan daya tarik wisata di tempat atau negara yang dikunjungi.
terdiri dari : a. Objek dan daya tarik wisata
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud KERANGKA TEORITIS
keadaan alam, serta flora dan fauna. b. Objek Objek wisata Kebun Buah Mangunan
dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang memiliki produk wisata dan atraksi wisata
bewujud museum, peninggalan bersejarah, yang sangat menarik bagi kunjungan
wisata agro, wisata tirta, wisata buru, wisata wisatawan. Namun dalam kenyataannya objek
petualangan, alam, taman rekreasi dan tempat wisata Kebun Buah Mangunan dalam hal
hiburan. Berdasarkan hal tersebut di atas, pemasaran kepada kalangan masyarakat luas
objek wisata dapat diklasifikasikan menjadi masih kurang. Oleh karena itu, dibutuhkan
dua macam yaitu wisata buatan manusia dan suatu strategi pemasaran yang tepat dan efektif
wisata alam. (Pendit, 1994). Dengan dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan
demikian objek wisata adalah sesuatu yang wisatawan di objek wisata Kebun Buah
dapat dilihat, dirasakan, serta dinikmati oleh Mangunan di Kabupaten Bantul. Dalam
manusia sehingga menimbulkan perasaan proses ini khususnya dalam hal pemasaran,
senang dan kepuasan jasmani maupun rohani dipengaruhi faktor lingkungan internal
sebagai suatu hiburan. Objek wisata Kebun maupun faktor eksternal. Untuk melihat
Buah Mangunan adalah salah satu objek potensi objek wisata Kebun Buah Mangunan
wisata buatan manusia yaitu Wisata Agro. secara keseluruhan diperlukan analisis
Wisatawan adalah seseorang atau SWOT. SWOT adalah singkatan dari kata
sekelompok orang yang melakukan perjalanan Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threat.
ke sebuah atau beberapa negara di luar tempat Dengan analisis SWOT dapat mengetahui
tinggal biasanya atau keluar dari lingkungan Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan),
tempat tinggalnya untuk periode kurang dari Opportunity (peluang), dan Threat (tantangan)
12 (dua belas) bulan dan memiliki tujuan dalam strategi pemasaran Kebun Buah
untuk melakukan berbagai aktivitas wisata. Mangunan di Desa Mangunan, Kecamatan
Terminologi ini mencakup penumpang kapal Dlingo, Kabupaten Bantul, guna
pesiar (cruise ship passenger) yang datang meningkatkan kunjungan wisatawan.
dari negara lain dan kembali dengan catatan HIPOTESIS
bermalam. Berdasarkan undang-undang No. Berdasarkan tipenya, hipotesis
10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, digolongkan menjadi hipotesis nol (HO), yaitu
menyebutkan definisi dari wisata, wisatawan, suatu hipotesis yang tidak menunjukkan arah
kepariwisataan, dan pariwisata, yaitu : a. hubungan, dan hipotesis alternatif (H1), yaitu
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang hipotesis peneliti yang menunjukkan arah
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok hubungan antar variabel. (Kusmayadi, 2000).
orang dan mengunjungi tempat tertentu untuk Karena itu rumusan yang diajukan adalah
M. Hafidh Nashiruddin Al-Bakry : STRATEGI PEMASARAN OBJEK WISATA KEBUN BUAH DI DESA MANGUNAN
KECAMATAN DLINGO KABUPATEN BANTUL UNTUK MENINGKATKAN
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN 35
hipotesis alternatif (HI) yang menunjukkan secara langsung dari objek penelitian, dengan
arah hubungan antar variabel. Rumusan cara : observasi, wawancara, kuesioner.
hipotesis alternatif (HI) adalah sebagai berikut Observasi diartikan sebagai pengamatan dan
: Strategi pemasaran yang tepat dalam rangka pencatatan secara sistematik terhadap gejala-
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan gejala yang tampak pada objek penelitian
di objek wisata Kebun Buah Mangunan (Rachman, 1999). Observasi dilakukan
dengan melakukan promotional mix, dalam melalui pengamatan secara langsung terhadap
empat hal yaitu advertising, sales promotion, fenomena-fenomena yang diteliti dengan
personnal selling, dan publisitas. menggunakan pancaindra (Arikunto, 1998).
Wawancara dilakukan secara mendalam untuk
METODE PENELITIAN menggali informasi yang dianggap penting.
1. Tempat dan Waktu Penelitian Kuesioner adalah pengambilan data melalui
Tempat penelitian dilakukan daftar pertanyaan, yang bisa dijawab langsung
dilakukan di Dinas Kebudayaan dan oleh responden. Jenis kuesioner ini bersifat
Pariwisata Kabupaten Bantul, Dinas Pertanian tertutup yaitu pertanyaan dengan jawaban
dan Perhutanan Kabupaten Bantul, pihak yang sudah disediakan, dan responden tinggal
pengelola, dan kawasan objek wisata Kebun melingkar atau mencontreng.
Buah Mangunan yang terletak di Kabupaten Data sekunder adalah data yang
Bantul. Penelitian dilakukan pada bulan dikumpulkan melalui studi pustaka, dengan
Agustus 2011 - Januari 2012. menelaah, menganalisa literature dan
mempelajari keeratan hubungan dengan
2. Metode Penelitian masalah yang diteliti. Studi Kepustakaan
Metode yang digunakan adalah dilakukan dengan mengumpulkan dari
kualitatif deskriptif. Metode kualitatif berbagai sumber referensi : buku, artikel
desktiptif adalah menjelaskan atau ilmiah, berbagai laporan penelitian, dan data
mendeskripsi fakta sesuai dengan yang terjadi yang diperoleh di objek wisata Kebun Buah
di lapangan, artinya memaparkan data apa Mangunan. Selain itu dokumentasi yang
adanya, berdasarkan apa yang dilihat, terdapat pada Dinas Pertanian dan Perhutanan
didengar, diraba, dicium, dan dicecap. Kabupaten Bantul dan kantor pengelolaan
objek wisata Kebun Buah Mangunan.
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh responden 5. Analisi Data
dalam suatu wilayah penelitian. Populasi Analisis SWOT adalah identifikasi
dalam penelitian ini adalah semua orang yang berbagai faktor secara sistematis untuk
melakukan kegiatan wisata (wisatawan) dan merumuskan strategi suatu organisasi, yang
petugas pengelola pada objek wisata Kebun didasarkan pada logika untuk memaksimalkan
Buah Mangunan Bantul termasuk didalamnya kekuatan (strength) dan peluang (opportunity)
adalah petugas dari Dinas Pertanian dan dan secara bersamaan dapat meminimalkan
Perhutanan di Kabupaten Bantul. Penelitian kelemahan (weakness) dan ancaman
populasi misalnya sensus penduduk. (threats)(Pearce, 1997), tentang isu-isu yang
Namun karena populasi dalam berkembang, faktor-faktor yang perlu
penelitian ini dipandang homogen, dan dikembangkan, dan sebagai langkah awal
terbatasnya waktu, tenaga, dan biaya dari penyusunan strategi dalam rangka promosi
peneliti, maka dilakukan penelitian sampel. objek wisata Kebun Buah Mangunan di
Karena responden dipandang homogen, maka Kabupaten Bantul.
penentuan sampelnya dengan non-random
sampling purposive sample, yaitu sampel Internal Kekuatan(S) Kelemahan (W)
Identifikasi kekuatan Identifikasi kelemahan
tanpa diacak, tetapi langsung tertuju kepada Eksternal

sampel kunci. Sebagai sampel kunci bisa Peluang (O) Strategi SO Strategi WO

diambil dari petugas Dinas Kehutanan dan Identifikasi kesempatan Menggunakan kekuatan untuk
menangkap kelebihan
Mengatasi kelemahan dengan
mengambil kesempatan
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, serta Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT

pengelola dan penjaga Kebun Buah Identifikasi ancaman Menggunakan kekuatan untuk
menghindari ancaman
Meminimalkan kelemahan
dengan menghindari ancaman
Mangunan. Satu atau berapapun sampel yang
diambil, hasilnya pasti valid (sahih) dan Sumber : Wahyudi, Agustinus (1996)
reliable (handal). Matrik Analisys SWOT
4. Pengumpulan Data
Data primer yaitu data yang diperoleh
36 JURNAL Kepariwisataan , Volume 7 Nomor 1 Januari 2013 : 29 - 40
PEMBAHASAN sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
1. Sejarah Kabupaten Bantul Gunungkidul, di sebelah utara berbatasan
Kabupaten Bantul merupakan daerah dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten
yang subur, baik karena jenis lapisan Sleman, di sebelah barat berbatasan dengan
tanahnya, pengairannya, kedataran Kabupaten Kulon Progo, dan di sebelah
wilayahnya maupun karena letaknya yang ada selatan berbatasan dengan Samudra
di penghujung selatan tempat sungai-sungai Indonesia.
bermuara dan menumpuklumpur vulkanik
beserta endapan-endapan humus dari daerah 3. Visi dan Misi Kabupaten Bantul
utara. Keadaan alam yang sangat cocok untuk Visi pembangunan Kabupaten Bantul
bidang pertanian maka sebagian masyarakat adalah Bantul Projotamansari Sejahtera,
Bantul bermatapencaharian sebagai petani. Demokratis, dan Agamis. Visi tersebut
Potensi keindahan alam yang beraneka ragam mengandung pengertian bahwa kondisi
juga bisa dijumpai di Kabupaten Bantul, dari Kabupaten Bantul yang ingin diwujudkan di
keindahan luasnya samudra Indonesia dengan masa yang akan datang adalah Bantul yang
bentangan gumuk pasirnya sampai pada produktif-profesional, ijo royo-royo, tertib,
perbukitan yang membentang dari pinggiran aman, sehat dan asri, sejahtera, dan
tenggara dan barat daya Kabupaten Bantul. demokratis, yang semuanya itu akan
Dalam satu tempat kita dapat melihat indahnya diwujudkan melalui misi. Misi merupakan
tiga dimensi alam yaitu hamparan laut yang pernyataan tentang tujuan operasional
bertepi disepanjang Pantai Parangtritis, organisasi (pemerintah) yang diwujudkan
bentangan sawah/pemandangan alam yang dalam produk dan pelayanan, sehingga dapat
menghijau dan pesona gunung Merapi yang mengikuti irama perubahan zaman bagi pihak-
menjulang tinggi menunjukkan kekuatannya. pihak yang berkepentingan pada masa
Pemandangan alam tersebut dipercantik mendatang. Pernyataan misi mencerminkan
dengan adanya dua sungai, yaitu Opak dan tentang segala sesuatu yang akan dilaksanakan
Progo, menjulur dari kaki gunung yang untuk pencapaian visi tersebut.
tampak megah biru ini ke lautan selatan Dengan adanya pernyataan misi
mengelilingi daerah Bantul, selain menambah organisasi, maka akan dapat dijelaskan
segarnya pemandangan karena berkah yang mengapa organisasi eksis dan apa maknanya
dibawanya, tetapi juga menambah misteri pada masa yang akan datang. Di dalam
hubungan antara gunung ini dengan samudra Rencana Pembangunan Jangka Panjang
selatan. Hal ini merupakan pesona dan daya (RPJP) Kabupaten Bantul telah dinyatakan
tarik tersendiri yang dimiliki oleh Kabupaten bahwa misi Kabupaten Bantul adalah (1)
Bantul. Mewujudkan masyarakat Bantul yang
sejahtera lahir dan batin berdasarkan
2. Keadaan Geografis Kabupaten Bantul keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Secara geografis terletak di bagian Maha Esa (berkaitan dengan aspek Sejahtera
selatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Agamis); (2) Mewujudkan pemerintahan
dengan luas wilayah 506,85 km² atau 50.685 dan kehidupan masyarakat yang demokratis
ha. Kabupaten Bantul merupakan salah satu (berkaitan dengan aspek Demokratis). Dua
Kabupaten diantara 4 kabupaten dan 1 pernyataan misi ini berlaku untuk jangka
kotamadya yang terletak di Propinsi Daerah waktu 20 tahun.
Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Bantul Di dalam dokumen Perubahan
terletak di bagian selatan dan langsung Rencana Pembangunan Jangka Menengah
bersinggungan dengan Pantai Selatan. Apabila Daerah, ada satu tambahan misi dari dua misi
dilihat dari bentang alamnya, wilayah yang sudah ada sebelumnya. Misi ini berkaitan
Kabupaten Bantul terdiri dari daerah dataran erat dengan kejadian bencana gempa bumi
yang terletak pada bagian tengah dan daerah Mei 2006 sehingga perlunya dilakukan
perbukitan yang terletak pada bagian timur penambahan. Adapun tiga misi Kabupaten
dan barat, serta kawasan pantai di sebelah Bantul yang terdapat di dalam Perubahan
selatan. RPJMD Tahun 2008-2010 adalah sebagai
Kondisi bentang alam tersebut relatif berikut: 1. Mempercepat pemulihan kondisi
membujur dari utara ke selatan. Secara sosial, budaya dan ekonomi melalui
geografis, Kabupaten Bantul terletak antara pengembangan ekonomi lokal berwawasan
07º44'04" -08º00'27" Lintang Selatan dan lingkungan yang tangguh pasca gempa bumi
110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di 27 Mei 2006 serta mewujudkan ketahanan
M. Hafidh Nashiruddin Al-Bakry : STRATEGI PEMASARAN OBJEK WISATA KEBUN BUAH DI DESA MANGUNAN
KECAMATAN DLINGO KABUPATEN BANTUL UNTUK MENINGKATKAN
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN 37
pemerintah daerah dan masyarakat dalam 2. Potensi Wisata Kabupaten Bantul
menghadapi risiko bencana; 2. Mewujudkan NO NAMA OBYEK WISATA LOKASI KETERANGAN
kesejahteraan lahir dan batin, dengan prioritas 1 Parang Tritis Parangtritis, Kretek
Bantul Km
Pantai Laut Selatan,
Berbukit
meningkatkan kecerdasan dan derajat 27 dari Kota Pasir yang indah
Yogyakarta
kesehatan masyarakat, dan percepatan 2 Parang Wedang Kompleks Pantai Pemandian Air
produksi serta produktivitas sumber daya Parangtritis Hangat
3 Parang Endog Kompleks Pantai Pemandian Air
daerah yang didasarkan pada keimanan dan Parangtritis Hangat dan Pantai
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; 3. 4 Parang Kusumo Kompleks Pantai
Indah
Gubug Wisata Rang
Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan Parangtritis Do
5 Pandan Simo Desa Poncosari Upacara Labuhan dari
yang baik dan bertanggung jawab dengan Srandakan Kraton
menerapkan demokratisasi dalam segala Bantul 32 Km dari
Yogyakarta
Yogyakarta

aspek kehidupan, menghormati hak asasi 6 Pandan Payung Desa Poncosari Tempat Ziarah Nenepi
Srandakan di
manusia, dan menjamin tegaknya supremasi Bantul 32 Km dari Kawasan Pantai Laut
hukum. 7 Makam Imogiri
Yogyakarta
Desa Wukirsari Kec.
Selatan
Tempat Ziarah
Tiga pernyataan misi di atas berkaitan Imogiri 18
Km. dari Yogyakarta
dengan peningkatan kualitas kehidupan yang 8 Makam Kode Cede Desa Jagalan Kec. Makam raja-raja dari
merupakan sasaran pembangunan untuk tiga Banguntapan 5 Km
dari
Kraton Kasultanan
Yogyakarta dan
tahun kedepan. 1. Daerah dan Objek Wisata Yogyakarta Kasunanan Surakarta
Peninggalan Sejarah
Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Mataram Baru Dinasti
Yogyakarta mendapat sebutan Kota Budaya 9 Kebun Buah Mangunan Desa Mangunan,
Panembahan Senopati
Perkebunan buah dan
dan Wisata tidak lepas dari keberadaan Kecamatan Dlingo, pemandangan indah
Kabupaten Bantul yang memiliki beragam kabupaten Bantul
Yogyakarta
kabupaten Bantul

khasanah budaya dan wisata yang beragam. 10 Goa Selarong Bukit Selarong Peninggalan bekas
Guwosari Kec. MarkasPerjuangan P.
Objek-objek Kabupaten Bantul mempunyai Pajangan 15 Km dari Diponegoro
potensi objek wisata yang cukup besar, yang Yogyakarta melawan penjajah
belanda (1823-1830)
meliputi objek wisata alam, wisata
11 Goa Cerme Goa Stalagtit, 8 Km dari Selatan
budaya/sejarah, pendidikan, taman hiburan Stalagmit, dan Imogiri
dan sentra industri kerajinan. Dengan 12 Pantai Samas
Sungai bawah tanah
Desa Srigading Kec, Pantai Selatan dan
keanekaragaman potensi wisata tersebut Sanden 27 km dari Pusat
Yogyakarta Pengembangan Udang
diharapkan Kabupaten Bantul dapat secara Galah
optimal mendukung pengembangan Daerah 13 Kasongan Desa Bangunjiwo
Kec. Kasihan
Desa Kerajinan
Gerabah /
Istimewa Yogyakarta sebagai daerah tujuan
wisata utama di Indonesia, dimana pada tahun 3. Profil Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
1996 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dinas Pertanian dan Kehutanan
menempati urutan ke-3 dalam hal kunjungan Kabupaten Bantul
wisatawan mancanegara. Pengelolaan objek Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
wisata secara profesional akan mendorong Kabupaten Bantul, menurut Peraturan Daerah
tumbuh kembangnya industri pariwisata Nomor 16 Tahun 2007 menjelaskan
secara menyeluruh yang diharapkan kedudukan, tugas pokok, dan fungsi Dinas
menggerakkan kegiatan perekonomian Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
masyarakat, memperluas dan memeratakan Bantul. Dinas Pertanian dan Kehutanan
lapangan kerja dan kesempatan berusaha, Kabupaten Bantul, menurut Peraturan Daerah
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan Nomor 15 Tahun 2009 tentang Perubahan atas
masyarakat, mendukung perolehan Peraturan Daerah No 16 Tahun 2007 Tentang
Pendapatan Asli Daerah secara optimal, serta Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di
membawa citra daerah di mata masyarakat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul, di
luar Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk dalamnya termuat kedudukan, tugas pokok
mengoptimalkan pengembangan obyek wisata dan fungsi.
daerah Bantul, telah ditempuh program
diversifikasi (penganekaragaman) produk 4. Kebun Buah Mangunan
wisata. Selain itu juga ditingkatkannya Bantul memiliki potensi pertanian
promosi wisata baik domestik maupun yang luar biasa, selain pertanian tebu, terdapat
mancanegara dengan tidak henti-hentinya. pula Kebun Buah Mangunan, di Kecamatan
Dlingo. Perkebunan yang merupakan salah
satu agrowisata di yogyakarta ini dibangun
sejak tahun 2003 seluas 23,3415 hektar,
terletak sekitar 15km dari pusat kota Bantul
38 JURNAL Kepariwisataan , Volume 7 Nomor 1 Januari 2013 : 29 - 40
dan berada di ketinggian 200 m di atas rambutan, jambu air, jeruk, sawo, duku,
permukaan laut, sehingga udara sejuk di manggis, disamping itu terdapat pula buah-
kawasan tersebut sangat cocok untuk buahan lain yang jumlahnya relatif sedikit
budidaya buah-buahan. Bahkan dari kebun seperti matoa, kelengkeng, jambu, cempedak
Buah Mangunan, wisatawan dapat melihat dan belimbing. Untuk menambah kesejukan
indahnya pemandangan Pantai Parangtritis di selain tanaman buah-buahan terdapat pula
sebelah selatan dan panorama kota Bantul di tanaman jati, pagar hidup berupa salak,
sisi barat. magium dan pinus.
Kebun Buah Mangunan dirancang Guna melengkapi Kebun Buah
sebagai tujuan wisata Yogyakarta bagi pecinta Mangunan, disana juga terdapat pembibitan
buah-buahan. Taman buah ditata dengan sapi. Tujuan dari pembibitan sapi ini yaitu
sedemikian rupa mengikuti kondisi selain untuk menambah populasi ternak sapi
kemiringan bukit mangunan antara lain juga agar terjadi siklus yang
ditanami buah jambu air, jeruk, sawo, durian, berkesinambungan antara ternak sapi yang
mangga, duku, serta manggis, rambutan, menghasilkan pupuk kandang untuk
matoa, kelengkeng, cempedak, belimbing dan pemeliharaan tanaman buah-buahan di Kebun
jambu biji. Selain buah-buahan terdapat juga Buah Mangunan. Di Kebun Buah Mangunan
pepohonan untuk penyejuk kawasan sekitar juga terdapat pemeliharaan rusa, sebagai
seperti pohon jati, magium, pinus dan pagar sarana kelengkapan wisata peternakan di
hidup berupa salak. bahkan bisa kita jumpai obyek wisata ini.
satwa semacam monyet yang hidup di S e b a g a i Wi s a t a P e n d i d i k a n ,
dalamnya, seolah-olah taman ini benar-benar pengunjung dapat juga melihat sekaligus
terbentuk dengan alami sebagai mana cagar melakukan penelitian tentang budidaya buah-
alam. buahan dan budidaya ternak sapi di objek
Pengelola sengaja menyediakan wisata Kebun Buah Mangunan. Selain itu
peternakan sapi dan pembibitannya dengan Wisatawan yang sering melakukan kegiatan
tujuan kotoran sapi tersebut sebagai suplai Flying fox, Outbond, Perkemahan juga
pupuk kandang yang berkesinambungan bagi disediakan tempat untuk melakukan semua
kelangsungan hidup pertanian buah-buahan di kegiatan outbond di Camping Ground. Di
dalamnya. Objek wisata kebun buah Kebun Objek wisata Kebun Buah ini terdapat tempat
Buah Mangunan dikelola berdasarkan bermain anak. Diantaranya kolam renang,
kedinasan oleh pemerintah melalui Dinas permainan anak yang sangat menghibur
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul keluarga saat berwisata ke Kebun Buah
dengan dana pengelola ditunjang dari APBD Mangunan, sehingga wisatawan tidak
kabupaten Bantul. Guna mendukung merasakan bosan.
kepuasan para wisatawan yang berkunjung di
objek wisata Kebun Buah Manguanan, KESIMPULAN
beberapa fasilitas yang ada diantaranya adalah Objek wisata Kebun Buah Mangunan
: Kantor Management / Sekretariat, Asuransi terletak di desa Mangunan kecamatan Dlingo
Kecelakaan kepada para wisatawan, Kabupaten Bantul. Di obyek wisata ini
Penginapan, Gedung Pertemuan, Atraksi wisatawan dapat melakukan, mengamati
Flying Fox, Area parkir yang luas, Mushola, berbagai macam buah-buahan yang ditata
Petuntuk arah lokasi wisata, Kolam renang, dengan baik sesuai dengan kondisi kemiringan
Kolam Pemancingan, Warung makan, Area bukit mangunan, antara lain buah durian,
bermain anak-anak, Camping Ground, Sarana mangga, rambutan, jambu air, sawo, duku dan
out bond, Sarana MCK, Gardu Pandang. manggis. Permasalahan utamanya adalah
Wi s a t a w a n d a p a t m e n i k m a t i masih minimnya kegiatan pemasaran,
pemandangan yang sangat fantastis dari sehingga jumlah kunjungan wisatawan di
Kebun Buah Mangunan yaitu pantai objek wisata Kebun Buah Mangunan masih
Parangritis yang berada di sebelah selatan, belum maksimal. Oleh karena itu strategi yang
pemandangan Kota Bantul yang berada di tepat dan efesien adalah strategi Promotional
sebelah barat serta keelokan sungai oya yang mix diantaranya ; strategi advertising, strategi
sangat curam. Hal menarik lainnya yang bisa sales promotion, strategi personnal selling,
dilakukan wisatawan di sini adalah mengamati dan strategi publisitas. Dengan
berbagai macam buah-buahan yang ditata pengaplikasian strategi promotional mix
dengan apik sesuai dengan kondisi kemiringan tersebut diharapkan akan mampu mencapai
bukit mangunan antara lain durian, mangga, tujuan dari objek wisata Kebun Buah
M. Hafidh Nashiruddin Al-Bakry : STRATEGI PEMASARAN OBJEK WISATA KEBUN BUAH DI DESA MANGUNAN
KECAMATAN DLINGO KABUPATEN BANTUL UNTUK MENINGKATKAN
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN 39
Mangunan yaitu untuk meningkatkan jumlah DAFTAR PUSTAKA
kunjungan wisatawan baik itu lokal maupun
mancanegara. Arikunto Suharsimi. (1998). Prosedure
Dalam rangka meningkatkan jumlah Penilitian Suatu Penelitian Praktek. PT.
kunjungan wisatawan di objek wisata Kebun Rineka Cipta. Jakarta
Buah Mangunan perlu dilakukan upaya Assauari Sofyan. (1990). Manajemen
promosi wisata yang lebih efektif, pembuatan Pemasaran. Edisi pertama. Rajawali
brosur yang lengkap dan mudah didapat, Pres. Jakarta
kualitas sarana dan prasarana penunjang Buchari Alma. (2009). Manajemen Pemasaran
pariwisata perlu ditingkatkan seperti dan Pemasaran Jasa. Edisi kedelapan.
akomodasi, transportasi, dan fasilitas lainnya. Alfa Beta. Bandung
Selain itu bagi pengelola Objek wisata harus Chandra Gregorius. (2002). Strategi dan
melakukan pelatihan tentang cara pelayanan Program Pemasaran. Edisi Pertama.
yang memuaskan (Excelent Service) dan juga Andi. Yogyakarta
keramah-tamahan (Hospitality) untuk David Fred R. (2004). Strategi Management :
mencerdaskan SDM pariwisata, khususnya Concept and Cases. Edisi Kesepuluh.
Pengelola Objek Wisata Kebun buah Salemba Empat. Jakarta
Mangunan. Sering melakukan dan Husein Umar. (1997). Metodologi Penelitian
menginformasikan event-event budidaya Aplikasi Dalam Pemasaran. Gramedia.
seperti budidaya buah-buahan dan budidaya Jakarta
ternak sapi dan sejenisnya, khususnya yang Kotler Philip.(2007). Manajemen Pemasaran.
akan diselenggarakan di obyek wisata ini, baik Edisi Bahasa Indonesia. PT Macanan
dalam skala regional, nasional, maupun Jaya Cemerlang. Jakarta
internasional. Membangun kerjasama baik Kotler Philip. (2008). Manajemen Pemasaran.
pengelola, pemerintah, Dinas Pariwisata dan Edisi Bahasa Indonesia. PT Macanan
Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Jaya Cemerlang. Jakarta
Bantul, duta wisata, mahasiswa maupun Kotler Philip Amstrong. (1995). Marketing
kepada para investor untuk lebih giat dalam plus 3. Edisi ketiga. Pustaka Sinar
upaya pemasaran/promosi. Harapan. Jakarta
Bagi pengunjung atau wisatawan, Kusmayadi dan Endar Sugiarto. (2000).
harus mengetahui dan menerapkan Sapta Metodologi Penelitian Dalam Bidang
Pesona wisata, yaitu menjaga kebersihan, Kepariwisataan. PT. Gramedia Pustaka
keindahan, keamanan, kenyamanan, Utama. Jakarta
kesejukan, keramah-tamahan, dan kenangan. Moleong Lexy J. (2002). Metode Penelitian
Bagi wisatawan yang ingin melakukan Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
penelitian budidaya perkebunan dan Bandung
peternakan diharapkan dapat memberikan Musanef. (1996). Manajemen Usaha
masukan bagi pengembangan objek wisata Pariwisata di Indonesia. PT. Toko
Kebun Buah Mangunan. Bagi wisatawan yang Gunung Agung. Jakarta
melakukan kegiatan outbond, agar lebih Pearce A John dan Richard B. Robinson Jr.
berhati-hati, dan selalu mempersiapkan (2003). Strategi Management
keperluan apa saja yang dibutuhkan, guna Formulation, Implementation, and
keselamatan bersama. Berikan kritik dan saran Control. Jilid kedua. Salemba Empat.
membangun kepada pengelola dan pemerintah Jakarta
untuk pengembangan objek wisata Kebun Pearce D.G. (1997). Tourist Development.
Buah Mangunan. Longman Group UK Limited. Harlow
Bagi masyarakat agar memberikan Pendit Nyoman S. (1994). Ilmu Pariwisata
dukungan pengembangan obJek wisata Kebun Sebuah Pengantar Perdana. Pradnya
Buah Mangunan dengan menjaga kebersihan, Paramita. Jakarta
kelestarian, dan keindahan obyek wisata Rachman Maman. (1999). Strategi dan
tersebut. Selain itu masyarakat juga ikut serta Langkah - langkah Penelitian. IKIP.
dalam memasarkan objek wisata Kebun Buah Semarang
Mangunan melalui mouth to mouth kepada Tjiptono Fandy. (2000). Strategi Pemasaran.
kalangan masyarakat Yogyakarta dan Edisi kedua. Andi. Yogyakarta
sekitarnya. WF Glueck dan LR Jauch. (1989).
Management Strategis dan Kebijakan
Perusahaan, Salemba Empat. Jakarta
40 JURNAL Kepariwisataan , Volume 7 Nomor 1 Januari 2013 : 29 - 40
Yoeti Oka. (1985). Perencanaan dan
Pengembangan Pariwisata. Pradnya
Paramita. Jakarta
Dokumentasi :
- Data dari Dinas Pariwisata dan Dinas
Pertanian dan Kehutanan, 2011
- Data dari Objek wisata Kebun Buah
Mangunan, 2011

Anda mungkin juga menyukai