Anda di halaman 1dari 15

224

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 3 No. 4 Oktober 2018

PERANAN PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA


DI KAWASAN WISATA PULAU HOGA KECAMATAN KALEDUPA
KABUPATEN WAKATOBI

Siti Aisyah Nurahmat1, La Ode Amaluddin2


1
Alumni Pendidikan Geografi FKIP UHO
2
Dosen Pendidikan Geografi FKIP UHO

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peranan pariwisata dalam meningkatkan
pendapatan keluarga dengan titik tekan kajiannya pada kondisi pariwisata Pulau Hoga,
penyerapan tenaga kerja dan peranan pariwisata dalam meningkatkan pendapatan keluarga di
Pulau Hoga. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan
pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan mereka yang
terlibat atau mengetahui tentang aktivitas ekonomi masyarakat di sekitar kawasan wisata. Data
diperoleh dari 26 Informan. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan: Pertama,
Kondisi lingkungan yang ada di sekitar kawasan wisata Pulau Hoga memiliki keadaan
lingkungan yang cukup baik di lihat dari sisi keindahan pantai dan lautnya, kunjungan
wisatawan di pulau Hoga berasal wisatawan lokal dan wisatawan asing, dan sarana dan
prasarana pariwisata yang ada di Pulau Hoga mendukung adanya pariwisata di Pulau Hoga.
Kedua, Penyerapan tenaga kerja di Pulau Hoga dari masyarakat pada masing-masing fasilitas
pendukung sebanyak 26 orang yang terserap sebagai pemilik dan pekerja, sebanyak 16 orang
(61,54%) penduduk laki-laki dan 10 orang (38,46%) penduduk perempuan, dengan pekerjaan
pokok yang berhubungan dengan kegiatan pariwisata dan berbagai bidang usaha yang
berhubungan dengan kegiatan pariwisata. Ketiga, peranan pariwisata dalam meningkatkan
pendapatan keluarga di kawasan wisata Pulau Hoga menunjukkan peningkatan yaitu pendapatan
keluarga yang rata-rata Rp.4.557.692,3 atau 77,17% dari pendapatan yang diperoleh oleh
seluruh keluarga. Peningkatan pendapatan keluarga ini lebih dari pendapatannya diluar usaha
pariwisata.

Kata kunci: Peranan Pariwisata, Pendapatan, Keluarga, Kawasan Wisata Pulau Hoga

Siti Aisyah Nurahmat, La Ode Amaluddin


225

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 3 No. 4 Oktober 2018

THE ROLE OF TOURISM IN IMPROVING REVENUES FAMILY IN THE HOGA


ISLAND AT KALEDUPA DISTRICT OF WAKATOBI REGENCY

Siti Aisyah Nurahmat1, La Ode Amaluddin


1
Alumni of Halu Oleo University Geography Education
2
Lecturer of Halu Oleo University Geography Education

Abstract: This study aims to examine the role of tourism in increasing family income with
the press point of his study on Hoga Island tourism conditions, employment and the role of
tourism in increasing family income in Hoga Island. The type of this research is descriptive
qualitative research using case study approach. Informants in this study were determined
based on those who were involved or knew about the economic activities of the people
around the tourist area. Data were obtained from 26 informants. Data collection using
observation, interview and documentation techniques. Based on the results of data analysis
and discussion obtained the conclusion: First, the conditions around the tourist area of
Hoga Island has a pretty good environmental conditions in view of the beauty of the beach
and sea, tourists visiting the island of Hoga from local tourists and foreign tourists, and
facilities and infrastructure of tourism in Hoga Island supports the tourism in Hoga Island.
Secondly, the absorption of manpower in Hoga Island from the people in each supporting
facility is 26 people absorbed as the owner and the workers. There are 16 people (61.54%)
male and 10 people (38,46%) female, with main job related to tourism activities and various
business related to tourism activities. Third, the role of tourism in increasing family income
in Hoga Island tourism area showed an increase family income which average
Rp.4.557.692,3 or 77,17% from income earned by entire family. Increase in family income is
more than his income outside of tourism business.

Keywords: Role Tourism, Income, Family, Tourism Area Hoga Island

PENDAHULUAN memiliki potensi yang baik dalam


pengembangannya. Menurut data statisik di
Indonesia memiliki potensi sumber Indonesia dari tahun 2004-2008, industri
daya alam yang sangat beraneka ragam kepariwisataan juga telah terbukti memiliki
khususnya sumber daya kelautan. Oleh konstribusi yang sangat signifikan dalam
karena itu, Indonesia dikenalsebagai negara pembangunan ekonomi nasional, terutama
maritim dengan sektor kelautan dan perannya sebagai instrumen peningkatan
pariwisata bahari sebagai andalannya. Minat devisa di luar minyak dan gas (non migas)
wisatawan yang tinggi terhadap pariwisata (Sunaryo,2013). Pariwisata menjadi sektor
bahari menjadikan Indonesia sebagai salah yang berperan dalam penambahan devisa
satu destinasi yang paling diminati di dunia. pemerintah, memperbesar peluang usaha
Sektor pariwisata di Indonesia memiliki dan peluang lapangan pekerjaan,
peranan yang penting dalam membangun mendorong dan membangun daerah wisata
sektor ekonomi yang produktif. Apabila serta meningkatkan kesejahteraan
dilihat dari sisi ekonomi, pariwisata menjadi masyarakat daerah potensi wisata.
salah satu sektor non-migas, dengan Adanya pengembangan pariwisata di
menyediakan kegiatan andalan yang Indonesia, memicu terjadinya perubahan

Siti Aisyah Nurahmat, La Ode Amaluddin


226

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 3 No. 4 Oktober 2018

aktivitas ekonomi dalam masyarakat. berkembangdan berkreativitas dalam


Aktivitas ekonomi dalam pariwisata pembangunan pariwisata di daerah mereka
bertujuan untuk menyelenggarakan atau sendiri dan tidak hanya menjadi penonton.
menyediakan jasa pariwisata dan Kecamatan Kaledupa memiliki
mengusahakan potensi dan daya tarik kawasan wisata yang potensial untuk
wisata. Pariwisata dikatakan sebagai suatu dikembangkan salah satunya adalah Pulau
industri yang dianggap bisa mengangkat Hoga. Pulau Hoga dalam perkembangannya
taraf kehidupan masyarakat yang bermukim telah mampu menarik wisatawan asing
di sekitar kawasan wisata. Dalam maupun lokal baik hanya sekedar berwisata
membangun suatu industri pariwisata ataupun melakukan penelitian mengenai
tentunya harus ada produk pariwisata, kondisi Pulau Hoga. Rata-rata kunjungan ke
konsumen, permintaan dan penawaran. Pulau Hoga tercatat sebanyak 2000
Masyarakat dituntut harus cekatan dalam orang/tahun baik wisatawan asing dan lokal
menyiapkan produk-produk yang akan datang berkunjung (Kantor Operation
dibeli oleh para wisatawan. Oleh karena itu, Wallacea, 2017).
pentingnya pengetahuan masyarakat Pulau Hoga merupakan salah satu
mengenai pengembangan dan pengelolaan objek wisata yang ada di Kabupaten
industri pariwisata sangat berpengaruh Wakatobi. Konsep pengelolaan pariwisata
terhadap kemajuan daerah destinasi wisata di Pulau Hoga mengusung konsep
yang mereka kelola. partisipatif, dimana masyarakat lokal
Melihat potensi kekayaan laut yang berperan sebagai pemilik usaha pariwisata
dimiliki perairan Wakatobi maka tidak yaitu homestay dan souvenir. Akan tetapi
heran jika pariwisata bahari yang menjadi dalam pelaksanaannya dan proses
andalan di Kepulauan Wakatobi. Jika dilihat pengelolaan dan perencanaan Pulau Hoga
dari jumlah kunjungan wisatawan terjadi semua dilakukan oleh Operation Wallacea
peningkatan yang cukup signifikan yaitu (Normayasari,2016). Operation Wallacea
45% di tahun 2015 (Dinas Kebudayaan dan sendiri merupakan suatu LSM asing yang
Pariwisata Kab.Wakatobi, 2015). bertujuan untuk membantu masyarakat
Selain itu, dalam mendukung dalam pengembangan pariwisata di Pulau
pembangunan sektor pariwisata Kabupaten Hoga. Namun, hal ini berdampak pada
Wakatobi, Pemerintah telah menyiapkan kurangnya kemandirian masyarakat untuk
beberapa sarana pendukung yaitu Bandara mengembangkan pariwisata dan terus
Udara Matahora, Dermaga Marina (dermaga bergantung pada bantuan dari pihak
khusus kapal pesiar) dan Dermaga Operation Wallacea. Tentu hal ini
Panggulubelo (dermaga untuk kapal milik mengindikasikan bahwa masyarakat tidak
PT. Pelni). dapat berjalan sendiri tetapi saling
Kabupaten Wakatobi sebagai salah ketergantungan dengan pelaku pariwisata
satu destinasi terbaik di Indonesia telah lain.
ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Peranan pariwisata dapat dicapai
Khusus (KEK) Pariwisata oleh secara maksimal dengan adanya pelibatan
KementrianPariwisata (Setiawan, 2015). masyarakat melalui pengembangan
Tentunya pengembangan pariwisata di pariwisata. Dengan adanya pariwisata di
Kabupaten Wakatobi bukan lagi hanya Pulau Hoga, aktivitas dalam meningkatkan
menjadi tanggung jawab dari Pemerintah kesejahtraan masyarakat tidak hanya dari
Kabupaten Wakatobi tetapi juga Pemerintah sektor perikanan saja sebagai nelayan, tetapi
pusat. Pemerintah berperan dalam juga dari usaha jasa penyediaan tempat dan
merangsang masyarakat untuk bisa peralatan yang memadai yang memerlukan

Siti Aisyah Nurahmat, La Ode Amaluddin


227

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 3 No. 4 Oktober 2018

pengetahuan yang cukup tentang kawasan pada umumnya, serta pendapatan penduduk
Pulau Hoga. Menurut Damanik (2013), dan masyarakat sekitarnya, perluasan
kajian yang banyak dilakukan para ahli kesempatan kerja dan mendorong kegiatan-
dengan jelas menyatakan bahwa hanya kegiatan industri lainnya. (2)
dengan keterlibatan masyarakat didalam memperkenalkan pendayagunaan keindahan
pengambilan keputusan, pelaksanaan dan alam dan kebudayaan Indonesia (Oka, 1997:
pembagian hasil maka mereka dapat 35). Selain itu peranan pariwisata dapat
memperoleh manfaat dari pengembangan mengembangkan komunikasi, transportasi,
pariwisata. Organisasi "Forum Kahedupa akomodasi, kebudayaan di daerah tujuan
Toudani (Forkani)” mengemukakan bahwa wisata diketahui banyak orang (wisatawan),
pertumbuhan pariwisatadi Kabupaten mengurangi pengangguran, meningkatkan
Wakatobi mengerucut pada pihak yang pendapatan masyarakat setempat. Sisi
memiliki akses informasi, komunikasi, negatif dari penyelenggaraan kepariwisataan
modal, dan transportasi (Aminuddin & dapat menurunkan moral masyarakat,
Rahmadani,2015). perubahan sikap masyarakat, tata cara
keagamaan, mempengaruhi adat istiadat dan
Konsep Peranan Pariwisata kebijakan masyarakat yang dikunjungi,
Dalam Kamus Besar Bahasa turunnya nilai pada hutan lindung, dan
Indonesia, peranan artinya tindakan yang turunnya nilai sejarah serta kebudayaan.
dilakukan seseorang dalam suatu
peristiwa. Konsep peran menurut Konsep Pendapatan Keluarga
Sedarmayanti (2004) ialah sebuah Dalam bentuk sederhana pendapatan
landasan persepsi yang digunakan setiap diartikan sebagai total penerimaan produksi
orang yang berinteraksi dalam suatu setelah dikurangi biaya. Balas jasa yang
kelompok atau organisasi untuk diterima pemilik faktor produksi dihitung
melakukan suatu kegiatan mengenai untuk jangka waktu tertentu.
tugasdan kewajibannya. Pendapatan mempunyai fungsi untuk
Menurut Musanef dalam Arief (1999: memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
11) memberikan batasan bahwa pariwisata memberikan kepuasan, disamping itu
adalah gabungan gejala dan hubungan yang pendapatan berfungsi pula untuk memenuhi
timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, keinginan lain dan untuk membayar
pemerintah serta tuan rumah dalam proses kewajiban. Sehingga pemenuhan kebutuhan
dasar (basic needs) seperti sandang, pangan,
meranik dan melayani wisatawan, serta
penunjang lainnya. Untuk itu, interaksi yang dan perumahan sangat ditentukan oleh besar
dilakukan oleh tuan rumah dengan kecilnya pendapatan yang diperoleh dari
wisatawan, bisnis, dan pemerintah seorang individu dalam memenuhi
mendapatkan kepuasan serta kepercayaan kebutuhan hidup dan keluarganya.
dalam hubungan tersebut. Patong (1995) mengemukakan bahwa
Dari kutipan di atas dapat ditarik pendapatan keluarga adalah diukur dari
kesimpulan bahwa peranan pariwisata tingkat penggunaan tenaga kerja yang
adalah tindakan yang dilakukan untuk produktif secara ekonomi, sehingga mampu
menarik wisatawan sehingga terjadi memenuhi kebutuhan hidupnya dari proses
interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah dan usaha yang dikelolanya
masyarakat daerah setempat baik bersifat Keluarga adalah bentuk terkecil dari
positif ataupun negatif. Dari sisi positif, sebuah masyarakat yang terdiri dari kepala
pariwisata mempunyai peranan yaitu (1) keluarga dan beberapa orang yang
meningkatkan pendapatan devisa negara berkumpul dan tinggal bersama dalam satu

Siti Aisyah Nurahmat, La Ode Amaluddin


228

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 3 No. 4 Oktober 2018

tempat dengan keadaaan bergantung satu


sama lain. Menurut Undang-Undang No. 52 METODE PENELITIAN
Tahun 2009 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga, Jenis dan Pendekatan Penelitian
sebuah keluarga diartikan sebagai unit Penelitian ini adalah jenis
terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari penelitian deskriptif yaitu dimana deskriptif
suami-istri; atau suami, istri dan anaknya; ini bertujuan untuk menjelaskan,
atau ayah dan anaknya (duda); atau ibu dan menggambarkan atau melukisan secara
anaknya (janda). sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar
Konsep Kawasan Wisata fenomena yang diselidiki.
Menurut Pendit (2006) kawasan Desain penelitian ini menggunakan
merupakan suatu batasan wilayah yang penelitian kualitatif, berupa analisa terhadap
memiliki fungsi utama lindung atau peranan pariwisata dalam meningkatkan
budidaya, yang dibangun atau disediakan pendapatan keluarga di Kawasan Wisata
untuk memenuhi kebutuhan pengembangan Pulau Hoga Kecamatan Kaledupa. Bogdan
pariwisata maupun kebutuhan lainnya. dan Taylor dalam Moloeng (2002)
Kata wisata (tour) secara harfiah mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai
dalam kamus berarti “perjalanan” dimana si penelitian yang menghasilkan data
pelaku kembali ke tempat awalnya; deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
perjalanan sirkuler yang dilakukan untuk dari orang-orang dan perilaku yang dapat
tujuan bisnis, bersenang-senang, atau diamati (Normayasari:2016).
pendidikan, pada mana berbagai tempat Pendekatan yang digunakan dalam
dikunjungi dan biasanya menggunakan penelitian ini yaitu dengan pendekatan studi
jadwal perjalanan yang terencana” (Murphy, kasus. Alasan utama dari pemilihan jenis
1985) dalam (Dermatoto, A.2009:8). penelitian dengan pendekatan studi kasus
Dalam Sunaryo (2013), UU No.10 adalah permasalahan yang diteliti
Tahun 2009 tentang kepariwisataan, wisata merupakan suatu fenomena yang terjadi
diberikan batasan sebagai kegiatan berdasarkan fakta-fakta yang ada di
perjalanan yang dilakukan oleh seseorang lapangan, yaitu adanya peranan pariwisata
atau sekelompok orang dengan dalam meningkatkan pendapatan keluarga
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan di kawasan wisata Pulau Hoga.
rekreasi, pengembangan pribadi, atau
mempelajari keunikan daya tarik wisata Informan Penelitian
yang dikunjungi dalam jangka waktu Penentuan informan atau sampel
sementara. dalam penelitian kualitatif berfungsi untuk
Jadi, kawasan wisata adalah suatu mendapatkan informasi yang maksimum,
batasan wilayah yang memiliki fungsi karena itu orang yang jadikan
utama lindung atau budidaya, yang di sampel/informan adalah mereka yang
bangun atau disediakan untuk memenuhi terlibat atau yang paling mengetahui tentang
kebutuhan perjalanan wisata. aktivitas ekonomi masyarakat di sekitar
Berdasarkan uraian latar belakang kawasan wisata Pulau Hoga Kecamatan
diatas dapat ditarik judul penelitian Kaledupa Kab.Wakatobi.
“Peranan Pariwisata Dalam Meningkatkan Menurut Arikunto (2002:108)
Pendapatan Keluarga Di Kawasan Wisata mengatakan bahwa populasi adalah
Pulau Hoga Kecamatan Kaledupa keseluruhan subjek suatu penelitian.Dalam
Kabupaten Wakatobi”. penelitian ini yang menjadi populasi adalah

Siti Aisyah Nurahmat, La Ode Amaluddin


229

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 3 No. 4 Oktober 2018

seluruh masyarakat yang menjalankan 1. Observasi. Observasi merupakan proses


kegiatan ekonomi di sekitar kawasan wisata. melihat atau mengamati objek penelitian
Menurut Arikunto (2002: 112) secara langsung di lapangan atau lokasi
memberikan pengertian bahwa sampel penelitian.
adalah sebagian atau wakil populasi yang 2. Wawancara merupakan salah satu
akan di teliti. Prosedur pengambilan sampel teknik pengumpulan data melalui
yang digunakan menurut Arikunto bahwa sebuah interaksi Tanya jawab antara
apabila subjeknya kurang dari 100 lebih peneliti dengan informan atau
baik di ambil semua, maka seluruh anggota responden. Wawancara yang dilakukan
populasi menjadi anggota sampel yang adalah wawancara mendalam.
dikenal dengan sampel total. Jadi yang 3. Studi Dokumentasi. Dokumentasi dalam
dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan untuk
jumlah seluruh kepala keluarga yang tinggal memperoleh informasi dari macam-
menetap di Pulau Hoga yakni sebanyak 26 macam sumber tertulis atau dari
KK. dokumen yang ada pada informan dalam
bentuk peninggalan budaya, karya seni
Lokasi dan Waktu Penelitian dan karya pikir.
Penelitian ini dilaksanakan di sekitar
kawasan Wisata Pulau Hoga di Kecamatan Teknik Analisis Data
Kaledupa Kab. Wakatobi pada tanggal 22 Untuk teknik analisa data yang
Januari 2018 sampai dengan 19 Februari digunakan dalam penelitian ini adalah
2018. dengan menggunakan kualitatif deskriptif
melalui persentase berikut:
Sumber Data dan Teknik Pengumpulan F
P = N × 100%
Data Penelitian
(Mukhtar dan Erna Widodo, 2000)
Sumber data dalam penelitian ini
Keterangan:
diperoleh dari berbagai sumber antara lain:
P = Kategori
1. Data primer adalah informasi yang
diperoleh langsung dari sumber-sumber F= frekuensi (Jumlah Responden yang
primer yakni informan atau masyarakat
melalui wawancara meliputi: kondisi memilih alternatif jawaban yang sama)
pariwisata, penyerapan tenaga kerja dan N = jumlah responden
pendapata keluarga di Pulau Hoga.
2. Data sekunder adalah Data yang 100 % = persentase
diperoleh dari pengumpulan data yang Instrument Penelitian
bersumber dari Kantor Desa Ambeua Dalam penelitian ini, instrument
Raya meliputi: data administrasi penelitian yang dipakai untuk
penduduk di Kawasan Pulau Hoga, luas mengumpulkan data adalah pedoman
wilayah, potensi wilayah dan data wawancara, alat rekam dan kamera.
ekonomi yang terkait dan data dari a) Pedoman wawancara ini sebagai salah
Kantor Opwall meliputi: data satu supporting method yang membantu
masyarakat yang bekerja di Operation peneliti mendapatkan data-data di
Wallacea dan data mengenai jumlah lapangan mengenai perubahan
wisatawan yang berkunjung di Pulau pendapatan keluarga dengan adanya
Hoga dan data terkait lainnya. pariwisata.
Dalam penelitian ini, pengumpulan b) Kamera. Kamera digunakan untuk
data yang digunakan adalah sebagai berikut: mendokumentasikan kondisi fisik

Siti Aisyah Nurahmat, La Ode Amaluddin


230

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 3 No. 4 Oktober 2018

kawasan wisata Pulau Hoga sebagai Pulau Hoga secara geografis berada
objek dari penelitian dengan lebih jelas pada jarak ±40 menit dari ibukota
dan akurat. Hasil yang didapatkan Kecamatan dan ±150 menit dari ibukota
berupa gambar baik itu gambar tidak Kabupaten.Melihat lokasi pulau ini,
bergerak (foto digital) maupun gambar termasuk pulau yang sangat strategis,
bergerak (video). karena selain menjadi tempat wisata pulau
ini masuk dalam wilayah Taman Nasional
HASIL PENELITIAN DAN Laut sehingga sangat mudah untuk
PEMBAHASAN mendapatkan informasi tentang Pulau Hoga.
Meskipun untuk menjangkau pulau ini harus
Gambaran Umum Lokasi Penelitian menggunakan perahu tradisional ataupun
Sejarah singkat Pulau Hoga spead boat yang disediakan.
Pulau Hoga adalah merupakan salah
satu Pulau yang terkenal di Kabupaten Letak Geografis
Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Pulau Hoga Berada di sebelah Utara Pulau
menjadi salah satu pulau wisata bawah laut Kaledupa, dengan luas wilayahnya sekitar
terindah di dunia. Pulau ini terletak di Utara 1,3 juta ha yang memiliki batas-batas antara
Pulau Kaledupa. lain:
Pertama kalinya Pulau Hoga dikenal - Sebelah Utara berbatasan dengan Laut
oleh masyarakat luas bahwa Pulau Hoga Banda
kaya akan keanekaragaman hayati laut. - Sebelah Selatan berbatasan dengan
Setelah ekspedisi Wallacea dari Inggris Pulau Kaledupa
pada tahun 1995 yang menyebutkan bahwa - Sebelah Timur berbatasan dengan Laut
kawasan ini sangat kaya akan spesies koral. Banda
Sejak tahun 1995 di Pulau Hoga didirikan - Sebelah barat berbatasan dengan Pulau
sebuah LSM asing dikenal dengan nama Wangi-Wangi
Opperation Wallacea. Selain itu, Pulau
Hoga juga menjadi lokasi penelitian untuk Kependudukan
mahasiswa baik yang berasal dari dalam Secara keseluruhan jumlah penduduk
negeri maupun luar negeri. Sekitar tahun yang bermukim di Desa Ambeua Raya
2000-an, Pemkab Wakatobi mulai gencar pada tahun 2018 terdiri dari 211 Kepala
mempromosikan objek wisata yang ada di Keluarga (KK) yakni 692 jiwa penduduk
Wakatobi yang menjadi daya tarik yang terdiri dari 343 penduduk Laki-laki
wisatanya yaitu wisata bawah lautnya. dan 349 penduduk Perempuan. Di Desa
Sehingga menarik investor untuk Ambeua Raya terdapat 2 dusun yakni
membangun resort di Pulau Hoga. Dusun La Bomba dan Dusun Tee Raea.
Kawasan Pulau Hoga terletak di Dusun La Bomba terdiri dari 284 jiwa
wilayah Kecamatan Kaledupa, sedangkan dengan 134 penduduk Laki-laki dan 150
wilayahnya masuk dalam administrasi Desa penduduk Perempuan, sedangkan Dusun
Ambeua Raya Kecamatan Kaledupa. Pulau Tee Raea terdiri dari 408 jiwa dengan 209
Hoga yang terpisah dengan daratan Desa penduduk Laki-laki dan 199 penduduk
Ambeua Raya, penduduknya masuk ke Perempuan.
dalam administrasi Desa Ambeua Raya, Sesuai dengan pembagian wilayah
Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi. administrasi, penduduk Pulau Hoga
Desa Ambeua Raya, sebagian besar masuk dalam wilayah Dusun Tee Raea
wilayahnya berada di dataran tinggi, sedikit yang terdiri dari 408 jiwadengan 114
dataran rendah dan daerah pesisir pantai. Kepala Keluarga yakni 88 KK di Dusun

Siti Aisyah Nurahmat, La Ode Amaluddin


231

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 3 No. 4 Oktober 2018

Tee Raea Darat dengan 78 KK Laki-laki pembangunan ekonomi suatu Negara.


dan 10 KK Perempuan sedangkan. Untuk Pariwisata sebagai suatu industri andalan,
masyarakat Pulau Hoga sendiri terdiri dari yang dimana memiliki peranan dalam hal
26 KK atau yakni 16 KK Laki-laki dan 10 menghasilkan devisa bagi masyarakatnya.
KK Perempuan. yang paling penting adalah upaya untuk
memberdayakan masyarakat setempat
Mata pencaharian dengan mengikutsertakan mereka dalam
Mata pencaharian penduduk Desa berbagai aktivitas ekonomi dalam
Ambeua Raya sebagian besar bergerak di pariwisata, terutama dalam menyediakan
bidang perikanan dan kelautan baik nelayan fasilitas, sarana dan prasarana serta
tangkap maupun sebagai pembudidaya infrastruktur yang memadai di lokasi wisata
rumput laut dan selebihnya adalah sebagai yang berpotensi untuk menjadi pendukung
petani, pertukangan, pedagang, pegawai daya tarik wisata
negeri sipil dan lain-lain. Kondisi pariwisata adalah kondisi
dimana suatu kawasan wisata dapat
1. Kondisi Pariwisata di Kawasan dimanfaatkan sumber dayanya. Sumber
Wisata Pulau Hoga daya ini bisa digunakan untuk melakukan
Kawasan wisata pulau hoga kegiatan dan usaha yang dapat memenuhi
merupakan suatu satuan wilayah atau daerah kebutuhan hidup sehari-hari yang digunakan
wisata yang memiliki fungsi yakni untuk manusia atau sekelompok manusia untuk
perjalanan wisata yang dapat dilakukan memperoleh, mengelola dan menyalurkan
perorangan ataupun berkelompok dengan sumber daya yang ada untuk dimanfaatkan
tujuan mendapatkan hiburan ataupun sebagai pemenuhan kebutuhan manusia itu
mencari ketenangan sesaat dari daerah asal sendiri baik berupa material maupun non
dan memenuhi keinginan di daerah darat material.
dan laut. Kondisi atau keadaan lingkungan
Pariwisata adalah segala macam yang ada di sekitar kawasan wisata Pulau
bentuk kegiatan wisata yang didalamnya Hoga memiliki kondisi atau keadaan
terdapat berbagai macam usaha yang lingkungan yang cukup baik bila di lihat
dimanfaatkan oleh wisatawan yang datang dari sisi keindahan pantai dan lautnya.
dari luar tempat tinggal mereka. Tujuan dari Meskipun untuk wilayah pantainya tidak
kedatangan mereka pun ke tempat tujuan terlalu bersih karena tidak adanya petugas
wisata adalah bukan tujuan mencari nafkah kebersihan. Meskipun begitu keindahan
ataupun menetap di kawasan wisata pulau dan bawah lautnya masih bisa
tersebut. Perkembangan kawasan wisata dinikmati karena masih sangat alami.
sangat berpengaruh dengan lingkungan dan Keindahan pulau dan bawah lautnya inilah
kondisi ekonomi masyarakat khususnya yang dapat menimbulkan rasa ketertarikan
masyarakat yang tinggal di kawasan wisata untuk mengunjungi kawasan wisata ini dan
tersebut. Pariwisata memanfaatkan segala meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan
potensi dan daya tarik yangada di wilayah di Pulau Hoga, sehingga terjadi aktivitas
tersebut. ekonomi yang dapat meningkatkan
Dengan kegiatan pengembangan pendapatan bagi keluarga yang tinggal di
dengan tidak berlebihan, dengan kawasan wisata Pulau Hoga tersebut.
memperhatikan dampak yang ditimbulkan Lahan yang ada di Pulau Hoga
dari pariwisata tersebut. Oleh karena itu, sebagian besar adalah milik pemerintah
dapat dikatakan bahwa pariwisata menjadi daerah dan masyarakat yang tinggal di
salah satu unsur penting dalam Pulau Hoga. Walaupun begitu ada sebagian

Siti Aisyah Nurahmat, La Ode Amaluddin


232

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 3 No. 4 Oktober 2018

homestay yang di Pulau Hoga adalah milik melakukan penyelaman di perairan Pulau
orang Kaledupa yang tidak menetap Hoga dilakukan berkelompok.Akan tetapi
langsung di Pulau Hoga ataupun lahan yang jika hanya menggunakan peralatan seadanya
dibeli oleh pihak swasta kemudian seperti kacamata air dan corong pernapasan
dibangunkan Resort diatasnya misalnya (snorkel) tidak perlu berenang jauh sudah
Hoga Dive Resort. bisa melihat terumbu karang yang indah
Terletak di sebelah Utara Pulau juga.
Kaledupa, Pulau Hoga memiliki pantai Kawasan ini sudah memiliki badan
dengan hamparan pasir putih yang sangat penyelamat pantai. Di Pulau Hoga atraksi
indah, dengan barisan pohon kelapa, pohon yang dapat dinikmati adalah indahnya
pinus dan air laut yang berwarna hijau dan sunrise dan sunset. Jenis-jenis kegiatan
biru. Pulau Hoga memiliki luas sekitar wisata di pantai itu adalah diving,
1,3juta hektar dan merupakan gabungan dari snorkeling, scuba diving dan lain
beberapa pulau. Di laut Pulau ini sebagainya. Rata-rata kunjungan ke pantai
mempunyai 750 spesies koral dari sekitar ini sekitar 2000/tahun. Wisatawan yang
850 yang ada di dunia. Pulau ini memiliki dominan datang ke pantai ini adalah Eropa
kualitas pasir dan air laut yang sangat bagus terutama Inggris.
dengan tingkat abrasi yang sedang dan Untuk menciptakan pariwisata yang
memiliki karakter gelombang yang agak lestari, diperlukan adanya upaya untuk
keras. Suhu perairan Pulau Hoga berkisar menjaga kelestarian. Terlebih lagi di Pulau
antara 29-32°C. Sebaran suhu perairan di Hoga tidak ada petugas kebersihan. Padahal
Pulau Hoga di perairan laut dangkal lebih jumlah arus kunjungan dari tahun ke tahun
tinggi suhunya (32°C) sedangkan perairan semakin meningkat. Dengan melihat kondisi
yang dalam dimana jauh dari daratan lebih ini maka Pulau Hoga terus berkembang
rendah suhunya (29°C). Perbedaan seiring dengan bertambahnya jumlah
kedalaman perairan sangat dipengaruhi oleh wisatawan.
topografi perairan dan berhubungan dengan Pada 3.1. terlihat bahwa jumlah
intensitas cahaya matahari sebagai salah pengunjung di Pulau Hoga dalam setiap
satu suber panas dalam perairan tersebut. tahunnya selalu meningkat hal ini
Pulau Hoga diminati banyak disebabkan oleh jumlah wisatawan yang
pengunjung terutama wisatawan asing selalu datang berkunjung selalu dalam
karena keindahan pulau dan wisata bawah jumlah yang banyak. Jumlah wisatawan
lautnya. Waktu terbaik untuk berkunjung ke Pulau Hoga berasal dari wisatawan asing
Pulau Hoga adalah Maret sampai Juni atau dan lokal yang baik hanya sekedar datang
Oktober hingga Desember setiap tahunnya. berekreasi ataupun melakukan penelitian
Pada waktu tersebut kondisi cuaca di Pulau tentang kondisi Pulau Hoga. Data jumlah
Hoga sangat baik.Umumnya orang yang wisatawan disajikan pada grafik berikut:

Siti Aisyah Nurahmat, La Ode Amaluddin


233

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 3 No. 4 Oktober 2018

3.1. Grafik Peningkatan KunjunganWisatawan di Pulau Hoga Tahun 2015-2017


1000
913
800 810
750
600 640 Jumlah wisatawan
580
Lokal
400 401 Jumlah wisatawan
Asing
200

0
2015 2016 2017
Sumber:Data diolah (2018)

Jumlah pengunjung (wisatawan) di 2. Penyerapan Tenaga Kerja di


kawasan wisata yang telah tercatat dalam Kawasan Wisata Pulau Hoga
arsip Kantor Operation Wallacea Pariwisata dalam meningkatkan
menunjukkan kecenderungan kenaikan dari perekonomian masyarakat berisi berbagai
tahun ke tahun hal ini tentu saja menambah kegiatan mengolah berbagai sumber daya
kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang ada dalam lingkungan kita yang
setempat. Peningkatan jumlah kunjungan diwujudkan kegiatan produksi.Dengan
wisatawan di Pulau Hoga menunjukkan adanya pariwisata di pulau Hoga
adanya perkembangan yang ditunjukkan peranannya pada perekonomian terlihat
oleh objek wisata Pulau Hoga. Biasanya pada aktivitas ekonomi masyarakat dalam
kunjungan ke Pulau Hoga oleh wisatawan hal ketenagakerjaan yang menunjukkan
asing dilakukan pada bulan-bulan tertentu, perubahan yang cukup baik, yakni
yaitu pada bulan Maret-Juni dan pada bulan banyaknya penyerapan tenaga kerja pada
Oktober-Desember tiap tahunnya. fasilitas pendukung yang ada di Pulau Hoga.
Sedangkan untuk pengunjung lokal tidak Dimana sebelumnya aktivitas masyarakat
memiliki waktu kunjungan tertentu. Mereka hanya sebagai pedagang, petani, nelayan,
biasanya berkunjung pada hari libur yakni pengrajin, dan buruh. Sehingga setelah
sabtu dan minggu. adanya pariwisata sebagian masyarakat di
Dengan demikian, Pulau Hoga pulau Hoga dalam kategori usia produktif
Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi dapat diberdayakan termasuk menjadi
sangat memiliki potensi wisata yang sangat karyawan di Opwall dan fasilitas pendukung
baik yang dapat bersaing dengan wisata pariwisata lainnya.
yang lain. Masuk dalam wilayah Taman Berdasarkan penelitian menunjukan
Nasional Wakatobi menjadikan Pulau Hoga bahwa tersedianya warung makan/kios
menjadi salah satu destinasi pilihan terbaik souvenir menyerap tenaga kerja sebanyak
dalam berwisata. sehingga dengan adanya 40,54% dari penduduk di Pulau Hoga pada
peningkatan jumlah pengunjung di Pulau 15 unit yang ada; pekerjaan sebagai
Hoga, terjadi peningkatan pendapatan bagi penyewa home stay sebanyak 30,76%;
masyarakat di kawasan wisata Pulau Hoga. pekerjaan pokok sebanyak 42,30 % sebagai
pekerja lainnya (berhubungan dengan
kegiatan pariwisata); dan bidang usaha
lainnya sebanyak 30,76 % yaitu orang
menyewakan home stay. Dari data diatas,
Siti Aisyah Nurahmat, La Ode Amaluddin
234

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 3 No. 4 Oktober 2018

sekilas kita dapat menyatakan bahwa prasarana yang dapat ikut dinikmati oleh
ternyata dengan adanya Pariwisata di Pulau masyarakat selain juga untuk wisatawan.
Hoga dapat memberdayakan masyarakat Perkembangan pariwisata baik dari
walaupun secara kepemilikan di kelola oleh segi pengembangan fasilitas pariwisata
perorangan dan pihak swasta tetapi cukup maupun peningkatan arus wisatawan yang
berkontribusi bagi masyarakat pencari kerja. akan meningkatkan kesempatan kerja dan
Dengan adanya pariwisata di Pulau kesempatan berusaha melalui pembangunan
Hoga dapat memberdayakan masyarakat home stay, warung makan, industri souvenir
walaupun secara kepemilikan di kelola oleh dan cindra mata, pramuwisata, perdagangan
perorangan dan pihak swasta tetapi cukup dan penyewaan jasa lainnya. Usaha-usaha
berkontribusi bagi masyarakat pencari kerja. tersebut menambah jumlah tenaga kerja dan
Pada tahun 2018 ini berjumlah 37 tenaga faktor produksi lain yang menunjang
kerja dari 68 usia produktif penduduk yang kegiatan pariwisata sehingga pendapatan
ada di Pulau Hoga. Dari jumlah Tenaga masyarakat dapat meningkat. Peranan
kerja Pulau Hoga pada tahun 2018 sebanyak pariwisata terhadap peningkatan lapangan
37 orang, mereka bekerja pada fasilitas kerja dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja
pendukung pariwisata sebagai pemilik yang telah terserap oleh pihak yang
sebanyak 21 orang (56,76%) dan juga mempunyai usaha yang lebih besar.
pekerja sebanyak 16 orang (43,24%).
Adapun mereka yang pemilik dan 3. Peranan Pariwisata Dalam
pekerja pada fasilitas pendukung yang ada Meningkatkan Pendapatan Keluarga
di Pulau Hoga yang terserap menjadi Di Kawasan Wisata Pulau Hoga
pemilik dan pekerja di kawasan wisata yaitu Kecamatan Kaledupa Kabupaten
sebanyak 26 orang dengan 16 orang atau Wakatobi
61,54% adalah penduduk laki-laki dan
sebanyak 10 orang atau 38,46% adalah Pendapatan diidentikkan dengan
penduduk perempuan. penghasilan yang diterima atau diperoleh
Masyarakat yang tidak ikut oleh masyarakat atau keluarga dari hasil
berpartisipasi pada fasilitas yang ada, usaha yang dilakukan baik sebagai penyewa
memilih bekerja di tempat lain. Adapun homestay, penyewa jasa transportasi,
tenaga kerja yang bukan berasal dari Pulau karyawan opwall, petugas keamanan, buruh
Hoga itu sendiri adalah orang yang dan lain sebagainya. Hasil penelitian
memiliki kemampuan yang lebih paham menunjukkan jumlah pendapatan yang
dibanding dengan masyarakat setempat, diterima oleh keluarga disesuaikan dengan
tetapi bukan berarti masyarakat setempat jumlah tanggungan keluarga yang harus
tidak paham dengan pariwisata. dinafkahi oleh setiap informan. Belum lagi
Jika mengamati perubahan akibat misalnya yang produktif atau pekerja hanya
peranan pariwisata, sebenarnya ada juga satu orang saja sementara kebutuhan sehari-
yang berubah dilihat dari adanya pekerjaan hari jika lebih dari dua orang maka otomatis
masyarakat yang tadinya hanya berdampak pada standar pendapatan untuk
pengangguran saja bisa mencari pekerjaan kategori keluarga sejahtera yang artinya
di kawasan wisata. Adapun masyarakat tidak seimbang antara pendapatan dan
yang tidak bekerja di kawasan wisata, kebutuhan. Lalu tingkat pendidikan
meskipun tidak berpartisipasi langsung akan informan yang rendah, itupun tidak terlalu
tetapi masyarakat bisa merasakan dampak mempengaruhi tingkat pendapatan
positifnya. Seperti adanya sarana dan informan. Pendapatan keluarga merupakan
faktor utama yang menentukan pola atau

Siti Aisyah Nurahmat, La Ode Amaluddin


235

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 3 No. 4 Oktober 2018

gaya hidup keluarga. Semakin tinggi keluarga di kawasan wisata Pulau Hoga
pendapatan maka pola hidupnya juga dengan adanya pariwisata di Pulau Hoga.
semakin baik begitu pula sebaliknya. Ketika diluar bulan-bulan kunjungan
Kecilnya jumlah pendapatan informan wisatawan pendapatan keluarga rata-rata
jika dibandingkan dengan tingginya biaya Rp.1.348.076,9. Jika dilihat dari penerimaan
hidup mereka yang harus dipenuhi setiap usaha pariwisata rata-rata Rp.6.211.538,
hari semata-mata hanya karena kurangnya rata-rata jumlah biaya Rp.1.653.846,15
tempat menjajakan dagangan mereka dan terdiri dari rata-rata biaya tenaga kerja
setelah ada kawasan wisata mereka bisa Rp.217.307,69, rata-rata biaya kebutuhan
mencari tempat bagi pemasaran dagangan hidup sehari-hari menjalankan usaha Rp.
mereka. 1.092.307, rata-rata biaya operasional
Dengan demikian, dapat dikatakan Rp.344.230,76 dan jumlah rata-rata
bahwa pariwisata sangat berperan dalam pendapatan bersih dari usaha pariwisata Rp.
peningkatan pendapatan keluarga. 4.557.692,3.
Pendapatan yang diterima oleh setiap Pada grafik 3.2. Terlihat bahwa
keluarga di anggap cukup memenuhi terdapat peningkatan pendapatan dari usaha
kebutuhan keluarga mereka. Pendapatan pariwisata jika dibandingkan dengan usaha
mereka semakin meningkat dengan adanya yang dilakukan diluar pariwisata hal ini
usaha pariwisata, sesuai dengan indikator disebabkan semakin tinggi jumlah
pada tingkat pendapatan yang di tetapkan kunjungan maka semakin tinggi pula
oleh Badan Pusat Statistik. pendapatan atau penerimaan yang di terima
Peranan pariwisata merupakan dari usaha pariwisata. Untuk lebih jelasnya
perubahan (peningkatan pendapatan dapat dilihat pada grafik berikut:

3.2.Grafik Perbandingan Rata-rata Pendapatan dari Usaha Pariwisata dan Pendapatan


diluar Usaha Pariwisata Tahun 2018
25
20 21
INFORMAN

15
pendapatan dari
10 11 10 usaha pariwisata
5 5 pendapatan diluar
3 2 usaha pariwisata
0 0 0
rendah sedang tinggi sangat
tinggi
Kategori Pendapatan

Sumber: data diolah (2018)


wisatawan meningkat, misalnya dengan
Berdasarkan grafik dapat dilihat adanya wisatawan yang menyewa
bahwa pendapatan yang diperoleh keluarga homestay/ villa dengan harga yang cukup
meningkat sangat tajam dari usaha terjangkau dan meningkatkan harga jual
pariwisata jika dibandingkan pendapatan barang yang dijajakan masyarakat juga ikut
diluar usaha pariwisata. Penerimaan yang naik. Misalnya penerimaan dari usaha
meningkat ini diperoleh ketika jumlah homestay/villa yang apabila mereka kelola

Siti Aisyah Nurahmat, La Ode Amaluddin


236

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 3 No. 4 Oktober 2018

sendiri hanya berkisar Rp.50.000-150.000 meningkatkan pendapatan keluarga di


permalamnya. Apabila bekerja sama dengan kawasaan wisata Pulau Hoga Kecamatan
Operation Wallacea biasanya sewanya Kaledupa Kab.Wakatobi.
seharga Rp.3.000.000 permusimnya.
Misalnya juga mereka mempunyai tempat Implikasi Hasil Penelitian Untuk
untuk memasarkan souvenir dan barang Pendidikan Di Sekolah
yang lainnya kepada wisatawan. Semakin Sesuai dengan judul, penelitian ini
banyak pengunjung yang datang maka akan berhubungan dengan salah satu mata
semakin cepat pula habis dagangan, pelajaran yang ada di SMA. Dalam
perawatan untuk barang ataupun jasa yang Kurikulum 2013 mata pelajaran geografi
mereka sewakan. Biasanya mereka akan dikelompokkan pada rumpun Mata
kembali melengkapi dengan berbagai Pelajaran Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
macam kebutuhan yang kurang di warung sehingga kajiannya lebih diarahkan pada
mereka yang dianggap dapat memenuhi sudut pandang keberadaan dan aktivitas
kebutuhan pengunjung. manusia yang dipengaruhi oleh dinamika
Rata-rata pendapatan keluarga diluar alam fisik. Di SMA penelitian ini
usaha pariwisata atau diluar musim berhubungan dengan mata pelajaran
kunjungan di kawasan wisata sebesar geografi yang terdapat pada Kurikulum
Rp.1.348.076,9 dan masuk dalam kategori 2013 kelas XI Semester II (Dua) yaitu
rendah. Rata-rata pendapatan keluarga dari Materi Bentuk-Bentuk Kearifan Dalam
usaha pariwisata atau ketika musim Pemanfaatan Sumber Daya Alam, dengan
kunjungan di kawasan wisata sebesar sub materi pokok: (1) Pemanfaatan Sumber
Rp.4.557.692,3 masuk dalam kategori Daya Alam dengan pokok bahasan:
sangat tinggi. pertemuan 1, arti sumber daya alam dan
Peranan pariwisata dalam pertemuan 2, sumber daya alam di bidang
meningkatkan pendapatan keluarga di pertanian, pertambangan, industri dan
kawasan wisata Pulau Hoga menunjukkan pariwisata dan (2) penerapan kearifan lokal
peningkatan yang sangat tajam dalam pemanfaatan sumber daya alam
dibandingkan dengan pendapatan diluar dengan pokok bahasan: pertemuan 3, arti
parwisata atau diluar musim kunjungan. kearifan lokal dan pertemuan 4, bentuk-
Pendapatan keluarga di persentasekan bentuk kearifan lokal dalam pemanfaatan
sebanyak 77,17% dari seluruh jumlah sumber daya alam dan tindakan bijaksana
pendapatan yang diperoleh oleh seluruh pada pemanfaatannya.
keluarga. Sehingga keberadaan pariwisata Hambatan dalam melakukan
dapat dikatakan meningkatkan pendapatan penelitian ini antara lain: 1)Teknik
keluarga yang lebih dari pendapatannya di pengumpulan data adalah wawancara maka
luar usaha pariwisata atau diluar musim diperlukan waktu yang cukup lama dalam
kunjungan. Dengan pendapatan yang pengumpulan data. 2) Kurangnya literatur
mereka terima dari hasil usaha pariwisata yang memfokuskan kajian mengenai
kebanyakan mereka mengatakan bahwa peranan pariwisata dalam meningkatkan
pariwisata sangat berperan dalam pendapatan keluarga.
peningkatan pendapatan mereka pendapatan
yang mereka peroleh cukup memenuhi KESIMPULAN
kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Dengan demikian, jawaban atas Berdasarkan hasil penelitian dapat
permasalahan penelitian telah terjawab yaitu disimpulkan bahwa:
mengetahui peranan pariwisata dalam

Siti Aisyah Nurahmat, La Ode Amaluddin


237

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 3 No. 4 Oktober 2018

1. Kondisi atau keadaan lingkungan yang swasta yang bukan malah berinvestasi
ada di sekitar kawasan wisata Pulau tapi membeli lokasi di kawasan wisata.
Hoga memiliki kondisi atau keadaan 2. Masyarakat harus dapat menjaga
lingkungan yang cukup baik bila di kebersihan lingkungan yang ada di
lihat dari sisi keindahan pantai dan kawaasan wisata Pulau Hoga agar
lautnya. Pulau Hoga memiliki pantai suasana pantai di Pulau Hoga tetap
dengan hamparan pasir putih yang bersih dan lestari.
sangat indah, dengan barisan pohon 3. Bagi wisatawan atau pengunjung harus
kelapa, pohon pinus dan air laut yang senantiasa memperhatikan dan menaati
berwarna hijau dan biru. Di laut Pulau peraturan yang di sediakan di tempat
ini mempunyai 750 spesies koral dari wisata sehingga tidak merusak
sekitar 850 yang ada di dunia. lingkungan di kawasan wisata yang
2. Penyerapan tenaga kerja di Pulau Hoga mengotori daya tarik dari tempat wisata
dari masyarakat yang bekerja pada tersebut.
masing-masing fasilitas pendukung 4. Kepada peneliti lain dapat dijadikan
sebanyak 26 orang yang terserap sumbangan pemikiran untuk
sebagai pemilik sebanyak 21 orang mengadakan penelitian lebih lanjut
(56,76%) dan juga pekerja sebanyak 16 yang bersifat mendalam, karena
orang(43,24%). Untuk yang bekerja penelitian ini masih sangat jauh dari
sebagai pemilik dan pekerja sebanyak kesempurnaan.
16 orang (61,54%) penduduk laki-laki
dan 10 orang (38,46%) penduduk DAFTAR PUSTAKA
perempuan, dengan pekerjaan pokok
yang berhubungan dengan kegiatan Aminuddin, I., & Rahmadani, M. (2015).
pariwisata dan berbagai bidang usaha WWF Indonesia: Saatnya Komunitas
yang yang juga berhubungan dengan Pariwisata Lokal Wakatobi Bergerak.
kegiatan pariwisata. http://www/Saatnya-Komunitas-
3. Peranan pariwisata dalam Pariwisata-Lokal-Wakatobi Bergerak.
meningkatkan pendapatan keluarga di di akses tanggal 23 September 2017
kawasan wisata Pulau Hoga
menunjukkan peningkatan yaitu Arief. (1999) Dampak Kebijakan Usaha
pendapatan keluarga yang rata-rata Pariwisata Kalianda Wisata Alam
Rp.4.557.692,3 atau sebanyak 77,17% Petualan (KWAP) Terhadap Kondisi
dari seluruh jumlah pendapatan yang Sosial Ekonomi Masyarakat Setempat
diperoleh oleh seluruh keluarga dari Desa Merak Balantung Kecamatan
usaha pariwisata dan usaha lain diluar Kalianda Kabupaten Lampung
parwisata. Peningkatan pendapatan Selatan. (Skripsi). UNILA.
keluarga ini lebih dari pendapatannya
diluar usaha pariwisata. Arikunto, Suharsimi. (2002).
ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan
SARAN Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Saran yang dapat penulis berikan Damanik, J. (2013). Pariwisata


adalah: Indonesia.Yogyakarta: Pustaka
1. Bagi pemerintah seharusnya lebih Pelajar.
memperhatikan lagi pengelolaan
pariwisata di Pulau Hoga oleh pihak

Siti Aisyah Nurahmat, La Ode Amaluddin


238

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 3 No. 4 Oktober 2018

Dermatoto, Argyo. (2009). Pembangunan Pariwisata.Yogyakarta: Penerbit


Pariwisata Berbasis Masyarakat. Gava Media
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Yoeti, Oka A. (1997).Pengantar Ilmu
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Pariwisata. Bandung: Angkasa
Wakatobi. (2015). Laporan Akhir Bandung.
Rencana Pengelolaan Pariwisata
Wakatobi. Kabupaten Wakatobi. di
akses tanggal 23 September 2017

Hasriani, Muh. Rafiy & Sabir Ahmad.


(2016). Studi pengembangan objek
Wisata Pulau Hoga dan Penyerapan
Tenaga Kerja di Kec. Kaledupa
Kab.Wakatobi. Hal.146-154. Kendari:
UHO.http://ojs.uho.ac.id/index.php/J
E. di akses tanggal 12 Agustus 2017.

Kantor Operation Wallacea. (2017). Jumlah


kunjungan Wisatawan di Pulau Hoga
Tahun 2015-2017. Kecamatan
Kaledupa.

Normayasari. (2016). Kemitraan


Partisipatif Swasta dan Masyarakat
dalam Pengelolaan Pariwisata
Berkelanjutan di Kab. Wakatobi.
Yogyakarta: UGM.

Patong, Dahlan. (1995). Kondisi Sosial


Kultural Usaha Tani. Ujung Pandang:
Fakultas Pertanian UNHAS.

Sedarmayanti.(2004). Sumber Daya


Manusia dan Produktivitas kerja.
Bandung: Penerbit Mandar Maju.

Setiawan,I. (2015). Tribun lampung.co.id:


Wakatobi Jadi Kawasan ekonomi
Khusus.<http://lampung.tribunnews.c
om/read/2015/08/09/Wakatobi.Jadi.K
awasan.Ekonomi.Khusus. di akses
tanggal 26 September 2017.

Sunaryo, Bambang (2013). Kebijakan


Pembangunan Destinasi

Siti Aisyah Nurahmat, La Ode Amaluddin

Anda mungkin juga menyukai