Anda di halaman 1dari 9

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESA

WISATA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN WARGA


DI DESA KALANGANYAR SIDOARJO
Herlina Suksmawati
herlinasuksma@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian dilakukan di Desa Kalanganyar yang memiliki fokus yaitu mengetahui partisipasi
masyarakat dalam pengembangan desa wisata yang ada di Desa Kalanganyar, menganalisis
bentuk-bentuk partisipasi masyarakat Desa Kalanganyar serta menganalisis dampak negatif dan
posistif pengembangan wisata bagi perekonomian masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah
menjadikan mitra sebagai model pusat pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan kesejahteraan
masyarakat berkelanjutan melalui potensi desa wisata yang dipadukan dengan budaya (wisata
alam, wisata kerajinan, dan budaya). Hasil penelitian menunjukan bahwa desa wisata di Desa
Kalanganyar sangat beragam, antara lain wisata alam, wisata buatan, wisata sejarah, dan wisata
religi. Hampir seluruh masyarakat Desa Kalanganyar telah berpartisipasi dalam kegiatan wisata
dan telah siap dalam industri pariwisata. Partisipasi masyarakat Desa Kalanganyar lebih dari satu
bentuk partisipasi. Pengembangan Desa Wisata Kalanganyar menciptakan kegiatan ekonomi yang
lebih bagi masyarakat. Terciptanya lapangan pekerjaan baru, adanya tambahan pendapatan bagi
petani tambak atau nelayan, serta meningkatnya nilai hasil tangkapan nelayan. Berdasarkan hasil
penelitian yang kami lakukan, kami memberikan rekomendasi yaitu sosialisasi lebih lanjut dari
Pokdarwis khususnya di Desa Kalanganyar untuk mengajak masyarakat yang belum aktif, salah
satunya dengan mengadakan acara bersih desa atau kegiatan yang lainnya yang melibatkan seluruh
masyarakat kemudian acara tersebut dipromosikan lebih luas sehingga menjadi suatu atraksi
wisata dan menarik minat wisatawan.
Kata kunci : Partisipasi Masyarakat, Pengembangan Desa Wisata, Desa Wisata Kalanganyar

ABSTRACT
The research was conducted in Kalanganyar Village which has a focus on knowing community
participation in the development of tourist villages in Kalanganyar Village, analyzing forms of
community participation in Kalanganyar Village and analyzing the negative and positive impacts
of tourism development for the community's economy. The purpose of this research is to make
partners as models for the center of people's economic growth and sustainable community welfare
through the potential of tourism villages combined with culture (nature tourism, craft tourism, and
culture). The results showed that the tourist villages in Kalanganyar Village were very diverse,
including natural tourism, artificial tourism, historical tourism, and religious tourism. Almost all
the people of Kalanganyar Village have participated in tourism activities and are ready to enter the
tourism industry. The participation of the Kalanganyar Village community is more than one form
of participation. The development of the Kalanganyar Tourism Village creates more economic

29
activities for the community. The creation of new jobs, additional income for pond farmers or
fishermen, as well as increasing the value of fishermen's catches. Based on the results of our
research, we provide recommendations, namely further socialization from Pokdarwis, especially
in Kalanganyar Village to invite people who are not yet active, one of which is by holding village
clean-up events or other activities that involve the whole community then the event is promoted
more widely so that it becomes a tourist attraction and attract tourists.
Keywords: Community Participation, Tourism Village Development, Kalanganyar Tourism
Village

1. PENDAHULUAN membutuhkan cara penanganan dengan


Pariwisata merupakan salah satu pendekatan-pendekatan yang spesifik yang
kebutuhan manusia yang harus dipenuhi, disesuaikan dengan permasalahan setempat.
baik dari status sosial yang tinggi maupun Setiap wilayah harus mengenali potensi
sampai status sosial yang rendah. Sebagai wilayahnya masing-masing agar pemerintah
suatu aktivitas, pariwisata adalah salah satu setempat dapat membantu dan mendorong
fenomena antara manusia, barang dan jasa tumbuhnya tempat wisata baru. Dinamika
yang melewati proses berkesinambungan dan tersebut perlu diakomodasi ke dalam produk-
terikat erat dengan aspek-aspek lain yang ada produk yang ada di daerah agar potensi,
dilingkungannya. Pariwisata saat ini sudah permasalahan serta isu-isu baru yang muncul
dianggap sebagai salah satu penggerak dalam dapat ditampung dan menjadi dasar dalam
keberhasilan ekonomi suatu daerah, karena menyusun kebijakan serta program tindak
dalam perkembangan dan kegiatannya lanjut. Pengembangan pariwisata, selain
pariwisata dianggap mampu memberikan memerlukan pemahaman terhadap wilayah
peluang pekerjaan dan mendorong secara keseluruhan, juga memerlukan
pertumbuhan ekonomi setempat. Pariwisata pemahaman terhadap kebutuhan dan
juga mampu berdiri jika adanya suatu keinginan wisatawan yang mengunjunginya.
kesatuan yang menopang satu sama lain dan Oleh karena itu diperlukan sumberdaya
saling memberikan pengaruh untuk manusia dengan kemampuan yang baik,
mensejahterakan masyarakat dalam terutama dalam hal memahami dan
mewujudkan pembangunan yang mengembangkan wilayah dan kebutuhan
berkelanjutan. Oleh karena itu setiap daerah wisatawan karena kesuksesan pengembangan
saling berlomba untuk bisa menggali potensi pariwisata akan sangat tergantung pada
wilayahnya untuk dikembangkan menjadi kepuasan yang diperoleh wisatawan.
tempat wisata.
Kabupaten Sidoarjo memiliki posisi
Berbagai perkembangan dan
strategis di tengah-tengah Provinsi Jawa
peristiwa dewasa ini membawa pengaruh
Timur di mana sarana dan prasarana
besar pada perkembanga kepariwisataan,
transportasi seperti Bandar Udara
terutama kepariwisataan daerah. Banyak
Internasional Juanda dan Terminal
potensi dan sekaligus permasalahan baru
Bungurasih yang sangat terjangkau.
yang muncul ke permukaan yang

30
Komitmen Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bisnis yang dilakukan oleh masyarakat
terhadap pembangunan desa ini seyogianya sekitas yaitu antara lain pengemasan ikan
dapat direspons positif oleh seluruh elemen bandeng tanpa duri, kerupuk bandeng dll.
penting dalam desa-desa yang ada di Dimana bisnis ini dikelola oleh BUMDes
Kabupaten Sidoarjo. Tidak terkecuali Desa Kalanganyar Makmur. Wisata pancing yang
Kalanganyar, Kecamatan Sedati Sidoarjo. ada di desa Kalanganyar merupakat tempat
Desa yang berlokasi tidak jauh dari Bandar tersendiri bagi warga masyarakat sekitar
Udara Internasional Juanda tersebut untuk mengisi waktu luang di hari minggu
merupakan salah satu destinasi wisata maupun libur sekolah. Wisata pancing ini
pemancingan yang sudah dikenal secara luas merupakan penghasilan tersendiri bagi
oleh masyarakat Sidoarjo. Selain masyarakat setempat. Oleh karena itu, sangat
pemancingan, di Desa Kalanganyar terletak bisa dijadikan alasan ketika pariwisata di
tempat pelelangan ikan (TPI) Kalanganyar Desa Kalanganyar tidak mengalami
yang menjual hasil-hasil tangkapan nelayan perkembangan yang signifikan.
yang pulang dari laut maupun dari hasil para
Pemberdayaan masyarakat dalam
petani tambak yang ada di sekitar
pengembangan pariwisata terus menerus
Kalanganyar. Selain kaya akan hasil laut dan
perlu dilakukan. Supaya pariwisata dapat
olahannya, Desa Kalanganyar juga sudah
berkembang secara berkelanjutan,
membranding diri sebagai salah satu desa
masyarakat setempat perlu diberdayakan
wisata di Kabupaten Sidoarjo. Jika kita
supaya memiliki kapasitas yang cukup untuk
masuk ke Desa Kalanganyar, maka akan
memahami dan mengelola sumberdaya
terpampang papan yang bertuliskan “Selamat
pariwisata. Pemberdayaan masyarakat lokal
Datang di Kampung Iwak dan Wisata
selanjutnya perlu didasarkan pada lima
Pemancingan Kalanganyar”. Selain itu, Desa
kriteria, yaitu: memajukan tingkat hidup
Kalanganyar juga memiliki wisata susur
masyarakat sekaligus melestarikan identitas
sungai yang belum dieksplorasi dan
budaya dan tradisi lokal; meningkatkan dan
dikembangkan secara lebih komprehensif.
memeratakan tingkat pendapatan secara
Pengembangan wisata juga masih di sekitar
ekonomis penduduk lokal; berorientasi pada
pemancingan tambak dan restoran makanan
pengembangan usaha berskala kecil dan
olahan laut. Sementara wisata susur sungai
menengah dengan daya serap tenaga besar
bisa menjadi salah satu sarana eduwisata
dan berorientasi pada teknologi tepat guna;
yang ada di Kab.Sidoarjo. Desa Kalanganyar
mengembangkan semangat kompetisi
juga memiliki wilayah tambak terbesar di
sekaligus kooperatif; serta memanfaatkan
Kecamatan Sedati, dan tentu hal tersebut
pariwisata seoptimal mungkin sebagai sektor
mendukung dilakukannya pengembangan
penyumbang tradisi budaya dengan dampak
wisata susur sungai di Desa Kalanganyar.
seminimal mungkin. Setiap desa memiliki
Komoditas utama desa Kalanganyar potensi untuk menjadi objek wisata utama.
adalah berupa olahan hasil tangkapan Wisata alam akan memanfaatkan keindahan
nelayan dari laut. Berbagai macam hasil dan kekhasan alam. Jika desa tersebut
olahan laut bisa dinikmati oleh masyarakat memiliki budaya dan tradisi yang khas,
sekitar maupun masyarakat yang sedang berpotensi menjadi destinasi wisata budaya.
berkunjung ke desa Kalanganyar. Selain Kebudayaan dari suatu tempat dapat dikemas
olahan hasil tangkapan nelayan ada beberapa secara optimal melalui kegiatan pariwisata
31
dengan penataan yang memanfaatkan merupakan aktualisasi dari sistem ekonomi
kemampuan alam. Kegiatan pariwisata ini kerakyatan yang merupakan kegiatan seluruh
cukup penting dan memberikan dampak yang lapisan masyarakat Indonesia sebagai sumber
signifikan bagi masyarakat, terutama dalam ekonomi kreatif masyarakat (Muljadi,
hal peningkatan pendapatan warga sekaligus 2014:35) Partisipasi masyarakat setempat
menjaga kelestarian kemampuan lokal. dilibatkan sejak awal perencanaan,
Pariwisata sebagai kegiatan ekonomi, penyusunan rencana itu sendiri, pelaksanaan
menurut Gun, harus dilihat dari dua proyek, pengelolaan dan pembagian hasilnya
perspektif: permintaan dan penawaran merupakan hal yang mutlak sehingga harus
(Megantari, 2018). Dalam pemberdayaan ditegaskan dalam draf rencana. Damanik &
Masayarakat Ini memakai pendekatan weber (2006:106) menyebutkan partisipasi
partisipasi aktif, dengan berprinsip di harus memberdayakan masyarakat untuk
kemandirian warga, tata cara ini bertujuan menjadi salah satu penentu tahapan – tahapan
buat tingkatkan kapasitas rakyat dan proyek, namun sekaligus juga
memantapkan keahlian pengelola desa wisata membelajarkan mereka untuk memiliki
dalam perihal mengelola wisatawan dengan tanggungjawab maupun komitmen dan hasil
keramahtamahan serta profesionalisme. maupun resiko yang mungkin dicapai melalui
proyek. Proses partisipasi bertitik tolak untuk
2. KAJIAN PUSTAKA
memandirikan masyarakat agar dapat
2.1 Partisipasi Masyarakat
meningkatkan taraf hidupnya, menggunakan
Partisipasi atau peran serta masyarakat dalam dan mengakses sumberdaya setempat
pembangunan (pedesaan) merupakan setempat sebaik mungkin, baik sumberdaya
aktualisasi dari kesediaan dan kemampuan alam maupun sumberdaya manusia. Menurut
anggota masyarakat untuk berkorban dan Hadiwijoyo (2012:17) perencanaan
berkontribusi dalam implementasi partisipasif adalah suatu tahapan proses
program/proyek yang dilaksanakan. pemberdayaan masyarakat yang dimulai
(Adisasmita, 2006:34). Dengan partisipasi dengan tahapan kajian keadaan secara
masyarakat, perencanaan pembangunan partisipatif yang didapat dari informasi yang
diupayakan menjadi lebih terarah, artinya dikumpulkan
rencana atau program pembangunan yang
2.2 Desa Wisata
disusun itu adalah sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh masyarakat, berarti dalam Definisi dan konsep desa wisata dapat
penyusunan rencana/program pembangunan berdasarkan pada ketersediaan fasilitas,
dilakukan penentuan prioritas (urutan kegiatan yang dilakukan ataupun
berdasar besar kecilnya tingkat berdasarkan pada budaya dan tradisi yang
kepentinganya), dengan demikian ada pada desa tersebut. Hadiwijoyo
pelaksanaan (implementasi) program (2012:67) menyatakan bahwa pariwisata
pembangunan akan terlaksana pula secara pedesaan dapat dilihat sebagai suatu
efektif dan efisien (Adisasmita, 2006: 35). pemukiman dengan fasilitas lingkungan yang
Masyarakat adalah pelaku aktif dalam sesuai dengan tuntutan wisatawan dalam
kegiatan kepariwisataan yang bertujuan menikmati, mengenal, dan menghayati
untuk meningkatkan kesejahteraan bagi kekhasan desa dengan segala daya tariknya
masyarakat sendiri dan kepariwisataan dan tuntutan kegiatan hidup bermasyarakat.

32
Pengertian desa wisata dari Pariwisata Inti penyediaan fasilitas dan prasarana oleh
Rakyat (PIR) dalam Hadiwijoyo (2012:68), masyarakat, adanya peningkatan pendapatan
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan dari sektor pertanian dan ekonomi tradisional
desa wisata adalah : “suatu kawasan lainya, masyarakat memiliki peran dalam
pedesaan yang menawarkan keseluruhan pembuatan keputusan bentuk pariwisata yang
suasana yang mencerminkan keaslian akan dikembangkan, serta mendorong
pedesaan. Keaslian tersebut berupa: perkembangan kewirausahaan masyarakat
kehidupan sosial ekonomi, sosial budaya, setempat.
adat istiadat, kesehatan, memiliki arsitektur
2.3 Dampak Pariwisata Terhadap
bangunan dan struktur tata ruang desa yang
Perekonomian
khas, kegiatan perekonomian yang unik, dan
menarik serta mempunyai potensi untuk Pariwisata merupakan salah satu jenis
dikembangkanya berbagai komponen industri baru yang mampu mempercepat
kepariwisataan. Komponen yang pertumbuhan ekonomi dan penyediaan
dikembangkan contohnya atraksi, lapangan kerja, peningkatan penghasilan,
akomodasi, makan minuman, dan kebutuhan standart hidup serta menstimulasi sector-
wisata lainya”. Pengembangan desa wisata sektor produktif lainya. Sektor pariwisata
semestinya direncanakan dengan hati-hati bukanlah sektor yang berdiri sendiri,
dengan perencanaan yang matang supaya pariwisata berkaitan secara langsung dan tak
dampak yang timbul dapat terkontrol. Perlu langsung dengan berbagai sektor
perencanaan strategi, pendekatan, maupun perekonomian yang memproduksi barang
model pengembangan desa yang sesuai dan jasa yang sebagian atau seluruhnya
dengan keadaan masyarakat dan geografis dikonsumsi oleh wisatawan. Soebagyo
desa. Pengembangan sebuah potensi wisata (2012:154) mengungkapkan, pariwisata
dalam suatu kawasan diharapkan mampu menghasilkan pertumbuhan
memberikan dampak positif serta memiliki ekonomi, karena dapat menyediakan
dampak negatif seminimal mungkin. lapangan kerja, menstimulasi berbagai sektor
Sastrayudha (2010:3) menyatakan bahwa produksi, serta memberikan konstribusi
prinsip pengembangan desa wisata adalah secara langsung bagi kemajuan-kemajuan
sebagai salah satu produk wisata alternatif dalam usahausaha pembuatan dan perbaikan
yang dapat memberikan dorongan bagi pelabuhan, jalan raya, pengangkutan serta
pembangunan pedesaan yang berkelanjutan mendorong pelaksanaan program kebersihan
serta memiliki prinsip-prinsip pengelolaan dan kesehatan, proyek sarana budaya,
antara lain: (1) memanfaatkan sarana dan pelestarian lingkungan hidup, dan sebagainya
prasarana masyarakat setempat (2) yang dapat memberikan keuntungan dan
menguntungkan masyarakat setempat (3) kesenangan baik kepada masyarakat
berskala kecil untuk memudahkan terjalinya setempat maupun wisatawan dari luar.
hubungan timbal balik dengan masyarakat Pelibatan masyarakat diharapkan akan
setempat (4) melibatkaan masyarakat memberikan dampak baik yang akan kembali
setempat, dan (5) menerapkan lagi kepada masyarakat sendiri serta dapat
pengembangan produk wisata pedesaan. menstimulasi keinginan masyarakat untuk
Kriteria yang mendasari prinsip diatas berpartisipasi lebih aktif pada sebuah
dinyatakan oleh Sastrayudha (2010:3) yaitu pengembangan pariwisata. Keikutsertaan

33
masyarakat sekitar objek wisata dapat 1. Bentuk Partisipasi Masyarakat Desa
berbentuk usaha dagang atau pelayaanan Kalanganyar Dalam
jasa, seperti dijelaskan oleh Suwantoro Pengembangan Desa wisata
(2007:86) antara lain yaitu dengan pemberian
Desa Kalanganyar menjadi salah satu
jasa penginapan atau homestay,
desa wisata di Kota Sidoarjo dimana
penyediaan/usaha warung makanan dan
masyarakatnya telah aktif dalam
minuman, penyediaan/toko
pengembanganya selama ini. Salah satu
souvenir/cinderamata dari daerah tersebut,
yang harus diperhatikan dalam
jasa pemandu/penunjuk jalan, fotografi,
pengembangan desa wisata, yaitu
menjadi pegawai perusahaan wisata alam.
masyarakat yang memiliki partisipasi
Kegiatan usaha masyarakat tersebut akan
aktif di dalamnya. Masyarakat adalah
dapat menciptakan suasana ikut memiliki
pelaku aktif dalam kegiatan
tempat mata pencaharian yang pada akhirnya
kepariwisataan yang bertujuan untuk
akan mendorong masyarakat untuk ikut
meningkatkan kesejahteraan bagi
berperan dalam menjaga destinasi pariwisata.
masyarakat sendiri dan kepariwisataan
3. METODOLOGI merupakan aktualisasi dari sistem
ekonomi kerakyatan yang merupakan
Metode penelitian ini menggunakan
kegiatan seluruh lapisan masyarakat
deskriptif kualitatif dengan melakukan
Indonesia sebagai sumber ekonomi
pengamatan langsung atau observasi,
kreatif masyarakat (Muljadi, 2014:35).
wawancara dan dokumentasi. Tujuan dari
Partisipasi oleh masyarakat Desa
suatu penelitian deskriptif adalah untuk
Kalanganyar sudah dapat meningkatkan
membuat eksploratif mengenai fakta-fakta
kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
kondisi dilapangan serta hubungan antara
Salah satu contohnya yaitu pemuda-
berbagai gejala yang akan diteliti.
pemuda yang tadinya menganggur
Berdasarkan pemikiran tersebut maka
mendapatkan pekerjaan dalam bidang
digunakan metode observasi lingkungan
wisata seperti menjadi pemandu wisata
secara langsung, melakukan wawancara dan
bagi pendatang baru yang baru pertama
eksplore wilayah menggunakan video.
kali mengunjungi desa Kalanganyar,
Tujuan penelitian ini adalah menjadikan
menjadi driver wisata serta yang mau
mitra sebagai model pusat pertumbuhan
belajar menjadi guide pemuda tersebut
ekonomi kerakyatan dan kesejahteraan
akhirnya menjadi local guide, serta
masyarakat berkelanjutan melalui potensi
masyarakat yang memiliki kios-kios apel
desa wisata yang dipadukan dengan budaya
dipinggir jalan. Pengembangan Desa
(wisata alam, wisata kerajinan, dan budaya).
Wisata di Desa Kalanganyar telah
Metode pengembangan partisipasi dengan
melibatkan masyarakat yang tergabung
diskusi informal lebih mendorong
dalam Kelompok Sadar Wisata
masyarakat dan perhatian peserta yang lebih
(POKDARWIS) Desa Kalanganyar
intens (Megantari, 2018).
miskipun tidak semua masyarakat ikut
4. HASIL PEMBAHASAN dan tergabung dalam POKDARWIS Desa
Kalanganyar, tetapi anggota dari
POKDARWIS tersebut telah mewakili
masyarakat. Peningkatan partisipasi
34
masyarakat adalah salah satu bentuk dari partisipasi tenaga yang diberikan
pemberdayaan masyarakat secara aktif oleh masyarakat Desa Kalanganyar.
yang berorientasi pada pencapaian hasil Sebagai contoh, pemuda-pemuda dengan
pembangunan yang dilakukan dalam sukarela membantu perbaikan,
masyarakat pedesaan (Adisasmita, 2006). membersihkan desa secara bergantian,
Realisasi dalam pelibatan masyarakat selain itu pemuda yang memiliki keahlian
secara aktif telah dilakukan di Desa menyetir dengan sukarela mengantar
Wisata kalanganyar dari awal tamu ke tempat pemancingan yang susah
pengembangan desa wisata hingga saat dijangkau dengan mobil kecil. Partisipasi
ini pariwisata telah berjalan. Hasil dari tenaga adalah partisipasi yang paling
partisipasi yang dilakukan oleh mudah dilakukan karena tidak
masyarakat juga telah dirasakan membutuhkan keahlian khusus dalam
langsung, yaitu salah satunya berupa pelaksanaanya. Hal tersebut sudah
peningkatan pendapatan perbaikan dilakukan oleh masyarakat Desa
infrasrtuktur serta meningkatnya harga Kalanganyar, hasil pengabdian
jual hasil olahan nelayan. menunjukan bahwa seorang pemilik
pemancingan dengan rela membantu
2. Keikutsertaan Masyarakat dalam
menyambut tamu yang datang. Selain itu
Pembangunan Sarana dan Prasarana
masyarakat juga turut serta dalam
Masyarakat Desa Kalanganyar kegiatan perbaikan jalan, perbaikan rest
berpartisipasi dalam pengembangan area supaya parkir mobil maupun sepeda
pariwisata baik itu secara ide maupun motor tidak kesusahan, memasang
tenaga. Partisipasi tenaga atau fisik petunjuk jalan dan poster-poster wisata
menurut Dirjen PMD Depdagri yaitu dengan sukarela.
partisipasi aktif oleh seseorang atau
3. Partisipasi dalam Bentuk Materi
kelompok yang tampak pada kegiatan
gotong royong contohnya perbaikan Partisipasi harta benda yang diberikan
jalan, infrastruktur desa, pembangunan oleh masyarakat Desa Kalanganyar salah
sarana prasarana dan sebagainya satunya adalah berupa kolam pancing
(Sudriamunawar, 2006). Hasil penelitian yang bisa dinikmati oleh masyarkat luas
yang diperoleh, bentuk partisipasi tenaga maupun wisata lokal lainnya. Partisipasi
oleh masyarakat Desa Kalanganyar yaitu harta benda berarti partisipasi oleh
dengan sukarela memberikan bantuan masyarakat dengan menyisihkan
tenaga untuk ikut serta dalam sebagian harta yang dimilikinya untuk
pengembangan pariwisata di Desa kepentingan pembangunan pariwisata.
Kalanganyar. Berkaitan dengan Partisipasi harta benda membutuhkan
karakteristik masyarakat desa yang lebih dari sekedar memberikan
berbagai macam yaitu salah satu sumbangan, dibutuhkan kesadaran dan
karakteristik masyarakat desa adalah kepedulian tinggi oleh masyarakat dalam
segala sesuatu seolah-olah membawa hal ini. Masyarakat Desa Kalanganyar
kehidupan yang rukun, perasaan merupakan masyarakat yang sudah sadar
sepenanggunagan, jiwa tolong menolong wisata, jadi kepedulian mengenai
sangat kuat. Teori tersebut dapat dilihat memberikan sumbangan untuk

35
menunjang pariwisata di desanya sudah produk kerupuk dari bahan ikan bandeng.
bukan hal yang sulit. Salah satu contoh Sebelumnya masyarakat kurang memiliki
yaitu masyarakat membangun toilet keinginan untuk belajar keahlian lain,
umum di Wisata pancing, meskipun itu tetapi saat ini masyarakat sangat senang
adalah toilet berbayar tetapi masyarakat memiliki keahlian karena sudah memiliki
dengan senang hati membangun toilet sarana untuk menyalurkan keahlianya
untuk kenyamanan wisatawan. Partisipasi bahkan dapat menghasilkan keuntungan
harta benda oleh masyarakat yaitu dapat ekonomi.
dilihat dengan adanya kios-kios oleh-oleh
5. KESIMPULAN
dan warung-warung makan disekitar
pemancingan di pinggir jalan yang 1. Berdasarkan hasil penelitian, partisipasi
didirikan sendiri oleh masyarakat. masyarakat Desa Kalanganyar sangat
beragam, yaitu:
4. Keahlian, Kreativitas dan Inovasi
dari Masyarakat a. Partisipasi masyarakat Desa Kalanganyar
terhadap pengembangan desa wisata cukup
Partisipasi keterampilan dan kemahiran
tinggi. Hampir semua masyarakat ikur serta
merupakan yang dilakukan seseorang
berpartisipasi dalam kegiatan wisata di Desa
atau masyarakat dalam bentuk
Kalanganyar, dengan harapan keikutertaan
keterampilan yang dimilikinya untuk
partisipasi masyarakat akan mempercepat
keperluan pembangunan pariwisata.
perkembangan wisata di Desa Kalangannyar.
Bentuk partisipasi ini sudah dilakukan
oleh masyarakat Desa Kalanganyar, b. Masyarakat telah mengerti dan telah sadar
masyarakat saling membantu dengan wisata dalam ikut serta menciptakan desa
keahlian yang dimilikinya masing- wisata yang layak dan siap bersaing di
masing, contohnya pemuda yang industri pariwisata, dimana hal ini secara
memiliki keahlian guide tentunya tidak langsung akan menambah atau
memandu wisatawan selain itu juga tidak meningkatkan perekonomian masyarakat
segan membagikan ilmunya kepada setempat.
pemuda lain yang ingin belajar cara
memandu wisatawan. Pemuda yang c. Masyarakat Desa Kalanganyar
memiliki keahlian menyetir juga ikut memberikan partisipasinya lebih dari satu
berpartisipasi sebagai driver wisata. bentuk partisipasi, partisipasi tenaga dan juga
Selain terlibat langsung dengan partisipasi harta benda misalnya.
wisatawan, pemuda yang memiliki 2. Pengembangan desa wisata di Desa
keahlian lain juga turut serta Kalanganyar menciptakan kegiatan ekonomi
berpartisipasi. Contohnya yaitu membuat yang lebih bagi masyarakat. Terciptanya
poster dan banner wisata. Desa lapangan pekerjaan baru, adanya tambahan
Kalanganyar juga memiliki beberapa pendapatan bagi nelayan, serta meningkatnya
home industry abon bandeng. Semuanya nilai jual hasil tangkapan dan hasil olahan.
dikelola oleh masyarakat Desa
Kalanganyar. Keahlian ini diajarakan
kepada warga yang ingin belajar sehingga
mereka dapat bekerja ataupun membuat

36
DAFTAR PUSTAKA Soebagyo. 2012. Strategi Pengembangan,
Pariwisata di Indonesia. Liquidity, 1(2) 153-
Adisasmita, Raharjo. 2006. Membangun
158.
Desa Partisipatif. Yogyakarta: Graha Ilmu
Damanik, Janianto dan Helmut. 2006.
Perencanaan Ekowisata. Yogyakarta: Andi
Offset.
Gamal, Suwantoro. 2002. Dasar-Dasar
Pariwisata. Yogyakarta : Penerbit Andi
Hadiwijoyo, Suryo Sakti. 2012. Perencanaan
Pariwisata Pedesaan Berbasis Masyarakat.
Yogyakarta:Graha Ilmu.
Kusworo, H. A., & Damanik, J. (2002).
Pengembangan SDM Pariwisata Daerah:
Agenda Kebijakan Untuk Pembuat
Kebijakan. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, 6(1).
https://jurnal.ugm.ac.id/jsp/article/view/110
96
Muljadi, dan Andri H Warman 2014.
Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Megantari, K. (2018). Model City Branding
Sebagai Strategi Penguatan Pariwisata Lokal
Provinsi Jawa Timur. Jurnal Komunikasi
Dan Kajian Media.
https://jurnal.untidar.ac.id/index.php/komuni
kasi/article/view/784
Sastrayudha, Gumelar S. 2010. Hand Out
Mata Kuliah Concept Resort and Leisure,
Strategi Pengembangan dan Pengelolaan
Resort and Leisure. Diakses pada 13 Febuari
2016 melalui http://file.upi.edu
Sudriamunawar, Haryono. 2006.
Kepemimpinan, Peran Serta, Produktivitas.
Bandung: Mandar Maju.
Suwantoro, Gamal. 2007. Dasar – dasar
Pariwisata. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

37

Anda mungkin juga menyukai