0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan13 halaman
1. Potensi wisata desa Jatimalang sangat prospektif jika didukung pengembangan berbasis industri kreatif. Pengembangan kawasan wisata pantai Jatimalang membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak.
2. Aktivitas pertanian masyarakat Desa Bandungan berpotensi menjadi kawasan desa wisata berbasis agrowisata dengan atraksi mempelajari budidaya ternak dan membatik tradisional. Konsep pengembangan secara spasial terbag
1. Potensi wisata desa Jatimalang sangat prospektif jika didukung pengembangan berbasis industri kreatif. Pengembangan kawasan wisata pantai Jatimalang membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak.
2. Aktivitas pertanian masyarakat Desa Bandungan berpotensi menjadi kawasan desa wisata berbasis agrowisata dengan atraksi mempelajari budidaya ternak dan membatik tradisional. Konsep pengembangan secara spasial terbag
1. Potensi wisata desa Jatimalang sangat prospektif jika didukung pengembangan berbasis industri kreatif. Pengembangan kawasan wisata pantai Jatimalang membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak.
2. Aktivitas pertanian masyarakat Desa Bandungan berpotensi menjadi kawasan desa wisata berbasis agrowisata dengan atraksi mempelajari budidaya ternak dan membatik tradisional. Konsep pengembangan secara spasial terbag
MATRIKS REVIEW 15 JURNAL MENGENAI PENGEMBANGAN DESA WISATA
RUMUSAN TUJUAN TEORI PENDUKUNG HASIL PENELITIAN
JUDUL LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN 1. Pengembangan Desa Jatimalang memiliki Pantai Bagaimana Mengidentifikasi Pariwisata perdesaan Potensi wisata desa Jatimalang Desa Wisata Jatimalang memiliki potensi mengembangkan pengembangan atau pariwisata di Desa sangat prospektif Jatimalang sebagai daerah tujuan wisata yang kawasan wisata pantai kawasan wisata pantai adalah suatu wilayah perkembangannya jika didukung Berbasis potensial. Namun pengembangan Jatimalang menjadi Jatimalang menjadi pedesaan yang dnegan pengembangan berbasis Industri kawasan wisata Jatimalang belum kawasan tujuan wisata kawasan tuhuan wisata menawarkan industri kreatif. Cakupan Kreatif. dilaksanakan secara baik, terlihat yang menarik dan yang menarik yang keseluruhan suasana pengembanan desa wisata dari infrastrukutur pendukung mampu memberdayakan memberdayakan yang mencerminkan Jatimalang meliputi cakupan industri pariwisata yang masih masyarakat sekitar masyarakat sekitar keaslian pedesaan, baik atraksi, asesibilitas, amenitas kurang dan dukungan kegiatan berbasis pengembangan dengan konsep industri dari kehidupan sosial dan aktifitas. Pengembangan masyarakat terhadap industri ekonomi kreatif ? kreatif ekonomi, sosial budaya, kawasan wisata pantai pariwisata yang masih sangat adat-istiadat keseharian, Jatimalang membutuhkan minim, sehingga kawasan wisata arsitektur bangunan kerjasama dari berbagai dinas pantai Jatimalang belum bisa maupun struktur tata terkait dan pihakpihak yang menjadi sumber pendapatan asli ruang desa yang khas berkepentingan. Masih belum desa atau daerah yang bisa di atau kegiatan tergarapnya potensi wisata andalkan. Keterlibatan masyarakat perekonomian yang unik Jatimalang menjadi “pekerjaan sekitar pada industri pariwisata dan menarik serta rumah” bagi semua pihak. Peran masih sangat kurang, terlihat dari mempunyai potensi dan partisipasi masyarakat sedikitnya aktivitas pendukung untuk dikembangkannya dalam industry pariwisata juga pariwisata yang dilakukan oleh berbagai komponen perlu terus ditumbukan masyarakat setempat. kepariwisataan seperti: atraksi, akomodasi, makan, minum, dan lain-lain (Antara dan Adira, 2015:12). 2. Konsep Desa Bandungan ini memiliki Bagaimana penentuan Tujuan penelitian ini Desa wisata merupakan Berdasarkan hasil analisa yang Pengembangan bentangan lahan perhatian yang faktor-faktor yang dapat adalah untuk salah satu alternatif sudah dilakukan sebelumnya, Kawasan Desa luas yang bisa di manfaatkan mendukung menentukan konsep dalam mengembangkan maka dapat disimpulkan bahwa Wisata di Desa sebagai objek wisata alam dan pengembangan kawasan pengembangan pariwisata. Desa wisata kegiatan sehari-hari masyarakat Bandungan berbagi komoditi hasil tani. Selain desa wisata dan kawasan desa wisata dianggap mencerminkan yaitu bertani yang menjadi ciri Kecamatan itu, Desa Bandungan juga perumusan konsep di Desa Bandungan keaslian pedesaan baik khas Desa Bandungan sangat Pakong memiliki keaslian, keunikan, sifat pengembangan kawasan Kecamatan Pakong, dari kehidupan sosial berpotensi untuk dikembangkan Kabupaten khas dari segi bangunan, sosial desa wisata di Desa Kabupaten ekonomi, sosial budaya, menjadi kawasan desa wisata Pamekasan dan budaya. Potensi ini masih adat istiadat, kehidupan yang berbasis agrowisata yang RUMUSAN TUJUAN TEORI PENDUKUNG HASIL PENELITIAN JUDUL LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN belum di manfaatkan dan Bandungan ? Pamekasan. sehari-hari, dan juga memiliki atraksi wisata lain dikembangkan oleh masyarakat memiliki arsitektur yaitu mempelajari cara setempat sampai saat ini bangunan dan struktur memelihara sapi khusus karapan tata ruang desa yang sapi dan sapi sono’ dan juga khas, kegiatan mempelajari cara membatik perekonomian yang unik menggunakan alat tradisional dan menarik serta yang kemudian konsep mempunyai potensi pengembangan secara spasial untuk dikembangkannya terbagi menjadi tiga, yaitu sebagai komponen menyediakan rute perjalanan pendukung pariwisata wisata yang mengelilingi (Priasukmana, Soetarso kawasan desa wisata yang & R. Mohamad memperlihatkan kegiatan sehari- Mulyadin, 2001:38 hari masyarakat Desa Bandungan, menyediakan sarana transportasi khusus untuk menuju kawasan desa wisata untuk mempermudah wisatawan berkunjung kawasan desa wisata dan menyediakan fasilitas pendukung dan penunjang kegiatan wisata. Menurut Inskeep (1991) Kebanyakan objek wisata di Bagaimana strategi untuk mengetahui Strategi pengembangan 3. Strategi menyebutkan bahwa Kabupaten Tana Toraja masih pengembangan strategi yang telah pariwisata yang dirumuskan Pengembangan perencanaan dikelola swasta dan belum Pariwisata di Kabupaten direncanakan dan dalam RIPPDA Tana Toraja Pariwisata di pembangunan dikelola secara profesional Tana Toraja ? dilakukan oleh dinas tahun 2011-2016 oleh Dinas Kabupaten kepariwisataan padahal jumlah objek wisata di pariwisata dan Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja merupakan suatu proses Tana Toraja tergolong banyak di kebudayaan tana toraja Kabupaten Tana Toraja adalah: untuk mempersiapkan penghujung 2015 yang terdata dalam pengembangan (1) Strategi dasar yang bersifat secara sistematis dan yakni 80 objek wisata. Dari 80 pariwisata dan sejauh multipler effect atau strategi rasional segenap objek wisata itu, baru 24 objek mana strategi ini telah dengan berbagai effect; (2) kegiatan atau aktivitas wisata yang dikelola secara berjalan, serta untuk Strategi terkait dengan kepariwisataan yang mandiri, sementara sisanya masih mengetahui apa saja pengelolahan interset pariwisata; akan dilakukan untuk belum dikelola dengan baik dan faktor yang kemudian (3) Strategi keterkaitan dan mencapai suatu tujuan bahkan ada yang masih mempengaruhi dalam pengembangan produk; (4) tertentu dan merupakan semenyara dalam proses pengembangan Strategi pemantapan pemasaran; suatu cara untuk penggarapan dan penataan oleh pariwisata di Tana (5) Strategi pengembangan RUMUSAN TUJUAN TEORI PENDUKUNG HASIL PENELITIAN JUDUL LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN mencapai tujuan Pemkab Tana Toraja serta 90 Toraja. sumberdaya manusia; (6) tersebut secara optimal persen objek wisata yang ada di Strategi rasionalisasi dengan mengalokasikan Tana Toraja status kepemilikan pengembangan ruang wisata. keseluruhan sumber dan pengelolaannya oleh rumpun daya yang tersedia keluarga maupun swasta, dengan secara efektif dan demikian hanya 10 % objek efisien. wisata yang dikelola dan dimiliki oleh pemerintah. 4. Potensi Desa Kliwonan masih belum siap Bagaimana strategi Untuk mengeksplorasi Damanik (2009), Desa Kliwonan telah memiliki Pengembangan untuk menjadi sebuah desa wisata. pengembangan desa potensi pengembangan mengemukakan bahwa potensi yang dapat Desa Hal ini dikarenakan masih Kliwonan sebagai Dsa Desa Kliwonan pengembangan desa dikembangkan melalui Kliwonan terdapatnya elemen dalam aspek Wisata Batik ? sebagai desa wisata wisata pada dasarnya embrio/modal pengembangan sebagai Desa sediaan yang memerlukan batik berdasarkan dilakukan dengan dari elemen daya tarik dan Wisata Batik perbaikan dan pengembangan, kajian aspek sediaan berbasis pada potensi elemen promosi. Hal tersebut di Kabupaten yakni pada elemen aksesibilitas, dan aspek permintaan yang dimiliki mampu menjadi modal awal Sragen amenity, informasi dan sehingga mampu masyarakat pedesaan itu dalam perkembangan pariwisata kelembagaan. Untuk dapat memberi rekomendasi sendiri. Dengan di Desa Kliwonan ke arah yang berkembang sebagai desa wisata bagi pengembangan demikian, melalui lebih baik dan dan pada batik, diperlukan kajian yang Desa Kliwonan ke pengembangan desa akhirnya akan dapat menyeluruh terkait sistem depan wisata diharapkan akan memberikan nilai manfaat kepariwisataan yang terdiri dari mampu mendorong masyarakat lokal maupun bagi aspek sediaan dan permintaan. tumbuhnya berbagai Kabupaten Sragen. sektor ekonomi berbasis masyarakat seperti industri kerajinan, industri jasa- perdagangan, dan lainnya. Hal semacam ini diharapkan menjadi faktor daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke desa wisata. 5. Strategi kerajinan bambu dari Desa Bagaimana strategi Untuk mengetahui Pitana (2002) Potensi yang dimiliki oleh Pengembangan Wisata Brajan ini pun sudah pengembangan potensi strategi menyatakan dalam Dusun Brajan adalah : Potensi Desa merambah pasar desa wisata Brajan? pengembangan pariwisata RUMUSAN TUJUAN TEORI PENDUKUNG HASIL PENELITIAN JUDUL LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN Wisata Brajan internasional.Untuk memenuhi potensi desa wisata berkelanjutan, Kerajinan bambu dan Kabupaten permintaan pasar luar negeri, para Brajan. penekanan Kesenian Kuntulan (seni Sleman produsen kerajinan bambu harus keberlanjutan tidak religius Islami), Campursari, memperhatikan syarat-syarat cukup hanya Kerawitan, Cokekan dan kualitas barang baik dari segi berkelanjutan ekologis Shalawatan. kandungan kadar air, konsistensi dan keberlanjutan dan keawetan produk, serta pembangunan ekonomi, Keindahan alam garap ketepatan jadwal pengiriman tetapi yang tidak kalah sawah, mencangkul, tandur menjadi hal yang tidak boleh pentingnya adalah padi, matun (menyiangi diabakaian oleh para pengrajin. keberlanjutan rumput), prosesi wiwitan, Selain itu, supaya lebih dikenal kebudayaan, karena ani-ani (petik padi), oleh masyarakat luas, baik kebudayaan merupakan mancing gurami, tangkap nasional maupun internasional, salah satu sumber daya lele dan lain-lain. perlu adanya pengembangan yang sangat penting potensi yang ada di desa wisata dalam pembangunan Penginapan dan sapta Brajan kepariwisataan. pesona : aman, tertib, bersih, Implementasi dari sejuk, indah, ramah tamah konsep-konsep ini dan kenanga diaplikasikan dalam program pengembangan Analisis SWOT dan strategi pariwisata pedesaan, S-O, S-T, W-O, W-T dapat sehingga pengembangan disusun strategi desa wisata tersebut pengembangan potensi desa harus tetap mampu wisata Brajan dengan menjaga kelestarian perencanaan yang lingkungan. partisipatif dalam pembangunan pariwisata di desa wisata Brajan dengan menerapkan Community Based Tourism(CBT) sebagai pendekatan pembangunan. 6. Grand Desain Desa Salamrejo, Kecamatan Bagaimana untuk mengkaji Pemberdayaan Perencanaan dan Pengembangan Sentolo, merupakan salah satu pengembangan Desa potensi yang dimiliki masyarakat merupakan pengembangan desa wisata di Desa Wisata desa di Kabupaten Kulonprogo Wisata berbasis potensi Desa Salamrejo serta salah satu langkah Desa Salamrejo pada bidang Berbasis dengan berbagai potensi lokal lokal dengan metode mengkaji penting dalam upaya Sumber Daya Alam dengan Potensi Lokal yang meliputi Sumberdaya 190 grand desain do Desa perencanaan untuk menciptakan memanfaatkan sungai progo (Studi Kasus RUMUSAN TUJUAN TEORI PENDUKUNG HASIL PENELITIAN JUDUL LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN Di Desa Alam, Sumberdaya Manusia, Samarejo ? pengembangan pembangunan untuk destinasi wisata. Salamrejo Sosial dan Budaya, Kelembagaan, wilayah menjadi desa pariwisata Pelatihan inovasi terhadap Kecamatan dan Sumberdaya Lahan. Namun wisata. berkelanjutan. pelaku industry di bidang Sentolo demikian potensi tersebut belum Pengelolaan pariwisata, produksi, pengolahan, dan Kabupaten dikembangkan maksimal. seperti sebuah bisnis pemasaran produk serat alam Kulon Progo) Sebagian besar Desa Salamrejo agar mampu bertahan, dan lidah buaya, serta belahan selatan berada di bantaran pelatihan, dan memotovasi masyarakat dalam kali Progo. Dari delapan dusun di pendidikan kepada pelestarian industri serat alam. Desa Salamrejo enam diantaranya tenaga kerjanya Penguatan kelembagaan dengan bersisihan dengan bantaran Kali merupakan hal yang mensinergikan seluruh lembaga Progo. Di sepanjang hamparan sangat penting (Zolfani yang ada. Edukasi masyarakat tersebut dapat dijadikan salah satu et.al., 2015). tentang pentingnya pelestarian tujuan wisata memancing, arung budaya. Penanaman kembali jeram, outbond serta kegiatan serat alam dan optimalisasi lainnya. “susukan” sebagai sumber irigasi masyarakat 7. Strategi Selama ini ada sebagian bagaimana strategi mengkaji strategi Pariwisata Inti Rakyat Pemberdayaan masyarakat di Pemberdayaan masyarakat di desa wisata pemberdayaan pemberdayaan (PIR) dalam Hadiwijoyo Desa Wisata Nglanggeran Masyarakat Nglanggeran yang hanya menjadi masyarakat dalam masyarakat dalam (2012: 68) dilakukan melalui tiga strategi, Dalam multiplier efek dari adanya pengembangan Desa pengembangan Desa mendefinisikan desa yaitu penyadaran, Pengembangan kegiatan wisata. Karena itu, Wisata Nglanggeran, Wisata Nglanggeran, wisata sebagai suatu pengkapasitasan, dan Desa Wisata pengelola desa wisata diharapkan Kabupaten Gunung Kabupaten Gunung kawasan pedesaan yang pendayaan. Penyadaran Nglanggeran, mampu merangkul semua elemen Kidul? Kidul menawarkan dilakukan melalui sosialisasi Kabupaten masyarakat, sehingga keterlibatan keseluruhan suasana dan inovasi oleh karang taruna Gunung Kidul masyarakat dalam kegiatan desa yang mencerminkan desa sampai akhirnya wisata dapat merata. Selain itu, keaslian perdesaan baik Nglanggeran disepakati sebagai perlu dilakukan regenerasi dari kehidupan sosial desa wisata. Pengkapasitasan pengelola desa wisata agar ekonomi, sosial budaya, masyarakat dilakukan melalui seluruh masyarakat kompeten adat istiadat, keseharian, pelatihan dan pendampingan dalam berorganisasi. memiliki arsitektur seputar manajemen desa wisata. bangunan dan struktur Masyarakat kemudian disatukan tata ruang desa yang dalam wadah organisasi, yakni khas, atau kegiatan perekonomian yang unik Kelompok Sadar Wisata dan menarik serta (Pokdarwis) Nglanggeran mempunyai potensi untuk dikembangkannya RUMUSAN TUJUAN TEORI PENDUKUNG HASIL PENELITIAN JUDUL LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN berbagai komponen kepariwisataan, misalnya atraksi, akomodasi, makanan- minuman dan kebutuhan wisata lainnya. 8. Pengembangan Upaya pengembangan Pentingsari Bagaimana Untuk Menurut Daldjoeni Hasil penelitian menunjukkan Desa Wisata sebagai desa wisata menuntut pengembangan Desa mendeskripsikan (1998, dalam Dinas bahwa pengembangan Desa Pentingsari, keterlibatan masyarakat yang Wisata Pentingsari, tentang Pariwisata DIY, 2014: Wisata Pentingsari mendapat Kabupaten besar dalam setiap kegiatannya. Kabupaten Sleman pengembangan Desa 6), setiap desa memiliki dukungan penuh dari Sleman dalam Dalam hal ini, masyarakat tidak dalam perspektif Wisata Pentingsari geographical setting dan masyarakat Pentingsari dan Perspektif hanya menjadi objek tetapi juga partisipasi masyarakat? dalam perspektif human effort yang pemerintah daerah melalui Partisipasi subjek dalam pengembangan desa partisipasi berbeda-beda. Hal ini partisipasinya dalam kegiatan Masyarakat wisata. Hal ini berbeda dengan masyarakat. akan memengaruhi wisata. Pada tahap perencanaan pengembangan sebuah daerah strategi masyarakat dan pengambilan keputusan, wisata yang pada umumnya sebagai host community masyarakat berpartisipasi mulai meminggirkan peran masyarakat dalam memanfaatkan dari perencanaan, sosialisasi ke lokal. Hasil dari pengembangan potensi yang ada untuk masyarakat dan pemerintah daerah wisata biasanya hanya dikemas sebagai atraksi desa hingga pengambilan dinikmati oleh sebagian yang menarik bagi keputusan tentang pembentukan masyarakat yang mempunyai wisatawan. desa wisata. Partisipasi modal besar. Berawal dari hal masyarakat dalam tahap tersebut, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai implementasi dilakukan dengan pengembangan Desa Wisata memberikan pemikiran, materi, Pentingsari dalam perspektif dan terlibat langsung dalam partisipasi masyarakat. setiap kegiatan pengembangan desa wisata serta berupaya menciptakan desa wisata yang siap bersaing di industri pariwisata. Partisipasi dalam tahap menikmati hasil ditunjukkan dengan peningkatan kondisi kehidupan masyarakat Pentingsari akibat kegiatan wisata RUMUSAN TUJUAN TEORI PENDUKUNG HASIL PENELITIAN JUDUL LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN 9. Strategi Alasan pemilihan Desa Umbul Bagaimana strategi Mengkaji potensi Menurut Antariksa Prioritas utama dari opsi Pengembangan Ponggok sebagai desa wisata yang pengembangan Desa yang ada di Desa (2011) terdapat pengembangan Desa Wisata Desa Wisata layak untuk ditingkatkan karena Wisata Ponggok ? Wisata Ponggok beberapa alasan Ponggok berdasarkan hasil (Studi Kasus mempunyai potensi yang harus di mengapa pariwisata AHP yang memperoleh bobot Desa Wisata jaga dan dipertahankan agar perlu untuk tertinggi adalah menambah Ponggok) eksistensinya sebagai Desa wisata dikembangkan terutama paket wisata budaya. Prioritas dapat bertahan lama dan menjadi bagi negara sedang kedua adalah menambah paket contoh desa dalam pengelolaan berkembang seperti wisata alam, prioritas ketiga dana desa bagi desa lain yang Indonesia. Pertama, adalah menambah souvenir dan sedang di kembangkan di wilayah adanya motivasi yang menjadi prioritas terakhir Indonesia lainnya. Peneliti seseorang untuk adalah menambah fasilitas berpendapat bahwa berwisata merupakan rekreasi bulanan perkembangan Desa Wisata peluang bagi suatu Ponggok dalam menentukan wilayah dengan potensi kebijakan dalam pengembangan wisata untuk menjadi desa sebagai destinasi wisata tidak media pemenuhan melibatkan seluruh aspek kebutuhan. Kedua, stakeholder yang terdapat di desa dengan menjadi media Umbul ponggok pemenuhan kebutuhan tersebut, maka ada berKetiga, bagi Negara sedang berkembang, industri pariwisata merupakan media pembangunan ekonomi yang tidak memerlukan investasi besar dalam jangka panjang. Keempat, sektor pariwisata dapat mengurangi ketergantungan impor karena barang modal dan barang habis pakai dapat disediakan oleh destinasi pariwisata. Kelima, peran pariwisata yang sangat RUMUSAN TUJUAN TEORI PENDUKUNG HASIL PENELITIAN JUDUL LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN besar dalam perekonomian dunia memberi peluang yang lebih besar bagi Indonesia untuk menarik segmen pasar dari negara-negara maju. Keenam, industri pariwisata dapat mengurangi tingkat kemiskinan 10.Model Minimnya partisipasi masyarakat Bagaimana model mengembangkan Dijelaskan di dalam Partisipasi warga dalam Pengembangan dalam pemberdayaan masyarakat pengembangan Desa model desa wisata Pasal 18 Undang- manajemen desa wisata tidak Desa Wisata disebabkan program yang bergulir Wisata berbasis berbasis undang Nomor 6 Tahun hanya memfasilitasi Berbasis tidak sesuai dengan kondisi masyarakat ? pemberdayaan 2014 bahwa cakupan pemahaman mereka tentang Pemberdayaan masyarakat, dimana sumber daya masyarakat. kewenangan desa adalah pariwisata lokal (Byrd, 2007), Masyarakat manusia menjadi salah satu penyelenggaraan tetapi juga meningkatkan elemen penting dalam kesuksesan pemerintah desa, kualitas perencanaan dan program ini. Dalam hal ini agen pelaksanaan keputusan dengan pemberdayaan dituntut untuk pembangunan desa, mengikutsertakan pandangan melakukan sebuah joint planning pembinaan masyarakat setempat. antara kebutuhan/ potensi klien/ kemasyarakatan desa, Merangsang partisipasi sasaran dengan agenda/ program dan pemberdayaan masyarakat lokal dalam proses lembaga tersebut melalui kegiatan masyarakat desa manajemen membentuk pemberdayaan yang saling berdasarkan prakarsa landasan penting untuk menguntungkan (Oos M. Anwas, masyarakat dan adat pengembangan desa wisata 2014 : 100-101). istiadat (Undang-undang yang sukses, serta memberikan Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa). dampak ekonomi yang positif terhadap masyarakat setempat. 11.Strategi Di kawasan Hinterland Gunung Bagaimana konsep Mengembangkan Menurut Jackson (dalam Rumusan Rencana Induk Pengembangan Bromo yang memiliki pengembangan Desa kawasan Hinterland Gde Pitana, 2005: 101 ) pengembangan Desa Wisata di Desa Wisata pemandangan yang sangat indah Wisata Di Kawasan Gunung Bromo Jawa suatu daerah yang Wonokitri lebih di tekankan Di Kawasan dan udara yang sangat dingin Hinterland Gunung Timur sebagai Desa berkembang menjadi pada pembangunan Hinterland merupakan suatu hal yang Bromo Jawa Timur ? Wisata. sebuah destinasi wisata Infrasrtuktur, yaitu pembanguan Gunung menarik tersendiri untuk di dipengaruhi oleh di bidang jalan, sarana dan Bromo Jawa kunjungi untuk itu agar wisatawan beberapa hal yang RUMUSAN TUJUAN TEORI PENDUKUNG HASIL PENELITIAN JUDUL LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN Timur merasa nyaman dan betah tinggal penting, seperti. a. prasarana transportasi, di Desa tersebut maka harus Menarik untuk klien. b. telekomunikasi, Penginapan, diberikan sarana dan fasilitas Fasilitas-fasilitas dan Koperasi, Bank, agen atau biro sebelum mereka naik ke Gunung atraksi. c. Lokasi wisata, sarana promosi dan Bromo, untuk itu penelitian ini geografis. d. Jalur perluasan pasar, peningkatan dilakukan dalam rangka transportasi. e. Stabilitas kualitas Sumberdaya Manusia penyusunan strategi terutama politik. f. Lingkungan dan pembangunan fisik ODTW Rencana Pengambangan Jangka yang sehat. g. Tidak ada (Obyek Destinasi Tujuan Panjang, yang dalam larangan/batasan Wisata) , dan pembangunan ini pelaksanaanya dapat dijabarkan pemerintah. Suatu lebih mendapatkan perhatian kedalam Rencana Strategi dan destinasi harus memiliki dari pemerintah daerah melalui dijabarkan menjadi lebih rinci lagi berbagai fasilitas SKPD terkait di lingkungan kedalam Rencana Operasional, kebutuhan yang Pemerintah Kabupaten sehingga arah pengembangan desa diperlukan oleh Pasuruan. wisata menjadi jelas. wisatawan agar kunjungan seorang wisatawan dapat terpenuhi dan merasa nyaman. 12.Pengembangan Mengacu pada (Utomo, 2017), Bagaimana potensi mengidentifikasi Kriteria suatu desa dapat Identifikasi potensi internal dan Desa Wisata penelitian ini berlokasi pada 3 pariwisata di ketiga potensi wisata dari dikembangkan menjadi eksternal Kabupaten Bogor Di Kabupaten desa, antara lain desa Malasari, Desa Wisata, dalam ketiga desa wisata, desa wisata, apabila dapat dikembangkan menjadi Bogor desa Cimande, dan desa Ciseeng. pengembangan Desa dan untuk memiliki beberapa desa wisata. Dengan mengacu Ketiga desa ini memiliki keunikan Wisata di Kabupaten merumuskan rencana faktor-faktor pendukung pada kriteria pembentukan desa dan keunggulan yang berpotensi Bogor ? strategis antara lain: (1) Memiliki wisata, aspek potensi daya tarik untuk dikembangkan untuk pengembangan desa potensi produk dan daya pariwisata, motivasi menjadi desa wisata. Desa wisata di Kabupaten tarik, (2) memiliki masyarakat, sarana dan Malasari memiliki kombinasi Bogor. dukungan sumber daya prasarana, dan kelembagaan bentang alam, Perkebunan Teh manusia, (3) motivasi secara umum dapat Nirmala, terasering persawahan, dari masyarakat, (4) dikembangkan menjadi desa Taman Nasional Gunung memiliki dukungan wisata. Sedangkan aspek Halimun, curug atau air terjun, sarana dan prasarana kesiapan masyarakat masih flora dan fauna sebagai daya tarik yang memadai, (5) memerlukan peningkatan wisata Desa Malasari. Pada tahun mempunyai fasilitas kemampuan yang dapat 2015, Dinas Kebudayaan dan pendukung kegiatan diperoleh dengan mengikuti Pariwisata Kabupaten Bogor wisata, (6) mempunyai menyatakan desa Malasari sebagai kelembagaan yang pelatihan-pelatihan. Aspek RUMUSAN TUJUAN TEORI PENDUKUNG HASIL PENELITIAN JUDUL LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN destinasi desa wisata yang mengatur kegiatan ketersediaan lahan, masyarakat berlokasi di Kecamatan wisata, dan (7) dapat memberdayakan lahan Nanggung, Kabupaten Bogor. ketersediaan lahan area yang sudah ada untuk yang dimungkinkan kepentingan pariwisata. untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata (Utomo, 2017). 13.Pemberdayaan Pengembangan pariwisata di Desa Bagaimana konsep untuk memahami Menurut Kartasasmita Hasil penelitian diketahui Masyarakat Wisata Penglipuran tidak terlepas pengembangan desa berlangsungnya (1997:11- 12) bahwa proses pemberdayaan Melalui dari peran aktif masyarakat wisata melalui proses pemberdayaan pemberdayaan masyarakat di Desa Wisata Pengembangan sekaligus sebagai usaha pemberdayaan masyarakat melalui masyarakat adalah Penglipuran berlangsung dalam Desa Wisata pemberdayaan masyarakat masyarakat dan pengembangan desa upaya untuk tiga tahap yaitu tahap Dan setempat untuk meningkatkan pengaruhnya terhadap wisata di Desa meningkatkan harkat penyadaran, pengkapasitasan Implikasinya kesejahteraan dan melestarikan katahanan sosial Wisata Penglipuran dan martabat lapisan dan pemberian daya. Bentuk- Terhadap seni budaya budaya di Desa Wisata dan implikasinya masyarakat yang dalam bentuk pemberdayaan Ketahanan Panglipuran Bali ? terhadap ketahanan kondisi sekarang tidak masyarakat melibatkan Sosial Budaya sosial budaya mampu melepaskan diri partisipasi masyarakat mulai Wilayah (Studi wilayah. dari perangkap dari perencanaan, pelaksanaan Di Desa kemiskinan dan Wisata dan evaluasi. Adapun kendala- keterbelakangan. Penglipuran kendala dalam pemberdayaan Bali) masyarakat berkaitan dengan usaha mempertahankan budaya dan adat istiadat dari arus modernisasi, sikap masyarakat, terbatasnya sumber daya manusia dan ketersediaan akomodasi wisata serta kurangnya kegiatan promosi.Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata memberikan implikasi terhadap ketahanan sosial budaya wilayah berupa penguatan dan beberapa perubahan pada tata nilai sosial, budaya dan RUMUSAN TUJUAN TEORI PENDUKUNG HASIL PENELITIAN JUDUL LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN lingkungan. 14.Pengembangan Desa Kampunganyar menjadi Bagaimana strategi Ingin Kebijakan Desa Kampunganyar terkenal Desa Wisata salah satu desa rintisan “Smart pengembangan Desa menggambarkan pengembangan dengan Desa wisata air karena Air Berbasis Kampung” yang sedang Wisata Air yang tentang pariwisata daerah harus Kampunganyar memiliki ”Smart dikembangkan oleh pemerintah berbasis Smart pengembangan desa didasarkan pada banyak destinasi wisata yang Kampung” Kabupaten Banyuwangi. Sebagai Kampung di Desa wiasata air pada salah paradigma yang terletak hampir di setiap Desa “Smart Kampung” yang terletak Kampunganyar ? satu desa rintisan berkembang di daerah. dusunnya, terdapat lima dusun Kampunganya di lereng Gunung Ijen, yang berbasis “Smart Untuk itulah perlu di dalamnya, yaitu: Dusun r Kabupaten Kampunganyar masih sangat Kampung” di Desa adanya kesadaran dalam Kopencungking, Dusun Krajan, Banyuwangi terjaga kearifan lokal dan Kampunganyar, agar pengembangan Dusun Kalibendo, Dusun kelestarian alamnya. dapat dibaca oleh kepariwisataan untuk Panggang, dan Dusun Rejopuro. masyarakat luas guna menempatkan desa yang Air Terjun Jagier dan Wisata berpotensi dan memiliki menambah referensi Banyu Perongsodan terletak di sumber-sumber dalam hal Dusun Krajan, Kali Kedung dan produksi sebagai pilar pengembangan Wisata Air Terjun Kalibendo utamanya dan wilayah beserta Perkebunan Kopi masyarakat desa sebagai Kalibendo (Agro Wisata motor penggeraknya. Salah satu Kalibendo) terletak di Dusun pengembangan wisata Kalibendo, dan Wisata Air alternatif dalam dunia Jopuro terletak di Dusun kepariwisataan adalah Rejopuro. desa wisata (Fandeli 2002: 45). 15.Konsep Ditetapkan sebagai desa wisata 1. Apa karakteristik Tujuan dari Desa wisata 1. Karakteristik Desa Wisata Pengembangan petik mawar sesuai dengan dari Desa Wisata penelitian yaitu merupakan salah satu Petik Mawar desa Ekonomi Peraturan Daerah Kota Batu alternatif dalam Lokal Dalam Petik Mawar? merumuskan Gunungsari Kecamatan Nomor 7 Tahun 2011 tentang mengembangkan Pengembangan Rencana Tata Ruang Tata Konsep Bumiaji Kota Batu, Desa Wisata 2. Apa faktor-faktor pariwisata. Desa Wilayah (RTRW) Kota Batu pengembangan Topografi Desa Petik Mawar yang wisata dianggap Tahun 2010-2030, Desa ekonomi lokal Gunungsari yang cukup Desa mempengaruhi mencerminkan Gunungsari menjadi daya tarik dalam curam dan cuacanya yang Gunungsari pengembangan keaslian pedesaan Kecamatan dalam pengelolaan tanaman hias pengembangan dingin ini membuat tanah bunga mawar, luas wilayah Desa desa wisata petik baik dari kehidupan Bumiaji Kota desa wisata petik yang berada di Desa Gunungsari yaitu luas wilayah: mawar berdasarkan sosial ekonomi, sosial Batu mawar Desa Gunungsari menjai subur 318,833 ha (4,106 km²) dan luas pengembangan budaya, adat istiadat, Gunungsari, dan banyak pertanian RUMUSAN TUJUAN TEORI PENDUKUNG HASIL PENELITIAN JUDUL LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN tanaman mawar berkisar 60 Ha.4. ekonomi lokal ? Kecamatan kehidupan sehari-hari, yang sudah ditanam Desa Gunungsari sendiri Bumiaji, Kota dan juga memiliki disana seperti, sayur- mengalami beberapa 3. Bagaimana konsep arsitektur bangunan Batu. sayuran, buah-buahan dan permasalahan yang terkait dengan pengembangan dan struktur tata ruang wisatayaitu permasalahan bunga. ekonomi lokal desa yang khas, aksesibilitas , atraksi wisata yang dalam 2. Faktor-faktor Yang kegiatan kurang, dan fasilitas wisata yang pengembangan Mempengaruhi tidak memadai untuk perekonomian yang dikembangkan menjadi daerah desa wisata petik unik dan menarik serta Pengembangan Ekonomi tujuan wisata dengan daya tarik mawar ? mempunyai potensi Lokal Dalam yang cukup tinggi. Selain potensi untuk Pengembangan Desa pertanian mawar terdapat pula dikembangkannya Wisata Petik Bunga wisata minat khusus jelajah alam sebagai komponen Mawar Desa Gunungsari (Hash) dengan jalur mendaki. pendukung pariwisata 3. Pengembangan ekonomi (Priasukmana, Soetarso & R. lokal dalam Mohamad Mulyadin, pengembangan desa 2001). wisata petik bunga mawar desa gunungsari