Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
karunia-Nya sehingga bisa mengerjakan makalah ini sampai selesai. Makalah ini berjudul
DESA WISATA yang berisi tentang lingkungan kerja yang baik beserta keselamatan dan
kesehatan dalam lingkungan kerja. Dengan adanya lingkungan kerja yang baik dan standar
sesuai dengan peraturan standar industri, pihak-pihak yang terlibat dalam industry dapat
bekerja dengan nyaman dan mengurangi rasa kekhawatirn akan kecelakaan kerja. Dalam
pembuatan makalah ini, saya banyak dibantu oleh berbagai pihak terutama dalam
pengumpulan materi. Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah
membantu.
Dengan selesainya makalah ini bukan berarti telah menyempurnakan makalah ini. Saya
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Hal ini dikarenakan keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan saya. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk pengembangan makalah selanjutnya. Semoga makalah dengan judul DESA
WISATA ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desa wisata merupakan sebuah desa yang hidup mandiri dengan potensi yang dimilikinya
dan tepat dapat menjual berbagai atraksi-atraksinya sebagai daya tarik wisata tanpa
melibatkan investor. Berdasarkan hal tersebut pengembangan desa wisata merupakan
realisasi dari undang-undang otonomi daerah (UU No.22/99), maka setiap Kabupaten
perlu memprogramkan pengembangan desa wisata demi meningkatkan pendapatan
daerah, dan menggalipotensidesa.
Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
asal usul dan adat istiadat yang diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Setiap Desa yang ada memiliki keunggulah sendiri,
termasuk pada potensi alamnya Hal ini tentunya akan sangat menguntungkan dalam
bidang kepariwisataannya. Karena dengan adanya potensi alam yang dimiliki tersebut
tentunya akan menarik banyak wisatawan untuk berkunjung dan akan memberikan
keuntungan tersendiri bagi daerah wisata yang dikunjungi. Saat ini yang bisa menjadi
tempat wisata bukan hanya di kota – kota besar saja dengan bangunan – bangunan yang
megah dan juga bersejarah. Karena wisata lokal ataupun wisata Desa saat ini sudah mulai
banyak berkembang. Setiap daerah yang mempunyai potensi –potensi baik dari alam
ataupun buatan saat ini sudah terlihat mengembangkan wisatanya. Dalam hal ini tentunya
diperlukan Strategi dari Pemerintah Desa setempat dalam mengelola wisata lokal yang
ada.
Eksistensi Desa wisata yang ada sekarnag ini muncul dan berkembang berdasarkan
kegiatan turun – temurun yang menjadi keunggulan dari Desa tersebut. Beberapa hal
ataupun kegiatan yang menjadikan Desa tersebut sebagai daerah wisata antara lain
mengenai keindahan alam Desa, seni budaya, kerajinan yang ada di Desa dan juga
potensi Desa yang lainnya. Berkembangnya pariwisata di suatu daerah akan
mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat, yakni secara ekonomis, sosial dan
budaya. Namun, jika pengembangannya tidak dipersiapkan dan dikelola dengan baik,
justru akan menimbulkan berbagai permasalahan yang menyulitkan atau bahkan
merugikan masyaraka
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Desa Wisata
2. Tipe-tipe Desa Wisata
3. Syarat-syarat menjadi desa wisata
4. Dampak Positif dan Negatif Desa Wisata
5. Jenis Desa Wisata
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui desa wisata
2. Untuk mengetahui karakteristik desa wisata
3. Untuk mengetahui syarat-syarat desa wisata
4. Untuk mengetahui dampak positif dan negative desa wisata.
BAB II
PEMBAHASAN
Desa wisata dilihat sebagai bentuk industri pariwisata yang berupa kegiatan
mengaktualisasikan perjalanan wisata identik meliputi sejumlah kegiatan yang bersifat
menghimbau, merayu, mendorong wisatawan sebagai konsumen agar menggunakan produk
dari desa wisata tersebut atau mengadakan perjalanan wisata ke desa wisata tersebut atau
disebut pemasaran desa wisata. Komponen produk pariwisata itu sendiri terdiri atas angkutan
wisata, atraksi wisata, dan akomodasi pariwisata (Soekadijo, 2000).
Tiap terjadi produksi produk akan ada pendapatan yang besar sama dengan nilai produksi
sehingga dalam keseimbangan, peningkatan produksi akan selalu diiringi peningkatan
pendapatan dan akhirnya diiringi juga oleh peningkatan permintaan. Kondisi ini
mengharuskan desa wisata mampu memberikan deferensiasi produk yang beranekaragam
dan tanggap terhadap perubahan kondisi pasar.Produk wisata sebagai salah satu obyek
penawaran dalam pemasaran pariwisata memiliki unsur-unsur utama yang terdiri 3 bagian
(Oka A. Yoeti, 2002:211) :
1. Daya tarik daerah tujuan wisata, termasuk didalamnya citra yang dibayangkan oleh
wisatawan.
2. Fasilitas yang dimiliki daerah tujuan wisata, meliputi akomodasi, usaha pengolahan
makanan, parkir, trasportasi, rekreasi dan lain-lain.
3. Kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata tersebut.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desa wisata adalah Pengembangan desa wisata adalah salah satu bentuk pengembangan
pariwisata yang dapat di kembangkan potensi-potensi yang ada di suatu desa, di dalam
pengembangan desa wisata harus mengetahui secara detail terkait karakteristik, kelebihan
dan kelemahan desa tersebut, sehingga desa wisata dapat sesuai dengan daya tarik yang
akan dijual, dalam pengembangan desa wisata masyrakat dapat ikut andil dalam
pengembangan wisata budaya ini dengan cara bekera sama dengan perangkat esa untuk
membangu Desa wisata.Ganonon,, (1993), mengatakan bahwa pariwisata pedesaan
masuk dalam kategori atau jenis usaha menengah yang bias diberdayakan oleh sebuah
desa atau daerah tersebut.
B. Saran
Untuk pembaca makalah ini jika ada saran maka silahkan ditambahkan
MAKALAH
DIANA LAMIRA
NIM : 21230013
DESA WISATA