Anda di halaman 1dari 6

Nama : Aulia Rahman Werdana

NIM : 1910415210037
Prodi : Sosiologi
Kelas : VB
Mata Kuliah : Sosiologi Pariwisata(UTS)

 Soal:
Anda diminta oleh kepala desa memberikan pemikiran tentang prospek ke depan destinasi
wisata di desanya yang memiliki potensi sejarah, budaya lokal yang kuat serta alam yang
indah

Pemikiran Tentang Prospek Ke depan Destinasi Wisata di Desa

Dipahami dalam hal ini kebijakan pembangunan pariwisata di desa adalah usaha
untuk membangkitkan pelaku dari pada sektor pariwisata itu sendiri yaitu memiliki tujuan
mencapai sasaran yang telah di tetapkan. Desa yang memiliki potensi sejarah, budaya lokal
hingga alam yang indah sangat mungkin untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan
destinasi wisata itu sendiri.

Selain itu juga kita memahami pariwisata disini adalah peluang bisnis yang besar
apalagi dengan menggunakan prospek dan pemikiran yang matang dan juga benar-benar
memanfaatkan potensi wilayah yang ada pada desa itu sendiri. Oleh karena itu pariwisata
akan tumbuh menjadi suatu industri yang sangat menguntungkan dan memiliki prospek yang
baik dan cerah pada masa yang akan datang bagi desa yang ada.

Dalam pemaparannya disini terbagi 4 yang diarahkan untuk prospek destinasi wisata di desa:

1. Bentuk sosial Kepariwisataan Desa


Dalam pemaparannya ini kita memikirkan prospek ke depan desa dalam
bentuk sosialnya yang dimana kita pahami bahwa di desa terdapat bentuk sosial yang
menjadi acuan penting bagi perkembangan wisaat yang dimana masyarakat lokal
melakukan interaksi tidak hanya untuk suatu transaksi wisata. Dalam tujuan utamanya
yaitu pada pemenuhan kebutuhan untuk mengenal kebiasaan dan kebudayaan masing-
masing, terutama wisatawan dalam mengenal budaya setempat sebagai salah satu
daya tarik wisata.
a. Interaksi Kepariwisataan
Disini kita memahami interaksi dalam hal individu dengan individu,
individu dan kelompok dan juga kelompok dengan kelompok. Interaksi ini
bisa dibilang dari percakapan antara wisatawan dan pekerja disekitar desa
itu sendiri. Contohnya wisatawan dengan tour guide, pengunjung dengan
pegawai kantor pariwisata dan juga wisatawan dengan pekerja di cafe.
Dalam hal ini pelaku interaksi mempengaruhi dampak dalam interaksi ini
yang mengarah pada perubahan pandangan masyarakat lokal pada
pendatang yang memicu timbulnya interaksi yang negatif atau positif pada
kedua belah pihak.

b. Interaksi Bermotif Ekonomi dan Bisnis


Situasi interaksi saat ini keadaan dimana usaha saling menjalin
hubungan sosial yaitu memiliki tujuan untuk mendapat keuntungan secara
ekonomi. Hal ini lah yang menjadi prospek penting bagi desa yang dimana
harus benar-benar dimanfaatkan secara baik. Seperti halnya pelaku
interaksi yaitu wisatawan yang ingin membeli produksi wisata sementara
masyarakat lokal terdiri dari para pekerja usaha dibidang wisata yang
menyediakan berbagai unsur penunjang kegiatan pariwisata, seperti tiket
masuk, pembelian suvenir, hingga makan dan minuman.

c. Interaksi Bermotif Budaya


Interaksi disini yaitu mengarah pada pembelajaran budaya yang terjadi
yang dimana budaya adalah modal dan tujuan utama untuk kegiatan wisata
itu sendiri. Wisatawan dan masyarakat dalam lingkup budaya adalah
sesuatu yang melatar belakangi sosial budaya yang berbeda sehingga
pentingnya interaksi bermotif budaya yaitu adanya akulturasi budaya,
inkulturasi budaya di desa tersebut.
Dari 3 hal interaksi tadi sangat berpengaruh terhadap prospek wisata yang akan
dibangun di desa karena dalam hal pembangunan dari potensi sejarah, budaya lokal yang kuat
serta alam yang indah ini sangat di utamakannya peran pemerintah dan warga lokal itu sendiri
dalam melakukan prospek ke depan destinasi wisata itu sendiri.

2. Ketahanan Sosial Masyarakat Desa


Dalam prospek destinasi desa disini kita juga harus tahu bahwa ketahanan
sosial juga penting mengingat adanya bentuk jaminan sosial dalam mewujudkan
kebijakan dan perencanaan pembangunan pariwisata secara terarah. Ketahanan sosial
disini juga tidak luput dari kebutuhan berupa komitmen dari organisasi-organisasi
wisata yang ada di desa demi mendukung kegiatan desa yang berkelanjutan.
a. Penguatan Jaringan Sosial
Hal penguatan jaringan sosial disini mengarah pada kesamaan
kepentingan dalam usaha atau upaya keberhasilan suatu rencana dalam
kepariwisataan. Seperti kita tahu bahwa tidak cukup denganhanya
melibatkan pelaku wisata saja. Tetapi juga harus dengan bentuk
dukungan dari asosiasi pariwisata, instansi kepariwisataan, investor
hingga perusahaan LSM (lembaga Swadaya Masyarakat). Dalam hal ini
juga terdapat pemikiran yang membuat kita tahu bahwa ketahanan sosial
pada suatu kelompok atau organisasi ini mampu meningkatkan semangat
dalam komunitas, bermasyarakat serta sedia menjaga keutuhan
pariwisata secara jaringan.
b. Pelestarian Identitas Sosial
Kemudian dalam pelestarian identitas sosial ini yang dikaitkannya
dengan prospek kinerja ke depan untuk destinasi wisata yakni suatu
kelompok sosial yang diikutsertakan dalam kegiatan pariwisata itu
sendiri secara tidak langsung juga dapat memperkenalkan para pemiliki
identitas secara spontan. Yang dimana pelestarian identitas sosial ini
memiliki peluang untuk mendapatkan kompensasi mater, dan terbukanya
akses atau cara untuk terlibat aktif pada kegiatan wisata bahkan ikut
serta dipromosikan.
3. Dampak berskala sosial desa

Pembahasan kali ini mengenai skala sosial yang dimana secara umumnya
pariwisata memberikan dampak secara sosial juga yang secara langsung membuka
setiap anggota masyarakat kepariwisataan yang memahami karakteristik budaya orang
lain, menghargai keberadaan orang asing, hingga mendorong perputaran uang yang
lebih merata dalam masyarakat, serta meningkatkan sistem keamanan berskala sosial.

a. Skala Sosial di Bidang Ekonomi

Dalam skala eknomi disini yaitu dari pihak desa dalam pariwisata
memiliki atau tersedianya lapangan pekerjaan untuk banyak orang. Yang
dimana dapat mengurangi angka pengangguran. Selain itu juga ada
kegiatan dari industri pariwisata mereka yang misalnya terletak di pantai,
gunung-gunung yang terus dimanfaatkan dan akan membuat kegiatan
ekonomi dapat berkembang dan meluas ke daerah tersebut.

b. Skala Sosial di Bidang Lingkungan


Selanjutnya dalam skala sosial disini mengarah pada lingkungan
yang dimana keadaannya cukup berpengaruh dalam pariwisata didesa itu
sendiri. Yang dimana destinasi lingkungan ini kita harus selalu melakukan
pengelolaan secara berkelanjutan mengenai lingkungan ini karena
kesadaran wisatawan untuk menjaga dan membuat kualitas kebersihan
destinasi wisata yanga ada didesa agar menjadi lebih baik dan berkualitas
lagi. Karena kita tahu bahwa kedatangan banyaknya wisatawan asing tidak
semuanya memahami kebersihan lingkungan yang dimana pentingnya
prospek hingga pemikiran ini penting untuk kemajuan industri pariwisata
sangat menjanjikan untuk kedatangan banyak wisatawan.

c. Skala Sosial di Bidang Budaya


Kemudian skala sosial dalam bidang budaya yang dimana
pentingnya penanaman edukasi sejak dini bagi masyarkat desa agar dapat
menyaring yang baik buruknya dari orang asing terhadap budaya yang
mereka miliki. Seperti kita tahu bahwa sikap juga merupakan budaya dari
mereka yang dapat mempengaruhi pergaulan dalam skala sosial budaya
ini.
4. Perubahan Sosial Masyarakat Desa

Pembahasan kali ini kita coba memahami arah perubahan sosial terhadap
prospek dalam perubahan sosial masyarakat desa yang kita ketahui dari pola pikirnya
yaitu masih bersifat tertutup yaitu terdapat 2 faktor, pertama yaitu faktor individu
dalam hal ini masyarakatnya yang memiliki tingkat pendidikan rendah, nilai-nilai
sosial masih rendah dan mereka hanya mengenal nilai-nilai internal dari anggota
kerabatnya. Kedua yaitu faktor dari luar yang disebabkan oleh lingkungan itu sendiri
yang dimana mereka masih berpandangan tabu dan tidak terbiasa untuk menceritakan
masalah-masalah yang ada dalam internalnya bahkan kepada keluarganya sendiri.

Jika perubahan sosial dikaitkan dengan prospek destinasi pariwisata di desa


yaitu kita memiliki pemikiran untuk meningkatkan rasa kebersamaan yang ada pada
diri individu masing-masing yang dimana jika memang benar-benar ingi
meningkatkan kualitas wilayah dengan adanya pembangunan berkelanjuntan di sektor
pariwisata ini kita harus membuat keadaan yang baik antara sesama. Apalagi dengan
adanya potensi sejarah yang memang harus dilestarikan dan diperlihatkan pada
budaya luar dan juga pentingnya peran pemerintah dalam menyalurkan subsidi dana
dalam perkembangan dan peningkatan infrastruktur pada desa itu sendiri terutama
dalam budaya, lingkungan hingga ekonomi sampai skala sosial yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnal.ugm.ac.id/tourism_pariwisata/article/download/6693/5256 ( DAMPAK
SOSIAL BUDAYA INTERAKSI WISATAWAN DENGAN MASYARAKAT LOKAL
DIKAWASAN SOSROWIJAYAN)

https://ojs.unud.ac.id/index.php/jumpa/article/download/36680/22183/ (PENGARUH
PARIWISATA TERHADAP KONDISI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT
KARIMUNJAWA, JAWA TENGAH)

https://media.neliti.com/media/publications/214467-none.pdf (PENGARUH PARIWISATA


TERHADAP KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PADA
KAWASAN OBJEK WISATA CANDI BOROBUDUR KABUPATEN MAGELANG)

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/20444/pdf (DAMPAK
PEMBANGUNAN PERUMAHAN TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT
DESA)

Anda mungkin juga menyukai