Anda di halaman 1dari 76

Paradigma Baru Pengembangan Pariwisata.

Pariwisata Milik Rakyat

Oleh Rakyat

Untuk Rakyat

1.

Dewasa ini, ada istilah Pariwisata Yang Berkembang, Pariwisata Berbasis


Masyarakat atau dalam bahasa Inggris disebut Community Based Tourism dan
Pariwisata Yang Berkelanjutan. Pariwisata bukan lagi hanya dikaitkan dengan
sektor ekonomi, tetapi suatu fenomena sosial budaya yang menghasilkan manfaat
bagi masyarakat, daerah maupun negara. Hal ini diartikan bahwa fokus kebijakan
pariwisata adalah masyarakat sebagai subyek bukan wisatawan. Pariwisata bukan
hanya penghasil devisa dari pengeluaran wisatawan mancanegara, tetapi juga
sebagai penggerak ekonomi lokal dan ekonomi masyarakat.
Dalam paradigma lama pariwisata yang mendapatkan penghasilan dari pariwisata
adalah sekelompok pemegang modal, perseorangan, hotel, rumah makan, biro
perjalanan, toko-toko kerajinan, atau para pemangku kepentingan lainnya yang
terlibat. Masyarakat yang justru memiliki aset hanya dapat bagian yang kecil atau
bahkan tidak mendapatkan apa-apa karena peran mereka tersisihkan dan hanya
menjadi penonton.
Dengan adanya kepedulian dari berbagai pihak terutama Badan Internasional
Kepariwisataan seperti WTO dll. maka timbul berbagai cara untuk bisa melibatkan
masyarakat secara langsung ikut dalam aktivitas kepariwisataan. Berdirinya Desa-
Wisata adalah salah satu pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.
Pengertian DESA, adalah kelompok masyarakat yang memiliki batas wilayah, yang
berdaulat dalam mengatur dan mengurus kepentingan warganya, berdasarkan
tradisi, asal-usul dan adat istiadat setempat yang harus diakui dan dihormati

1
keberadaannya yang merupakan elemen dalam sistim pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Desa merupakan bagian vital bagi keberadaan bangsa Indonesia sebagai komponen
terkecil yang mepresentasikan keaneka-ragaman dan menjadi kekuatan penyokong
bagi tegak dan eksistensi bangsa.
Dengan demikian penguatan-penguatan desa menjadi hal yang tidak bisa ditawar
dan tak bisa dipisahkan dari pembangunan bangsa secara menyeluruh.
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang untuk mengunjungi tempat tertentu dengan tujuan rekreasi, pengembangan
pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam waktu
sementara.

Desa-Wisata bisa didifinisikan sbb :


Sebuah desa yang memiliki potensi yang bisa ditawarkan kepada mereka yang
melakukan kegiatan wisata dan secara mandiri mampu melakukan pengelolaan
sesuai kebutuhan wisatawan yang berkunjung dan bermanfaat bagi kesejahteraan
desanya sesuai azas-azas berkesinambungan (sustainable).

Potensi desa adalah :


Alam, Budaya, atraksi dan daya tarik yang diciptakan, kehidupan sosial pedesaan,
masyarakat akan wisata dan berjalannya Sapta Pesona.
Ada dua peristilahan yang ambigius yaitu Desa-wisata dan Wisata-Desa. Sebetulnya
peristilahan ini tidak perlu dipermasalahkan. Sesuai perakaran kata bisa dipahami
bahwa Desa wisata adalah desa yang memrupakan sebuah kawasan yang memiliki
potensi yang sudah dekembangkan pengelolaannya untuk kepentingan
kepariwisataan sedang Wisata – Desa adalah aktivitas melakukan perjalanan
wisata ke desa-desa.
Desa-Wisata bisa terwujud karena yang menjadi pemangku kepentingan adalah
masyarakat yang bertindak sebagai pemilik dan berprofesi sebagaimana penduduk
pedesaan yang terdiri dari mereka yang berprofesi sesuai kondisi lingkungannya
termasuk petani, buruh, nelayan, bakul pasar, pembuat kerajinan, pembuat
makanan local dll. Mereka adalah masyarakat yang mandiri yang tidak tergantung
oleh kekuasaan dari luar dan mampu menjadi tuan rumah di rumah sendiri dan
mampu menentukan nasibnya sendiri serta mempunyai percaya diri serta
kebanggaan sebagai pribadi-pribadi yang merdeka.

2
Dalam pengembangan pengelolaan selalu ada kendala khususnya di bidang
pengadaan dana di mana pengurus mendapat beban untuk mendapatkan sumber
dana sehingga perlu adanya keterlibatan dari luar. Dalam hal ini harus
diperhitungkan dengan benar bahwa masyarakat adalah pemilik desa sehingga bila
ada pihak lain yang akan dilibatkan sifatnya adalah pendampingan sebagai
kepedulian sosial saja tetapi bukan untuk tujuan menguasai demi kepentingan
pribadi dalam mendapatkan keuntungan.
Desa-wisata dikatakan memenuhi syarat bila wisatawan yang datang bisa
mendapatkan apa yang mereka harapkan termasuk kehidupan pedesaan sehari hari
(live in), berinteraksi dengan penduduk, menikmati sajian makanan dan minuman
setempat, menikmati jenis atraksi desa dan menikmati alam sekelilingnya serta hal-
hal menarik dari potensi yang sudah dikembangkan dengan pengelolaan yang benar.
Desa-Wisata hanya akan sukses bila seluruh lapisan masyarakat pria maupun
wanitanya, pemuda, anak-anak dan para perangkat desa sebagai fasilitator bersatu
padu mendukung keberadaan dan kemajuan Desa-Wisata mereka termasuk
pengelolaannya.

Manfaat Masyarakat Menerima Tamu Tinggal Dirumah Mereka:


1. Terjadi tali silaturahmi dan semakin memperkuat rasa persatuan nasional.
2. Memperoleh pendapatan sampingan dari hasil sewa penginapan, penyediaan
makanan dan minuman.
3. Pemasukan tambahan lainnya seperti jasa laundry, sewa kendaraan,
makanan dan minuman ekstra, penjualan buah-buahan, sayur-sayuran,
cinderamata, dll.
4. Saling interaksi dengan tamu-tamu yang bisa membangun persaudaraan.
5. Secara langsung melakukan Promosi desa.
6. Pembelajaran dengan sharing pengetahuan dan pengalaman.
7. Mengetahui perkembangan dunia luar dan semakin meningkatkan kesadaran
akan pentingnya peradaban

Keuntungan lainnya :
1. Tata lingkunagn rumah, jalan desa, pekarangan, kamar mandi dan WC
menjadi rapi dan bersih.
2. Kesenian dan atraksi desa berkembang dan terkonservasi.
3. Dolanan anak-anak menjadi lebih hidup.

3
4. Atraksi kreatif seperti pemancingan, game, outbond training, laying-layang
dll menjadi hidup dan bisa menciptakan lapangan kerja.
5. Permainan tradisional yang semakin dilupakan akan dihidupkan kembali
6. Penciptaan dan pengembangan kegiatan akan semakin veriatif termasuk
keliling desa, mandi sungai, kegiatan bertani dan berkebun, menggembala
ternak, menangkap ikan dan belut, trekking, hiking, dll.

Manfaat lain pengembangan Desa-Wisata:


a. Tersedianya lapangan kerja dan mencegah urbanisasi.
b. Peningkatan sumber ekonomi.
c. Perbaikan lingkungan.
d. Peningkatan kesadaran masyarakat kepada potensi untuk dikembangkan.

Pelaksanaan.
Masyarakat dilatih terlebih dahulu di bidang pariwisata termasuk:
1. Mengelola / managemen Desa-wisata.
2. Pemberdayaan SDM.
3. Meng-handle tamu sejak kedatangan sampai perpisahan
4. Penataan ruang dan tempat tidur.
5. Memasak makanan dan mempersiapkan minuman.
6. Menjaga kebersihan dan kesehatan.
7. Menggali kembali dan menghidupkan kesenian yang ada atau hampir punah.
8. Menyusun jadwal kunjungan, promosi dan penjualan

Pemaketan
Jadwal perjalanan sangat bervariasi bisa pendek sampai panjang tergantung alokasi
waktu yang diminta oleh wisatawan yang akan berkunjung. Kisaran lamanya tinggal
bisa hanya mampir dalam waktu kurang dari satu hari hingga beberapa hari. Dalam
hal ini pengelola Desa Wisata yang ditangani oleh seksi produk harus mampu
menawarkan dan menyusun acara senaik-baiknya.
Sebagai contoh pola paket berwisata di Desa dengan lama tinggal 3 malam, bisa
berupa kombinasi menginap di kota dan di desa dengan jadwal:
- 2 malam menginap di kota dan 1 malam menginap di desa,
- 1 malam menginap di kota, 1 malam menginap di desa dan 1 malam lagi
menginap di kota
- atau 2 malam menginap di desa dan 1 malam menginap di kota.
4
Tetapi kenyataannya bila sudah menginap di desa kebanyakan para wisatawan tidak
ingin kembali lagi ke kota, bahkan ada yang menginap di desa sampai dengan 7
malam.

Daya muat
Pengelolaan desa Wisata harus patuh terhadap kaidah-kaidah konservasi yang
berkelanjutan. Sesuai keadaan dan kondisi, setiap tempat pasti punya batas
kemampuan dalam menampung apa saja yang ada disitu. Banyak atau sedikit dalam
jumlah, bukanlah ukuran batasan, tetapi dampak dari aktifitasnya yang harus
diperhitungkan agar tidak melebihi daya muat. Peran pengawasan sangat perlu agar
jangan sampai ada hal-hal yang menyimpang aturan yang mengakibatkan
kerusakan lingkungan.
Jumlah pengunjung ke desa-wisata bervariasi mulai individu sampai rombongan
wisatawan yang bisa mencapai lebih dari 300 orang dengan menggunakan
kendaraan kecil sampai bis besar rata2 40 orang/1 bus.
Jumlah kecil belum tentu menjamin konservasi dan sebaliknya jumlah yang besar
tidak harus diartikan pasti berdampak merusak lingkungan. Untuk itu setiap desa
wisata diwajibkan membuat/mempunyai aturan-aturan untuk penyelamatan
lingkungannya. Pengembangan desa wisata berorientasi pada ekonomi kerakyatan.
Sebagai analogi bila diibaratkan antara toko butik yang menjual barang-barang
mahal dan pasar yang melakukan jual-beli dengan harga murah. Untuk itu target
pasar yang ideal adalah harga murah dan sifatnya diminati umum dapat dijangkau
semua golongan masyarakat namun tetap menjaga kwalitas pelayanan.

Pemahaman Kunci :
1. Desa Wisata adalah desa dalam arti pada umumnya dan mempunyai organisasi
yang menangani potensi pariwisata dan pengembangannya dalam arti yang
seluas-luasnya.
2. Desa Wisata adalah tempat yang berpotensi mendidik masyarakatnya secara
berkelanjutan yang pro lingkungan hidup, pro ekonomi kerakyatan dan pro
lapangan kerja).

________

5
Kebersihan Aspek Pariwisata

dan Sapta Pesona

2.

 Kebersihan sebagian dari iman.

 Di dalam tubuh yang sehat, tersimpan jiwa yang sehat.

 Kondisi yang bersih dan sehat akan menuju kedisiplinan yang tinggi.

Kalimat diatas hendaknya bukan sekedar slogan, namun benar-benar tercipta. Di


pariwisata kita mengenal Sapta Pesona (Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah,
Ramah tamah, Kenangan), di keluarga kita mengenal hatinya PKK. Kebersihan
adalah yang bebas dari kotoran, sampah, polusi, penyakit dan lain-lain. Tamu akan
betah tinggal di tempat yang bersih. Kebersihan ini meliputi tempat, makanan dan
minuman, akomodasi serta petugas (pakaian dan badan).

Kebersihan dimulai dari keluarga, kita terapkan hatinya PKK. Mulai dari kamar
mandi dan WC, dapur dengan peralatannya, kamar tidur, ruang keluarga, ruang
tamu kemudian halaman atau pekarangan sekitar.

Selanjutnya bagaimana menciptakan suasana bersih itu menjadi indah. Indah


berarti sedap dipandang mata.

Lingkungan yang bersih, sedap dipandang di alam pedesaan adalah hijaunya


pepohonan. Berarti kita turut melestarikan lingkungan. Kalau desa telah berubah
menjadi kawasan industri, bagaimana upaya kita menciptakan lingkungan sejuk,
bersih, segar dan nyaman. Yaitu dengan menanam pohon perindang, buah atau
bunga-bungaan.

6
Demikian selanjutnya akan terwujud taman desa, mulai dari keluarga, RT,
Padukuhan, yang kemudian menuju ke wisata “Ramah Lingkungan“. Wisata
ramah lingkungan bermula dari pemikiran yang sangat sederhana. Apabila manusia
menjalin hubungan dengan alam sekitar dengan baik, maka penduduk sekitar pun
menjadi baik. Bermula dari sini diharapkan wisatawan pun akan turut menjaga
kebersihan atas kesadaran sendiri. Para wisatawan baik domestik maupun
mancanegara akan menanam pohon sebagai kenang-kenangan yang secara tidak
langsung akan membuat alam menjadi hijau. Hal ini akan membuat komunikasi
antara penduduk dan wisatawan akan terjalin secara berkesinambungan. Wisatawan
akan melakukan kunjungan ulang ke desa.

Unsur-unsur yang ada ditawarkan sebagai daya tarik yang ALUI ( Asli, Lokal, Unik,
Indah ) berasal dari salah satu kombinasi dari lingkungan alam, kehidupan sosial,
ekonomi dan budaya, arsitektur dan struktur tata ruang serta aspek historis.

Pemerintah telah mencanangkan JHJ (Jalur Hijau Jalan). Adapun fungsi dari JHJ
adalah :

1. Sebagai pelindung.
2. Sebagai pembersih udara.
3. Sebagai estetika.
4. Sebagai konservasi.
5. Produksi.

Sebagai fungsi pelindung:


Pohon-pohon akan melindungi kita dari angin dan peredam bising. Juga sebagai
peneduh dari teriknya matahari.

Sebagai pembersih udara :


Diharapkan tanaman-tanaman itu mampu menyerap cemaran udara kotor, sehingga
berguna sebagai terapi kesehatan. Disamping itu sebagai penghasil O dan
penghambat CO.

Sebagai fungsi estetika :

7
Tanaman di perlihatkan dari perawakan, percabangan, bentuk dan warna daun /
bunga sehingga menambah nuansa keindahan.

Sebagai fungsi konservasi :


Diperlihatkan melalui pelestarian jenis tanaman langka. Hal ini berfungsi sebagai
pelestarian sekaligus merupakan tindakan pelestarian ciri khas daerah tertentu, juga
untuk mengatur air, penyangga kehidupan.

Sebagai fungsi produksi :


Dimungkinkan untuk tumbuh-tumbuhan, buah, bunga, getah dan kayu.
Beberapa jenis tanaman yang dianjurkan adalah Alamanda, Asam jawa, Asam
keranji, Buni, Damar, Kemuning, Kantong Semar, Kenari, Kepel, Mahoni, Melati,
Nagasari, Pacar Cina, Pala, Puspa / Semboja, Salam, Sawo Kecik, Tanjung,
Trembesi, Teh-tehan, Eboni, Kerandang, Suren, Pule dan Rasamala.
Dalam rangka menarik minat wisatawan yang akan berkunjung ke suatu daerah
atau wilayah di Negara kita dan akan betah tinggal lebih lama, maka kondisi Sapta
Pesona harus dapat diwujudkan dimana saja dan kapan saja baik ditempat-tempat
yang banyak dikunjungi wisatawan, pada waktu melayani wisatawan ataupun dalam
kehidupan sehari-hari.

Kondisi ini perlu peran aktif dari seluruh lapisan baik pemerintah,
pengusaha dan Masyarakat.
Dengan Sapta Pesona kita menumbuh kembangkan jatidiri bangsa dan menegakkan
disiplin nasional sebagai modal pokok mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Sapta Pesona :
1. Aman
Terjamin keselamatan jiwa, fisik maupun milik (barang).
Ciptakan rasa aman sehingga wisatawan merasa bebas dari :
 Tindak kejahatan.
 Penyakit menular dan berbahaya.
 Kecelakaan karena alat/fasilitas/sarana yang kurang memadai.
 Gangguan oleh masyarakat dan lingkungan.
 Letak geografis yang rawan bahaya seperti banjir, kebakaran, serangan
binatang buas, letusan gunung, cuaca yang mendadak berubah-rubah

8
2. Tertib
Kondisi yang teratur, rapi dan lancar serta disiplin yang tinggi dalam
semua segi kehidupan masyarakat, seperti :
 Lalu lintas yang tertib.
 Bangunan dan lingkungan yang teratur dan rapi.
 Pelayanan yang baik.
 Informasi yang benar dan tidak membingungkan.
 Disiplin mentaati peraturan dan kode etik

3. Bersih
Kondisi yang menampilkan suasana bebas dari kotoran, limbah, sampah
dan pencemaran, seperti :
 Lingkungan rumah dan tempat umum yang bersih.
 Sajian makanan dan minuman bersih dan sehat.
 Penggunaan dan penyediaan alat perlengkapan yang bersih.
 Pakaian dan penampilan petugas bersih dan rapi.

4. Sejuk
Ciptakan suasana yang segar, sejuk serta nyaman, seperti :
 Memelihara kelestarian lingkungan.
 Melakukan penghijauan.
 Menghiasi ruangan-ruangan dengan tanaman penghias dan penyejuk.

5. Indah
Keadaan yang menampilkan lingkungan yang menarik dan sedap
dipandang. Penataan secara teratur, tertib dan serasi segala sesuatu yang
berkaitan dengan prasarana , sarana dan tatawarna. Indah selalu sejalan
dengan bersih dan tertib dan tidak terpisahkan dari lingkungan hidup.
Untuk itu kita wajib memelihara lingkungan agar lestari dan dapat
dinikmati oleh umat manusia.

6. Ramah Tamah
Pelihara sikap dan perilaku yang ramah tamah dan sopan dalam
berkomunikasi, pelayanan serta ringan tangan untuk membantu tanpa

9
pamrih. Ramah tamah bukan berarti kehilangan kepribadian atau tidak
tegas dalam menentukan suatu keputusan dan sikap. Ramah tamah
merupakan watak dan budaya bangsa pada umumnya, yang saling
menghormati dan dapat menjadi tuan rumah yang baik.

7. Kenangan
Memberikan kesan dan kenangan yang indah dan menyenangkan melalui :
 Akomodasi yang nyaman.
 Atraksi budaya yang mempesona.
 Makanan khas yang lezat.
 Cinderamata yang mungil yang mencerminkan ciri khas daerah,
bermutu dan dengan harga yang terjangkau.

Sapta Pesona tidak untuk kepentingan pariwisata saja, tetapi memasyarakatkan dan
membudayakan Sapta Pesona dalam kehidupan sehari-hari memiliki tujuan yang
lebih luas, yaitu untuk meningkatkan :
 Disiplin nasional.
 Jati diri bangsa
 Citra Bangsa dan Negara.

________

10
Pengenalan Potensi Desa-wisata

dengan Pemetaan Partisipatif

3.1.

Pemetaan partisipatif adalah : Pemetaan yang dilakukan oleh masyarakat


yang mencakup dua kata yaitu pemetaan dan partisipasi.

Pemetaan: Upaya menggambarkan kenampakan di muka bumi baik fisik maupun


non fisik di atas kertas.
Partisipatif: Melibatkan partisipasi warga masyarakat setempat.

Pemetaan partisipatif ini adalah tahapan pengorganisasian Desa-wisata. Dalam


tahapan ini masyarakat diajak untuk lebih mengenal dan memahami desanya.
Pemetaan ini dilakukan untuk menginventarisir semua potensi yang ada di desa,
baik masyarakat serta budayanya maupun kondisi fisik desa.
Dalam pemetaan partisipatif, partisipasi warga masyarakat menjadi syarat mutlak.
Alasan penting mengapa warga sendiri yang harus melakukan adalah bahwa
masyarakat sendiri yang tahu segala hal berkenaan kehidupan di desanya. Jadi peta
yang dihasilkan akan lebih akurat dan detail serta hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan.

Ada beberapa tahapan dalam melakukan pemetaan Desa-wisata, yaitu:


1) Rembug warga.
2) Menginventarisir potensi Desa-wisata dan bagaimana mengemasnya.

11
Tahapan ini penting dalam rangka mengenali desa lebih dalam dari faktor fisik dan
non fisik meliputi sejarah, mitos, kebudayaan, religi dan kondisi sosial ekonomi
masyarakat desanya.

Tahapan dalam pengenalan desa khususnya dalam pemetaan partisipatif adalah


sebagai berikut:
1. Pembentukan kelompok kerja perlu dipersiapkan khusus untuk
menyiapkan pemetaan ini. Tim ini akan menentukan semua informasi yang
nanti akan dibutuhkan dalam pemetaan potensi Desa-wisata. Tim ini akan
bekerja secara khusus termasuk penyiapan ikon (penanda) pada setiap data
yang diperlukan.

2. Penyiapan kelengkapan pemetaan. Kelengkapan pemetaan yang perlu


dipersiapkan adalah:
a. Peta dasar, apabila semua tidak ada dapat menggunakan sketsa.
b. Peralatan tulis, untuk melakukan penandaan saat pemetaan.

3. Kerja lapangan.

4. Pendataan.
Hal-hal yang perlu dipetakan dalam Desa-wisata adalah potensi desa (sumber
daya alam, budaya dan adat istiadat masyarakat setempat) dan semua hal
yang ada di desa termasuk sejarah dan mitos yang ada di desa yang
bersangkutan. Jadi pemetaan meliputi aspek fisik maupun non fisik, aspek
fisik tentu saja semua yang ada di desa, sawah, rumah, gunung, sungai, gua
dan yang lain, sementara aspek non fisik dapat menguatkan unsur pedesaan.
(lihat lampiran)

5. Pemetaan dapat dievaluasi kembali apabila ada informasi yang belum


dimasukkan dalam peta.

6. Peta siap digunakan

Peta hasil dari pemetaan partisipatif dapat digunakan untuk berbagai hal yang
dibutuhkan warga, dapat menjadi alat dan bahan dalam mengadvokasi suatu
program masyarakat.
12
Lampiran 3.1

Informasi Mengenai Potensi

Desa-wisata

Diperlukan untuk maksud pengenalan potensi dan promosi


Mohon diisi yang lengkap, sekiranya kurang dapat ditambah
Disertai 1 bh foto yang dianggap penting / nuansa pedesaan

No Keterangan Jumlah Penjelasan/


sebutkan

1. Nama Desa-wisata
2. Luas Wilayah
3. Meliputi berapa desa ( sebutkan )
4. Kelurahan
5. Kondisi Geografis
- Tanah Perbukitan
- Tanah tadah hujan
- Tanah kering
- Sawah
- Dll
6. Kecamatan
7. Jumlah Penduduk
- Laki-laki
- Perempuan
8. Agama
- Islam

13
- Kristen / Katholik
- Budha / Hindu
- Lain-lain
9. Tingkat Pendidikan
- Taman Kanak-kanak
- Sekolah Dasar
- SLTP
- SLTA
- Mahasiswa / Sarjana
- Drop Out

10. Mata Pencaharian


- PNS
- Karyawan Swasta
- Swasta Pengusaha
- Tukang Kayu
- Tukang Batu
- Peternak
- Supir
- Tukang jahit
- Industri kecil / pengrajin
- Petani
- Buruh tani
- Profesi laion (sebutkan!)
11. Keluarga Berencana

- Pasangan usia subur


- Peserta KB aktif
- IUD
- PIL
- Kondom
- Suntik
- Implan
- MOW
- MOP
12. Penderita Cacat

14
- Cacat mental
- Cacat tubuh
13. Jumlah RT
14. Jumlah RW
15. Jumlah KK
16. Jumlah Dasa Wisma
17. Jumlah Rumah Tinggal
- Rumah tembok
- Rumah Kayu
- Rumah Bambu
- Rumah berlantai semen
- Rumah berlantai tanah
- Atap genteng
- Atap non genteng
- Kamar mandi / belum WC
- Kamar mandi / WC
- Sumur
- Non sumur / sumber / pancuran
18. Fasilitas Umum
- Pendopo
- Pos Kamling
19. Sarana Olah Raga

- Lapangan sepak bola


- Lapangan voli
- Lapangan bulu tangkis
- Lapangan lain
20. Sarana Perdagangan / Jasa

- Pasar
- Toko
- Warung
- Wartel
- Lain-lain
21. Kepemilikan

- Mobil
- Sepeda Motor

15
- Sepeda
- Televisi
- VCD / DVD
22. Sarana Pendidikan
- TK
- SD
- SLTP
- SMU
23. Potensi ( lihat keterangan )
- Pariwisata
- Pertanian dan tanaman pangan,
jamur, hortikultura, bibit, pertanian
organik, pembuatan pupuk organic,
Pengolahan sampah

24. Peternakan
- Sapi
- Kambing
- Kambing PE
- Pengolahan susu
- Lainnya (sebutkan!)
25. Perikanan darat

- ikan hias
- Udang Galah
- Lele
- Dll
26. Industri kerajinan rakyat / makanan

rakyat
- Batik
- Gerabah
- Ukir
- Seni
- Emping
- Lain2 (Sebutkan
27. Alam

16
- Sungai
- Bendungan
- Dll
28. Tempat Ibadah
- Masjid
- Musholla / langgar
- Gereja
- Dll
29. Fasilitas Kesehatan
- Rumah sakit
- Puskesmas
30. Kontak person
- Nama
- Alamat
- No. telpon

Penjelasan ( ruangan ini dibuat untuk mempertajam uraian )

Keterangan ( Petunjuk Istilah )

Budaya Fisik Budaya non Fisik Akses dan Fasilitas

 Gapura  Nini Thowok  Jalur Wisata


 Petilasan  Jaelangkung  Pasar Seni
 Pusaka  Gejog Lesung  Pasar Kerajinan
 Rumah Adat  Tek-tek  Kolam Pemancingan
 Gedung Kesenian/  Mocopatan  Peternakan
olah raga  Tayuban  Hewan Transportasi
 Emprakan  Taman Rekreasi
 Jathilan  Wartel
 Reog  Homestay
 Karawitan  Rumah Adat

17
 Kethoprak  Kehamilan (Nglimani,
 Dagelan Ningkepi, Ndaweti)
 Cokekan  Nyongkoki
 Wayang Kulit  Kematian (Surtanah,
 Tari Tradisional Telungdino,
 Keroncong Patangpuluhdino,
 Orkes Kulintang Satusdino, Setahun,
 Dangdut Rongtahun, Nyewu,
 Campursari Ngijing)
 Rodad
 Hadrah
 Qasidah
 Upacara Adat
 Dolanan Anak

a. Bersih Desa / Dusun


b. Kelahiran anak
(Brokohan, Puputan,
Aqiqah, Selapanan,
Tedak Siti, Nyapih )
c. Khitanan /Tetesan
d. Ruwahan
e. Lamaran,Peningsetan,
Walimahan, Midodareni,
Ijab,Qabul, Panggih,
Tilik Besan

Pengisiannya Disesuaikan

________

18
Kegiatan-kegiatan yang dapat

dikembangkan menjadi atraksi wisata

3.2.

Ketika sebuah desa menjadi Desa-wisata, pastinya desa tersebut memiliki potensi
yang dapat dijual yaitu alam, budaya, adat-istiadat dan aktivitas/kegiatan sehari
hari dari penduduk, inilah yang akan ditawarkan kepada para wisatawan.

Peminat dari Desa-wisata sebagian besar adalah masyarakat yang tinggal


diperkotaan. Mereka jenuh dengan kehidupan kesehariannya, kebisingan,
kemacetan lalu lintas, gedung-gedung tinggi dsb. Oleh karena itu mereka
menginginkan penyegaran pikiran dengan pengalaman yang berbeda jauh dari
rutinitas yang dimilikinya.

Desa-wisata menjadi trend wisata saat ini. Banyak daerah membuka desanya untuk
dijadikan sebuah Desa-wisata dengan berbagai istilah misalnya Kampung Wisata,
Wisata Dusun, Wisata Purba dsb. Ada Desa-wisata yang dibuka dengan apa adanya
(alami) tapi ada juga sebuah tempat yang dikemas sedemikian rupa sehingga
mempunyai ciri khas sebuah desa.

Yang dimaksud Desa-wisata disini adalah sebuah desa yang dibuka untuk
wisatawan, dimana pengelolanya adalah penduduk desa itu sendiri (dari rakyat,
dikerjakan oleh rakyat dan hasilnya dinikmati untuk rakyat) atau dalam garis besar
bebas dari investor. Semua asset kepemilikan dicatat sesuai aturan dan
kesepakatan, penambahan, pengurangan dan perubahan baik yang menyangkut
fisik maupun non fisik harus dilakukan lewat permufakatan tanpa ada pihak tertentu
yang bisa mengambil keuntungan untuk kepentingan dirinya.

Dalam uraian ini, kita akan membahas kegiatan-kegiatan apa saja yang dapat
ditawarkan kepada wisatawan yang akan datang di Desa-wisata. Tentu saja masing-
masing desa akan memiliki perbedaan (ciri khas masing-masing).

19
Sebagai contoh :

Jenis – jenis Kegiatan


Kegiatan bisa dikelompokkan menjadi :
1. Kegiatan wajib :
Yaitu kegiatan yang harus diikuti oleh seluruh peserta wisata sesuai perjanjian
antara pengelola desa dan pihak panitia rombongan.
Misal : kegiatan pertanian, membatik, trekking dll.
2. Kegiatan pilihan :
Yaitu kegiatan yang bisa dipilih menurut selera peserta wisata.
Misal : memasak, menari, merangkai bunga/janur dll.

Aneka Kegiatan Rekreasi


I. Rekreasi Fisik, contoh :
1) Kegiatan Pertanian
Kegiatan ini meliputi: membajak, menggaru, mencangkul, menyiang,
memupuk dan menanam padi. Kegiatan ini adalah salah satu kegiatan
yang digemari peserta wisata karena mereka jarang sekali atau bahkan
belum pernah menyaksikannya. Dalam kegiatan ini ada beberapa
petugas yang mengatur jalannya kegiatan. Masing–masing petugas
menerangkan bagaimana cara membajak, menggaru, mencangkul,
menanam dan menyiang padi, kemudian setiap peserta wisata diberi
kesempatan untuk mencoba.

2) Memetik hasil kebun


Bila kedatangan tamu bertepatan dengan musim panen misalnya teh,
cabai, kacang panjang, bayam, salak dll, maka para petugas dapat
mengikut sertakan peserta wisata untuk mengikuti kegiatan ini. Sebelum
memulai kegiatan petugas harus menjelaskan terlebih dahulu cara – cara
memetik hasil panen itu. Untuk tanaman teh, peserta wisata bisa diajak
untuk mengikuti proses pembuatan teh secara tradisional dan akhirnya
diajak untuk menikmati minuman teh dari hasil proses tersebut.

3) Pembudidayaan tanaman
Dalam kegiatan ini para peserta wisata dapat diperkenalkan mengenai
pembudidayaan tanaman jamur, cara menanan tebu dan tanaman –
20
tanaman lainnya. Melalui kegiatan ini dapat juga dilakukan penghijauan,
seperti menanam pohon-pohon perindang di daerah yang gundul.

4) Kegiatan Peternakan
Kegiatan ini dimaksudkan agar para peserta wisata dapat mengetahui
bagaimana cara memberi makan ternak, termasuk persiapan bahan
makan, misal mencari rumput, mencampur dengan bahan lain, dsb.
Kemudian cara perawatannya, termasuk membersihkan kandang,
memandikan ternak, dan juga cara memerah susu sapi/kambing, dll.

5) Memancing
Kegiatan ini diikuti oleh peserta wisata putra, tetapi banyak juga peserta
wisata putri yang menyukai kegiatan ini. Petugas yang bersangkutan
harus mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
kegiatan ini sebelum tamu tiba di Desa-Wisata, misalnya mempersiapkan
kolam, ikan dan alat untuk memancing.

II. Rekreasi Sosial (kontak langsung dengan penduduk setempat),


contoh :
1. Lelang
Di daerah sekitar pantai biasanya terdapat tempat pelelangan ikan.
Ditempat inilah para peserta wisata diperkenalkan tata cara menjual dan
membeli hasil penangkapan ikan dari nelayan.

2. Olah raga dengan penduduk Desa


Pertandingan persahabatan dapat dilakukan antara peserta wisata dengan
penduduk setempat. Seperti pertandingan: sepak bola, bola basket,
badminton, bahkan olah raga tradisional seperti kasti, dll.

3. Memasak
Kegiatan memasak dimaksudkan agar para peserta wisata dapat
memahami cara memasak masakan khas daerah setempat dengan
peralatan tradisional. Disamping itu dapat dipraktekkan tentang cara
pembuatan gula kelapa, emping melinjo, dll.

4. Membuat hiasan dari janur/bambu


21
Para peserta wisata diperkenalkan tentang cara – cara membuat hiasan
dari janur seperti membuat ketupat , burung , keris , dll atau dari bambu
seperti membuat besek, kipas, dll dengan instruktur penduduk setempat.

5. Industri Rakyat
Seandainya di desa setempat terdapat industri rakyat seperti pembuatan
gerabah, genteng, batu bata, tempe, tahu, dll maka proses pembuatan
dari industri tersebut bisa dijadikan kegiatan bagi tamu yang berkunjung
atau tinggal di Desa-wisata.

6. Membatik
Kegiatan membatik ini meliputi :
 Menggambar / membuat pola di atas kain.
 Menempelkan “malam” dengan canting.
 Pewarnaan.

Hasil dari batik ini akan dibawa pulang oleh peserta wisata.

III.Rekreasi Kognitif (berhubungan dengan budaya, pendidikan ) ,


contoh :

1. Permainan tradisional
Permainan tradisional dimaksudkan agar peserta wisata mengenal
permainan-permainan tradisonal rakyat yang masih ada di desa
setempat (seperti gobag sodor, main gasing, bentik, egrang dll ).
Permainan juga dapat dibuat dengan kreatifitas Desa-Wisata itu sendiri
sebagai contoh :
 Menangkap bebek di sungai yang berair agak dalam.
 Menyeberang sawah dengan dua bilah bambu.
 Petualangan di desa.
 Dll.
Untuk permainan yang sedikit berbahaya, harus diperhatikan alat
pengaman dan keselamatannya.

2. Menari

22
Kegiatan ini biasanya diikuti oleh peserta wisata putri. Petugas kegiatan
ini bertindak sebagai pelatih sehingga dia harus mengajarkan kepada
peserta tehnik – tehnik menari kemudian para peserta wisata
mempraktekkannya.

3. Menabuh Gamelan
Karena gamelan ini terdiri dari beberapa buah instrumen (alat musik),
maka dibutuhkan beberapa petugas yang menerangkan bagaimana cara
memainkan alat musik tersebut. Setelah para peserta wisata diberi
penjelasan tentang cara memainkan alat musik dan “gending – gending”
yang akan dimainkan, kemudian mempraktekkannya.

4. Upacara Tradisional
Peserta wisata akan dilibatkan langsung dalam upacara tradisional
seperti : upacara sebelum tanam padi, upacara setelah panen, kenduri,
dll.

IV. Rekreasi lingkungan alam, contoh :


1. Hiking, trekking dan bersepeda
Para peserta wisata diajak untuk jalan–jalan menikmati keindahan alam,
naik gunung untuk desa lereng gunung ataupun bersepeda keliling desa.
2. Bermain kano/ berperahu/ arum jeram
Bagi daerah yang memiliki sungai-sungai atau dam, kegiatan ini dapat
dilaksanakan dengan menggunakan instruktur yang berpengalaman dan
jaminan keselamatan.
3. Telusur goa
Menikmati alam dalam goa merupakan keindahan tersendiri bagi
penggemar wisata goa.
4. Aktivitas Bahari
Bila di wilayah desa itu ada pantai dan laut yang mempunyai kekayaan
bahari maka bisa dilakukan aktivitas seperti naik perahu termasuk
mancing , snorkeling, selancar, diving atau sekedar jalan menyusuri pantai
dan mandi laut.
Rekreasi lingkungan alam termasuk rekreasi yang memiliki resiko tinggi.
Untuk itu harus dipersiapkan dengan sungguh-sungguh baik alat, pemandu
yang berpengalaman maupun jaminan keselamatannya.
23
Wisata Agro
Pengertian dasar Wisata Agro adalah kegiatan perjalanan berlibur di kawasan
pertanian. Singkat kata, wisata berbasis tanaman industry dan meliputi juga
perikanan dan peternakan.
Lingkup pertanian/agro
 Tanaman pangan dan hortikultura.
 Perkebunan.
 Kehutanan.
 Perikanan.
 Peternakan

Wisata Desa Adalah Pencarian Kontras


Kota Asal/Persepsi Liburan :
Padat >< Longgar; Rimba Beton >< Rimba Hutan Tropis; Lalu Lintas Macet ><
Tanpa Mobil; Polusi Suara >< Sepi, Suara Alam; Gedung Besar >< Rumah Kecil;
Elevator >< Tangga dari bambu; AC >< Udara pegunungan; Listrik >< Lampu
minyak; Telepon, Radio, TV >< Kentongan, suara alam, tontonan rakyat; Surat
Kabar >< silaturahmi ke tetangga; Stress, Kejenuhan >< Santai, Lingkungan
Baru; Formalitas >< Rasa Hidup Bebas, Bersih,Nyaman; Tidak Aman >< Aman;
Naik Mobil, Bis >< Jalan Kaki atau naik kuda, anak kecil naik kerbau.

Pembagian Peserta
Sebelum kegiatan dilaksanakan, pengurus Desa-wisata sudah mendaftar nama-
nama peserta wisata. Apabila pesertanya banyak maka harus membaginya
terlebih dahulu dalam beberapa kelompok kegiatan agar dalam pelaksanaan bisa
berjalan dengan lancar dan tepat waktu tanpa berebut saling mendahului.

Teknis Pelaksanaan Kegiatan


Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan, maka setiap kegiatan harus memiliki
pemandu selaku instruktur yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan
masing-masing. Dalam teknis pelaksanaa setiap pemandu mempunyai peranan
yang penting. Pemandu harus mempersiapkan segala kebutuhan yang
berhubungan dengan kegiatan itu. Berkewajiban untuk menjaga keselamatan

24
para peserta wisata dengan menjelaskan terlebih dahulu bahaya – bahaya yang
dapat timbul dari kegiatan tersebut.

________

25
Menggali / Memelihara Potensi Budaya

Dalam Desa-wisata

3.3.

Desa-wisata adalah desa yang mempunyai berbagai potensi wisata yang bisa
menjadi kegiatan wisata alternatif. Untuk menjadi sebuah Desa-wisata diperlukan
penggalian berbagai potensi budaya yang terdapat di desa tersebut.

Potensi budaya apa yang perlu digali / dipelihara?


Sebagai contoh, berbagai potensi budaya khususnya kesenian yang ada dan masih
terpelihara sampai sekarang adalah :

a. Kesenian Kuda Lumping


Merupakan jenis kesenian yang dilakukan oleh grup kesenian yang terdiri dari
pemain yang berjumlah genap dan diiringi dengan gamelan Jawa (Kendang,
Gong, Kenong, bende, Angklung dan Sinden ).

b. Angguk
Jenis kesenian tari yang dilakukan oleh penari perempuan yang kurang lebih
berjumlah 16 orang dengan iringan musik rebana. Lama pementasan  30
menit.

c. Sholawatan
Kesenian yang melantunkan lagu – lagu rohani yang bernafaskan Islam. Berisi
tentang puji – pujian dan doa untuk Rasulullah. Jenis kesenian ini diiringi oleh
musik rebana ( bas, ningka, tamborin ).

d. Karawitan
Merupakan salah satu jenis musik tradisional Jawa yang terdiri dari dari
penabuh gamelan dan sinden.

e. Cokekan

26
Merupakan jenis kesenian tradisional Jawa yang hanya terdiri dari kurang
lebih tujuh gamelan Jawa al: siter, gong, demung, kendang, gender, rebab
dan sinden. Musik cokekan biasanya digunakan untuk mengiringi berbagai
acara ringan dan tidak bersifat formal misalnya untuk mengiringi makan siang
/ istirahat pada suatu acara pertemuan.

f. Tarian Jawa
Kesenian yang mempelajari tarian Jawa yang dapat diikuti oleh banyak
peserta dipandu oleh beberapa pelatih. Tarian Jawa yang biasa dilakukan di
Desa Wisata dibagi menjadi dua jenis yaitu tari klasik dan kreasi baru.

g. Tradisi manten / pernikahan


Upacara tradisional temanten merupakan salah satu atraksi unik dan sangat
dikagumi oleh para wisatawan baik dimestik maupun manca. Urut – urutan
acara perhelatan temanten adalah sbb :
1. Utusan
Utusan merupakan orang yang ditunjuk atau diutus oleh orang tua calon
pengantin laki – laki mengadakan pembicaraan dengan orang tua calon
pengantin perempuan.
2. Lamaran
Melakukan pembicaraan lebih lanjut, berarti telah ada persetujuan dari
kedua belah pihak.
3. Ningseti, mencakup
 Menyerahkan “peningset” dari calon mempelai laki – laki kepada calon
mempelai perempuan.
 Menyerahkan “asok tukon”.
 Menetapkan hari, tanggal, bulan dan tahun pernikahan.
4. Pasang Tarub
Pasang tarub ini dilakukan dirumah calon mempelai perempuan atau pihak
yang akan mempunyai hajat. Kegiatan pasang tarub ini dilakukan kurang
lebih sehari sebelum acara pernikahan dilangsungkan.
5. Sasrahan, srah – srahan atau serahan
Yaitu menyerahkan seperangkat “ubo rampe” atau peralatan yang menjadi
adat tata cara pernikahan yang ada di lingkungan tempat tinggal.
6. Siraman

27
Dilaksanakan sehari sebelum hari pernikahan, bertempat dirumah calon
pengantin perempuan. Pelaksanaannya kurang lebih pada jam 11.00.
Pada acara ini, calon pengantin perempuan disirami air kembang oleh para
sesepuh dari pihak calon pengantin perempuan yang masih ada hubungan
keluarga.
7. Dodol Dawet
Setelah siraman dilanjutkan dengan “dodol dawet” atau “jual dawet”, yaitu
orang tua dari calon pengantin perempuan melayani para tamu yang akan
membeli dawet dengan menggunakan “kreweng” atau pecahan genteng.
8. Nyantri
Yaitu datangnya calon pengantin laki – laki ke rumah calon pengantin
perempuan yang diiringi para pemuda. Upacara Nyantri ini disertai serah
terima dari wakil calon pengantin laki – laki kepada wakil calon pengantin
perempuan.
9. Midodareni
Yaitu malam sebelum hari pernikahan. Dimalam tersebut juga
mengundang para tamu khususnya para sesepuh.

h. Tradisi kenduri
 Brokohan
Dilakukan setelah kelahiran seorang anak, peserta kenduri adalah para ibu

 Puputan
Dilakukan setelah tali pusar bayi yang berumur sekitar 4 atau 5 hari
terlepas dari pusarnya.

 Selapanan
Peringatan 35 hari setelah kelahiran. Bagi keluarga moslem yang mampu
disertai dengan “kekahan” (menyembelih kambing jantan sebagai ucapan
syukur kepada Tuhan. Untuk anak laki – laki dua ekor dan untuk anak
perempuan satu ekor ).

 Saparan / Merti Desa / Bersih Desa


Dilakukan upacara atau ritual khusus sebagai ucapan syukur kepada
Tuhan.

 Tedun

28
Dilakukan setelah penanaman padi yang bertujuan untuk memohon kepada
Tuhan agar padi yang ditanam tersebut dapat tumbuh subur dan
berkualitas baik.

 Wiwit
Kenduri ini disertai doa untuk mengucap rasa syukur kepada Tuhan atas
keberhasilan panen padi yang telah dicapai. Orang yang mengadakan
kenduri ini membagi “nasi wiwit” kepada para tetangga di sekitar rumah
dan dilakukan sekitar 2 hari sebelum panen.

i. Mocopatan
Merupakan kegiatan melantunkan lagu – lagu Jawa kuno yang mengandung
nasehat. Beberapa jenis lagu mocopat yaitu Dandang Gula, Megatruh,
Kinanti, Pocung, Gambuh, pangkur, sinom dll.

j. Gejog Lesung
Sebuah atraksi memukul lesung kayu dengan pemukul antan (alu) Gejog
lesung ini dilakukan oleh ibu – ibu yang kurang lebih berjumlah enam orang.

k. Dolanan Anak – anak


 Gobag Sodor
Permainan ini dilakukan oleh dua tim, di atanah yang agak lapang agar
bisa lari bebas yang masing – masing kurang lebih berjumlah enam orang.
 Jethungan
Pemain “jethungan” tak terbatas jumlahnya. Permainan ini mirip dengan
“petak umpet”.
 Cublak – cublak suweng
Merupakan permainan tradisional Jawa, dan pada saat melakukan
permainan ini, para pemain melantunkan lagu permainan tersebut.
 Dsb.

Masing-masing desa/daerah tentunya memiliki ciri khas budaya tersendiri. Banyak


yang masih terpelihara, tetapi banyak pula yang sudah hilang. Untuk itu perlu
penggalian yang lebih mendalam terutama budaya-budaya yang sudah terlupakan
dengan cara :
1. Menginventarisasi semua kesenian, upacara adat, dll dari desa setempat baik
yang masih ada dan yang sudah hilang.
29
2. Untuk kesenian yang masih ada dipelihara.
3. Untuk kesenian yang sudah hilang, digali dan ditampilkan kembali.
4. Apabila ada kesulitan dalam penampilan terutama untuk kesenian yang sudah
hilang dapat minta bantuan kepada :
 Dinas Pariwisata bagian Kesenian.
 Perguruan Tinggi Kesenian.
 Sekolah-sekolah Kesenian.
 Perguruan tari.
 Badan-badan yang bergerak pada kajian sejarah dan tradisi
 Dll.

Pengenalan kembali kepada generasi muda dan menumbuhkan kembali cinta


budaya daerah perlu dikembangkan. Hal ini disamping sebagai upaya pelestarian,
tentu saja nantinya dapat ditawarkan kepada wisatawan sebagai atraksi seni dan
budaya.

________

30
Penyusunan Paket Desa-wisata

3.4.

Pengertian Paket Wisata :


Suatu Program Wisata atau susunan kegiatan wisata yang didalamnya terkandung
unsur-unsur yang meliputi penginapan, angkutan, biaya kegiatan, tiket masuk
obyek wisata makan dan minuman, pemanduan dll yang ada hubungannya dengan
kegiatan berwisata yang nantinya akan diperhitungkan dalam nilai harga yang
dirancang dan dijual kepada wisatawan.

Paket Desa-wisata merupakan Program wisata dimana sebagian besar kegiatan


dilaksanakan di dalam wilayah Desa-wisata.

Tujuan utama dari Program Paket Desa-wisata ini adalah agar wisatawan dapat
tinggal lebih lama di Desa-wisata, sehingga hasil yang diperoleh akan lebih banyak
dinikmati oleh masyarakat desa yang otomatis dapat meningkatkan ekonomi
masyarakat desa dari sektor pariwisata. Paket Desa-wisata dapat dimodifikasi
antara kegiatan-kegiatan yang ada di Desa-wisata yang satu dengan Desa-wisata
yang lain serta Wisata Destinasi sesuai situasi dan kondisi permintaan yang
berkembang.

Sistematika penyusunan Paket Desa-wisata adalah :

1. Judul / tema
Judul / tema ini dimaksudkan untuk menarik perhatian dan menimbulkan citra
wisatawan.

31
Misal: Wisata kembali ke desa, Jelajah Desa, Mengenal petani dan Kerbaunya.
Mandi di kali dll .

2. Sasaran pasar
 Anak sekolah ( SD, SLTP, SMU dan Mahasiswa ).
 Kelompok Umur ( anak-anak, remaja, dewasa atau manula ).
 Kantor-kantor (family gatering).
 Wisatawan domestik atau asing.

3. Daya tarik program wisata


Kombinasi antara potensi desa dan obyek wisata daerah yang meliputi
budaya, pendidikan, olahraga, konservasi dan belanja.

Kegiatan-kegiatan yang ditawarkan a.l :


Kegiatan Rekreasi
Mengikuti pelatihan pertanian (membajak, nggaru, tanam padi, matun, dll),
memancing ikan dikolam, masuk kebun salak, pelatihan perkebunan salak,
belajar masak makanan dan minuman tradisional, tanam pohon, masuk
sungai, belajar gamelan, belajar menari, belajar membatik, belajar kerajinan
tangan, mencari rumput untuk makanan sapi/kerbau, bersepeda keliling desa,
main bola bersama anak desa, berperahu, mincing di laut, snorkeling dll
Kegiatan khusus
Acara ritual, hiking, tracking, camping, api unggun, observasi astronomi
(eclipse, bintang, planet, dll di langit), masuk gua, panjat tebing dll
Kegiatan alternatip
Mengikuti orientasi tentang desa, kesehatan, keamanan, ekonomi lokal,
pendidikan, sosial, budaya, alam, mengikuti kegiatan puskesmas,
posyandu,dll
Obyek wisata umum
Borobudur, Prambanan, Petilasan Ratu Boko, puncak Ketep menyaksikan
audiovisual meletusnya Gunung Merapi, Kraton, Parangtritis, Gua Jati jajar, G
Bromo, G Kelut, Taman Safari Prigen, Tangkuban Prahu, Kebun aya Bogor dll.
Untuk Obyek wisata umum ini yang dipilih harus menyesuaikan dengan
jangkauan jarak dari desa tempat tinggal
32
4. Susunan acara
Acara disusun dari mulai kedatangan tamu sampai tamu pulang.
Kombinasi acara disesuaikan dengan :
 waktu dan jarak lokasi untuk obyek wisata
 waktu kegiatan di desa
 waktu makan dan waktu istirahat
Program kegiatan yang telah disusun jangan sampai tidak dapat terlaksana
dengan baik. Apabila hal ini terjadi, maka akan mengakibatkan jalannya
kegiatan menjadi terganggu dan akhirnya menimbulkan kesan tidak
menyenangkan bagi wisatawan.

5. Pemberian harga
Harga ditentukan dengan cara mengkalkulasi semua biaya yang dikeluarkan
ditambah keuntungan yang diharapkan (mark up).
Pemberian harga meliputi a.l :
 Homestay.
 Makanan dan minuman.
 Biaya Kegiatan.
 Biaya masuk obyek Wisata.
 Pemandu.
 Biaya Transportasi.
 Dll.
 Keuntungan yang diharapkan.
Untuk penentuan harga paket Desa-wisata, sebaiknya menyusun terlebih
dahulu daftar harga per kegiatan. Hal ini juga dapat memudahkan
perhitungan apabila ada wisatawan yang datang sewaktu-waktu hanya untuk
melakukan beberapa kegiatan saja (Wisata-desa).

Konsep Harga
Konsep harga yang kita terapkan adalah menjangkau semua golongan
masyarakat. Untuk rombongan biasanya pengelola membuat ancar-ancar
minimun 40 orang, tetapi apabila ada rombongan yang kurang dari 40 orang,
atau hanya perorangan maka akan diperhitungkan dengan harga khusus.
Contoh :

33
Daftar harga :
( Untuk rombongan min. 40 orang )
NO. KOMPONEN HARGA
I 1. Paket Menginap
( termasuk makan pagi,siang dan malam ) Rp. 55.000,-
2. Pemandu lokal / hari Rp. 70.000,-

II Kegiatan pilihan :
A. Kesenian / sekali tampil / unit atraksi
1. Gejog Lesung Rp. 200.000,-
2. Atraksi Jathilan Rp. 300.000,-
3. Dolanan Anak Rp. 200.000,-
4. Tari Angguk Rp. 500.000,-
5. Solawatan Rp. 200.000,-
6. Cokekan Rp. 300.000,-
7. Kubro Siswo Rp. 400.000,-
8. Tari Pek Bung Rp. 200.000,-
9. Badui Rp. 300.000,-

B. Aktivitas / orang
1. Pelatihan Pertanian Rp. 7.500,-
2. Masuk Perkebunan Salak Rp. 7.500,-
3. Hiking Rp. 7.500,-
4. Memancing Rp. 10.000,-
5. Belajar Memasak Rp. 7.500,-
6. Belajar Menari Rp. 7.500,-
7. Belajar Gamelan Rp. 7.500,-
8. Belajar Menganyam (bambu) Rp. 7.500,-
9. Belajar Hiasan Janur Rp. 7.500,-
10. Belajar Membatik Rp. 25.000,-
11. Belajar Membuat gerabah/ Kg Rp. 7.500,-
12. Bersepeda Rp. 7.500,-
13. Permainan Desa / jenis Rp. 6.000,-
14. Peternakan Rp. 7.500,-
15. Kegiatan sosial Rp. 6.000,-
34
C. Minat Khusus/ orang
1. Hiking Rp. 7.500,-
2. Tracking Rp. 7.500,-
3. Camping Menyesuaikan
4. Api Unggun, bakar jagung/singkong Rp. 7.500,-

D. 1. Tambahan biaya makan untuk kenduri Rp. 7.500,-


2. Tambahan makan box Rp. 3.000,-

6. Persiapan, Pengaturan dan pengembangan


Tujuannya adalah agar Paket yang disusun benar-benar dipersiapkan dengan
teliti dan rinci.
Persiapan :
Yaitu persiapan-persiapan yang diperlukan selama kegiatan.
Misal : Peralatan dan bahan, pakaian yang cocok, dokumentasi.
Pengaturan :
Yaitu hal-hal yang menyangkut kelancaran kegiatan.
Misal : Pemandu, pembagian peserta, route dan lokasi kegiatan.
Pengembangan :
Dimaksudkan untuk meningkatkan mutu kemasan produk wisata,
pendapatan masyarakat dan mutu lingkungan.

Contoh pembuatan Paket Desa-Wisata :


Program Tinggal di Desa dan Liburan Sekolah 3 hari/2 malam
Untuk siswa SMP ( peserta wisata 40 orang)

Hari Pertama :
07.00 – 09.00 Sampai Desa Wisata
 Welcome drink.
 Regristrasi.
 Pembagian homestay.
 Makan pagi di homestay.
09.00 – 11.00 Jelajah desa, selusur sungai (hiking).
35
11.00 – 12.00 Makan siang (box) di tepi sungai.
12.00 – 14.00 Kembali ke homestay, istirahat.
14.00 – 16.00 Kegiatan pilihan (belajar gamel/belajar tari).
16.00 – 17.00 Permainan tradisional (gobagsodor dan benthik).
17.00 - 19.00 Istirahat, mandi di homestay.
19.00 – 21.00 Makan bersama ( kenduri ) dilanjutkan menikmati kesenian
tradisional (Kuda Lumping).
21.00 Istirahat.
Hari Kedua :
05.30 – 06.30 Senam pagi.
06.30 – 08.00 Mandi dan makan pagi di homestay.
08.00 – 10.00 Pelatihan pertanian.
10.00 – 12.00 Bersepeda mencari rumput untuk makan ternak, memberi
makan ternak, memandikan ternak.
12.00 – 14.00 Istirahat, makan siang di homestay.
14.00 – 16.00 Belajar membatik.
16.00 – 17.00 Bakti sosial (bersih desa).
17.00 – 19.00 Istirahat, mandi, makan malam di homestay.
19.00 – 21.00 Api unggun sambil membakar singkong dan jagung.
21.00 Istirahat.
Hari Ketiga :
06.00 – 08.00 Makan pagi di homestay.
08.00 – 12.00 Masuk kebun salak (sambil belanja untuk oleh-oleh).
12.00 – 13.00 Istirahat, makan siang di homestay.
13.00 Check out dari Desa Wisata.
--- ---
HARGA PAKET DESA WISATA : (diluar biaya transportasi)
Hari I
1. Paket menginap
Rp. 55.000,- x 40 orang Rp. 2.200.000,-
2. Hiking
Rp. 7.500,- x 40 orang Rp. 300.000,-
3. Tambahan makan box
Rp. 3.000,- x 40 orang Rp. 120.000,-
4. Belajar gamel/tari
Rp. 7.500,- x 40 orang Rp. 300.000,-
36
5. Permainan desa (2 macam)
Rp. 6.000,- x 2 x 40 orang Rp. 480.000,-
6. Tambahan makan untuk kenduri
Rp. 7.500,- x 40 orang Rp. 300.000,-
7. Jathilan (Kuda Lumping) Rp. 300.000,-
Biaya hari I Rp. 4.000.000,-

Hari II
1. Paket menginap
Rp. 55.000,- x 40 orang Rp. 2.200.000,-
2. Pelatihan pertanian
Rp. 7.500,- x 40 orang Rp. 300.000,-
3. Bersepeda
Rp. 7.500,- x 40 orang Rp. 300.000,-
4. Peternakan
Rp. 7.500,- x 40 orang Rp. 300.000,-
5. Belajar membatik
Rp. 25.000,- x 40 orang Rp. 1.000.000,-
6. Bersih desa
Rp. 6.000,- x 40 orang Rp. 240.000,-
7. Api unggun/membakar jagung/singkong
Rp. 7.500,- x 40 orang Rp. 300.000,-
Biaya hari II Rp. 4.640.000,-

Hari III
1. Makan pagi (lihat PIN)
Rp. 7.000,- x 40 orang Rp. 280.000,-
2. Masuk Perkebunan Salak
Rp. 7.500,- x 40 orang Rp. 300.000,-
3. Makan siang(lihat PIN)
Rp. 8.000,- x 40 orang Rp. 320.000,-
Biaya hari III Rp. 900.000,-

Pemandu lokal
Rp. 70.000,- x 1 orang x 3 hari Rp. 210.000,-
Total Biaya Rp. 9.750.000,-
37
Jadi harga Paket Desa Wisata / orang adalah :
Rp. 9.750.000,- : 40 orang = Rp. 243.750,-
________

Susunan Makanan Untuk Desa-wisata

3.5.

I. Pendahuluan
Suatu daerah tentu mempunyai ciri khas masakannya yang menjadi andalan atau
trade mark dari desa-desa lainnya. Sebut saja DIY yang identik dengan masakan
Gudegnya yang terkenal se-Indonesia, begitu juga dengan Madura yang terkenal
dengan Sate Ayamnya, Jawa Timur dengan Rujak Cingur dan Soto Sulungnya.

Tapi apa mungkin wisatawan datang ke Jogjakarta hanya akan makan gudeg saja
setiap hari? Tentu saja mereka membutuhkan beberapa jenis masakan yang
menjadi santapan penduduk setiap harinya, sehingga wisatawan tersebut tetap
dapat menikmati sajian masakan yang bervariasi, sederhana dan cocok seleranya.
Tidak harus mewah, tetapi mirasa. Oleh sebab itu dalam menyusun menu masakan
untuk Desa-wisata ditekankan kepada semua jenis masakan yang sudah menjadi
menu keseharian Desa-wisata setempat dan sudah menjadi tradisi di desa tersebut
selama ini.

Dianjurkan kepada setiap Desa-wisata untuk menghasilkan beberapa jenis sayuran


yang ditanam baik di pekarangan, tegal atau pematang yang dapat menunjang
pengadaan makanan bagi para tamu yang menginap, seperti : terong, bayam,
kacang panjang, jipang, pepaya, kluwih, bayung, kangkung, sawi dll, sehingga
kebutuhan sayuran tidak begitu banyak mengeluarkan biaya dalam pembuatan jenis
masakan nantinya.

Semuanya dapat disediakan dari hasil kebun dan ini akan lebih menguntungkan dan
menambah hasil kas yang lebih banyak pada Desa-wisata tersebut.

38
II. Jenis Masakan Yang Dihidangkan Setiap Hari
Setiap Desa-wisata dianjurkan untuk mempersiapkan menu bagi para tamunya
dalam waktu seminggu, artinya persiapan menu makanan dalam satu minggu secara
berlainan, mulai dari hari Minggu sampai dengan hari Sabtu disusun dengan cara
bergantian dan disarankan supaya tidak sama dalam setiap harinya. Banyak sekali
jenis masakan yang dapat dibuat dan mudah untuk mendapatkan bahan bakunya.

1. Yang biasa dan mudah dibuat antara lain adalah :


Sop sayuran, sop makaroni, carang bandang, oseng-oseng buncis, oseng-oseng
kacang panjang, oseng-oseng tempe tahu, tumis kangkung, tumis bayam, tumis
sawi, oseng-oseng gambas, lodeh kluwih, lodeh kacang panjang tempe, lodeh
pepaya, sayur mbayung tempe gembus, sayur bobor, sayur lodeh gori, sayur
brongkos, sayur asem, ca sawi hijau, ca sawi putih, gudangan, urapan, sambel
kering tempe, sambel goreng tempe, sambel goreng tempe tahu, gado-gado, pecel,
soto ayam / sapi, oseng-oseng kikil sapi, orak-arik, garang asem, lodeh jantung
pisang, lotek, oseng-oseng daun pepaya, oseng-oseng daun ketela pohon, sop
jamur kuping, semur so’on, bakmi goreng, misoa dsb.

Melihat jenis sayuran yang mudah membuatnya seperti yang ada tersebut,
sesungguhnya sangat mudah untuk menyusun menu selama 7 hari, baik menu
makan pagi, makan siang, ataupun makan malam. Tinggal menyandingkan dengan
jenis lauk yang ada.

2. Jenis lauk yang mudah dalam membuatnya antara lain :


Telur ceplok, telur gulung isi, telur pindang, telur asin, telur ceplok balado, perkedel
kentang, perkedel tahu, perkedel jagung, tempe tahu bacem, lele goreng, nila
goreng, ikan asin, tempe garit, gulai ayam, ayam goreng, ayam panggang, ayam
panggang kecap, semur ayam, empal daging, gulai daging sapi, semur daging,
rawon daging, opor ayam, daging ca cabe ijo, rendang daging, ikan balado, ayam
bacem goreng, mangut lele / ikan.

3. Jenis penyerta lauk antara lain :


Sambel terasi, sembel bajak, sambel kecap, sambel manis, sambel bawang, lalapan
mentah ( ketimun, kubis, kacang panjang, kemangi ), kerupuk ( kerupuk pasar,
kerupuk udang ), peyek kacang, dll.

4. Jenis buah untuk selesai makan antara lain :

39
Pepaya, nanas, salak, pisang, koktail buah, es kelapa muda, es buah, semangka,
melon, kolak pisang, es dawet, es cincau, pudding, teh, kopi, kopi susu, dsb.

5. Jenis nasi :
Nasi putih, nasi goreng, nasi uduk, nasi kuning, nasi jagung.

Begitu banyak ragam dari makanan yang hanya sepersekian persen dari masakan
yang ada di tanah air untuk yang tertulis diatas. Apalagi yang kurang untuk
menyusun menu yang cocok bagi Desa-wisata, tinggal mengambil sesuai nomor
yang ada, kemudian disusun sesuai dengan sifat hidangan.
 Makan pagi, sifatnya adalah ringan, baik untuk sayuran dan juga untuk lauknya,
dan biasanya seseorang ingin makan dengan cepat.
 Makan siang, sifatnya menengah berat, berarti sebaiknya hidangan yang
disajikan agak lengkap dan diakhiri dengan penutup yang dingin ( es, pudding,
atau buah dingin ).
 Makan malam, sifatnya berat, oleh sebab itu hidangan disajikan agak banyak,
karena sehabis makan tamu-tamu senang untuk bermain / begadang, sehingga
perlu untuk tambahan makanan yang dijual untuk keperluan tersebut.

Dalam menyusun menu jangan sampai terjadi pengulangan jenis masakan yang
sama, umpamanya: makan pagi dengan telur ceplok, makan siang dengan ayam
goreng, makan malam dengan opor ayam. Susunan makanan tersebut tidak tepat,
karena jenis ayam terus yang disajikan. Harus ada perbedaan antara makan pagi,
makan siang dan makan malam. Umpamanya makan pagi memakai tempe garit,
siang memakai lele goreng, malam memakai opor ayam, sedangkan sayur
disesuaikan dengan jenis lauknya yang sekiranya cocok untuk jenis masakan
tersebut.
Ini memerlukan sentuhan dari kaum ibu yang lebih teliti dalam memadukan jenis
masakan, jangan asal comot saja.

III. Setiap kita akan memulai memasak suatu masakan, kita harus mengatur benar
akan nama masakan tersebut, serta bumbu apa yang harus kita gunakan. Setiap
bumbu yang kita gunakan untuk memasak suatu makanan akan mempengaruhi rasa
makanan yang akan kita buat.
Contoh : Memasak sayur asem Jakarta

40
Namanya saja sudah menunjukkan akan rasanya, jadi harus terasa asem, berarti
kita tidak menggunakan gula sama sekali, agar rasa sayuran sesuai dengan
namanya. Bukan seperti sayur asem-asem Jawa yang terasa manis. Yang penting
adalah mengerti dan memahami jenis masakan yang kita masak, sehingga kita
harus konsentrasi pada bahan serta bumbu yang akan kita gunakan.

Suatu masakan dianggap enak bila yang makan merasa puas dan pas seleranya dan
ini adalah tingkat kesulitan yang harus dipecahkan. Semua merasa puas.
Bumbu yang enak adalah bumbu yang cocok cara membuatnya. Kalau memang
harus diuleg dengan cobek ya harus dilakukan seperti layaknya, jangan malah
diblender. Rasanya akan berubah bila masakan sudah masak nantinya.
Memasak makanan dalam jumlah banyak memerlukan pemahaman akan jenis
bumbu yang disertakan, sebab ada kecenderungan dari kaum ibu untuk bersifat
kikir dalam mempersiapkan bahan bumbunya. Mana yang dikurangi porsi
bumbunya, sehingga ketika sudah jadi masakan rasanya tidak sesuai. Oleh sebab
itu, untuk menu makanan di Desa-wisata dibuat yang simpel atau mudah.
Menjauhkan dari masakan yang bersifat internasional, cukup yang biasa dan sudah
popular di daerah setempat khususnya dan di Jogjakarta pada umumnya.
Kekuatan utama Desa-wisata apabila sudah mulai banyak tamu adalah kaum
wanita. Oleh sebab itu, peranan ibu-ibu PKK di desa-desa sangatlah dominan, sebab
saat tamu berada di Desa-wisata, hampir keseluruhan aktivitas dikerjakan oleh
kaum ibu. Mulai dari mempersiapkan makan tiga kali sehari, mengganti sprei,
belanja, memasak, mencuci pakaian tamu sampai pada kebutuhan lainnya dari para
tamu yang menginap.
Dalam bab IV kita berikan gambaran mengenai susunan makanan yang akan
dihidangkan kepada para tamu mulai dari makan pagi, makan siang, snack dan
makan malam. Mulai Senin sampai dengan Minggu. Jadi selama satu minggu
memiliki perbendaharaan atau ragam makanan sendiri, agar supaya tamu tidak
bosan dan bertanya makanan apa yang akan disajikan untuk besok.

IV.Contoh MENU Mingguan


No Hari Pagi Siang Sore Malam
1 Minggu Nasi Putih Nasi Putih Wedang Jahe Nasi Putih
Gudeg Sup Rolade Lumpia Rendang Daging
Sambal Goreng Ikan Balado Tumis Putren

41
Krecek Tumis Buncis Telur Puyuh
Tahu Bacem Krupuk Lalapan
Pepaya Es Degan Sambal
Teh / Kopi Stup Nanas
2 Senin Nasi Putih Nasi Putih Teh / Kopi Nasi Putih
Soto Ayam Rawon Nagasari Udang Goreng Tepung
Perkedel Telur Asin ½ Tumis Daun Pepaya
Jeruk Keprok Krupuk Udang Bakwan Jagung
Teh / Kopi Lalapan Krupuk
Semangka Sambal
Pudding
3 Selasa Nasi Putih Nasi Putih Teh Panas Nasi Putih
Pecel Asem-Asem Pisang Goreng Sup Kacang Merah
Tempe Grg Tepung Tengiri Balado Ayam Bakar
Peyek Teri Krupuk Tumis Kangkung
Pisang Sambal Sambal
Teh / Kopi Es Buah Rambutan
4 Rabu Nasi Kuning Nasi Putih Teh / Kopi Nasi Putih
Tekur Dadar Sayur Lodeh Bika Ambon Tongseng Sapi
Sambal Kering- Bandeng Presto Perkedel Tahu
Kacang Tempe Sambal Lalapan
Buah Melon Krupuk Krupuk Pasar
Teh / Kopi Es Koktail Buah Campur
5 Kamis Nasi Putih Nasi Putih Teh / Kopi Nasi Putih
Sambal Goreng- Sup Sosis Lemper Cap Cay
Jipang Daging Empal Oseng Kacang Panjang
Tempe Garit Krupuk Ayam Goreng Tepung
Nanas Lalapan Krupuk
Teh / Kopi Es Dawet Pisang
6 Jum’at Nasi Putih Nasi Putih Wedang Nasi Putih
Brongkos + Sayur Asem Secang Ikan Nila Bakar
Sandung Lamur Ikan Pindang Resoles Ca Sawi
Krupuk Tahu Pong Sambal Bajak
Semangka Lalapan Lalapan Menyah
Teh / Kopi Sambal Jambu Air
Es Cincau
7 Sabtu Roti Bakar Nasi Putih Teh / Kopi Nasi Liwet
Margarin + Sele Mangut Lele Susu Opor Ayam
Telur Rebus Urapan Moto kebo Sambal Goreng Kentang

42
Pepaya Peyek Kacang Tempe Kripik
Teh / Kopi Susu Kolak Pisang Jeruk

________

43
Menu Untuk Desa-wisata

3.6.

Menu dapat diartikan :


Susunan makanan dari makanan pembuka sampai dengan makanan penutup.
Yang perlu diperhatikan dalam menyusun menu di Desa-wisata adalah :
A. Jenis tamu : - Asing
- Domestik
- Pelajar
B. Anggaran
C. Peralatan
D. Bahan yang tersedia
E. Gizi

Jadwal penyediaan makanan dalam sehari :


A. Makan pagi ( 06.00 – 09.00 )
B. Jajanan pagi ( 09.00 – 11.00 )
C. Makan siang ( 12.00 – 14.00 )
D. Jajanan sore ( 16.00 – 17.00 )
E. Makan malam ( 19.00 – 20.00)
F. Jajanan malam ( 20.00 – 22.00 )

A. Makan pagi : bersifat sederhana, ringan dan mudah dicerna


Makan pagi untuk Tamu Asing
 Juice buah / Buah iris
 Roti tawar+selai + mentega/margarin
Roti isi / sandwich
French Toast + madu
Pan Cake + madu
 Telur : Rebus
Goreng
Dadar

44
Orak – arik
 Teh / Kopi
Makan pagi untuk Tamu Domestik
 Nasi goreng + Ayam goreng + Telur Ceplok + Krupuk. Teh / Kopi
 Nasi Gudeg Komplit Teh / Kopi
 Nasi kuning + Kering tempe kacang + Ayam bacem + Dadar iris + Krupuk
Teh / Kopi
 Nasi putih + Urapan + Terik tempe + Wader goreng + Peyek Teh / Kopi
 Nasi putih + Soto daging + Tahu bacem + Krupuk kampung Teh / Kopi
 Nasi gurih + Ayam goreng + Sambal goreng tempe krecek + Krupuk Teh /
Kopi
 Lontong + Sayur lodeh + Telur pindang + Krupuk. Teh / Kopi

B. Makan siang / Makan malam : bersifat berat dan lengkap


Makan siang / Makan malam untuk Tamu Asing
 Cream chicken soup + Spaghetti meat sauce + Buah iris + Teh / Kopi.
 Sup ayam sayur + Beaf steak + Stup Nanas + Teh / Kopi.
 Soto ayam + Nasi putih + Gurameh bakar + Teh / Kopi + Pudding.
 Sup jagung + Nasi putih +Ayam kremesan + Teh / Kopi + Buah iris.
 Cream mushroom soup + Nasi putih + Gurameh asam manis + Coktail +
Teh / Kopi.
 Sup macroni + Bestik jawa komplit + Rujak degan + Teh / Kopi.
 Cream corn soup + Nasi putih + Ayam masak nanas + Pisang bakar +
Teh / Kopi.

Makan siang / Makan malam untuk Tamu Domestik


 Sup ayam sosis + Nasi putih + Ayam kremes + Mangut Lele + Urapan +
Rujak Gobet + Teh / Kopi.
 Sup jagung + Nasi putih + Rawon + Telur pindang + Tempe garit + Lalapan
sambal + Esklamud.
 Sup mieswa + Nasi putih + Ayam bakar kecap + Pepes ikan + Sayur asem +
Lalapan sambal + Buah iris.
 Bakso + Nasi putih + Rendang + Udang balado + Tumis daun pepaya +
Lalapan sambal + Cocktail.

45
 Sup rolade + Nasi putih + Empal bacem + Bakwan jagung + Lotek + Krupuk
+ Es cincau.
 Sup kacang merah + Nasi putih + Gurameh asam pedas + Ayam bakar
kacang + Tumis kangkung + Lalapan sambal + Rujak gobet.
 Tekwan + Nasi putih + Empal balado + Udang gimbal + Bobor ayam +
Lalapan sambal + Es campur.

 Jajanan pagi  Jajanan sore  Jajanan malam


 Teh / Kopi  Teh / Kopi / Secang  Teh / Kopi / Jahe
Jenang grendul Srabi kocor Pisang bakar
 Teh / Kopi  Teh / Kopi / Secang  Teh / Kopi / Jahe
Ketan Kolak pisang Jadah bakar
srundeng  Teh / Kopi / Secang  Teh / Kopi / jahe
 Teh / Kopi Carang gesing Roti bakar
Aneka jajanan
pasar

________

Pengetahuan Perhitungan Belanja

Bahan makanan & Sayuran

3.7.

Dalam setiap kali kita membuat masakan, kita selalu merencanakan jenis bahan –
bahan yang akan dibeli, sehingga jangan sampai ada bahan makanan yang tidak
diperlukan, tapi dibeli juga sehingga membuat boros belanja serta mengurangi
pendapatan. Langkah yang harus dilakukan a.l. :
1. Membuat daftar belanja bahan – bahan yang sesuai dengan jenis masakan
yang akan dimasak

46
2. Menyertakan kwalitas / bobot dari setiap bahan yang akan dibeli ( kg, pack,
ikat, sachet, kaleng, botol, dsb. )
3. Menyertakan harga dasar bahan – bahan tersebut sesuai dengan harga yang
berlaku dipasaran
4. Menjumlah biaya bahan – bahan tersebut untuk mengetahui besarnya biaya
dan perbandingan harga makanan tersebut diluar
5. Harga yang tertera adalah harga pasar, hindarilah pembelian di mall atau
swalayan, kecuali yang tidak tersedia di pasar
6. Pilihlah bahan – bahan yang baik, bukan berarti harga yang harus mahal
7. Bila rencana tersebut untuk jumlah yang besar, maka harus ada perkiraan
supply masakan yang dibuat agar menjadi seimbang. Contohnya adalah:
 Apa saja yang dimasak dalam 100 % atau harus dimasak
seluruhnya sebagai masakan utama
 Apa saja yang dimasak sebesar 75 % sebagai penyangga
 Apa saja yang dimasak sebesar 50 % sebagai pelengkap
8. Pada waktu mempersiapkan bumbu suatu masakan, buatlah bumbu yang
sesuai, jangan dikurangi atau ditambah, sehingga rasa masakan akan
terpengaruh juga
9. Hindarilah pemakain bumbu masak/moto yang berlebihan karena akan
menimbulkan dampak rasa kehausan
10. Dalam penyusunan jenis masakan, sertakan pula tenaga yang diperlukan
dalam memasak, bahan bakar, peralatan penyajian, sampai hal yang sekecil
– kecilnya, sebab hal itu untuk mengantisipasi pada waktu masakan
tersebut dihidangkan pada para tamu agar tidak terjadi kelambatan
11. Masakan yang harus dihidangkan dalam keadaan panas, harus panas
sewaktu disajikan. Masakan yang harus disajikan dalam keadaan dingin
harus dingin dan hal ini jangan diabaikan sebab hal ini menyangkut mutu
pelayanan

Perlu diingatkan bahwa memasak dalam jumlah yang besar / banyak akan lebih
menguntungkan daripada memasak dalam jumlah yang sedikit. Oleh sebab itu kami
menyarankan kepada tim memasak dari Desa-wisata untuk memasak keseluruhan
masakan dalam satu tempat dan membagikan ke tempat penginapan masing –
masing tamu atau menyediakan suatu tempat yang luas agar seluruh rombongan
tamu dapat menikmati makan bersama sehingga mempermudah dalam
pelayanannya. Atau lebih baik apabila jumlahnya banyak, dibuatkan pembagian
47
dalam seksi tertentu. Yang berdekatan dikumpulkan makannya dalam satu rumah
yang cukup luas untuk kepentingan tersebut.

Contoh kalkulasi hidangan kenduri untuk 100 orang :


1. Jenis hidangan :
a. Nasi kuning lengkap, tumpeng dibuat sebagai symbol saja.
b. Nasi Robyong, tumpeng dibuat sebagai symbol saja.
c. Jajan pasar lengkap.
d. Minuman.
2. Faktor kesalahan : diprediksi 10 % - 25 % ( dalam hal ini terjadi karena salah
iris, salah dalam menggoreng, dsb ).
Sebagai perbandingan, kami sertakan kalkulasi perhitungan dalam membuat
hidangan lengkap dengan lauk penyertanya. Semua itu nanti harus dimasak sesuai
dengan kelengkapan hidangan yang disajikan.
Mohon maaf, harga – harga dalam kalkulasi ini, sebagian besar sudah tidak sesuai
dengan harga saat ini, dan apabila membuat hidangan ini, mohon untuk
menyesuaikan sehingga jangan sampai ada anggapan bahwa dalam bimbingan ini
harga dibuat murah. Kalkulasi tersebut diatas untuk acara kenduri, setiap orang
ditarik biaya sebesar Rp. 15.000,- dan diperuntukkan khusus untuk tamu yang
menginap terlebih dahulu. Sedangkan untuk penduduk yang terlibat harus dapat
membawa diri, sesudah tamu selesai menyantap hidangan tersebut, sisa hidangan
dapat dibawa ke belakang untuk dihidangkan bagi masyarakat yang terlibat dalam
pelaksanaan kenduri tersebut.
Semua jenis hidangan sebaiknya menggunakan system kalkulasi ini, sehingga akan
jelas keuntungan yang didapat melalui belanja yang baik. Untuk belanja, sebaiknya
membeli bahan semuanya seperti yang tertulis dalam daftar belanja, cari dimana
bahan tersedia, jangan sampai terlewatkan sebab akan menimbulkan masalah pada
waktu memasak hidangan tersebut.
Demikian cara mengkalkulasikan bahan – bahan yang akan dibuat menjadi suatu
hidangan untuk tamu yang menginap ditempat kita nantinya.
Contoh : kalkulasi harga untuk hidangan Kenduri.
( I ) Tumpeng Nasi Kuning ( untuk 100 orang ) --- 100 %
No. Bahan yang Jumlah Harga Jumlah Ket
dibutuhkan Berat per kg harga
1. Beras(mentik wangi) 15 kg Rp. 5.500,- Rp. 82.500,-

48
2. Santan(kelapa parut) 3 kg Rp. 3.000,- Rp. 9.000,-
3. Tempe 15 pak Rp. 1.000,- Rp. 15.000,-
4. Kacang tanah 2 kg Rp. 6.500,- Rp. 13.000,-
5. Kentang(utk 4 kg Rp. 4.000,- Rp. 16.000,-
Klengkam)
6. Telur ayam 4 kg Rp. 7.500,- Rp. 30.000,-
7. Sambel pecel 2 kg Rp. 10.000, Rp. 20.000,-
8. Kentang(utk perkedel) 4 kg Rp. 4.000,- Rp. 16.000,-
9. Kedelai hitam ½ kg Rp. 6.000,- Rp. 3.000,-
10. Abon 1 kg Rp. 45.000,- Rp. 45.000,-
11. Kobis/Kol 2 kg Rp. 1.100,- Rp. 2.200,-
12. Timun lalap 2 kg Rp. 2.200,- Rp. 4.400,-
13. Kemangi 8 ikat Rp. 300,- Rp. 2.400,-
14. Ayam(utk Ingkung) 10 ekor Rp. 13.000,- Rp. 130.000,-
15. Cabai merah ½ kg Rp. 6.000,- Rp. 3.000,-
16. Bawang merah 1 ½ kg Rp. 8.000,- Rp. 12.000,-
17. Bawang putih ¼ kg Rp. 8.000,- Rp. 2.000,-
18. Gula merah 1 kg Rp. 4.000,- Rp. 4.000,-
19. Krupuk 4 pak Rp. 7.000,- Rp. 28.800,-
20. Minyak goring 3 liter Rp. 5.000,- Rp. 15.000,-
21. Bumbu dapur Rp. 2.000,- Rp. 2.000,-
22. Garam ½ pak Rp. 1.500,- Rp. 1.500,-
23. Vetsin ¼ kg Rp. 4.500,- Rp. 4.500,-
24. Sewa alat (sendok, 45.000,- Termasuk
tembor,baskom,10 kayu dan
lusin piring) arang
25. Beaya tenaga masak 3 orang Rp. 25.000,- Rp. 75.000,-
26. Daun pisang 2 ikat Rp. 1.000,- Rp. 2.000,-
27. Asem 1 ons Rp. 600,- Rp. 600,-
Rp. 583.900,-
Rp. 583.900,- x 125 % = Rp. 729.875,-

( II ) Tumpeng Robyong ( untuk 100 orang ) --- 100 %


No. Bahan yang Jumlah Harga Jumlah Keterangan
dibutuhkan berat per kg harga
1. Beras(Mentik Wangi) 15 kg Rp. 5.500,- Rp. 82.500,-
2. Parutan Kelapa muda 3 kg Rp. 4.250,- Rp. 12.750,-

49
3. Telur ayam 6 kg Rp. 7.500,- Rp. 45.000,-
4. Bawang merah ¼ kg Rp. 8.000,- Rp. 2.000,-
5. Bawang putih 1 ons Rp. 8.000,- Rp. 800,-
6. Cabai merah 2 ons Rp. 6.000,- Rp. 1.200,-
7. Cabai rawit ¼ kg Rp. 10.000,- Rp. 2.500,-
8. Petai-rese Rp. 3.000,- Rp. 3.000,-
9. Bumbu dapur Rp. 2.000,- Rp. 2.000,-
10. Bayam 10 ikat Rp. 750,- Rp. 7.500,-
11. Kacang panjang 2 kg Rp. 3.000,- Rp. 6.000,-
12. Wortel 1 kg Rp. 3.000,- Rp. 3.000,-
13. Kubis/kol 2 kg Rp. 1.100,- Rp. 2.200,-
14. Kangkung 10 ikat Rp. 750,- Rp. 7.500,-
15. Kecambah kecil 1 kg Rp. 2.500,- Rp. 2.500,-
16. Daun pisang 2 lempit Rp. 1.000,- Rp. 2.000,-
17. Sewa alat (Baskom, Rp. Rp. 30.000,- Termasuk
Kwali, Ceting) kayu, arang
dan tambir
18. Beaya tenaga masak 3 orang Rp. 25.000,- Rp. 75.000,-
19. Gula merah 1 kg Rp. 4.000,- Rp. 4.000,-
Rp. 291.450,-
Rp. 291.450,- x 125 % = Rp. 364.315,-

( III ) Jajan Pasar


No Bahan yang Jumlah Harga Jumlah Keterangan
dibutuhkan Berat per kg Harga
1 Pisang Raja 2 sisir Rp. 7.500,- Rp. 15.000,-
2 Pisang Pulut 2 sisir Rp. 3.000,- Rp. 6.000,-
3 Ubi Manis 1 kg Rp. 1.000,- Rp. 1.000,-
4 Ubi Ketela ½ kg Rp. 1.000,- Rp. 500,-
5 Kacang kulit mentah 1 kg Rp. 3.000,- Rp. 3.000,-
6 Jambu biji & jambu Air 10/10 biji Rp. 150,- Rp. 3.000,-
7 Sawo 10 biji Rp. 200,- Rp. 2.000,-
8 Thiwul 5 bgks Rp. 500,- Rp. 2.500,-
9 Gethuk 5 bgks Rp. 500,- Rp. 2.500,-
10 Tape Ketela 1 kg Rp. 3.000,- Rp. 3.000,-
11 Timun Wungkul(kecil) 1 kg Rp. 1.500,- Rp. 1.500,-
12 Sewa Peralatan 2 tambir Rp. - Rp. 3.000,-
13 Tenaga Kerja Rp. - Rp. -

50
14 Pisang susu 8 sisir Rp. 5.000,- Rp. 40.000,-
15 Daun Pisang 1 ikat Rp. 1.000,- Rp. 1.000,-
Rp. 84.000,-
Rp. 84.000,- x 125 % = Rp. 105.000,-

( IV ) Minuman ( untuk 100 orang ) --- 100 %


No Bahan yang dibutuhkan Jumlah Harga Jumlah Keterangan
Berat per kg harga
1 Kelapa Muda 10 biji Rp. 1.500,- Rp. 15.000,-
2 Cendol 2 kg Rp. 3.500,- Rp. 7.000,-
3 Gula Merah 6 kg Rp. 4.000,- Rp. 24.000,-
4 Parutan Kelapa ( santan ) 1 ½ kg Rp. 3.000,- Rp. 4.500,-
5 Pandan Rp. 1.000,- Rp. 1.000,-
6 Sari manis 2 sachet Rp. 1.900,- Rp. 3.800,-
7 Sewa Rp. Rp. 20.000,- Termasuk
alat( gelas,teko,dandang, kayu dan
10 lusin gelas) arang
8 Biaya tenaga masak 1 orang Rp. 25.000,- Rp. 25.000,-
9 Ramuan secang 3 bgks Rp. 1.500,- Rp. 4.500,-
10 Nangka 1 kg Rp. 3.000,- Rp. 3.000,-
11 Cincau 1 kg Rp. 2.000,- Rp. 2.000,-
Rp. 109.800,-
Rp. 109.800,- x 125 % = Rp. 137.250,-

Kalkulasi harga
Untuk persediaan 100 orang
I. 75% = Rp. 547.407,- Persediaan untuk 75 orang

II. 50% = Rp. 182.158,- Persediaan untuk 50 orang

III. 100% = Rp. 105.000,- Persediaan untuk 100 orang

IV. 100% = Rp. 137.250,- Persediaan untuk 100 orang


Rp. 971.815,-

________

51
Cara Menata Kamar

Dan Mengatur Tempat Tidur

3.8.

Inti dari pada menata kamar, mengatur tempat tidur dan kelengkapannya
sebenarnya adalah bersih dan rapi, pada akhirnya menjadi indah. Bagaimana
caranya ?

Hal ini tergantung dari beberapa hal :


1. Bagaimana keadaan, bentuk dan ukuran kamar.
2. Apa saja kelengkapan / fasilitas yang ada di dalam kamar tersebut.
3. Bagaimana kreasi kita untuk menciptakan suasana kamar yang nyaman.
4. Penyesuaian lingkungan daerah tersebut.
Menata kamar ataupun mengatur tempat tidur harus disesuaikan dengan kebutuhan
yang ada, sehingga ketika ber-aktivitas di dalam ruangan dan waktu istirahat atau
tidur, jangan sampai terganggu oleh isi atau letak peralatan dan perabot yang ada di
dalam kamar tersebut.

Apa saja yang sekiranya cocok untuk kamar di Desa-wisata


Menata dengan cara yang sederhana, disesuaikan dengan situasi dan kondisi Desa-
wisata, juga tidak mengharuskan adanya peralatan yang mewah atau mahal.

Ada pepatah :
“Sederhana tapi manis” atau “Sederhana tidak menuntut banyak
kebutuhan” Sehingga kesemuanya itu tidak membebai pemilik rumah.

52
Jenis kamar di desa biasanya memiliki ukuran yang sederhana, antara : 3 x 4 m, 3 x
3 m bahkan ada yang 2 ½ x 2 ½ m karena disesuaikan dengan kegunaannya.

Beberapa persyaratan yang ada untuk kamar yang sederhana :


1. Bersih :
 dari bermacam barang bekas / sampah tak terpakai.
 dari tempelan dan coretan di tembok.
 dari sarang laba–laba, debu dan sebagainya.

2. Penerangan yang memadai atau cukup.


3. Sirkulasi udara yang baik dengan jendela atau cukup dengan lubang angin.
4. Letak tempat tidur yang tidak menyulitkan ketika naik atau turun.
5. Jalan masuk menuju kamar tidur tidak sempit, sesuaikan tempat tidur
dengan luas kamar.
6. Jangan ada barang yang sekiranya kurang berguna terpasang di tembok
( seperti pedang, tombak atau senjata tajam yang lain ). Kalau ada
sebaiknya berupa lukisan yang diberi bingkai atau pigura.
7. Tersedia meja atau rak yang sederhana untuk meletakkan koper atau tas
bawaan.
8. Lantai dan tembok jangan sampai lembab keadaannya, tempat tidur dan
kasur jangan nempel dan mepet di tembok.
9. Sedapat mungkin di depan pintu kamar di beri keset.
10. Alas kasur atau sprei dan sarung bantal harus bersih.
11. Sediakan kapstok 1 buah dan mata cantolan / kait tidak lebih dari 4
buah.

Dari hal hal diatas, maka jelas dapat dikatakan bahwa kamar tidur tersebut sangat
sederhana tidak perlu dengan peralatan yang mahal atau mewah atau dengan kata
lain tidak memberatkan bagi pemilik rumah.
Disamping kamar tidur tidak kalah pentingnya untuk dicermati tentang kebersihan
kamar – kamar lain seperti ruang makan, ruang tamu, dapur dan kamar mandi.
Khususnya kamar mandi ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengingat
penggunaannya sangat perlu.

Hal – hal yang harus diperhatikan untuk kamar mandi antara lain :

53
1. Perbandingan jumlah kamar mandi dan tamu adalah, 1 kamar mandi/WC
untuk 4 orang.
2. Lantai kamar mandi harus bersih dan tidak licin. Setiap saat harus disikat
lantainya agar tidak ada jamur dan lumut yang tumbuh.
3. Tembok bersih, jangan ada banyak paku untuk cantelan.Sediakan saja kapstok
di sebelah dalam cukup untuk menaruh handuk, celana dan baju.
4. Saluran pembuangan air dan WC diatur dengan baik, jangan sampai dialirkan
di atas tanah. Atau dapat dibuatkan septiktank untuk menampung kotoran dari
WC, air bekas cuci dan mandi dialirkan ke tempat lain.
5. Sirkulasi udara dan penerangan di kamar mandi harus memadai. Bisa dipasang
genting kaca di kamar mandi.
6. Jangan meletakkan peralatan kamar mandi seperti sabun, sikat gigi dan
sebagainya di pinggiran atau di bibir bak mandi. Usahakan ada tempat lainnya.
7. Jangan ada rendaman cucian dan sebagainya di dalam kamar mandi.
8. Jangan sampai ada endapan di bak mandi seperti lumpur atau yang lain.
9. Sebaiknya di depan pintu kamar mandi dipasang alas kaki (sejauh ini banyak
kecelakaan terjadi di kamar mandi karena terpeleset ).
10. Hindari adanya tali di kamar mandi (untuk tali jemuran usahakan di belakang
rumah, jangan di depan rumah). Bila perlu diberi kamper atau kapur barus
untuk menyegarkan dan mengurangi bau tidak sedap.

Dengan adanya hal–hal tersebut, sebetulnya kamar mandi diatur sangat sederhana.
Dan banyak orang berpendapat jika kamar mandi bersih, menandakan pemiliknya
mempunyai sifat bersih dan memperhatikan kebersihan dengan baik.

________

Sikap Mental

dalam menerima tamu

3.9.
54
Service ( Sikap Mental )
Wisatawan (tamu) memerlukan penginapan, makanan dan minumam, tetapi mereka
juga ingin menikmati pemandangan alam, peninggalan sejarah, kesenian yang khas,
adat istiadat, rekreasi dan hiburan.
Sebelum mereka kembali ke tempat asalnya, mereka ingin mempunyai kenang-
kenangan dari kunjungannya dengan membawa oleh-oleh khas dari daerah ini.
Masyarakat harus siap menerima kedatangan mereka dengan memberikan
pelayanan yang baik, ramah tamah dan sopan, sehingga tamu menjadi puas.
Dengan tamu menjadi puas berarti mereka akan kembali lagi. Ini merupakan
promosi yang efisien mendatangkan tamu lainnya.

Sikap Ramah-Tamah
1. Kesan pertama yang diterima oleh tamu yang datang adalah menciptakan
rasa enak dan sopan. Tamu harus disambut dengan penuh rasa
persahabatan, akrab dan ramah tamah.
2. Semua tamu harus menerima perhatian, perlakuan, pelayanan yang sama
dan seimbang.
3. Membuat kebiasaan dengan kata-kata yang ramah, enak dan sopan seperti “
Silahkan, ” Ya Pak, ” Selamat Pagi,” dst.
4. Memanggil tamu-tamu dengan menyebut nama mereka, membuat mereka
merasa diterima dan disambut dengan baik dan seakan-akan berada di rumah
sendiri. Melatih diri untuk mengingat dan mengenali tamu dengan baik. Ini
akan menyenangkan.
5. Jangan sekali-kali mengoreksi kesalahan ucapan tamu.
6. Sebaiknya tidak membicarakan masalah politik, agama atau masalah yang
kontroversial. Tetapi jawablah tentang penginapan, pemandangan alam atau
subyek-subyek yang lain yang membuat mereka merasa tinggal lebih
menyenangkan.
7. Jangan meninggikan nada suara untuk memanggil nama dan meminta
perhatian seseorang, tidak bersiul, bergumam, mengunyah permen, merokok
atau makan di tempat dimana saja tamu dapat melihat sikap itu.
8. Jangan berkumpul-kumpul atau mengelompok membicarakan masalah
pribadi. Dan sekiranya menyangkut bisnis, ingatkan ada seorang tamu yang
55
mendekat. Sebaiknya pembicaraan dihentikan segera, sehingga tamu akan
mendapat perhatian secepatnya.

Penampilan Pribadi
1. Adalah tidak penting apakah sedang menggunakan pakaian seragam atau
setelan bisnis atau pakaian apapun saja. Pakaian harus cocok, serasi dan
tepat. Harus bersih, rapi dan tidak lusuh.
2. Harap dihindari kata-kata keras meninggi, bertepuk tangan atau memainkan
jari-jari yang bersuara untuk menarik perhatian rekan-rekan yang lain.
Mengusap-usap dan bermain-main rambut, wajah atau pakaian. Duduk
bermalas-malasan atau bersandar di tembok atau di meja selagi berbicara
dengan tamu. Jangan berjalan dengan tangan dimasukkan ke dalam saku.
3. Jangan mengunjungi bagian-bagian atau ruang kamar tamu, kecuali tugas
untuk mengharuskan itu.

Hygiene Pribadi
1. Mandi tiap hari (merendam atau dengan pancuran), menggunakan sabun atau
wangi-wangian adalah penting bagi kesehatan pribadi dan untuk mencegah
keluhan dari para tamu atau rekan sendiri.
2. Pakaian dalam pribadi seharusnya diganti setiap hari dengan alasan yang
sama.
3. Bersikat gigi tiap pagi, sore/malam hari dengan sikat dan pasta gigi yang
baik. Tujuannya untuk tidak hanya menjaga pernafasan dari keluhan orang
lain tetapi juga untuk mengurangi biaya perawatan gigi.
4. Tangan-tangan harus sering dicuci bersih selama hari itu juga, terutama
sekali sebelum bertugas dan setelah bertugas. Selain itu kuku-kuku harus
terjaga bersih.
Tamu
Tamu adalah orang penting bagi kita. Semua orang harus melakukan kerjasama
untuk memenuhi kenyamanan dan kesenangan tamu. Tujuan utama dari usaha ini
adalah memberikan kepuasan dan kemantapan.
Obyek utama adalah memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi tamu dan
menunjukkan rasa penuh tanggung jawab, sehingga tidak ada kesempatan bagi
tamu untuk tidak merasa puas.
Selalu berupaya meninggalkan kesan yang baik di dalam hati mereka. Tetapi kesan
baik atau buruk tergantung kepada kita sendiri. Karena keberhasilan pada
56
hakekatnya terserah kepada kita sendiri. Kita harus melihat jauh kedepan dengan
menilai permintaan atau keinginan tamu.
Bagi tamu yang penting selalu menjadi orang yang harus dilayani. Jangan sekali-kali
membuat tamu merasa tidak dipentingkan.
Hilangkan rasa tidak tulus dan enggan. Jangan berbohong kepada tamu
Hal-hal yang harus diketahui tentang pelayanan tamu.
1. Tamu adalah penting bagi kita.
2. Tamu bukan gangguan, tetapi mereka adalah tujuan bisnis kita.
3. Tamu membuat kita senang, karena mereka tinggal di tempat kita.

Karakteristik
a. Sikap
Berdiri tegak, tidak bersandar pada tembok atau meja, sehingga menimbulkan
kesan yang baik dan siap melayani.
b. Air Muka
Ramah, hangat dalam menerima tamu, sabar, santai agar wajah tetap
menarik. Biasakan mencuci tangan dan membasuh muka.
c. Bicara dengan jelas, tegas dan tutur kata yang sopan.
Tertawa sewajarnya.
Pada waktu bicara agar menghadap kepada tamu, jawab segala pertanyaan
dengan tepat.
d. Pakaian bersih, rapi, sopan dan terpelihara, tidak ada kancing yang terbuka.
e. Rambut
Tidak tampak berminyak berarti harus sering dikeramas
Rambut tersisir rapi.
f. Tangan
Kuku harus dipotong yang pendek.
Apabila wanita memelihara kuku panjang, harus bersih, sebab di bawah kuku
adalah sarang kuman.

Kepribadian
a. Sopan
Membuat tamu merasa senang dari awal sampai akhir.
Caranya :
Memberi salam
57
Jangan memutus pembicaraan, jangan mendesah atau mendesak.
Mengucapkan terima kasih.
b. Sabar
Melatih untuk sabar tidak gampang.
Apabila tidak dapat mengatasi tamu karena tingkah lakunya, maka ingat hal-
hal yang lucu. Pada umumnya akan menolong.
Tidak boleh kasar kepada tamu.
c. Suka menolong
Suka menolong kepada tamu yang membawa barang banyak, tamu yang
capai dapat disediakan kursi.
d. Semangat
Semangat dan antusias, sehingga meyakinkan kepada tamu.
e. Berpikir positip
Simpati kepada tamu.
f. Mencari penyelesaian
Handling complain, tamu selalu dipihak yang tidak boleh disalahkan.
g. Ikut merasakan
Simpati kepada tamu.
h. Kepercayaan kepada diri sendiri
Merasa, pekerjaan yang ditekuni adalah cocok untuk dirinya.
Karenanya menjadi pengarahan positip bagi dirinya sendiri.
i. Mengakui kesalahan
Kesalahan adalah proses yang harus dilalui manusia untuk mencari
kesempurnaan. Jangan ulangi kesalahan.
Kesalahan adalah pendorong.
Jangan menghindar dari pembicaraan.
Pelajari lebih dulu tugas baru.
________

Tugas Pemandu Wisata Lokal

Untuk Wisata Lokal

58
3.10.

Pemandu Wisata Lokal


Tugas pemandu wisata Lokal adalah mengkoordinasi dan mengawasi / mengontrol
semua kegiatan, mengkoordinir mengenai kesiapan tempat, keamanan serta
kegiatan selama tamu berada di Desa-wisata. Tugas lainnya adalah mengevaluasi
setelah semua kegiatan selesai dilaksanakan.

Sikap Dan Penampilan


1. Sikap
a. Jujur.
b. Tegas dan tidak ragu-ragu, penuh percaya diri.
c. Cara bicara yang wajar, jelas dan tidak membosankan.
d. Menyenangkan dan mudah menyesuaikan diri.
e. Mudah berkomunikasi, cepat tanggap dengan apa yang diinginkan
wisatawan.
f. Siap membantu tanpa diminta.
2. Penampilan
Berpakaian rapi, lengkap dan sopan. Disesuaikan dengan medan
pemanduan.

Persiapan Bagi Pemandu


a. Pengetahuan Umum :
 Keadaan alam dan lingkungan, tumbuhan dan satwa.
 Kehidupan masyarakat (jumlah penduduk, pekerjaan)
 Kondisi medan.
b. Pengetahuan bahasa :
 Memakai bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
c. Persiapan bahan cerita :
 Siapkan bahan cerita (sejarah, fakta, opini, legenda, dll) yang akan
diceritakan sepanjang jalan dengan bahasa yang menarik.
d. Kondisi fisik ( lemah atau kuat ) dan umur ( manula, dewasa, remaja atau
anak-anak).

Selama Memandu
59
a. Persiapan sebelum kegiatan :
 Mengingatkan peserta seperti : pakaian yang cocok untuk medan yang
akan ditempuh, apakah sudah membawa kamera,dsb.
b. Pembukaan :
 Ucapan selamat datang.
 Memperkenalkan diri.
c. Menjelaskan urutan kegiatan atau route perjalanan ( berapa menit atau jam).
d. Selama dalam kegiatan ceritakan potensi alam yang ditemui, manfaat dll
secara berurutan.
e. Penutup :
Mengemukakan :
 Harapan peserta merasa puas, apabila kurang sesuai mohon
dicantumkan dalam kuesioner yang dibagikan untuk penyempurnaan
program yang akan datang.
 Ucapan terimakasih atas partisipasinya dalam seluruh acara yang
tercantum dalam program kegiatan.
 Menyampaikan maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan.

Permasalahan Dalam Pemanduan :

Permasalahan yang sering terjadi antara lain :


 Komunikasi.
Karena komunikasi sering menimbulkan salah pengertian. Untuk itu perlu
hati-hati dalam menyampaikan segala hal.
 Kehilangan karena jatuh atau tertinggal.
Sebelum kegiatan dilaksanakan sebaiknya diingatkan untuk selalu berhati-
hati. Terutama untuk barang-barang berharga lebih baik tidak
dibawa/dikenakan. Dalam hal kehilangan, sebesar mungkin untuk membantu
mencari tanpa diminta.
Berikut ini akan dicontohkan tugas pemandu wisata lokal untuk :

Kegiatan pertanian/program wajib


1. Membajak sawah ( dua orang )
Menyiapkan tempat / lokasi dan peralatan seperti garu dan luku serta
memberikan informasi pada saat kegiatan membajak dilakukan, memberikan

60
pengetahuan kenapa tanah perlu dibajak atau fungsi dari kegiatan membajak
tersebut.
2. Menyiangi tanaman padi / matun ( dua orang )
Menyiapkan lokasi dan menerangkan seputar kegiatan ini, cara mencabut
rumput-rumput liar disekitar tanaman padi serta fungsi dari kegiatan ini
sendiri.
3. Menanam padi / tandur ( dua orang )
Menyiapkan lokasi tanah yang sudah dibajak ( ler-leran ) dan digaris miring
serta menerangkan tata cara menanam padi yang benar.
4. Memetik kacang panjang, cabai atau jagung
Menyiapkan lokasi dan menerangkan tentang tata cara memetik kacang
panjang, cabai atau jagung yang benar serta mengangkut hasil palawija
tersebut untuk dipasarkan.

Kegiatan kesenian / program pilihan


1. Memasak
Menyiapkan semua peralatan dan bahan masakan yang diperlukan serta
menerangkan cara memasak masakan yang akan dibuat.
2. Kerajinan Janur
Menyiapkan bahan berupa janur dan pohon pisang serta peralatan yang
diperlukan seperti bokor, streples serta isinya dan penjepit. Pemandu juga
menerangkan cara membuat dan fungsi dari kerajinan janur yang akan
dibuat.
3. Membatik
Menyiapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan, misalnya kain yang
akan dibatik, kompor, malam dan pewarna batik.
4. Menabuh gamelan Pelog / Slendro
Menyiapkan semua peralatan misalnya tikar dan gamelannya dan bila perlu
mencari sinden sebagai pelengkap. Pemandu juga mengajari cara membaca
not jawa serta menerangkan cara memainkan gamelan.
5. Menari
Menyiapkan peralatan seperti tape, kaset dan sampur serta menerangkan dan
mempraktekkan tarian yang akan dipelajari. Pemandu juga menyiapkan
tempat yang luasnya sesuai jumlah peserta.
6. Memancing

61
Menyiapkan kolam, ikan dan alat pancing, serta memasangkan umpan ke alat
pancing dan melepaskan ikan yang terkena umpan. Bila peserta
menginginkan, pemandu membawa kompor, alat penggorengan dan minyak
untuk memasak ikan di tempat.
7. Hiking / tracking dan bersepeda
Menyiapkan route perjalanan, menceritakan apa saja yang dilihat disepanjang
jalan, menjaga keselamatan peserta selama dalam perjalanan dengan
menjelaskan terlebih dahulu bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan dari
kegiatan tersebut. Perlu juga adanya team penjaring, yaitu pemandu yang
berjalan paling belakang untuk memastikan bahwa tidak ada peserta yang
tertinggal. Tidak lupa untuk membawa obat-obatan PPPK.

Secara garis besar tugas pemandu wisata lokal adalah meng-handle segala sesuatu
yang berkaitan dengan kegiatan yang diserahkan padanya. Tentu saja komunikasi
dan koordinasi dengan peserta, masyarakat sekitar dan antar pemandu lainnya
sangatlah penting untuk kelancaran semua kegiatan yang akan dilaksanakan.

________

Pelayanan Keamanan Para Tamu

Di Desa-wisata

3.11.

Pengertian :
Aman berarti terhindar, terbebas, dari bahaya yang mengancam.

Tujuan :
1. Memberikan rasa aman dan rasa nyaman bagi para tamu.
2. Menghilangkan rasa kekhawatiran tamu selama di Desa-wisata.
3. Dengan rasa aman, nyaman dan merasa puas diharapkan lain waktu
wisatawan berkunjung kembali.

62
Pelayanan Keamanan Meliputi Bidang :
1. Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan bagian yang harus tersedia. Pelayanan ini
dilakukan dengan cara memberikan informasi kepada tamu yang setiap saat
membutuhkan pelayanan kesehatan. Sehingga dengan adanya informasi
tentang pelayanan kesehatan yang ada di sekitar Desa-wisata, tamu akan
merasa lebih tenang berada di lokasi. Misal :
 Puskesmas terdekat.
 Rumah sakit umum swasta/pemerintah buka 24 jam.
 Tersedianya PPPK.
Untuk menjaga kesehatan baik warga maupun para wisatawan perlu
dilakukan usaha-usaha yang bersifat pencegahan. Misal :
 Untuk menanggulangi adanya nyamuk yang berbahaya diadakan
penyemprotan dengan insektisida baik di dalam homestay maupun di
luar homestay kalau memang diperlukan.
 Menguras bak mandi, bak air secara teratur min 3 hari sekali.
 Memusnahkan atau menimbun barang-barang yang berpotensi untuk
perkembang biakan nyamuk.
2. Kebersihan
Kebersihan lingkungan yang terjaga memberikan rasa aman dan nyaman bagi
warga masyarakat dan tamu. Kebersihan lingkungan meliputi homestay,
pekarangan dan lingkungan sekitarnya.
A. Homestay ( Rumah Pondokan )
Yaitu tempat menginap wisatawan selama berada di Desa-wisata
Tempat penginapan sebaiknya bernuansa :
a. Aman, tertib dan ramah lingkungan.
b. Tradisional dan alami.
c. Bersih dan sehat.
d. Aktif dan produktif.
Kebersihan homestay harus selalu terjaga dan terpelihara sehingga
memberikan nuansa yang nyaman bagi penghuni maupun wisatawan
yang menginap. Perlu diperhatikan tentang syarat yang perlu dipenuhi
sebagai homestay, diantaranya :
a) Kamar tidur

63
Kamar tidur diusahakan selalu bersih dan tidak ada bau atau aroma
yang menjadikan tamu tidak nyaman. Untuk perlengkapan, sprei harus
bersih dan tidak harus baru, kasur dipanaskan atau dijemur min 2 hr
sebelum tamu menginap, selimut dalam keadan bersih, tersedia meja
kecil, tersedia hanger/ kapstok, tebah/ alat pembersih kasur.
b) Air bersih
Kebutuhan akan air bersih merupakan syarat mutlak yang harus
terpenuhi. Dengan tersedianya air bersih yang cukup, maka aktifitas
warga dan wisatawan yang syarat dengan air bersih tidak menemui
kendala. Contoh; mandi, mencuci, mamasak dll.
c) MCK ( mandi, cuci, kakus )
Kebutuhan akan sarana ini memang harus ada, walaupun masih
tradisional tetapi harus sudah memenuhi syarat kesehatan. Untuk
fasilitas 1 MCK dapat dipakai max 4 orang. Kebersihan kamar mandi
dan bak mandi, tempat mencuci, wc selalu terkontrol sehingga
penghuni dan tamu terhindar dari hal-hal yang tidak dikehendaki.
Contoh: terpeleset dikamar mandi, bau tidak enak dll.

B. Kebersihan pekarangan dan lingkungan


Kebersihan pekarangan dan lingkungan desa harus selalu terjaga dan tertata.
Pelaksanaan kebersihan ini dilakukan secara teratur, meliputi: kebersihan
jalan dan penataan wajah desa yang baik, terhindar dari limbah plastik dan
barang-barang sejenisnya, perawatan saluran air dan digunakan sebagaimana
mestinya. Kawasan Desa-wisata dikondisikan selalu bersih dan terjaga
keindahannya dengan tidak menghilangkan ciri khas dan budaya yang baik.
Dengan kondisi lingkungan yang meliputi jalan, taman wajah desa, kondisi
lingkungan desa yang tertata secara teratur dan bersih memberikan nuansa
tersendiri bagi wisatawan.

3. KAMTIBMAS
Dengan adanya KAMTIBMAS maka keamanan dan ketertiban masyarakat di
desa terjaga. Hal ini dapat tercermin adanya gardu poskamling, kentongan di
setiap rumah penduduk, ronda malam, wadah organisasi yang ada di
masyarakat dll. Keamanan dan ketertiban masyarakat yang terjalin secara
baik akan menimbulkan dampak yang positif bagi wisatawan. Sehingga

64
wisatawan akan merasa terlindungi tentang keberadaannya selama menginap
dan berwisata.

Hasil yang diharapkan :


 Masyarakat semakin sadar tentang perlunya lingkungan yang nyaman sebagai
daya tarik wisata.
 Masyarakat semakin kreatif menciptakan model pengembangan pariwisata
berbasis lingkungan.
 Wisatawan akan melakukan kunjungan ulang ke desa.
 Wisatawan dan masyarakat akan semakin terikat oleh suatu kemitraan yang
kuat dan saling menguntungkan.

________

Pembagian Pendapatan Untuk Desa-wisata

PIN
3.12.

PIN ( Passage Information Notice ) : Catatan keterangan untuk tamu


atau Pedoman untuk pembagian pendapatan.
Maksudnya agar ada transparansi dan ketentuan khusus yang ditetapkan, berapa
pendapatan yang akan diterima pemilik homestay, kas pengurus dan pendapatan
(komisi penjualan) yang akan diperoleh oleh biro perjalanan wisata/perorangan
yang bekerjasama dengan Desa-wisata.
Dalam hal ini biro perjalanan wisata adalah mitra yang berperan sebagai pusat
penjualan atau membantu memasarkan produk Desa-wisata.
Contoh :

Menginap di Desa-Wisata

65
Hanya Rp. 55.000,-
( Termasuk 1 x makan pagi, 1 x makan siang, 1 x makan malam )

Pembagiannya sbb :
Untuk Desa-wisata mendapat Rp. 46.000,-
1. Menginap Rp. 15.000,-
2. Makan Pagi Rp. 7.000,-
3. Makan Siang Rp. 8.000,-
4. Makan Malam & snack sore Rp. 9.000,-
5. Kas pengurus Desa-wisata Rp. 7.000,-
Rp. 46.000,-
6. Komisi penjualan Rp. 9.000,-
Rp. 55.000,-
Pemilik homestay akan memperoleh sejumlah uang perhari dari menginap :
1. Menyewakan kamar Rp. 15.000,-/ orang
2. Makan pagi Rp. 7.000,-/ orang
3. Makan siang Rp. 8.000,- / orang
4. Makan malam Rp. 9.000,- / orang
Rp. 39.000,-/ orang
Sedangkan pengurus Desa-wisata akan mendapatkan Rp. 7.000,- dari setiap tamu
yang menginap perharinya dan keuntungan dari kegiatan lainnya. Pendapatan ini
dimaksudkan untuk biaya-biaya yang dikeluarkan selama tamu berada di Desa-
wisata, honor pengurus, dsb dan selebihnya untuk kas.

Perhitungan komisi kegiatan/aktivitas di Desa-wisata untuk mitra usaha


Rumus :
Harga kegiatan
____________ x Rp. 9.000,- = …. ( dibulatkan keatas )
55.000

Contoh 1 : Pelatihan pertanian harga Rp. 7.500,- / orang


Komisi :
Rp. 7.500,-
_________ x Rp. 9.000,- = 0,12 x Rp. 9.000,- = Rp. 1.227,-
55.000

66
dibulatkan keatas menjadi Rp. 1.300,-
Contoh 2 : Penampilan Tarian Tradisional Rp. 400.000,-/sekali tampil
Komisi :
Rp. 400.000,-
___________ x Rp. 9.000,- = 7,27 x Rp. 9.000,- = Rp. 65.430,-
55.000
dibulatkan keatas menjadi Rp. 65.500,-
Demikian seterusnya.
________

CHECK LIST

3.13.

Maksud dari Check List adalah memeriksa kesiapan dari masing-masing seksi dalam
rangka penyambutan tamu yang akan berkunjung ke Desa-wisata. Pemeriksaan
kesiapan dilaksanakan dari sebelum tamu datang, ketika tamu tiba, selama tamu
melakukan kegiatan hingga tamu meninggalkan Desa-wisata. Antara lain apa saja
yang perlu diadakan pemeriksaan :

1. Akomodasi
a. Periksa kamar-kamar.
b. Periksa kamar-kamar mandi/WC.
c. Penataan kamar.
d. Sprei.
e. Tiap kamar/rumah disemprot obat nyamuk untuk menghindari penyakit
Demam Berdarah atau lainnya.
f. Kebersihan halaman mungkin terdapat cacing pita, penyakit menular, dll.
2. Admnstrasi penerimaan tamu
a. Registrasi yang tepat.
b. Pengaturan penempatan.
c. Pegantaran sampai homestay.
d. Koordinasi dengan bagian makanan.
e. Koordinasi dengan koordinator.
3. Pada bus
a. Periksa ban (tipis, grompal).
67
b. Perlengkapan.
c. PPPK.
d. Tekanan angin (ukuran ban depan, belakang).
e. Check sound system (bunyinya jelek, brengengeng).
f. Periksa kursi/goyah, tidak kencang skrupnya.
g. Pasang Tanda Nomor.
h. Akrab dengan sopir/kernet. Apakah perlu pakai dingklik untuk naik dan turun
bus.
4. Pada guide
a. Sopan.
b. Pakaian rapi. Jangan ada bau keringat.
c. Disiplin.
d. Selalu bersikap menolong.
e. Absensi rombongan waktu berangkat/pulang.
f. Diingatkan selalu hati-hati pada barang bawaannya.
g. Jangan memberi aba berangkat kalau penumpang belum lengkap dan jangan
memberi aba turun, kalau kendaraan belum berhenti sempurna.
h. Ditanya, apakah ada penumpang yang merasa sakit atau gejala merasa sakit.
Kalau ada, supaya lekas memberi tahu kepada Kepala Rombongan atau
mengambil tindakan pertolongan.
i. Jangan terjadi kebingungan waktu dalam perjalanan. Pelajari betul-betul rute
perjalanan. Kerjasama dengan sopir/kernet adalah mutlak.

5. Komunikasi
a. Tiap guide harus membawa telpon seluler.
b. Tiap jam atau yang diperlukan, supaya lapor kepada Kepala Rombongan.
c. Pengurus Akomodasi atau Piket harus membawa telpon seluler.
________

Pengorganisasian Desa-wisata

68
Petani bersatu
Struktur pasar produksi pertanian kita sangat sakit, yang membeli cuma sedikit
yang menjual sangat banyak. Sehingga harga ditentukan oleh pembeli. Saat panen
harga sangat turun, sebaliknya pada waktu kenaikan harga sangat berarti
(significant). Harga gabah terperosok, tengkulak membeli gabah di saat panen raya
Rp. 200,- lebih rendah. Belum lagi masalah kualitas dan kuantitasnya, ternyata
buruknya kualitas dan kuantitas gabah bukan karena alam, tetapi disebabkan
karena kurang pupuk. Organisme pengganggu padi seperti tikus, pengerek batang
tunggro dan kresek Januari-Pebruari 2008 secara nasional seluas 4.097 ha berarti
turun, rata-rata pada 5 tahun sekitar 248.890 ha
Pertanian dengan tehnologi konvensional tak lagi memadai mengatasi problem seperti
lahan susut, kesuburan tanah merosot dan iklim tidak menentu. Proteksi pemerintah
sangat rendah bagi petani dalam menghadapi perubahan baik lokal maupun global.
Benih-benih lokal sudah tidak dapat ditemukan lagi di pasar. Padahal harus diciptakan
varitas padi yang tahan kering sekaligus tahan basah. Kebijaksanaan pemerintah tidak
mendukung petani untuk menciptakan benih sendiri, justru mendukung para pemilik
modal. Semua itu membuat penderitaan petani sangat lengkap, penyakit petani sangat
akut, kronis dan komplikasi.
Sangat ironis, Petani sebagai produsen padi harus membeli beras untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri.
Selama ini, Petani dibiarkan bertarung sendiri melawan mekanisme pasar, melawan
para pemilik modal. Petani berjuang sendiri melawan ketidakadilan yang diperolehnya
selama ini. Petani terkungkung dalam mekanisme dan kondisi yang meletakkannya
pada posisi pemiskinan baik struktural maupun kontekstual. Permasalahan ini hanya
dapat diatasi kalau petani bersatu.
Inilah letak persoalan yang melatarbelakangi pembangunan Desa-wisata, Desa-wisata
menjadi satu alternatif dalam melindungi petani dari semua persoalan yang mendera
pertanian.
Proses pengorganisasian adalah tentang bagaimana mengelola berbagai kekuatan,
faktor dan unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga mereka semua
akhirnya dapat memiliki suatu pandangan dan pemahaman bersama mengenai
keadaan dan masalah yang mereka hadapi. Rakyat harus terus menerus diajak
berpikir secara kritis tentang keadaan dan masalah mereka sendiri. Hanya dengan
cara itu mereka akan mampu menguasai wawasan baru, kepekaan dan kesadaran
yang memungkinkan mereka memiliki keinginan untuk bertindak, melakukan

69
sesuatu untuk merubah keadaan yang mereka alami. Tindakan itu kemudian dinilai,
direnungkan kembali, dikaji-ulang untuk memperoleh wawasan baru , pelajaran-
pelajaran berharga yang akan menjaga arah tindakan berikutnya.

Pendekatan awal :
 Mencari orang kunci sebagai titik permulaan dari 5 unsur yang ada di desa
yaitu
1) Perangkat desa.
2) Tokoh masyarakat.
3) Ibu-ibu PKK.
4)Warga lainnya.
5) Pemuda (Karang Taruna).
 Bertolak dari pengalaman nyata rakyat sendiri.
 Menentukan apa dan bagaimana kunci masuk yang sesuai dengan keadaan
dan permasalahannya.
 Menemukan cara-cara khusus, kreatif dan tepat sesuai dengan kemampuan
dan pengetahuan rakyat setempat dengan pertemuan warga, seperti
pertemuan-pertemuan RT, pengajian-pengajian atau yang lainnya.
 Kunjungan rumah ke rumah.
Proses fasilitasi :
 Melibatkan seluruh elemen yang ada di masyarakat.
 Warga diajak membicarakan desa secara umum, potensi dan
permasalahannya.
 Warga diajak identifikasi potensi dan peluang pengembangan yang kemudian
menjadi kesepakatan bersama.
 Menetapkan langkah dan rencana aksi guna mewujudkan cita-cita bersama
masyarakat desa.
Mendorong peran kaum perempuan
 Selalu memberi peluang lebih besar bagi keikutsertaan kaum perempuan
dalam semua kegiatan, dan menciptakan suasana agar semua orang memiliki
kepekaan akan persoalan ini.
 Sampaikan contoh-contoh nyata dari tempat lain dimana kaum perempuan
memainkan peran penting dan menentukan dalam proses-proses perjuangan
rakyat dan masyarakat mereka.

70
 Jangan terpancing berdebat segala macam ‘teori gender’ dengan rakyat
awam, lebih baik berangkat dari pengalaman mereka sendiri.
Pengorganisasian rakyat juga berarti membangun suatu organisasi, sebagai wadah
pelaksanaan berbagai proses, ibarat rumah sebagai wadah bagi proses hidup
keseharian. Tanpa fondasi yang kuat, semua pasti akan mudah runtuh.

Organisasi Desa-wisata biasanya terdiri dari :


1. Ketua
Dipilih orang yang dapat bekerja penuh untuk melayani kegiatan Desa-wisata.
Disamping koordinasi, memberikan informasi, promosi dan penjualan Desa-
wisata.
2. Sekretaris
Menyelesaikan pekerjaan kesekretariatan, menerima kedatangan tamu,
membuat daftar tamu yang menginap (Desa-wisata)/ Wisata-desa, dan
memberikan informasi kepada tamu.
3. Bendahara
Bertanggung jawab mengenai keuangan secara terbuka, membantu belanja
untuk keperluan makanan dan minuman serta kebutuhan lainnya yang
diperlukan dengan kedatangan tamu.
Ketua, Sekretaris dan Bendahara merupakan pengurus inti harian,
kalau diantaranya berhalangan hadir salah satu diantaranya
menggantikan.
4. Seksi makanan & minuman
Bertugas menyiapkan segala jenis makanan yang tersebut dalam menu
harian, menu tambahan diluar menu yang sudah ditentukan, snack, membuat
kenduri, makanan dalam box dan makanan kiriman lainnya.
5. Seksi kamar
Bertugas memeriksa dan membantu penataan kamar.
6. Seksi Rekreasi & Kesenian
Bertugas mempersiapkan segala kegiatan rekreasi ( seperti : jurit malam,
jogging, bersepeda, hiking, mancing, olah raga dan lain sebagainya ) dan
untuk pementasan kesenian. Mengatur lama pementasan serta yang
berhubungan dengan pemain yang terlibat dalam pementasan untuk
kepentingan tamu.
7. Seksi Kebersihan & Kesehatan

71
Bertugas memeriksa saluran air, WC, kamar mandi, mengatasi kalau terjadi
buntu, kerusakan, dll.
8. Seksi Keamanan & Transportasi
Bertugas menjaga keamanan milik tamu, barang-barang atau kendaraan.
Menyediakan kendaraan sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat atau
dibutuhkan tamu.
KADUS : Adalah fasilitator.
Pengurus RW/RT : Membantu kelancaran pekerjaan.
Ibu-ibu PKK : Menjadi tulang punggung Seksi Makanan & Minuman.
Karang Taruna : Menjadi Ketua atau tulang punggung Seksi Kamar,
Seksi Rekreasi & Kesenian dan Seksi Keamanan &
Transportasi.
Warga : Sebanyak mungkin ikut berpartisipasi.
Jangka waktu kepengurusan 3 tahun sekali dan Ketua bisa dipilih satu periode
kembali.

Struktur Organisasi :

Ketua/
Koordinator

Sekretaris Bendahara

Seksi Makanan Seksi Seksi Rekreasi Seksi Kebersihan Seksi Keamanan


& minuman kamar & kesenian & kesehatan & transportasi
kesehatan
( Bisa ditambah sesuai kebutuhan )
________

72
Peran Forum Komunikasi Desa-wisata

5.

1. Peran
a. Sebagai wadah komunikasi dan aspirasi masyarakat sebagai kekuatan sosial
(memperbaiki posisi tawar terhadap lembaga lain) dengan tujuan melindungi
keberadaan dan kemerdekaan kelembagaan Desa-wisata
b. Mediator komunikasi antara pemerintah dan masyarakat pengelola Desa-wisata,
tujuannya memperlancar distribusi informasi pembangunan (pariwisata) kepada
seluruh anggota forum
c. Membangun jaringan informasi antar anggota di Propinsi DIJ dan antar daerah,
berkaitan dengan pemasaran Desa-wisata
d. Sebagai wadah belajar bersama antar Desa-wisata (meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan ekonomi)
2. Kerjasama antar daerah dan Negara secara non formal
a. Tanpa melalui prosedur birokrasi
b. Hubungan langsung antar lembaga
c. Kerjasama paket wisata
d. Membangun jaringan informasi dan pemasaran
3. Regulasi
a. Diperlukan payung hukum untuk melindungi keberadaan kelembagaan (Desa-
wisata dan forum)
b. Melindungi Desa-wisata dari kekuatan modal (investor)
c. Menjamin fasilitasi pemerintah dalam membangun Desa-wisata (bisa dimasukkan
dalam APBD I, APBD II dan APBN)
d. Diperlukan regulasi dalam bentuk PERDES hingga UNDANG-UNDANG
________

WIRASWASTA dan PEMASARAN

Wiraswasta (bahasa sansekerta) dari kata:

73
Wira : berani, teladan, luhur atau utama
Swa : sendiri
Sta : berdiri
Swasta artinya di atas kaki sendiri atau berdiri di atas kemampuan sendiri Atau
Dalam keadaan apapun daruratnya mampu berdiri di atas kemampuan sendiri untuk
menolong dirinya dari kesulitan yang dihadapi mengatasi kemiskinan.
Sifat Wiraswasta
a) Berpikir positif.
b) Selalu bergairah dalam menghadapi pekerjaan.
c) Siap mental menghadapi persaingan.
d) Punya inisiatif.
e) Bersedia membayar kemajuan dengan jerih payah.
f) Mau menolong orang lain, agar orang lain bisa menolong dirinya sendiri.
g) Disiplin menggapai cita-cita tinggi.
h) Selalu menarik pelajaran dari kekeliruan, kesalahan dan pengalaman pahit,
bersedia prihatin.
i) Percaya pada diri sendiri.
j) Jujur, ulet dan bertanggung jawab.
k) Bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa.
l) Mematuhi kewajiban.
Lainnya
1) Punya banyak gagasan.
2) Punya banyak kreatifitas.
3) Tahu menghitung resiko.
4) Menjauhkan diri dari belenggu rendah diri, malas dan berjiwa budak.
Resiko
Untuk menguranginya:
a) Membuat perencaan atas usaha yang akan dilakukan.
Pelaksanaan artinya melaksanakan dari apa yang direncanakan. Check artinya
kontrol antara pelaksanaan dan perencanaan. Apakah ada penyimpangan
atau tidak.
b) Pemodalan/Biaya.
Dengan mengetahui permodalan/biaya akan selalu mempertimbangkan
penggunaan modal yang efisien dan selalu mengontrol biaya semininum
mungkin untuk mencapai semaksimal mungkin keuntungan.
c) Pemasaran.
74
- Mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen.
- Menjelmakan kebutuhan produk.
- Menciptakan dan mengembangkan produk tersebut dengan tujuan
memenuhi kebutuhan konsumen.

Pemasaran
Usaha untuk menarik pelanggan agar membeli suatu produk
Pemasaran jasa, agak berbeda dengan pemasaran barang. Dalam pemasaran
barang, transaksi akan mengakibatkan pemindahan hak milik, sedangkan dalam
pemasaran jasa tidak ada barang yang berpindah.
Produk jasa memuat berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan dalam berbagai
situasi dan kondisi.
Pemasaran jasa yang efektif menghendaki perencanaan yang baik mulai dari
menentukan konsep tentang :
1. Kwalitas : Tidak mengecewakan.
2. Kemasan : Paket yang menarik atau lain dari yang lain.
3. Harga : Terjangkau.
4. Cara menyampaikan : Mudah, dimengerti dan lengkap.
5. Waktu : Libur panjang, libur pendek atau tidak libur.
6. Pelayanan : Memuaskan.

Seni menjual
Adalah seni penjualan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan atau permintaan-
permintaan dari konsumen. Untuk itu perlu :
 Mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen.
 Menjelmakan kebutuhan dan keinginan menjadi produk.
 Menciptakan dan mengembangkan produk tersebut dengan tujuan memenuhi
kebutuhan konsumen.
Konsep pembuatan produk :
 Melakukan penelitian.
 Pengembangan.
 Perencanaan.
 Produksi.
 Promosi.
 Penjualan.

75
 Mendapatkan keuntungan dari penjualan.
Metode Penjualan :
 Penjualan perorangan ( personal selling).
 Iklan.
 Korespondensi, email, website.
 Pengiriman brosur, leaflet, dll
 Road Show
 Pameran
 Lelang

PENTING
Pantang menyerah / mampu bersaing dalam setiap keadaan
________

76

Anda mungkin juga menyukai