P DESA
WISAT
A
Margaretta Annisya H
08211640000030 M. Febtian Syah Putra
Achmad Farabi C 08211740000002
08211640000012
Interaksi Langsung
Sumber: hand out Mata Kuliah Concept Resort and Leisure, Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Resort and Leisure Gumelar S. Sastrayuda ( 2010)
Kriteria Pengembangan Desa Wisata
Desa Wisata seharusnya memiliki keunikan yang tidak dimiliki desa lain pada umumnya. Untuk itu, sebuah desa layaknya
memenuhi beberapa kriteria pengembangan Desa Wisata. Kriteria-kriteria umum yang harus dimiliki adalah:
Sumber: Pedoman Umum Pengembangan Desa Wisata Cirangkong Tahap Awal; hand out Mata Kuliah Concept Resort and Leisure, Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Resort and Leisure
Gumelar S. Sastrayuda ( 2010)
5
Faktor
.Pendukung
Pengembanga
n Desa
Sumber Daya
Manusia
1.
Alam
Transportasi
7.
6
Stakeholder
.Desa Wisata
Sektor pariwisata ditopang
oleh tiga pilar utama yaitu Elemen Stakeholder Pariwisata
regulator atau fasilitator,
Pemerintah Dinas Pariwisata
pendukung atau pemilik Kepala Desa
modal pariwisata, serta
Penyelenggara Usaha Swasta/Masyarakat lokal
masyarakat lokal. Pariwisata
Wisata
Sumber: Development Potentials of Kliwonan Village as a Batik Tourism Village in Sragen Regency, Journal of Regional and Rural Development Planning Februari 2018, 2 (1): 74-89
Potensi Kendala
Memiliki pemandangan alam Tidak memiliki pemandangan
perdesaan yang sangat menarik alam perdesaan yang sangat
memiliki beragam pilihan menarik / ada pemandangan
aktivitas wisata menarik dan alam perdesaan tapi kurang
berbeda dengan destinasi wisata menarik
lain Daya Tarik Wisata Tidak memiliki aktivitas wisata
atau ada aktivitas wisata namun
tidak menarik dan monoton
Kondisi jalan sangat baik dan Jalan sangat rusak dan sulit
lebar dilewati atau kondisi jalan kurang
Tersedia banyak angkutan umum baik, berlubang, namun masih
dan sering melintas mudah dilewati
Tidak ada (atau terbatas dan
jarang melintas) angkutan umum
Aksesibilitas
Strategi S-O
Desa Wisata
1. Strategi pengembangan desa wisata dan mempertahankan
daya tarik wisata
• Merancang rute yang dimaksud adalah peta jalan pada
jalur tracking bagi wisatawan.
• Mengembangkan paket wisata yang dapat dikembangkan
seperti outbond, membajak sawah, menanam padi, dan
tracking.
• Melestarikan beranekaragam daya tarik dan ciri khas
yang dimiliki oleh kawasan sehingga menarik wisatawan.
2. Strategi Promosi
Strategi S-T
1. Strategi Penyuluhan kepada masyarakat lokal sekitar
kawasan Desa Belimbing
2. Strategi meningkatkan dan mempertahankan keamanan di
lingkungan Desa Belimbing
Strategi Pengembangan
Contoh Studi Kasus: Strategi Pengembangan Desa Wisata Di
Desa Belimbing Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan
Strategi W-O
Desa Wisata
1. Strategi Peningkatn Sarana dan Prasarana Pendukung
Pengembangan
• perbaikan jalan
• pembuatan jalur tracking, toilet, information center, pos
keamanan, tempat parkir, pasar agrowisata/ pasar
tradisional, loket, rest area, dan lain sebagainya yang
dapat menunjang kepariwisataan.
2. Mempertahankan Kemitraan yang Baik
Strategi W-T
1. Strategi Penataan Lingkungan dan Pengelolaan Kawasan
• Penataan fasilitas parkir yang kurang memadai,
• Membangun pasar agrowisata yang dapat menjual
produk hasil pertanian pada saat musim panen.
• Pembangunan kios yang menjual hasil kerajinan sebagai
souvenir bagi wisatawan.
• Pembangunan manajemen pengelolaan
1. Strategi Pelatihan Berbahasa dan Pemandu Wisata Kepada
Masyarakat lokal
9
Konsep yang Dapat
.Pengembangan
Diterapkan Dalam
Desa Wisata
“
EKOWISATA
EKOWISAT
A
“Ekowisata”, yaitu sejenis
pariwisata yang berwawasan
lingkungan. Maksudnya, melalui
aktiitas yang berkaitan dengan
alam, wisatawan diajak melihat alam
dari dekat, menikmati keaslian alam
dan lingkungannya sehingga
membuatnya tergugah untuk
mencintai alam. Semuanya ini
sering disebut dengan
istilah Back-To-Nature.
Konsep
Agrowisata
Pengembangan agrowisata merupakan kombinasi antara pertanian dan dunia wisata untuk liburan
di desa
Atraksi dari agowisata adalah pengalaman bertani dan menikmati produk kebun bersama dengan
jasa yang disediakan
Tujuan pengembangan agrowisata adalah untuk menghasilkan pendapatan tambahan bagi petani
4 arahan aktivitas pada kegiatan minawisata, yaitu wisata mina; wisata konservasi dan pendidikan
lingkungan; wisata bahari; dan wisata kuliner
Tujuan pengembangan agrowisata adalah menciptakan industri kelautan & perikanan yang ramah
lingkungan, meningkatkan pendapatan, menciptakan kesempatan kerja dan menggerakan
perekonomian masyarakat sekitar
Stakeholder Kunci didalam minapolitan adalah nelayan, pemerintah daerah, dunia usaha,
perguruan tinggi maupun masyarakat
Contoh penerapan konsep minawisata berada pada Desa Minayu Magelang, Desa Gempolsewu
Kendal, Minawisata Kepulauan Sula, Minawisata Pakem Sleman, dsb
Konsep Eduwisata
Wisata edukasi adalah suatu program yang menggabungkan unsur kegiatan wisata dengan muatan
pendidikan didalamnya
Wisata edukasi didesain khusus untuk memenuhi kapasitas ilmu pengetahuan para pelajar untuk
mengisi wawasan kebangsaan melalui kegiatan perjalanan, mengenal wilayah dan potensi sumber
daya lokal yang ada
Contoh penerapan konsep eduwisata berada pada Eduwisata Trawas Mojokerto, Eduwisata
Kampung Tulip Bandung, Kampung Edukasi Watu Lumbung Jogja, dsb
1
Tipologi
0.
Wisatawan
ipologi Melalui Pendekatan Interaksi
Dengan pendekatan interaksi, Cohen (1972) mengklasifikasikan wisatawan
atas dasar tingkat familiarisasi dari daerah yang akan dikunjungi, serta tingkat
pengorganisasian dari perjalanan wisatanya.
ipologi Melalui Pendekatan Interaksi
• Drifter : Wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama sekali belum diketahuinya,
dan bepergian dalam jumlah kecil.
• Explorer : Wisatawan yang mengatur perjalanannya sendiri. Wisatawan ini memanfaatkan
fasilitas dengan standar lokal dan tingkat interaksinya dengan masyarakat juga tinggi
2015
Struktur Kepengurusan
Dinas Pariwisata Jawa Timur dan
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Malang
PENASEHAT
1. Kepala Desa Pujon Kidul
2. Ketua BPD Pujon Kidul
Paket ini memberikan fasilitas bagi wisatawan yang ingin merasakan bermalam di rumah-rumah
Paket Homestay warga telah disediakan sebagi lokasi homestay.
Paket ini merupakan ciri khas desa wisata, karena wisatawan yang berkunjung difasilitasi selama
Paket Live In beberapa hari oleh pihak pengelola untuk hidup dan membaur langsung dengan masyarakat.
Mengenal adat istiadat, belajar bercocok tanam, belajar tari kuda lumping, dll.
Paket Study Tour Paket ini bertujuan untuk memberikan edukasi bagi para wisatawan berupa sejarah desa Pujon
Kidul dan apa saja yang menjadi produk wisata dari desa wisata Pujon Kidul.
Paket ini diperuntukan untuk kelompok. Pihak pengelola memfasilitasi wisatawan untuk bermain
Paket Outbond di lokasi outdoor melaui permainan-permainan yang mendidik, mengasah kekompakan dan
melatih keberanian.
Kendala Pengembangan
Desa Wisata Pujon Kidul
Jalan masih banyak yang berlubang dan sulit dilewati karena
hanya cukup dilewati satu mobil
Selain adanya kegiatan live in, wisatawan yang berkunjung di Desa Wisata
Interaksi Setengah Pujon Kidul adalah wisatawan one day trip atau hanya singgah yang
Langsung bertujuan untuk menikmati wisata disana lalu kembali pulang ke tempat
tinggalnya
Interaksi Tidak Interaksi tidak langsung disini terlihat dari kehidupan masyarakat desa yang
Langsung masih mengedepankan gaya hidup tradisional serta masih mengutamakan
sektor pertanian dan peternakan sebagai mata pencaharian utama.