Anda di halaman 1dari 8

3.2.

Masyarakat Sadar Wisata/Sapta Pesona


1.3. syarakat Sadar Wisat

Tujuan

a.Menyadari dan memahami peran dan


tanggung jawab sebagai tuan rumah
(host) yang baik bagi tamu atau
wisatawan yang berkunjung untuk
mewujudkan lingkungan dan suasana
yang kondusif .

b.Menyadari dan memahami hak dan


kebutuhannya untuk menjadi pelaku
wisata atau wisatawan untuk melakukan
perjalanan ke suatu daerah tujuan
wisata, sebagai wujud kebutuhan dasar
untuk berekreasi maupun khususnya
dalam mengenal dan mencintai tanah air.
Latar Belakang
Sejalan dengan mengemukanya agenda pembangunan pariwisata
berkelanjutan (sustainable tourism development) sebagai respon atas
kepedulian yang semakin tinggi akan lingkungan, serta nilai manfaat
pariwisata bagi masyarakat, maka dalam konteks pengembangan
kepariwisataan muncul konsep wisata alternatif (alternative tourism) sebagai
bentuk penyeimbang atas dominannya perkembangan wisata massal (mass
tourism) dalam ranah pengembangan produk kepariwisataan.

Salah satu bentuk wisata alternatif yang menyentuh langsung kepada


masyarakat dan secara signifikan dapat mengurangi kecenderungan
fenomena urbanisasi masyarakat dari desa ke kota adalah pengembangan
wisata pedesaan (village tourism) yang berbasis pada pemanfaatan potensi
desa dengan segala entitas masyarakat, alam, dan budaya yang ada di
dalamnya sebagai kekuatan daya tarik wisata.

Lebih dari satu dekade terakhir, pengembangan wisata pedesaan dan desa
wisata berjalan begitu pesat dan menyebar di hampir seluruh wilayah provinsi
di Indonesia, terlebih dengan adanya dorongan program PNPM Mandiri
Pariwisata, banyak desa wisata baru bermunculan di berbagai daerah yang
mencoba untuk menangkap peluang perkembangan kepariwisataan serta
minat pasar untuk mencari destinasi wisata alternatif diluar destinasi- destinasi
populer yang sudah banyak dikenal dalam konteks wisata massal (mass
tourism) dan wisata konvensional.
1. Desa dan Wisata Pedesaan
Desa adalah suatu wilayah geografis memiliki sumberdaya geografi yang Bentuk-bentuk kegiatan pariwisata di pedesaan (wisata alternatif) perlu
terdiri dari iklim, bentang alam baik pegunungan ataupun pantai (unsur alam) menjadi perhatian penting dalam pengembangan daya tarik wisata di
dan sumberdaya sejarah dan budaya (unsur kebudayaan). Sumber-sumber Indonesia, khususnya terkait dengan keragaman budaya dan keunikan alam.
geografi di pedesaan merupakan unsur pembentuk daya tarik wisata sehingga Sejalan dengan pemikiran tersebut, maka pengembangan wisata pedesaan
diminati oleh orang untuk menikmati keindahan dan keunikannya. Kedatangan (village tourism) atau desa wisata (tourism village) sebagai aset pariwisata
orang dari luar desa untuk menikmati keindahan dan keunikan desa dikenal menjadi alternatif yang dipandang sangat strategis untuk menjawab sejumlah
dengan kegiatan wisata atau yang lebih luas disebut kegiatan pariwisata. agenda dalam pembangunan kepariwisataan. (kriteria pengembangan desa
Desa dengan sumberdaya berkembang atau dikembangkan menjadi tujuan wisata, stupa 2014). sebagai aset pariwisata menjadi alternatif yang
perjalanan wisata disebut dengan Desa Wisata yang kegiatanya disebut dipandang sangat strategis untuk menjawab sejumlah agenda dalam
wisata pedesaan. pembangunan kepariwisataan.

Wisata Pedesaan atau village tourism telah dikenal secara luas sebagai salah Salah satu bentuk wisata alternatif yang menyentuh langsung kepada
satu bentuk produk wisata yang dikembangkan di kawasan atau area masyarakat dan secara signifikan dapat mengurangi kecenderungan
pedesaan (country side) di berbagai tempat di dunia, sebagai bentuk kegiatan fenomena urbanisasi masyarakat dari desa ke kota adalah pengembangan
wisata yang membawa wisatawan pada pengalaman untuk melihat dan wisata pedesaan (village tourism) yang berbasis pada pemanfaatan potensi
mengapresiasi keunikan kehidupan dan tradisi masyarakat di pedesaan desa dengan segala entitas masyarakat, alam, dan budaya yang ada di
dengan segala potensinya. dalamnya sebagai kekuatan daya tarik wisata.

Desa wisata dalam konteks wisata pedesaan dapat disebut sebagai aset Oleh karenanya sebuah desa yang berkembang atau dikembangkan menjadi
kepariwisataan yang berbasis pada potensi pedesaan dengan segala desa wisata tentu harus mampu menyiapkan diri menjadi tempat tujuan
keunikan dan daya tariknya yang dapat diberdayakan dan dikembangkan wisata, terutama masyarakat desa dan unsur-unsur penunjangnya.
sebagai produk wisata untuk menarik kunjungan wisatawan ke lokasi desa
tersebut.
2. Desa Wisata dan Peran Masyarakat

Desa wisata adalah suatu wilayah dengan luasan tertentu dan memiliki potensi keunikan daya tarik wisata yang khas dengan komunitas masyarakatnya yang
mampu menciptakan perpaduan berbagai daya tarik wisata dan fasilitas pendukungnya untuk menarik kunjungan wisatawan, termasuk didalamnya Kampung Wisata
karena keberadaannya di daerah kota, seperti: Kampung Dipowinatan (Yogyakarta), Kampung Sindang Barang (Bogor), Kampung Jambangan (Surabaya), dan
Kampung Setu Babakan (Jakarta).

Selain menikmati, menginap, dan melakukan aktifitas seperti yang dilakukan oleh masyarakat setempat, terdapat pula desa wisata yang bersifat hanya sebagai objek
dimana wisatawan berkunjung hanya untuk melihat/ menikmati daya tarik wisata dominan setempat tanpa melakukan aktifitas/ produk lokal yang dapat
memperpanjang lama kunjungan di desa tersebut, seperti: Desa Kasongan (Bantul, Yogyakarta), Desa Tomok (Samosir, Sumatera Utara), Desa Kanekes (Banten),
dan Desa Pallawa (Bone, Sulawesi Selatan).

Desa yang berkembang atau dikembangkan menjadi desa wisata tentu merupakan suatu proses adaptasi secara sosial budaya yang berjalan tidak sebentar, namun
memerlukan pengkondisian terutama bagi perilaku masyarakat yang mungkin berasal dari lingkungan sosial budaya agraris tradisional atau pesisir maritim
tradisional, kemudian diperkenalkan dengan sebuah bentuk aktivitas baru yaitu sektor jasa yang sangat lekat dengan unsur pelayanan.

Keberhasilan pariwisata di pedesaan sangat ditentukan oleh bagaimana desa wisata sebagai lokasi geografis aktivitas wisata dapat memberikan pengalaman wisata
yang baik bagi pengunjung (wisatawan). Pengalaman wisata pengunjung (wisatawan) tercipta dari bagaimana desa wisata mampu mengemas sumberdaya
pedesaan yang ada (unsur daya tarik fisik, program acara / even desa, paket wisata desa dan masyarakat desa) menjadi produk wisata unggulan khas bagi desa
wisata tersebut.

Untuk mengembangkan produk wisata pedesaan tentu peran pelaku (manusia) sebagai sumberdaya manusia menjadi penting, terutama dalam menciptakan sistem
dan memberikan pelayanan kepada para tamu sehingga mereka (para tamu) memperoleh pengalaman wisata yang baik.

Memberikan layanan yang baik bagi para tamu (wisatawan) di desa wisata merupakan proses pengembangan perilaku masyarakat desa agar lingkungan pedesaan
3. Membangun Karakter Masyarakat
aspek pertama yang akan mengalami perubahan adalah material system,
seperti pakaian, peralatan, dan benda-benda material lainnya. Perubahan
selanjutnya terjadi pada social system atau sistem hubungan dalam
pertemanan, keluarga, pertetanggaan, pekerjaan, dan sebagainya. Setelah
itu, barulah akan terjadi perubahan pada cultural system.

Fungsi utama dari budaya sebetulnya adalah sebagai alat untuk beradaptasi
dengan lingkungan alam dan untuk membuat masyarakat yang bersangkutan
menjadi tertata. Budaya yang awalnya hanya untuk memenuhi kebutuhan fisik
dan psikis masyarakat, kemudian menjadi tontonan atau atraksi wisata. Hal ini
akan menimbulkan penafsiran dan penilaian terhadap penggunaan budaya
“yang sudah tidak sesuai dengan porsinya.”
Perubahan sosial budaya yang mencakup perubahan nilai dan struktur
masyarakat sebetulnya tidak terjadi dengan seketika, dan tidak semua Penerimaan masyarakat setempat sangat penting bagi keberhasilan
segmen masyarakat terkena pengaruh secara bersamaan. Waktu, jumlah pariwisata. Jika masyarakat tidak mendukung pariwisata atau jika hubungan
orang yang terlibat, dan intensitas interaksi sosial akan menentukan dengan Pengelola Destinasi Pariwisata tidak baik, mereka mungkin akan
perubahan budaya. Semakin lama interaksi sosial antara dua budaya yang bersikap tidak ramah terhadap wisatawan. Sehingga dengan menyadari akan
berbeda, akan semakin besar pula kecenderungan terjadinya perubahan pentingnya peran masyarakat dalam mengembangkan pariwisata pedesaan,
budaya. Semakin banyak orang yang terlibat dalam interaksi tersebut, maka serta didasari oleh kebutuhan akan layanan yang dapat memberikan
potensi perubahan nilai-nilai dalam masyarakat akan semakin tinggi. Dan pengalaman wisata yang baik, maka pembentukan sikap perilaku masyarakat
orang-orang yang paling intensif berhubungan adalah orang-orang yang desa menghadapi para tamu menjadi unsur yang sangat penting dipersiapkan.
pertamakali akan mengalami perubahan nilai. Para ahli antropologi dan
Pendekatan yang selama ini digunakan oleh Kementrian Pariwisata dalam
sosiologi meyakini bahwa kebudayaan bersifat dinamis, sehingga pasti akan
membangun karakter masyarakat desa menjadi lebih menerima dan mau
mengalami perubahan-perubahan. Saat terjadi perubahan, tidak semua wujud
melayani terhadap para wisatawan yang datang ke desa tersebut dinamakan
kebudayaan tersebut berubah secara serentak.
program sadar wisata, yang di dalamnya menyatu dengan tujuh indikator yang
Aktivitas pariwisata adalah fenomena hubungan antara tuan rumah dengan dapat menjadikan suatu destinasi pariwisata menjadi mempesona. Tujuh
4. Masyarakat Sadar Wisata
Merupakan suatu kondisi yang menggambarkan partisipasi dan dukungan Suatu kondisi lingkungan dan pelayanan di destinasi
segenap komponen masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang TERTIB pariwisata atau daerah tujuan wisata yang
kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di suatu destinasi mencerminkan sikap disiplin yang tinggi serta kualitas
atau wilayah. Masyarakat desa yang bertransformasi menjadi masyarakat fisik dan layanan yang konsisten dan teratur serta efisien sehingga
yang paham akan makna pentingnya pengembangan pariwisata di daerahnya memberikan rasa nyaman dan kepastian bagi wisatawan dalam melakukan
merupakan proses pengembangan budaya yang sangat didasari oleh perjalanan atau kunjungan ke daerah tersebut.
kepentingan kolektif secara bersama-sama untuk memajukan desanya dan
Bentuk aksi yang perlu diwujudkan, antara lain:
bukan menjadi kepentingan individu saja.
a. Mewujudkan budaya antri.
Sebuah masyarakat desa yang berhasil melaksanakan sadar wisata b. Memelihara lingkungan dengan mentaati peraturan yang berlaku.
c. Disiplin waktu/tepat waktu.
sebagai karakter perilaku masyarakat desa dapat dilihat dari bagaimana d. Serba teratur, rapi dan lancar.
indikator sadar wisata berupa 7 pesona (Sapta Pesona)
diimplementasikan secara utuh di desa tersebut. Berikut penjabaran nilai Suatu kondisi lingkungan serta kualitas produk dan
nilai Sapta Pesona dapat diimplementasikan di suatu desa:
BERSIH pelayanan di destinasi pariwisata atau daerah tujuan

Suatu kondisi lingkungan di destinasi pariwisata atau wisata yang mencerminkan keadaan yang sehat/

AMAN daerah tujuan wisata yang memberikan rasa tenang, bebas higienis sehingga memberikan rasa nyaman dan senang bagi wisatawan

dari rasa takut dan kecemasan bagi wisatawan dalam dalam melakukan perjalanan atau kunjungan ke daerah tersebut.

melakukan perjalanan atau kunjungan ke daerah tersebut. Bentuk aksi yang perlu diwujudkan, antara lain:

Bentuk aksi yang perlu diwujudkan, antara lain: a. Tidak membuang sampah/limbah sembarangan.
b. Menjaga kebersihan lingkungan objek dan daya tarik wisata serta
a. Sikap tidak mengganggu kenyamanan wisatawan dalam kunjungannya. sarana prasarana pendukungnya.
b. Menolong dan melindungi wisatawan. c. Menjaga lingkungan yang bebas dari polusi udara (akibat asap
c. Menunjukkan rasa bersahabat terhadap wisatawan. kendaraan, rokok atau bau lainnya).
d. Memelihara keamanan lingkungan. d. Menyiapkan sajian makanan dan minuman yang higienis.
e. Membantu memberi informasi kepada wisatawan. e. Menyiapkan perlengkapan penyajian makanan dan minuman yang
f. Menjaga lingkungan yang bebas dari bahaya penyakit menular. bersih.
g. Meminimalkan resiko kecelakaan dalam penggunaan fasilitas publik. f. Pakaian dan penampilan petugas bersih dan rapi.
Suatu kondisi lingkungan di destinasi pariwisata atau perasaan diterima dan “betah” (seperti di rumah sendiri) bagi wisatawan
SEJUK daerah tujuan wisata yang mencerminkan keadaan yang dalam melakukan perjalanan atau kunjungan ke daerah tersebut.
sejuk dan teduh yang akan memberikan perasaan
Bentuk aksi yang perlu diwujudkan, antara lain:
nyaman dan “betah” bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan atau
a. Bersikap sebagai tuan rumah yang baik dan rela serta selalu siap
kunjungan ke daerah tersebut. membantu wisatawan.
b. Memberi informasi tentang adat istiadat secara sopan.
Bentuk aksi yang perlu diwujudkan, antara lain: c. Menunjukkan sikap menghargai dan toleransi terhadap wisatawan.
d. Menampilkan senyum yang tulus.
a. Melaksanakan penghijauan dengan menanam pohon.
b. Memelihara penghijauan di objek dan daya tarik wisata serta jalur
wisata. Suatu bentuk pengalaman yang berkesan di
c. Menjaga kondisi sejuk dalam area publik/ fasilitas umum, hotel,
penginapan, restoran dan sarana prasarana dan komponen/fasilitas KENANGAN destinasi pariwisata atau daerah tujuan wisata
kepariwisataan lainnya. yang akan memberikan rasa senang dan
kenangan indah yang membekas bagi wisatawan dalam melakukan
Suatu kondisi lingkungan di destinasi pariwisata atau perjalanan atau kunjungan ke daerah tersebut.
INDAH daerah tujuan wisata yang mencerminkan keadaan yang
Bentuk aksi yang perlu diwujudkan, antara lain:
indah dan menarik yang akan memberikan rasa kagum
a. Menggali dan mengangkat keunikan budaya lokal.
dan kesan yang mendalam bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan atau b. Menyajikan makanan dan minuman khas lokal yang bersih, sehat dan
kunjungan ke daerah tersebut, sehingga mewujudkan potensi kunjungan menarik.
c. Menyediakan cinderamata yang menarik, unik/ khas serta mudah
ulang serta mendorong promosi ke pasar wisatawan yang lebih luas. dibawa.

Bentuk aksi yang perlu diwujudkan, antara lain:

SAPTA
a. Menjaga objek dan daya tarik wisata dalam tatanan yang estetik, alami
dan harmoni.
b. Menjaga lingkungan dan tempat tinggal secara teratur dan serasi serta
menjaga karakter kelokalan.
c. Menjaga keindahan vegetasi, tanaman hias dan peneduh sebagai
elemen estetika lingkungan yang bersifat alami.

RAMAH
Suatu kondisi lingkungan yang bersumber dari sikap
masyarakat di destinasi pariwisata atau daerah tujuan
wisata yang mencerminkan suasana yang akrab, terbuka
PESONA
pariwisata tersebut dapat diwujudkan secara bertahap melalui
proses edukasi dengan sosialisasi, pendampingan, urun
sembug dan sebagainya. Salah satu bentuk implementasi
dapat dilakukan dengan cara membentuk kelompok kerja
sadar wisata yang biasa disebut Pokdarwis.

Pokdarwis, adalah kelembagaan di tingkat masyarakat yang


anggotanya terdiri dari para pelaku kepariwisataan yang
memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta berperan
sebagai penggerak dalam mendukung terciptanya iklim
kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan
serta terwujudnya Sapta Pesona dalam meningkatkan
pembangunan daerah melalui kepariwisataan dan
manfaatkannya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.

Termasuk dalam kategori Pokdarwis diatas adalah organisasi


masyarakat yang disebut Kompepar (Kelompok Penggerak
Pariwisata).

Pokdarwis ini merupakan kelompok swadaya dan swakarsa


masyarakat yang dalam aktivitas sosialnya berupaya untuk:

a. Meningkatkan pemahaman kepariwisataan.


b. Meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan kepariwisataan.
c. Meningkatkan nilai manfaat kepariwisataan bagi
masyarakat/anggota Pokdarwis.
d. Mensukseskan pembangunan kepariwisataan

Anda mungkin juga menyukai