Anda di halaman 1dari 17

COMMUNITY BASED TOURISM (CBT)

PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT

KAWASAN WISATA PULAU BOKORI

Marwan A.Bey
Pemerhati Pariwisata
SERI 3
Evaluasi

SERI 2 Action
/ Aktualisasi

SERI 1
Preliminary
Research
(riset
pendahuluan)
SERI 1
Preliminary
Research Konsep CBT
(riset
pendahuluan)

PARIWISATA yang menyadari kelangsungan BUDAYA, SOSIAL dan


LINGKUNGAN.

Bentuk pariwisata DIKELOLA dan DIMILIKI oleh masyarakat guna


membantu wisatawan meningkatkan kesadaran mereka dan belajar
tentang tata cara hidup masyarakat lokal (KEARIFAN LOKAL)

MODEL pengembangan pariwisata yang berasumsi bahwa pariwisata


dimulai dari kesadaran nilai-nilai yang dibutuhkan masyarakat
sebagai upaya untuk membangun pariwisata yang lebih bermanfaat
bagi kebutuhan dan peluang masyarakat lokal.
SERI 1
Preliminary
Research Konsep CBT
(riset
pendahuluan)
PARIWISATA yang memperhitungkan aspek
keberlanjutan lingkungan, sosial dan budaya.

CBT konsep ini, merupakan alat bagi


pembangunan komunitas dan konservasi
lingkungan.
Dengan kata lain CBT merupakan alat untuk
mewujudkan pembangunan pariwisata yang
berkelanjutan.

CBT KONSEP INI MEMBANTU mengidentifikasi


partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
pariwisata di Desa Wisata
BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT
DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA DI DESA WISATA
Preliminary research
RISET PENDAHULUAN

DATA PENDUKUNG
Data Profil Desa:

1.Pemetaan Wilayah Desa


2.Demografi dan Jumlah Penduduk (JP, JKK, JKK Miskin, J Warga Miskin)
3.Mata Pencaharian
4.Potensi Pariwisata/Daya Tarik Wisata/Seni Budaya/Lainnya
5.Jumlah Usaha Terkait dengan Pariwisata yang Dikembangkan Masy
(Hotel/penginapan/homestay, Transportasi/Angkutan, Rumah
makan/Warung Makan, Kios/Kios Cinderamata, Industri Kecil Kerajinan,
Lainnya.
6.Sarana dan Prasarana Pendukung Kepariwisataan di Desa/Kelurahan
7.Program Pengembangan Pariwisata
SERI 1
Preliminary
Research Konsep Desa Wisata
PERENCANAA
N

DESA WISATA : sebagai suatu WILAYAH PEDESAAN, memiliki


POTENSI KEUNIKAN, DAYA TARIK WISATA YANG KHAS
(karakter Fisik Lingkungan Alam Pedesaan & Kehidupan Sosial Budaya
Masyarakat), DIKELOLA & DIKEMAS MENARIK & ALAMI,
dilakukan pengembangan FASILITAS PENDUKUNG WISATANYA.
DESA WISATA SEBAGAI BENTUK INTERAKSI
MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA

Penentuan strategi dalam pengembangan desa wisata sangatlah


penting dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan model
pengembangan desa wisata sebagai rekomendasi tindak lanjut
dari perencanaan wilayah pengembangan desa wisata.
MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA

1. Dari sisi pengembangan kelembagaan desa wisata

Perlunya perencanaan awal yang tepat dalam menentukan usulan program atau
kegiatan khususnya pada kelompok sadar wisata agar mampu meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan masyarakat melalui pelaksanaan program
pelatihan pengembangan desa wisata,

Contoh:
1.Pelatihan bagi kelompok sadar wisata
2.Pelatihan tata boga dan tata homestay
3.Pembuatan cinderamata
4.Pelatihan guide/pemandu wisata termasuk didalamnya keterampilan
menjadi instruktur outbound.
MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA

2. Dari sisi pengembangan objek dan daya tarik wisata

Perlunya perencanaan awal dari masyarakat untuk menjadi tuan rumah


yang baik bagi wisatawan dan mampu mendatangkan wisatawan
dari berbagai potensi yang dimiliki oleh masyarakat, serta perlunya
sosialisasi dari instansi terkait dalam rangka menggalakkan sapta
pesona dan paket desa wisata terpadu.
MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA

3. Dari sisi pengembangan sarana prasarana wisata,


Perencanaan awal dari pemerintah perlu diarahkan ke
pengembangan sarana prasarana wisata yang baru.

Contoh :
1.Alat-alat outbound
2.Pembangunan gapura
3.Gedung khusus pengelola desa wisata
4.Cinderamata khas setempat dan
5.Rumah makan bernuansa alami pedesaan

Oleh karena itu dalam pelaksanaannya perlu menjalin kemitraan


dengan pemerintah dan pengusaha/pihak swasta.
KELEMBAGAAN KELOMPOK SADAR WISATA – DESA
WISATA
KELEMBAGAAN KELOMPOK PENGELOLA DESA WISATA

Anda mungkin juga menyukai