Anda di halaman 1dari 22

PENGUATAN NILAI

PEMBANGUNAN DESA WISATA


ASOSIASI DESA WISATA INDONESIA
Perum YKP Medokan Ayu Blok MA 1E/3 Kota Surabaya
Telp. 081252912083 Website : www.asidewi.id
E-Mail : asidewi.info@gmail.com
Nama : ANDI YUWONO DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Tempat tgl lahir Tempat : BLITAR, 21 JULI 1981
Tinggal Telp : PERUMAHAN YKP MEDOKAN AYU BLOK 1E NO 3 RUNGKUT SURABAYA
: 0812 5291 2083

E- mail : andiasidewi@gmail.com , andi_djaladriers@yahoo.com


Riwayat Pendidikan : * Sarjana Fakultas Ilmu Administrasi UNISBA Blitar
* Magister Ilmu Adminstrasi Publik UNITOMO Surabaya
Aktifitas : * Kaprodi D4 Destinasi Pariwisata POLTEKOM MALANG
* Direktur Khatulistiwa Agro dan edukasi
* Ketua Umum ASIDEWI (Asosiasi Desa Wisata Indonesia)
* Trainer Sadar wisata
* Assesor LSP PARNAS
* Tenaga Ahli Perencanaan Praktis Pengembangan Desa Wisata Bappeda Jatim
* Narasumber Deputi Bidang Kelembagaan Kepariwisataan KEMENPAR RI
* Pengajar Pelatihan Kepariwisataan Badan Diklat Propinsi Jawa Timur
PARIWISATA

“... suatu (kegiatan) perjalanan seseorang dari tempat asalnya ke suatu tempat/ lingkungan yang
berbeda dengan kondisi lingkungan asalnya untuk suatu tujuan tertentu seperti rekreasi, bisnis,
silaturahmi/ kunjungan keluarga atau tujuan lainnya, yang memerlukan waktu lebih dari 24 jam,
serta memanfaatkan unsur-unsur pendukung/ fasilitas penunjang kepariwisataan (misalnya:
transportasi, akomodasi, rumah makan, hiburan, dstnya) ... “
KONSEP PARIWISATA ALTERNATIF

Pariwisata Pariwisata Ekowisata


Berkelanjutan Bertanggung
Perjalanan
Jawab bertanggung Pariwisata Pro
Pariwisata yang jawab ke
memenuhi tempat- tempat
Rakyat Kecil
kebutuhan generasi Pariwisata yang alami yang
sekarang tanpa mempertimbangka melestarikan Pariwisata yang
mengorbankan n dan mengurangi lingkungan hidup menghasilkan
kemampuan dampak negatif dan menjaga keuntungan bagi
generasi mendatang kegiatannya bagi kesejahteraan penduduk yang
untuk memenuhi lingkungan alam masyarakat hidup kekurangan
kebutuhan mereka dan budaya di setempat (The
(Weaver, 2001) sekitarnya International
Ecotourism
DESA WISATA

Suatu bentuk integrasi atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung yang disajikan
dalam suatu struktur kehidupan masyarakat desa yang menyatu dengan tata cara
dan tradisi masyarakat lokal yang berlaku (Nuryanti, 1993)
Konsep pengembangannya
menggunakan pendekatan

Bottom Up
dengan mengandalkan potensi “Local Geneous”
dan “Kearifan Lokal ( local wisdom )” tanpa
mengubah atau menggeser nilai dan norma
yang telah berlaku dalam pranata kehidupan
masyarakat.
Masyarakat sebagai pelaku
Masyarakat menjadi pelaku penting yang harus terlibat
secara aktif dalam proses perencanaan dan
pengembangan kepariwisataan, bersama-sama dengan
pemangku kepentingan terkait lainnya baik dari
pemerintah maupun swasta. Dalam fungsinya sebagai
subjek atau pelaku masyarakat memiliki peran dan
tanggung jawab untuk bersama-sama mendorong
keberhasilan pengembangan kepariwisataan di
wilayahnya.

Masyarakat sebagai
penerima manfaat
Masyarakat diharapkan dapat memperoleh nilai
manfaat ekonomi yang berarti dari pengembangan
kegiatan kepariwisataan untuk meningkatkan
kualitas hidup dan kesejahteraan sosial
masyarakat yang bersangkutan.
LINGKUNGAN KONDUSIF

Dalam kerangka pengembangan kepariwisataan tersebut,


salah satu aspek mendasar bagi keberhasilan adalah dapat
diciptakannya lingkungan dan suasana kondusif yang
mendorong tumbuh dan berkembangnya pariwisata di suatu
tempat.
Sapta Pesona adalah 7 (tujuh) unsur pesona yang harus diwujudkan
bagi terciptanya lingkungan yang kondusif dan ideal bagi
berkembangnya kegiatan kepariwisataan di suatu tempat yang
mendorong tumbuhnya minat wisatawan untuk berkunjung.
SAPTA PESONA
1. AMAN

5. INDAH

2. TERTIB

6. RAMAH
3. BERSIH

7. KENANGAN

4. SEJUK
SADAR KEBIJAKAN SADAR PRODUK SADAR PEMASARAN

Selain sadar wisata, seharusnya


kita juga sadar yang lainnya
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar
rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak.
Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sadar
wisata, serta individu. Kebijakan berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika
hukum dapat memaksakan atau melarang suatu perilaku (misalnya suatu hukum
yang mengharuskan pembayaran pajak penghasilan), kebijakan hanya menjadi
pedoman tindakan yang paling mungkin memperoleh hasil yang diinginkan.
SEKTOR PRIORITAS
PEMBANGUNAN 2017
MISI
Visi Kepariwisataan
1. Mewujudkan
Kabupaten
Pembangunan
Banyuwangi adalah
Pariwisata yang
sebagai DAERAH
maju dinamis
TUJUAN WISATA
dengan pola ramah
YANG MAJU
lingkungan
DINAMIS,
berintikan
BERBUDAYA DAN
rakyat/masyarakat
BERWAWASAN
2. Meningkatkan mutu
LINGKUNGAN
produk dan
pelayanan usaha
jasa pariwisata
sebagai penggerak
perekonomian rakyat
menuju
kesejahteraan
masyarakat
3. Melestarikan dan
“THE DIAMOND TRIANGLE” mengembangkan
seni budaya, adat
tradisi sebagi obyek
dan daya tarik wisata
Kebijakan dapat merujuk pada proses pembuatan keputusan-
keputusan penting organisasi, termasuk identifikasi berbagai
alternatif seperti prioritas program atau pengeluaran, dan
pemilihannya berdasarkan dampaknya. Kebijakan juga dapat
diartikan sebagai mekanisme politis, manajemen, finansial, atau
administratif untuk mencapai suatu tujuan.

IDENTIFIKASI KEUANGAN KEPUTUSAN DAMPAK


Pariwisata berada di dalam lingkungan fisik, teknologi, sosial, budaya,
ekonomi dan politik. Sistem ini melibatkan dua tipe area yaitu area
yang menghasilkan dan area yang menerima. Bagian dari area yang
menghasilkan terdiri dari pelayanan tiket, tur operator, dan agen
perjalanan, ditambah dengan pemasaran dan kegiatan promosi dari
persaingan kawasan tujuan. Sedangkan area penerima menyediakan
fungsi akomodasi, catering, minuman, industri hiburan, obyek dan
atraksi wisata, tempat pembelanjaan dan pelayanan wisata. (Witt dan
Motinho, 1994)
Manfaat & Kepuasan Berwisata
TOURIST RESOURCES TOURIST SERVICE

Segala sesuatu yang terdapat Semua fasilitas yang dapat


di daerah tujuan wisata yang digunakan dan aktifitas yang
merupakan daya tarik agar dapat dilakukan,
orang-orang mau datang pengadaannya disediakan oleh
berkunjung ke suatu tempat perusahaan lain secara
daerah tujuan wisata komersial.

(Marri oti dalam Yoeti, 1996)


Pemetaan awal, yang bertujuan untuk
mengidentifikasi, menggali & menemukenali
kembali berbagai potensi wisata yang ada di
wilayah.

Eksplorasi potensi wisata yang telah ditemukan, baik berupa


alam, budaya, sejarah atau kebiasaan sehari-hari masyarakat
dapat diketahui daya tariknya dengan lebih mendetail,
menemukan kelebihannya dan kekurangannya, serta
menemukan cara untuk merubah kekurangan menjadi
kelebihan.

Dokumentasikan dengan detail secara tertulis, sketsa, foto


ataupun video segala hal yang terkait dengan potensi
wisata agar memudahkan diskusi dalam upaya
pengemasan dan penyusunan paket wisatanya.

Mengenali Potensi
PAKET WISATA

Penggabungan atau pengemasan dari beberapa objek dan aktraksi


wisata, akomodasi, transportasi, makanan dan lain-lain menjadi satu
kesatuan sehingga memberikan keunikan dan daya tarik sendiri. Paket
wisata merupakan rencana sebuah acara perjalanan yang telah
tersusun secara tetap dengan harga tertentu yang di dalamnya
termasuk pula biaya-biaya lainnya.
Pemasaran destinasi merupakan bagian integral dalam kegiatan membangun dan
memelihara popularitas suatu lokasi. Perencana pariwisata hanya berfokus pada
pembangunan destinasi tanpa memberi perhatian pada pemeliharaan dan menjaga
atribut-atribut yang menarik pengunjung ke destinasi. Untuk menarik pengunjung ke
suatu lokasi terdapat dua jenis strategi utama yaitu event dan atraksi. (Kotler , 2006)

Pendekatan perencanaan pemasaran merefleksikan hubungan antara produk pariwisata


dan pasar wisata. strategi pemasaran pariwisata meliputi tiga elemen yaitu 1) diversifikasi
pasar; 2) peningkatan mutu; dan 3) perpanjangan musim (kedatangan wisatawan).
(Inskeep, 1991)

Dari kedua uraian pakar pariwisata tersebut dapat dikembangkan bahwa pemasaran
destinasi merupakan upaya pemberdayaan semua unsur daya tarik yang tersedia dan
merancang event yang dapat menarik wisatawan secara reguler dan berulang, selama
bertahun-tahun.
Perubahan Paradigma Berlibur

83% Ingin agar liburannya tidak merusak lingkungan

Ingin agar liburannya bisa memberikan


71%
Keuntungan bagi masyarakat setempat

Ingin tahu lebih banyak tentang berbagai isu


54% sosial budaya dan lingkungan lokal sebelum
mereka memesan tiket liburannya

77% Ingin agar dalam liburannya dapat mencicipi


makanan dan budaya lokal
(ABTA annual survey, 2008)
Terimakasih
0812-5291-2083
asidewi.id
asidewi.info@gmail.com
asidewi.id
www.asidewi.id

Anda mungkin juga menyukai