Anda di halaman 1dari 32

MODUL 2

DESAIN

A RS I T E K T M IX E D U SE B U IL

DOSEN PENANGGUNG J AWAB M O D U L


Dr.Eng. Pingkan P. Egam, ST, M T

U R
D IN G 5
“ B U I L D I N G A S C A P I T A L I N V E S T M E N T ”
Rebellia N. D. Tumewu
16021102019
DESKRIPSI SPESIFIKASI TUGAS
PERANCANGAN

Deskripsi Tugas secara Umum:


Untuk memenuhi tugas desain Arsitektur 5 , Mahasiswa sebaiknya mampu
membuat rancangan objek MIXED-USE BUILDING dengan kriteria :
 Objek rancangan merupakan totalitas bangunan dan ruang luar dengan fungsi
majemuk dalam suatu blok tapak.
 Program fungsional dasar objek rancangan ditetapkan berupa kombinasi
sejumlah
fungsi dasar (minimum 3 fungsi) dari sejumlah pilihan antara lain : a) fungsi residensial,
b) fungsi perkantoran, c) fungsi komersial / perbelanjaan dan d) fungsi hiburan /
rekreasi.
 Lokasi tapak harus diseleksi dengan kriteria dasar : a) terletak pada zona / kawasan
pusat pelayanan kota, b) memiliki luas antara 4 s.d 6 ha dan c) memiliki ciri khusus /
genius loci yang spesifik (aspek fisik atau non fisik), d) blok tapak dapat berupa
area terbangun yang perlu di “redevelopment” (obsolete land use).
 Secara tematik, rancangan harus mengedepankan prinsip “building as capital
investment” sesuai teori fungsi arsitektur Geoffrey Broadbent dalam kerangka pikir
yang integralistik dengan prinsip-prinsip lainnya (artistic form, container of activities,
climatic modifier, environmental filter, behavior modifier dan cultural
symbolization). Selain “tema wajib” di atas, rancangan juga harus menerapkan suatu
prinsip tematik tertentu yang sifatnya opsional namun memiliki asosiasi logis dengan aspek
program dasar fungsional objek dan atau lokasi tapak.
DESKRIPSI SPESIFIKASI TUGAS
PERANCANGAN
Modul 2
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu mengembangkan pengetahuan komprehensif menyangkut substansi rancangan melalui kegiatan
penyusunan kajian-kajian rancangan yang mencakup; kajian tipologi objek rancangan, kajian lokasi tapak dan
lingkungannya dan kajian tema.

URAIAN TUGAS
Uraian Kegiatan :
• Merujuk pada luaran tugas praktikum modul I berupa penetapan konteks tugas baik spesifikasi program dasar
fungsional objek, lokasi blok tapak dan tema perancangan, masing-masing mahasiswa akan melakukan kajian
pendalaman masing-masing substansi (tipologi objek, tapak dan lingkungannya dan tema rancangan) secara

konmsperpeko
- ehnsief,p sephern
i agngcamngeamn.ilki bekal pengetahuan yang memadai sebelum melakukan upaya
penggagasan

• Kajian tipologi objek dilakukan untuk memberikan pemahaman yang cukup menyangkut ciri tipologis e jrancangan, melalui
 ko
b
• penelusuran tipologi fungsi, geometrik dan kultural historik. Kajian tipologi objek harus dilakukan melalui
pendekatan / metode studi kepustakaan maupun studi preseden objek setipe.
Kajian tapak dan lingkungan dilakukan untuk memberikan pemahaman yang cukup menyangkut aspek potensi
dan kendala tapak dan lingkungannya serta pola-pola tanggapan rancangan yang asosiatif dengan tipologi objek.
Kajian tapak dan lingkungan harus menjangkau kondisi fisik maupun non fisik tapak dan lingkungan dan
• memberikan perhatian khusus terhadap genius loci tapak, yang dilengkapi dengan basis data tapak dan
Klingkungan
m
yang memadai.
i apijlaenm tenmtasdiitleakmuakaynanugn bteuksr manegmkubtearnk
i danal pmemasaohsaimasain yadnegn
cguaknutppi moeol ngyiaonbgjkeukt spernat gekrotinadni,s pirtianpsap
i kdan strategi
lingkungannya. Kajian tema harus mencakup tema wajib“capital investment” maupun tema pilihan yang sudah
ditetapkan. Kajian tema harus dilakukan melalui pendekatan / metode studi kepustakaan maupun studi
preseden implementasi tema pada objek tertentu.

LUARAN
• Deskripsi / komunikasi grafis pendekatan / metode kajian rancangan dan skim kerjanya.
• Deskripsi / komunikasi grafis kajian tipologi objek 
• Deskripsi / komunikasi grafis kajian tapak dan lingkungan
• Deskripsi / komunikasi grafis kajian tema.
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GR AFIS PENDEKATAN /
METODE KA JIAN RANCANGAN DAN SKIM KERJANYA 
K E R A N G K A PIKIR

Output Modul 1
(Tapak/Lokasi,Objek,& Tema Terpilih)

Pemahaman Deskripsi Tugas Modul


2

Pencarian & Penelusuran data terkait dengan perancangan

Kajian Tapak dan


Kajian Tema Kajian Objek  Lingkungan

Kajian TemaWajib dan Kajian tipologi Fungsi,


Analisa Tapak (Edward
Pilihan Geometri, dan
T White)
Langgam

Objek C
Objek A Objek B
Objek A+B+C

Tanggapan-Tanggapan Rancangan
DESKRIPSI / KOMUNIKASI G RAFIS PENDEKATAN /
METODE KA JIAN RANCANGAN DAN SKIM KERJANYA 
OUTPUT MODUL 1

KOMBINASI FUNGSI : PERKANTORAN, KOMERSIAL/PERBELANJAAN,


REKREASI/ENTERTAINMENT
OBJEK RANCANGAN : MIXED USE (SHOPPING CENTER, RENTAL OFFICE, DAN
ENTERTAINMENT CENTER
TEMA W AJIB : CAPITAL INVESTMENT
TEMA PILIHAN W
: ATERFRONT
ARCHITECTURE
DESKRIPSI / KOMUNIK ASI GRAFIS PENDEK ATAN /
METODE KAJ IAN RANCANGAN DAN SKIM KERJANYA 

Asosiasi Logis Objek


Rancangan Renta
l
O ffic
e
Kebutuhan akan Kejenuhan dan stress
pekerjaan karena pekerjaan

Hibura
Kebutuhan n
akan
entertainment/hibura
Memenuhi
MAN USI n untuk
menghilangkan rasa Entertaime kebutuhan
A jenuh akan kegiatan nt hidup &
unutkm
  empersnigkat
sehari-hari Center  jarak berbelanja

Memenuhi kebutuhan
Memenuhi kebutuhan hidup & untuk mempersingkat
Hidup jarak berbelanja

Penggabungan Massa Shoppin


Bangunan agar lebih efisien
g
Center
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 

Mixed Use


  Mixed Use Building adalah suatu upaya pendekatan perancangan yang

berusaha menyatukan berbagai aktivitas dan fungsi yang berada di bagian


area suatu kota sehingga terjadi satu struktur kompleks dimana semua
kegiatan dan fasilitas saling berkaitan dalam kerangka integrasi yang
kuat.

Ciri-ciri Mixed Use Building :



Mewadahi 3 fungsi urban atau lebih, misalnya terdiri dari
retail, perkantoran, hunian hotel dan entertaintment.

Terjadinya integrasi dan sinergi fungsional

Terdapat ketergantungan kebutuhan masing-masing fungsi di
dalamnya.

Kelengkapan fasilitas yang tinggi, memberikan kemudahan
bagi pengunjungnya

Peningkatan kualitas fisik lingkungan

Efisienfi pergerakan karena adanya pengelompokan berbagai
fungsi.

M A N FA AT & K E L E B I H A N M I X E D USE B U I L D I N G :
• Kelengkapan fasilitas yang tinggi, memberikan kemudahan bagi pengunjungnya
• Peningkatan kualitas fisik lingkungan. Kelengkapan fasilitas yang dirancang dengan matang dapat
memperbaiki kualitas lingkungan.
• Efisiensi pergerakan karena adanya pengelompokan berbagai fungsi dan aktivitas dalam satu
wadah
• Vitalitas dan generator pertumbuhan. Kehadirannya berpotensi meningkatkan pertumbuhan
kawasan sekitarnya sebagai respon terhadap kebutuhan akan layanan bagi pengguna bangunan.
• Penghematan pendanaan pembangunan. Pembangunan berbagai fasilitas dalam satu kompleks atau kawasan dapat

mengefisiensikan dana pembangunan misalnya dalam efisiensi dana pembangunan infrastruktur.
Menghambat perluasan kota karena perkembangannya ke arah vertikal sehingga menimilkan perluasan
kota secara horizontal.
• Integrasi sistem-sistem merupakan salah satu syarat pembangunan Mixed Use Building dimana
pembangunan fungsi-fungsinya harus dirancang secara integrasi, saling menguntungkan antar fungsi
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 
Mixed Use
  Tipologi Fungsi

ORGANISASI BANGUNAN MIXED USE


Penggunaan mixed use dalam pengembangannya
mungkin diorganisir secara tegak lurus, secara
horizontal, atau sebagai beberapa kombinasi keduanya.
Pada mixed use dengan pengembangan kearah vertikal
bagian bangunan dengan fungsi penggunaan komersial
terletak pada zona bawah dan residensial pada
bagian atasnya.

Mdd
ixiaeal dm u seu
amtuerliunpgakuangasnrtduikmut arntautnegrgdalpatabuetrebm
apgaitaktivitas didalamnya baik yang sifatnya komersial
maupun residensial seperti kegiatan bekerja, berbelanja,
dan bermain yang terlitak pada daerah berpenduduk
banyak (padat). Merupakan suatu kombinasi fungsi/penggunaan
besar seperti suatu keseluruhan lokasi, seperti
bangunan.
 jembatan aucland’s di atas jalan bandar pelabuhan. Atau
pada Suatu pengembangan mixed use mungkin sama
Skala,
sebagai unit tunggal kecil yang berisi antara/2 hal
meliputi kehidupan dan pekerjaan.

Bangunan mixed use terbagi atas 3 macam dari segi fungsinya:


• Fungsi komersial, yang menunjang seluruh kegiatan yang sifatnya komersial seperti mall,
convention center,office, shopping center.
• Fungsi residential, yang menunjang kegiatan yang berhubungan dengan hunian seperti
kondominium
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 
Mixed Use
  Tipologi G e o m e t r i

Penerapan MIXED USE development dalam


Perpaduan antar fungsi-fungsi dalam kawasan
perencanaan ini dapat berupa :
• Mixed use vertical : Dengan perbedaan fungsi
dan zoning tiap lantai, contohnya lantai dasar
dengan
fungsi retail, lantai atas dengan fungsi hunian

dan perkantoran.
Mkeigxuenda uane
sd hi osirsiizdoanat alr: ePae

ra
l biend daalnamunf kgawsiadsan.

Dalam pengembangannya Penggunaan MIXED USE


mungkin diorganisir secara tegak lurus dan
Secara horizontal atau sebagai kombinasi
1) Mixed
keduanya. use dengan pengembangan Keterangan :
2) Mixed use dengan pengembangan horizontal
vertikal a. Bangunan dengan fungsi hunian/perkantoran
macam pengembangan mixed use : b. Bangunan dengan fungsi komersial/rekreasi

bangunan mixed use dalam pengembangan secara horizontal bangunan mixed use dalam pengembangan secara vertikal
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 
Mixed Use
  Tipologi Langgam

Penggunaan konsep Mixed Use, sudah diterapkan di Amerika Serikat sejak abad ke 19
ketika tren dan pola radikal berubah semenjak munculnya troli dan mobil/kendaraan
transportasi.
Karena akses ke transportasi mulai efisien, pemerintah mulai mengamanatkan
pemisahan fungsi
dan penggunaan lahan untuk kesehatan dan kesejahteraan warga. Perencana kota mulai
membuat zona yang berbeda untuk penggunaan fungsi yang berbeda sehingga, Ritel, pekerjaan,
tempat tinggal, sekolah, dll semuanya terpisah satu sama lain dan dari sekitar tahun 1910 hingga
1950-an.
Namun, seiring berjalannya waktu para perencana kota mulai melihat sejumlah besar
efek samping yang tidak terduga dari penyebaran perkotaan baru yang telah mereka ciptakan seperti:
peningkatan jarak tempuh kendaraan yang ditempuh, konsumsi energi, polusi, hilangnya lahan
sumber daya, penyediaan infrastruktur dan publik yang tidak efisien biaya layanan, penurunan pusat
kota dan banyak biaya psikis dan sosial lainnya.
Dan sekitar akhir 1970-an dan 1980-an, perkembangan penggunaan Mixed Use mulai muncul
kembali. Namun, proyek-proyek tersebut dalam skala yang jauh lebih kecil daripada pendahulunya
dan paling sering diintegrasikan ke dalam konteks perkotaan seperti struktur atau distrik bersejarah.
Pada akhir 1990dan awal 2000, Mixed Use mulai berkembang menjadi manifestasi dari desain
sustainable, Walkable Urbanism, dan Smart Growth Initiative. Mixed use menjadi “Transit Oriented
Development”, “Traditional Neighborhood Developments”, dan menjadi esensi dari
pembuatan“Livable Communities.”
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 
Mixed Use
Studi Kasus   Millennium Village adalah sebuah
proyek mixed-use yang dikembangkan oleh

PatTa sLliaphpaon Ksearul aawsa7ci0T hbek, tdairk,


epmor byaenkgkni ain dii
dalamnya terdapat berbagai proyek properti
mulai dari area perkantoran, 2 tower
apartemen, pusat perbelanjaan, hingga
museum. Proyek ini pun memiliki
aksesbilitas
memudahkan yang baik
akses karenake
menuju berdekatan
pusat kota,
sehingga
dengan Tolpemanfaatan Mixed
Jakarta-Merak Usedapat
untuk
sebagai investasi modal sangat
maksimal.
Unit di Hillcrest House habis terjual hanya
dalam 6 jam saja saat preview di tahun
2017.
Millennium Village merupakan proyek skala besar Lippo yang mengusung konsep berbeda
dengan proyek lainnya. Sehingga, proyek ini menjadi incaran konsumen yang ingin memiliki hunian
premium yang nyaman dan berkelas. Millennium Village akan mengusung konsep pengembangan
yang mementingkan fasilitas lahan hijau sehingga menjadi penyeimbang ekosistem dengan
banyaknya gedung-gedung tinggi. Di kawasan Millennium Village akan dilengkapi dengan taman
spektakuler Millennium Sky Park, pusat perbelanjaan The Groove Shopping Street ala Orchard
Road Singapore sepanjang 1,5 kilometer, Lippo Grand Mall 470.000 m2, Universitas Pelita Harapan
berkapasitas 300.000 mahasiswa, UPH College, hotel, private club, rumah sakit Siloam, museum
seni, perkantoran, area pameran (expo), dan distrik seni. Millennium Sky Park akan menjadi surga

pmaejnlyaenbkearkain gyiajnagl anmananmkealraeluniazet brpai scarhodsse lnaga.i n Jaal laul n

lpni etnagshkuebnudnagrbaang,i mpeajsaylanrakaktit adi kaknpaedraul di lantai tiga, yaitu Sky Park, Grade,
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 
Shopping Center 

Pusat perbelanjaan (Shopping Centre) merupakan tempat


perdagangan eceran atau retail yang lokasinya digabung dalam satu
bangunan atau komplek 

Menurut Jeffrey D. Fisher, Robert, Martin dan Paige Mosbaugh,


definisi pusat perbelanjaan adalah sebuah bangunan yang terdiri
dari beberapa toko eceran, yang umumnya dengan satu atau
lebih tokoserba ada,toko grosir dan tempat parkir.

Elemen-Elemen Pusat Perbelanjaan:


a) Anchor (Magnet) adalah transformasi dari "nodes", dapat
 juga berfungsi sebagai "landmark", perwujudannya berupa
plaza dan mall.
b) Secondary Anchor adalah transformasi dari
"district", perwujudannya berupa toko-toko pengecer,
retail,supermarket,superstore, bioskop, dll.
c) Street Mall adalah transformasi bentuk "paths",
perwujudannya berupa pedestrian yang menghubungkan
magnet-magnet.
d) Landscaping (Pertamanan) adalah transformasi
bentuk 
"edges", sebagai pembatas pusat pertokoan dengan tempat-
tempat luar.
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 
Shopping Center 
  Tipologi G e o m e t r i

Bentuk Pusat Perbelanjaan


• Pusat Perbelanjaan Terbuka
Semua jalan yang direncanakan mengutamakan kenyamanan pejalan kaki, letaknya dapat di pusat
kota, sistem penghawaannya dengan sistem penghawaan alami. Pusat perbelanjaan terbuka
cocok untuk daerah beriklim sedang.Berjalanjalan di dalamnya menjadi suatu keistimewaan tersendiri
dan lebih menghemat energi.
• Pusat Perbelanjaan Komposit
Pusat perbelanjaan dengan bagian yang terbuka dan tertutup.Bagian yang tertutup diletakkan di

tpenbr gaehalnseaj bang.ai pusat dan menjadi magnet yang menarik pengunjung untuk masuk ke pusat
• Pusat Perbelanjaan Tertutup
Pusat perbelanjaantertutup adalah mal dengan pelingkup atap.Keuntungannya berupa kenyamanan
dengan kontrol iklim, dan kerugiannya adalah biaya menjadi sangat mahal dan terkesan menjadi
kurang luas.
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 
Shopping Center 
  Tipologi G e om et r i

• Pusat Perbelanjaan Berbentuk Huruf I


•Pusat Perbelanjaan Berbentuk Huruf T

• Pusat Perbelanjaan Berbentuk Huruf L


DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 
Shopping Center 
  Tipologi Langgam

Sejarah perkembangan pusat perbelanjaan, di mulai pada abad pertengahan.Pada waktu itu
orang melakukan jual beli di bawah pohon yang membentuk suatu deretan atau garis memanjang.
Karena jumlah penduduk semakin bertambah, maka kualitas dan kuantitas barang yang
diperdagangkan juga semakin meningkat. Akibat dari hal tersebut bertambah luasnya tempat-
tempat yang menjadi tempat perbelanjaan. Perkembangan fisik tempat-tempat tersebut
menyesuaikan kebutuhan dan tuntutan masyarakat pada masa itu.Jalan-jalan yang semula hanya
diteduhi oleh pohon-pohon yang berderet lalu berubah menjadi suatu jalan dengan gedung-
gedung disebelah kanan dan kirinya. Perkembangan fisik ini dapat dilihat pada pusat
perdagangan di Cologne, Jerman Barat, yang menutup suatu jalan untuk kegiatan berbelanja,
sehingga orang
dapat berbelanja dengan berjalan kaki tanpa adanya gangguan dari kendaraan. Di sini
terlihat bahwa perkembangan tingkat ekonomi, sosial, dan budaya sangat berpengaruh pada
urban design- nya.

Dengan kemajuan teknologi, khususnya dibidang transportasi, keamanan dan kenyamanan berbelanja
tersebut sulit dicapai oleh masyarakat perkotaan. Hal ini disebabkan karena jalan-jalan yang digunakan
sebagai
pedestrian way dan kegiatan berbelanja sudah dipenuhi oleh kendaraan bermotor. Akhirnya orang
menjadi
 jenuh dengan suasana kota yang tidak lagi bersahabat dengan alam. Jalan-jalan yang dulu dipakai
timbul gagasan untuk mengembalikan bentuk pusat perbelanjaan tersebut ke dalam pusat perbelanjaan.

DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 


Shopping Center/Mall
  Tipologi Langgam

Perkembangan pertama terjadi pada abad ke-19 yaitu dengan dibangunnya


Barton Arcade di kota Manchester. Bangunan berlantai empat yang memiliki
arcade ini sebenarnya mempunyai satu koridor yang bagian atasnya ditutupi kaca.
Sebelum bentuk arcade ini muncul, koridor yang terdapat dalam suatu pusat
pertokoan merupakan koridor terbuka/ pusat perbelanjaan terbuka. Bentuk ini
biasanya digunakan di negara-negara Eropa, menggunakan landscape untuk
menutup jalan yang akan digunakan sebagai pedestrian way yang terletak diantara
toko-toko.
Tetapi bentuk ini tidak menguntungkan bila dilihat dari faktor
iklimnya.Sebagai langkah pemecahannya, timbul shelter sebagai pelindung dari
panas, dingin, dan hujan.Untuk semi-shelter digunakan sebagai kios, cafe, dsb,
yang memberikan kenyamanan dimusim gugur.

Pusat perbelanjaan tersebut ditutup dengan


bahan yang tembus cahaya matahari (sky light),
sehingga orang yang berada di dalam pusat
perbelanjaan tersebut merasa seperti berada di
alam bebas / alam terbuka. Dengan didukung
alat pengontrol iklim dan keamanan, maka
pembeli dan pengunjung benar-benar dapat
berbelanja dengan santai.Konsep inilah yang
mendasari adanya pusat perbelanjaan.
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 
Rental Office

Kantor Sewa adalah ruang atau bangunan/gedung sebagai


tempat untuk melaksanakan kegiatan administrasi bagi setiap
perusahaan atau pemakai, yang pengadaannya dimaksudkan
untuk 
disewakan kepada perusahaan/pemakai dalam jangka
waktu tertentu pula sesuai kesepakatan bersama antara
pemakai(penyewa) dengan pemilik(pengelola).

Fungsi Rental Office



Sebagai wadah untuk menampung beberapa perusahaan yang belum mempunyai kantor sendiri.

Sebagai tempat melakukan transaksi bisnis dengan pelayanan professional serta lembaga dalam
bentuk usaha komersial.

Sebagai tempat menampung perusahaan yang bergerak dibidang industry pemasaran. Dan
bukan untuk memproduksi atau mengolah barang mentah atau setengah jadi menjadi barang
jadi, tetapi untuk memasarkan hasil industri yang sudah jadi.

Mempermudah para konsumen (pengguna jasa) karena lokasi kantor yang sudah jelas dan
terdapat beberapa jenis kegiatan yang dapat sekalian dilakukan.

Ruang Lingkup Kegiatan Rental Office/Kantor Sewa


Secara umum pihak-pihak yang melakukan kegiatan di
dalam kantor sewa adalah sebagai berikut:
Pihak pengelola yang melaksanakan tugas administratif dan
tugas operasional bangunan, termasuk peralatan gedung dan
pelayanan kepada penyewa.T ermasuk dalam kelompok ini adalah
manajer
dan staf administrasi, dibantu divis i– divisi seperti
bagian pemasaran, enginering, kebersihan dan lain
sebagainya.
kelompok ini adalah penyewa (tenant beserta
relasinya)
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 
Rental Office
  Tipologi Fungsi

Fungsi Rental Office


1. Sebagai wadah untuk menampung beberapa perusahaan yang belum
mempunyai kantor sendiri.
2. Sebagai tempat melakukan transaksi bisnis dengan pelayanan profesional
serta lembaga dalam bentuk usaha komersial. 3.Sebagai tempat
menampung perusahaan yang bergerak dibidang industri pemasaran.
Dan bukan untuk memproduksi atau mengolah barang mentah atau

sni edteunstgraihyjandgi smuednajhadaj idbia.rang jadi, tetapi untuk


memasarkan hasil
3. Mempermudah para konsumen (pengguna jasa) karena lokasi
kantor yang sudah jelas dan terdapat beberapa jenis kegiatan yang
dapat sekalian dilakukan.
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 
Rental Office
  Tipologi Langgam

St. George adalah bangunan Rental Office di Hong Kong. St.


George merupakan Bangunan setinggi 275 kaki yang seluruhnya dibalut
dinding tirai aluminium berwarna perunggu, dilengkapi dengan
spandrels kaca berwarna perunggu. Kaca ini didukung dengan
tirai
 jaring aluminium untuk memantulkan sinar matahari dan mengurangi
beban panas.
Pertama kali dibangun pada tahun 1904 di atas tanah yang
direklamasi oleh Skema Reklamasi Praya, Gedung St. George telah
lama terjalin dengan sejarah Distrik Pusat dan perkembangan
ekonomi- arsitektur yang lebih luas di Hong Kong.
Gedung St. George telah menjadi rumah bagi banyak bisnis
terkenal Hong Kong dan internasional selama lebih dari 100 tahun. Para
pedagang, pedagang, dan pengusaha ini telah menyaksikan evolusi
bangunan ini dari sebuah bangunan sederhana berlantai empat di
pergantian abad, hingga gedung pencakar langit perunggu yang kita lihat
sekarang.
Pada pergantian abad, lima bangunan lainnya selesai
termasuk 

GOraednugneg, St. George's. D Briualindcn


i ang gmoeelnham rifpmilka
narasrtiseitketkutrutreErdkewmarudkianLegih&Baroque yang dramatis, sangat
disukai oleh komunitas pedagang dan perdagangan awal Hong Kong.
Merupakan rumah bagi bisnis terkemuka seperti Shewan Tomes
& Co., bangunan ini dilayani oleh lift kandang tersendiri, dan interior
kantor didinginkan oleh 'punkha wallas': pria dan wanita muda
dipekerjakan untuk menarik tirai kain untuk mendorong aliran melalui
udara sebelum zaman AC. Bangunan itu dibeli langsung oleh Sir Elly
Kadoorie pada tahun 1928.
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 
Rental Office
  Tipologi Langgam

Pascaperang Hong Kong tidak lagi hanya bergantung pada perdagangan entrepot, tetapi
sebaliknya, tempat berkembangnya industri dan pariwisata.

secara luaGs deidaukungi sSetb.aGgeaoi sraga


l ehay snagu
t bdareusasientdni igngdiin2g75ti rkaikail
dumerin
i simumkai pnapn
il adg a wathludni 1H9o6n9g, kKeotnki ga. Dua dari penyewa paling awal adalah
American Club dan Bank of America. Bangunan baru dilayani oleh sembilan lift Schindler, yang
tercepat di Hong Kong pada waktu itu, serta sistem manajemen gedung yang maju secara
teknologi.
Dengan total luas 183.000 kaki persegi, dua toko ritel di lantai dasar dan unit-unit kantor di
atas, Gedung St. George tetap ada hingga saat ini, lokasi pilihan untuk sejumlah besar penyewa di
Hong Kong, termasuk layanan keuangan butik, swasta investor dan kantor keluarga, serta
asuransi,
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 
Entertaiment Center 

Entertainm ent Centre merupakan sebuah tempat atau


pusat kegiatan hiburan (pertunjukkan) yang dapat
memberikan suatu perasaan senang dan menghibur baik 
secara fisik maupun mental yang diperuntukkan bagi semua
umur (anak-anak, muda ataupun dewasa)

Entertainment Center biasanya digunakan sebagai tempat sporting,


atraksi, atau event-event yang berkaitan dengan entertainment.

Latar Belakang Entertainment Center:


Saat ini Indonesia menjadi negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi yang
pesat. Buktinya muncul bangunan-bangunan baru dengan fungsi-fungsi tertentu yang tentu
saja menjadi terbukanya banyak lapangan kerja diberbagai bidang. Meningkatnya pula
tingkat stress pekerja yang membuka kesempatan membuat fasilitas-fasilitas hiburan
untuk penduduk kota. Hiburan merupakan suatu konsep rekreasi yang berhubungan dengan
suatu fenomena atau aktifitas yang dapat menarik perhatian dan menyenangkan bagi orang
yang melakukannya. Menurut psikolog Abraham Maslow, rekreasi memiliki tujuan yang
sangat penting dalam memenuhi kebutuhan stimulasi kognitif dan estetik pelakunya dan
merupakan proses dimana pikiran dan jasmani diremajakan melalui partisipasi dari para
pelakunya yang menganggap apa yang telah dilakukannya telah dirasa memuaskan dirinya
(Pigram dan Jenkins dalam The Entertainment Industry: An Introduction,
2009).
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 
Entertaiment Center 
  Ti po lo g i Fungsi

Perkembangan dunia kerja pada saat ini semakin


meningkat sehingga menyebabkan manusia menghabiskan
waktunya untuk terus bekerja. Hal ini banyak terjadi di
kota- kota besar maupun kota-kota yang sedang
berkembang.
Kegiatan manusia yang bekerja terus menerus tersebut
secara
tidak sadar telah menyebabkan kejenuhan dan
meningkatkan kadar stress pada dirinya. Didasari oleh
keseimbangan antara kerja dan hiburan, maka diperlukan
suatu wadah untuk 
memenuhi kebutuhan hiburan bagi masyarakat.
Entertainment Center merupakan salah satu solusi
untuk 
memenuhi kebutuhan hiburan bagi masyarakat yang
semakin sibuk dan bekerja sangat keras, sehingga sering
melewatkan
waktunya di berbagai fasilitas yang tersedia
untuk mengakomodasi kesenangan dalam menikmati hidup. Oleh
sebab itu Entertainment Center merupakan salah
satu solusi
tempat yang dapat mewadahi kebutuhan
hiburan bagi masyarakat.
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 
Entertaiment Center 
   Ti p o l og i Langgam

AEC didirikan oleh Pemerintah Australia Selatan sebagai tanggapan terhadap


meningkatnya permintaan dari masyarakat Australia Selatan (terutama Adelaide)
untuk tempat yang cocok untuk hiburan dan olahraga populer internasional dan
lokal. Apollo Stadium berkapasitas 3.500, yang telah menjadi tempat hiburan
utama dan olahraga indoor Adelaide sejak 1969, semakin dianggap terlalu kecil
untuk memenuhi kebutuhan ini dan pada akhir 1980-an banyak pertunjukan
musik internasional melewati Adelaide (terutama di musim dingin).
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 
Entertaiment Center 
   Ti p o l og i Langgam

Adelaide Entertainment Centre secara resmi


dibuka pada 20 Juli 1991 oleh John Bannon , Perdana
Menteri Australia Selatan saat itu .

Pada 2007, Pemerintah Rann mengumumkan rencana


untuk merenovasi Adelaide Entertainment Centre. Pemerintah
mengeluarkan pernyataan: "Pemerintah Negara berkomitmen pada
visi untuk 

mHiebnucriapntaAkdanelkaiadwea."san hiburan dan media yang


semarak di Situs Pusat
Renovasi meliputi: peningkatan besar foyer, area belakang
panggung dan fasilitas perusahaan; pembuatan parkir mobil tambahan;
pementasan dan tirai baru; renovasi wilayah administrasi; dan
restorasi Revelations Chapel yang terdaftar sebagai warisan untuk
digunakan sebagai tempat pernikahan dan acara. Di arena utama
sendiri 8.000 kursi baru juga dipasang.

Pada 23 Juli 2007, band pop vokal Irlandia Westlife mengadakan konser untukThe Love
Tour mendukung album mereka The Love Album di Adelaide Entertaiment Center.
Pada tanggal 14 Juli 2013,A EC menjadi tuan rumah grand final Kejuaraan ANZ kedua ketika
Thunderbirds menjadi tuan rumah Firebirds Queensland . T-Birds menyimpan rekor kemenangan
mereka di venue ketika mereka mengalahkan Firebirds 50-48 di depan 9.000 penggemar.
Sejak 2018,T hunderbirds telah menggunakan Pusat Hiburan sebagai tempat bernaung alternatif.

Setelah kesuksesan pesat, jumlah drama dan musikal menurun pada 2010-an, ketika
Adelaide Festival Centre di seberang Adelaide Oval mengambil alih dengan musikal seperti
Chitty Chitty Bang Bang , The Sound Of Music dan Matilda (ditampilkan pada 2014, 2016 dan
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN TIPOLOGI OBJEK 
Entertaiment Center 
 Studi Kasus

terletAaEkCdi A
(dHinedal mdi aers Ehn,Aet urstarianlmia esneta
l Ctaen. tDere)n agdanalagrsbti aenkgtunramn
oEndet rntr adianm aeknuts Ctki e,n rtuearn ygasnegrbaguna dan katering, Adelaide Entertainment
Centre menyediakan tempat hiburan langsung untuk ratusan ribu orang setiap tahun.

Adelaide Entertainment Centre mengadakan berbagai fu  ngsi sepanjang tahun


untuk klien korporat dan pemberi layanan pribadi termasuk jamuan makan malam, makan
malam, sarapan, konferensi, pernikahan, dan upacara pernikahan. Arena dapat
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KA JIAN TAPAK DAN
LINGKUNGAN
Data Fisik   Lingkungan SekitarTapak 

   Tapak Terpilih

o Lokasi:
 Jl. Wolter Monginsidi, Malalayang,
Manado
 Peraturan Bangunan
  Batas Fisik 
 KDB : 50%
Utara : Pantai Malalayang  KLB : 300%
 Ketinggian Max Bangunan : 6 lantai
Selatan : Jalan Wolter Monginsidi, Malalayang

Satu Timur, Kota Manado 
Timur : Rumah KSeDmGp a4d0a%n : 10m
Warga Barat : Tapak Sumber : RTRW (RencanaTata Ruang
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KA JIAN TAPAK DAN
LINGKUNGAN
Aspek Kontekstual

 Analisa Tapak (Ukuran & wilayah)


 Luas Tapak Seluruh : 59.765  
 Total Luas Tapak Non Efektif :
Sempadan Jalan:
1
( ×  )+
1 2
 
=  × 15 + 1

=7,5 + 1 = 8,5m
 Sempadan Bangunan: 4m
Luas Sempadan Bangunan = 7 6 0  
 Sempadan Pantai :
Sempadan Pantai adalah daratan sepanjang tepian yang
lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik
pantai, minimal 100 (seratus) meter dari titik pasang
tertinggi ke arah darat.
Sempadan pantai diambil sekitar 40 m dari garis ujung
pantai
- Luas Sempadan Pantai=
K DB : 505%0 dari luas 

 × 5 9 . 7 6 5  = 29.882,5 
lahan 100
 KLB: 300%
300
× 59.765  = 1 7 9 . 2 9 5  
100
 KDH : 40%
40
× 59.765  = 23.906 
1 00

Total Lu asEfe k tfi:ℎ −

 


= 59.765 −
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN
TEMA 
Tema Wajib

 Capital Investment

Capital investment pengertiannya adalah bangunan berfungsi sebagai suatu investasi modal
dengan tujuan untuk memperoleh manfaat atau nilai tambah tertentu atau keuntungan
investasi melalui upaya pemanfaatan sumber daya, baik modal uang, alat dan tenaga
untuk menghasklian keuntungan.

Ar sitektu r berfungsi sebagai suatu investasi modal, yang


mengartikan bahwa adanya semacam tujuan untuk memperoleh manfaat
atau nilai tambah tertentu atau keuntungan. Investasi yang dimaksud adalah
sebagai suatu upaya pemanfaatan sumber daya, baik modal uang, alat dan
tenaga untuk menghasilkan keuntungan tertentu. Keuntungan yang
dimaksud adalah :
• Keuntungan Benefit : Adalah keuntungan yang sifatnya tidak bisa diukur
dengan uang, karena berhubungan dengan peningkatan kualitas nilai-
nilai atau norma kehidupan tertentu.
• Keuntungan Profit : Adalah keuntungan yang sifatnya tidak bisa
diukur dengan uang, misalnya pengembalian modal investasi. Misalnya :
hotel, supermarket, bioskop, dsb.
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN
TEMA 
Tema Pilihan

  Wa t e r f r o n t Architecture

  Water fr on t dapat diartikan sebagai suatu area atau kawasan yang terletak di tepi air. Semua kawasan
yang memiliki batasan antara daerah perairan dengan daratan dapat disebut sebagai kawasan
waterfront. Dalam konteks yang lebih luas, daerah perairan tersebut meliputi laut, danau maupun
sungai yang merupakan wadah aktivitas penduduk sekitarnya.

 Jenis –  Jenis Waterfront
Bed
r Kaosanrseakrnvatspi i aedpara
l ohyepkenyat,a wanatweraftreornftr odnatp kautndobi aetdaukaa
l nma eynajnagd im 3a jseh
i snia,d ya stiaum:pai saat ini
dan menjaganya agar tetap dinikmati

masyarakat.
• Pembangunan Kembali (redevelopment) adalah upaya menghidupkan kembali fungsi-fungsi waterfront lama yang sampai saat ini
masih digunakan untuk kepentingan masyarakat dengan mengubah atau membangun kembali fasilitas-fasilitas yang ada.
• Pengembangan (development) adalah usaha menciptakan waterfront yang memenuhi kebutuhan kota saat ini dan masa depan dengan cara
mereklamasi pantai.

Berdasarkan fungsinya, waterfront dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu :


 Mixed-used waterfront, adalah
dan/atau tempat-tempat waterfront yang merupakan kombinasi dari perumahan, perkantoran, restoran, pasar, rumah
kebudayaan.

sakit,Recreational waterfront, adalah semua kawasan waterfront yang menyediakan sarana-sarana dan prasarana untuk kegiatan
rekreasi, seperti taman, arena bermain, tempat pemancingan, dan fasilitas untuk kapal pesiar.
 Residential waterfront, adalah perumahan, apartemen, dan resort yang dibangun di pinggir perairan.
Working waterfront, adalah tempat-tempat penangkapan ikan komersial, reparasi kapal pesiar, industri berat, dan fungsi-fungsi
pelabuhan. (Breen, 1996).

DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN


TEMA 
Tema Wajib
 Capital Investment

Strategi Implementasi

Strategi Implementasi tema Capital Investment yang akan diterapkan pada objek
adalah
DESKRIPSI / KOMUNIKASI GRAFIS KAJIAN
TEMA 
Tema Pilihan

  Wa t e r f r o n t Architecture

Kriteria - Kriteria Waterfront


• Berlokasi dan berada di tepi suatu wilayah perairan yang besar (laut, danau, sungai,
dan sebagainya).
• Biasanya merupakan area pelabuhan, perdagangan, permukiman, atau pariwisata.
• Memiliki fungsi-fungsi utama sebagai tempat rekreasi, permukiman, industri, atau
pelabuhan.
• Dominan dengan pemandangan dan orientasi ke arah perairan.
• Pembangunannya dilakukan ke arah vertikal horizontal

Penerapan Wa t e r f r o n t Development di Indonesia


Penerapan waterfront development di Indonesia telah dimulai pada zaman penjajahan Kolonial Belanda di tahun
1620. Pembangunan konsep waterfront di terapkan oleh para penjajah yang menduduki Jakarta atau Batavia saat itu unu
tkm
  embangun
suatu kota tiruan Belanda yang dijadikan sebagai tempat bertemunya dalam lalu lintas perdagangan. Penataan
Sungai Ciliwung saat itu semata-mata hanya untuk kelancaran lalu lintas semata.
Pada zaman Indonesia merdeka, pembangunan yang berbasis kepada paradigma kelautan sudah didengung-
dengunkan sejak terbentuknya Departemen Kelautan dan Perikanan di Tahun 1999 yang lalu. Pemicunya adalah kesadaran
atas besarnya potensi kelautan dan perikanan perairan Indonesia yang secara laten terus menerus mengalami penjarahan oleh
negara tetangga. Selain itu mulai berkurangnya pemasukan negara dari sektor hasil hutan dan tambang juga mejadi pemicu.
Fakta menunjukkan, bahwa sekitar 60% dari populasi dunia berdiam di kawasan selebar 60 km dari pantai dan
diperkirakan akan meningkat menjadi 75% pada tahun 2025, dan 85% pada 2050. Ditjen Pesisir dan Pulau-pulau Kecil sendiri
menyebutkan bahwa sejumlah 166 kota di Indonesia berada ditepi air (Waterfront) [Adisasmita, Direktorat Jenderal Pesisir dan
Pulau – pulau Kecil, 2006. Pedoman Kota Pesisir]

Banyaknya jumlah kota yang berada di daerah pesisir dapat menimbulkan beberapa permasalahan pada kota itu, jika
tidak di tata dengan baik. Permasalahan yang dapat ditimbulkan yaitu pencemaran, kesemerawutan lingkungan, dan sampah.
Kekumuhan lingkungan tersebut juga dapat menimbulkan masalah kriminalitas didaerah tersebut. Oleh karena itu,
pembangunan kota pesisir di Indonesia harus memecahkan permasalahan tersebut. PenerapanWaterfront City di berbagai kota
diharapkan mampu untuk memecahkan permasalahan yang timbul akibat tidak tertatanya kota-kota pesisir yang ada.

TUGAS P RA KTI KU M
M K. DESAIN ARSITEKTUR IV
(AR-3005), 9 SKS

P R OG R A M STUDI S1
ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR 
FAK. TEKN IK UNSRAT
MANADO

JUDUL TUGAS

CAPITAL INVESTMENT
 MIXED-USE 

MAHASISWA / NI M
REBELLIA N.D.TUMEWU/
16 02110209 3

DOSE N P E M B I MB I N G MK 
Octavianus H.A. Rogi, ST, Msi
Dr. Eng. Pingkan P. Egam , ST, M T
Ir. Pierre H. Gosal, ME DS
D r. C y n t h i a E . V. Wu i s a n g , S T,
M . U r b . H a b . M g t F e l a Wa r o u w, S T, M Sc , P h D

DOSEN PENANGGUNG JAWAB MK 


Dr. Eng. Pingkan P. Egam, ST, M T

VALIDASI / LEGALISASI

LEMBAR  WA K T U P A R AF

Anda mungkin juga menyukai