Anda di halaman 1dari 25

SELAMAT DATANG

PESERTA TRAINIG OF MASTER TRAINER


“PENGEMBANGAN DESA WISATA BERBASIS
PENDAMPINGAN MELALUI PERGURUAN TINGGI

Hotel Akmani
Jakarta, 25 Januari 2019

Asdep Pengembangan SDM Pariwisata & Hubungan Antar Lembaga


Kementerian Pariwisata
DESA WISATA, WISATA PEDESAAN &
WISATA EDUKASI

Kementerian Pariwisata
25 Januari 2019
DESA WISATA
DESA WISATA adalah suatu bentuk integrasi
antara atraksi, akomodasi dan fasilitas
pendukung yang disajikan dalam suatu struktur
kehidupan masyarakat yang menyatu dengan
tata cara dan tradisi yang berlaku.

(Nuryanti, Wiendu.1993.Concept, Perspective and Chalengges, makalah bagian dari Laporan


Konferensi Internasional mengenai Pariwisata Budaya)

3
Desa Wisata adalah suatu wilayah dengan
luasan tertentu dan memiliki potensi keunikan daya
tarik wisata yang khas dengan komunitas
masyarakatnya yang mampu menciptakan
perpaduan berbagai daya tarik wisata dan fasilitas
pendukungnya untuk menarik kunjungan
wisatawan termasuk didalamnya Kampung
Wisata karena keberadaannya di daerah kota

4
Wisata Pedesaan adalah kunjungan
yang dilakukan ke daerah pedesaan, namun
wisatawan tidak menginap di desa tersebut
(Susyanti, 2013)
“Menginap di desa” yang dijadikan adanya perbedaan
antara wisata pedesaan dengan desa wisata dan
Wisatawan hanya menikmati alam pedesaan yang masih
bersih dan merasakan kehidupan di suasana desa dengan
sejumlah adat istiadatnya
5
Wisata Edukasi Desa Wisata
suatu program yang menggabungkan unsur
kegiatan wisata di desa wisata dengan muatan
pendidikan didalamnya

6
KOMPONEN/UNSUR DESA WISATA
1.Batasan geografis ataupun administratif
yang jelas.
2.Potensi daya tarik wisata baik alam,
budaya maupun karya kreatif sebagai
unsur penarik kunjungan wisatawan
3.Masyarakat yang antusias dan memiliki
komitmen mendukung pengembangan
desa wisata.

7
KOMPONEN/UNSUR DESA WISATA
4. Fasilitas pariwisata sebagai unsur
pendukung wisatawan dalam melakukan
aktifitas wisata di desa tersebut
5. Sarana prasarana lingkungan
6. Organisasi pengelolaan desa wisata
7. Sumber daya manusia

8
Faktor-Faktor yang harus ada di Desa
Wisata
1. Faktor Kelangkaan
2. Faktor Kealamiahan
3. Faktor Keunikan
4. Faktor Pemberdayaan Masyarakat

9
Tingkat Perkembangan Desa Wisata

Tingkat Perkembangan Desa Wisata


1. Rintisan/Embrio/Berpotensi
2. Berkembang
3. Maju
4. Mandiri
Perbedaan masing-masing terdapat dalam Kriteria Penilaian (Bab 1 Buku
Panduan Program Pendampingan) berdasarkan ASEAN CBT Standard

10
Desa Wisata Menurut Pola, Proses & Tipe
Pengelolaannya
1. Tipe Terstruktur
a. Lahan terbatas dengan infrastruktur spesifik
b. Lokasi terpisah dari masyarakat lokal
c. Lahan tidak terlalu besar
2. Tipe Terbuka
Tumbuh dan menyatunya kawasan dengan
struktur kehidupan baik ruang maupun pola
masyarakat lokal

11
TIPOLOGI DESA WISATA MENURUT
JENIS POTENSI SUMBER DAYA WISATA
Berdasarkan jenis potensi daya tarik wisata yang dimiliki yang
menjadi unsur utama penarik kunjungan wisatawan, Desa Wisata
dapat dipilah menjadi 4 (empat) jenis yaitu :

1. Desa Wisata Berbasis Keunikan Sumber Daya Alam Sebagai


Daya Tarik Wisata Utama
2. Desa Wisata Berbasis Keunikan Sumber Daya Budaya Lokal
Sebagai Daya Tarik Wisata Utama
3. Desa Wisata Berbasis Keunikan Aktifitas/ Karya
Kreatif Sebagai Daya Tarik Wisata Utama

12
TIPOLOGI DESA WISATA MENURUT
JENIS POTENSI SUMBER DAYA WISATA

4. Desa Wisata Berbasis Kombinasi (Keunikan Sumber Daya Alam,


Sumber Daya Budaya Lokal, dan Aktifitas/ Karya Kreatif) Sebagai
Daya Tarik Wisata
a. Kombinasi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Budaya Lokal
b. Kombinasi Sumber Daya Budaya Lokal dan Aktifitas/
Karya Kreatif
c. Kombinasi Sumber Daya Alam, Sumber Daya Budaya
Lokal dan Aktifitas/ Karya Kreatif

13
KRITERIA PENGEMBANGAN DESA WISATA
4A+1C
1. Memiliki Attraction/Atraksi wisata unggulan
2. Memiliki Amenities/Fasilitas Pendukung
3. Memiliki Accessibility/Sarana-Prasarana yang
memadai
4. Memiliki Ancillaries/Layanan tambahan
termasuk kelembagaan
5. Memiliki Community Involvement/Keterlibatan
Masyarakat
14
Basic Thinking dari Pengembangan Desa Wisata

15
PENGEMBANGAN DESA WISATA
A. PENDEKATAN PENGEMBANGAN
1. Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism Development)

Konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan tersebut pada intinya menekankan pada 4 (empat)
prinsip, sebagai berikut:

a. Layak secara ekonomi (economically feasible)


b. Berwawasan lingkungan (environmentally viable)
c. Dapat diterima secara sosial (socially acceptable)
d. Dapat diterapkan secara teknologi (technologically appropriate)

2. Pengembangan Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Komunitas Lokal (Community Based


Tourism)

16
B. PRINSIP PENGEMBANGAN

1. Produk Wisata
a. Keaslian (Authenticity)
b. Tradisi Masyarakat Setempat (Local Tradition)
c. Attitudes and values (Sikap dan Nilai)
d. Konservasi dan Daya Dukung (Conservation and Carrying
capacity)

2. Sumber Daya Manusia Yang Kompeten dan Profesional

3. Pengelolaan Desa Wisata

4. Promosi dan Pemasaran Yang Fokus dan Selektif

5. Investasi yang Berorientasi pada Aset Lokal


17
C. Langkah-Langkah Pengembangan Desa Wisata
1. Memetakan wilayah dengan mengidentifikasi potensi alam,
sosial, budaya yang ada di desa
2. Menata wajah desa dengan memperbaiki fasilitas umum,
pemukiman, serta yang lebih penting membaskan wilayah kita
dari sampah terutama plastik.
3. Menyiapkan Sumber Daya Manusia, Kelembagaan, dan
Jaringan
a. Membuat aturan atau rambu-rambu pengelolaan desa wisata
b. Membentuk badan pengelola
c. Merancang program kerja (pendek, menengah dan panjang)
d. Mengembangkan jaringan dan kerja sama.

18
D. Gunakan Strategi 3C

19
9 Langkah Strategis setelah tercapai 3C
1. Mengidentifikasi potensi desa melalui rembug bersama seluruh komponen desa dari
semua kalangan.
2. Mengidentifikasi permasalahan yang bisa jadi penghambat bagi pengembangan
potensi wisata desa
3. Menjaga komitmen yang kuat dari seluruh komponen desa untuk menyamakan
pendapat, persepsi dan mengangkat potensi desa
4. Mengidentifikasi dampak positif maupun negatif dari sebuah kegiatan wisata
5. Memiliki komitmen yang kuat dari seluruh komponen desa untuk menggandeng
Pemerintah Daerah dan jika perlu menggandeng pihak swasta.
6. Menyiapkan segala perangkat-perangkat aturan/regulasi norma yang lebih bertujuan
untuk mengawal pengembangan desa wisata
7. Melakukan pelatihan-pelatihan bagi seluruh komponen desa
8. Menggunakan berbagai media untuk memperkenalkan dan mempublikasikan potensi
wisata di desa baik media konvensional maupun non konvensional
9. Mempelajari kesuksesan desa wisata lain atau studi banding.
20
WISATA PEDESAAN
Wisata Pedesaan adalah
kunjungan yang dilakukan ke
daerah pedesaan, namun
wisatawan tidak menginap di desa
tersebut (Susyanti, 2013)
21
WISATA PEDESAAN
“Menginap di desa” yang dijadikan adanya
perbedaan antara wisata pedesaan dengan desa
wisata dan Wisatawan hanya menikmati alam
pedesaan yang masih bersih dan merasakan
kehidupan di suasana desa dengan sejumlah adat
istiadatnya

22
WISATA EDUKASI
Wisata Edukasi Desa Wisata adalah
suatu program yang menggabungkan
unsur kegiatan wisata di desa wisata
dengan muatan pendidikan didalamnya
(wisatasekolah.com)

23
WISATA EDUKASI
1. Program ini dapat dikemas sedemikian rupa menjadikan kegiatan wisata
tahunan atau kegiatan ektrakulikuler memiliki kualitas dan berbobot
2. Materi-materi dalam pemanduan telah disesuaikan dengan bobot siswa dan
kurikulum pendidikan.
3. Program wisata Pendidikan telah terbukti efektif untuk meningkatkan pola
pembelajaran dan sosialisasi para siswa.
4. Program Wisata Edukasi di desa wisata juga didukung oleh para kalangan
akademisi perguruan tinggi dalam menyampaikan materi di lapangan dalam
bentuk program pendampingan desa wisata
5. Program Wisata Edukasi diharapkan banyak bermunculan ragam obyek
wisata yang bisa dimanfaatkan oleh penjual jasa pariwisata, sehingga dapat
mendukung terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat kalangan bawah.

24
TERIMA KASIH

25

Anda mungkin juga menyukai