Desa : Tanjungsari
Kecamatan : Salopa
Kabupaten : Tasikmalaya
E Mail : tanjungsari10@gmail.com
No : 141/12/P/Ds.006/III/2022
Lampiran : 1 Bundel
Prihal : Permohonan bantuan pengembangan desa
wisata di desa tanjungsari
Kepada Yth :
NURDIN
Tembusan :
- Gubernur Jawa Barat(sebagai laporan);
- Bupati Tasikmalaya
- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya Arsip
- Disparpora
KATA PENGANTAR KEPALA DESA TANJUNGSARI
Puji Syukur kepada Allah SWT atas berkat petunjuk dan bimbinganNya. Proposal Permohonan Bantuan
Pengembangan Wisata Desa ini bisa diselesaikan sebagai jalan untuk menopang kebangkitan pariwisata desa
sebagai ujung tombak pariwisata nasional di masa pandemi Covid-19.
Sebagaimana kita rasakan, pandemi itu telah mengakibatkan keterpurukan ekonomi bangsa dan kemunduran
pariwisata nasional. Namun dengan kegigihan dan kebersamaan kita semua, pembangunan pariwisata berbasis
desa yang akan membangkitkan kembali ekonomi masyarakat pedesaan terus kita upayakan. Setapak demi
setapak, upaya tersebut telah membuahkan hasil berupa rumusan strategi yang akan menjadi konsep
pembangunan desa wisata. Melalui proposal ini, landasan filosofis yang mengedepankan aspek keselamatan dan
kesehatan sekaligus pembangunan ekonomi pedesaan menjadi jawaban dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di Desa Tanjungsari. Tentunya proposal yang jauh dari sempurna ini memerlukan banyak kritik dan
masukan dari semua pihak agar menjadi yang lebih baik.
Besar harapannya, proposal ini menjadi saksi atas bangkitnya desa wisata dan perekonomian masyarakat desa di
tengah badai Covid-19. Semoga apa yang kita cita-citakan di dalam ujian besar ini terwujud demi tercapainya
kemaslahatan bangsa. Semoga Allah SWT,Tuhan Yang Maha Pemurah senantiasa melindungi kita semua.
Aamiin.
NURDIN
Desa tanjungsari kecamatan salopa kabupaten tasikmalaya adalah suatu desa yang terletak di sebelah utara
kabupaten ciamis dalam kondisi letak dan geografisnya yang curam dan mempunyai saluran air yang cukup
indah. Hampir disetiap dusun di desa tanjungsari mempunyai destinasi desa wisata yang sudah dikenal banyak
orang, diantaranya curug cimanintin yang sudah terkenal sampai tingkat nasional, secara umum masyarakat
kebanyakan bekerja sebagai petani, baik di sawah dan di ladang lahan perhutani. Selain tempat yang indah
masyarakat desa tanjungsari mempunyai banyak kesenian seperti kesenian dongkol dan kesenian lainnya, maka
akan sangat cocok bila desa tanjungsari sebagai desa wisata bisa lebih di kembangkan oleh kementrian pariwisata
dan kebudayaan.
Berangkat dari pemikiran salah seorang tokoh masyarakat Dusun Dindingari bernama H.
Pakih,di mana pada masa itu beliau dalam beberapa kali kesempatan mengungkapkan keinginan serta
melontarkan gagasannya untuk di adakan pemekaran wilayah Desa Cikasungka. Pemikiran tersebut
dilatarbelakangi oleh terlalu luasnya wilayah Desa Cikasungka saat itu yang tentu saja berimbas pada
sulitnya penerapan tata kelola dan administrasi pemerintahan yang baik dan efektif.Dan suatu hal yang
tidak bisa dinafikan bahwasanya saat itu timbul gejala cemburu sosial yang dipicu oleh ketimpangan
dalam upaya pelaksanaan pembangunan oleh Pemerintah Desa Cikasungka yang terkesan lebih dominan
di wilayah Mulyasari (sekarang),sehingga pada sisi lain sebagian wilayah yang kelak bernama
Tanjungsari merasa termarjinalkan.
Awal tahun 1979, Ide tersebut dibawa ke dalam forum rapat desa. Rapat yang dihadiri oleh
Wadana Waktura pada waktu itu tidak membuahkan keputusan yang berarti dan selanjutnya ide serta
wacana “pemekaran desa” itu menjadi “PR” bagi pejabat kewedanaan, selanjutnya issu permasalahan ini
menjadi bias dan terkatung-katung serta belum menemukan proses perkembangan yang jelas..
Selanjutnya pada bulan Juni tahun 1979, ada verifikasi PBB yang isinya membahas tentang
pembagian wilayah.
Issu tentang pemekaran desa kembali mencuat, setelah pada bulan september 1979 Bapak Ach.
Suryana, yang pada waktu itu menjabat sebagai PTD Desa Cikasungka, dipanggil ke Kewadanaan
Cikatomas untuk menandatangani pembagian wilayah.
Pada awal tahun 1980, terjadi Rapat desa yang diantara isinya adalah memperbincangkan
masalah nama desa dan pejabat yang akan memimpin desa.Dalam kesempatan rapat tersebut ada dua
orang yang mengusulkan nama desa, yaitu:
1. Bapak Sarpudin, yang menusulkan dua nama desa yaitu Desa Padaasih nama bagi desa baru dan
Desa Padawaras nama bagi desa yang ditinggal.
2. Bapak Ach. Suryana yang mengusulkan satu nama desa, yaitu Desa Tanjungsari.
Adapun tentang tokoh yang akan memimpin desa baru tersebut terdapat 4 nama yang di gadang-gadang
kelak akan menjadi Pejabat Kepala Desa. Keempat tokoh tersebut adalah :
Pada bulan 25 Desember 1980, Bapak Ach. Suryana menerima panggilan dari Pemerintah Tingkat II
Kabupaten Tasikmalaya, yang isinya menginformasikan akan diadakan pelantikan pejabat Kepala Desa
Tanjungsari yang waktunya akan dulaksanakan pada Tanggal 27 Desember 1980. Sehari setelah
dipanggil Bapak Ach. Suryana memanggil dua orang Kepala Dusun yaitu,:
1. Punduh Muksin (Cisela, Cipicung, Darmagung)
2. Punduh Usa ( Anjung, Dingdingari dan Pojok)
Isi panggilan tersebut antara lain memberitahukan bahwa pada tanggal 27 Desember 1980 akan
diadakan pelantikan dan pengesahan pemekaran desa. Juga menugaskan kepada kepala dusun untuk
mempersiapkan segala sesuatu demi kelancaran acara.
Sebagai calon pejabat kepala desa, Bapak Ach. Suryana menunjuk 2 orang panitia ahli, yaitu:
1. Bapak Ohay Komar (Sukwan guru SDN Cikasungka) sebagai Ketua Panitia Pelaksana;
2. Ibu Tati Haryati sebagai Penyandang dana yang kemudian mendapatkan jabatan sebagai Hanwan
(Hansip Wanita)
Tibalah waktu yang ditunggu, hari Sabtu tanggal 27 Desember 1980 Bapak Ach. Suryana dilantik
sebagai Pejabat Kepala Desa sekaligus menjadi titik tonggak sejarah Desa Tanjungsari.
Pada hari senin tanggal 29 Desember 1980 diadakan rapat desa pertama kali di Desa Tanjungsari yang
isinya pembentukan susunan aparatur Desa, dengan susunan sebagai berikut:
6. Pada tahun 1985 Kepala Desa diganti oleh Bapak Abdul Gopar, dan pada tahun, 1997 membangun
Kantor Desa yang sekarang hasil swadaya masyarakat.
7. Pada tahun 2003 s.d tahun 2008 Kepala Desa dipegang oleh Bapak Hasan Mubarok,sebelumnya
beliau adalah seorang guru sekaligus petugas P3N di Desa Tanjungsari.
8. Pada tahun 2008 s.d tahun 2014,jabatan Kepala Desa Tanjungsari di jabat oleh Bapak Ajid di mana
sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Dusun Cipicung.
III. TEKNIS
Pemetaan desa tanjungsari kecamatan salopa sebagai desa wisata yang diharapkan menjadi kawasan terpadu dan
refesentatif adalah :
1. Menata kawasan desa dengan desain yang artistic, menarik dan unik
2. Tersedianya jalan yang nyaman untuk dilalui
3. Tersedia lahan parkir
4. Tersedianya lahan MCK yang baik
5. Papan informasi wisata
6. Pengembangan wisata di masing-masing area wisata
Akses menuju desa tanjungsari kecamatan salopa lumayan susah di jangkau, karena jalan yang rusak jauh dari
kata layak dan bisa berbahaya untuk para pengendara dan para pengunjung ke desa wisata tanjungsari,
Desa tanjungsari kecamatan salopa mempunyai potensi wisata yang banyak, diantaranya:
VII. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat, sebagai bahan acuan dan bahan pertimbangan bapak Menteri Kebudayaan dan
ariwisata untuk dapat berkenan membantu kebutuhan kami
NURDIN
SEKSI-SEKSI