CURUG CIMANINTIN
2022
DIAJUKAN OLEH :
Nama Pemerintah : DESA TANJUNGSARI
Daerah Alamat
(Kantor)
: Jl.Raya Cipicung No.01
Jalan
: Tanjungsari
Desa
: Salopa
Kecamatan
: Tasikmalaya
Kabupaten
: Jawa Barat
Provinsi
: 46192
Kode Pos
: tanjungsari10@gmail.com
E Mail
: 085323242522
No. Telp
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
KECAMATAN SALOPA
DESA TANJUNGSARI
JL.Raya Cipicung No. 01 Tanjungsari Salopa Tasikmalaya
E-mail:tansardesa@gmail.com
Nomor : 141/12/P/Ds.006/III/2022
Lampira : 1 Bundel
n : Permohonan Bantuan Pengembangan Amenitas Wisata Desa
Perihal Curug Cimanintin
Kepada Yth :
NURDIN
Tembusan :
- Gubernur Jawa Barat(sebagai laporan);
- Bupati Tasikmalaya
- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya
Arsip
KATA PENGANTAR KEPALA DESA TANJUNGSARI
Puji Syukur kepada Allah SWT atas berkat petunjuk dan bimbinganNya.
Proposal Permohonan Bantuan Pengembangan Wisata Desa ini bisa
diselesaikan sebagai jalan untuk menopang kebangkitan pariwisata desa
sebagai ujung tombak pariwisata nasional di masa pandemi Covid-19.
NURDIN
A.PENDAHULUAN
Curug Cimanintin sebagai salah satu objek wisata air terjun yang berada di Desa
Tanjungsari Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi sebagai
destinasi wisata yang berbasis nuansa alam pegunungan dan berlandaskan pada
kearifan lokal kultural masyarakatnya dan juga bisa menjadi pemicu peningkatan
ekonomi yang berprinsip gotong royong dan berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan
konsep membangun dari pinggiran atau dari desa untuk mensejahterakan
masyarakat Indonesia dengan menggali potensi lokal dan pemberdayaan
masyarakatnya yang dicanangkan oleh Pemerintah sebagai program prioritas UU
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang menjelaskan bahwa Desa memiliki hak
asal usul dan hak tradisional dalam mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat dan berperan mewujudkan cita-cita kemerdekaan
berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Kami Pemerintah Desa Tanjungsari memiliki otonomi sendiri untuk mengelola
sumber daya dan arah pembangunannya. Kearifan lokal adalah roh utama dalam
pengelolaan desa wisata. Nilai kearifan lokal terwujud dalam masyarakat melalui
nilai keunikan budaya maupun tradisi yang dimiliki oleh masyarakat, nilai
keotetikan yang sudah mandarah daging dalam budaya masyarakat setempat,
serta keaslian nilai-nilai tradisi yang muncul di masyarakat. Nilai- nilai ini yang akan
menarik wisatawan mengunjungi Destinasi Wisata Curug Cimanintin Desa Wisata.
Salah satu model pengembangan pariwisata yang memberdayakan masyarakat
dengan Community Based Tourism (CBT) adalah pengembangan desa wisata.
Destinasi wisata desa Curug Cimanintin adalah kawasan yang memiliki potensi
dan keunikan daya tarik wisata yang khas yaitu merasakan pengalaman keunikan
kehidupan dan tradisi masyarakat di perdesaan dengan segala potensinya. Serta
memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Memiliki potensi daya tarik wisata (Daya tarik wisata alam, budaya, dan
buatan/karya kreatif);
b. Memiliki komunitas masyarakat;
c. Memiliki potensi sumber daya manusia lokal yang dapat terlibat dalam aktivitas
pengembangan desa wisata;
d. Memiliki kelembagaan pengelolaan;
e. Memiliki peluang dan dukungan ketersediaan fasilitas dan sarana prasarana
dasar untuk mendukung kegiatan wisata; dan
f. Memiliki potensi dan peluang pengembangan pasar wisatawan.
Peranan dan kontribusi ke-lima unsur pendukung tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Akademisi Peran akademisi disini adalah berbagi informasi dengan pelaku
stakeholder. Akademisi berperan sebagai konseptor, seperti melakukan
standarisasi proses bisnis serta sertifikasi produk dan ketrampilan pada sumber
daya manusia.
2.Bisnis Bisnis tersebut ialah pengelola, warung masyarakat, pelaku usaha yang
berperan sebagai enabler yang menghadirkan fasilitas dan kualitas untuk
kemajuan ekonomi daerah serta dapat membantu pengembangan wisata
menjadi lebih efektif, efisien, dan produktif.
3.Komunitas Merupakan orang-orang yang berperan sebagai akselerator.
Bertindak sebagai pelaku, penggerak dan penghubung untuk membantu
pengembangan pariwisata dalam keseluruhan proses sejak awal.
4.Pemerintah Merupakan salah satu pemangku kepentingan yang memiliki
peraturan dan tanggung jawab dalam mengembangkan pariwisata, berperan
sebagai regulator sekaligus berperan sebagai kontroler. Dalam hal ini melibatkan
semua jenis kegiatan seperti perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,
pengendalian, promosi, alokasi keuangan, perizinan, program, undang-undang,
pengembangan dan pengetahuan, kebijakan inovasi publik, dukungan untuk
jaringan inovasi dan kemitraan.
5.Media Media berfungsi sebagai pemberi informasi, pendidikan, penghibur, dan
sebagai pengontrol sosial. Media merupakan perangkat promosi yang
mencangkup aktivitas periklanan, personal selling, public relation, informasi dari
mulut ke mulut (word of mouth), dan direct marketing serta berperan kuat untuk
mempromosikan dan membuat brand image. kompasiana.com Partisipasi
masyarakat membangun desa wisata .
Narasumber: H.SURYANA
Kepala Desa Tanjungsari Pertama
Awal tahun 1979, Ide tersebut dibawa ke dalam forum rapat desa. Rapat yang
dihadiri oleh Wadana Waktura pada waktu itu tidak membuahkan keputusan yang
berarti dan selanjutnya ide serta wacana “pemekaran desa” itu menjadi “PR” bagi
pejabat kewedanaan, selanjutnya issu permasalahan ini menjadi bias dan terkatung-
katung serta belum menemukan proses perkembangan yang jelas..
Selanjutnya pada bulan Juni tahun 1979, ada verifikasi PBB yang isinya
membahas tentang pembagian wilayah.
Issu tentang pemekaran desa kembali mencuat, setelah pada bulan september
1979 Bapak Ach. Suryana, yang pada waktu itu menjabat sebagai PTD Desa
Cikasungka, dipanggil ke Kewadanaan Cikatomas untuk menandatangani pembagian
wilayah.
Pada awal tahun 1980, terjadi Rapat desa yang diantara isinya adalah
memperbincangkan masalah nama desa dan pejabat yang akan memimpin desa.Dalam
kesempatan rapat tersebut ada dua orang yang mengusulkan nama desa, yaitu:
1. Bapak Sarpudin, yang menusulkan dua nama desa yaitu Desa Padaasih nama
bagi desa baru dan Desa Padawaras nama bagi desa yang ditinggal.
2. Bapak Ach. Suryana yang mengusulkan satu nama desa, yaitu Desa
Tanjungsari.
Adapun tentang tokoh yang akan memimpin desa baru tersebut terdapat 4 nama yang
di gadang-gadang kelak akan menjadi Pejabat Kepala Desa. Keempat tokoh tersebut
adalah :
Salah satu keputusan rapat tersebut menghasilkan nama desa baru yaitu Tanjungsari.
Pada bulan 25 Desember 1980, Bapak Ach. Suryana menerima panggilan dari
Pemerintah Tingkat II Kabupaten Tasikmalaya, yang isinya menginformasikan akan
diadakan pelantikan pejabat Kepala Desa Tanjungsari yang waktunya akan
dulaksanakan pada Tanggal 27 Desember 1980. Sehari setelah dipanggil Bapak Ach.
Suryana memanggil dua orang Kepala Dusun yaitu,:
Isi panggilan tersebut antara lain memberitahukan bahwa pada tanggal 27 Desember
1980 akan diadakan pelantikan dan pengesahan pemekaran desa. Juga menugaskan
kepada kepala dusun untuk mempersiapkan segala sesuatu demi kelancaran acara.
Sebagai calon pejabat kepala desa, Bapak Ach. Suryana menunjuk 2 orang panitia ahli,
yaitu:
1. Bapak Ohay Komar (Sukwan guru SDN Cikasungka) sebagai Ketua Panitia
Pelaksana;
2. Ibu Tati Haryati sebagai Penyandang dana yang kemudian mendapatkan jabatan
sebagai Hanwan (Hansip Wanita)
Tibalah waktu yang ditunggu, hari Sabtu tanggal 27 Desember 1980 Bapak Ach.
Suryana dilantik sebagai Pejabat Kepala Desa sekaligus menjadi titik tonggak sejarah
Desa Tanjungsari.
Pada hari senin tanggal 29 Desember 1980 diadakan rapat desa pertama kali di Desa
Tanjungsari yang isinya pembentukan susunan aparatur Desa, dengan susunan
sebagai berikut:
Pemerintahan : Saudin
Amil : Patoni
Poldes : Hanan
LKMD : Endin
LMD : Mahrudin
MU : A. Syamsudin
Jalaludin
6. Pada tahun 1985 Kepala Desa diganti oleh Bapak Abdul Gopar, dan pada tahun,
1997 membangun Kantor Desa yang sekarang hasil swadaya masyarakat.
7. Pada tahun 2003 s.d tahun 2008 Kepala Desa dipegang oleh Bapak Hasan
Mubarok,sebelumnya beliau adalah seorang guru sekaligus petugas P3N di Desa
Tanjungsari.
8. Pada tahun 2008 s.d tahun 2014,jabatan Kepala Desa Tanjungsari di jabat oleh
Bapak Ajid di mana sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Dusun Cipicung.
Secara keperibadian dan karakter antara SURAGUNAN dan SURAKANTA memiliki sifat dan
karakter yang berbeda antara satu dengan lainnya. SURAGUNAN memiliki watak yang sedikit
keras dan lebih menyukai pengembaraan ketimbang berdiam diri di tempat
kelahirannya.Sementara SURAKANTA memiliki watak yang tekun dan rajin bekerja terutama
becocok tanam seperti mengolah sawah .
Berbekal ketekunan dan sifat rajin bekerja, SURAKANTA berhasil membuka lahan darat
menjadi pesawahan sebagai sentra dan areal penanaman padi di tempat kelahiranya sendiri.
Setiap hari dari waktu ke waktu SURAKANTA terampil mengolah sawah garapanya sehinggga
menjadi lahan sawah yang subur dan menghasilkan padi yang cukup baik.Dengan usahanaya itu
SURAKANTA beserta keluarganya terhindar dari kekurangan padi sebagai bahan pangan pokok
yang dimakan sehari-hari.Bahkan surakanta berhasil menciptakan sebuah pencapaian yang boleh
dikatakan Gemah Ripah Loh Jinawi saat itu.
Guna keperluan air yang sangat dibutuhkan guna untuk tumbuh kembang tananman padi dan
kebutuhan hidup sehari-harinya,SURAKANTA pun berhasil membuat dan membangun saluran
air untuk mengalirkan air dari hulu sungai menuju areal pesawahan dan tempat
tinggalnya.Saluran air/irigasi yang dibuatnya cukup untuk memenuhi kebutuhan sawah dan
keperluan hidup sehari-harinya beserta keluarga dan orang-orang yang hidup bersamanya saat
itu.
Secara periodik SURAKANTA pun selalu berupaya untuk mengontrol dan memastikan apakah
air yang dibutuhkannya berjalan lancar dari hulu menuju tempat tinggalnya.
Hingga pada suatu hari SURAKANTA merasa bahwa aliran air pada saluran yang dibuatnya
tidak lancar sebagai mana biasanya. Ia pun bermaksud menyusuri aliran disepanjang irigasinya
agar bisa diketahui gerangan apakah yang menjadi penghambatnya. Selepas shalat dhuhur yang
ia tunaikan di mushola di samping rumahnya,SURAKANTA bergegas untuk menyusuri
irigasinya.Ia pun tak lupa membawa peralatan seperti cangkul serta bekal makanan sekedar
pengisi perut dikala merasa lapar nanti.
Dan setelah bejalan beberapa lama menyusuri saluran airnya akhirnya sampailah ia ke suatu
tempat dimana ia menjadikan tempat itu sebagai sumber untuk mengalirkan air yang mengalir
hingga ke pemukiman atau tempat tinggalnya.Tempat yang ia jadikan sebagai hulu itu berupa
lokasi air terjun yang curahan airnya membentuk sebuah tirai dan mengalir cukup deras.Saat
sampai di tempat itu sungguh SURAKANTA menyaksikan sebuah fenomena dan pemandangan
yang sangat menakjubkan .Ia meliahat begitu banyak burung MANINTIN tengah mandi dan
bermain-main di bawah curahan air terjun hingga di sekeliling lokasi air terjun
tersebut.”Subhanallah,Maha Suci Engkau Yaa Rabb,” ucap SURAKANTA spontan keluar dari
bibirnya. Ia seperti terkesima dan tak habis-habisnya terkagum kagum dengan pemandangan
yang tengah ia saksikan. Cukup lama SURAKANTA menyaksikan fenomena itu hingga tanpa
disadari ia pun sempat menyaksikan beberapa dari burung MANINTIN tersebut keluar masuk
sarang nya yang bertenggger di celah dan lekukan dinding batu air terjun tersebut.”ucap
SURAKANTA.
Akibat rasa kagum yang dialaminya itu SURAKANTA bermaksud segera pulang ke
rumahnya.Ia ingin menceritakan kisah dan pengalaman kepada keluarga dan tetangganya
mengenai pengalaman dan pemandangan yang baru saja ia liat dengan mata kepalanya sendiri .
Demikian cerita legenda ini saya akhiri,benar atau tidaknya isi cerita tersebut merupakan sebuah
alur cerita yang berkembang yang bersumber dari para orang tua dan sebagian tokoh masyarakat
yang sempat diwawancara dan bertemu muka ditambah cerita yang berkembang di tengah
masyaakat di kawasan tersebut yang bersifat VOLKLOR.
II. DASAR HUKUM
Maksud dari pembangunan Amenitas berupa Kolam Renang Rekreasi di Lokasi Daya Tarik
Wisata Curug Cimanintin adalah untuk lebih meningkatkan sarana dan prasarana ( Amenitas) di
Lokasi Daya Tarik Wisata Curug Cimanintin yang diharapkan akan berdampak lebih
meningkatnya angka kunjungan wisatawan yang pada akhirnya akan lebih menambah nilai
( value ) bagi Widsata Curug Cimanintin itu sendiri serta kesejahteraan warga Desa Tanjungsari.
SEKSI-SEKSI
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Desa Tanjungsari Kecamatan Salopa
Kabupaten Tasikmalaya menerangkan dengan sebenarnya bahwa:
NURDIN
Nama : SAEPULOH
Nik : 3206181910120003
Pekerjaan : Petani/Pekebun
Alamat : Kp Dingdingari RT/RW 003/005
Desa Tanjungsari Kecamatan Salopa Kab Tasikmalaya
Nama : NURDIN
Nik : 320618040674003
Pekerjaan : Kepala Desa
Alamat : Kp Dingdingari RT/RW 002/005
Desa Tanjungsari Kecamatan Salopa Kab Tasikmalaya
Pihak Pertama telah menghibahkan tanah kepada Pihak Kedua yang memiliki luas tanah
700 M2 yang berlokasi di Kp Dingdingari RT 005 RW 005 Desa Tanjungsari Kecamatan
Salopa Kabupaten Taikmalya Jawa Barat.
Hibah tanah tersebut bertujuan untuk Dibangun sebuah Kolam Renang diatas tanah
tersbut.
Demikian surat hibah ini dibuat dengan sebenar-benarnya tanpa adanya paksaan dari
pihak manapun, Dibuat dengan keadaan sehat, Sehat rohani dan jasmani dan dapat
digunakan dengan sebaik-baiknya.
NURDIN SAEPULOH
Saksi-Saksi:
2. H. Jajang (………………………………..)