NOMOR
: 05 Tahun 2014
TANGGAL
: 29 JANUARI 2014
TENTANG
PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT ( LPM ) DESA LINGGALAKSANA
KECAMATAN CIKATOMAS KABUPATEN
TASIKMALAYA
Mengingat :
a.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
10.
11.
13.
PERATURAN
DESA
LINGGALAKSANA
TENTANG
LEMBAGA
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
DESA
LINGGALAKSANA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1.
Desa adalah Desa Linggalaksana.
2.
Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan peemerintahan oleh Pemerintah Desa
dan Badan Permusyawaratan Desa.
3.
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsure penyelenggara
Pemerintahan Desa.
4.
Kepala Desa adalah Kepala Desa Linggalaksana Kecamatan Cikatomas Kabupaten
Tasikmalaya.
5.
Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang
dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan, mempunyai tugas membantu Pemerintah
Desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat.
6.
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat , selanjutnya disingkat LPM adalah anggota
masyarakat Desa yang memiliki pengetahuan kemauan dan kemampuan untuk menggerakan
masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif.
7.
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu strategi yang digunakan dalam pembangunan
masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
8.
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah upaya untuk mewujudkan kemampuan dan
kemandirian masyarakat desa yang meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, politik dan
lingkungan hidup melalui penguatan pemerintahan desa, lembaga kemasyarakatan dan upaya
dalam penguatan kapasitas masyarakat.
9.
Pembangunan partisipatif adalah pembangunan yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk
masyarakat meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemanfaatan dan pemeliharaan
hasil-hasil pembangunan serta pengembangan tindak lanjut hasil pembangunan, dengan peran
serta seluruh lapisan masyarakat.
10. Swadaya masyarakat adalah bantuan atau sumbangan dari masyarakat baik dalam bentuk
uang, material dan non fisik dalam bentuk tenaga dan pemikiran dalam kegiatan pembangunan.
11.
Gotong royong masyarakat adalah kegiatan kerjasama masyarakat dalam berbagai bidang
pembangunan yang diarahkan pada penguatan persatuan dan kesatuan masyarakat serta
peningkatan peran aktif masyarakat dalam pembangunan.
12. Musyawarah Perencanaan Pembangunan di Desa adalah forum musyawarah tahunan
stakeholders desa (pihak yang berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak
yang akan terkena dampak/hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan tahun
anggaran berikutnya.
13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) adalah Rencana Kegiatan
Pembangunan Desa yang disusun oleh Pemerintah Desa bersama masyarakat untuk jangka
waktu pelaksanaan lima tahun.
14. Rencana Pembangunan Tahunan Desa (RPTDes) adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa
(RKPDes) untuk jangka waktu satu tahun yang merupakan penjabaran RPJMDes.
BAB II
PEMBENTUKAN LPM
Pasal 2
(1) Di desa dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan.
(2) Pembentukan lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
peraturan Desa.
(3) Pembentukan LPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih secara musyawarah dari
anggota masyarakat yang mempunyai kemauan, kemampuan, dan kepedulian dalam
pemberdayaan masyarakat.
(4) LPM berjumlah sampai dengan 11 (sebelas) orang anggota, 6 (enam) orang perwakilan dari 6
(enam) kampung, 2 (dua) orang keanggotaan otomatis pemerintahan desa (1 Ketua Tim
penggerak PKK, 2 Danton Linmas) dan 3 (tiga) orang perwakilan dari tenaga profesional :
a. di bidang pemuda dan olah raga;
b. di bidang seni dan budaya;
c. di bidang keagamaan;
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat.
Pasal 3
Syarat-syarat calon LPM adalah :
a. warga desa laki-laki dan perempuan yang bertempat tinggal secara tetap di desa yang
bersangkutan;
b. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. berkelakuan baik dan menjadi tauladan di lingkungannya, dikenal dan diterima oleh
masyarakat setempat;
d. sehat jasmani dan rohani;
e. mempunyai komitmen untuk bekerja purna waktu dalam membangun desa;
f. mengutamakan pengurus Lembaga Kemasyarakatan, pemuka masyarakat, pemuka agama,
pemuka adat, guru, tokoh pemuda, dan sebagainya;
g. batas umur yang disesuaikan dengan kemampuan, kebutuhan, dan potensi desa;
h. pendidikan yang disesuaikan dengan kemampuan, kebutuhan, dan potensi desa;
i. mempunyai mata pencaharian tetap; dan
j. memenuhi persyaratan lain yang dianggap perlu oleh desa.
Pasal 4
Anggota pengurus berhenti dan atau diberhentikan karena :
a. meninggal dunia;
b. mengundurkan diri;
c. berakhir masa baktinya;
d. pindah tempat tinggal menjadi penduduk desa lain;
e. tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud Pasal 3 Peraturan Desa ini;
f. sebab-sebab lain yang bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
dan atau norma-norma kehidupan masyarakat desa setempat
BAB III
MASA JABATAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pasal 5
Masa jabatan Lembaga pemberdayaan Masyarakat atau sebutan lainnya untuk selama 5 (lima) tahun
dan dapat dikukuhkan kembali sepanjang yang bersangkutan mampu dan memenuhi syarat serta
dipercaya oleh masyarakat Desa.
BAB IV
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN PERAN LPM
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 6
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) mempunyai
tugas membantu Pemerintah Desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat desa.
Bagian Kedua
Tugas
Pasal 7
Tugas Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 meliputi:
a. menyusun rencana pembangunan secara partisipatif;
b. melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan mengembangkan
pembangunan secara partisipatif;
c. menggerakan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong dan swadaya masyarakat;
d. menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka pemberdayaan
masyarakat.
Bagian Ketiga
Fungsi
Pasal 8
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 7, lembaga kemasyarakatan
mempunyai fungsi:
a. pengidentifikasian masalah, kebutuhan dan sumber daya pembangunan yang dilakukan
secara partisipatif;
b. penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat kepada pemerintah Desa;
c. penyusunan rencana pembangunan dan fasilitasi musyawarah perencanaan pembangunan
secara partisipatif;
d. pemberian motivasi, penggerakkan dan pembimbingan masyarakat dalam pemberdayaan
masyarakat dan pembangunan partisipatif;
e. penumbuhkembangan prakarsa, swadaya dan gotong royong masyarakat dalam
pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif;
f. pendampingan masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif;
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 11
(1) Pemerintah dan Pemerintah Provinsi wajib membina penyelengaraan pemerintahan desa dan
lembaga kemasyarakatan.
(2) Pemerintahan Kabupaten/Kota dan Camat wajib membina dan mengawasi penyelengaraan
Pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan.
BAB VII
PENDANAAN
Pasal 12
Sumber pendanaan LPM diperoleh dari:
a. Swadaya masyarakat;
b. Bagian dari APBDes;
c. Bantuan dari APBD Kabupaten/Kota dan APBD Provinsi;
d. Bantuan dari APBN; dan
e. Bantuan lainnya yang sah dan tidak mengikat.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan .
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Desa ini dengan
Penempatan dalam Berita Daerah Desa Linggalaksana.
Ditetapkan di Linggalaksana
Pada tanggal 29 Januari 2014
KEPALA DESA LINGGALAKSANA
RUHIYAT
Diundangkan di Linggalaksana
Pada Tanggal 29 Januari 2014
PYMT SEKRETARIS DESA LINGGALAKSANA,
MAMAN SUHERMAN
BERITA DAERAH DESA LINGGALAKSANA KECAMATAN CIKATOMAS
KABUPATEN TASIKMALAYA
TAHUN 2014 NOMOR :