Anda di halaman 1dari 5

CATATAN LAPANGAN

KEGIATAN PENELITIAN PEMETAAN SOSIAL

Nama Aulia Rahman Werdana


Kelompok 4B
Lokasi Kegiatan
Desa Kayu Bawang
Kecamatan Gambut
Kabupaten Banjar
Waktu Kegiatan
Hari/Tanggal Kamis 24, Maret 2022 – Rabu 18 Mei 2022
Jam Mulai : 08.00 WITA
Berakhir : 16.00 WITA

Situasi (Setting) Kegiatan


Dalam situasi atau kegiatan yang kami lakukan pada hari Kamis 24, Maret 2022.
Yang dimana kami melakukan langkah awal pada dirumah Balya di pal 13 Gambut
karena titik rumah Balya tidak jauh dari lokasi penelitian kami yaitu sekitar 3 KM.

Anggota kami yang terdiri dari Aulia Rahman Werdana (saya sendiri),
Muhammad Maulidi Putra, Muhammad Balya, dan Tiara Agustina. Sebelumnya
keberangkatan kami diawali titik kumpul dirumah Balya sekitar pukul 09.00 Wita
dan kurang lebih 10-15 menit perjalanan menuju desa yang kami datangi yaitu
Desa Kayu Bawang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. Kemudian setelah
sampai lokasi kami melakukan doa dan berharap kegiatan kami berjalan lancar
yang dimana penelitian yang kami lakukan bisa dibilang tidak memiliki waktu yang
banyak karena adanya kendala waktu dan kesempatan yang dibarengi dengan
tugas kuliah yang lain.
Dalam situasi penelitian ini lami mendatangi kantor Desa Kayu Bawang yang
langsung disambut oleh Bapak Mujahid yang menjabat sebagai Sekretaris Desa
disana dan juga beberapa kerabat yang bersangkutan dalam mengurus kantor desa
di Desa Kayu Bawang tersebut. Dari beberapa pertanyaan atau wawancara yang
kami lakukan dengan Bapak Mujahid yaitu yang terpenting adalah informasi
mengenai asal usul dari Desa Kayu Bawang itu sendiri. Dan juga lokasi desa yang
bisa dikatakan sangat strategis dari lokasi kota Banjarmasin dan Banjarbaru.

Kemudian terdapat faktor penghambat kami yaitu sulitnya mencapai atau target
yang kami kerjakan dalam beberapa hal seperti menyelesaikan tugas atau
pengerjaan dalam format pemetaan sosial tepat waktu, tetapi kami dapat membagi
waktu dengan baik, untungnya saja ada titik kumpul di rumah Balya untuk
mengerjakan format tersebut secara efisien dan baik.
Catatan Deskriptif
Pada catatan deskriptif pada mata kuliah Pemetaan Sosial ini dilanjutkan pada
hari lain. Yakni pada narasumber atau pada orang yang kami wawancara yaitu
Bapak Rusli yang berpofesi sebagai buruh tani padi (Sawah) beliau menjelaskan
informasi mengenai lokasi atau letak Desa Kayu Bawang ini adalah Desa
“Tembusan” karena pada dasarnya desa ini memiliki jalan yang menjadi jalan
alternatif untuk mempercepat perjalanan pengguna motor atau mobil dari pal 13.
Yang dimana Bapak Rusli ini juga terkena bencana banjir yang terjadi pada tahun
lalu didaerah Timur Jalan Raya.
Kemudian kami mewawancarai ibu-ibu yang kebetulan sedang bersebelahan
dengan Bapak Rusli yang dimana beliau juga mengiyakan apa yang dijelaskan
Bapak Rusli yaitu daerah sebelah timur jalan raya itu terkena banjir, tetapi daerah
Barat Jalan Raya pada desa ini malah tidak terjadi Banjir karena lokasu daratannya
yang lebih tinggi. Ibu-ibu itu memberikan istilahnya banjir itu Becek (Licik) karena
banjir ini bisa dibilang sulit surut terlebih di depan pekarangan rumah warga yang
berada di sebelah jalan timur raya.

Selanjutnya kami melakukan wawancara inti dengan Bapak Mujahid yaitu situasi
dan kondisi dari pada Desa Kayu Bawang ini yaitu memberikan kesimpulan dari
Bapak Mujahid sendiri yaitu Desa Kayu Bawang sendiri walaupun menjadi jalur
alternatif desa ini terkesan nyaman dan tentram demikian jika di pahami lebih
dalam seperti kata Bapak Mujahid. Dalam wawancara inti ini beberapa hal atau
fakta harus kami dapatkan seperti minimnya informasi dari Kantor Desa Kayu
Bawang karena adanya pencurian yang terjadi dilakukan oleh peneliti sebelumnya
yang mengambil data penting yang dimiliki oleh Kantor Desa, sehingga dari yang
wawancara kami lakukan ini memiliki kekurangan yang cukup banyak dan sulit
untuk dipaparkan.
Catatan Reflektif
Dalam catatan Reflektif yang akan saya tulis secara penggambaran personal yaitu
diawali dari pandangan saya terhadap lokasi dari Desa Kayu Bawang itu sendiri,
walaupun lokasi bisa dibilang strategis tetapi situasi yang dimenguntungkan bagi
kelompok saya, karena harus mencari data diluar kuasa kami dengan
mengandalkan internet situs google untuk mencari data dalam penelitian kami.
Walaupun wawancara yang kami lakukan itu cukup baik dan mendapat informasi
yang cukup stabil. Tetapi lebih baik data yang utama lah yang sebenarnya harus
kami penuhi dimulai dari profil desa, tata ruang, prasrana dan sarana hingga
perkara air bersih dan sanitasi. Dalam penelitian atau langkah yang kami lakukan
sekitar ada 4 kali dalam sebulan kami kelapangan untuk menyelesaikan tugas
pemetaan yakni penyusunan konsep untuk mendapatkan data dan juga hasil data
yang telah kami dapatkan dari hasil wawancara, observasu yaitu data Situs
Arkeologi dan Budaya, Tingkat Pendapatan Masyarakat, Belanja Rumah Tangga
Masyarakat, dan Partisipasi Warga Usia Sekolah. Demikian 4 hal inilah yang
menjadi acuan atau catatan penting untuk kedepannya mengenai konsep yang
sesuai bagi pemetaan sosial yang akan kami lakukan nantinya.

Penjelasan:
1. Petunjuk penulisan situasi (setting) kegiatan
a. Menjelaskan secara detail alur (kronologi kegiatan)
b. Menggambarkan orang-orang yang terlibat dalam aktifitas dan perannya
c. Menjelaskan tentang faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan
kegiatan
2. Petunjuk penulisan catatan deskriptif
a. Menggambarkan detail situasi dan informasi, artinya catatan deskriptif
berisi segala temuan baik dari observasi, interaksi dengan masyarakat
maupun wawancara yang direncanakan. Akan lebih baik jika catatan
deskriptif diserta dengan gambar atau sketsa mengenai hal-hal yang
dijabarkan dalam catatan.
b. Mencatat kutipan-kutipan yang berhubungan langsung dengan aktifitas
pengamatan.
c. Tuliskan pertanyaan kunci yang diajukan (jika melakukan wawancara).
d. Gambarkan dampak yang mungkin dialami peneliti dalam situasi yang
diobservasi.
3. Detail catatan deskriptif
a. Gunakan kata-kata yang bersifat deskriptif ketimbang kata yang bermuatan
penafsiran.
b. Contohnya, kata seperti “tidak nyaman” dan “cantik” adalah contoh dari
kata yang interpretatif atau bermuatan penafsiran.
c. Contoh dari tulisan yang menggunakan kata-kata yang bersifat
menafsirkan: “Mahasiswa tersebut kelihatan tidak nyaman ketika dosen
mengajukan pertanyaan kepadanya”.
d. Contoh dari tulisan yang menggunakan kata-kata yang bersifat deskriptif
atau menggambarkan: “Wajah mahasiswa tersebut menjadi merah dan
badannya tegang ketika dosen mengajukan pertanyaan kepadanya”.
4. Petunjuk penulisan catatan reflektif
a. Tuliskan informasi yang bersifat interpretasi (analitis), yakni
penggambaran personal dari apa yang diamati.
b. Penekanan pada ide, intuisi dan kesan.
c. Tuliskan pertanyaan yang tidak terjawab dari perenungan terhadap data
yang dikumpulkan, juga masukan untuk aktifitas pencarian selanjutnya.
d. Klarifikasi dan perbaiki hal-hal yang salah dimengerti.
e. Tuliskan pandangan dan spekulasi mengenai apa yang diamati.
5. Kapan menulis catatan lapangan
a. Setelah seharian melaksanakan kegiatan, memang cukup sulit untuk duduk
dan menulis catatan lapangan. Namun semakin cepat ditulis, semakin rinci
hasil penulisannya.
b. Lebih baik tidak menunda-nunda penulisan catatan lapangan karena akan
mudah lupa dengan materi atau hal-hal yang ingin kita masukkan dalam
catatan lapangan kalau kita tidak menuliskannya langsung pada hari yang
sama ketika kegiatan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai